No reply for now.
Happy Reading! :D
Chapter 286: Karaoke Night Shenanigans
Beberapa orang sedang melakukan 'King of Game Karaoke', dan saat ini Edgar yang menjadi raja.
"Knowing Edgie, dia lagi mikirin lagu Gumi yang ada di dalam playlist-nya." komentar Mathias.
"Bacot!" sembur Edgar sebal.
"Cepetan mikirnya!" balas Mathias.
"Fine!" seru Edgar yang mulai kesal. "Nomor 11, lagu 'Toaru Ikka no Tea Party'."
Arie melihat sumpitnya. "Untungnya aku tau lagu itu."
Musik pun diputar.
patto fukaku fukai kimyou de nigai yume kara sameru
hoho o tsutau ase kibun ga ii to wa totemo ienai na
zutto, uiriamu (William) to josefu (Joseph) ga tsukuriageta meisaku ga
atama no naka endoresuruupu (endless loop) saisei
oya
shinpai shinaide dare yori mo yasashii apurikottotii (Apricot Tea)
daijoubu da yo, mou daremokaremo kizutsuketari da nante ne shinai kara
kakuzatou mittsu kappu (cup) ni nageire kurukuru mawasu
anshin shita, sekai wa kyou mo mawatteru
boku
keeki (cake) mo daisuki, kimi mo daisuki
gin no saji de soosaa tatakeba kodai gyo to
umi no soko no iseki e torippu (trip)!
"boku no koto kirai ni natta?" tte kiitara
atama naderareta toaru ikka no tiipaatii (tea party)
sotto nenki no haitta rokkinguchea (rocking chair) koshikakeru
chi ni tsukanai ashikibun ga ii to wa totemo ienai na
zutto, uiriamu to josefu ga tsukuriageta meisaku ga
terebi (television) no naka endoresuruupu saisei
oya
shinpai shite kureru no hankou moodo (mode) no remon kyandii (Lemon Candy)
daijoubu da yo, mou daremokaremo otoshiiretari da nante shinai kara
kakuzatou yotsu kappu ni nageire kurukuru mawasu
anshin shita, sekai wa kyou mo mawatteru
boku
keeki mo daisuki, kimi mo daisuki
kin no fooku (fork) kachikachi to naraseba karakuri
katame wareta ningyou to sharu wii dansu (shall we dance)!
"boku no koto kirai ni natta?" tte kiitara
hana de warawareta toaru ikka no tiipaatii
oya
shinpai iranai yo kiyoku tadashii buruuberiijamu (Blueberry Jam)
daijoubu da yo, mou daremokaremo urandari norottari shinai kara
kakuzatou itsutsu kappu ni nageire kurukuru mawasu
anshin shita, sekai wakyou mo mawatteru
boku
keeki mo daisuki, kimi mo daisuki
kin no naifu (knife) o fuwari kazaseba mujuuryoku
ginga tsurete chitte maite yunibaasu riipu (universe leap)!
"boku no koto kirai ni natta?" tte kiitara
anshin shikitta kao de tameiki tsukareta ato de, aaa, hohoemareta
keeki mo daisuki, kimi mo daisuki
kakuzatou muttsu dobodobo irete susuttara
apurikottotii wa me o maruku shita
"sonna ni iretara okarada ni warui desu yo"
yanushi wa shinsoko shiawasesou ni waratta
Setelah itu sumpit dikocok lagi dan Alpha yang menjadi raja. "Nomor 5 nyanyi lagu opening Kamen Rider, yang mana aja terserah."
Vestur angkat tangan. "Lagu opening Kamen Rider Blade, yang 'ELEMENTS'."
Alpha pun mengangguk dan menyalakan musik.
Kokoro ni tsurugi kagayaku yuuki
Tashika ni tojikomete
Kiseki kirifuda wa jibun dake
Kaze ga oshiete iru
Tsuyosa wa jibun no naka ni
Osore sae norikonaseru nara
Shinka shiteku
Kaze wo kitte hashiru
Tomadoi mo mayoi mo sute
Dokomademo tooku e ikeru to
Shinjite mitai
Jirenma ni sakebu koe wa
Fukanou wo kowashiteku
Kokoro ni tsurugi kagayaku yuuki
Tashika ni tojikomete
Mienai chikara michibiku yo blade
Nemuri mezameru toki
Mirai kanashimi ga owaru basho
Ame ga mado wo tataku
Kanashimi ga ikari ni naru
Jibun ni genkai ga aru koto
Shiraseteru
Hi ga tsuita kokoro wa
Karada ni mo tsutawatteku
Moeagaru negai ni kawatte
Hashiridashiteru
Tobidashiteku sekai ga mada
Yume wo miteru uchi ni hayaku!
Kokoro ni tsurugi kagayaku yuuki
Tashika ni tojikomete
Kokoro to karada tsunagareba blade
Kage sae kirisaite
Kiseki kirifuda wa jibun dake
Kokoro ni tsurugi kagayaku yuuki
Tashika ni tojikomete
Mienai chikara michibiku yo blade
Nemuri mezameru toki
Mirai kanashimi ga owaru basho
Kiseki kirifuda wa jibun dake
Sumpit kembali dikocok, kali ini Daren yang menjadi raja. "Oke, nomor 7 nyanyi lagu pake nama temen."
Arta langsung pergi dan kembali lagi dengan membawa gitar, semua orang yang melihat itu hanya sweatdrop.
"Err, oke... Silakan saja."
Arta nyengir lebar dan mulai bernyanyi.
Paak~ Vieny sudah gawe
Paaaak, kini Vieny sudah gede
Pingin cara orang lain jalan sama cewek, (Daren mulai merasakan firasat buruk dan segera tutup telinga.)
sudah nggak kuat pengen ngajak ke pecel lele~ (Daren hanya memasang wajah suram, sementara para penonton tertawa dan tepuk tangan.)
Paak~ Vieny sudah nyetil,
nggak seperti dahulu kucel dan dekil~ (Daren hanya sweatdrop mendengar itu.)
Itu ada Vivi lagi jalan bawa martil,
kayak yang mau dipegang-
Arta langsung dibungkam Daren yang menyumbat mulutnya dengan roti yang entah dapat dari mana dan para penonton yang melihat itu tertawa lagi.
"Ganggu aja ah, orang lagi nyanyi juga!" keluh Arta setelah mengeluarkan roti dari mulutnya.
"Il itu il, bahaya bahaya." Daren menyilangkan tangan membentuk tanda 'x' di depan dada.
"Haha, 'bahaya'." celetuk seseorang di kerumunan.
Arta pun melanjutkan lagu. "Kayak yang gama- Kayak yang-"
Daren berniat mengingatkan. "Ini tadi Vivi, Vivi bawa martil-"
"Kepengen-"
"Vivi bawa martil tadi."
"Di- Hah?" Arta berhenti sebentar.
"Vivi bawa martil." jelas Daren.
"Ya ini kan mau lanjutin." balas Arta.
"Ya ya ya." Daren mengangguk.
Arta kembali melanjutkan lagu-nya. "Kayak kepengen dipegang... upil."
Para penonton tertawa lagi dan mata Daren terlihat berkedut sesaat.
Aaduuh paak~ Itu Vivi-nya bahenol~ (Image Spot memperlihatkan Vivi yang tersenyum.)
Aaaaduuh pak~ Wajar kalau Vieny kecantol~ (Image Spot berikutnya memperlihatkan Vience yang blushing.)
Ah besok mah mah akan dia kasih-
Arta dibungkam lagi oleh Daren yang menempelkan selembar keju di mulutnya diiringi tawa dan sorakan dari para penonton.
"Bahaya bahaya!" seru seseorang.
Arta melepaskan keju dari mulutnya dengan wajah sebal. "Gimana sih?"
"Nggak nggak nggak nggak, udah!" sembur Daren yang mulai kesal.
"Ah besok mah akan dia kasih suraaaat~" Arta pun mengakhiri lagu diiringi tepuk tangan dari para penonton.
"Nggak- nggak nyambung! Nggak nyambung!" protes Daren.
Arta pun mulai menjelaskan. "Nah sekarang kan pertama nol, bahenol. (Daren: "Ol ol itu.") Ya, wajar kalau Vieny itu kecantol. (Daren: "Tol.") Nah, besok mah akan dia beri... surat. (Para penonton tertawa lagi.) Kan biar masuk akal! (Daren: "Oh iya.") Biar masuk akal! Kalau dikasih pistol, bahaya. (Daren: "Bahaya.") Ya kan? Dikasih botol (alkohol), bahaya juga."
Daren pun hanya mengalah. "Ya udah surat aja dah."
"Nah itu."
"Dia kasih suraaaat~" Arta mengulangi bagian akhir lagu diiringi tepuk tangan meriah dan Daren hanya menghela nafas pasrah.
Dan tanpa mereka sadari, orang yang dijadikan objek lagu memperhatikan semua itu dari kejauhan.
'Sakarepmu wae...' batin Vience dengan wajah suram.
Edited Bonus: Margie on Sugar Rush
"A-Aku tau Luthias sudah memberitahuku, tapi aku tidak berpikir kalau itu akan seburuk ini." Enara mengakui dengan nada putus asa.
Dua gadis dan satu pria menyaksikan tanpa daya dari pinggir lapangan saat Margie yang benar-benar gila meluncur ke arah sekumpulan monster seperti bola penghancur dan membuat mereka terbang ke segala arah.
"Kau seharusnya memperingatkan Glinea sebelum dia memberikan kopi Starbucks itu pada Margie." ujar Andersen menasihati. "Meskipun... untuk berpikir minuman itu menyebabkan semua ini..."
Yubi menghela nafas frustasi. "Glinie bilang itu seperti enam gelas espresso dan sepuluh pompa sirup."
Setelah para monster itu pergi, Margie berbalik ke arah mereka dengan seringai lebar dan tatapan gila di matanya. "Apa kalian melihat itu?! Apa kalian melihatku mengalahkan mereka sendirian?!"
"Ya ya, kami melihat itu." Andersen tersenyum ramah pada pacarnya dan mencoba melepaskan tangan gadis itu dari bahunya yang telah dicengkeram dengan erat. "Tolong lepaskan aku, sayang. Aku hampir kehilangan rasa di lenganku."
Margie cemberut tapi melepaskan tangannya dari bahu Andersen, meskipun dia tampak tidak lebih tenang dari beberapa saat sebelumnya. "Aku ingin bertarung lagi! Hey Enara, ayo kita bertarung!"
"Tidak, aku tidak akan bertarung denganmu saat kau setengah gila dengan gula dan kopi!" balas Enara sebal. "Oh, aku akan membunuh gadis berekor kalajengking sialan itu atas apa yang telah dia lakukan!"
"Aw jangan seperti itu, Glinie hanya berusaha bersikap baik! Setidaknya dia tidak mencoba-" Mata Margie berputar ke belakang kepalanya dan dia pingsan tepat di pelukan panik pacarnya.
"... Aku tidak mau tau apa yang ingin dia katakan tentang Glinie barusan." Andersen dan Enara mengangguk setuju dengan perkataan Yubi tersebut.
To Be Continue, bukan Trombone Beat Caster (?)...
Short update because the real update is in December.
Review! :D
