.

.

.

I'm In Trouble

Disclaimer :

Naruto by Masashi Kishimoto

5-toubun no Hanayome by Negi Haruba

Pair : ?

Rate : T

Mark :

"Naruto." : Berbicara

Naruto : PoV Start / Flashback Start / Letter or Announcement Content

Naruto : Efek suara (Sfx) / Skip Time / Previous Chapter

'Naruto.' : Pikiran atau Batin

["Naruto."] : Berbicara melalui pesan atau panggilan telepon

Genre : School, Drama, Family, Hurt/Comfort, Romance, Tragedy

Warning : Semi-Canon, Alternate Universe, Alternate Fact & Reality, Original & Other Character, dan Out of Character.

.

.

Skip Time : Next Day

"Sudah pagi! Ayo bangun, Nii-chan!"

"Aku masih ingin tidur, Naruko …," ucap Naruto dengan malas. Kemudian, ia mendengar kalau ada panggilan masuk dari handphone miliknya dan berkata, "Naruko, bisakah kau lihat siapa yang menghubungiku?"

"Uhm. Ini dari Itsuki-san …."

Naruto yang mendengar itu seketika merebut handphonenya dengan cepat dan berkata, ["Itsuki, ada yang harus kita bicarakan sekarang juga!"]

["Aku pun begitu. Mengapa kau tidak datang ke taman semalam?"]

["Hal itu aku akan membahasnya ketika kita bertemu nanti. Apakah kita bisa bertemu nanti?"]

["Sejak awal, aku memang ingin menemuimu. Tapi, aku selalu diawasi oleh ayahku. Itu membuatku tidak bisa melarikan diri dengan mudah."]

Mengingat sesuatu hal membuat Naruto menyeringai. Ia kemudian berkata, ["Soal itu, aku punya solusi dan tempat yang lebih bagus untuk kita berbicara."]

.

[0_0]

.

Skip Time : Hot Springs Place

SREGG!

Mendengar pintu pemandian yang tertutup membuat Naruto yang awalnya sudah berendam dan memejamkan matanya mulai membuka matanya kembali.

"Panggil diriku dengan caramu yang biasa memanggilku."

"U-Uzumaki-kun …."

"Kau gugup karena aku memilih tempat ini sebagai tempat kita berbicara, ya? Tenang saja, aku tidak akan melihatmu. Setidaknya, aku tahu kalau sekarang kau adalah Itsuki yang asli."

Tidak heran jika seperti itu, karena mereka berbicara dalam pemandian air panas yang terbatasi oleh dinding bambu yang lumayan besar. Beruntung sekali Naruto sudah mengingat penginapan ini secara terstruktur yang membuat dirinya mendapatkan ide seperti ini.

"Y-ya, kira-kira seperti itu," ucap Itsuki yang mulai berendam.

Baik Naruto ataupun Itsuki memposisikan dirinya untuk duduk dan bersandar di batu yang berada dekat dengan bambu penghalang pemandian. Agar mereka dapat berbicara dan mendengar pembicaraan masing-masing dengan jelas.

"Jadi, bisakah kumulai ceritanya?"

"Silahkan, Uzumaki-kun …."

Naruto menghela nafas kemudian menjelaskan, "Kemarin malam, saat aku ingin mencari taman penginapan ini. Aku bertemu dirimu di lobi penginapan dan dirimu memintaku untuk berhenti menjadi guru les kalian."

"Eh?" ucap Itsuki yang terlihat terkejut.

"Aku tidak datang ke taman juga bukan tanpa alasan, itu dikarenakan aku tidak tahu letaknya ada dimana. Ditambah lagi, aku mendapatkan sebuah perintah yang tidak masuk akal seperti itu yang membuatku kembali ke kamar untuk memikirkannya. Berarti … itu bukan dirimu, kan?"

"Ya, itu bukan diriku. Ada kemungkinan kalau Itsuki yang kau lihat semalam itu adalah saudariku yang menyamar menjadi diriku …."

'Berarti ini sudah jelas. Salah satu dari mereka berniat untuk menjatuhkanku dan menggunakan orang lain sebagai perantaranya. Untuk saat ini, aku hanya bisa percaya dengan Itsuki.'

Setelah memikirkan itu, Naruto teringat akan suatu hal. Ia kemudian berkata, "Ngomong-ngomong, mengapa ia menyamar menjadi dirimu? Kemarin, aku beberapa kali melihat dirimu di tempat yang berbeda dalam waktu yang hampir sama. Dari sana, itu membuat diriku bingung."

"Ah, soal itu …."

KREKK!

Suara pintu kayu pemandian yang terbuka memotong ucapan Itsuki. Naruto yang melihat pintu terbuka seketika terkejut ketika melihat siapa yang membukanya. Ya, di sana terlihat Nino yang datang dan hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian tubuhnya.

"Halo, Naru-kun …."

Itsuki yang mendengar itu pun hanya bisa terkejut dan berpikir, 'Nino?! Mengapa ia ada di sana? Jangan-jangan, ia ingin mandi bersama Uzumaki-kun ….'

Nino kemudian menghampiri Naruto. Setelah ia berada di dekat Naruto, ia berkata, "Selagi kita ada di sini. Bagaimana jika aku membasuh punggungmu?"

Itsuki yang ada di seberang pun semakin histeris tanpa bersuara. Sementara itu, Naruto seketika merasakan tekanan mental. Itu dikarenakan dirinya sama sekali tidak menyangka kalau Nino akan melakukan hal seperti ini.

'A-aku perlu cara untuk keluar dari situasi ini dan membahas permasalahan ini dengan Itsuki lebih lanjut. Semoga cara ini berhasil.'

"T-tunggu dulu. Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Silahkan …."

"Siapa kau?" tanya Naruto sembari memasang ekspresi serius.

"Eh?"

"Aku seketika lupa siapa dirimu. Apa aku menjadi bodoh, ya?"

Nino yang mendengar itu menjadi kesal dan mulai berdiri. Ia kemudian mengambil ember hinoki dan melemparnya ke kepala Naruto tepat sebelum ia pergi, "Kau memang bodoh!"

Di balik pintu pemandian, terlihat Nino yang mengatur nafasnya. Pada awalnya, ia melihat Naruto yang masuk ke tempat pemandian campuran. Ia mengumpulkan tekadnya untuk melakukan itu, tapi ternyata justru gagal. Hal itu membuatnya kesal.

"Padahal aku sudah memberanikan diri. Tidak bisa dimaafkan …."

.

"Yang barusan itu salahmu, Uzumaki-kun …."

"Mau bagaimana lagi? Aku sih hafal-hafal saja dengan kalian. Hanya saja, aku perlu melakukannya agar bisa keluar dari situasi ini dengan mudah dan cepat. Tapi, ada satu hal yang aku takutkan."

"Apa itu?"

"Aku tidak bisa membedakan kalian jika sewaktu-waktu kalian berpakaian seperti satu orang yang sama. Itu di luar jangkauanku dan sekarang sudah terjadi sejak kemunculan Itsuki palsu itu."

Itsuki kemudian tersenyum dan berkata, "Tenanglah, Uzumaki-kun. Kau pasti bisa membedakannya."

"Dengan apa?"

"Cinta! Selama ada cinta, kau pasti bisa membedakan kami!"

Naruto yang mendengar itu menjadi sweatdrop dan menepuk dahinya sendiri, "Teori yang sangat tidak masuk akal. Selanjutnya teori apa lagi yang akan kau buat, Itsuki?"

"Ahahahaha, lupakan saja soal itu …," ucap Itsuki dengan wajah yang memerah. Ia kemudian melanjutkan dalam pikirannya, 'Bisa-bisanya aku membahas cinta dengan percaya diri. Padahal orang yang kuajak bicara saat ini adalah orang yang kusukai.'

"Dari semua perubahan ini. Apa yang kau tangkap dari sudut pandangmu, Itsuki?"

Itsuki yang berubah menjadi serius kembali pun menjawab, "Bagiku, itu sangat aneh dan mengejutkan di saat yang bersamaan."

"Contohnya adalah seperti barusan. Kita tahu kalau Nino itu sangat membencimu dari awal kalian bertemu sampai sekarang dan itu berlangsung lumayan lama. Tapi sekarang, ia sangat berubah sampai seperti ini. Itu tentu saja sangat mendadak dan tidak pernah terpikirkan oleh diriku sendiri."

"Tidak hanya Nino saja. Ichika, Miku, bahkan Yotsuba juga. Sejak liburan musim semi dimulai, mereka terlihat aneh. Maka dari itu, aku memanggil dirimu semalam untuk memastikan pendapatku. Karena aku sangat percaya denganmu yang dapat menilai semua ini dengan objektif."

Naruto kemudian menghela nafasnya, "Ya, kau ada benarnya. Sifat mereka yang aneh itu bukanlah kejadian yang direncanakan atau hanya sekedar imajinasi belaka …."

Ia kemudian melanjutkan, "Daripada memikirkan itu, lebih baik kita pikirkan soal masalah yang Itsuki palsu buat untuk diriku. Kita harus bisa menemukan siapa dia dan mencari apa motif yang ia gunakan. Aku tidak ingin ada kecanggungan di antara kita semua ketika kita kembali dari sini, kau tahu?"

Itsuki yang mendengar itu pun menundukkan kepalanya dan berkata, "Aku tahu, kok. Tapi …."

"Tapi apa?"

"Mungkin pendapatku ini akan membuatmu kesal, kuharap kau tidak marah dengan apa yang kukatakan sekarang. Akan tetapi, diriku sebenarnya setuju dengan apa yang Itsuki palsu itu katakan kepadamu."

"Aku tidak akan marah dan aku akan mendengarkan dengan kepala dingin. Tapi, apa alasanmu yang bisa setuju dengan itu?"

Itsuki menjawab dengan tenang, "Aku memang tidak tahu apa niat dan motif yang ada di balik semua ucapannya kepadamu. Tapi, aku sangat sadar kalau kita adalah rekan yang tidak memberikan keuntungan secara timbal balik. Terutama keuntungan untuk dirimu sendiri, Uzumaki-kun …."

Gadis itu melanjutkan, "Kau sudah melakukan banyak hal untuk kami. Dimulai dari sesi belajar, festival kembang api, wisata sekolah, perayaan tahun baru, dan membela Yotsuba sejauh itu. Sampai sekarang, aku pikir kami tidak bisa memberikan sesuatu yang setimpal untukmu."

Mendengar penjelasan itu membuat Naruto menghela nafasnya dan berkata, "Astaga, kau masih saja memikirkan hal itu. Kita bahkan sudah membahasnya berkali-kali dan aku tidak masalah untuk itu semua."

"Terlepas dari itu semua, diriku sudah menghabiskan banyak waktu bersama kalian. Itu berarti kita adalah teman, kan?"

Itsuki pun tersenyum dan membalas, "Ya, kita adalah teman!"

Naruto yang mendengar itu pun juga tersenyum kecil, ia kemudian memejamkan matanya. Dirinya seketika teringat kembali mengenai banyak hal yang sudah ia lalui bersama lima kembar Nakano selama enam bulan lamanya. Ia sangat menikmati waktu bersama mereka.

Setelah membuka matanya, ia berkata, "Sepertinya wisata keluarga ini hancur karena diriku, bahkan kau sendiri pun sampai sangat berani untuk mengatakan semua itu."

"Jadi … apakah kau punya ide untuk menyelesaikan masalah ini, Uzumaki-kun?"

"Ya, aku memilikinya. Tapi, aku juga memerlukan bantuanmu untuk saat ini. Rencana ini tidak dapat kulakukan sendirian, karena aku perlu memastikan satu hal terlebih dahulu."

Itsuki dengan senang menjawab, "Tentu saja aku akan membantumu. Jadi, apa yang harus kulakukan?"

"Baiklah. Jadi, begini rencananya …."

.

"Tou-san, ada yang ingin kubicarakan denganmu …."

Maruo yang melihat Itsuki yang datang kemudian menoleh ke arah gadis itu dan berkata, "Ada apa, Itsuki-kun?"

"Begini …."

Di belakang Maruo, terlihat Naruto yang secara diam-diam berjalan ke arah suatu lorong penginapan yang sudah ia amati sehari sebelumnya. Karena pada awalnya, ia melihat kalau Maruo selalu berjaga di sana.

Hal itu membuat dirinya sangat yakin kalau ada satu ruangan khusus untuk mereka berlima gunakan di penginapan ini. Ia menggunakan Itsuki untuk mengalihkan perhatian, sementara dirinya akan masuk ke ruangan itu secara diam-diam tanpa perlu ketahuan.

Naruto yang melihat Itsuki sudah menjalankan rencana yang ia buat pun berpikir, 'Arigatou, Itsuki ….'

Ia kemudian melihat salah satu ruangan yang berada tepat di tengah-tengah penginapan dan terlihat lebih besar dibanding ruangan lainnya. Sebelum membuka pintunya, ia terdiam untuk sesaat.

'Aku perlu memastikan satu hal khusus untuk menemukan Itsuki palsu itu. Ditambah lagi, aku perlu berbicara dengan mereka semua untuk menggali informasi lebih lanjut. Tunggu saja, aku pasti akan menyelesaikan masalah ini secepatnya.'

Naruto kemudian membuka pintu ruangan itu dengan yakin. Akan tetapi, apa yang ia lihat selanjutnya justru membuat dirinya sangat terkejut. Itu dikarenakan ia melihat keberadaan empat Itsuki lain yang ada di sana, membuat dirinya tidak bisa berpikir secara jernih.

'M-mengapa bisa ada banyak Itsuki di sini?'

Melihat Naruto yang kebingungan membuat mereka berinisiatif untuk memecahkan keheningan itu. Itsuki pertama berkata, "Naruto-kun, seharusnya kau ketuk pintunya terlebih dahulu …."

Itsuki kedua kemudian menambahkan, "Aku jadi kaget, kau tahu?"

Itsuki ketiga menimpali. "Soal ini …."

Akan tetapi, perkataan itu tidak bisa dilanjutkan karena sudah dipotong oleh Itsuki keempat, "Kebetulan sekali, aku ingin memastikan dirimu lagi. Apakah kau mengingat permainan si anak kembar? Jika ingat, coba tebaklah masing-masing di antara kami ini adalah siapa?"

Naruto yang sudah mengatur nafas dan pikirannya kemudian menjawab, "Baiklah, kita adakan pembicaraan dadakan secara bergantian."

Ia kemudian berjalan ke arah meja yang tidak terpakai dan berada tidak jauh dari sana. Setelah duduk, ia kemudian berkata, "Aku tidak akan memilih siapa yang akan berbicara denganku lebih dulu. Jadi, silahkan …."

Itsuki pertama yang menjadi orang yang pertama berbicara kepada Naruto tepat ketika dirinya datang, ia kemudian duduk tepat di sisi meja lain di seberang Naruto. Naruto yang melihat itu seketika menyeringai.

"Biarkan aku memperkenalkan diri dulu, ya. Namaku Nakano Itsuki, aku lahir pada tanggal lima Mei. Aku berumur 17 tahun dan memiliki golongan darah A …."

Kemudian, Itsuki kedua menggantikan posisi Itsuki pertama. "Apa yang kusukai? Tentu saja makanan yang enak," jawab gadis itu setelah ditanya mengenai hal apa yang paling ia sukai.

"Pelajaran kesukaanku adalah biologi. Tidak hanya itu, diriku mudah tersesat jika pergi ke suatu tempat sendirian," ujar Itsuki ketiga setelah Naruto bertanya mengenai pelajaran kesukaan dan sifat lain yang sangat merepotkan saudarinya yang lain.

Setelah itu, datanglah Itsuki keempat. Akan tetapi, Naruto tidak menanyakan apapun sejak kedatangannya. Hal itu membuat gadis itu berinisiatif untuk memecahkan keheningan itu, "Apa tidak ada yang ingin kau tanyakan kepadaku?"

Naruto terlihat ragu. Ia kemudian berkata, "Aku memiliki pertanyaan dan sangat mengganjal pikiranku saat ini."

"Katakan saja, aku akan menjawabnya."

Kemudian, Naruto mengubah ekspresinya menjadi sangat serius dan mulai bertanya, "Mengapa kalian semua berubah penampilan seperti Itsuki? Apakah ada alasan utama di balik perubahan ini semua?"

Itsuki keempat yang mendengar itu pun tersentak dan berkata, "I-itu, akan lama untuk kuceritakan. Jadi, kami berlima adalah kembar lima yang sangat sama dari segi penampilan. Itu membuat kakek kami senang. Suatu hari, aku mengubah penampilanku …."

Naruto seketika memiliki ide untuk memancing umpan. Ia kemudian berkata, "Memangnya, kau mengubah penampilanmu seperti apa?"

Itsuki keempat kemudian menjawabnya dengan semangat, "Tentu saja, aku memakai pita yang aku …."

Perkataan itu terhenti ketika gadis itu sadar kalau perkataannya barusan membeberkan identitasnya, sementara Naruto yang sudah terlanjur mendengarnya pun senang.

"Sudah kuduga kalau kau adalah Yotsuba …."

"A-aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan!"

Naruto yang mendengar dan melihat gadis yang ada di depannya menunjukkan ekspresi cemberut kemudian berpikir, 'Yotsuba itu kurang baik dalam berbohong dan mudah untuk ditebak. Itu membuatku mudah untuk mengenalinya.'

Naruto kemudian berkata, "Lupakan soal itu. Lanjutkan saja penjelasanmu tadi dan ceritakan sampai akhir."

"Setelah aku merubah penampilanku, kakek kami menjadi sangat khawatir karena diri kami yang tidak sama seperti dahulu. Dia berpikir kalau kami tidak akur karena hal itu, sampai sesuatu yang tidak diinginkan datang."

Gadis itu melanjutkan, "Suatu hari, kakek jatuh sakit dan itu membuat kami khawatir. Sejak saat itu, kami semua memutuskan untuk berpenampilan sama ketika kami mengunjungi kakek. Setelah kami mendiskusikannya, kami memutuskan untuk meniru Itsuki."

"Ternyata itu alasan utamanya. Di balik perubahan penampilan kalian, ternyata ada kisah tersembunyi yang tidak aku ketahui. Setidaknya sekarang aku sudah mengetahuinya berkatmu, Yotsuba."

"Begitulah. Makanya sejak sebelum liburan musim semi dimulai untuk mengunjungi tempat ini, aku terlalu gugup dan ragu karena memikirkan itu semua. Aku tidak pernah yakin kalau diriku bisa menyamar dengan benar."

"Huh, ternyata itu alasan dirimu bertingkah aneh selama dua minggu terakhir setelah kita selesai ujian? Kuakui, hal itu terlihat sangat mengganggumu sampai-sampai kau merubah sifatmu seperti itu."

Yotsuba yang masih menyamar sebagai Itsuki pun mengangguk sebagai respon. Naruto kemudian berpikir, 'Faktor dan masalah mereka mengenai kakek mereka itu terlalu kecil. Tapi, mereka sangat serius dalam menyelesaikan itu semua.'

Setelah memikirkan itu, tiga Itsuki lain kemudian bergabung kembali dan duduk bersama-sama. Mereka menatap Naruto sembari tersenyum kecil.

"Setelah berbicara dengan kami semua, apa kau sudah bisa membedakan kami?"

"Aku tahu …."

TOK! TOK! TOK!

Ucapan Naruto terpotong dengan ketukan pintu dari luar dan hal itu membuatnya panik. Karena pada dasarnya, ia akan berada dalam situasi yang merepotkan jika ia ketahuan sedang berada di sini.

Mereka yang melihat ekspresi panik Naruto kemudian menyuruh Naruto untuk masuk bersembunyi ke dalam kotatsu. Naruto pun menurut saja, beruntungnya dirinya karena meja kotatsu itu sedikit lebih besar daripada meja biasa. Membuat dirinya dapat bersembunyi tanpa perlu ketahuan.

"Oji-chan!"

"Ohayou!"

"Kakek terlihat khawatir …."

"Tenang saja, kami masih akur kok …."

Sang kakek yang mendengar itu kemudian tersenyum. Di sisi lain, Naruto menghela nafas perlahan dan mengatur dirinya sendiri agar lebih tenang.

'Hampir saja aku ketahuan. Aku tidak peduli siapa yang datang mau itu ayah atau kakek mereka. Asalkan tidak ketahuan, kupikir tidak apa-apa.'

Ia kemudian mengingat tujuannya datang ke sini dan berpikir, 'Jika diantara mereka memang ada keberadaan Itsuki palsu, seharusnya ada bekas memar di tubuhnya karena dirinya terbentur tembok saat itu.'

Mendapatkan sebuah ide. Naruto kemudian membuka sedikit kimono yang mereka berempat gunakan secara satu per satu, hal itu membuat mereka berempat menggumam kecil sebagai reaksi akan hal yang Naruto lakukan saat ini.

"E-eh?"

"T-tunggu dulu …."

"J-jangan …."

"Apa yang kau lakukan di bawah sana, baka!"

Setelah mengecek satu per satu, Naruto seketika tersentak ketika ia melihat ada memar yang berada di paha kanan dari salah satu di antara mereka. Ia pun senang karena mendapatkan bukti kuat yang ia perlu temukan.

Ia kemudian mengeluarkan kepalanya dari sisi lain kotatsu untuk melihat sosok Itsuki palsu yang ia temukan dan berpikir, 'Jadi, dialah Itsuki palsunya ….'

Itsuki palsu yang ditatap oleh Naruto dari samping seketika bangun dan berkata, "Ngomong-ngomong, ayo kita pergi ke luar! Aku bosan …."

Setelah mengatakan itu, mereka semua pergi dari ruangan itu. Meninggalkan Naruto sendiri yang masih berada di dalam kotatsu. Setelah semuanya keluar, Naruto keluar dari kotatsu. Ia kemudian mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Aku pasti akan menemukan siapa Itsuki palsu itu!"

.

.

.

To Be Continued

.

.

Notes : Fic ini terinspirasi oleh beberapa fanfic tertentu dengan crossover Naruto x Quintessential Quintuplets. Hmm, ini project kedua gua dengan tipe fic yang multichapter. Gua bikin alurnya semi-canon tapi dengan banyak perubahan. Chapter 38 Up, jadi tolong buat reader gausah banyak protes dan Stay tune aja ye. Cukup doain gua biar banyak ide + sehat, secara perlahan nanti gua coba sebisa mungkin buat tamatin fic ini. Soalnya gua tim begadang buat ngelarin ini fic.

Next, gue gak bisa ngejawab review kalian satu per satu karena terlalu malas. Gua minimal baca review dari kalian, dan maksimal berakhir dengan baca PM dari reader or whoever else. Next. Jika fic ini diplagiat oleh oknum sampah yang nggak bertanggung jawab + tidak mendapat perizinan dari gua, bahkan gak naruh nama gua di tempat di mana dia ngepost cerita ini. Tolong bantu report / PM ke gua. Biar gua tinggal ikutan jadi tim report. Sebagai catatan, gua hanya memiliki akun FFN. Tidak ada yang di luar platform yang gua sebutkan.

Lagi dan lagi, gue ingin mempromosikan sesuatu di sini. Gue telah bergabung dengan sebuah Group Chat WhatsApp yang bernama Fanfic Community Indonesia, yang berisikan banyak author dan reader fanfiksi, bahkan platform lain. Di grup tersebut terdapat cukup banyak author senior, ataupun author baru seperti gue. Kepada siapapun yang berminat untuk bergabung, silahkan PM gue baik melalui web, ataupun aplikasi. Join with us! Feel like home! Let's move together!

Sepertinya hanya itu saja pesan gue kepada kalian. Sampai jumpa lagi. Jaa na!

FCI. Cursed-Eternal Out