Naruto milik Masashi Kishimoto
One piece milik Eiichiro Oda
Genre: Adventure, Fantasi, Romance
PS: Terdapat banyak karakter dari anime lain.
Cerita ini terinspirasi dari Fanfiction THE MOST STRONGETS SUPERNOVA milik KevinChrisz dan Crom Cruach Senpai.
Referensi cerita ini saya bikin dari cerita The Most Strongets Supernova karya cerita dari KevinChrisz Senpai. Tapi dengan versi cerita dari saya sendiri.
Chapter 1: The beginning.
Lembah akhir, Hi no Kuni
Terlihat ada dua orang pemuda yang terbaring diatas bebatuan, dengan kondisi salah satu dari lengan mereka putus. Nama kedua pemuda itu adalah Naruto Uzumaki dan Sasuke Uchiha.
"Kau menang Naruto, aku mengaku kalah kali ini"
"Benarkah? Hahahahaha, aku memang kuat bukan, uhuk, uhuk"
"Jangan sombong dulu, dobe. Uhuk" Sasuke batuk darah seperti Naruto tadi.
"Khehehehehehe" Naruto terkekeh. "Kau seperti anak kecil saja, teme!"
"Hn!" dengus Sasuke.
Hening. Tidak ada bicara lagi di antara mereka, mereka diam sambil menatap langit dan hembusan angin yang menerpa tubuh mereka. Sebelum Naruto angkat bicara.
"Hey Sasuke... Chough... Bisakah kau bertahan hidup dan meneruskan impianku, menjadi hokage!"
"Apa yang kau katakan dobe! Kita harus membatalkan mugen tsukoyomi, jadi bertahanlah seperti sifat keras kepalamu, baka!" Sasuke menatap Naruto setelah mendengar ninja pirang tadi.
Naruto menatap Sasuke lalu berkata pelan sambil tersenyum tulus. "Waktuku tidak banyak lagi... Chough... Teman" chakra orange mulai terlihat di atas pundak Naruto membentuk sebuah tangan yang mengarah ke Sasuke. "Kuberikan chakra Ashura padamu, tolong kau bebaskan mereka dari genjutsu Mugen Tsukuyomi, Sasuke!"
"Tidak! Tidak! Apa yang kau lakukan dobe?" Sasuke panik seketika. Chakra Ashura mulai terserap ke dalam tubuhnya dan lengan kiri yang tidak ada mulai tumbuh walaupun dirinya belum bisa bergerak. "Hey Naruto jangan bercanda! Bukankah kau punya janji dengan mereka yang kau ucapkan jika suatu saat nanti kau akan menjadi seorang hokage!?" tambah Sasuke panik.
Naruto hanya tersenyum saja. "Hmm... Sepertinya, aku tidak bisa menepati janjiku. Aku mohon padamu untuk memberikan maaf kepada Tsunade-baa chan dan yang lainnya, Sasuke" Naruto menatap tegas Sasuke dan kembali melanjutkan. "Tolong jadilah hokage untukku dan biarkan para bijuu bebas memilih jalan mereka sendiri. Aku menjanjikan bahwa aku akan membiarkan mereka bebas tanpa tersegel kembali,"
"Tidak Naruto! Tetaplah bertahan hidup! Naruto! Aku mohon Naruto!" teriak Sasuke. Namun mata biru laut Naruto sudah tertutup sembari tersenyum di akhir hayatnya.
Hari dimana Uzumaki Namikaze Naruto, pahlawan perang dunia Shinobi keempat dan putra dari, Minato Namikaze si kilat kuning dan Kushina Uzumaki si kematian merah dari Konoha meninggal dengan senyum di wajahnya.
-X-
Gelap, sunyi, hampa dan kosong. Itulah yang di rasakan oleh Uzumaki Namikaze Naruto setelah kematiannya, dia bingung sekarang dirinya ada dimana apakah ini di surga atau neraka?
"Apakah aku benar-benar mati? Tapi dimana aku?" gumam Naruto pelan.
"Kau sudah beneran mati, Naruto-kun"
"Hagoromo-jiji?" Naruto terkejut saat melihat Hagoromo Otsutsuki, atau yang lebih dikenal sebagai Rikudou Sannin muncul Didepannya.
"Naruto-kun ada yang kubicarakan denganmu,"
Naruto mengusap air matanya dan menatap Hagoromo. "Apa yang kau ingin bicarakan denganku, jiji?"
Sebuah senyuman tercipta di wajah tua Hagoromo. "Kita berada perbatasan di alam kehidupan dan kematian, aku sengaja membawamu kemari. Tapi bukan itu inti pembicaraannya, aku membawamu kemari karena ingin memberimu kesempatan kedua."
"Kesempatan? Kesempatan apa jiji?" Naruto menatap bingung Hagoromo.
"Kesempatan hidup! Tapi bukan di dunia Shinobi, melainkan di dunia lain atau dimensi lain. Bagaimana kamu mau?" Hagoromo menatap mata biru Naruto.
Tampak Naruto sedang berpikir untuk menimbang-nimbang penawaran sang Rikudou Sannin.
"Baiklah jiji, aku akan menerima tawaranmu itu. Mungkin tidak ada salahnya aku menerimanya"
"Baguslah, tapi ada resikonya untuk melakukan hal itu"
"Apa resikonya jiji?"
Hagoromo menatap serius Naruto. "Semua ingatanmu tentang dunia Shinobi akan tersegel tapi segelnya akan terbuka sendirinya. Selain itu kamu juga masih memiliki kekuatan mu yang sebelumnya dan aku akan memberikan setengah chakra Otsutsuki kepadamu, Naruto-Kun
"Baiklah jiji, aku akan menerima resiko itu".
"Kamu yakin?" Hagoromo menatap ragu kearah Naruto.
"Aku yakin jiji, tidak ada salahnya mencoba bukan!"
"Kamu sudah dewasa ya Naruto-kun, baiklah ayo kita mulai.
Tangan keriput Hagoromo mengarah ke kepala Naruto, tampak Naruto sedikit melebarkan matanya yang akan di lakukan oleh sang Rikudou Sannin.
Desa Lilith, East Blue
Di sebuah hutan di Desa Lilith, terlihat seorang anak kecil berumur 8 tahun yang sedang berlatih, anak itu adalah Naruto Vermillion bersama kakak perempuannya yang berusia 23 tahun, yaitu Shay Vermillion.
"Latihan kita untuk hari ini sudah cukup Naruto-kun!" Ucap Shay.
"Baiklah nee-chan" kata Naruto.
"Ayo kita kembali ke rumah Naruto-kun, nanti nee-chan buatkan semangkuk ramen untukmu" kata Shay.
"Benarkah nee-chan?, Nee-chan jangan berbohong ya!" Kata Naruto-kun
"Ish mana mungkin nee-chan berbohong kepada kamu Naruto-kun hihihi" kata Shay sambil tertawa.
Setelah mereka berdua sampai di rumah, " Ne Naruto-kun kamu mandi dulu ya, nanti setelah kamu selesai mandi baru nee-chan bikinin semangkuk ramen untukmu" kata Shay.
"Oke, nee-chan". Naruto pun langsung pergi ke kamar mandi karena tidak sabar untuk makan makanan kesukaannya itu.
Di pinggiran desa Lilith, terlihat sebuah kapal dengan lambang pemerintahan dunia yang sedang berlabuh di dekat situ. Terlihat ada seseorang yang turun dari kapal itu, dia adalah Akainu atau Sakazuki, salah satu dari wakil Admiral angkatan laut.
"Jadi ini desa tempat tinggal Kōri no shi atau Shay Vermillion, orang terakhir dari keluarga Vermillion dan putri dari si Sora no joō, yaitu Jeanice Windly.
Shay yang lagi membuat ramen untuk Naruto tiba-tiba merasakan ada sebuah bahaya yang menuju kearah rumahnya, dia pun langsung mengaktifkan Kenbunshoku Haki miliknya.
"Gawat kenapa ada seseorang yang kuat datang ke desa ini, apa yang dia ingin lakukan disini?" Gumam Shay.
Shay pun langsung mencari beberapa barang yang ada di dalam rumah, dan memasukannya sebuah gulungan. Dia pun langsung memanggil adiknya yaitu Naruto.
"Ada apa nee-chan?" Tanya Naruto yang baru selesai mandi.
"Ne Naruto-kun nee-chan ingin kamu menyimpan gulungan ini, lalu membukanya nanti oke!" Kata Shay
"Siap nee-chan, tapi kenapa nee-chan memberikan gulungan ini kepadaku?" Tanya Naruto kepada Shay.
"Nee-chan tadi merasakan ada seseorang yang kuat datang ke desa ini, dan nee-chan ingin memastikan orang yang memasuki desa ini orang baik atau orang jahat, karena nee-chan tidak ingin kamu terluka Naruto-kun!" Ucap Shay.
"Apa nee-chan yakin ingin melakukan itu?, Aku tidak ingin sampai kehilangan mu nee-chan!" Ucap Naruto.
"Tenang Naruto-kun, nee-chan berjanji tidak akan meninggalkan mu sendirian" kata Shay. Kemudian Shay pun langsung keluar dari rumah dan pergi ke lokasi yang dia rasakan tersebut.
Di dekat hutan terlihat Akainu yang sedang mencari keberadaan Shay, namun tiba-tiba dia merasakan sebuah serangan datang menuju ke arahnya. Dia pun langsung menghindari serangan tersebut dan langsung berkata "Kōri no shi, Shay Vermillion. Ternyata kau akhirnya menunjukkan dirimu lagi". Kata Akainu.
"Mau apa kau datang kesini Akainu, dan apa yang kau inginkan disini!" Ucap Shay dengan menatap tajam Akainu.
"Aku datang kesini karena disuruh oleh para Gorosei untuk menghabisi mu Kōri no shi, karena kau adalah orang yang berbahaya bagi pemerintah dunia jika dibiarkan hidup!" Ucap Akainu kepada Shay.
"Cih! Sepertinya aku harus melawan mu Akainu. Souka, akan ku ladeni kau dengan kekuatan ku" Ucap Shay.
-X-
3 Jam Kemudian
Terlihat wajah Naruto yang mulai khawatir, karena takut terjadi sesuatu kepada nee-channya. Dia pun langsung keluar dari rumah dan berlari mencari Shay.
Beberapa saat kemudian Naruto berhasil menemukan Shay, tetapi dia terkejut dan melebarkan matanya saat melihat kondisi nee-channya yang terbilang cukup sangat buruk, dimana seluruh badannya mengeluarkan darah dan kulitnya mengalami luka bakar yang parah, dan sebuah lubang yang ada di perutnya.
"Nee-chan, hiks..hiks...hiks, kumohon bertahanlah nee-chan, jangan tinggalkan Naru sendirian" Teriak Naruto sambil menangis.
Shay yang mendengar suara teriakan tersebut langsung kaget, dan melihat adiknya menghampiri dia dengan terburu-buru "Naruto-kun, apa yang kau lakukan disini?, Disini sangat berbahaya bagimu" Ucap Shay.
"Hiks...hiks, aku tidak peduli, aku lebih khawatir denganmu nee-chan!" Ucap Naruto.
Akainu yang melihat Naruto datang pun langsung tertawa dan berkata "Ohh, rupanya kau masih mempunyai seorang adik ya Kōri no shi, apa kau ingin adikmu itu mati disini? Hahaha!" Ucap Akainu sambil tertawa.
Shay pun langsung menatap tajam Akainu dan berkata "Urusanmu hanya denganku Akainu, jangan pernah kau menyentuh adikku, dia tidak ada hubungannya dengan ini!".
"Begitu kah?, Tapi aku tidak peduli, dia akan mati disini karena anak dari keluarga Vermillion yang terkutuk itu. Akainu pun langsung menyerang Naruto dengan kekuatan buah iblis nya".
"Matilah kau disini bocah"
DAIFUNKA
Ice Wall Barricade
"Tidak akan kubiarkan kau melukai adikku, Akainu!" Kata Shay sambil terengah-engah karena lukanya.
"Pergilah dari sini Naruto-kun, ini permohonan nee-chan kepadamu. Jika kamu masih disini, kamu akan mati Naruto-kun, dan nee-chan tidak ingin kamu kenapa-napa, jadi nee-chan mohon kepadamu untuk segera meninggalkan pulau ini dan pergi ketempat yang jauh Naruto-kun!!!" Ucap Shay dengan memohon.
"Ta-tapi, bagaimana dengan nee-chan kalau, Naru pergi pasti nee-chan akan terbunuh oleh orang itu!" Ucap Naruto dengan mata yang berair kepada Shay.
"Nee-chan tidak peduli jika nee-chan harus mati disini Naruto-kun, karena nee-chan tidak ingin kamu terluka akibat ulah nee-chan, dan nee-chan Sangat menyayangi mu Naruto-kun, jadi nee-chan mohon untuk lakukan yang nee-chan katakan tadi!" Ucap Shay dengan senyuman terakhir kali.
Naruto yang mendengar perkataan nee-channya hanya bisa menangis dan berlari sekuat tenaga untuk pergi dari desa ini.
Shay yang melihat Naruto sudah pergi langsung mengarahkan pandangannya ke Akainu, dan berkata "Lawanmu adalah aku Akainu, dan aku tidak akan membiarkan kau mengejar adikku!" Ucap Shay.
"Baiklah, sepertinya aku harus membunuhmu disini ya Kōri no shi!!" Ucap Akainu.
"Majulah, aku tidak peduli jika kau membunuhku disini, asalkan adikku selamat aku sudah senang!" Ucap Shay dengan keyakinannya.
Akainu pun langsung menyerang Shay dengan kekuatan buah iblis miliknya dan berkata"Matilah kau disini, Shay Vermillion!!".
Ryuusei kazam
"Gawat, aku sudah hampir kehabisan tenaga, ini adalah serangan terakhirku" Gumam Shay yang terlihat kelelahan.
1 million ice spears
DUAAAR
BOOOOOM
Terlihat serangan milik Shay kalah oleh serangan milik Akainu, dan Shay pun langsung bergumam"Tetaplah hidup Naruto-kun, kurasa aku tidak bisa menepati janjiku untuk tidak meninggalkan mu sendirian Naruto-kun, hiduplah dengan bebas dan carilah teman-teman yang bisa kau percayai, nee-chan sangat menyayangi mu Naruto-kun, seperti halnya kaa-san dan Tou-san kita!!" Gumam Shay sebelum dia terjatuh dan menutup matanya.
Akainu yang melihat Shay sudah meninggal pun langsung pergi menuju ke kapalnya dan berkata. "Suatu kegagalan bagiku tidak membunuh keturunan terakhir Vermillion, jika aku menemukan anak itu itu suatu saat, akan kubunuh dia seperti kakak perempuannya yang telah mati".
Di tengah hutan desa Lilith, terlihat Naruto yang sedang bersembunyi. Setelah beberapa saat, Naruto pun langsung pergi ke tempat nee-channya.
Setelah sampai disana, dia langsung menangis dengan keras sambil berteriak "NEE-CHAN, KUMOHON BANGUN, hiks..hiks... hiks!!" Ucap Naruto sambil menangis dengan karuan, karena nee-channya telah meninggal.
"Hiks..hiks, aku berjanji padamu nee-chan, aku akan menjadi seseorang yang kuat dan membalaskan kematian mu nee-chan!" Ucap Naruto dengan janjinya.
Setelah itu dia langsung menggali kuburan dan memasukkan tubuh nee-channya ke dalam kuburan itu sambil berkata. "Semoga kau tenang disana ya nee-chan, Naru sangat menyayangi mu dan sudah menganggap nee-chan seperti pengganti kaa-chan bagi Naru.
Naruto pun langsung pergi dari situ dan kembali ke rumahnya. Dan dia bertekad untuk berlatih selama 10 tahun kemudian dari gulungan pemberian nee-channya yang terakhir.
To Be Continued
