Chapter 13: Kekalahan Donquixote Famili

( Marineford )

Kali ini, kerusuhan kembali terjadi di Marine Ford khususnya di kantor sang panglima tertinggi angkatan laut yaitu Sengoku. Sebenarnya, ini bukanlah masalah yang sangat serius seperti adanya bentrokan antar Yonkou atau ada seseorang yang berhasil sampai ke Raftel.

Saat ini Sengoku sedang disibukkan oleh pertempuran antara Donquixote Doflamingo dan juga Naruto Vermillion. Tentunya jika mereka bertarung maka ini akan menjadi pertempuran yang dahsyat yang bahkan bisa menghancurkan seisi kota Mock Town dan yang terpenting adalah, Sengoku benar-benar kesal dengan tindakan gegabah Doflamingo yang tiba-tiba menyerang Kitsune Kaizoku.

Namun untungnya Sengoku sudah mengirim utusannya yaitu salah satu Admiral angkatan laut, Aokiji.

"Jadi, bagaimana Kuzan?" Tanya Sengoku melalui denden mushi yang sedang ia pegang.

"Eto, kondisi di kota ini benar-benar mengkhawatirkan. Semua bangunan hancur lebur dan ledakan terjadi dimana-mana." Jawab Aokiji.

"Apa kau sudah mendapatkan informasi mengenai pertarungan ini? Apa yang dilakukan oleh Naruto Vermillion sehingga Doflamingo menyerangnya?" Tanya Sengoku.

"Hmmm.. Aku tidak tahu tentang itu. Diperjalanan tadi, ban sepedaku bocor dan aku terdampar di tengah lautan. Jadi aku tidak sempat mencari informasi." Jawab Aokiji.

Perempatan pun muncul di dahi Sengoku setelah mendengar jawaban dari Aokiji. Diantara 3 admiral memang Aokiji lah yang paling malas dan paling teledor dalam mengerjakan tugasnya. Ia terlihat seperti tidak niat dalam bertugas dan selalu saja meninggalkan kesalahan dalam tugasnya. Tidak hanya pekerjaanya saja tapi bawahannya pun bisa membuatnya menjadi gila karena tingkah laku mereka.

Namun, Sengoku pun mengetahui alasan dibalik mengapa Aokiji bertingkah seperti itu. Setelah peristiwa di Pulau Ohara, Aokiji memang sedikit merubah cara pandangnya terhadap dunia khususnya kepada para bajak laut dan angkatan laut.

"Lebih baik kau lerai pertarungan antara Naruto dan Doflamingo atau pulau itu bisa-bisa hancur!" Teriak Sengoku.

"Hmmm? Kau yakin? Aku rasa pertempuran mereka sudah tidak bisa dilerai." Kata Aokiji.

"Kalau mereka tidak mendengarkan mu, habisi saja salah satu dari mereka." Kata Sengoku.

"Jadi, kau ingin aku membantu Doflamingo untuk mengalahkan Naruto Vermillion?" Tanya Aokji.

"Jika itu diperlukan, maka lakukanlah. Aku serahkan masalah Mock Town padamu, Kuzan." Kata Sengoku.

Sengoku pun langsung menutup denden mushinya dan ia menyandarkan punggungnya ke kursi. Sengoku, kemudian memejamkan matanya. Namun, entah kenapa ia terus kepikiran tentang bajak laut Kitsune ini. Ia merasa bahwa Naruto Vermillion akan mengambil peranan penting dalam era besar bajak laut ini.

"Perlahan tapi pasti, mereka semua sudah bergerak. Generasi muda dengan semangat berapi-api sudah berani secara terang-terangan menunjukkan diri mereka. Eustass 'Captain' Kid, Capone 'Gang' Bege, bahkan cucu dari Garp pun berhasil mengalahkan Crocodile dan lagi, orang yang dianggap terkuat dari genarasi terburuk, Naruto Vermillion. Aku harus melakukan sesuatu sebelum semuanya terlambat." Gumam Sengoku dalam hatinya.

-X-

( Pelabuhan Mock Town )

Setelah percakapannya dengan Sengoku, ia merasa sedikit kesal karena Sengoku memberikannya tugas yang sangat merepotkan. Tujuan dia pergi dari markas besar angkatan laut adalah untuk mengambil cuti dan berlibur serta ia ingin memastikan kondisi dan keberadaan Nico Robin setelah insiden Arabasta.

Aokiji sama sekali tidak menyangka akan terjadi pertarungan antara Donquixote Family dan Kitsune Kaizoku di pulau seperti ini dan ditambah lagi dengan adanya rumor yang mengatakan kehadiran Victoria the Red Death. Akan membuat masalah ini semakin rumit bagi Aokiji.

"Aku terlalu malas mengurusi hal-hal seperti ini. Biarkan saja mereka bertarung. Lagipula, aku ingin tahu siapa pemenang dari pertarungan ini. Jika, Naruto Vermillion yang menang, maka dia sudah tidak bisa dibiarkan dan aku harus memburunya." Kata Aokiji.

"Kalau kau sampai memburu Naruto Vermillion, aku akan langsung membunuhmu, Aokiji!"

Aokiji yang mendengar suara seseorang pun langsung mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut. Aokiji, melihat seorang wanita cantik berambut pirang dan mata bewarna merah gelap berdiri tidak jauh dari posisinya.

"Red Death, Victoria apa yang kau lakukan disini?" Tanya Aokiji.

"Anjing pemerintahan dunia sepertimu, tidak perlu tahu urusanku berada disini!" Kata wanita itu yang bernama Victoria.

Aokiji yang mendengar itu pun hanya menghela nafasnya. Aokiji tahu kenapa Victoria sangat membenci pemerintah dunia dan angkatan laut. Apalagi setelah kejadian 10 tahun yang lalu, dimana Shay Vermillion, sahabatnya dibunuh oleh Sakazuki, si anjing gila keadilan mutlak itu.

"Sebaiknya, kau segera pergi dari sini Aokiji. Karena jika tidak aku akan membunuhmu sekarang juga!" Kata Victoria yang membocorkan tekanan membunuh dalam jumlah besar besaran kepada Aokiji.

"Baiklah, aku akan segera pergi! Jadi, kau tidak usah Khawatir Victoria!" Kata Aokiji sambil berjalan pergi dari tempat itu.

-X-

( Gray Vs Viola )

Disisi lain pertempuran, terlihat Gray dan Viola sedang bertarung dan terlihat juga bahwa Gray masih terlalu kuat untuk Viola. Meskipun Viola adalah salah satu eksekutif dari Donquixote Famili namun ia bukanlah petarung seperti Diamante, Pica, dan Baby 5.

Gray, pun tidak menemukan kesulitan saat menghadapi Viola dan membuat Viola kebingungan dan ia harus memikirkan cara untuk bisa mengalahkan Gray atau setidaknya bisa melarikan diri agar dia bisa selamat.

"Hah…hah….hah….." Viola berdiri dengan nafas yang terengah-engah dan ia terus memfokuskan pandangannya pada Gray.

Gray disisi lain hanya menatap Viola dengan datar. "Menyerah lah. Aku berjanji tidak akan membunuhmu jika, kau menyerah sekarang."

"Apa kalian pikir kalian bisa mengalahkan Doflamingo huh? Kau mungkin bisa mengalahkanku tapi bocah bernama Naruto Vermillion itu pasti akan kalah di tangan Doffy dan begitu juga dengan temanmu yang lainnya!" Kata Viola kepada Gray.

Gray yang mendengar itu hanya menatap Viola dengan datar. "Kau pikir kaptenku, akan kalah dengan sampah seperti Doflamingo? Malah aku sangat kasihan dengan Doflamingo karena melawan seekor monster yang bisa membunuhnya dengan sangat mudah!"

Viola yang mendengar itu pun hanya mengerang kesal dan menggertak giginya. "Semua bajak laut sama saja. Mereka hanya bertempur demi kepentingan mereka sendiri dan membunuh semua orang yang menghalangi mereka."

"Apa maksudmu?" Tanya Gray.

"ITU BERARTI KAU HARUS MATI DISINI!" Teriak Viola.

"Hiero Lagrima : Tearwhales!"

BOOOOM!

Viola kembali mengeluarkan air matanya dan ia pun mengubah air matanya menjadi ikan paus raksasa.

"Ice magic: Freezer!"

WUSSSH!

Gray pun langsung dengan mudah membekukan serangan Viola dan membuatnya hancur berkeping-keping.

Kemudian, Gray langsung menatap Viola dan mulai membuat sebuah pedang dari es di tangannya.

WUSSSH!

"Ice Make: Cold Excalibur!"

SREEEET!

Gray dengan cepat melesat ke arah Viola dan ia langsung menebas Viola dengan pedang esnya dan membuat Viola terluka dibagian lengan dan perut yang mengeluarkan darah cukup banyak. Viola pun langsung terjatuh ketanah.

Gray, berdiri di sebelah Viola dan mengarahkan pedangnya kepada Viola. "Kenapa kelompokmu tiba-tiba menyerang kami?"

"Doflamingo bekerja sama dengan salah satu Yonkou dunia baru. Doffy mempunyai bisnis yang sangat besar dan pelanggan utama dari bisnis ini adalah Yonkou tersebut." Kata Viola.

"Yonkou mana yang kau bicarakan dan kenapa harus kami yang kalian serang?" Tanya Gray.

"Dia adalah Yonkou yang sangat menyeramkan. Dia adalah mahluk terkuat di muka bumi ini dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Namanya Hyakuju no Kaido." Kata Viola.

"Lalu?" Tanya Gray.

"Aku tidak tahu detailnya tapi yang aku dengar, Yonkou Kaido sangat tertarik dengan kaptenmu dan meminta Doffy untuk menangkapnya dan membawanya ke dunia baru." Kata Viola.

"Begitu! Arigatou atas informasinya. Tapi, aku akan mengakhiri pertempuran yang tidak berguna ini sekarang juga." Kata Gray.

Kemudian, Gray pun langsung menendang Viola dan membuatnya menabrak bangunan. Viola pun langsung pingsan di tanah.

Gray yang melihat lawannya tidak sadarkan diri pun langsung berjalan pergi meninggalkan area itu.

-X-

( Ino Vs Sugar )

"Aku mengerti. Ternyata kau tidak lebih dari seorang pecundang yang menjadikan bawahanmu sebagai perisai mu!" Kata Ino.

"Pecundang? Mereka hanyalah sekumpulan sampah yang tidak berguna!" Kata Sugar sambil menyeringai.

"Apa mereka tidak ada harganya di matamu? Apa kau memandang nyawa manusia serendah itu?" Tanya Ino.

"Heh! Mereka hanyalah orang-orang lemah yang memang seharusnya tidak dilahirkan ke dunia ini. Namun,karena kebaikan hatiku, aku membuat mereka menjadi berguna. Setidaknya, mereka bisa mati dengan kebanggaan jika mereka mati melindungi ku." Kata Sugar.

Ino yang mendengar itu pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan pelan dan menarik nafas yang dalam.

"Itulah kenapa dunia ini menjadi tempat yang kotor." Kata Ino.

"Huh?" Gumam Sugar.

"Disaat orang lain berusaha menciptakan perdamaian, tapi masih saja terdapat orang-orang bodoh sepertimu yang hanya menjadi sampah bagi masyarakat." Kata Ino sambil tersenyum.

"Sampah masyarakat? Siapa yang kau sebut sampah masyarakat!?" Teriak Sugar.

"Tentunya kau…" kata Ino sambil tersenyum dan memejamkan matanya. Lalu ia kembali membuka matanya dan menyeringai kepada Sugar. "Dan kaptenmu itu!"

Mendengar hal tersebut, mata Sugar pun melebar dan ia mengepalkan kedua tangannya dengan keras dan menatap Ino dengan tajam. Terlihat tubuhnya yang gemetar karena menahan rasa kesalnya.

"Kau menghina Waka-Sama?" Tanya Sugar dengan datar.

"Aku pikir itu bukan sebuah penghinaan. Contoh saja jika aku mengatakan bahwa kota ini kotor, bukan berarti aku menghina kota ini karena nyatanya kota ini sangat kotor dan sampah berserak dimana-mana. Sama halnya jika aku mengatakan bahwa Doflamingo adalah sampah dan itu adalah faktanya." Kata Ino sambil tersenyum.

Urat-urat di dahi Sugar mulai mengeras dan wajahnya pun mulai memerah karena rasa amarah yang sangat besar dalam hatinya. Mendengar ada seseorang yang mengatakan Doflamingo sebagai sampah, apalagi perkataan itu terucap dari bajak laut pemula seperti Ino, membuatnya sangat kesal.

"Aku yakin Naruto-Kun, dengan sangat mudahnya bisa membunuh kaptenmu yang lemah itu loh!" Kata Ino yang terus memprovokasi Sugar.

Wajah Sugar pun sudah terlihat sangat muram dan menyeramkan. Meskipun sebagian wajahnya tertutup oleh rambut hijaunya, namun terlihat aura hitam yang muncul dari tubuh Sugar yang menandakan bahwa Sugar sudah sangat marah.

"Meskipun kami adalah bajak laut pemula, tapi lebih kuat daripada bajak laut kalian. Sangat wajar, karena kami, manusia derajatnya jauh lebih tinggi daripada sampah rendahan seperti Doflamingo." Kata Ino sambil menyeringai.

"URUSAAAAAAAAAAAAAAAI!" Teriak Sugar.

Lepas sudah emosi Sugar dan akhirnya ia berteriak dengan sangat kencang.

SRET!

CROT!

Sugar membelalakkan matanya saat ada sebuah Kunai yang terbang dan menggores wajahnya dan membuat wajahnya terluka.

"Se-sejak kapan?" Gumam Sugar.

Ini pun tersenyum kepada Sugar dan ia mengangkat sebuah Kunai yang ia genggam di tangan kanannya. "Hati-hati, Ojou-chan! Kunai yang kulempar tadi sangat beracun loh."

Sugar pun langsung memegang luka diwajahnya dan ia pun terkejut saat melihat cairan ungu panas yang bersatu dengan darahnya.

"I-ini?" Gumam Sugar.

Sugar pun mendongakkan kepalanya ke atas dan menatap Ino dengan tajam. "A-apa yang kau lakukan padaku? Kenapa tubuhku terasa berat?"

"Ah! Sebenarnya aku sedikit melumuri Kunai yang kulemparkan kepadamu dengan sedikit racun. Sebuah racun yang bisa membuatmu mati dalam sekitar 30 menitan." Kata Ino dengan senyum sadisnya.

Sugar membelalakkan matanya dan tubuhnya pun mulai bergetar. Sudah lama ia menjadi bajak laut dan menjadi bawahan Doflamingo namun, untuk pertama kalinya ia merasakan ketakutan yang luar biasa. Sugar merasa bahwa ia telah salah memilih lawan.

"Si-siapa kau sebenarnya!?" Ucap Sugar.

"Wah-wah, rupanya kita belum mengenal satu sama lain. Kita berdua terlalu bersemangat bertarung sehingga kita lupa memperkenalkan diri kita." Kata Ino sambil tersenyum.

Ino lalu mengambil sebuah Kunai dari kantongnya dan memutar-mutar Kunai miliknya. Ino pun langsung mengarahkan Kunai miliknya ke wajah Sugar.

"Namaku, Ino Yamanaka. Senang bertemu denganmu." Kata Ino sambil tersenyum.

"Ino Yamanaka? Ahli medis yang terkenal itu?" Tanya Sugar yang terkejut.

"Tepat sekali!" Kata Ino.

Sugar pun tidak menyangka bahwa ia melawan salah satu dokter atau ahli medis terhebat di dunia ini. Banyak sekali orang sakit yang berlomba-lomba untuk bertemu dengan Ino agar penyakit mereka sembuh.

"Ka-kau Ino Yamanaka? Tidak mungkin! Ino Yamanaka, adalah ahli obat terkenal! Seluruh industry obat yang ada di dunia ini, hampir 60% adalah produk buatanya dan ia pun pernah menghentikan wabah besar yang terjadi di suatu negara! Tidak mungkin orang sepertimu, bergabung dengan bajak laut rendahan seperti Kitsune Kaizoku!" Teriak Sugar.

"Terima kasih atas pujiannya. Sepertinya, namaku cukup terkenal di dunia ini. Namun, seperti yang kubilang bahwa aku mengikuti Naruto-Kun, karena aku percaya padanya. Lagipula aku tidak tersinggung jika kau mengatakan bajak laut kami adalah bajak laut rendahan karena memang bajak laut kami baru saja terbentuk." Kata Ino sambil tersenyum.

"Sayang sekali, pertarungan ini harus ku akhiri." Kata Ino sambil tersenyum.

Ino pun langsung menyalurkan chakra ke Kunainya dan ia pun langsung menebas Sugar tepat di pinggangnya. Sugar pun memuntahkan darah yang cukup banyak dan ia langsung terjatuh ketanah.

Ino yang melihat Sugar sudah kalah pun tersenyun dan ia pun berjalan mendekati Sugar sambil merogoh saku dalam jubahnya.

"Aku tidak berniat membunuhmu disini jadi, aku akan berikan penawar racunnya padamu." Kata Ino sambil meletakan sebuah botol kecil di samping Sugar.

Disisi lain, Sugar pun sudah tidak bisa berbicara dan ia hanya bisa menatap Ino dan obat penawar yang diberikan Ino kepadanya.

"Sayonara." Gumam Ino.

Ino pun langsung berjalan pergi meninggalkan Sugar dan area itu karena telah menyelesaikan pertarungannya.

-X-

( Vali Vs Trebol )

Di tempat pertarungan ini, yang terlihat hanyalah kepulan asap dan cairan biru lengket yang memenuhi area pertarungan ini. Pertarungan antara Vali dan Trebol cukup dahsyat sehingga menyapu bersih seluruh bangunan yang berada di sana.

"Hah….hah….hah…. Dasar, sialan!" Gumam Trebol sambil menatap Vali.

Terlihat, tubuh Trebol yang sudah kotor dan banyak luka disekitar tubuhnya akibat serangan dari Vali. Nafasnya pun terengah-engah dan dia pun sudah hampir mencapai batasnya.

Disisi lain, Vali terlihat tidak terluka sama sekali bahkan pakaiannya hanya sedikit kotor dan ia menatap remeh ke arah Trebol.

"Heh? Apa kemampuan mu, cuman segini saja? Sedari tadi kau hanya terus mengeluarkan lendir yang tidak berguna!" Ejek Vali sambil menyeringai.

"Ti-tidak berguna katamu!? DASAR BOCAH SIALAN! AKAN KUTUNJUKAN KEKUATANKU YANG SEBENARNYA!" Teriak Trebol.

BLUP! BLUP! BLUP!

"Beta Launcher!"

BRUUUUSH!

Trebol membuat semacam peluru besar dari lendirnya dan ia langsung menembakan peluru lendir tersebut kepada Vali.

Vali yang melihat itu hanya menyeringai dan membagi serangan dari Trebol tersebut hingga menghilang.

"Hahahaha itukah kekuatanmu yang sebenarnya? Biar ku perlihatkan seperti apa kekuatan yang sesungguhnya kepadamu!" Kata Vali sambil menyeringai.

Vali pun langsung menjentikkan kedua jarinya dan kemudian terlihat sebuah lingkaran sihir yang cukup besar di atas langit.

"O-Oi… A-apa yang akan kau lakukan?" Kata Trebol yang sangat panik dan membelalakkan matanya.

"Hehehe, tentu saja membuatmu sekarat lalu mati dan mayat mu yang membusuk disini, sama dengan sebuah bangkai tikus yang membusuk di tempat sampah!" Kata Vali sambil menyeringai.

Trebol yang mendengar itu menjadi sangat ketakutan dan berkeringat dingin.

Lalu dari lingkaran sihir itu muncul sebuah energi sihir yang sangat besar dan langsung menuju ke arah Trebol.

"Norse Magic: Asgard's Judgment!"

BOOOOOOOOOMMMM!

DUAAAAAAAAAAAAAAR!

Sebuah ledakan hebat pun terjadi dan suara ledakan tersebut terdengar ke seluruh penjuru pulau. Sehingga terjadi gempa yang cukup hebat yang membuat warga semakin panik meskipun mereka sedang mengungsi akibat serangan dari Vali tersebut. Seluruh bangunan yang ada di area tersebut pun sudah hancur dan tidak tersisa sama sekali.

Sementara itu Trebol yang terkena serangan dari Vali pun keadaannya sangat-sangat parah. Seluruh tubuhnya hangus lalu darah yang mengalir deras, dengan kedua tangan dan kaki kanan Trebol putus dari badannya. ( Emang klo masalah bikin orang sekarat Vali adalah ahlinya:v )

Vali, yang melihat keadaan Trebol langsung menyeringai. "Hahaha, semoga kau masih bisa hidup dengan kondisi seperti itu."

Kemudian, Vali pun langsung berjalan pergi meninggalkan tempat pertarungan itu.

-X-

( Ban Vs Baby 5 dan Buffalo )

Disisi kota, nampak ada 3 orang yang saling menatap satu sama lain. Ban, Baby 5, dan Buffalo masih sibuk dengan pertarungan mereka namun, kali ini terlihat Ban, yang sangat unggul dalam pertempuran ini.

"Hanya segitu sajakah serangan terkuat yang kalian punya? Bagaimana, kalau kalian merasakan serangan kalian sendiri?" Tanya Ban sambil menyeringai.

"Snacth!"

BOOOOOOOM!

WUUUUUSSSSSSSSHHHHH!

DUAAAAAAR!

Ban, pun menciptakan tornado api yang sangat besar seperti yang dilakukan oleh Baby 5 dan Buffalo sebelumnya. Tornado api tersebut terus berputar dan membakar habis area sekitarnya dan merubah area tersebut menjadi lautan api.

DUAAAR!

Dan akhirnya, Tornado api tersebut meledak dan ledakan tersebut menyebar ke segala arah.

Seluruh area tersebut sudah terbakar habis dan bahkan bebatuan dan perumahan yang berada disana pun sudah terbakar habis.

Terlihat kondisi Baby 5 dan Buffalo yang terkapar ditanah dengan luka bakar yang sangat parah. Namun, mereka berdua masih sadarkan diri.

Ban yang melihat mereka berdua masih sadar pun langsung berjalan ke arah mereka. Kemudian, Ban langsung mencabut kedua lengan Buffalo hingga putus dari tubuhnya dan menendang wajah Buffalo, sehingga dia terlempar sangat jauh.

"BUFFALO!" Teriak Baby 5 yang menyaksikan hal tersebut.

Ban yang melihat Baby 5 pun langsung berjalan ke arahnya dan memukul Baby 5 bertubi-tubi hingga tidak sadarkan diri. Kemudian Ban, menendang tubuh Baby 5 ke sembarang arah. ( Ini lagi kelakuan 11 12 sama Vali. Emang ya dasar adik-kakak yang satu ini )

Ban pun, kemudian tersenyum puas melihat hasil yang ia lakukan dan langsung berjalan meninggalkan area tersebut dengan wajah yang gembira.

-X-

( Arturia Vs Pica )

"PENDRAGON!"

Suara teriakan yang sangat keras terdengar di tempat pertarungan antara Pica dan Arturia. Teriakan tersebut berasal dari Pica yang kesal karena sedari tadi ia bertarung, ia tidak pernah sedikit pun menyentuh Arturia karena gerakan dari Arturia yang sangat cepat.

Tubuh Pica saat ini pun sudah menjadi besar karena ia bersatu dengan bebatuan yang ada disekitarnya dan membuat tubuhnya menjadi lebih solid dan keras. Namun, tentunya itu semua bukan masalah besar bagi Arturia.

"Mau sampai kapan kau berteriak seperti itu terus?" Tanya Arturia kepada Pica.

"Grrrr! Menyerah lah Arturia! Doffy akan mengampuni mu, jika kau menyerah!" Kata Pica.

"Hm, aku tidak butuh pengampunan dari seorang sampah rendahan seperti dia!" Kata Arturia dengan datar.

"Jangan sombong kau! Kau pikir kau bisa mengalahkan ku hah!? Lagipula, kaptenmu, Naruto Vermillion pasti akan kalah! Dia tidak mungkin bisa melawan Doffy!" Kata Pica.

"Naruto-Kun kalah? Justru, kapten rendahan seperti Doflamingo lah yang akan jadi samsak tinju, Naruto-Kun!" Kata Arturia.

"Grrrrrrr! Kalian semua pasti akan kami habisis disini!" Kata Pica yang kesal dengan perkataan Arturia.

SREEEEENG!

BOOM! BOOOM! BOOOM!

Seketika, muncul bebatuan tajam yang sangat besar dari bawah tanah dan batu tajam itu terus bergerak ke arah Arturia.

SREET! SREET!

DUAAAR!

Arturia pun dengan sangat mudahnya memotong bebatuan tajam itu dengan pedangnya dan membuat bebatuan tersebut hancur berkeping-keping.

"Jika dipikir-pikir, aku terlalu banyak bermain-main denganmu. Akan ku selesaikan sekarang juga dalam satu serangan!" Kata Arturia.

Arturia langsung mengangkat pedang Excalibur miliknya dan terlihat energi bewarna kuning yang cukup besar mulai muncul dari pedangnya.

"Hm, rasakan lah kekuatan dari Excalibur ku ini!" Kata Arturia.

"Excalibur 20% Power!"

DUAAAAAAAAAAAAAAR!

BOOOOOOOOOOM!

Arturia pun langsung mengayunkan pedangnya ke arah Pica dan energi bewarna kuning yang besar itu pun langsung mengenai tubuh raksasa Pica. Bahkan serangan Arturia tersebut menghancurkan seperempat dari kota Mock Town.

Pica pun langsung tidak sadarkan diri ketanah dengan luka tebasan di dada sampai perutnya dan darah yang mengalir deras.

Arturia yang melihat itu langsung berjalan pergi dari tempat itu.

-X-

( Clarissa Vs Diamante )

Pertarungan antara Clarissa dan Diamante pun masih berlangsung. Pertarungan ini sudah berlangsung cukup lama dan terlihat Diamante yang sudah mengalami banyak luka tebasan dan darah yang mengucur di seluruh tubuhnya.

Sedangkan, Clarissa tidak mengalami sedikit luka pun di tubuhnya bahkan pakaiannya masih bersih seperti sebelumnya.

"Hah….hah….hah…. Kau kuat! Aku akui kau kuat! Tapi, kenapa orang kuat sepertimu masuk ke dalam bajak laut rendahan seperti ini?" Tanya Diamante.

"Ara-ara, bukankah bajak laut rendahan itu adalah kelompok mu itu?" Tanya Clarissa.

"Sialan! Berani-beraninya kau menghina kami! Ingat, kaptenmu yang rendahan itu tidak mungkin bisa mengalahkan Doffy!" Teriak Diamante.

"Fufufu, kau sudah beraninya menghina, Naruto-Kun di depanku. Maka, aku akan membunuhmu dengan cara yang paling kejam! Jadi, persiapkan dirimu." Kata Clarissa dengan senyum Psycho.

WUSSSH!

SREEET!

CROOOT!

Clarissa dengan sangat cepat langsung memotong kedua lengan Diamante dan membuat ia sangat kesakitan.

"Devil Dance Of Death!"

Tidak cukup puas dengan memotong lengan dari Diamante. Clarissa juga langsung menebas tubuh Diamante dengan serangkaian serangan pedang yang membuat darah mengalir deras dari tubuh Diamante.

"Nah sekarang rasakan lah panasnya api hukuman dari neraka, fufufu!" Kata Clarissa.

Kemudian, Clarissa langsung membuat 4 lingkaran sihir di atas Diamante.

"Hell Fire Magic: Purgatory Judgment!"

WUSSSH!

BOOOOOOOOOOM!

Lalu, muncul api dalam jumlah gila-gilaan dari lingkaran sihir tersebut dan langsung meledakan area tersebut hingga hangus tidak tersisa sama sekali.

Sementara itu mayatnya Diamante tidak ditemukan sama sekali. Karena sudah hangus menjadi debu akibat serangan dari Clarissa tersebut. ( Klo yang ini sih adalah Ratu dari para Psikopat )

Clarissa yang melihat hasil perbuatannya itu hanya tersenyum psycho dan berjalan pergi meninggalkan tempat ini.

-X-

( Naruto Vs Doflamingo )

Naruto dan Doflamingo pun kini sedang bertarung tepat di pusat kota Mock Town. Pertarungan mereka cukup dahsyat dan terlihat seluruh bangunan disekitar mereka pun hancur.

Pertarungan ini menjadi tontonan bagi para warga dan beberapa dari mereka sedang bertaruh dan untuk menentukan siapa pemenang dari pertarungan ini. Tentunya, mereka tidak menonton pertarungan ini dari dekat dan mereka menonton pertarungan ini dari kejauhan.

Para jurnalis pun sudah mulai datang dan mulai mewawancarai warga sekitar untuk mencari tahu bagaimana kronologis pertarungan ini bisa terjadi. Para jurnalis pun mulai mengambil gambar dari Naruto dan Doflamingo yang sedang bertarung dari kejauhan karena mereka tahu bahwa ini akan menjadi berita yang sangat besar.

Insiden Arabasta, tepatnya insiden dimana salah satu Shichibukai, yaitu Crocodile dapat dikalahkan oleh rookie bernama Monkey D.Luffy mulai membuka sudut pandang baru bahwa era yang baru telah dimulai dan bisa jadi ada suatu perubahan besar yang akan terjadi.

Bila Doflamingo kalah dalam pertarungan ini maka dunia mungkin akan terguncang karena Kitsune Kaizoku akan menjadi bajak laut yang dipercaya dapat merubah dunia ini.

Naruto dan Doflamingo terus bertarung dan terlihat dalam pertarungan ini, Doflamingo sangat kewalahan dan sudah terluka cukup parah. Sementara, Naruto tidak mengalami luka sedikitpun di tubuhnya.

"Hehehehehehe! Menarik! Pantas saja kau dijuluki sebagai yang terkuat di generasi mu!" Kata Doflamingo sambil tertawa.

"Heh, aku tidak peduli dengan hal itu!" Kata Naruto dengan nada dingin.

"Hehehehe, kau pikir kau bisa mengalahkanku?" Kata Doflamingo sambil tertawa.

"Hehehehehe, bocah sepertimu tidak akan mengerti betapa kerasnya dunia ini. Aku sudah melihat surga dan neraka saat aku berusia 10 tahun! Manis dan pahitnya dunia ini, aku sudah merasakannya. Sedangkan kau, bocah ingusan yang baru menjadi bajak laut tidak akan mungkin bisa mengalahkan orang berpengalaman sepertiku!" Lanjut Doflamingo sambil menyeringai.

Naruto yang mendengar itu pun kembali menatap Doflamingo dengan datar dan menunjuk wajah Doflamingo. "Lalu? Aku, sudah pernah merasakan hal tersebut sejak aku lahir!"

SREENG!

"Overheat!"

SREEEET!

Doflamingo mengeluarkan sebuah benang tebal dari telapak tangannya dan kali ini benang itu berwarna merah. Doflamingo menggunakan benang tersebut untuk mencambuk Naruto.

BOOM! BOOOM!

Namun, Naruto berhasil menghindari serangan Doflamingo tersebut.

Doflamingo pun membelalakkan matanya saat melihat Naruto yang sudah berada didepannya.

"Rasengaaan!"

Naruto mengeluarkan rasengannya dan membuat Doflamingo semakin panik karena ia tahu jika terkena rasengan Naruto akan berdampak sangat buruk baginya.

"Athelete!"

BOOOOOM!

DUAAAAAAAAAR!

Doflamingo pun mengumpulkan beberapa benang dikakinya dan ia langsung menendang rasengan Naruto.

Alhasil, kedua serangan itu pun beradu dan membuat gelombang kejut yang sangat dahsyat. Dari benturan kedua serangan tersebut, muncul petir hitam disekitarnya yang menandakan juga bahwa adanya benturan Haoshoku Haki dari kedua orang tersebut.

Disisi lain, ternyata ada yang menyaksikan hal tersebut. Orang yang menyaksikan hal itu adalah, Victoria the Red Death. Ia tidak menyangka bahwa Naruto bisa menggunakan Haoshoku Haki.

"Souka. Jadi kau bisa menggunakan haki raja juga, Naruto." Gumam Victoria dalam hatinya sambil tersenyum.

Kembali ke Naruto dan Doflamingo, mereka berdua masih beradu serangan mereka mereka berdua mengeluarkan seluruh tenaga mereka guna memenangkan pertempuran ini.

DUAAAAR!

"Uaaaagh!"

BOOOM!

Akhirnya, Naruto berhasil melawan seranga Doflamingo dan alhasil, Doflamingo pun terkena rasengan dari Naruto dan membuatnya terpental cukup jauh.

Tapi tiba-tiba, Doflamingo langsung muncul di depan Naruto dan mengarahkan tinjunya ke arahnya. Naruto pun dengan mudah menahan serangan Doflamingo dengan energi bewarna merah di tangannya.

Naruto pun langsung menatap tajam Doflamingo dengan matanya yang berubah menjadi merah dan memiliki pupil vertikal seperti seekor rubah.

Doflamingo yang melihat mata Naruto berubah pun sangat terkejut. Tapi, tiba-tiba Doflamingo melihat sebuah Rubah raksasa yang memiliki sembilan ekor yang menatapnya dengan haus darah.

"Tenanglah! Kurama!" Kata Naruto.

Doflamingo pun langsung sangat ketakutan dan bergetar sampai berkeringat dingin. Doflamingo pun perlahan-lahan mundur kebelakang dengan tubuhnya yang bergetar hebat akibat tekanan membunuh dari rubah raksasa dengan sembilan ekor itu yang mengintimidasinya.

Kemudian Naruto menatap Doflamingo dengan sangat dingin dan killing intens yang gila-gilaan keluar dari tubuhnya.

"Doflamingo! Akan ku perlihatkan sebagian kecil dari kekuatan milikku, kepadamu!"

Lalu, Naruto membuka telapak tangannya dan muncullah sekumpulan energi yang sangat kuat dan terkompres menjadi seukuran bola basket.

"Yin Style: Dai Rasenringu!"

Kemudian, Naruto melemparkan bola energi itu ke arah Doflamingo.

DUAAAAAAAAAAAAAAR!

BOOOOOOOOOOM!

Ledakan besar pun terjadi dengan diameter seratus meter. Serangan dari Naruto tersebut sangatlah dahsyat dan membuat seluruh isi pulau terguncang dan ledakan dari energi tersebut pun hampir menyapu bersih seperempat kota Mock Town.

Doflamingo langsung terkapar di tanah dengan mulut yang mengaga dan terlihat tubuhnya pun dipenuhi oleh darah. Ia tidak sadarkan diri setelah terkena, serangan Naruto barusan dan alhasil ia pun kalah dalam pertarungan melawan Naruto ini.

To Be Continued