Chapter 14: Red Death
( Mock Town )
Di tengah pusat kota Mock Town, terlihat Naruto yang berhasil mengalahkan Doflamingo tanpa kesulitan sedikitpun. Ia pun juga merasa sedikit bersalah karena menghancurkan kota Mock Town akibat serangannya. Naruto langsung membalikkan badannya dan berjalan pergi dari tempat itu.
"Jadi, kau berhasil mengalahkan Ten Yasha, Doflamingo ya, Naruto?"
Naruto sedikit terkejut ketika mendengar ada suara seseorang dan ia pun langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut. Naruto, melihat seorang wanita cantik berambut pirang dan mempunyai mata bewarna merah gelap yang sedang tersenyum ke arahnya.
"Kau, sudah tumbuh menjadi seorang laki-laki yang sangat kuat, Naruto! Shay pasti akan bangga denganmu yang sekarang ini." Kata wanita itu kepada Naruto.
Naruto yang mendengar itu langsung berjalan dan memeluk wanita berambut pirang itu. "Senang bertemu denganmu lagi, Victoria-Nee!"
"Senang bertemu denganmu lagi, Naruto! Kau, sudah sangat berbeda ya sejak kita terakhir bertemu 12 tahun yang lalu!" Kata Victoria sambil tersenyum.
"Hehehe, tentu saja Victoria-Nee. Aku sudah tumbuh dan mengikuti yang Nee-Chan, katakan dulu sebelum meninggal!" Kata Naruto sambil tersenyum.
"Fufufu kau sangat hebat, Naruto mampu mengalahkan Doflamingo. Dia adalah salah satu bajak laut hebat yang mempunyai nama besar di New World." Kata Victoria sambil tersenyum.
"Hehehe, tapi dibandingkan denganku, Doflamingo itu tidak ada apa-apanya." Kata Naruto dengan percaya diri.
"Fufufu, kau sangat percaya diri sekali ya, Naruto." Kata Victoria sambil mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya dan membakarnya.
"Heh, kau tidak berubah Victoria-Nee, masih suka merokok seperti dulu." Kata Naruto.
Victoria yang mendengar itu pun tersenyum. "Sepertinya, kau sudah tahu tentang kebusukan dari pemerintahan dunia, Naruto."
"Ah, kau benar Victoria-Nee! Maka dari itu aku sangat membenci pemerintah dunia dan para sampah Tenryuubito itu yang dapat berbuat sesuka hati mereka kepada penduduk di dunia ini!" Kata Naruto dengan datar.
"Fufufu, kau benar Naruto! Orang yang pikirannya waras pasti membenci pemerintahan dunia dan para Tenryuubito itu." Kata Victoria sambil menghembuskan asap rokoknya.
"Victoria-Nee, apa kau mempunyai hubungan darah dengan Clarissa-Chan?" Tanya Naruto yang penasaran karena Victoria sangat mirip dengan Clarissa kecuali matanya.
"Fufufu, Clarissa adalah adik kandungku, Naruto." Kata Victoria sambil menghisap rokoknya.
"Eeeh? Clarissa-Chan adalah adik kandung mu, Victoria-Nee?" Tanya Naruto yang sedikit terkejut.
"Uhm, memangnya dia tidak pernah memberitahukannya kepadamu?" Tanya Victoria yang heran.
"Ah, Clarissa-Chan tidak pernah memberitahukannya dan dia pun tidak pernah berbicara tentangmu sama sekali." Jawab Naruto.
"Cih! Dasar adik psikopat sialan itu." Gumam Victoria yang mengutuk adiknya itu.
"Apa kau mempunyai sebuah urusan di pulau ini, Victoria-Nee?" Tanya Naruto.
"Ah, aku baru ingat. Aku ingin berbicara denganmu dan Kru bajak lautmu! Tapi, aku akan menemui mu dan teman-temanmu nanti di kapalmu, Naruto." Kata Victoria sambil tersenyum dan berjalan pergi meninggalkan Naruto.
Naruto yang melihat Victoria telah pergi pun langsung berjalan pergi dari tempat itu menuju ke kapalnya.
-X-
( Pelabuhan Mock Town )
Seluruh Nakama Naruto sudah berkumpul di kapal. Mereka semua berada di ruang utama dan bersantai sambil meminum teh dingin setelah pertarungan yang sangat mudah bagi mereka semua.
"Cih! Aku kira bajak laut Shichibukai itu kuat. Tapi kenyataannya sangat berbeda sekali." Kata Ban.
"Kau benar Ban, aku cuman mendapatkan lawan yang hanya bisa mengeluarkan sebuah ingus menjijikkan doang." Kata Vali.
"Ara-ara, aku cuman mendapat lawan yang banyak ngomong dan tidak berguna sama sekali." Kata Clarissa.
"Kau, masih mending Clarissa! Lah, aku hanya melawan seorang anak kecil." Kata Ino.
"Lawan ku, juga cuman batu rongsok dan hanya bisa berteriak tidak jelas doang." Kata Arturia.
"Fufufu, menurutku Gray yang paling beruntung loh!" Kata Clarissa sambil tertawa kecil.
"Hah? Kenapa aku?" Tanya Gray sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ara-ara, karena hanya kaulah yang mendapatkan lawan seorang wanita cantik! Sedangkan, kami semua melawan sekumpulan orang lemah, jelek, tidak berguna, dan aneh." Kata Clarissa sambil tersenyum.
Arturia, Vali, Ban, Ino, dan Gray pun hanya bisa terdiam selain memiliki sifat psikopat, omongan dari Clarissa pun tidak bisa disaring dulu sebelum mengatakannya.
"Senchou, awas jika dia sampai kalah! Maka, kaptennya harus diganti menjadi diriku." Kata Ban dengan percaya diri.
"Heh, kalau kau yang menjadi kapten kita akan menjadi bajak laut pelawak nantinya." Ejek Vali.
"Ara-ara, tidak mungkin Naruto-Kun kalah! Aku ragu ada yang bisa mengalahkan seorang monster seperti dia, fufufu." Kata Clarissa sambil tertawa kecil.
Gray yang sedari tadi diam pun tiba-tiba mengangkat tangannya dan mulai berbicara. "Semuanya, ada hal penting yang harus kita bicarakan."
Semua orang yang berada disana pun langsung mengarahkan pandangannya kepada Gray.
"Ada apa, Gray?" Tanya Ino.
"Saat aku bertarung, lawanku yang bernama Viola memberitahuku motif penyerangan Doflamingo terhadap bajak laut kita." Kata Gray.
"Lalu?" Tanya Ban.
""Ini mungkin akan sedikit rumit tapi yang sebenarnya mengincar Naruto bukan lah Doflamingo melainkan orang lain. Doflamingo hanya disuruh oleh orang tersebut untuk mengangkap kita semua terutama Naruto." Kata Gray.
"Siapa orang yang kau maksud ini?" Tanya Arturia.
"Salah satu dari empat Yonkou, Hyakuju no Kaido." Kata Gray.
Semua orang yang berada disana pun membelalakkan matanya lalu mulai menyeringai. Bagi mereka semua ini bukanlah hal yang menakutkan tetapi malah menantang karena bisa melawan seorang Yonkou yang dianggap salah satu orang-orang kuat di dunia ini.
"Ara-ara, seorang Yonkou kah? Aku ingin tahu seberapa kuatnya mereka itu." Kata Clarissa sambil tersenyum.
"Hahahaha, sangat menarik." Kata Vali sambil tertawa.
"Hm, aku penasaran apakah dia bisa menahan serangan terkuat dari Excalibur milikku?" Tanya Arturia.
"Akhirnya ada lawan kuat yang bisa kita hadapi." Kata Ban sambil menyeringai.
"Aku, penasaran seberapa kuatnya para Yonkou itu." Kata Ino.
"Sudah kuduga, reaksi kalian akan seperti ini." Kata Gray.
Tiba-tiba, pintu ruang makan pun terbuka dan mereka semua melihat Naruto dalam kondisi yang sama seperti sebelumnya dan tidak terdapat luka satupun di tubuhnya.
"Naruto-Kun, bagaimana pertarunganmu dengan Doflamingo?" Tanya Ino yang berjalan mendekati Naruto.
"Tentu saja aku menang!" Kata Naruto sambil tersenyum.
"YEEEES!"
Ino, Ban, Vali, Gray, dan bahkan Arturia berteriak senang mendengar kemenangan Naruto. Mereka sangat senang karena ini kemenangan pertama mereka di Grandline dan sebuah kebanggaan bagi mereka karena lawan mereka adalah salah satu Shichibukai bukan bajak laut abal-abal.
"Tapi, kalian semua tidak apa-apa kan?" Tanya Naruto.
"Fufufu tentu saja, Naruto-Kun." Kata Clarissa sambil tersenyum.
"Aku baik-baik saja Naruto-Kun, kau tidak perlu khawatir!" Kata Ino sambil tersenyum dan menepuk pelan pundak Naruto.
"Kau tenang saja, Senchou! Mereka terlalu lemah bagi kami." Kata Ban.
"Ban benar, kapten! Bahkan, aku tidak mengalami kesulitan sama sekali menghadapi lawanku." Kata Vali.
"Tidak ada hal yang perlu kau khawatirkan, Senchou! Semuanya sudah kami bereskan!" Kata Gray.
"Hm, semuanya baik-baik saja kok, Naruto-Kun." Kata Arturia sambil tersenyum.
Naruto yang mendengar itu pun langsung tersenyum dan tertawa sedikit. Naruto tahu jika mereka semua itu sangat kuat dan dia tidak perlu mengkhawatirkan mereka.
-X-
( Mock Town )
Pereperepereperep! Pereperep!
Gotcha!
"Sengoku disini.." Kata Sengoku melalui denden mushi.
"Yo Sengoku-San. Ini Kuzan." Kata Aokiji.
"Hmm? Ada apa?" Tanya Sengoku.
"Doflamingo kalah." Kata Aokiji dengan singkat, padat, dan jelas.
"APAAAAAA!? Kenapa bisa!?" Teriak Sengoku dari denden mushi.
"Entahlah. Naruto Vermillion ini mempunyai kemampuan yang luar biasa. Hampir seperempat kota Mock Town habis karena terkena serangan darinya. Seluruh anak buah yang Doflamingo bawa pun sudah dikalahkan oleh anggota Kru Kitsune Kaizoku yang lainnya. Sudah tidak ada yang tersisa lagi." Kata Aokiji.
"Begitukah? Jika begitu maka, Naruto Kaizokudan sudah bukan bajak laut amatiran lagi. Bajak laut ini suatu saat akan menjadi ancaman bagi kedamaian dunia dan kita harus segera menaikkan bounty mereka semua." Kata Sengoku.
"Sebaiknya begitu. Karena aku baru saja melihat Ino Yamanaka berada di kapal Naruto Vermillion." Kata Aokiji.
"AAAAPAAAA!? Maksudmu, si Queen of Medical itu!? Bagaimana bisa!?" Teriak Sengoku.
"Tidak hanya itu, Gray Fullbuster pun juga bergabung dengan bajak laut Kitsune." Kata Aokiji sambil tersenyum.
"Bahkan Ice Devil Slayer juga!? Naruto Vermillion, bagaimana bisa dia meluluhkan hati orang-orang liar dan kuat seperti mereka itu!?" Kata Sengoku.
"Entahlah. Tapi seperti yang kau katakan tadi, Naruto mungkin akan berperan besar dalam dunia ini." Kata Aokiji.
"Aku mengkhawatirkan itu. Kalau begitu kuserahkan sisanya padamu Kuzan. Sudah tidak ada yang bisa kita tutupi lagi. Bersihkan semua kekacuan di Mock Town dan bawa Doflamingo pergi dari tempat itu." Kata Sengoku.
Sengoku, langsung menutup denden mushinya dan Aokiji pun menaruh denden muhsinya kembali ke sakunya. Pandangan Aokiji pun kini tertuju pada seseorang yang sedang pingsan terbaring di tanah yaitu Doflamingo.
"Meskipun kau seorang Shichibukai, bukan berarti kau bisa bertindak sesuka hatimu. Angkatan Laut tidak akan diam saja jika kau berulah seperti ini, Donquixote Doflamingo." Kata Aokiji dengan serius dan menatap tajam Doflamingo.
"Heh, memangnya angkatan laut bisa berbuat apa dengan hal tersebut, Aokiji?"
Aokiji yang mendengar suara seseorang pun langsung mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara itu dan melihat Victoria yang berdiri tidak jauh didepannya.
"Kenapa, kau meragukan hal ini, Victoria?" Tanya Aokiji.
"Cih! Jangan bercanda denganku, Kuzan! Setelah yang kalian perbuat terhadap Ohara, perbudakan Tenryuubito yang kalian biarkan dan malah melindungi mereka, pemusnahan dan pembantaian atas nama keadilan mutlak! Bagaimana, aku bisa percaya lagi terhadap anjing pemerintahan dunia seperti kalian itu!" Kata Victoria dengan nada dingin dan tajam kepada Aokiji.
Aokiji pun tidak membalas perkataan dari Victoria itu karena yang dikatakan olehnya adalah kebenarannya.
"Sayang sekali, kau padahal bisa menjadi seorang Admiral jika kau masih berada di angkatan laut." Kata Aokiji.
"Lalu, menjadi anjing dari para Tenryuubito itu? Lebih baik aku menjadi seorang kriminal kelas kakap daripada orang yang munafik seperti kalian, Kuzan." Kata Victoria sambil berjalan pergi meninggalkan Aokiji.
-X-
3 Jam Kemudian
Kini seluruh anggota Kitsune Kaizoku sedang berada di ruang utama kapal mereka. Banyak makanan yang telah dibikin oleh Ban, tersedia di meja dan kini mereka sedang menyantap makanan mereka bersama-sama.
Mereka semua sedang menyantap makanan favorit mereka masing-masing dan menikmati waktu makan malam ini layaknya seperi sebuah keluarga yang harmonis. Setiap dari mereka sangat menikmati kebersamaan ini karena sebelum bertemu Naruto, mereka semua disibukkan dengan urusan yang melelahkan dan mereka semua tidak mempunyai teman. Kini mereka semua bersama dan menjadi sebuah keluarga di kapal ini.
"Oi, Senchou setelah ini apa yang akan kita lakukan dan kemana tujuan kita berikutnya?" Tanya Ban.
"Benar juga. Jika kita ingin melanjutkan perjalanan kita, sebaiknya kita mengganti kapal kita dulu kapten." Kata Vali.
"Oh iya, kau waktu itu bilang mempunyai seorang teman yang handal dalam membuat kapal kan?" Tanya Naruto kepada Vali.
"Benar, dia berada di suatu pulau yang bernama Water 7." Kata Vali.
"Baiklah! Tujuan kita yang selanjutnya adalah ke Water 7." Kata Naruto.
Semua orang yang berada disitu pun sedikit terkejut ketika mendengar suara pintu terbuka. Mereka langsung mengarahkan pandangan mereka ke sumber suara dan melihat seorang wanita berambut pirang dan mempunyai mata bewarna merah gelap yang membuka pintu tersebut.
"Yoo Naruto! Lama tidak bertemu ya adik sialan." Kata wanita itu kepada Naruto dan Clarissa.
"Ah, Victoria-Nee! Akhirnya, kau datang juga." Kata Naruto sambil tersenyum.
"Ara-ara, lama tidak berjumpa juga Nee-San tidak berguna." Kata Clarissa sambil tersenyum kecil.
"Tunggu dulu? Nee-San? Victoria the Red Death adalah kakakmu, Clarissa?" Tanya Ban.
"Uhm, benar!" Jawab Clarissa.
"Aku tidak menyangka sang tangan kanan, Dragon pemimpin pasukan revolusioner adalah kakakmu, Clarissa." Kata Gray.
"Hihihi, itu karena di poster buronan ku, tidak ada nama Red Blue seperti yang ada di poster buronan milik Nee-San." Kata Clarissa sambil tertawa kecil.
Arturia pun kemudian memandang Vali yang terlihat sudah mengetahui hal tersebut. "Sepertinya, kau sudah mengetahui hal ini, Vali."
"Hahaha, kau benar Arturia, aku sudah mengetahuinya sebelum Shichibukai itu menyerang kita." Kata Vali sambil tertawa.
"Souka." Balas Arturia.
"Tapi, ada apa kau sampai menemui kami, Victoria the Red Death?" Tanya Ino kepada Victoria.
"Ah, aku cuman ingin mengajak bajak laut kalian untuk membicarakan suatu hal di Pulau, Amazon Lily." Kata Victoria sambil tersenyum.
Ban yang mendengar, Pulau Amazon Lily pun langsung bersemangat. "Oi Senchou, sebaiknya kita ikut saja."
"Huh, bilang saja kau ingin melihat sih Kaizoku Jotei, Boa Hancock itu, Ban." Kata Vali.
"Memangnya hal apa yang ingin kau bicarakan, Victoria-Nee?" Tanya Naruto.
"Aku, cuman ingin mengajak bajak laut kalian membentuk aliansi dengan pasukan revolusioner dan bajak laut Kuja. Karena hal itulah, aku mengajak kalian semua ke Pulau Amazon Lily dalam waktu satu bulan lagi untuk membicarakan pembentukan aliansi ini." Kata Victoria.
Naruto dan yang lainnya setelah mendengar hal yang dikatakan oleh Victoria, pun sedikit tertarik karena mereka tahu bahwa Red Death dan Kaizoku Jotei itu kuat dan akan sangat membantu mereka jika menghadapi perang besar suatu saat nanti.
"Baiklah! Kami, akan ke Pulau Amazon Lily dalam satu bulan lagi, Victoria-Nee." Kata Naruto sambil tersenyum.
"Fufufu baiklah! Naruto, kau akan bertemu kembali dengan orang-orang yang kau kenal dari dunia Shinobi. Aku pergi dulu ya sampai bertemu lagi di Amazon Lily." Kata Victoria sambil berjalan pergi dari kapal Naruto.
Naruto yang mendengar perkataan Victoria sedikit bingung dan juga penasaran siapa orang-orang yang dimaksud olehnya itu.
Setelah mendapatkan beberapa barang dan stok ramen, akhirnya Naruto dan Clarissa pun kembali ke kapal mereka. Naruto membeli beberapa ramen instan sedangkan Clarissa hanya membeli beberapa pakaian dan sepatu.
"Yo! Bagaimana? Apa semuanya sudah lengkap?" Tanya Naruto kepada semua nakamanya.
"Ah Senchou, semuanya sudah berada di kapal dan kita bisa melanjutkan perjalanan lagi." Kata Ban.
"Baiklah! Kalau begitu, ayo lanjutkan perjalanan ke Pulau Amazon Lily! Clarissa-Chan, kau tahu rute menuju ke sana kan?" Tanya Naruto kepada Clarissa.
"Uhm, tentu saja." Jawab Clarissa.
Beberapa menit kemudian Naruto dan Kru-nya pun langsung berlayar dengan kapal mereka menuju ke Pulau Amazon Lily.
-X-
( Grandline )
Di suatu pulau di Grandline yang bernama Pulau Baltigo. Terlihat 3 orang yang sedang duduk dan berbicara satu sama lain. Pertama, wanita berambut pirang dan mata bewarna merah gelap. Kedua, seorang pria berambut hitam panjang dengan sebuah tato di wajahnya. Lalu terakhir, seorang pria berambut merah.
"Kau sudah menemui, Naruto Vermillion itu kan? Dan apakah dia setuju dengan usulan yang kau katakan, Victoria?" Tanya Pria berambut hitam tersebut.
"Tenang saja Dragon! Naruto, setuju untuk membicarakan hal yang aku katakan di Pulau Amazon Lily dan juga Boa Hancock pun mau membicarakan hal ini." Kata Victoria kepada pria berambut hitam itu yang bernama Dragon dan merupakan pemimpin dari pasukan revolusioner.
"Baiklah! Kalau begitu, ku serahkan semuanya padamu, Victoria." Kata Dragon sambil tersenyum.
"Mengerti! Lalu, kau juga ikut kan?" Tanya Victoria kepada pria berambut merah disebelahnya.
"Tentu saja! Lagipula, aku ingin melihat seperti apa adik seperguruan ku itu telah tumbuh di dunia ini." Kata pria berambut merah tersebut.
"Fufufu, baiklah jika itu yang kau mau, Nagato." Kata Victoria.
-X-
1 Hari Kemudian
Satu hari setelah pertempuran antara Naruto dan Doflamingo, berita pun sudah tersebar ke seluruh dunia dan akhirnya Pemerintah dunia dan angkatan laut memutuskan bahwa Kitsune Kaizoku sudah bukan kategori bajak laut amatiran lagi namun bajak laut yang sangat berbahaya dan kuat.
Setiap anggotanya pun memiliki nama besar dan itu yang menjadikan bajak laut Kitsune semakin menyeramkan. Semua petarung kuat dan para bajak laut pun kini mulai mencoba mendekati bajak laut Kitsune dan mencoba untuk bergabung dengan bajak laut Kitsune.
Tidak hanya itu, Pemerintah dunia pun setuju untuk menaikkan harga bounty dari Kitsune Kaizoku agar menunjukkan kepada dunia betapa berbahayanya bajak laut ini.
Wanted
Naruto Vermillion ( Demon Fox )
Bounty: 675,000,000 Berry
Dead or Alive
Wanted
Clarissa ( Death Queen )
Bounty: 483,000,000 Berry
Dead or Alive
Wanted
Arturia Pendragon ( King of Knight )
Bounty: 560,000,000 Berry
Dead or Alive
Wanted
Vali Lucifer ( White Dragon Emperor )
Bounty: 500,000,000 Berry
Dead or Alive
Wanted
Ban ( Undead )
Bounty: 305,000,000 Berry
Dead or Alive
Wanted
Ino Yamanaka ( Queen of Medical )
Bounty: 211,000,000 Berry
Dead or Alive
Wanted
Gray Fullbuster ( Ice Devil Slayer )
Bounty: 369,000,000 Berry
Dead or Alive
Dengan harga bounty ini, Pemerintah dunia sudah menetapkan bahwa seluruh anggota dari Kitsune Kaizoku adalah supernova yang merupakan bajak laut dari generasi terburuk. Tidak hanya itu, Naruto Vermillion disebut sebagai pemimpin dari generasi terburuk atau supernova.
To Be Continued
Yoo, Kalian lebih milih Rimuru Tempest dari Tensura, sebelum menjadi True Dragon atau Ichigo Kurosaki dari Bleach, yang akan menjadi anggota Kru bajak laut Kitsune berikutnya?
Kalau mau silahkan pilih ya!
