Chapter 19: Sabaody and Tenryuubito Incident
4 Hari Kemudian
4 hari telah berlalu semenjak Naruto dan kawan-kawan meninggalkan Water 7. Kini mereka semua sedang menuju ke sebuah pulau yang bernama Sabaody Archipelago dimana pulau itu merupakan pulau yang terkenal di Grandline dan jalan masuk utama menuju ke New World.
Entah berapa hari lagi akan sampai tapi, Clarissa mengatakan bahwa sebentar lagi mereka akan sampai ke Sabaody. Kini, mereka semua sedang berkumpul di lantai 3 dan beberapa dari mereka sedang berenang.
Naruto yang sedang melatih fisiknya di pinggir kapal. Clarissa sedang duduk disebuah kursi di pinggir kolam renang sambil membaca sebuah novel. Arturia yang menggunakan bikini berwarna putih dan ia sudah berada di kolam renang sambil menikmati sebuah jus lemon. Ban yang hanya mengenakan boxer bewarna merah dan yang lagi berendam di kolam renang. Vali yang sedang membaca sebuah majalah. Ino yang mengenakan bikini bewarna ungu dan sedang melakukan pemanasan dan meregangkan tubuhnya sebelum masuk ke kolam renang. Gray yang lagi tiduran di kursi pantai sambil menikmati sebotol bir. Lalu, Rimuru yang sedang duduk di pinggir dan merendamkan kakinya di kolam renang.
"Cuaca yang sangat indah!" Kata Arturia.
"Aku setuju." Kata Ino sambil melompat ke kolam renang.
"Akhirnya, aku bisa menikmati waktu tanpa adanya rapat terus menerus yang membosankan itu!" Kata Rimuru senang.
"Hahaha, kasihan sekali nasibmu di duniamu yang dulu." Kata Ban sambil tertawa.
"Heh! Seharusnya kau lebih mengasihani dirimu sendiri! Sudah hidup sangat lama tapi masih saja tidak punya pasangan." Ejek Vali kepada Ban.
"Sialan kau Vali!" Kata Ban kesal.
Clarissa yang mendengar itupun langsung tersenyum karena dia ingin menjahili Ban dengan sebuah kebohongan.
"Ara-ara, tenang saja Ban! Kalau, ingin seorang wanita cantik kau bisa menemukannya di Kerajaan Kamabakka, Pulau Momoiro, di Grandline. Itu adalah tempat tinggal para Okama." Kata Clarissa sambil tersenyum.
"Okama? Apa itu?" Tanya Ban yang tidak tahu.
"Fufufu! Okama adalah wanita yang sangat cantik bahkan melebihi putri duyung dan Boa Hancock sekalipun!" Kata Clarissa.
"Eh? Benarkah itu, Clarissa?" Tanya Ban.
"Ara-ara tentu saja! Buat apa aku berbohong dan menipumu!" Kata Clarissa dengan senyuman menyakinkan.
Ban yang mendengar itupun langsung bersemangat karena perkataan dari Clarissa tersebut. Sementara, Gray yang mendengar itu langsung menahan tawanya karena Ban yang mempercayai perkataan Clarissa tentang Okama itu.
"Oi Clarissa! Apa kau tidak kasihan dengannya sampai menipunya seperti itu?" Bisik Gray kepada Clarissa.
"Fufufu, biarin saja! Itu salahnya sendiri karena langsung percaya dengan apa yang aku katakan." Kata Clarissa sambil tertawa kecil.
Disisi lain, Naruto pun menyudahi latihannya dan berjalan mendekati kolam renang. "Sepertinya kalian sedang bersenang-senang."
Seketika angin berhembus dengan sangat kencang dan membuat semua orang yang berada disana sedikit terkejut.
"Clarissa-Chan, apa akan ada terjadi badai?" Tanya Naruto.
"Tidak, Naruto-Kun! Cuaca hari ini sangat cerah dan tidak akan terjadi badai atau hujan." Jawab Clarissa.
Disisi lain, Ino mengarahkan pandangannya kearah utara dan ia membelalakkan matanya karena ia melihat sebuah dinding merah yang sangat besar.
"OOI! LIHAT ITU!" Teriak Ino.
Semua orang pun langsung melihat kearah yang ditunjuk oleh Ino dan mereka semua melihat sebuah dinding merah yang sangat besar.
"Ehh? Apa itu?" Tanya Rimuru.
"Itu Red Line!" Kata Gray.
Arturia, Ban, dan Ino pun langsung keluar dari kolam renang dan mereka berjalan menuju pagar kapal untuk melihat tembok Red Line tersebut. Naruto, Clarissa, Vali, Gray dan Rimuru pun mengikuti mereka bertiga.
"Kenapa kita ada disini lagi!? Apa ini berarti kita akan kembali ke North Blue!?" Teriak Ban yang panik.
"Bukan Bodoh! Artinya kita sudah setengah jalan dan kita akan memasuki New World!" Kata Vali.
"Hah? Apa maksudmu?" Tanya Ban.
"Red Line adalah benua panjang yang membentang di dunia ini yang bisa dikatakan sebagai meridian utama bumi. Red Line menjadi dinding pembatas yang membatasi setiap kontinen dan lautan di dunia ini. East Blue, North Blue, South Blue, West Blue, Grandline dan New World, dinding merah inilah yang menjadi pembatas dan maka dari itu tidak semua orang bisa menyeberangi lautan dengan mudah." Kata Clarissa.
Mendengar hal tersebut, Ban pun mendongakkan kepalanya keatas dan mencoba melihat apa yang ada di puncak tersebut. "Aku tidak bisa melihat ujungnya."
"Hm! Itu berarti, posisi kita sekarang ini sudah dekat dengan markas besar angkatan laut." Kata Arturia.
"Souka! Kita berarti sudah memasuki pemerintahan dunia dan itu berarti petinggi angkatan laut berada di sekitar sini." Kata Gray.
"Petinggi angkatan laut?" Tanya Rimuru.
"Hn. Angkatan laut memiliki orang-orang kuat yang bisa kita sebut sebagai Admiral. Ada 3 Admiral yaitu Aokiji,Kizaru, dan Akainu yang dimana mereka bertiga merupakan kekuatan utama angkatan laut. Satu-satunya orang yang bisa memerintahkan mereka bertiga adalah panglima besar angkatan laut, yaitu Sengoku." Kata Gray.
"Akainu kah!!?" Gumam Naruto yang terlihat sangat ingin membunuh si brengsek Akainu itu.
"Semuanya, kalian tahu bahwa aku sangat tidak menyukai Tenryuubito! Aku bisa menjamin bahwa aku akan membunuhnya langsung! Jadi, jika salah Admiral ini datang, apa kalian semua siap menghadapinya?" Tanya Naruto.
Mendengar hal tersebut dari Naruto, bukannya khawatir, seluruh kru Kitsune malah menyeringai dan terlihat bersemangat.
"Fufufu! Tidak masalah bagiku. Aku sangat ingin sekali memenggal kepala Akainu si penggila keadilan mutlak itu!" Kata Clarissa.
"Menarik! Kita lihat seberapa kuatnya seorang Admiral itu!" Kata Vali.
"Jika harus melawan seorang Admiral, ya mau bagaimana lagi." Kata Arturia.
"Hehehehe, tentu saja aku siap melawan seorang Admiral itu, Senchou!" Kata Ban.
"Hn. Baiklah!" Kata Gray.
"Lagipula kita ini bajak laut dan sudah menjadi resiko kita jika harus melawan seorang Admiral angkatan laut. Cepat atau lambat mereka pasti akan datang." Kata Ino sambil tersenyum.
"Aku pun juga siap untuk menghadapi seorang Admiral!" Kata Rimuru.
"Sepertinya, mengumpulkan orang-orang kuat dalam satu kapal adalah sebuah keuntungan ya hehehe!" Kata Naruto dalam hatinya.
-X-
Beberapa Jam Kemudian
sudah lebih dari beberapa jam telah berlalu, sejak mereka melihat tembok Red Line. Mereka memutuskan untuk mengikuti arahan dari jarum Log Pose yang menunjukkan kearah barat dan pada akhirnya pun mereka sampai disebuah pulau yang bernama Sabaody Archipelago.
Mengetahui akan segera mendarat, Naruto dan kawan-kawan pun bersiap-siap dan mereka langsung mengganti pakaian mereka semua.
Naruto memakai kaos bewarna putih dengan jaket hitam, celana panjang biru tua dan sepatu bewarna hitam. Clarissa memakai kaos bewarna ungu dengan kemeja lengan pendek bewarna merah, celana jeans hitam sepaha dan sepatu bewarna merah gelap. Arturia memakai kaos sweater putih, hotpants putih ketat dan sepatu bewarna abu-abu. Ban memakai kemeja merah, celana biru panjang dan sepatu bewarna putih.
Vali seperti biasa memakai kemeja hitam dan celana jeans hitam. Ino memakai baju hitam lengan panjang, rok mini berwarna hitam dan sepatu bewarna abu-abu. Gray memakai kemeja putih dengan celana panjang hitam. Rimuru memakai kaos biru tua, celana panjang hitam dan sepatu bewarna hitam.
Vali yang sedang mengemudikan kapal pun membelokkan kapal ke kanan dan memarkirkan kapal tersebut. Terlihat sebuah pohon mangrove besar yang tertulis angka 25.
Setelah, Vali selesai memarkirkan kapal Armageddon dan menurunkan jangkar. Kini, seluruh anggota Kitsune Kaizokudan berkumpul di ruang utama dan sedang membicarakan pembagian kelompok untuk mencari-cari beberapa informasi penting tentang New World, sekaligus mencari keberadaan Asami Lilith the Shooter Queen.
kemudian, Clarissa menatap semua wajah teman-temannya, lalu berkata. "Baiklah! Naruto-Kun dan Ino-Chan, akan pergi bersama dan mengumpulkan informasi tentang New World. Aku dan Ban, akan pergi bersama untuk mencari Asami Lilith. Vali dan Gray, kalian pergilah bersama-sama dan kumpulkan semua informasi yang bisa kalian dapatkan. Lalu, Art-Chan dan Rimuru, kalian berdua pergilah bersama-sama."
Mendengar perkataan dari Clarissa tersebut, semua anggota Kitsune Kaizokudan yang lainnya menganggukkan kepala mereka.
Akhirnya seluruh kru Kitsune pun berpencar. Clarissa dan Ban pergi kearah Utara, Naruto dan Ino pergi kearah Barat, Arturia dan Rimuru pergi kearah Timur. Lalu, Vali dan Gray pergi kearah Selatan.
-X-
Vali dan Gray
Untuk Vali dan Gray, mereka berdua kini sedang berjalan-jalan santai di kepulauan Sabaody Archipelago. Mereka melihat kesekitar mereka dan melihat sebuah pulau yang damai karena terlihat banyak orang yang sedang berdagang, bermain dan berpacaran.
Gelembung-gelembung yang keluar dari permukaan tanah pun semakin membuat suasana terasa begitu nyaman dan indah.
"Pulau yang indah." Kata Vali.
"Kau bisa bilang seperti itu karena kau tidak melihat betapa hancurnya pulau ini." Kata Gray.
"Apa maksudmu?" Tanya Vali bingung.
"Pulau ini memang indah tapi perdagangan manusia di pulau ini adalah hal yang wajar dan sering terjadi." Kata Gray.
"Perdagangan manusia? Apa kau pernah melihatnya?" Tanya Vali terkejut.
"Aku sempat singgah di pulau ini 3 tahun yang lalu. Sama sepertimu aku menyangka bahwa pulau ini adalah pulau yang indah. Tapi, setelah aku mengelilingi pulau ini, aku melihat sebuah pameran dimana manusia dijual dan diberi label harga." Kata Gray.
Vali yang mendengar perkataan Gray itu, seketika melebarkan kedua bola matanya dan sangat terkejut. Dia sangat tidak menyangka dengan hal tersebut, meskipun Vali bukanlah manusia murni, tapi dia sangat kagum dengan manusia. Menurutnya, walaupun manusia tidak mempunyai kekuatan supranatural, tapi mereka memiliki pengetahuan yang sangat luar biasa bahkan melebihi para mahluk supranatural sekalipun.
"Benar-benar mengerikan! Bagaimana mereka bisa memperlakukan manusia seperti itu?" Tanya Vali.
"Pertama-tama kau harus mengerti bahwa Tenryuubito menganggap kita manusia biasa adalah sampah dan tidak bisa disandingkan dengan mereka. Maka dari itu, para bangsawan dunia memperbudak manusia dan para bangsawan itu menganggap bahwa manusia yang mereka jadikan budak seharusnya bersyukur karena bisa melayani bangsawan dunia." Kata Gray.
"Cih menjijikkan! Tidak ada yang harus disyukuri jika menjadi seorang budak!" Kata Vali.
"Pemikiran itu pun merambat kepada orang-orang kaya atau raja-raja sebuah negara dan mereka pun ikut memperbudak manusia yang mereka anggap rendahan." Kata Gray.
"Lalu, apa para budak itu tidak mencoba meloloskan diri? Atau memberikan perlawanan?" Tanya Vali.
"Saat mereka menjadi budak, dalam kasus Tenryuubito mereka akan ditandai dengan tongkat yang sudah di panaskan. Tongkat tersebut berbentuk seperti cakar naga. Mereka menempelakan tongkat panas itu ke punggung para budak sehingga punggung mereka pun memiliki luka bakar yang berbentuk seperti cakar naga. Lalu, leher mereka di pasang semacam rantai yang jika mereka melakukan perlawanan maka rantai itu akan meledak." Kata Gray.
"Souka! Jadi itu penyebabnya. Tapi, bukankah lebih baik mati daripada menjadi seorang budak?" Tanya Vali.
"Tidak semudah itu! Mungkin bagi orang yang berputus asa dan memiliki keberanian mereka lebih baik mengakhiri hidup mereka. Tapi, beberapa dari mereka memiliki sebuah harapan untuk bebas, beberapa dari mereka ada yang takut akan kematian. Lagipula, saat kau menjadi seorang budak, kau harus meminta izin dahulu kepada Tenryuubito bahkan jika kau ingin mati." Kata Gray.
Mendengar hal tersebut, Vali pun sedikit menyipitkan matanya. Perkataan Gray membuatnya sadar bahwa dunia ini tidak lebih dari pada sekedar sampah. Ia berpikir seperti itu karena pemimpin dunia ini yang dimana adalah Tenryuubito adalah sampah. Mereka memperlakukan manusia lain semena-semena karena menganggap mereka semua adalah bangsawan dunia.
Bahkan menurut Vali, ras Iblis di dunianya yang dulu menciptakan sistem Gelar kebangsawanan atau Evil Piece. Masih jauh lebih baik menjadi budak-budak dari ras Iblis daripada menjadi budak-budak dari Tenryuubito sialan itu.
"Aku mengerti perkataan Naruto sekarang! Para Tenryuubito itu memang harus dibunuh." Kata Vali.
"Hn, aku setuju! Dulu aku sempat mengira bahwa membunuh orang adalah hal yang paling berdosa. Tapi semenjak tiba di dunia ini, aku pun tahu bahwa membunuh orang seperti Tenryuubito itu memang harus dilakukan agar tidak terjadi hal seperti yang aku katakan tadi." Kata Gray.
Tiba-tiba, ada sesuatu yang jatuh tepat dihadapan mereka sehingga membuat mereka berdua pun melompat ke belakang guna menghindari benda jatuh tersebut.
"Cih! Apa itu!?" Tanya Vali.
"Bersiaplah! Sepertinya kita sedang diserang!" Kata Gray.
Mereka berdua pun memasang kuda-kuda bertarung dan memfokuskan pandangan mereka kepada kepulan asap yang berada di depan mereka.
Kepulan asap tersebut pun mulai menghilang dan mulai terlihat bayangan dari seseorang. Seseorang yang besar yang mungkin tingginya hampir 4 meter dengan rambut ikal seleher dan terlihat salah satu matanya berwarna merah.
Gray pun sedikit menyipitkan matanya karena ia mengetahui siapa orang tersebut.
"Shichibukai, Bartholomew Kuma." Kata Gray.
"Shichibukai!? Apa yang dilakukan Shichibukai disini!?" Tanya Vali.
"Tempat ini dekat dengan Mariejoa dan Markas besar angkatan laut! Siapa saja bisa datang ke pulau ini." Jawab Gray.
Kuma pun mengarahkan pandangannya kepada Vali dan Gray dan ia menggerakkan tangannya dan mengarahkan tangannya kepada mereka berdua.
Terlihat sebuah telapak tangan besar yang ditengahnya terdapat sebuah lubang kecil. Gray yang melihat itu pun menyipitkan matanya karena, Kuma yang ia tahu tidak memiliki telapak tangan seperti itu.
"Tunggu! Sepertinya dia bukan Bartholomew Kuma." Kata Gray.
"Hah? Apa maksudmu?" Tanya Vali.
Seketika, terdengar suara yang cukup bising dan terlihat telapak tangan dari Kuma mengeluarkan sinar kuning.
-X-
Arturia dan Rimuru
Disisi lain, Arturia dan Rimuru pun berjalan santai mengelilingi pulau Sabaody. Senyuman di wajah mereka menandakan bahwa mereka menikmati perjalanan mereka di pualu ini. Pohon mangrove yang menjulang tinggi, gelembung yang keluar dari permukaan tanah, serta cuaca hangat di pulau ini membuat mereka merasa nyaman.
"Pulau yang sangat indah dan nyaman!" Kata Arturia.
"Uhm! Kau benar, aku sangat menyukai cuaca hangat seperti ini." Kata Rimuru.
"Hei Rimuru. Menurutmu bagaimana dengan sistem pemerintahan dunia ini?" Tanya Arturia.
"Ah! Menurutku sistem pemerintahan dunia ini sudah sangat hancur. Aku pun setuju dengan Naruto yang ingin menghancurkan pemerintahan dunia ini agar menjadi lebih baik." Jawab Rimuru.
"Hm baiklah!" Kata Arturia.
"Lalu, Arturia kenapa kau memilih untuk mengikuti Naruto menjadi bajak laut?" Tanya Rimuru.
"Aku memilih menjadi bajak laut karena, aku bisa mengelilingi dunia ini dengan bebas! Lalu, saat aku pertama kali bertemu dengan Naruto-Kun dan dia mengajakku bergabung dengan bajak lautnya, aku pun mengikutinya karena aku merasa bahwa Naruto-Kun tidak seperti bajak laut lainnya yang suka menyiksa dan merampas harta milik orang lain." Jawab Arturia.
"Uhm, aku setuju denganmu! Naruto bisa membuat kita untuk percaya kepadanya dan mengikutinya tanpa adanya penyesalan sama sekali!" Kata Rimuru.
Mereka berdua melanjutkan perjalan mereka selama hampir 30 menit dan mereka menemukan sebuah bangunan besar yang bertuliskan Human Action. Melihat itupun Arturia langsung menyipitkan matanya kearah bangunan tersebut.
"Ada apa Arturia?" Tanya Rimuru bingung.
"Bangunan itu! Tidak salah lagi adalah rumah pelelangan manusia!" Kata Arturia.
"Rumah pelelangan manusia?" Tanya Rimuru.
"Hm! Rumah pelelangan manusia adalah tempat dimana, manusia diperjualbelikan untuk dijadikan budak untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari pelelangan manusia tersebut!" Kata Arturia.
Mendengar hal tersebut Rimuru pun langsung membelalakkan matanya dan terkejut karena ada dimana manusia diperjualbelikan untuk dijadikan sebagai budak.
"Lalu, apa yang akan kita lakukan Arturia?" Tanya Rimuru.
"Apa kau mau masuk ke dalam rumah tersebut dan jika ada kesempatan kita akan membebaskan orang-orang yang dijadikan budak?" Tanya Arturia.
"Uhm tentu saja, aku mau!" Jawab Rimuru.
"Baiklah! Kalau begitu, ayo kita masuk!" Kata Arturia.
Arturia dan Rimuru pun langsung berlari ke rumah pelelangan manusia tersebut. Sesampainya di depan pintu masuk, mereka melihat beberapa orang yang sedang berjaga didepan pintu masuk.
Arturia pun langsung berjalan mendekati para penjaga itu dan tersenyum kepada mereka. Arturia mengeluarkan beberapa lembar uang yang berjumlah 100 ribu beri dan ia berikan kepada penjaga tersebut.
"Maaf, tapi bisakah kalian mengizinkan kami masuk?" Tanya Arturia.
Para penjaga tersebut pun tersenyum kepada Arturia dan mengambil uang yang ditawarkan Arturia itu.
"Tentu saja bisa, Ojou-Chan! Kalian berdua boleh masuk!" Kata penjaga tersebut.
Pada akhirnya, Arturia dan Rimuru pun berhasil lolos dari penjagaan yang berada di luar dan kini mereka sudah berada tepat di depan pintu masuk.
Arturia membuka pintu itu dengan perlahan dan terlihat sebuah ruangan yang sangat besar dimana disitu pun terdapat banyak orang. Mereka berdua pun melihat sebuah panggung besar dan di panggung tersebut terlihat ada seseorang yang menungkulkan kepalanya, dengan rantai yang mengikat lehernya dan mereka yakini itu adalah seseorang yang sedang dijual untuk dijadikan budak.
"TERJUAL! WANITA CANTIK YANG JUGA MERUPAKAN PENARI INI TERJUAL DIHARGA 2 JUTA BERRY! SELAMAT!" Teriak si pembawa acara tersebut.
Arturia dan Rimuru pun langsung membelalakkan matanya saat menyaksikan hal tersebut. Terutama Arturia, karena dia adalah orang yang sangat menjunjung tinggi sikap seorang kesatria dan rasa keadilan. Arturia sangat geram dan marah ketika melihat seseorang diperjualbelikan untuk menjadi budak. Itu sangat bertentangan sekali dengan prinsip dan keyakinannya.
Disisi lain Eustass Kid, kapten dari bajak laut Kid yang melihat kedatangan Arturia dan Rimuru pun langsung menyeringai.
"Arturia Pendragon the King of Knight dan Rimuru Tempest the Demon Lord. Aku tidak menyangka kedua anggota dari Kitsune Kaizokudan itu ada disini juga. Hahahaha!" Kata Kid sambil tertawa.
"Tapi, apa yang mereka berdua lakukan disini?" Tanya Killer kepada Kid.
"Entahlah! Aku tidak tahu." Kata Kid.
Sementara, Arturia yang melihat Eustass Kid dan Trafalgar Law berada disini pun langsung melirik Rimuru.
"Sepertinya dua orang dari Generasi Terburuk ada disini!" Kata Arturia.
"Generasi terburuk? Apa itu?" Tanya Rimuru.
"Generasi Terburuk adalah sekelompok kapten bajak laut yang memiliki bounty di atas 100 juta berry dan selalu menimbulkan masalah. Total ada 10 orang kapten bajak laut yang disebut sebagai bagian dari Generasi Terburuk!" Kata Arturia.
"Souka! Lalu, siapa saja kesepuluh orang tersebut?" Tanya Rimuru.
"Kesepuluh orang itu adalah Mugiwara no Luffy, Eustass "Kapten" Kid, Capone "Gang" Bege, Jewelry Bonney si Rakus, Basil Hawkins si Penyihir, Scratchmen Apoo si Debur Ombak, X Drake si Bendera Merah, Urouge si Biksu Gila, Trafalgar Law si Dokter Bedah Kematian. Lalu terakhir, kapten kita Naruto Vermillion the Demon Fox." Kata Arturia.
"Ehh? Naruto juga bagian dari Generasi Terburuk?" Tanya Rimuru.
"Ya! Selain itu, Naruto-Kun juga disebut sebagai pemimpin dari Generasi Terburuk karena nilai bounty dari Naruto-Kun yang diatas 600 juta berry lebih." Kata Arturia.
"KAMI PERSEMBAHKAN KEPADA KALIAN!"
"CAMIE SI DUYUNG! KAMI MENDAPATKANNYA LANGSUNG DARI PULAU MANUSIA IKAN!"
"UOOOOOOOOOOOOOOOO!"
Teriakkan pun mengisi seluruh ruangan tersebut, Semua penonton terlihat sangat gembira karena pada akhirnya mereka menemukan seekor duyung. Bagi mereka, duyung adalah budak yang sangat mahal dan sangat diinginkan. Itu terlihat dari harga pasaran budak dimana ras manusia ikan atau duyung memiliki harga kisaran 50 juta berry.
"Camie!" Teriak Chopper.
"Akhirnya dia muncul juga!" Kata Sanji yang tersenyum.
"Yosssh! Akhirnya kita bisa menyelamatkannya." Kata Nami.
"Camie..." Kata Papug yang merupakan bintang laut dan teman dari Camie.
"Tunggu saja. Camie." Kata Franky.
"YOOOO! HADIRIN SEKALIAN! KAMI AKAN MEMBUKA HARGA DI-"
"AKU MEMBELINYA DENGAN HARGA 500 JUTA!"
Perkataan dari pembawa acara tersebut pun terpotong oleh seseorang yang tiba-tiba berteriak dan menawar Camie dengan harga 500 juta. Harga itu bahkan 10 kali lipat dari harga pasaran. Ternyata, orang yang menawar itu adalah salah satu Tenryuubito yang bernama Saint Charlos.
Semua orang yang berada disana pun menundukan kepala mereka karena mereka tahu bahwa mereka semua tidak bisa melawan Tenryuubito.
Disisi lain, Kelompok mugiwara serta Hachi dan Papug pun membelalakkan mata mereka karena mereka tidak menyangka akan ada orang yang menawar setinggi 500 juta.
"500 juta!? Kita tidak punya uang sebesar itu!" Kata Nami.
"Tenryuubito sialan..." Gumam Franky.
"Ini diluar dugaan, Kita mengira bahwa kita bisa menyelamatkannya dengan uang tapi ini benar-benar di luar dugaan." Kata Sanji.
"Camiee..." Kata Hachi.
"Sial..." Kata Papug yang mulai menangis.
Disisi lain pembawa acara pun terkejut dengan tawaran yang diajukan oleh Tenryuubito. Namun, ia pun tersenyum puas karena ia akan mendapatkan uang yang sangat banyak.
"500 JUTA! INI ADALAH HARGA YANG SANGAT MENAKJUBKAN! TAWARAN DIMULAI DARI 500 JUTA! APA ADA YANG AKAN MENAWAR LEBIH TINGGI!?" Teriak si pembawa acara.
Tidak ada jawaban dari seorang pun karena 500 juta adalah harga yang sangat tinggi, Bahkan seorang pengusaha besar pun berpikir dua kali jika harus mengeluarkan uang sebanyak 500 juta berry.
Melihat tidak adanya jawaban dari penonton, si pembawa acara pun tersenyum puas dan mengangkat tangannya.
"BAIKLAH! JIKA TIDAK ADA LAGI YANG MENAWAR, MAKA CAMIE SI DUYUNG SECARA RESMI TERJUAL KE-"
"CAMIEEEEEEEEEE!"
Tapi tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh dan membuat atap dari ruangan tersebut jebol. Tidak hanya itu, mereka mendengar suara yang sangat nyaring dan familiar dan suara tersebut meneriakkan nama Camie.
"Luffy!? Zoro!?" Teriak Nami.
Ternyata, orang tersebut adalah Luffy dan Zoro. Entah darimana mereka datang tapi, ini adalah keuntungan bagi Nami dan kawan-kawan karena setidaknya kapten mereka sudah datang.
"Brengsek! Kepalaku sakit sekali!" Gumam Zoro sambil memegangi kepalanya.
Luffy yang mendengar namanya dipanggil pun langsung mengarahkan pandangannya kepada Nami.
"Nami! Aku dengar Camie diculik! Dimana dia sekarang!?" Teriak Luffy.
"Di panggung sana! Kita harus cepat, Luffy!" Jawab Nami.
Luffy yang mendengar itu pun menganggukan kepalanya dan langsung berlari kearah panggung. Nami dan yang lainnya pun berlari dan mengikuti Luffy dan bergegas untuk menyelamatkan Camie.
DOOR!
CRASH!
"E-egh!"
Saat mereka berlari, mereka mendengar suara tembakan. Tembakan tersebut nampaknya diarahkan kepada gerombolan Nami yang sedang berlari mengikuti Luffy.
Buagh!
Mereka semua membelalakkan matanya saat melihat Hachi yang tiba-tiba tergeletak dan dari tubuhnya pun mengucur darah yang sangat banyak. Jubah yang menutupi Hachi pun terlepas dan identitasnya sebagai manusia ikan pun akhirnya terungkap. Seluruh orang yang berada diruangan tersebut langsung mengarahkan pandangannya kepada Hachi dan terlihat tatapan jijik dari mereka semua.
"Ma-manusia ikan!"
"Menjijikan!"
"Jauhkan dia dari anak-anaku!"
"Aku dengar jika ada seseorang yang disentuh oleh manusia ikan maka mereka akan terkena penyakit yang tidak bisa disembuhkan!"
"Siapapun usir mahluk menjijikan itu dari ruangan ini!"
Teriakan-teriakan pun mulai terdengar dan tentunya itu berasal dari para penonton pelelangan. Mendengar teriakan-teriakan tersebut, Luffy, Nami dan kawan-kawan pun sangat kesal dan mereka semua berlari kearah Hachi dan mengecek kondisi Hachi.
"Hachi! Kau tidak apa-apa!?" Teriak Nami sambil berjongkok disebelah Hachi.
"Bertahanlah, Tako!" Teriak Luffy.
"Hachi!" Papug pun histeris melihat Hachi yang berlumuran darah.
"Go-gomenasai!" Gumam Hachi.
Luffy yang mendengar perkataan maaf dari Hachi pun semakin kesal karena Luffy tidak mengerti kenapa Hachi harus minta maaf disaat dia tidak melakukan kesalahan apapun. Luffy pun langsung berdiri dan mengarahkan pandangannya ke bangku penonton.
Luffy pun melihat seorang yang sedang melompat-lompat kegirangan tidak jauh didepannya. Luffy tidak mengatakan sepatah apapun namun ia berjalan mendekati Saint Charlos.
"Ke-kenapa kau mendekatiku!? Menjauh lah!"
DOR! DOR! DOR!
Charlos yang panik pun terus menembaki Luffy dengan pistolnya namun, tidak ada satu peluru pun yang mengenai Luffy dan Luffy hanya sedikit menggerakan tubuhnya ke kiri dan ke kanan guna menhindari tembakan tersebut.
SREET!
Luffy pun sampai dihadapan Saint Charlos dan ia langsung mengepalkan tangannya dengan kuat dan bersiap meninju Tenryuubito tersebut.
"UAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
BUAAAAAAAAGH!
DUAAAR!
Luffy pun berteriak dengan sangat kencang dan mendaratkan pukulan yang super dahsyat kepada Charlos sehingga helem yang melindungi kepalanya pecah dan ia pun langsung terpental beberapa meter.
Melihat tragedi itu, semua penonton pun hanya menutup mulut mereka dan membelalakkan mata mereka karena tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Seumur hidup mereka, baru kali ini mereka melihat ada seseorang yang berani memukul Tenryuubito.
Sementara, Arturia dan Rimuru yang menyaksikan Tenryuubito itu dipukul oleh Mugiwara no Luffy langsung tersenyum.
"Charlos Nii-sama!"
"CHARLOSSSSS!"
Seorang Tenryuubito wanita dan Tenryuubito yang terlihat sudah tua dimana mereka adalah keluarga dari Saint Charlos yaitu Saint Roswald dan Saint Shalulia yang terlihat sangat marah terhadap Luffy.
"KURANG AJAR! BERANINYA MAKHLUK RENDAHAN SEPERTI KALIAN MENYENTUH PUTRAKU!"
"KALIAN HARUS DIBERI PELAJARAN KARENA TELAH MENYERANG KAUM KETURUNAN PENCIPTA DUNIA INI!" Teriak Saint Roswald marah.
Sementara itu, Arturia yang sudah sangat geram dan tidak bisa menahan amarahnya lebih lama lagi. Dia sangat muak mendengar mendengar ocehan Saint Roswald pun langsung berjalan ke depan dan menatap tajam Saint Roswald.
Arturia berjanji kepada dirinya sendiri, dia tidak akan memberikan pengampunan sama sekali terhadap Tenryuubito dan dia akan memastikan membunuh Tenryuubito di depannya itu. Dia tidak peduli mau bagaimana pun caranya, Tenryuubito sialan itu harus mati.
Arturia juga tidak mempunyai masalah jika harus melawan seorang Admiral angkatan laut sekalipun, karena telah membunuh bangsawan dunia atau Tenryuubito.
"Berisik sekali kau dasar sampah masyarakat! Aku sudah muak mendengar ocehan darimu itu, kau itu tidak ada bedanya dengan seekor tikus busuk di tempat pembuangan sampah!" Kata Arturia dengan dingin kepada Roswald.
Semua orang yang mendengar perkataan dari Arturia pun langsung terkejut dan tidak menyangka Arturia sangat berani menghina seorang Tenryuubito didepan wajahnya langsung.
"Wanita berambut pirang itu!"
"Dia tidak salah lagi adalah!"
"Arturia Pendragon the King of Knight. Anggota bajak laut Kitsune!"
Terdengar suara orang-orang yang melihat kearah Arturia dan menatap Arturia dengan tubuh yang bergetar.
"BRENGSEK! BERANINYA KAU MENGHINA KAUM NAGA LANGIT SEPERTIKU INI! KAU TIDAK TAHU KAH SIAPA AKU!!?" Teriak Roswald yang sangat marah karena perkataan Arturia.
"Memangnya, aku peduli dengan dirimu, itu? Mau sampah sepertimu itu memanggil seorang Admiral pun aku tidak takut!" Kata Arturia yang sudah memegang pedang Excalibur miliknya.
"JADI, KAU MENANTANG KU!? PANGGIL ADMIRAL DAN PASUKAN ANGKATAN LAUT!! LALU, HABISI WANITA PELACUR INI!!" Teriak Roswald.
Mendengar perkataan dari Saint Roswald tersebut, Arturia langsung menatap tajam kearah Saint Roswald dengan niat membunuh yang gila-gilaan. Dirinya sangat tidak terima dipanggil seorang pelacur, dia adalah seorang Raja yang sangat berkharisma dan dihormati oleh semua orang ketika di dunianya yang dulu. Arturia sangat tidak terima harga dirinya direndahkan seperti ini, apalagi sampai menyebut dirinya seorang pelacur.
"Pelacur katamu?" Tanya Arturia dengan niat membunuh.
"Itu Benar! Kau hanya seorang pelacur rendahan di hadapan kami para kaum keturunan pencipta dunia ini!!" Teriak Roswald.
SREEEEET!
CRASSSSSH!
Arturia dengan sangat cepat sudah berada dihadapan Saint Roswald dan langsung menebas kepalanya sehingga terpisah dari tubuhnya. Arturia pun langsung menendang kepala Saint Roswald ke sembarang tempat dan membuat kepala tanpa badan tersebut itu terlempar sangat jauh.
"Hm! Kau bahkan tidak bisa menghindari serangan mudah seperti itu." Kata Arturia puas dengan hasil karyanya, ketika melihat tubuh tanpa kepala dari Saint Roswald.
To Be Continued
Yoo! Bagaimana menurut kalian tindakan dari Arturia yang membunuh Tenryuubito? Pastinya sangat terpuji sekali bukan! wkwkwkwk.
Buat yang nanya apakah nantinya, Naruto akan bertemu dengan Hinata, jawabannya adalah tidak! Karena ane tidak mempunyai niatan untuk menjadikan Hinata sebagai Pairnya Naruto. Jadi, maaf sebesar-besarnya kepada fandomnya Naruhina ya! wkwkwk.
See you in next chapter guys!
