Chapter 20: Asami Lilith the Shooter Queen and Very Shocking News
Rumah Pelelangan Manusia
Terlihat suasana di dalam rumah pelelangan manusia itu menjadi sangat hening sampai tidak ada terdengar suara sama sekali. semua orang yang berada di dalam ruangan itu sangat-sangat terkejut dan tidak bisa percaya dengan apa yang mereka semua saksikan beberapa waktu lalu. Semua orang yang ada disitu sangat tidak menyangka ketika melihat Arturia Pendragon yang berani membunuh seorang Tenryuubito, di depan mata mereka semua.
Kelompok bajak laut Mugiwara yang menyaksikan hal tersebut langsung terdiam seketika. Mereka semua berpikir bahwa hanya Luffy saja yang berani menyerang dan memukul seorang Tenryuubito. Tapi, Arturia Pendragon dari kelompok Kitsune Kaizokudan melakukan hal yang lebih gila daripada kapten mereka itu, yaitu memenggal kepala seorang Tenryuubito dan menendang kepalanya seperti melempar sebuah bangkai binatang ke tempat pembuangan sampah.
Sementara Rimuru yang melihat hal itu langsung tertawa terbahak-bahak di dalam hatinya. Dia sudah menduga kalau Arturia pasti akan membunuh Tenryuubito itu, mengingat Arturia sangat menentang sekali sistem perbudakan.
Disisi lain, Shalulia yang merupakan salah satu dari Tenryuubito pun membelalakkan matanya karena kakaknya telah diserang dan ayahnya yang dibunuh oleh sekelompok bajak laut. Tidak terima dengan semua ini, ia pun langsung mengangkat tangannya dan memelototi Arturia.
"AKU TIDAK TERIMA INI SEMUA! PANGGIL ADMIRAL ANGKATAN LAUT DAN SURUH DIA UNTUK MEMBUNUH PARA BAJAK LAUT INI! PENGAWAL! TANGKAP ORANG-ORANG YANG SUDAH BERANI MELUKAI DAN KAKAKKU DAN MEMBUNUH AYAHKUUUU!" Teriak Shalulia.
Lagi-lagi, atap dari ruangan tersebut pun jebol dan kali ini, sisa dari kelompok bajak laut Mugiwara telah tiba. Ussop, Robin, Brook mereka semua tiba dan kini kelompok bajak laut Mugiwara sudah lengkap dan mereka semua sudah siap bertarung.
"Ussop, Brook, Robin!" Kata Luffy yang senang melihat nakamanya datang.
"Oi Luffy! Dimana Camie!?" Kata Ussop.
"Luffy, kita harus cepat! Kapal perang angkatan laut sedang bergerak menuju pulau ini dan Admiral akan segera tiba." Kata Robin kepada Luffy.
"Yohohoho! Benar-benar kacau." Kata Brook.
"Ah aku tahu itu! Camie ada di panggung itu dan kita harus cepat membebaskan Camie sebelum admiral dan angkatan laut datang!" Kata Luffy.
"Jika kau khawatir dengan angkatan laut, mereka semua sudah ada di sini sejak tadi."
Mendengar suara seseorang, Luffy pun langsung menoleh kearah sumber suara tersebut dan melihat ada seseorang dan seekor beruang.
"Siapa kau?" Tanya Luffy.
Melihat orang tersebut, Robin langsung menyilangkan kedua tangannya dan menatap tajam orang tersebut.
"Hati-hati Luffy! Dia adalah Shi no Gekai, Trafalgar Law. Seorang bajak laut." Kata Robin yang memperingati Luffy.
Luffy sepertinya tidak tertarik dengan orang yang bernama Law ini karena pandangannya terus tertuju pada beruang yang duduk disebelah Law.
"Bajak laut? Beruang itu juga bajak laut?" Tanya Luffy.
"TUNGGU SEBENTAR SHALULIA-GU! BAGAIMANA DENGAN PEMBAYARANNYA!?"
"DIAM! Aku akan membunuh duyung yang mereka sangat inginkan ini!"
Pandangan semua orang pun tertuju pada Shalulia yang sudah bergerak menaiki panggung dan sudah mengarahkan pistolnya kepada Camie yang berada dalam aquarium.
Melihat itu, Seluruh kelompok Mugiwara pun membelalakkan matanya dan berusaha untuk menyelamatkan Camie, namun mereka semua masih disibukan dengan pengawal Tenryuubito yang menghalangi jalan mereka.
"SIAL! CAMIE-CHAN!" Teriak Sanji.
"MATILAH KAU IKAN JELEK!" Teriak Shalulia.
Tepat sesaat sebelum Shalulia menembakkan pistolnya ke arah Camie, Rimuru dengan sangat cepat berada di belakang Shalulia dan dia langsung saja menusukkan pedangnya tepat ke jantung Shalulia. Tidak sampai disitu, Rimuru kemudian membelah badan Shalulia dan menyebabkan genangan darah yang sangat banyak diatas panggung tersebut.
"Maafkan aku! Tapi, seorang Tenryuubito sepertimu itu memang sangat pantas untuk dibunuh!" Kata Rimuru sambil melihat mayatnya Shalulia.
Setelah itu, Rimuru kemudian membawa mayat Shalulia dan langsung menaruhnya didekat mayat dari Roswald. Rimuru pun menciptakan sebuah api yang membakar mayat dari Shalulia dan Roswald tersebut menjadi abu.
"Kau lihat kan, Raksasa? Tempat ini benar-benar kacau."
"Kaulah yang mengacaukannya kakek tua."
"Hahahaha. Lagipula aku hanya berencana mencuri uang dari orang yang akan membeli ku. Lagipula, siapa yang menginginkan budak orang tua sepertiku?"
Terdengar suara percakapan antara dua orang dan terlihat pula dari belakang panggung dan dua bayangan seseorang yang muncul. Satu adalah seorang kakek tua dan satunya lagi seorang raksasa. Mereka berdua tampak berjalan sangat santai dan seolah tidak melihat atau menyadari kekacauan yang sedang terjadi.
Sesampainya di panggung, kedua orang tersebut pun sedikit kebingungan karena melihat banyak orang yang sedang bertarung dan berserakan di lantai.
"Hm? Ada apa ini? Kenapa semua orang melihat kita?" Tanya kakek tua tersebut.
Hachi, yang telah terluka akibat di tembak oleh Tenryuubito namun bersyukur ada Chopper yang mengobatinya sedikit terkejut ketika melihat kakek tua yang baru saja muncul di panggung tersebut.
"Ray-Rayleigh!" Kata Hachi.
Si kakek tua yang dikatakan Hachi bernama Rayleigh itu pun langsung mengarahkan pandangannya kepada Hachi dan tersenyum lebar kepada Hachi.
"OOOOH! HACHI KAH!? LAMA TIDAK BERTEMU! KENAPA KAU ADA DISINI DAN KENAPA KAU TERLUKA!?" Teriak Rayleigh.
Tetapi, setelah berteriak seperti itu Rayleigh terlihat kembali tenang dan mengusap-usap janggutnya. Rayleigh pun menatap satu persatu orang yang berada disana dan pandangannya terhenti pada Luffy dan kawan-kawan.
"Tidak usah repot-repot menjelaskan. Jadi, kalian yang telah menyelamatkan Hachi ya?" Gumam Rayleigh.
Rayleigh pun menyeringai dan sedikit menyipitkan matanya. "Nah, kalau begitu..."
SRIIIING!
Seketika, aura mencekam pun menyelimuti ruangan tersebut dan seketika beberapa orang yang berada disana pun bertumbangan dan pingsan.
SRIIIING!
DUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAR!
Namun, semua orang yang berada disana pun terkejut bukan main karena tiba-tiba mereka merasakan gelombang kejut yang sangat besar. Seperti suara gemuruh awan yang bertabrakan dan ruangan tembok-tembok serta lantai di ruangan itu pun tiba-tiba mengalami keretakan. Bahkan Rayleigh sendiri pun terkejut.
Rayleigh lalu mengarahkan pandangannya kepada seorang wanita berambut pirang yang sedang berdiri agak jauh didepannya dan menatapnya dengan tajam dan terlihat aura kuning keemasan terpancar dari wanita berambut pirang tersebut.
Seketika, gelombang kejut itu pun berhenti dan hampir semua orang yang berada disana pun pingsan kecuali para bajak laut.
Para bajak laut yang masih sadarkan diri pun seketika berkeringat dingin karena mereka baru saja merasakan tekanan hebat dari dua orang itu.
"A-apa itu tadi..." Gumam Nami.
"Menyeramkan..." Gumam Chopper.
"Cih! Arturia..." Gumam Eustass Kid yang melirik kearah kiri.
"Aku yakin ini perbuatan kakek tua itu dan Arturia Pendragon." Kata Zoro.
"Souka! Entah kenapa aku merasakan kekuatan yang sangat hebat dari Arturia." Kata Luffy.
"Hahahahahahahahaha! Tenanglah! Jangan tegang seperti ini!" Kata Rayleigh yang mencoba mencairkan suasana.
Mereka semua pun kembali dikejutkan saat mendengar sebuah suara aneh yang berasal dari rantai yang mengikat di leher Camie.
"Camie!" Teriak Luffy.
Rayleigh yang berada di dekat Camie pun hanya tersenyum dan langsung memegang cincin leher yang berada di leher Camie.
"Tenanglah! Aku akan menyelamatkanmu." Kata Rayleigh.
Rayleigh pun langsung merusak cincin leher yang berada di leher Camie dan langsung melemparkan benda itu kebelakang dan alhasil Camie pun terbebas.
"A-aku bebas..." Kata Camie.
Rayleigh pun lalu mengarahkan pandangannya kepada Luffy dan tersenyum kepada Luffy. "Monkey D. Luffy. Sudah sangat lama aku ingin bertemu denganmu..."
Luffy yang mendengar hal itu pun sedikit kebingungan karena ia yakin tidak pernah mengenal Rayeligh sebelumnya.
"Kau ingin bertemu denganku?" Tanya Luffy.
Rayleigh pun hanya tersenyum dan kini ia mengarahkan pandangannya kepada Arturia yang ternyata masih menatap tajam dirinya.
"Ano, Ojou-Chan, tidak perlu memberikanku tatapan yang menyeramkan seperti itu. Aku berjanji tidak akan melakukan yang macam-macam." Kata Rayleigh.
"Seseorang yang bisa menggunakan Haoshoku Haki, bukanlah seseorang yang bisa aku biarkan begitu saja! Kau akan menjadi ancaman yang sangat serius jika kau adalah musuh bajak laut kami." Kata Arturia.
"Haso? Haoku? Apa tadi dia bilang?" Gumam Luffy.
"Hahahahahaha. Bukankah wajar bagi orang tua sepertiku bisa menggunakan Haoshoku? Malah, aku terkejut wanita muda sepertimu bisa menggunakannya dan lagi, kau bukanlah seorang kapten." Kata Rayleigh.
"Tidak ada gunanya pembicaraan ini dilanjutkan. Aku tahu kau mendapatkan banyak informasi tentang banyak laut kami jika kau tahu bahwa aku bukan kaptennya. Siapa kau sebenarnya!?" Tanya Arturia.
"Hahahahaha tenanglah. Aku bukan musuhmu dan aku tidak akan menyakiti satupun dari kawanmu. Arturia Pendragon the King of Knight!Aku sedikit terkejut kau memilih untuk menjadi bajak laut dan mengikuti Naruto Vermillion. Aku jadi penasaran apa yang di tawarkan Naruto padamu. Hahahaha." Kata Rayleigh.
"Arturia, kupikir kakek tua itu bukanlah musuh kita. Sebaiknya kita biarkan saja dia!" Kata Rimuru kepada Arturia.
Rayleigh yang melihat Kid dan Law tidak terpengaruh oleh tekanan Haki Haoshoku darinya dan Arturia pun langsung berjalan kearah mereka berdua.
"Ah, maaf! Kalian yakin cuman bajak laut kemari yang melihat-lihat? Karena, kalian barusan bisa bertahan dari perbuatanku dan Arturia. Artinya, kalian bukan cuma bajak laut biasa." Kata Rayleigh.
"Tak kusangka bisa bertemu anda di sini!" Kata Law.
"Silvers Rayleigh, si Raja Kegelapan! Kenapa tokoh legendaris seperti anda ada di sini?" Tanya Kid.
"Orang-orang Pulau ini memanggilku Ray. Aku sendiri bekerja sebagai tukang cat kapal. Kalian tak perlu menyebut nama itu keras-keras! Karena, aku cuma prajurit tua yang ingin hidup damai." Kata Rayleigh sambil tersenyum.
"Wah-wah! Rupanya, kau muncul juga ya kakek tua!"
Mereka semua tiba-tiba mendengar suara seseorang dan mereka pun langsung mengarahkan pandangannya kearah sumber suara tersebut dan melihat seorang wanita berambut merah dan memiliki mata bewarna biru sedang berjalan kearah mereka semua.
Wanita berambut merah tersebut pun langsung menatap kearah Arturia dan Rimuru. "Arturia Pendragon the King of Knight dan Rimuru Tempest the Demon Lord! Senang bertemu dengan kalian berdua!"
"Senang bertemu denganmu! Maaf, tapi siapa namamu sebelumnya?" Tanya Arturia kepada wanita itu.
Wanita berambut merah itupun langsung tersenyum. "Ah! Aku, Asami Lilith! Apa, Clarissa juga ada di pulau ini?"
Arturia dan Rimuru yang mendengar wanita berambut merah tersebut adalah Asami Lilith pun langsung sedikit terkejut.
"Uhm! Clarissa sedang bersama dengan Ban." Jawab Rimuru.
"Hm. Jadi, kau adalah Asami Lilith? Partner dari Clarissa dulu?" Tanya Arturia kepada Lilith.
"Itu benar! Pasti Clarissa lah yang memberitahukannya?" Tanya Lilith.
"Ya. Clarissa yang memberitahu kami semua tentangmu!" Kata Arturia.
"Souka! Tapi, kalian berdua sangat berani sampai membunuh Tenryuubito itu!" Kata Lilith sambil tersenyum.
"Tenryuubito itu memang pantas dibunuh, Lilith-San! Itu adalah hal yang wajar bagi kami berdua." Kata Arturia.
"Yaa! Aku juga setuju denganmu Arturia-San! Agar dunia ini jauh lebih baik, para kaum naga langit itu memang harus dibunuh!" Kata Lilith.
Luffy yang melihat Lilith pun menjadi bingung. "Siapa wanita berambut merah itu?"
"Luffy! Dia adalah Asami Lilith the Shooter Queen yang mempunyai nilai buronan sebesar 280 juta berry! Selain itu, dia adalah penembak jitu yang handal dan tidak pernah meleset dari sasaran atau targetnya." Kata Robin kepada Luffy.
Rayleigh yang melihat Lilith pun langsung tersenyum. "Ah! Jadi kau juga ada disini, Lilith!?"
"Ya! Lalu, kenapa kau juga bisa ada disini?" Tanya Lilith.
"Hahaha! Seperti biasa, aku hanya mencari hiburan disini." Kata Rayleigh sambil tertawa.
"Terserah kau sajalah dasar kakek tua aneh!" Kata Lilith sambil menghela nafasnya.
"PARA KRIMINAL DI DALAM! CEPAT BEBASKAN KELUARGA ROSWALD!"
"SEBAIKNYA KALIAN MENYERAH! SEBELUM ADMIRAL KAMI TIBA DISINI!! KUJAMIN KALIAN TIDAK TAHU AKAN BERHADAPAN DENGAN SIAPA!!"
Semua orang yang ada didalam rumah pelelangan mendengar suara itu dan mereka semua tahu bahwa tempat ini sudah dikepung oleh tentara-tentara angkatan laut.
"Rimuru, ayo kita segera bereskan tentara-tentara angkatan laut yang berisik itu sekarang juga!" Kata Arturia sambil berjalan kearah pintu keluar.
"Tunggu! Apa aku boleh membantu kalian berdua Arturia-San, Rimuru-San!?" Tanya Lilith.
Arturia yang mendengar itupun langsung tersenyum kecil. "Hm. Tentu kenapa tidak!"
Arturia, Rimuru dan Lilith pun kemudian berjalan ke depan pintu. Sementara, tentara-tentara angkatan laut yang melihat ketiga orang itupun langsung menggigil ketakutan.
"Mereka bertiga, Kapten!!"
"Jadi, mereka yang akan memimpin serangan?"
"Dari kanan ke kiri, nilai bounty mereka masing-masing 280, 560 dan 360 juta berry!"
Terdengar suara tentara-tentara angkatan laut yang melihat kedatangan dari Lilith, Arturia dan Rimuru.
"Lagi-lagi tentara angkatan laut." Kata Lilith.
"Yah! Mau bagaimana lagi, mereka semua kan anjing peliharaan kaum naga langit. Sudah sewajarnya kita akan diburu karena membunuh majikannya!" Kata Arturia.
"Pedas sekali omongan mu itu, Arturia. Hahahaha!" Kata Rimuru sambil tertawa.
Disisi lain, anggota bajak laut Mugiwara yang melihat itupun terkejut dan tertarik untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Arturia, Rimuru dan Lilith.
"Sugoi! Ketiga orang itu sangat keren!" Kata Luffy.
"Mereka naif atau bodoh, sih!?" Tanya Nami.
"Bisa jadi perang besar! Kita sebaiknya kabur saja mumpung ada kesempatan!" Kata Ussop panik.
"Ayo! Jarang, lho ada peristiwa seperti ini." Kata Zoro.
"Souka!" Kata Sanji.
Sementara itu disisi Arturia, Rimuru dan Lilith mereka sudah bersiap dalam posisi bertarung. Arturia sudah memegang pedang Excalibur miliknya. Rimuru yang memunculkan api hitam di tangannya dan Lilith yang sudah mengeluarkan sebuah senapan miliknya.
"Lebih baik kita habisi saja mereka dengan satu kali serangan!" Kata Arturia.
"Baiklah!" Kata Rimuru.
"Aku mengerti!" Kata Lilith.
"Excalibur Slash!"
"Black Fire Ball!"
"Telluric Buster!"
DUAAAR!
BOOOOM!
Arturia pun mengangkat pedangnya dan muncul energi sihir bewarna kuning. Rimuru membuat sebuah bola api hitam yang cukup besar dan Lilith yang memunculkan senjata-senjata api di udara.
Arturia, Rimuru dan Lilith pun langsung mengarahkan serangannya kepada tentara-tentara angkatan laut tersebut dan serangan dari mereka bertiga langsung menghabisi semua tentara-tentara angkatan laut yang banyak tersebut.
Zoro, Sanji, Brook dan Rayleigh yang baru tiba di sana pun langsung terkejut karena tentara-tentara angkatan laut yang banyak tersebut sudah tidak tersisa lagi.
"Hei! Kenapa jadi begini!?" Kata Zoro.
"Sudah kuduga! Selain Arturia Pendragon, kedua orang itu punya kekuatan hebat!" Kata Sanji.
"Keren! Aku sampai tidak percaya mataku sendiri! Walau aku tidak punya mata!" Kata Brook kaget.
"Hahaha! Menarik sekali!" Kata Rayleigh sambil tertawa.
Sementara, Arturia, Rimuru dan Lilith yang melihat hasil karya mereka pun langsung tersenyum.
"Membosankan!" Kata Arturia.
"Ya, kau benar Arturia-San!" Kata Lilith.
"Ah, ini jadi membosankan karena kita terlalu Over Power! Hahaha." Kata Rimuru sambil tertawa.
Lilith pun langsung menatap Arturia dan bertanya. "Arturia-San! Apa kau tahu dimana Clarissa?"
"Clarissa, berada disekitar Grove 7 sampai 9!" Jawab Arturia.
"Baiklah! Aku akan pergi mencari Clarissa! Sampai bertemu lagi nanti Arturia-San." Kata Lilith.
Kemudian Lilith pun membalikkan badannya dan berjalan pergi dari tempat rumah pelelangan itu menuju ke tempat Clarissa berada. Arturia dan Rimuru tidak lama kemudian segera pergi meninggalkan rumah pelelangan dan melanjutkan berjalan-jalan mengelilingi pulau Sabaody.
-X-
Grove 8
Di Grove nomor 8, terlihat Clarissa dan Ban sedang berjalan-jalan mengelilingi pulau Sabaody. Saat di perjalanan mereka berdua juga mendengar kabar bahwa salah satu dari Admiral angkatan laut akan datang. Karena ada yang berani menyerang dan membunuh kaum naga langit atau Tenryuubito.
"Hei Clarissa! Kira-kira siapa bajak laut yang membunuh Tenryuubito sialan itu?" Tanya Ban.
"Ara-ara, sudah pasti salah satu dari anggota bajak laut kita!" Jawab Clarissa.
"Hah? Kenapa kau bisa tahu?" Tanya Ban.
"Simpel saja! Karena tidak akan ada bajak laut lain yang berani memukul Tenryuubito apalagi sampai membunuhnya! Palingan hanya bajak laut Mugiwara yang berani menghajar Tenryuubito. Tapi, aku tidak yakin kalau mereka berani membunuh Tenryuubito itu!" Kata Clarissa.
"Souka! Aku mengerti." Kata Ban.
"Lama tidak bertemu denganmu, Clarissa!"
Clarissa dan Ban yang mendengar ada suara dari seseorang pun langsung mengarahkan pandangannya kearah sumber suara tersebut. Kemudian, mereka berdua melihat seorang wanita berambut merah dan mata bewarna biru berjalan menghampiri mereka berdua.
Clarissa yang melihat wanita tersebut pun langsung tersenyum. "Lilith-Chan! Senang bertemu denganmu lagi! Sudah 4 tahun lebih, sejak terakhir kali aku bertemu denganmu."
"Hahaha, kau benar! Tapi, aku tidak menyangka kau akan menjadi seorang bajak laut, Clarissa!" Kata Lilith sambil tersenyum.
"Fufufu! Naruto-Kun berbeda dari bajak laut yang lainnya! Benar begitu kan, Ban!?" Tanya Clarissa kepada Ban sambil tertawa kecil.
"Kau benar! Tapi, siapa wanita bernama Lilith itu, Clarissa?" Tanya Ban penasaran.
"Dasar bodoh! Dia adalah Asami Lilith yang aku beritahukan kepada kalian semua!" Kata Clarissa sambil menghela nafasnya.
"Hahaha. Maaf Clarissa, aku lupa hal tersebut!" Kata Ban sambil tertawa.
"Ah! Lilith-Chan, apa kau mau bergabung menjadi anggota bajak laut Kitsune?" Tanya Clarissa kepada Lilith sambil tersenyum.
"Tentu! Sejak, aku membaca berita di koran tentang bajak laut Kitsune yang dipimpin oleh Naruto Vermillion berhasil mengalahkan salah satu dari Ouka Shichibukai. Ten Yasha Doflamingo, aku pun langsung tertarik bergabung dengan Kitsune Kaizoku ini!" Kata Lilith kepada Clarissa.
"Fufufu! Baiklah, aku akan memberitahu Naruto-Kun tentang hal ini nanti." Kata Clarissa.
-X-
Grove 31
Setelah mendapatkan informasi tentang New World, Naruto dan Ino pun berjalan-jalan mengelilingi pulau Sabaody. Mereka pun terus berjalan sampai melihat sebuah pusat perbelanjaan yang sangat besar dan megah.
"Naruto-Kun, ayo kita ke sana!" Kata Ino sambil menunjuk pusat perbelanjaan itu.
"Baiklah, Ino-Chan!" Kata Naruto dengan nada terpaksa.
Naruto dan Ino pun berjalan dengan santai menuju pintu masuk pusat perbelanjaan. Namun, mereka berdua melihat seorang wanita berambut merah muda yang sedang memakan banyak sekali daging dan sedang membaca koran.
"Wanita itu mengingatkanku kepada Choji!" Kata Ino.
"Kau benar dan dia sepertinya sangat menikmati makanannya!" Kata Naruto.
"Hah!? Kalian membicarakan ku!?"
Naruto dan Ino pun terkejut ketika wanita yang sedang mereka bicarakn berteriak kepada mereka dan nampaknya wanita tersebut sedikit tersinggung dengan perkataan Naruto.
"Ah! Maaf-maaf." Kata Naruto.
"Cih! Naruto Vermillion kah!?" Kata wanita tersebut.
"Hm! Lalu, kau siapa?" Tanya Naruto.
"Namaku Jewelry Bonney! Sama sepertimu, aku seorang bajak laut." Kata wanita yang bernama Bonney tersebut.
"Souka! Kalau begitu, kami berdua pergi dulu." Kata Naruto sambil berjalan pergi yang diikuti oleh Ino.
"Tidak bisakah kau tetap disini? Aku punya berita yang mengejutkan. Mungkin kalian akan tertarik." Kata Bonney.
Naruto dan Ino pun menghentikan langkahnya dan kembali menatap Bonney.
"Berita apa?" Tanya Naruto.
"Bacalah."
Bonney melemparkan sebuah koran kepada Naruto dan Naruto pun menangkapnya. Naruto lalu membuka koran tersebut dan mulai membaca berita yang terdapat didalamnya. Merasa penasaran, Ino pun sedikit mendekatkan dirinya pada Naruto dan membaca berita tersebut.
Semakin lama mereka membaca, mereka pun melebarkan matanya karena mereka terkejut dan kaget dengan berita yang sedang mereka baca.
"Mu-mustahil! Angkatan laut sudah gila kah!? Kata Ino.
"Hiken no Ace, akan dieksekusi!?" Kata Naruto.
Ino kemudian menatap Naruto dan bertanya. "Naruto-Kun? apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui hal ini?"
Mendengar pertanyaan Ino, Naruto langsung memasang ekspresi wajah yang serius. "Kita akan pergi ke Marineford untuk menyelamatkan Ace! Aku tidak bisa membiarkan dia mati begitu saja ditangan pemerintahan dunia!
"Ino-Chan! Cepat segera kau beritahukan berita penting ini kepada yang lainnya dan katakan kepada mereka semua untuk berkumpul di Grove nomor 31! Aku ingin kita semua berdiskusi mengenai masalah ini!"
Ino yang mendengar perkataan dari Naruto langsung mengerti dan menganggukkan kepalanya. Kemudian dia segera menghubungi teman-temannya yang lain lewat denden mushi dan memberitahukan tentang perintah dari kaptennya barusan.
-X-
1 Jam Kemudian
Grove 17
Di Grove 17, terlihat Vali dan Gray sedikit terkejut ketika mendengar berita tentang eksekusi Hiken no Ace yang disampaikan oleh Ino beberapa waktu yang lalu. kedua orang itu tidak menyangka bahwa pemerintah dunia dan angkatan laut akan melakukan tindakan yang sangat bodoh seperti ini. Mereka berdua tahu kalau bajak laut Shirohige pasti tidak akan tinggal diam dan akan menyatakan perang kepada angkatan laut untuk menyelamatkan Hiken no Ace yang merupakan komandan divisi kedua dari Shirohige Kaizokudan.
"Hn! Aku tidak menyangka angkatan laut akan melakukan hal yang sangat bodoh seperti!" Kata Gray.
"Hahahaha! Kau sangat benar! Angkatan laut hanya menciptakan kerugian bagi mereka sendiri!" Kata Vali tertawa.
"Mereka mana peduli dengan itu! Dipikiran mereka hanya ada keadilan mutlak dan tidak peduli dengan nyawa para prajuritnya demi mencapai keadilan mutlak yang memuakkan itu!" Kata Gray.
"Hahaha benar sekali! Jadi, kau sudah siap membunuh tentara-tentara angkatan laut bodoh itu!?" Tanya Vali sambil menyeringai.
"Hn. Tentu saja! Mari kita bantai mereka semua di perang nanti!" Kata Gray sambil tersenyum.
"Hahaha! Inilah yang kusukai." Kata Vali sambil tertawa
"Kalau begitu ayo kita segera pergi ketempat Naruto dan jangan buang-buang waktu lagi!" Kata Gray.
Vali dan Gray pun langsung pergi meninggalkan Grove 17 dan berjalan menuju ke tempat Naruto dan Ino berada.
-X-
Grove 16
Disisi lain lebih tepatnya di Grove nomor 16, terlihat Arturia dan Rimuru yang juga cukup terkejut mendengar angkatan laut berniat mengeksekusi Hiken no Ace. Tapi, mereka berdua sudah tidak heran dengan keputusan pemerintahan dunia itu, apalagi Portgas D. Ace atau yang lebih dikenal Hiken no Ace merupakan komandan divisi kedua Shirohige Kaizokudan dan dimata pemerintahan dunia dia adalah salah satu ancaman bagi mereka.
Rimuru kemudian menatap Arturia dan bertanya. "Hei, Arturia! apa pendapatmu mengenai keputusan itu?"
"Jujur saja aku sudah tidak heran lagi dengan keputusan tersebut! mengingat seberapa buruknya pemerintahan dunia yang ada di dimensi ini!" Jawab Arturia.
"Tepat sekali! Setidaknya walaupun kita adalah bajak laut tapi kita masih lebih bermoral daripada pemerintahan dunia dan angkatan laut." Kata Rimuru.
"Aku setuju denganmu soal ini!" Kata Arturia.
"Ah, aku baru ingat! Kita juga harus memberitahu Naruto kalau salah satu Admiral angkatan laut ada di pulau ini!" Kata Rimuru.
"Hm! aku penasaran siapa Admiral yang dikirim oleh angkatan laut itu?" Kata Arturia.
"Entahlah, aku tidak tahu! Tapi yang pasti akan sangat menyenangkan bukan jika kita mempermalukan Admiral itu?" Tanya Rimuru.
"Ya! Tapi, kita harus segera berkumpul ke tempat Naruto-Kun, baru kita melihat siapa Admiral itu!" Kata Arturia.
Setelah itu, Arturia dan Rimuru langsung bergegas pergi menuju ke Grove 31 tempat Naruto dan Ino menunggu mereka berdua.
-X-
Grove 14
sudah hampir setengah jam semenjak Clarissa, Lilith, dan Ban meninggalkan Grove 8 dan sekarang mereka baru sampai di Grove 14. Ketika mereka bertiga mendengar berita yang disampaikan oleh Ino, mereka langsung pergi menuju Grove 31.
Tiba-tiba dari kejauhan mereka bertiga mendengar sebuah suara ledakan yang cukup besar. Clarissa yakin tidak jauh dari tempat mereka berdiri terjadi pertarungan, dia menduga kalau itu adalah Admiral angkatan laut. Karena di sepanjang perjalanan dia mendengar kabar bahwa Admiral angkatan laut telah datang kesini.
"Heh! Apa itu?" Tanya Ban.
"Sepertinya ada sebuah pertarungan yang terjadi tidak jauh dari tempat kita berada!" Jawab Lilith.
"Ban, Lilith-Chan! Kalian berdua pergilah duluan ke Grove 31! Aku ingin melihat apa yang sedang terjadi disana karena aku mendengar kabar kalau salah satu Admiral angkatan laut ada di pulau ini!" Kata Clarissa kepada Ban dan Lilith.
Ban dan Lilith yang mendengar itu pun langsung menganggukkan kepalanya. Mereka berdua pun langsung berlari dengan cepat menuju ketempat Naruto dan Ino.
Sementara Clarissa pergi kearah tempat bunyi ledakan tadi karena dia sangat penasaran apa yang sedang terjadi disana.
To Be Continued
