Chapter 22: White Killer

1 Hari Kemudian

Sudah lebih dari satu hari telah berlalu sejak, Naruto Vermillion mengalahkan seorang Admiral angkatan laut, Kizaru. Berita itu langsung membuat seluruh orang didunia sangat terkejut dan kaget. semua orang tidak menyangka akan hal itu, dimana seorang bajak laut pemula dapat mengalahkan Admiral Kizaru yang merupakan kekuatan tempur terkuat yang dimiliki oleh angkatan laut.

Berita itu juga membuat kelompok bajak laut, Red Killer Kaizokudan yang merupakan salah satu kelompok bajak laut legenda dan sangat kuat, seperti kelompok bajak laut Gol D. Roger dan Shirohige.

Pulau Olympus, Grandline

Saat ini di Pulau Olympus yang berada di wilayah lautan Grandline. Terlihat sebuah istana yang sangat besar dan mewah, bahkan seluruh bagian luarnya dilapisi oleh emas murni. Kemudian di salah satu ruangan didalam isatana itu terlihat sekelompok orang yang sedang berkumpul.

Sekelompok orang itu adalah anggota dari Red Killer Kaizokudan, Alexander Vermillion dan Jeanice Windly, orang tua dari Naruto. Dulunya merupakan bagian dari kelompok bajak laut Red Killer.

Orang orang yang berada didalam ruangan itu adalah Leon Red Blue the Red Flash, Jennifer Rankez the Queen of Apocalypse, Lescalata the Black Vampire, Gilgamesh the King of Heroes, dan Naureen Red Blue the White Killer. Mereka semua merupakan teman dari Alexander Vermillion dan Jeanice Windly.

Setelah membaca berita di koran hari ini, mereka semua langsung saja terkejut ketika mengetahui anak kedua dari Alexander dan Jeanice, berhasil mengalahkan Kizaru yang merupakan salah satu dari ketiga Admiral angkatan laut itu.

"Hahahaha. Benar-benar mengejutkan sekali putra Xander dan Jeanice itu." Kata Gilgamesh tertawa.

"Uhm. Aku pun juga tidak menyangka ketika membacanya." Kata Jennifer menganggukkan kepalanya.

"Hn. itu sebuah prestasi yang sungguh hebat untuk seorang bajak laut pemula, seperti Kitsune Kaizokudan tersebut." Kata Lescalata.

Leon langsung terkekeh. "Nilai buronan semua anggota Kitsune Kaizokudan itupun juga sangat fantastis untuk pemula seperti mereka."

Gilgamesh kemudian mengarahkan pandangannya kepada Leon. "Kalau tidak salah, Clarissa itu merupakan anak prempuan keduamu, bukan?"

"Ya, itu benar." Jawab Leon.

"Hn. Aku cukup terkejut ketika melihat nilai buronan dari Clarissa yang menyentuh 900 juta berry." Kata Lescalata.

Jennifer kemudian mengalihkan pandangannya kearah Naureen. "Apakah kau ada sesuatu masalah, Nau-Chan?"

Naureen yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak ada. Aku hanya memikirkan untuk pergi ke pulau Sabaody dan melihat langsung seperti apa putra kedua sahabatku itu."

"Kalau begitu, aku akan ikut denganmu." Kata Gilgamesh menyeringai.

"Tidak perlu, Gil. Tujuanku, pergi menemui Naruto Vermillion hanyalah untuk memberitahukan bagaimana kematian dari kedua orang tuanya." Tolak Naureen.

"Hm. Kau ingin dia mengetahui semua kebenarannya, bukan?" Tanya Leon.

Naureen menganggukkan kepalanya. "Tepat sekali, memang itulah tujuanku."

"Lalu apa kau juga ingin pergi untuk menyaksikan perang antara angkatan laut melawan bajak laut Shirohige di Marineford?" Tanya Lescalata kepada Naureen.

"Ya, itu juga benar." Jawab Naureen.

"Eh, Nau-Chan. Kau mau kembali lagi ke dunia bajak laut?" Tanya Jennifer sedikit terkejut.

"Tidak. Aku hanya ingin melihatnya saja. Aku yakin kalau Kitsune Kaizokudan akan mengikuti perang tersebut." Balas Naureen.

Gilgamesh kemudian menyeringai. "Jika yang kau bilang itu benar. Maka perang itu akan semakin menarik."

"Mungkin saja akan seperti itu, Gil." Kata Naureen.

Naureen Kemudian berjalan kearah pintu ruangan dan melambaikan tangannya. "Aku akan pergi sekarang ke Pulau Sabaody."

Setelah mengatakan hal itu, Naureen langsung meninggalkan ruangan tersebut dan pergi menuju Pulau Sabaody untuk bertemu dengan Kitsune Kaizokudan.

-X-

Grove 25, Pulau Sabaody

Sementara itu di pulau Sabaody, lebih tepatnya di Grove nomor 25. Terlihat semua anggota Kitsune Kaizokudan yang berkumpul diruang utama, Kapal Armaggedon. Mereka semua saat ini sedang menikmati waktu bersantai mereka.

Terlihat, Naruto yang sedang membaca sebuah majalah, Clarissa seperti biasa sedang membaca novel favoritnya, Arturia yang lagi memakan satu cup mie instan miliknya, Ban yang sedang membaca koran hari ini, Vali yang duduk di sofa sambil menikmati segelas bir, Ino yang sedang membaca buku tentang pengobatan, Gray yang sedang bersantai di sofa sambil menikmati minuman favoritnya, Rimuru yang lagi asik menikmati pemandangan sekitarnya, dan Lilith yang sedang merancang sebuah senapan.

"Oi, kalian semua. Sepertinya angkatan laut menaikkan harga buronan kita semua. Terutama Senchou, Clarissa, Arturia dan Rimuru." Kata Ban kepada mereka semua.

"Heh, benarkah?" Tanya Naruto.

"Benar, Senchou." Kata Ban yang memberikan koran tersebut kepada Naruto.

Kemudian, Naruto pun langsung mengambil dan membaca isi berita koran tersebut. Karena merasa penasaran dengan isi koran tersebut anggota Kitsune Kaizokudan yang lainnya pun langsung mendekat kearah Naruto dan membaca berita yang ada di koran tersebut.

"1,7 Milliar Berry? Hehehe, rupanya bounty milikku naik drastis." Kata Naruto sambil tersenyum.

"Fufufu, 900 juta berry. Sepertinya aku akan semakin terkenal." Kata Clarissa sambil tertawa kecil.

"830 juta berry? Hm lumayan juga." Kata Arturia.

"Hahaha. Harga bounty milikku naiknya cukup tinggi juga." Kata Vali sambil tertawa.

"Aku akan semakin diburu oleh pemerintah dunia." Kata Ino.

"Hn. Sepertinya akan begitu." Kata Gray kepada Ino.

"Yes. Harga bounty milikku menjadi 710 juta berry." Kata Rimuru senang.

"420 juta? Sepertinya angkatan laut sangat mewaspadai bajak laut kita." Kata Lilith.

"Ara-ara. Sudah pasti angkatan laut akan mewaspadai kita, karena bajak laut kita mengalahkan seorang Admiral." Kata Clarissa.

"Tapi, apa yang harus diwaspadai? Padahal Admiral itu lemah jadi wajar saja kita bisa mengalahkannya." Kata Arturia.

"Hahaha, kejam sekali perkataanmu itu." Kata Vali.

"Kenyataan memang begitu. Terkadang fakta memanglah menyakitkan." Kata Gray.

"Uhm. Tapi, aku bingung kenapa Hiken no Ace harus dieksekusi oleh angkatan laut?" Kata Rimuru.

"Ah. Aku juga bingung dengan hal itu." Kata Ban.

"Kalau menurutku, Hiken no Ace dieksekusi karena mempunyai potensi mengancam pemerintahan dunia atau bisa jadi dia adalah anak dari seseorang yang paling dibenci oleh pemerintah dunia. Seperti Monkey D. Dragon dan Gol D. Roger." Kata Lilith.

"Hn. Bisa jadi seperti itu." Kata Gray.

"Eh. Hanya karena hal seperti itu Hiken no Ace akan dieksekusi?" Tanya Rimuru sedikit kaget.

"Begitulah, Rimuru. Sifat dari pemerintah dunia ini. Jika menurut mereka orang itu berbahaya dan dapat mengancam pemerintahan dunia, maka orang tersebut akan langsung dieksekusi." Kata Clarissa.

Ino menganggukkan kepalanya. "Aku setuju dengan apa yang dikatakan oleh Clarissa. Pemerintah dunia tidak akan mempedulikan orang-orang yang tidak bersalah."

"Seperti yang terjadi di Negara Flevance atau juga dikenal sebagai Kota Putih, yang berada di North Blue."

Vali kemudian menatap Ino dengan penasaran. "Flevance? Memangnya apa yang terjadi di kerajaan itu?"

"Semua penduduk yang tinggal di Flevance, dibunuh oleh negara-negara tetangganya. Sementara pemerintah dunia menutup mata dan membiarkannya, seolah-olah tidak masalah dengan hal tersebut." Kata Naruto.

Semua anggota Kitsune Kaizokudan yang mendengar itu kemudian cukup terkejut, kecuali Clarissa dan Ino yang sudah mengetahui hal yang terjadi di kerajaan Flevance tersebut.

"Kau tidak berbohong kan, Naruto?" Tanya Lilith kaget.

"Tidak. Itu adalah kenyataan yang terjadi di kota putih, Flevance." Jawab Naruto.

"Kenapa bisa semua penduduk di kerajaan itu dibunuh? Pasti ada penyebabnya sampai membunuh semua orang di kota Flevance itu." Kata Rimuru.

Clarissa kemudian menganggukkan kepalanya. "Ara-ara. Kau benar, Rimuru. Mineral jenis yang langkah, Amber Lead, ditemukan di bawah tanah kerajaan, dan memutuskan mineral tersebut untuk dijadikan sumber alam yang luar biasa dari Flevance. Semua jenis barang seperti peralatan, cat, permen, makeup dan senjata terbuat dari Amber Lead."

"Namun, Mineral Amber Lead tersebut mengandung Racun. Sekali digali dan dipegang, racun itu mulai masuk kedalam tubuh tetapi Pemerintah Dunia dan Keluarga kerajaan memilih untuk merahasiakannya untuk mendapatkan keuntungan dari industri tersebut." Kata Ino.

"Setelah itu terjadi wabah putih yang sangat besar di Flevance. Semua penduduk disana dibunuh oleh negara-negara tetangganya, sementara keluarga kerajaan Flevance langsung melarikan diri dengan dibantu oleh pemerintah dunia." Lanjut Clarissa.

Arturia yang mendengar perkataan dari Clarissa dan Ino langsung geram. "Benar-benar keterlaluan, seharusnya mereka memikirkan penduduknya sebagai keluarga kerajaan."

"Hn. Itu mustahil, jika mereka lebih mementingkan keuntungan daripada keselamatan semua penduduk kerajaan itu." Kata Gray.

"Ternyata benar, banyak iblis atau monster yang mempunyai hati seperti manusia, tetapi tidak sedikit juga manusia mempunyai hati yang lebih buruk daripada iblis atau monster." Kata Rimuru.

Ban menganggukkan kepalanya. "Aku sangat setuju dengan perkataanmu itu."

"Begitulah sifat kebanyakan dari manusia, mereka rela melakukan hal apapun demi mencapai keinginannya sendiri." Kata Lilith.

"Hahahaha. Tepat sekali." Kata Vali tertawa.

Arturia kemudian mengalihkan pandangannya kepada Clarissa. "Aku penasaran apa kau mengetahui sesuatu tentang Red Killer Kaizokudan, Clarissa?"

Clarissa menganggukkan kepalanya. "Ara-ara. Red Killer Kaizokudan adalah kelompok bajak laut yang mempunyai nama besar dan ditakuti oleh angkatan laut maupun pemerintah dunia. Sama seperti kelompok Raja bajak laut, Gol D. Roger."

"Red Killer Kaizokudan juga merupakan salah satu kelompok bajak laut yang sangat kuat seperti Shirohige Kaizokudan atau Roger Kaizokudan."

"Baiklah." Kata Arturia.

"Lalu, apa kau tahu siapa saja anggota dari Red Killer Kaizokudan itu?" Tanya Ino.

"Tentu saja, aku tahu. Red Killer Kaizokudan adalah bajak laut terkuat karena yang berisikan orang-orang kuat dan hebat. Seperti Leon the Red Flash, Naureen the White Killer, Jeniffer Agatha the Queen of Apocalypse, Lescalata Hyenso the Black Vampire, Ridge Fang the Lightning Wolf." Jawab Clarissa.

"Jadi inikah yang disebut sebagai bajak laut superstar itu?"

Naruto dan yang lainnya pun langsung mengarahkan pandangannya ketika mendengar suara seseorang dan melihat seorang prempuan berambut hitam dan memiliki mata bewarna hitam Onyx.

Naruto dan Kru-nya kecuali Clarissa pun sedikit terkejut ketika melihat prempuan tersebut dan merasakan tekanan aura kekuatan miliknya cukup kuat.

"Akhirnya, kita bertemu juga Naruto Vermillion. Sudah sangat lama aku ingin bertemu denganmu." Kata wanita tersebut sambil tersenyum.

"Maaf sebelumnya, tapi anda siapa?" Tanya Arturia.

"Ara-ara gomen. Aku, Naureen Red Blue atau yang biasa dikenal dengan sebutan White Killer. Senang bisa bertemu dengan kalian semua kelompok bajak laut Kitsune." Kata prempuan yang bernama Naureen itu sambil tersenyum.

Semua anggota Kitsune Kaizokudan kecuali Clarissa pun langsung terkejut ketika mendengar nama dari wanita itu adalah Naureen Red Blue atau si White Killer yang terkenal itu.

"Hahaha menarik. Tidak kusangka bisa bertemu dengan anda disini White Killer!" Kata Vali sambil tertawa.

"Fufufu. Tidak usah memanggilku seperti itu. Aku sudah lama meninggalkan dunia bajak laut sejak kematian Roger." Kata Naureen sambil tersenyum.

"Hehehe benar. Tapi reputasi mu sudah terkenal di seluruh dunia, Naureen-San." Kata Naruto.

"Yare-yare. Tapi dibandingkan denganku, kalian jauh lebih hebat loh." Kata Naureen tersenyum.

"Hm. Terimakasih atas pujiannya Naureen-San." Kata Arturia.

"Fufufu, tidak masalah." Balas Naureen.

"Uhm, Naureen-San. Tapi ada hal apa orang sepertimu sampai datang ke pulau ini?" Tanya Rimuru penasaran.

"Aku hanya ingin bertemu dengan anak laki-laki dari Xander dan Jeanice. Karena mereka berdua adalah sahabatku dan aku ingin melihat putra mereka berdua yang telah tumbuh menjadi seseorang yang sangat kuat dan hebat." Kata Naureen sambil tersenyum kepada Naruto.

"Jadi maksudmu, ayah dan ibunya Naruto itu adalah anggota dari kelompok bajak laut Red Killer juga?" Tanya Ino kepada Naureen sedikit terkejut.

Naureen kemudian menganggukkan kepalanya. "Tepat sekali. Xander adalah wakil kapten dari kelompok bajak laut kami, sementara Jeanice adalah salah satu dokter atau ahli medis terhebat pada saat itu."

Naruto pun langsung tersenyum. "Hehehe, itu berarti ayahku merupakan orang yang sangat hebat."

Naureen yang mendengar perkataan Naruto, kemudian tertawa kecil. "Fufufufu. Benar sekali, Xander itu kuat. Dia adalah ahli pedang terkuat saat itu, mungkin hanya Rayleigh yang bisa mengimbangi kemampuan berpedangnya."

"Rayleigh? Maksudnya Raja Kegelapan, Silvers Rayleigh yang merupakan tangan kanan sang raja bajak laut itu?" Tanya Gray.

"Ya, itu sangat tepat." Jawab Naureen.

"Naureen-San. Apa kau tahu hal yang terjadi sama ayah dan ibuku sampai mereka berdua terbunuh dan meninggalkanku bersama kakakku?" Tanya Naruto kepada Naureen.

"Ya, aku tahu apa yang terjadi dengan kedua orang tuamu itu!" Jawab Naureen.

"Benarkah? Lalu apa yang terjadi dengan mereka?" Tanya Naruto.

"Setelah Roger meninggal dua puluh tahun lebih yang lalu, Leon membubarkan bajak laut Red Killer. Xander dan Jeanice kembali ke pulau Takamagahara, New World. Tapi 18 tahun yang lalu Kaido, Big Mom, dan Shiki datang ke pulau Takamagahara yang kemudian membunuh Xander dan Jeanice. Karena mereka bertiga menganggap Xander dan Jeanice adalah sebuah ancaman bagi mereka untuk menguasai wilayah New World" Kata Naureen.

"Jadi, ayah dan ibu Naruto dibunuh oleh Kaido, Big Mom, dan Shiki?" Tanya Lilith.

"Benar. Saat aku mendengar kedua sahabatku dibunuh oleh mereka bertiga, aku pun langsung menuju ke tempat mereka berdua. Namun sayangnya saat aku tiba di pulau Takamagahara, semuanya sudah terlambat karena ketiga orang tersebut langsung meninggalkan Takamagahara setelah membunuh Xander dan Jeanice." Kata Naureen.

Naruto yang mendengar perkataan dari Naureen pun langsung berusaha menahan emosinya. "Jadi begitu ceritanya kedua orangtuaku meninggal."

"Bagaimana, Naruto-Kun? Apa kau ingin membalaskan dendam kedua orang tuamu itu kepada Kaido dan Big Mom?" Tanya Ino.

"Ara-ara. Jika begitu berarti kita akan menghadapi dua Yonkou sekaligus!" Kata Clarissa.

"Hn. Tapi, ini adalah permasalahan kapten kita! Sudah pasti suatu hari nanti, kita akan berhadapan dengan Kaido atau Big Mom. Kalian ingat kan saat aku bilang bahwa Doflamingo disuruh oleh Kaido untuk membawa Naruto ke New World?" Kata Gray.

"Hm, benar juga. Itu berarti, Kaido telah memantau pergerakan kelompok bajak laut kita." Kata Arturia.

"Kalau begitu, kita pasti akan berhadapan dengan kedua Yonkou tersebut. Karena pasti Kaido dan Big Mom menganggap kelompok bajak laut kita ini adalah ancaman bagi kekuasaan mereka di New World." Kata Lilith dengan serius.

"Hahaha, ini akan semakin menarik jika kita melawan Kaido atau Big Mom suatu saat nanti." Kata Vali sambil tertawa.

"Huh, aku yakin kita pasti akan menang jika melawan Kaido atau Big Mom." Kata Ban.

"Uhm. Tapi setidaknya kita harus membuat persiapan terlebih dahulu jika ingin melawan dua Yonkou itu!" Kata Rimuru.

Naruto pun hanya menghela nafas dan mengarahkan pandangannya kepada Naureen. "Naureen-San, menurutmu apakah kami bisa menghadapi Kaido dan Big Mom pada saat ini?"

"Fufufu, ternyata kau adalah orang yang berpikir dahulu sebelum mengambil keputusan ya. Menurutku dengan kekuatan kalian saat ini sudah pasti bisa menghadapi seorang Yonkou." Kata Naureen.

"Tapi, temanmu itu benar tidak ada salahnya jika kalian membuat persiapan atau rencana terlebih dahulu sebelum melawan seorang Yonkou. Misalnya, kalian berlatih selama satu atau dua tahun untuk menambah kemampuan dan agar kalian menjadi lebih kuat lagi." Lanjut Naureen tersenyum.

Semua anggota Kitsune Kaizokudan yang mendengar itupun langsung tersenyum karena perkataan Naureen benar tidak ada salahnya mereka berlatih selama satu atau dua tahun sebelum melawan salah satu dari Yonkou.

kemudian Naureen menatap Naruto. "Sebenarnya aku ingin mencoba melawanmu, Clarissa, dan Arturia. Apakah kau tidak keberatan dengan permintaanku ini Naruto?"

Naruto, Arturia, dan Clarissa yang mendengar itu sedikit terkejut. Tetapi, mereka bertiga juga sangat penasaran dengan kemampuan apa saja dimiliki oleh Naureen. Mereka yakin kalau Naureen pasti adalah orang yang sangat kuat.

"Baiklah, lagipula aku juga ingin menguji kemampuanku dengan bertarung melawanmu, Naureen-San." Kata Naruto sambil menyeringai.

"Ara-ara. Sepertinya ini akan sangat menarik." Kata Clarissa tersenyum.

"Hm. Baiklah, aku terima permintaanmu itu Naureen-San." Kata Arturia.

Naureen kemudian langsung tertawa kecil. "Sepertinya kalian bertiga sangat percaya diri sekali, tidak jauh dari sini ada sebuah lahan kosong yang cocok untuk latihan tanding kita bertiga."

"Sebaiknya kalian bertiga ikuti saja aku, karena aku tahu tempatnya itu." Lanjut Naureen sambil berjalan pergi meninggalkan kapal Armaggedon.

-X-

Beberapa waktu kemudian

Terlihat saat ini Naruto, Clarissa, dan Arturia sedang berjalan mengikuti Naureen menuju ke tempat yang dibilang oleh Naureen tadi untuk bertarung. Naureen sebenarnya hanya sangat penasaran dan ingin melihat dengan matanya sendiri seberapa kuatnya Naruto, Clarissa, dan Arturia itu. Apakah mereka bertiga memang sekuat yang dibicarakan oleh orang-orang atau semua berita tentang mereka bertiga hanya sebuah kebohongan dan di lebih-lebihkan saja.

Naureen kemudian memunculkan dua pedang kembar bewarna putih dan mengarahkan pandangannya kepada ketiga orang didepannya. "Jadi apakah kita bisa memulai pertarungannya sekarang juga?"

Sementara, Clarissa dan Arturia juga sudah memegang kedua pedang andalan mereka, yaitu Kusanagi dan Excalibur.

Naruto menganggukkan kepalanya. "Kita bisa memulai pertarungannya sekarang, Naureen-San."

"Kalau begitu kalian bertiga majulah!" Kata Naureen sambil tersenyum.

Mendengar perkataan Naureen tersebut, Clarissa dan Arturia langsung saja bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat dan muncul didepan Naureen sambil mengarahkan tebasan pedang Kusanagi dan Excalibur kepada Naureen.

Namun, Naureen menyilangkan kedua pedangnya dan berhasil menangkis serangan dari Clarissa dan Arturia tersebut. Tapi tiba-tiba dia dikagetkan dengan Naruto yang muncul tidak jauh di belakangnya dan terlihat tangan kanan Naruto terlapisi oleh energi bewarna emas. Naruto kemudian mengarahkan tinjunya kepada Naureen.

Naureen tidak tinggal diam, dia langsung melompat dan membalikkan tubuhnya sehingga tinju Naruto itu menghantam tanah sampai menghancurkan permukaan tanah tersebut ratusan meter.

Clarissa dan Arturia kemudian bersiap mengarahkan serangan mereka yang lainnya ke Naureen. Terlihat energi bewarna merah gelap dan kuning keemasan muncul disekitar kedua pedang mereka.

"Excalibur Slash!"

"Hellfire Queen Slash!"

kedua serangan itu langsung saja menuju kearah Naureen. Tetapi, Naureen yang melihat kedua serangan yang sedang mengarah ke dirinya hanya tersenyum kecil. Dia kemudian mengarahkan pandangannya kepada kedua serangan itu dan menebasnya, sampai membuat kedua serangan dari Clarissa dan Arturia tersebut menghilang begitu saja.

Disaat yang bersamaan terlihat membuka telapak tangannya dan muncul sebuah energi bewarna hitam berbentuk seperti shuriken dengan mempunyai ukuran sekitar 50 meter lebih.

"Dai Rasenringu!"

Naruto kemudian melemparkan serangan itu kearah Naureen. Sementara, Naureen lagi-lagi hanya tersenyum melihat serangan Naruto tersebut. Dia melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, menebaskan pedangnya dan membuat serangan tersebut langsung lenyap tidak bersisa.

Naruto yang menyaksikan hal itu kemudian membuat energi bewarna hitam yang sama seperti sebelumnya. Tetapi tiba-tiba energi hitam di telapak tangan Naruto pun langsung menghilang seketika itu juga.

Naruto kemudian menghilang dan muncul didekat Clarissa dan Arturia. "Sekarang aku mulai paham dengan konsep kemampuan dari Naureen-San tersebut."

Arturia menganggukkan kepalanya. "Hm. Dia dapat menghilangkan atau meniadakan semua jenis serangan dan kemampuan lawannya dalam sekejap."

"Ara-ara. Sepertinya julukan White Killer itu bukanlah julukan sembarangan. Pantas saja Red Killer Kaizokudan itu sangat kuat dan berbahaya, karena anggotanya yang berisikan orang-orang kuat seperti Naureen itu." Kata Clarissa.

"Clarissa-Chan, Arturia-Chan kalian berdua langsung saja keluarkan serangan kalian, aku akan mengalihkan perhatiannya Naureen-San terlebih dahulu." Kata Naruto kepada Clarissa dan Arturia.

Clarissa dan Arturia yang mendengarkan perkataan Naruto kemudian langsung menganggukkan kepalanya. Sementara, Naruto langsung menghilang dan muncul di hadapan Naureen. Dia terlihat mengangkat tangan kanannya, Clarissa dan Arturia yang melihat itupun langsung mengeluarkan energi yang cukup besar di kedua pedang mereka.

Clarissa dan Arturia pun menyerang dari arah yang berlawanan. Clarissa dari arah kiri, sedangkan Arturia dari arah kanan. Mereka berdua mengarahkan pedangnya kepada Naruto dan bersiap menebaskan serangan mereka.

"Excalibur Slash!"

"Hellfire Slash!"

Naruto langsung saja bertukar tempat dengan Naureen dalam sekejap menggunakan kemampuan miliknya, sehingga serangan Clarissa dan Arturia itu langsung mengarah kepada Naureen.

DUAAAR!

Kedua serangan tersebut menghasilkan kabut asap yang lumayan tebal di sekitar tempat Naureen berdiri.

Kemudian terlihat Naureen yang di sekeliling tubuhnya dilapisi oleh api bewarna putih. Selain itu kondisi Naureen pun masih sama seperti sebelumnya.

Naureen langsung tersenyum kearah Naruto, Clarissa, dan Arturia. "Hahaha. Sepertinya kalian bertiga memang pantas mendapatkan nilai bounty seperti yang ada di koran baru-baru ini."

"Tidak perlu memuji kami bertiga seperti itu, Naureen-San. Kau sendiri juga sangat kuat dan memiliki kemampuan yang hebat." Kata Naruto.

Arturia menganggukkan kepalanya. "Hm. Aku setuju."

"Ara-ara. Itu benar." Kata Clarissa.

Naureen langsung tertawa mendengar itu. "Baiklah, kalau begitu kita langsung saja kembali ke kapal bajak laut kalian. Aku ingin bersantai sejenak sambil menikmati sebotol wine segar."

Naruto langsung terkekeh. "Baiklah, lagipula aku juga ingin menikmati sebotol wine."

"Ara-ara. Aku sangat setuju." Kata Clarissa sambil tertawa kecil.

Arturia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kapten dan wakil kaptennya yang sangat suka sekali menikmati minuman beralkohol itu.

-X-

Time Skip, Malam Hari

Setelah Naruto dan yang lainnya menikmati waktu bersantai mereka. Kini terlihat Naruto, Clarissa, Rimuru, dan Ban berada di aula kapal Armaggedon.

Ban kemudian menatap Naruto dan bertanya. "Apa ada hal yang kau ingin bicarakan dengan kami bertiga, Senchou?"

Naruto menganggukkan kepalanya. "Tepat sekali. Aku memang ingin memberitahukan sesuatu kepada kalian bertiga."

"Memangnya hal apa yang ingin kau beritahukan kepada kami, Naruto?" Tanya Rimuru.

"Itu tentang perang yang akan terjadi di Marineford dalam waktu dekat ini." Jawab Naruto.

Setelah itu, Naruto menghela nafasnya sejenak, dia kemudian menatap Clarissa, Ban, dan Rimuru dengan serius. "Pada saat perang nanti hanya ada tiga perintah saja yang aku berikan kepada kalian bertiga."

"Pertama, bunuh semua musuh yang ada dihadapan kalian dan bantai mereka semua. Kedua selamatkan Ace, karena itu adalah prioritas utama kita. Dan terakhir, berikan kematian yang menyakitkan bagi mereka semua dan jangan biarkan mereka mati dengan mudah!" Kata Naruto kepada ketiga orang didepannya itu.

Clarissa, Rimuru, dan Ban yang mendengar perkataan Naruto tadi sempat terkejut. Tapi kemudian mereka bertiga malah semakin bersemangat dan akan melakukan hal yang diperintahkan oleh kapten mereka itu pada saat perang besar di Marineford terjadi.

Clarissa kemudian tertawa. "Fufufufu. Baiklah, aku mengerti, Naruto-Kun."

Ban langsung menyeringai. "Hahahaha. Akan ku laksanakan perintahmu itu Senchou."

Rimuru menganggukkan kepalanya. "Baiklah, aku paham dan akan kulakukan sesuai dengan perintahmu barusan, Naruto."

Naruto yang mendengar perkataan ketiga orang itu langsung terkekeh. "Hehehe. Sepertinya kalian sudah tahu tentang apa itu arti perang yang sebenarnya bukan?"

"Ara-ara. Benar sekali, dalam peperangan tidak ada yang namanya keadilan atau kejahatan. Hanya ada siapa yang jadi pemenang dan siapa yang kalah di dalam perang." Kata Clarissa.

"Jika kita berhasil menyelamatkan Hiken no Ace, maka kitalah yang berhasil memenangkan peperangan itu." Kata Rimuru.

Ban menganggukkan kepalanya dengan perkataan Rimuru. "Itu benar. Karena tujuan dari perang itu adalah untuk mengeksekusi Hiken no Ace."

"Baiklah sepertinya tidak ada hal yang penting lagi untuk kuberitahukan kepada kalian. Kalau begitu, kalian bertiga boleh segera pergi dan beristirahat." Kata Naruto.

Tidak lama setelah itu Clarissa, Rimuru, dan Ban langsung saja berjalan meninggalkan aula kapal dan pergi menuju ke kamar mereka masing-masing.

To Be Continued

Sorry minna kalau kalian menunggu agak lama cerita ini, karena baru ada waktu buat update cerita ini lagi.