Chapter 24: Massacre at Marineford
Marineford
Pertarungan masih terjadi antara bajak laut Shirohige dan juga Angkatan Laut. Namun, pertarungan ini masih belum sampai ke puncaknya karena Shirohige sendiri pun belum ikut bertarung dan masih berdiri di kapalnya. Sedangkan di pihak angkatan laut, para Admiral sudah menunjukkan kekuatan mereka namun mereka memilih untuk kembali diam dan memantau peperangan ini seolah mereka menyimpan semua tenaga mereka untuk Shirohige. kedatangan Oars Junior yang merupakan seorang raksasa yang sangat besar namun berhasil di hentikan oleh Kuma.
Tidak lama setelah peristiwa ini, seluruh Marineford kini dikejutkan ketika mereka melihat ada dua hal aneh di langit. Pertama, mereka melihat langit yang tiba-tiba menjadi gelap. Kedua, mereka melihat segerombolan manusia dan sebuah kapal yang turun dari langit.
"Ooyyy itu kan..." Kata salah satu tentara angkatan laut.
Suara dentuman yang sangat besar terdengar diseluruh Marineford dan mereka melihat dua kapal terjatuh di area Marineford. Kapal itu adalah kapal perang angkatan laut yang yang terjatuh di daratan sehingga membuat kapal tersebut hancur lebur.
"ACCCCCCEEEEEEEEEEE!"
Mereka semua kembali dikejutkan ketika mendengar suara teriakan yang menyerukan nama Ace dengan sangat keras. Dari seluruh orang yang ada disana, Garp lah yang paling mengenali suara tersebut dan bahkan ia membelalakan matanya dan memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.
"GAAARRRP! LIHAT! SATU LAGI KELUARGAMU DATANG!" Teriak Sengoku.
"LUFFFFFFYYYYY!" Teriak Garp frustasi.
Ace yang melihat kedatangan Luffy pun terkejut. Meskipun ia melihat adiknya datang untuk menyelamatkannya, ia sama sekali tidak senang karena ia khawatir bahwa Luffy akan terbunuh di pertarungan ini.
"LUFFFFFY!" Teriak Ace.
"ACEEEE! AKU DATANG UNTUK MENYELAMATKANMU!" Teriak Luffy.
Akainu yang melihat kedatangan Mugiwara no Luffy pun langsung menyipitkan matanya dan menatap tajam kearah Luffy.
"Jadi, dia orangnya? Cucu Garp si Pahlawan dan putra Dragon si Revolusioner. Dialah orang yang harus dilenyapkan dari dunia ini!" Kata Akainu.
Shirohige yang melihat kedatangan Luffy pun sedikit terkejut dan tidak menyangka bahwa adiknya Ace akan ikut membantu dalam perang ini. Namun, tatapannya tertuju pada topi jerami yang dikenakan oleh Luffy.
Crocodile tersenyum saat dia melayang di belakang Shirohige "Sudah lama sekali pak tua."
Shirohige bahkan tidak repot-repot untuk berbalik dan berkata, "Kamu tidak pernah belajar dari kesalahan kan?"
Senyum Crocodile menghilang dan dia mengangkat kailnya, dan langsung menuju punggung Shirohige.
Tapi sebelum dia bisa memberikan pukulan pertamanya, entah dari mana Luffy menendang kailnya untuk mencegahnya. Entah bagaimana membuat ledakan uap terjadi di belakang Shirohige. Kemudian uapnya menghilang dan di sana terlihat Crocodile berdiri melawan Luffy yang basah kuyup.
"Bocah, topi jerami yang ada dikepalamu itu, bukankah itu milik si rambut merah?" Tanya Shirohige.
"Benar. Shanks memberikannya kepadaku." Jawab Luffy.
"Apa kau kesini untuk menyelamatkan kakakmu?" Tanya Shirohige.
"Benar." Jawab Luffy.
"Apa kau tahu siapa yang kau hadapi? Kau tidak mempunyai kesempatan untuk menang!" Teriak Shirohige.
Mendengar hal tersebut, Luffy mendongakkan kepalanya dan menatap mata Shirohige dengan tajam tanpa rasa takut sedikit pun.
"BERISIK! AKU AKAN MELAKUKAN APAPUN YANG AKU MAU!" Teriak Luffy yang membuat seluruh Marineford terkejut karena ia berani membentak Shirohige.
"Oy. Aku juga tahu. Kau juga menginginkannya kan? TAPI YANG AKAN MENJADI RAJA BAJAK LAUT ADALAH AKU!" Teriak Luffy.
"DIA BERANI MEMBENTAK SHIROHIGE!" Teriak seluruh prajurit angkatan laut.
Shirohige tidak bergeming sama sekali namun bisa dilihat dari ekspresi wajahnya bahwa dia kesal. Ia menatap Luffy dan melihat bahwa tidak ada keraguan dari mata Luffy dan setelah itu ia tersenyum.
"Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Tapi, jika kau menjadi beban di pertarungan ini, aku akan menghabisi mu!" Kata Shirohige.
Luffy hanya menganggukan kepalanya dan ia langsung maju dan menerobos barisan angkatan laut yang berada dihadapannya untuk menyelamatkan Ace. Tapi saat Luffy sedang menuju kearah Ace tiba-tiba Kizaru mengangkat kakinya dan terlihat sebuah sinar cahaya bewarna kuning mengarah kepada Luffy.
Tapi tiba-tiba, ada seseorang yang menahan serangan dari Kizaru dan memotong sinar cahaya itu sampai tidak tersisa. Semua orang yang ada di medan perang pun mengarahkan pandangan mereka dan melihat Ratu Kematian, Clarissa berdiri disana dengan menyarungkan kembali pedangnya.
Clarissa menatap kearah Kizaru sambil menyeringai. "Ara-ara. Kita bertemu kembali Admiral Kizaru."
Kizaru kemudian menatap gadis itu dengan tatapan tajam dan mematikan. "Death Queen! Akan kupastikan kau menderita disini, karena berani-beraninya dirimu mempermalukanku saat itu."
"Aku sangat menantikannya loh Admiral pecundang." Kata Clarissa dengan santai.
Semua orang yang ada di Marineford pun kembali terkejut ketika melihat sebuah kapal bajak laut yang cukup besar dengan lambang tengkorak rubah di layarnya. Disisi lain, Sengoku membelalakkan matanya saat ia melihat kapal bajak laut itu datang karena ia tahu betul lambang bajak laut di kapal tersebut.
"Jangan bilang..." Gumam Sengoku.
"KITSUNE KAIZOKU DATANG!" Teriak salah satu tentara angkatan laut dan teriakannya itu dapat didengar oleh seluruh orang yang berada di Marineford.
Mendengar hal tersebut, tentunya ada beberapa orang yang tidak senang dan ada juga orang yang senang. Salah satu yang tidak senang ketika mendengar berita ini adalah Doflamingo.
"Naruto Vermillion kah?" Gumam Doflamingo yang menatap tajam kearah kapal Naruto.
Hancock yang berada disebelah Doflamingo langsung mengarahkan pandangannya kepada kapal Naruto dan tersenyum. "Jadi, Naruto Vermillion juga akan mengikuti pertempuran ini!"
"Gurararara. Akhirnya bocah itu datang juga." Kata Shirohige sambil tertawa.
Tanpa disadari oleh siapapun Clarissa dengan cepat kembali bergabung dengan teman-temannya di kapal. Kemudian dari kapal Kitsune Kaizoku terlihat ada 9 orang yang turun dari kapal dan berjalan ke depan. Semua prajurit angkatan laut pun bergetar ketakutan saat melihat kesembilan orang itu akan ikut serta dalam perang ini.
Disisi lain, Sengoku dan Garp yang melihat Naureen pun langsung sangat terkejut dan menatap tajam kearah Naureen yang sedang berdiri di atas kapal Naruto.
"Naureen the White Killer! Apa yang akan dia lakukan kali ini?" Kata Garp.
"Sepertinya kita harus turun tangan juga, Garp! Dengan kehadiran Naureen yang merupakan salah satu legenda seperti Shirohige dan juga seorang ahli taktik yang sangat jenius dan sadis dalam pertempuran berada disini. Kalau dia sampai ikut dalam peperangan ini, maka angkatan laut tidak mempunyai kesempatan untuk menang melawan dia, Kitsune Kaizoku, Shirohige Kaizoku dan sekutunya." Kata Sengoku dengan serius.
Sementara itu disisi lain, terlihat Naruto sedang berjalan kearah kapal dari Shirohige. Dia kemudian menyapa orang terkuat di dunia itu. "Akhirnya kita bertemu juga Shirohige-san."
Shirohige tersenyum. "Gurararara. Benar. Namun aku tidak mengharapkan bertemu denganmu di situasi seperti ini."
Naruto terkekeh. "Begitu pula denganku."
Shirohige mengarahkan pandangannya kepada Naruto. "Jadi apa yang membuatmu ikut serta dalam perang ini?"
Naruto yang mendengar itu menyeringai kecil. "Tentu saja untuk menyelamatkan Hiken no Ace. Bukankah tidak adil jika dia dihukum mati hanya karena kesalahan ayahnya?"
Shirohige lumayan terkejut ketika mendengar kata-kata dari Naruto, dia kemudian tersenyum senang. "Gurararara. Aku sudah mendengar semua berita tentangmu dan bajak lautmu itu. Jujur saja dengan adanya dirimu di medan perang ini, akan sangat membantu kami dalam menyelamatkan Ace."
Naruto dengan hormat menundukkan kepalanya. "Terima kasih kalau begitu."
Tidak lama setelah itu Naruto kemudian segera kembali dan berkumpul dengan anggota Kitsune Kaizoku yang lainnya. Dia mengarahkan pandangannya kepada semua musuh yang ada didepannya.
Dia menatap semua anggotanya sambil menyeringai. "Sekarang kita sudah berada di medan perang. Lakukanlah apa yang kalian mau, tetapi tujuan utama kita adalah membebaskan Hiken no Ace. Tidak perlu ragu untuk menghabisi semua musuh yang menghalangi kita."
Seluruh anggota Kitsune Kaizoku yang mendengar perkataan kapten mereka pun langsung menyeringai dan langsung memasuki posisi bertarung. Terlihat Clarissa yang sudah memegang pedang Kusanagi miliknya, Arturia yang sudah mengeluarkan pedang Excalibur, Vali yang sudah tidak sabar membantai semua prajurit angkatan laut yang ada disini, Ban yang sudah mengeluarkan Nuchaku miliknya, Ino yang sudah memegang sebuah Kunai, Gray yang langsung membuat dua buah pedang dari es, Rimuru yang sudah mengeluarkan pedangnya dari sarungnya dan Lilith yang sudah memegang dua buah pistol miliknya.
Lilith menatap Naruto dan mengangguk.
"Aku mengerti."
"Ara-ara. Aku sudah tidak sabar untuk membunuh dan membantai semua prajurit angkatan laut." Kata Clarissa dengan senyuman sangat sadis.
Arturia mengarahkan pandangannya ke Dracule Mihawk. "Serahkan Taka no Me kepadaku."
Vali melirik Arturia sambil menyeringai. "Hahaha, baiklah. Jika itu hal yang kau mau."
Gray seperti biasa hanya menampilkan ekspresi datar. "Sebaiknya kita selesaikan peperangan ini dengan cepat."
Ino menganggukkan kepalanya. "Aku dengannya."
"Aku akan membantu kalian semua dengan kemampuanku. Jadi tidak perlu khawatir." Kata Rimuru.
Ban mengalihkan pandangannya kepada Naruto dan berkata. "Nah, Kapten. Kau sebaiknya tidak usah ikut bertarung dulu sampai, Garp si Pahlawan dan Sengoku si Buddha ikut turun bertarung. Karena, jika kau ikut bertarung sekarang maka perang ini akan langsung berakhir dan tidak akan seru!"
Naruto hanya bisa terkekeh mendengar perkataan dari Ban barusan. "Baiklah. Aku akan mengikuti saran darimu itu Ban."
Disisi lain, Sengoku yang melihat bajak laut Kitsune tersebut hanya menghela nafas dan ia tahu bahwa kali ini, Shirohige benar-benar mendapatkan bantuan yang tidak terduga dan pasti akan merepotkan. Ia lalu mengambil denden mushinya dan mengumumkan sesuatu.
"DENGAR! DIA ADALAH NARUTO VERMILLION! DAN KALI INI KITA TIDAK HANYA MENGHADAPI MANUSIA TERKUAT DI DUNIA NAMUN, KITA MENGHADAPI BAJAK SUPERNOVA TERKUAT! PERSIAPKAN DIRI KALIAN DAN CEGAH KITSUNE KAIZOKU DAN SHIROHIGE KAIZOKU MENDEKATI PANGGUNG EKSEKUSI!" Teriak Sengoku melalui denden mushi dan suaranya terdengar diseluruh Marineford.
Seketika itu juga seluruh tatapan pasukan angkatan laut, bahkan para Shichibukai pun tertuju pada Naruto dan seluruh Kru-nya.
Luffy kemudian menatap Naruto. "Oi, Naruto! Aku akan langsung menyelamatkan Ace!"
Setelah mengatakan hal itu, Luffy pun langsung maju dan menerobos barisan angkatan laut yang berada dihadapannya untuk menyelamatkan Ace.
Tetapi, saat Luffy sedang berlari tiba-tiba ada dua buah cakram yang langsung menyerang kearahnya. Luffy pun langsung menghindarinya dan ada seorang prajurit angkatan laut yang mempunyai rambut berwarna pink langsung melompat kearah Luffy dan prajurit tersebut langsung mengarahkan pukulannya ke Luffy yang berhasil dihindari oleh Luffy.
Kedua prajurit angkatan laut yang menyerang Luffy tersebut adalah Fullbody dan Jango. Mereka berdua pernah dikalahkan oleh Mugiwara Kaizoku saat di East Blue dulu.
Fullbody pun langsung menatap Luffy. "Sangat tidak beruntung bagimu lari menuju ketempat kami."
"Mugiwara, kau akan mati disini!"
Luffy yang melihat Fullbody dan Jango pun langsung bingung. "Are? Siapa kalian berdua itu?"
Fullbody yang mendengar itupun langsung kesal dan berkata. "Aku adalah Fullbody. Kau akan membayar semua kejadian yang terjadi di restoran Baratie waktu itu."
"Ah. Jadi kau yang dikalahkan oleh Sanji waktu itu ya." Kata Luffy.
"Kau masih ingat dengan cakram ini kan?" Tanya Jango.
"Kau kan si penghipnotis dari desanya Ussop itu. Kenapa kau ada disini?" Tanya Luffy.
"Heh. Aku mengasah kemampuanku di angkatan laut. Dengan dua cakram ini, akan lebih efektif untuk digunakan!" Kata Jango.
Jango mulai mengayunkan kedua cincinnya ke depan dan ke belakang sebelum mulai mengayun dengan sangat cepat "Satu, dua, Jango kamu akan tertidur!" kata Jango.
"Satu dua..."
Luffy pun mempersiapkan diri, tapi kemudian saat Jango menyelesaikan apa yang dia katakan, alih-alih melihat cincin, mereka berdua mendengar ledakan, berbalik untuk melihat bahwa salah satu kapal perang angkatan laut telah menembakkan peluru meriam.
"Jango..." Fullbody dan Jango berdiri di sana selama satu menit dan kemudian tertidur di tanah.
Luffy yang mendengar dengkuran langsung menoleh ke belakang dan melihat kedua marinir itu tertidur.
Hina berjalan menuju 2 marinir yang sedang tertidur. "Sampah tak berguna." Dia berkata sambil menendang tubuh mereka ke sembarang arah.
"Sangat mengecewakan." Kata Hina.
Luffy mengenalinya, "Kamu cewek kandang dari Alabasta! Aku tidak punya waktu untuk bermain-main dengan kalian." Kata Luffy sambil mulai berlari.
"Tak akan kubiarkan kau lewat dari sini!" Kata Hina.
"Awase Baori!"
Kemudian Hina merentangkan tangannya, jeruji baja mulai keluar dari lengan bajunya, jeruji mengelilingi seluruh area dengan Luffy di dalamnya.
"Oh kapten Hina, aku suka saat kamu menggunakan garis itu!" Kata Jango dengan nada cinta kepada Hina.
Fullbody juga kemudian berkata. "Dia benar-benar cantik ketika dia serius."
"Kurungan seperti ini tidak akan menghentikanku. Gear Second!" Kata Luffy sambil membungkuk dan Kakinya dipompa dengan energi.
Hina dengan cepat menyatukan tangannya, mencoba melakukannya. Luffy pun langsung menghilang sebelum jeruji sempat menangkapnya, sebaliknya jeruji Hina menangkap beberapa marinir, termasuk Jango dan Fullbody.
Luffy muncul kembali di atasnya dan membuatnya menoleh. "Begitu cepat, aku tidak bisa mengikutinya."
Dia hanya bisa melihat bagaimana Luffy lolos darinya dan menghela nafasnya. "Hina gagal."
"Bukan hanya kamu yang gagal." Kata fullbody.
"Kapten Hina benar-benar menawan kita, sekarang baik jiwa maupun raga." Kata Jango sambil tersipu sangat keras.
Kemudian terlihat, seorang marinir yang memegang tongkat dan telah membanting Luffy ke tanah. Luffy mencoba meninju marinir itu, tetapi dia menggunakan tongkat untuk memantulkan serangan, membuat Luffy terlempar kebelakang beberapa meter.
"Bangun tentara zombie-zombie ku, saatnya menghabisi Mugiwara!" kata suara yang familiar.
Mayat mulai bangkit dari tanah, artinya dia memanggil marinir yang sudah meninggal dari tanah untuk bertarung demi dia.
"Moria merepotkan itu lagi, aku tidak mau berurusan dengan bajingan itu sekarang!" Kata Luffy.
Kemudian zombie dengan empat tangan dan pistol menembak ke arah Luffy, memukulnya empat kali, tetapi pelurunya tertangkap dan peluru itu memantul kembali ke 3 zombie di dekatnya, menjatuhkan mereka sebelum mereka berdiri kembali.
Moria langsung tertawa. "Tidak ada gunanya Topi Jerami. Aku punya sepasukan mayat baru, di sinilah kamu mati!"
Kemudian para marinir mulai mengepung Luffy dan ia pun mencoba untuk mengalahkan setiap marinir yang menghalanginya dengan meninju atau menendang mereka.
Ace yang melihat semua ini menjadi mulai gugup ketika dia melihat Luffy dipukul oleh salah satu marinir yang berhasil sedikit memotong lengannya.
Ketika dia melihat darah keluar dari tubuh Luffy, Ace pun langsung berteriak. "Luffy jangan kemari!!"
"SEHARUSNYA KAU SUDAH MENGERTI, KAN!? AKU DAN KAU ADALAH BAJAK LAUT! SEHARUSNYA KITA BERLAYAR DI LAUTAN SEUSAI DENGAN KEHENDAK KITA!!" Teriak Ace.
"AKU PUNYA PETUALANGANKU SENDIRI! AKU PUNYA TEMAN-TEMANKU SENDIRI! KAU TIDAK PUNYA HAK UNTUK IKUT CAMPUR!" Lanjut Ace.
"Ace.." Gumam Marco.
"ORANG LEMAH SEPERTIMU, DATANG UNTUK MENOLONGKU? KAU PIKIR AKU AKAN MEMAAFKAN TINDAKANMU!? INI NAMANYA PENGHINAAN! PULANGLAH, LUFFY!! KENAPA KAU DATANG KEMARI!?" Teriak Ace Emosi.
"Ace." Gumam Jinbei yang menatap ke podium eksekusi.
"Kumohon Luffy. Aku tidak ingin sampai melibatkanmu!! Ini adalah kesalahanku sendiri!" Kata Ace dalam batinnya.
"AKU ADALAH ADIKMU! AKU SAMA SEKALI TIDAK TAHU SOAL PERATURAN BAJAK LAUT ITU!" Balas Luffy berteriak.
Ace yang mendengar itupun langsung menggertak giginya. "Dasar adik keras kepala!"
Sengoku yang melihat itupun langsung mengambil sebuah denden mushi dan berniat mengungkapkan siapa sebenarnya ayah dari Mugiwara no Luffy kepada orang-orang seluruh dunia ini.
"Apa yang kalian Lakukan!? Jangan biarkan seorang pemula mengubah posisi Alur perang ini! Dia itu orang yang nantinya akan membahayakan masa depan! Sejak kecil, dia tidak hanya diangkat jadi saudara dan dibesarkan bersama-sama dengan Ace!" Kata Sengoku melalui denden mushi.
"MUGIWARA NO LUFFY ADALAH KETURUNAN, DRAGON SANG REVOLUSIONER! DIA ADALAH PUTRA KANDUNGNYA!" Teriak Sengoku.
Seluruh orang di Marineford pun kembali sangat terkejut ketika mendengar perkataan Sengoku tersebut dan mereka semua tidak menyangka dengan berita yang dibilang oleh Sengoku itu.
"Dragon yang itu!?" Teriak salah satu prajurit marinir.
"HAAAAAAH!? Teriak Buggy terkejut.
"Dia mengatakannya!" Kata Helmeppo.
"Luffy!!" Kata Coby.
"Disaat seperti ini, hal itu sudah tidak mengejutkan lagi." Kata Mihawk.
"Meskipun kau anak dari iblis sekalipun. Aku tetap..." Batin Hancock dan terlihat pipinya yang langsung bersemu.
"Jadi, begitu rupanya? Pantas saja ia lalu bisa bekerja sama dengan Ivankov si Revolusioner!! Hahaha! Aku mengerti semuanya!" Kata Doflamingo.
"Jadi, begitu!" Kata Jinbei.
"Souka! Dengan begini, kejadian di Louge Town semuanya terpecahkan! Aku mengerti kenapa Dragon menolongnya waktu di Louge Town saat itu!" Kata Smoker.
"Aku sudah tidak peduli lagi! Sudah tidak ada gunanya menyembunyikan hal itu bagi Luffy sekarang. Pernyataan itu sudah tidak ada gunanya, ia sudah menjadi seorang penjahat dengan menjadi seorang bajak laut!" Kata Garp.
Luffy pun langsung menatap kearah Ace dan berteriak. "BERKATALAH SESUKAMU! MESKIPUN HARUS MATI, AKU AKAN MENOLONGMU!"
Jozu tersenyum. "Oh, ya ..."
Seorang bajak laut Shirohige berteriak. "saudaramu, berbicara mewakili diri kita masing-masing, Ace!"
"Ya, kami juga bagian dari keluargamu!" Kata bajak laut lainnya.
"Dan tidak ada yang akan menghentikan kita!" Jiru berkata sambil tersenyum.
Ace yang mendengar perkataan dari Luffy pun langsung terdiam dan hanya bisa menggertak giginya
Shirohige yang melihat itu langsung tersenyum dan melirik kearah Marco.
"Marco, jangan biarkan bocah itu mati." Kata Shirohige.
"Aku mengerti! Oyaji!" Balas Marco.
Disisi lain, Naruto yang melihat hal itu langsung tersenyum karena ketika dia melihat semangat dan tekad dari Luffy mengingatkannya kepada dirinya yang dulu ketika masih menjadi Naruto Uzumaki yang tidak akan pernah meninggalkan teman-temannya dalam kesulitan.
Naruto pun langsung menatap semua anggota Kru-nya dan berkata. "Kalian semua! Berikanlah dukungan dan bantuan untuk Mugiwara no Luffy agar dia dapat menyelamatkan kakaknya itu!"
Sontak saja semua anggota Kitsune Kaizokudan menganggukkan kepala mereka begitu mendengarkan perintah dari kapten mereka. Setelah itu, kedelapan orang tersebut pun langsung berlari menuju kearah Mugiwara untuk membantunya dalam menyelamatkan Ace.
Terlihat, Laksamana Madya John Giant yang berjalan kearah Luffy untuk menghabisi Mugiwara no Luffy di tempat ini. Dia pun langsung mengangkat gada miliknya dan mengarahkannya ke Luffy.
"Hell Fire Fist!"
DUAAAR!
BOOOOM!
Tetapi sebelum serangan Laksamana Madya John Giant mengenai Luffy, tiba-tiba ada sebuah aliran gelombang api yang besar langsung menyerang Laksamana Madya John Giant dan membuatnya terlempar sangat jauh yang menyebabkan dia langsung tidak sadarkan diri dengan luka bakar di dada sampai perutnya.
Luffy yang melihat itu langsung mengarahkan pandangannya dan dia pun langsung tersenyum ketika melihat anggota Kitsune Kaizoku yang datang.
Disisi lain, Ace menundukkan kepalanya dan terlihat sangat menyesal gara-gara kesalahannya, adiknya, Naruto dan teman-temannya harus berjuang dalam perang ini untuk menyelamatkan dirinya.
Garp yang melihat itupun langsung melirik Ace. "Ada apa?"
"Aku sudah tidak masalah dengan apa yang akan terjadi dengan diriku nanti, aku sudah bisa menerimanya. Akan ku terima tangan-tangan yang telah diulurkan kepadaku! Pedang eksekusi untukku pun akan ku terima. Aku tidak akan melawan lagi. Aku sudah membuat semua orang kerepotan akibat kesalahanku!" Kata Ace yang sudah siap dengan hal apapun yang akan terjadi nantinya.
Sementara itu disini lain, terlihat Moria yang membuat banyak sekali pasukan zombie-zombie dari pada prajurit marinir yang sudah meninggal dalam pertempuran ini dan pasukan zombie-zombie itu langsung maju menyerang kearah Luffy.
"Kishishishishi! Majulah para zombie-zombie ku dan segera bunuh Mugiwara!" Kata Moria sambil tertawa.
"Water Style: Sea Waves!"
ZRAAAASH!
BRUUUSH!
Tetapi, tiba-tiba muncul sebuah gelombang air yang langsung membuat pasukan zombie-zombie milik Moria menghilang. Melihat hal itu Moria langsung mengarahkan pandangannya kepada orang yang melenyapkan zombie-zombie miliknya itu dan melihat Ino yang sedang berdiri tidak jauh di seberangnya.
"Ah. Pasukan Zombie mu lemah terhadap air laut kan, Gecko Moria!" Kata Ino sambil menyeringai.
"Sialan kau, Ino Yamanaka. Akan ku balas perbuatanmu tadi!" Kata Moria dengan geram kepada Ino.
Ino pun langsung membalikkan badannya dan menatap Luffy, Ivankov, Jinbei dan anggota bajak laut Kitsune yang lainnya.
"Kalian semua pergilah, serahkan saja orang itu kepadaku."
"Baiklah, terimakasih. Kalau begitu, aku akan segera pergi!" Kata Luffy sambil berlari yang diikuti oleh Ivankov dan Jinbei.
Disisi lain terlihat, Shirohige yang sedang memperhatikan jalannya pertempuran ini dan kemudian, dia melihat kearah Naureen yang hanya diam dan menyaksikan peperangan ini dari kapal bajak laut Kitsune.
"Gurararara. Tumben sekali kau mau datang dan menyaksikan pertempuran ini, Naureen." Kata Shirohige kepada Naureen sambil tertawa.
Naureen yang mendengar itupun langsung tersenyum. "Fufufu. Aku hanya ingin melihat sejauh mana generasi sekarang bisa melangkah maju dan membuat perubahan besar di dunia ini, Edward."
"Kau benar. Selain itu, aku yakin dengan kehadiran putra Xander tersebut keturunan dari Roger tidak akan mati di tempat ini." Kata Shirohige yang melihat kearah Naruto sambil tersenyum.
"Memang, Naruto Vermillion. Entah kenapa aku merasakan kalau dia mampu membuat perubahan yang sangat besar di dunia ini suatu saat nanti! Bukankah begitu, Edward?" Tanya Naureen yang tersenyum.
"Gurararara. Benar sekali. Aku juga merasa bahwa bocah itu mampu mengubah seluruh dunia ini di masa depan nanti." Kata Shirohige sambil tertawa.
Naureen yang mendengar itu langsung menatap serius Shirohige. "Edward. Jika, kau ikut turun dalam pertempuran ini maka kau bisa mati di tempat ini! Jangan lupakan kondisi fisik tubuhmu sendiri yang sudah memburuk dan melemah itu!"
"Aku tahu, Naureen. Kau pun juga sudah tahu bahwa aku adalah peninggalan dari zaman dahulu yang masih bertahan sampai sekarang ini!" Kata Shirohige.
Naureen pun hanya bisa menghela nafasnya. "Sudahlah lupakan perkataanku sebelumnya itu. Ada hal penting soal pasukan bajak lautmu yang harus aku beritahukan kepadamu." Kata Naureen dengan serius.
"Hm? Apa itu, Naureen?" Tanya Shirohige.
"Itu tentang strategi dari Sengoku yang ingin mengepung pasukan bajak lautmu dan sekutunya. Marinir ingin membuat semua pasukan bajak lautmu berkumpul di satu titik, lalu mengepungnya dari dua arah yang berbeda. Sehingga semua anggota bajak lautmu dan sekutunya tidak memiliki jalan untuk keluar atau melarikan diri dari tempat ini. Sebaiknya, kau cepat memberitahukan hal ini kepada semua bajak laut sekutu yang bersama denganmu." Jelas Naureen kepada Shirohige.
"Baiklah, aku mengerti. Terimakasih atas informasinya, Naureen!" Kata Shirohige.
Kemudian Shirohige pun langsung mengambil sebuah denden mushi dan menghubungi semua sekutunya.
"Oyaji! Ada apa?" Kata salah satu sekutu Shirohige.
"Ikuti perintahku. Semua para kapten bajak laut, segera ambil komando untuk kelompoknya masing-masing." Perintah Shirohige melalui denden mushi.
Semua sekutu bajak laut Shirohige pun langsung mengikuti perintah tersebut dan mereka semua segera menyebar kedua arah yang berbeda.
Disisi lain terlihat, seorang prajurit marinir yang sedang berlari kearah panggung eksekusi untuk menyampaikan perubahan gerakan dari para bajak laut sekutunya Shirohige kepada Sengoku.
"Fleet Admiral Sengoku! Terjadi perubahan gerakan dari para bajak laut sekutunya Shirohige!" Lapor seorang prajurit marinir.
"Ya, aku tahu. Mereka pergi kearah kanan dan kiri yang berarti mereka mulai mengincar dan menyerang kapal perang kita." Kata Sengoku.
"Sialan. Ini pasti adalah ulahnya, Naureen.
Dia sudah menyadari strategi yang kita rencanakan dari awal dia sampai ditempat ini!" Kata Garp yang menatap tajam Naureen.
"Kau benar, Garp. Naureen pasti memberitahukan strategi tersebut kepada Shirohige dan membuat Shirohige langsung memerintahkan semua sekutunya untuk pergi kedua arah yang berbeda dan tidak berkumpul di satu tempat!" Kata Sengoku.
Naureen yang melihat Garp dan Sengoku sedang menatapnya pun langsung tertawa kecil. "Fufufu. Kalian berdua pikir dapat melakukan strategi murahan seperti itu? Jangan bermimpi Garp, Sengoku!"
Dilain tempat terlihat, Ino yang sedang melawan salah satu dari Ouka Shichibukai, yaitu Gecko Moria. Melihat Ino yang ingin melawannya, Moria pun langsung menyeringai kepada Ino.
"Sepertinya, aku harus menghabisi mu. Agar, aku bisa menggunakan pasukan Zombie milikku lagi. Kishishishishi!" Kata Moria sambil tertawa.
Ino pun hanya menatap datar Moria. "Majulah. Kau terlalu banyak bicara, Gecko Moria."
Mendengar perkataan dari Ino tersebut Moria pun langsung emosi. "Ino Yamanaka, kau pikir kau bisa mengalahkanku disini?"
"Heh. Kemampuanmu itu sangat lemah dan tidak berguna sama sekali, Gecko Moria. Jadi, aku dapat dengan mudah mengalahkan dirimu yang sangat lemah itu!" Kata Ino sambil menyeringai.
"Oh, satu lagi. Kau sangat tidak pantas menjadi salah satu bagian dari Ouka Shichibukai, Gecko Moria. Karena kau itu lemah dan tidak mempunyai kemampuan yang hebat sama sekali." Lanjut Ino yang terus memprovokasi Moria.
Mendengar itupun Moria langsung sangat marah dan mengambil semua bayangan dari para prajurit marinir yang berada disekitarnya.
"Kurang ajar kau dasar wanita jalang. Aku akan membunuhmu disini sekarang juga. Ayo, berikan bayanganmu prajurit marinir sialan!" Kata Moria sambil menyeringai gila.
Kemudian, Moria pun langsung menggunting semua bayangan prajurit-prajurit marinir itu dan membuat semua prajurit marinir tersebut terjatuh ketanah. Lalu, Moria menyerap semua bayangan itu kedalam tubuhnya dan terlihat tubuh Moria yang mulai membesar dan menatap Ino.
"Kishishishishi. Apa kau tahu? Aku akan memiliki kekuatan yang lebih besar saat aku mengambil semua bayangan mereka. Tidak ada kesempatan bagimu untuk mengalahkanku."
Ino pun langsung memandang remeh Moria. "Benarkah? Kalau begitu, majulah dan buktikan perkataanmu tersebut."
"Wanita pelacur sialan. Baiklah, aku akan mengalahkanmu dan aku juga akan mengambil bayanganmu!" Kata Moria sambil mengangkat senjatanya dan memutar-mutar senjatanya itu.
"Kishishishishi. Habiskan sisa hidupmu dibawah dasar lautan yang gelap, Ino Yamanaka the Queen of Medical. Berikan bayanganmu padaku!" Kata Moria sambil tertawa gila.
Moria pun langsung mengarahkan senjatanya dan langsung menyerang Ino. Tetapi, Ino dapat dengan mudah menghindari serangan dari Moria tersebut. Moria yang melihat itupun langsung menyerang Ino bertubi-tubi dengan senjatanya, sementara itu Ino berhasil menghindari semua serangan Moria dengan gesit.
"Tsutenkyaku!"
Ino kemudian langsung memfokuskan Chakra ke kakinya dan terlihat Chakra bewarna biru yang menyelimuti kakinya. Ino pun langsung menendang Moria tepat diperutnya dan menyebabkan Moria memuntahkan banyak darah dan membuatnya terlempar kebawah yang menyebabkan kawah cukup besar akibat serangan dari Ino.
Tidak hanya sampai disitu, Ino kemudian membuat beberapa Handseal dan terlihat muncul gelombang volume air yang besar
"Water Style: Water Burst Explosion Wave!"
Gelombang air yang besar itupun langsung menghantam Moria dan Ino yang melihat itu langsung melakukan beberapa Handseal lagi dan terlihat arus listrik yang cukup besar.
"Lightning Style: Lightning Shock Wave!"
Serangan gabungan elemen air dan petir dari Ino itupun langsung menyerang Moria dan membuat sebagian tubuhnya langsung hangus akibat gelombang petir tersebut.
"Selamat tinggal, Gecko Moria!" Kata Ino sambil menyatukan kedua tangannya dan mengarahkannya kepada Moria.
"Storm Style: Lazer Extermination!"
Terlihat Sebuah serangan seperti laser yang muncul dari kedua telapak tangan Ino dan laser tersebut langsung menyerang Moria yang membuatnya tidak sadarkan diri seketika itu juga.
Disisi lain terlihat, Luffy yang sedang memukul beberapa prajurit marinir. Smoker yang melihat hal tersebut pun langsung berubah menjadi asap dan memukul Luffy dengan senjatanya yang menyebabkan Luffy terlempar beberapa meter kebelakang.
"Brengsek kau, Kemurin. Kau memakai Kairoseki didalamnya. Sialan kau!" Kata Luffy kepada Smoker.
"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, Topi Jerami!" Kata Smoker.
"Topi jerami-boy!" Seru Ivankov.
Ivankov yang melihat Luffy pun berniat membantunya tetapi, dia dikejutkan ketika melihat Bartholomew Kuma ada dibelakangnya.
"Kuma. Kau belum menyerah juga rupanya!" Kata Ivankov.
Kuma, kemudian membuka mulutnya dan terlihat sebuah sinar bewarna kuning yang keluar dari dalam mulutnya dan langsung menyerang Ivankov. Melihat hal itu, Ivankov pun menjadi panik dan menghindari serangan dari Kuma tersebut.
"WHITE BLOW"
Tapi, tiba-tiba gumpalan asap putih yang menyerupai lengan raksasa muncul dan asap putih tersebut menyerang Luffy sehingga memaksa Luffy untuk melompat ke samping dan menghindarinya.
Smoker merubah dirinya menjadi kepulan asap dan ia bergerak cepat kearah Luffy dan berusaha menyerangnya.
DUAAAR!
Namun, Smoker harus menghentikan serangannya karena ada serangan yang menghentikannya dan membuatnya harus kembali ke wujud manusianya.
"CIH! Kali ini siapa?" Teriak Smoker.
"Pergilah, Mugiwara. Aku akan menahannya disini."
Luffy melihat kebelakang dan ia tersenyum saat melihat Vali datang membantunya. "OH, kau temannya, Naruto. Kuserahkan semuanya padamu!" Kata Luffy yang langsung kembali berlari menuju panggung eksekusi.
Disisi lain, Smoker mengarahkan pandangannya kepada Vali dan dia mengerang kesal. "Vali Lucifer the White Dragon Emperor!"
"Sepertinya, kau mengetahui reputasiku, Smoker si Pemburu Putih!" Kata Vali menyeringai.
"Seluruh marinir pasti mengenal semua anggota Kitsune Kaizoku, terutama kau. Vali Lucifer!" Kata Smoker.
"Hahaha. Menarik, kalau begitu majulah!" Kata Vali.
Disisi lain, Luffy yang sedang berlari melihat Ivankov yang sedang berhadapan dengan Bartholomew Kuma didepannya.
"Iva-chan.Berhati-hatilah dengannya. Jika kau terkena telapak tangannya itu." Seru Luffy kepada Ivankov.
"Daijobu. Dan kau Kuma, pergilah dari hadapanku!" Kata Ivankov.
"Iva-chan. Apa kau mengenalnya? Tanya Luffy.
"Iya, tapi ada yang tidak beres dengannya." Jawab Ivankov sambil menatap Kuma dan Doflamingo yang berada disampingnya Kuma.
"Hehehe. Dia adalah Pacifista PX-0! Sebaiknya lupakan saja tentang masa lalunya." Kata Doflamingo sambil menyeringai.
Tiba-tiba, Kuma pun langsung membuka mulutnya dan mengeluarkan sebuah sinar bewarna kuning yang membuat Luffy dan Ivankov langsung melompat agar tidak terkena laser dari Kuma tersebut.
"Kurang ajar kau, Kuma!" Seru Ivankov.
Tapi, tiba-tiba terdengar bunyi suara tembakan senapan dan langsung menyerang Kuma dan Doflamingo yang membuat mereka berdua harus melompat kebelakang untuk menghindari peluru-peluru itu.
Luffy dan Ivankov pun langsung mengalihkan pandangannya dan melihat Lilith dan Ban yang sedang berjalan kearah mereka berdua.
"Asami Lilith the Shooter Queen dan Undead no Ban. Apa yang kalian berdua lakukan disini?" Tanya Ivankov.
"Ivankov dari pasukan revolusioner dan Mugiwara no Luffy. Kalian berdua pergilah dari sini. Serahkan kedua orang itu kepada kami!" Kata Lilith sambil memegang sebuah senapan.
"Lilith benar. Sebaiknya kau segera pergi ke panggung eksekusi dan selamatkan kakakmu itu, Mugiwara!" Kata Ban.
Luffy pun langsung menganggukkan kepalanya dan mulai berlari. "Terimakasih. Aku serahkan kedua orang itu kepada kalian berdua!"
Doflamingo pun langsung menatap tajam kearah Lilith dan Ban. "Cih. Shooter Queen dan Undead!"
"Heh. Kita bertemu lagi Shichibukai sialan!" Kata Ban sambil menyeringai.
"Hehehe. Dasar bocah brengsek. Aku akan membunuhmu disini setelah apa yang dilakukan oleh kaptenmu itu kepadaku di Mock Town!" Kata Doflamingo kepada Ban sambil menyeringai.
"Lilith. Kau hadapilah, Bartholomew Kuma. Serahkan si bajingan Doflamingo ini kepadaku!" Kata Ban kepada Lilith.
"Souka. Kalau begitu, aku serahkan dia kepadamu, Ban!" Balas Lilith.
Ban langsung menganggukkan kepalanya dan langsung menyeringai kearah Doflamingo. "Jadi, apakah kita akan mulai sekarang?"
"Fufu. Majulah Undead!" Seru Doflamingo.
Kemudian terlihat, Mihawk yang sedang melihat Luffy berlari dan dia pun langsung mengambil pedangnya.
"Maafkan aku, Akagami. Aku tidak akan menahan kekuatanku lagi!" Kata Mihawk.
Luffy yang melihat Mihawk pun menjadi panik. "Dia, Taka No Me!"
"Baiklah, mari kita lihat takdirmu. Sebagai generasi masa depan akan berakhir disini atau tidak. Tergantung apakah kau bisa lolos dari pedang Kokuto no Yoru milikku ini!" Kata Mihawk kepada Luffy.
"Gawat. Ini bukan saatnya untuk melawan orang sekuat dia. Aku kesini untuk menyelamatkan Ace!" Kata Luffy.
Luffy pun langsung melompat dan terlihat tubuhnya yang mulai beruap
"Gear Second!" Luffy pun langsung menghilang dari hadapan Taka No Me dan melanjutkan berlari kearah panggung eksekusi.
"Yosh. Cukup terus maju saja." Kata Luffy sambil melihat kearah panggung eksekusi.
Tapi, Mihawk langsung mengayunkan pedangnya dan terlihat energi bewarna hijau yang langsung mengenai Luffy sehingga membuatnya menabrak dinding
"Kau masih dalam jarak penglihatan ku, Mugiwara." Kata Mihawk.
Tidak lama Kemudian, Jinbei pun datang untuk membantu Luffy tetapi Mihawk masih terlalu kuat bagi Jinbei dan Mihawk langsung membuat Jinbei terlempar kedalam laut. Dia pun langsung melompat ke udara dan menusukkan pedangnya kearah Mugiwara. Luffy yang melihat itupun langsung melompat agar tidak terkena serangan dari Mihawk tersebut.
"Kurang ajar kau." Kata Luffy.
Luffy pun langsung berniat menyerang Mihawk tapi tiba-tiba, dia langsung mengarahkan tangannya itu ke es agar tidak terpotong oleh Taka No Me dengan pedangnya.
"Hampir saja. Kalau aku tadi menyerangnya, tanganku pasti akan terpotong!" Kata Luffy sedikit panik.
"Kau cukup waspada juga rupanya." Kata Mihawk.
Mihawk pun langsung mengangkat pedangnya dan berniat menebas Luffy. Tetapi, dia sedikit dikejutkan ketika pedangnya ditahan oleh Arturia dengan Excalibur miliknya. Pedang Kokuto no Yoru milik Mihawk pun langsung beradu dengan pedang Excalibur milik Arturia.
"Arturia Pendragon the King of Knight. Tidak, aku sangka kita berdua akan bertemu lagi ditempat ini!" Kata Mihawk sambil tersenyum kepada Arturia.
"Taka No Me, Dracule Mihawk. Senang melihatmu lagi!" Balas Arturia kepada Mihawk.
Arturia mengalihkan pandangannya kepada Luffy dengan tatapan serius. "Luffy-san! Biar aku yang mengurus Taka No Me. Kau segera pergi dan selamatkan kakakmu."
Luffy yang melihat kedatangan Arturia pun langsung tersenyum. "Ah, terimakasih banyak. Aku serahkan si Taka No Me itu kepadamu, ya."
Arturia menganggukkan kepalanya. "Tentu. Kau bisa mengandalkanku untuk menahan Taka no Me."
Terlihat, Arturia dan Mihawk pun saling beradu pedang satu sama lain. Mihawk kemudian menatap Luffy yang sedang berlari.
"Dia menjadi seperti itu bukan karena sebuah kekuatan atau pun kemampuan. Melainkan, karena dia mampu membuat orang-orang disekitarnya menjadi temannya satu per satu. Di lautan ini, dia adalah orang yang memiliki kekuatan paling menakutkan!" Kata Mihawk dalam batinnya.
Sementara itu disisi lain medan perang, terlihat Clarissa, Gray, dan Rimuru sedang melawan ribuan prajurit angkatan laut. Keunggulan kuantitas dari pihak angkatan laut, tidak sama sekali membuat ketiga orang itu gentar. Malah mereka lah yang akan menunjukkan kualitas mereka sebagai anggota dari bajak laut Kitsune.
Clarissa tersenyum sangat senang. "Ini akan menyenangkan sekali."
Rimuru melirik Gray dan berbisik kepadanya. "Dia hanya akan membunuh mereka semua demi kesenangannya, bukan?"
Gray menganggukkan kepalanya.
"Memang begitu. Julukan 'Ratu Kematian' sangat cocok untuk menggambarkan dirinya."
Tidak lama kemudian ribuan prajurit angkatan laut itu mengarahkan senapan mereka untuk membidik tiga orang anggota Kitsune Kaizokudan tersebut. Clarissa hanya tersenyum melihat hal itu, semua serangan prajurit angkatan laut itu hanya akan sia-sia, jika melawan pengguna sihir sepertinya.
"Fate Magic: Reversal Fate!"
Clarissa menjentikkan jarinya, sontak semua serangan yang diarahkan oleh prajurit angkatan laut kepadanya, berbalik menyerang mereka semuanya dan kematian lah yang menghampiri semua prajurit angkatan laut tersebut.
Rimuru yang menyaksikan hal itu langsung terkagum. "Sugoi! Kemampuanmu dalam menggunakan sihir, selalu membuatku kagum, Clara."
Clarissa kemudian terkikik mendengar itu. "Kemampuan sihirmu juga luar biasa, Rimuru."
Gray melirik Clarissa dan bertanya kepadanya. "Sihir apa yang kau gunakan barusan itu?"
"Hanya sihir memanipulasi nasib biasa. Aku memutar balikan hal yang tidak mungkin, menjadi mungkin. Sehingga serangan yang seharusnya mengenai kita bertiga, malah mengenai dan membuat diri mereka semua terbunuh karena serangan mereka sendiri." Jawab Clarissa sambil tersenyum.
Gray yang mendengar itu kemudian terkekeh. "Dan kau bilang itu hanya sihir biasa saja?"
Rimuru juga tertawa. "Hahahaha. Kau seperti tidak tahu saja bagaimana sifatnya, Gray."
"Aku hampir saja melupakan hal itu." Balas Gray kepada Rimuru.
Disaat tiga anggota bajak laut Kitsune asik berbincang. Seketika itu juga datanglah ratusan prajurit angkatan laut lagi. Gray dan Rimuru pun sampai bingung dengan mereka, apa mereka tidak sadar kalau usaha yang mereka lakukan hanya akan percuma saja.
Rimuru mengalihkan pandangannya kepada Clarissa. "Nah, Clara. Kau jangan mengambil bagian kami berdua, ya. Karena aku juga ingin menunjukkan kemampuanku kepada semua orang di perang ini."
Gray menganggukkan kepalanya, dia setuju dengan perkataan Rimuru barusan. "Itu benar. Terlalu egois itu tidak baik."
Clarissa yang mendengarkan perkataan mereka berdua, sontak langsung memasang wajah cemberut. "Ara-ara. Kalian berdua sungguh tidak asik."
Melihat semua prajurit angkatan laut bersiap menyerang kearah mereka. Gray dan Rimuru hanya menyeringai. Kedua orang itu kemudian bersiap menggunakan sihir mereka untuk menyerang semua musuh yang ada dihadapan mereka.
"Ice Make: Ice Spears!"
"Black Lightning Vortex!"
Seketika itu juga di sekitar Gray tercipta tombak es yang sangat banyak, tombak es itu langsung menusuk organ-organ vital dari para prajurit angkatan laut. Ditambah dengan tornado petir hitam yang diciptakan oleh Rimuru, menyebabkan semua prajurit angkatan laut yang terkena serangan tersebut lenyap saat itu juga.
Clarissa berjalan menghampiri mereka berdua sambil bertepuk tangan. "Ara-ara. Pertunjukan yang bagus kalian berdua, aku sangat menikmatinya, loh."
Di hadapan waktu eksekusi Ace yang semakin mendekat satu per satu Kenyataan yang mengejutkan mulai terbuka. Tawanan yang berjumlah lebih dari 200 orang tanpa disangka mampu melarikan diri dari penjara raksasa, Impel Down yang tidak dapat ditembus dan para tawanan yang terkenal karena catatan kriminalnya, pergi menuju medan perang. Lalu, hal yang sangat mengejutkan adalah bajak laut terkuat di generasi terburuk, Kitsune Kaizoku beserta dengan salah satu legenda hidup, Naureen the White Killer juga ikut serta dalam peperangan ini.
Semua hal itu terjadi begitu saja bagaikan pemandangan yang tak pernah terbayangkan oleh orang-orang di dunia ini. Inilah puncak perang penentuan yang akan mengubah sejarah dunia ini. Orang-orang yang menyaksikan peperangan ini hanya bisa menahan nafas dan melihat bagaimana masa depan yang telah mereka semua percayai, ter ombang-ambing di medan perang.
Terlihat diatas panggung eksekusi, seorang prajurit angkatan laut berlari menghampiri Fleet Admiral, Sengoku untuk menyampaikan suatu hal kepadanya.
"Fleet Admiral Sengoku, semua persiapan telah selesai." Lapor seorang prajurit marinir kepada Sengoku.
"Apakah persiapan dibagian teluk juga sudah beres?" Tanya Sengoku.
"Ya! Seluruhnya telah siap." Jawab prajurit marinir tersebut.
Kemudian terlihat diujung teluk para Pacifista yang mirip dengan sesosok Bartholomew Kuma dan berjumlah cukup banyak tiba-tiba muncul dan langsung menuju ke pasukan bajak laut Shirohige dan sekutunya.
"Jadi itu yang mereka maksud senjata rahasia milik pemerintah dunia." Kata Shirohige sambil melirik para Pacifista yang muncul itu.
"Shichibukai, Bartholomew Kuma!" Kata salah satu pasukan bajak laut Shirohige.
"Kenapa ada banyak sekali Kuma!? Tanya pasukan bajak laut Shirohige yang lainnya.
"Aku pernah mendengar sebuah rumor, Dr Vegapunk mencoba untuk menciptakan senjata manusia dan mengirimkan beberapa bahan percobaannya ke beberapa tempat." Jawab salah pasukan bajak laut Shirohige yang lainnya.
"Majulah Pacifista!" Perintah Sentomaru.
Setelah itu terlihat, para Pacifista yang berjumlah cukup banyak tersebut mulai membuka mulutnya dan terlihat sinar laser bewarna kuning yang keluar dari mulut para Pacifista tersebut. Kemudian, Pacifista tersebut pun mulai menyerang dan menghancurkan pasukan bajak laut Shirohige dan sekutunya, walaupun dari pihak marinir juga ikut terkena serangan-serangan dari Pacifista tersebut.
Shirohige langsung melirik kearah Sengoku. "Tidak peduli walaupun pihaknya juga ikut menjadi korban."
Disaat pasukan Pacifista sedang menyerang, tiba-tiba sebuah tombak es kemudian menusuk salah satu Pacifista sampai hancur dan kemudian meledak. Tidak hanya sampai disitu, pusaran api hitam yang entah muncul darimana langsung saja menghancurkan beberapa Pacifista yang ada.
Pihak angkatan laut yang melihat hal ini membuat mereka semua sangat geram, ketika melihat Gray Fullbuster dan Rimuru Tempest yang mengacaukan rencana mereka. Sedangkan pihak bajak laut Shirohige dan sekutunya dibuat sangat senang akibat tindakan dari kedua anggota bajak laut Kitsune itu.
Shirohige yang sedari tadi menyaksikan semua aksi dari anggota Kitsune Kaizokudan, menjadi kagum dengan kelompok bajak laut, Naruto Vermillion itu. "Clarissa Redblue, Arturia Pendragon, Rimuru Tempest, Gray Fullbuster, Vali Lucifer. Masing-masing dari mereka mempunyai kekuatan untuk melampaui diriku atau para Yonkou yang lain."
"Bisa mengumpulkan orang-orang kuat seperti mereka semua dalam satu kapal, sebuah prestasi yang sungguh menakjubkan. Sebenarnya seberapa kuatnya dirimu itu Naruto Vermillion?" Gumam Shirohige dengan pelan.
Shirohige tentu penasaran dengan kekuatan yang dimiliki oleh putra temannya itu. Lima orang dari anggota bajak lautnya, mempunyai kharisma menjadi seorang pemimpin, tidak mungkin mereka akan tunduk begitu saja kepada kapten mereka. Jika dia tidak mendapatkan kepercayaan dari kelima orang itu.
Naruto mengingatkan Shirohige kepada mantan kaptennya terdahulu, Rocks D. Xebec. Tapi perbedaannya adalah Naruto tidak gila seperti mantan kaptennya tersebut.
Disisi lain medan perang, Luffy yang sedang menghajar para angkatan laut tiba-tiba terkejut ketika melihat Kizaru yang muncul didepannya dan mengarahkan tendangannya kepada Luffy. Tetapi, tendangan Kizaru tersebut langsung ditahan oleh Clarissa menggunakan pedangnya.
Clarissa lagi-lagi menampilkan senyuman yang mengejek Kizaru. "Ara-ara. Apa seorang Admiral sepertimu hanya bisa menyerang seseorang yang dibawah kemampuanmu? Itu sangat memalukan sekali loh."
Kizaru kemudian menyipitkan matanya dan hampir terbawa emosi akibat perkataan dari gadis didepannya itu. "Kau selalu saja menghalangi tujuanku, Ratu Kematian."
Clarissa hanya mengangkat bahunya. "Mungkin memang seperti itu."
Wakil Kapten dari bajak laut Kitsune itu segera membawa Mugiwara no Luffy, menjauh dari pandangan Admiral Kizaru.
"Syukurlah, kau ada disini. Aku akan sangat kerepotan jika harus berhadapan dengan Admiral itu lagi." Kata Luffy kepada Clarissa.
"Ara-ara. Luffy-san, lain kali kau harus lebih berhati-hati, loh!" Kata Clarissa sambil tersenyum.
Sementara itu diatas kapal Moby Dick, tempat Shirohige berdiri. Terlihat salah satu sekutunya, yaitu Squard sedang berjalan menuju kearah Shirohige. Naureen yang dari kapal Armaggedon melihat itu, entah kenapa dia merasakan firasat buruk yang akan segera terjadi kepada teman lamanya tersebut.
"Oyaji!" Kata Squard kepada Shirohige.
"Squard! Syukurlah kau baik-baik saja!" Balas Shirohige.
"Ya, maafkan aku." Kata Squard.
"Souka. Aku mencoba menghubungi dirimu tadi. Bagaimana keadaan di pintu masuk teluk saat ini?" " Tanya Shirohige.
"Keadaannya buruk sekali." Jawab Squard. Tapi aku menemukan jalan keluarnya." Lanjut Squard.
"Begitu. Sengoku sialan itu tidak akan segan-segan. Dia akan mengeluarkan seluruh kekuatan tempur untuk mengalahkan kita!" Kata Shirohige.
"Oyaji, apa kau tidak tahu tujuan dari angkatan laut sialan itu?" Tanya Squard.
"Aku sudah lama mengenal Sengoku." Jawab Shirohige.
Saat, Squard yang sudah menghunuskan pedangnya dan ia pun langsung berniat menikam Shirohige. Tiba-tiba pedangnya ditahan oleh Naureen dengan kedua jarinya, sehingga serangannya, Squard gagal mengenai Shirohige.
Semua orang yang menyaksikan itu berdiri terdiam sejenak. Orang-orang di kedua sisi medan perang tidak bisa mempercayai apa yang baru saja mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri. Bahwa salah satu sekutu Shirohige ingin menikamnya, tetapi berhasil dihentikan oleh White Killer, Naureen. Sebelum pedang itu berhasil menusuk tubuh Shirohige.
Sementara itu disisi lain, seorang Admiral tertentu yang menyaksikan rencananya untuk melemahkan Shirohige gagal. Mengutuk dan mengumpat kepada wanita jalang itu, gara-gara ulahnya yang mengakibatkan hal itu menjadi gagal.
To Be Continued
Hallo semuanya, bagi yang bertanya kenapa cerita yang di wattpad belum di update lagi, karena ada beberapa Chapter yang kurasa kurang cocok dan ingin ku revisi ulang lagi. Jadi harap di maklumin, ya. Hahahaha.
Enjoy this story, bye-bye all.
