Name: Twin Dragon Slayer of Fairy Tail
Author: The World Arcana
Genre: Friendship, Romance
Rating: M(Karena rate T, ah sudahlah)
Disclaimer: Fairy Tail dan Seven Deadly Sins bukanlah milik saya
Pair: Escanor x Merlin x Rosa, Natsu Dragneel x Lucy Heartfillia x Lisanna Strauss, Gray Fullbuster x Juvia Lockser, Erza Scarlet x Mystogan(Past) x Jellal Fernandez(Future Arc), Romeo Conbolt x Wendy Marvell x Chelia Blendy(GMG Arc Onward)
Chapter 1: Sun Dragon Slayer of Fairy Tail
-Capital of the Dead, Britannia-
Escanor, salah satu member dari organisasi yang bernama Seven Deadly Sins dan dikenal sebagai The Lion Sin of Pride. Dia juga adalah pemegang kekuatan Grace salah satu Arch-Angel yang bernama Mael saat memori dia dirubah oleh rekannya yang bernama Gowther dan menjadi anggota The Ten Commandment yang bernama Estarossa. Saat ini dia sedang berada di Capital of the Dead karena dia telah tewas saat pertarungan terakhir dia dan teman-temannya sesama anggota Seven Deadly Sins melawan Demon King, ayah dari kapten-nya yang bernama Meliodas dan juga adik dari Meliodas yang bernama Zeldris.
"Jadi kenapa kau memanggilku kemari, Escanor?"
Escanor pun menoleh pada sosok yang dia sudah tunggu kehadirannya dari tadi. Dia adalah Mael, salah seorang Arch-Angel pemilik asli kekuatan Sunshine miliknya yang ternyata adalah kekuatan Grace matahari milik Mael. Berkat orang ini juga, Escanor berhasil menggunakan kembali kemampuannya setelah Mael meminjamkan kekuatannya padanya untuk membantu Seven Deadly Sins melawan Demon King. Meskipun itu berakhir pada kematiannya karena dia tidak bisa menahan tekanan kemampuan pinjaman Mael saat dia menggunakan mode The One: Ultimate.
"Mael-san, aku ingin meminta tolong kepadamu."
"Apa yang bisa aku bantu untukmu, Escanor?"
"Aku ingin kau mereinkarnasikan-ku ke tempat lain atau dimensi lain. Yang penting tidak disini."
Mael terlihat terkejut dan dia pun berkata "Tapi kenapa Escanor?"
"Entah kenapa aku merasakan kalau Merlin akan mencoba menghidupkanku. Dia itu adalah penyihir yang sangat luar biasa, menghidupkanku kembali merupakan hal sepele untuknya." Balas Escanor yang kemudian melanjutkan "Tapi aku tidak mau itu, Mael-san. Hidup kembali dan melihat rasa cinta yang dimiliki Merlin-san bukan untukku, tapi untuk danchou. Aku tahu kalau kau mengerti perasaanmu, Mael-san. Kau mencintai Elizabeth-sama tapi dia hanya mencintai danchou. Apa aku salah?"
Mael terlihat tersentak setelah Escanor mengatakan hal itu. Dia memang sangat mencintai Elizabeth tapi sayangnya Elizabeth sangat mencintai Meliodas, bahkan hal itu membuatnya hilang kendali saat dia memegang 4 kekuatan Commandment. Kalau tanpa bantuan King atau yang bernama asli Harlequin dan Gowther, mungkin dia akan membunuh semuanya termasuk Elizabeth.
"Kau mendapatkanku, Escanor." Balas Mael dan dia pun melanjutkan "Baiklah, Escanor. Aku akan mereinkarnasikanmu di tempat lain yang jauh dari sini. Ini sungguh disayangkan. Padahal aku berniat menjadikanmu sebagai asistenku atau menjadi jendral-ku, tapi aku hargai keputusanmu ini. Aku doakan supaya kehidupanmu di dunia barumu itu lebih baik dibandingkan di sini, Escanor."
"Terima kasih atas bantuanmu Mael-san. Tidak, tapi Mael." Balas Escanor yang tubuhnya semakin lama semakin menghilang dari pandangan Mael. Dan setelah tubuh Escanor menghilang sepenuhnya, Mael pun kembali ke rumahnya. Rumah dari dirinya, kakaknya dan seluruh Angel dan Arch-Angel.
Tapi tidak disadari oleh mereka berdua, ternyata ada wanita berambut coklat yang melihat pembicaraan Escanor dan Mael. Dia juga terlihat menatap kepergian Escanor dengan tatapan lirih "Escanor..."
-Magnolia, Earthland-
"Es—"
"Esca—"
"Bangun Escanor!"
Escanor pun terperanjat dari tidurnya saat mendengar suara teriakan yang sangat keras dan itu membuat telinganya pengang. Dia juga melihat sosok pemuda berambut merah muda dengan jaket panjang berwarna merah berlengan panjang yang bagian tangan kirinya terlihat terbuka dan memperlihatkan sebuah tato berwarna merah. Di sebelahnya juga ada kucing berkulit biru dan dia terlihat sedang terbang, membuat dia terkejut karena kucing itu mempunyai satu pasang sayap berwarna putih di belakang tubuhnya.
"Siapa kau?"
"Kau melupakan kami, kau bercanda ya Esca? Ini aku Natsu dan Happy."
'Sepertinya Mael berhasil mereinkarnasikanku ke dimensi yang berbeda. Tapi aku harap Mael memberitahukan tentang detail dunia ini dan apa yang aku hadapi.' Batin Escanor dan kemudian dia melanjutkan "Maaf, Natsu dan Happy. Aku masih merasa pening dan entah kenapa aku seolah-olah melupakan banyak hal yang penting."
"Kalau begitu aku akan memberitahukan semua tentang dirimu yang aku tahu Escanor."
Pemuda bernama Natsu itu pun memberitahukan semuanya pada Escanor. Tentang Escanor yang merupakan Sun Dragon Slayer yang memberikan dia kekuatan penuh dari waktu terbitnya matahari sampai terbenam-nya matahari tapi dia akan melemah saat malam sampai matahari terbit lagi, mengingatkannya pada kekuatan Sunshine miliknya dulu sebelum dia mengembalikannya lagi ke Mael. Tentang dia yang diasuh naga seperti Natsu, bedanya naga yang mengasuh Natsu adalah Fire Dragon King yang bernama Igneel dan naga yang mengasuhnya adalah Sun Dragon bernama Celestia. Dia dan Natsu merupakan member dari Guild bernama Fairy Tail, guild yang dipimpin oleh pria tua bertubuh kecil tapi bijaksana yang bernama Makarov Dreyar meskipun entah mengapa banyak yang tidak menyukainya dan Natsu yang membuat Escanor berasumsi kalau mereka membenci dia dan Natsu karena mereka merasa kalau dia dan Natsu adalah pembual dan mereka tidak mungkin diasuh oleh naga yang mereka tahu sudah punah 400 tahun yang kucing milik Natsu yang bernama Happy
"Hei, Escanor..."
"Ada apa Natsu?"
"Bagaimana kalau kita mengerjakan sebuah misi?"
Escanor sudah tahu dari Natsu kalau misi adalah pekerjaan yang di berikan pada setiap Guild dan jika misi itu berhasil dilakukan, maka mereka akan mendapatkan Jewel atau kurensi yang ada di tempatnya saat ini berada.
"Itu ide bagus, Natsu. Ayo kita pergi ke Guild dan mengambil misi."
Mereka berdua sampai dan Natsu menendang pintunya dengan keras, membuat banyak member di Fairy Tail menatap mereka dengan tajam.
"Bertarunglah denganku, Natsu!"
Melihat sosok dengan bagian atas tubuhnya yang terlihat telanjang dan dia terlihat sedang melesat ke arah Natsu dengan gada besar yang terbuat dari es, membuat Escanor facepalm. Namanya adalah Gray Fullbuster, salah satu member yang membenci mereka karena dia mengganggap mereka berdua pembual.
"Aku sedang sibuk. Berhenti menggangguku, Gray."
Buaaaaaakkkk
Natsu yang melihat Gray akan menyerangnya langsung memunculkan api ke tangannya dan menamparnya, membuatnya terlempar ke samping dan menghancurkan meja seseorang serta membuat keributan yang biasa terjadi di Fairy Tail. Biasanya Natsu akan terlibat dalam keributan itu, tapi dia saat ini malah berjalan dengan santai dan mencabut kertas misi yang akan dia lakukan, lalu dia menghampiri Mirajane Strauss yang merupakan bartender dari guild Fairy Tail. Natsu mengatakan padanya kalau Mira sering menindas dan memperlakukan mereka berdua seperti anak kecil, meskipun Mira tidak membenci mereka berdua. Tapi setelah kematian adiknya yaitu Lisanna, gadis yang kata Natsu sangat dekat dengannya. Mira berubah banyak, sampai-sampai dia tidak bisa menggunakan kemampuan sihirnya lagi dan membuat statusnya sebagai S-Class Mage yang bisa disetarakan dengan Erza dan Laxus dipertanyakan.
"Ada yang aku bisa bantu untuk kalian berdua, Natsu dan Escanor?"
"Aku ingin mengambil misi ini Mira."
Mira pun terkejut saat melihat kertas misi yang diberikan Natsu dan dia pun berkata "Natsu, aku pikir misi ini terlalu sulit untukmu dan Escanor? Kenapa kau tidak mencari misi yang lebih mudah untukmu dan Escanor?"
"Aku menghargai kekhawatiranmu, Mira. Tapi kalau aku terus menjalani misi yang mudah seperti itu terus, bagaimana caranya aku bertambah kuat untuk melindungi orang-orang yang aku sayangi? Karena kelemahanku, aku bahkan tidak bisa ikut denganmu dan melindungi Lisanna."
Mendengar itu, Mira terlihat tersentak karena mengingat kejadian yang menimpa adiknya. Dia tidak menyalahkan Elfman, adiknya yang lain. Tidak sama sekali. Yang dia sesalkan adalah tidak mengajak Natsu untuk ikut dengannya dan dua adiknya dalam misi itu. Dia terlalu meremehkan Natsu karena walaupun dia adalah Dragon Slayer sama seperti Escanor, tapi dia merasa kalau dia adalah bocah yang lemah karena dia selalu kalah darinya dan Erza. Padahal kekuatan tambahan dari Natsu waktu itu bisa saja memberikan waktu padanya untuk menghentikan Elfman untuk melukai Lisanna.
Tiba-tiba saja ada salah satu member yang berkata "Natsu, jangan seenaknya bicara tentang Lisanna seperti itu. Apa kau tidak tahu kalau Mira dan Elfman masih bersedih akan kematian Lisanna?"
Tanpa melihat ke orang itu, Natsu terlihat terdiam sejenak dan berkata "Kau pikir cuma Mira dan Elfman yang merasa sedih akan kematian Lisanna? Kalau kau tidak apa-apa, lebih baik kau diam."
"Tenanglah Natsu..."
Escanor pun menatap sahabatnya itu dengan sedih. Dia tahu dari cerita Natsu kalau dia sangat dekat pada Lisanna karena dia merupakan salah satu orang yang mempercayai ceritanya sebagai manusia yang dirawat dan diajarkan oleh seekor naga selain Makarov. Mereka berdua juga merupakan 'orang tua' bagi Happy.
"Mira, aku bisa minta tolong padamu untuk menjaga Happy kan?" Tanya Natsu dan itu membuat Happy terlihat protes akan keputusan Natsu "Jangan khawatir, Happy. Aku dan Escanor akan baik-baik saja."
"Tapi Natsu—"
"Jadi bagaimana Mira?"
"Natsu!"
"Baiklah. Aku akan menjaga Happy untukmu, Natsu." Balas Mira yang langsung memeluk Happy dan berkata "Lagipula aku ingin menghabiskan waktu bersama keponakanku ini."
"Arigatou, Mira. Ayo kita pergi Escanor."
Setelah mereka keluar dari gedung guild Fairy Tail, Escanor dan Natsu mempersiapkan semua yang mereka perlukan untuk misi mereka kali ini dan mereka pun menuju ke stasiun di Magnolia.
"Jadi misi apa yang kita akan lakukan Natsu." Tanya Escanor
"Hanya membasmi beberapa Wyvern." Balas Natsu dan saat melihat kecemasan di raut wajah Escanor, Natsu pun berkata "Kau tenang saja, Esca. Aku tahu kalau Wyvern itu kuat, tapi setidaknya mereka bukan dalam level naga dewasa seperti orang tua kita yang cuma geli dengan sihir kita saat diserang."
"Kalau begitu, mari kita selesaikan misi ini dengan seluruh kekuatan kita Natsu."
Natsu pun melapisi kedua tangannya dengan api dan berkata "Aku sungguh bersemangat!"
Mereka naik ke kereta dan terlihat Natsu seperti mengalami mabuk kendaraan. Escanor ingin mentertawakan Natsu, tapi dia tidak bisa karena dia juga mengalami apa yang terjadi pada Natsu. Dan saat menanyakannya pada Natsu, dia pun mengatakan itulah kutukan seseorang yang merupakan seseorang Dragon Slayer. Mereka akan mengalami mabuk kendaraan setiap mereka menaiki kendaraan jenis apapun.
'Kekuatan macam apa yang punya efek samping sebodoh ini?' Batin Escanor yang sedang mencoba menahan dirinya, supaya dia tidak muntah-muntah di dalam kereta.
-Time Skip-
Natsu dan Escanor akhirnya berhasil turun dari neraka alias kereta yang mereka tumpangi dan mereka menuju ke desa tempat klien mereka berada yang anehnya terasa sepi, dan mereka akhirnya mereka diberi info dari kepala desa sekaligus klien mereka kalau di tempat itu ada sekumpulan Wyvern itu berada di gunung di belakang desa dan mereka selalu mengambil ternak disana untuk dimakan, membuat para penduduk desa berpindah tempat.
"Kalau begitu, terima kasih atas info-nya pak tua. Kalau begitu kami permisi."
"Apa kau tidak mau menginap dulu disini, anak muda?"
"Maaf, tapi kami harus menolaknya pak tua. Lebih cepat, lebih baik. Iya kan?"
Mendengar perkataan Natsu, Escanor pun berkata "Natsu, aku pikir kepala desa ada benarnya. Kalau kita memaksa untuk melanjutkan maka aku tidak akan bisa banyak membantu. Kau ingat kan kalau kau bilang sendiri, kalau potensi maksimalku akan keluar dari saat matahari terbit sampai matahari terbenam, dan saat ini matahari telah terbenam."
Natsu terlihat sedang memikirkan perkataan Escanor ini. Satu sisi dia tahu kalau mereka harus cepat menyelesaikan misi ini, karena kalau tidak maka masalah tentang Wyvern ini bukan hanya sampai ke desa ini saja, tapi ke desa yang lain juga. Tapi Natsu tahu kalau Escanor ada benarnya. Escanor memang tidak lemah-lemah amat dalam malam hari, melawan bandit atau Vulcan yang lemah saja mah dia masih sanggup. Tapi dia tidak akan bisa mengalahkan monster yang kuat seperti Wyvern tanpa kekuatan penuhnya.
-Time Skip-
Saat pagi hari tiba, Natsu dan Escanor pun bergegas menuju ke gunung di belakang desa yang bernama Chryssalis dan mencari nest dari para Wyvern itu. Tapi perjalanan itu tidak semulus yang mereka pikirkan karena ada juga banyak monster yang menghalangi mereka tapi dengan dua kekuatan Dragon Slayer yang dimiliki mereka berdua, para monster itu bukanlah tandingan mereka.
'Hebat... Jadi ini kekuatan baruku. Ternyata memang benar kalau kekuatan baruku ini tidak jauh beda dengan kekuatan Sunshine milikku dulu, bedanya saat malam hari tiba aku tidak melemah. Hanya saja kekuatanku tidak akan bertambah pada malam hari dibandingkan kalau pagi sampai matahari terbenam.'
"Kau tidak apa-apa Escanor?"
"Aku tidak apa-apa Natsu. Mari kita lanjutkan perjalan."
Mereka melanjutkan perjalanan dan sampai ke tempat dimana para Wyvern itu tinggal dan itu membuat Natsu dan Escanor terkejut karena jumlah mereka yang begitu banyak. Saat para Wyvern itu menyadari kehadiran Natsu dan Escanor, mereka langsung melesat ke arah Natsu dan Escanor. Pertarungan akan segera dimulai.
"Fire Dragon Iron Fist!"
"Sun Dragon Crushing Strike!"
Pukulan Escanor mementalkan satu Wyvern berukuran sedang dan menghancurkan tembok di dekatnya, membuat Natsu menyeringai "Kau sudah bertambah kuat, Esca."
"Menurutku kau juga sama kuatnya, denganku Natsu." Balas Escanor yang membuat sebuah bola kuning berukuran besar yang mengingatkannya dengan teknik andalannya, Cruel Sun "Rasakan ini, Sun Dragon Corona Flare!"
"Kalau begitu aku juga tidak mau kalah." Ucap Natsu yang mengeluarkan api di kedua tangannya "Dengan api di tangan kanan dan kiriku, aku gabungkan kalian menjadi—Fire Dragon's Brilliant Flame!"
Serangan Natsu berhasil menumbangkan beberapa Wyvern itu dan menyisakan seekor Wyvern berukuran besar. Melihat itu Escanor mulai bersiaga dan berkata "Berhati-hatilah, Natsu. Kita tidak bisa meremehkan dia."
"Aku mengerti..."
-Time Skip-
Booooooommm
"Uaaaaarrrrggghhh!"
"Natsu!"
Seperti yang dikatakan Escanor, memang Wyvern terakhir itu tidak bisa dianggap remeh. Dia terlalu kuat dan selalu berhasil mematahkan serangan mereka. Tubuh Escanor serasa remuk karena serangan dari Wyvern itu. Natsu juga sudah mencapai batasnya, tapi dia tahu saat melihat dari sifatnya kalau Natsu adalah orang yang pantang menyerah dan tidak akan mundur sampai dia benar-benar tumbang.
'Ugh, apakah hanya segini saja. Apakah hanya ini batas dari kemampuan baruku dan hanya bisa melihat temanku sendiri mati di hadapanku? Aku membutuhkan kekuatan Sunshine-ku.' Batin Escanor dan kemudian dia menampar wajahnya sendiri dan berkata "Dasar idiot. Untuk apa aku mengharapkan kekuatan yang bahkan bukan milikku sendiri. Memangnya kenapa kalau aku lemah dengan kekuatan ini. Akan kulatih terus kekuatanku ini sampai aku menjadi yang terkuat, haaaaarrrgggggghhh!'
Timbullah ledakan kekuatan di diri Escanor dan itu membuatnya membatin 'Kekuatan ini—Sama seperti yang aku rasakan saat menggunakan mode The One milikku. Tidak... Aku harus berhenti memikirkan tentang kekuatan lamaku yang merupakan milik Mael itu. Kekuatan yang kumiliki saat ini adalah masa depanku sebagai salah satu Mage dari Fairy Tail. Bukan lagi sebagai Escanor, sang Lion Sin of Pride dari Seven Deadly Sins. Celestia, tolong bimbing aku. Bantu aku untuk melindungi nakama-ku. Dragon Slayer Secret Art Hidden Form: Divine Dragon Mode!'
Natsu yang melihat perubahan sahabatnya itu tersenyum dan berkata "Aku serahkan ini padamu, Esca."
Tubuh Escanor diselimuti oleh cahaya berwarna putih kekuningan yang berhawa panas dan dia pun menggangguk saat mendengar perkataan Natsu "Beristirahatlah, Natsu. Aku berjanji akan mengalahkan dia untukmu."
Wyvern itu meraung karena merasa diremehkan dan berniat membakar Escanor dengan api-nya, tapi aura yang menyelimuti tubuhnya terlihat berfungsi menjadi armor dan melindungi tubuh Escanor yang terlihat santai saja meski telah dibakar hidup-hidup oleh Wyvern itu "Hanya itu? Tidak terasa panas dan bahkan aku pun tidak merasakan geli sama sekali karena serangan apimu. Padahal yang merupakan Fire Dragon Slayer itu Natsu, bukan aku."
Wyvern itu terlihat marah dan ingin menyerang Escanor, tapi Escanor telah berada di depannya dan menunjukkan telunjuknya di badannya "Divine Dragon Piercing Spear!"
"GROOOOOOOOOAAAAAARRRR!
Wyvern itu meraung karena tubuhnya yang di tunjuk Escanor bolong karena keluarnya cahaya yang sangat panas muncul dari jari telunjuk Escanor dan cahaya itu menembus tubuhnya.
-Time Skip-
Walaupun bagian kiri badan Wyvern itu telah dibuat bolong oleh Escanor, tapi Wyvern itu masih bisa melanjutkan pertarungan yang pada akhirnya bisa di dominasi oleh Escanor, tidak seperti di awal. Melihat keadaan Wyvern itu yang terlihat semakin memprihatinkan, Escanor pun membuat sebuah aura dari tangannya yang memanjang dan membentuk sebuah pedang "Maaf, Wyvern-san. Tapi kau harus mati. Karena kehadiranmu telah memberi banyak luka bagi para penduduk desa di bawah. Maafkan aku—"
"Divine Dragon Ascended Sword!"
Escanor meloncat dan menebas Wyvern itu dan membuatnya terbelah dua. Setelah itu, Escanor mendarat ke tanah dan mode Divine Dragon-nya lenyap, membuatnya oleng ke belakang tapi Natsu berhasil menangkap tubuhnya dengan tepat sebelum kepala dia membentur tanah dengan keras "Kerja bagus Escanor."
"Terima kasih Natsu." Balas Escanor yang terlihat terengah-engah 'Sepertinya mode itu harus aku lebih kuasai lagi. Meskipun menggunakan mode Divine Dragon itu tidak seletih The One yang membuatku bisa pingsan selama berhari-hari.'
"Apa kita harus kembali? Badanku masih terasa sakit karena bertarung melawan dia tadi."
"Aku juga sama, tapi lebih baik kita istirahat disini saja dulu. Toh, semua musuh di dalam dan diluar sana telah kita kalahkan kan?"
"Kau ada benarnya. Tidurlah kalau sudah pagi, bangunkan aku Esca."
Escanor terlihat tertawa karena melihat Natsu yang sudah mulai tertidut dan berkata "Dasar kau ini... Tapi, sepertinya aku juga mengantuk. Kalau begitu, aku juga tidur dulu ah."
Saat mereka berdua tertidur, ada beberapa orang yang masuk ke gua itu dan kepala desa Chryssalis yang turut datang kesana pun memeriksa denyut nadi dan nafas mereka berdua "Mereka masih hidup. Cepat bawa mereka ke desa dan obati mereka berdua. Kita tidak bisa kehilangan pahlawan desa kita."
-Time Skip-
Beberapa jam berlalu setelah kalahnya para Wyvern itu di tangan Escanor dan Natsu. Escanor pun terbangun dan cukup terkejut karena melihat dia dan sahabatnya itu sedang tertidur di sebuah kasur yang empuk, padahal seharusnya mereka berdua tertidur di lantai tanah gua yang keras dan tidak nyaman untuk dipakai tidur.
"Jadi kau sudah bangun anak muda?"
"Kepala—"
"Jangan panggil aku Kepala Desa, anak muda. Panggil aku Artorius. Kalian berdua berhak memanggilku itu."
"Jadi Artorius-san, kau yang membawa kami kesini?"
"Bukan hanya aku, tapi juga seluruh mantan warga disini. Awalnya mereka skeptis saat melihat dua orang muda semacam kalian pergi ke atas sana dan mencoba mengatasi masalah yang kami alami bahkan beberapa dari mereka memakiku karena mereka pikir aku akan membuat kalian berdua mati di atas sana. Tapi aku percaya pada kalian dan memutuskan untuk menjemput kalian, dan beberapa mantan warga disini yang masih mempercayaiku ikut menemaniku dan aku tidak salah memberi kepercayaan pada kalian. Kalian berhasil mengalahkan semua hama itu, terima kasih atas bantuan kalian Escanor-san, Natsu-san."
"Senang bisa membantu Artorius-san."
-Time Skip-
"Maaf karena kami tidak bisa memberikan lebih, Escanor-san, Natsu-san."
"Tidak apa jiji. Aku malah bersyukur kau telah memberiku dan Escanor kasur untuk beristirahat dan makanan untuk menambah kekuatan kami."
"Kalau begitu, kau bisa bawa ini." Ucap Artorius setelah mendengar perkataan Natsu yang memberikan lima keping batu berwarna merah pada Natsu.
"Batu apa itu, Artorius-san?"
Mendengar perkataan Escanor, Artorius pun membalas "Itu adalah salah satu speciality dari desa ini, Escanor-san. Batu ini, Rubicite adalah batu yang biasa dipakai untuk membuat perhiasan di kota. Jadi kau bisa menjualnya dengan mahal."
"Lalu kenapa kau memberikan ini pada kami, jiji. Bukannya batu ini bisa membantu perekonomian di desa kalau kau menjualnya."
"Anggap saja itu sebagai ucapan terima kasih dari kami gaki." Balas salah satu warga "Kalian telah menyelesaikan masalah yang selalu menghantui desa kami. Jadi tidak ada salahnya kalau kami memberikan lima keping Rubicite itu pada kalian."
"Terima kasih kalau begitu, semuanya. Kami berdua tidak akan melupakan kalian semua."
Natsu dan Escanor pun berjalan menjauhi desa dan menuju ke kota untuk mengambil kereta pulang ke Magnolia. Saat di tengah perjalanan, Natsu pun berkata pada Escanor "Hei, Esca. Boleh aku minta Rubicite-nya satu."
"Heh, kau mau membuat perhiasan untuk siapa memangnya?"
"Bukan itu bodoh." Balas Natsu yang wajahnya terlihat memerah. Kalau Lisanna masih hidup, ide itu pasti akan terpikirkan oleh Natsu tapi tidak. Bukan itu yang dia maksud "Aku meminta Rubicite itu untuk kusimpan di rumahku, sebagai kenang-kenangan dari misi kita berdua.
"Nih, jaga baik-baik." Balas Escanor yang memberikan batu berwarna merah itu pada Escanor.
"Terima kasih, Esca."
Tidak jauh dari keberadaan mereka, ada dua orang yang terlihat mengawasi mereka berdua "Jadi bagaimana Master?"
"Aku cukup kecewa bahwa tidak ada penyihir Rank-S selain kau yang mengambil misi ini dan malah mereka berdua yang menjalankan misi ini, Gildarts." Balas seorang bertubuh pendek yang membuka jubahnya dan ternyata dia adalah Makarov Dreyar, Guild Master saat ini di Fairy Tail "Aku rasa aku sudah menemukan kandidat untuk menjadi penyihir Rank-S terbaru di Guild kita. Bagaimana menurutmu, Gildarts?"
"Aku sih terserah kau saja, Master. Tapi aku rasa mereka sudah cukup siap untuk menjadi penyihir Rank-S, meskipun Natsu masih agak gampang terbawa emosi kalau ada yang menyinggung Lisanna di depannya. Tapi aku tidak kaget sih. Hanya Lisanna yang mencoba untuk menjadi teman dari Natsu sedangkan member lain entah kenapa membencinya terutama Gray."
Mendengar itu, Makarov terdengar menghela nafas "Gray selalu berpikiran kalau mereka berdua itu pendusta kalau mereka berdua itu diasuh oleh naga dan banyak member yang mengikuti jalan pikirannya itu, kecuali dua Strauss bersaudara, Macao, Romeo dan Wakaba serta Cana. Dia punya seorang guru kan dulu? Tidak diajarkan kah dia kalau hanya ada dua cara seseorang untuk menjadi Dragon Slayer. Pertama, diajarkan oleh naga itu sendiri dan kedua, karena faktor adanya Dragon Lacrima. Tapi aku tidak merasakan kalau mereka berdua mempunyai Dragon Lacrima seperti cucuku, Laxus karena perbuatan Ivan."
Gildarts hanya bisa mendengarkan perkataan Guild Master-nya itu dan dia pun teringat sesuatu "Oh ya, Master. Apa kau menyadari ada sesuatu yang beda dari Escanor?"
"Apa maksudmu, Gildarts?"
"Entah kenapa, aku merasakan kalau Escanor yang kita lihat tidaklah sama seperti Escanor yang dulu bergabung di Guild kita bersama Natsu."
"Kau ada benarnya. Aku juga merasakannya, Gildarts. Aku tidak melihat sosok Escanor di anak itu. Sosok yang balik membenci para member di guild yang membenci mereka dan suka membuat komentar-komentar pedas soal mereka semua." Balas Makarov dan dia pun melanjutkan "Aku akan berbicara dengannya di kantorku. Kau juga harus ikut, Gildarts."
"Kau tidak melupakan sesuatu, Master?"
"Ah, Gildarts Shift ya? Baiklah, aku akan diskusikan dengan bapak Mayor di rumahnya nanti. Kalau begitu aku kembali dulu, Gildarts." Balas Makarov dan kemudian dia melanjutkan "Dan apa kau ingin mengatakan sesuatu tentang misi 100 tahun-mu itu Gildarts?"
"Aku telah gagal dalam misi itu, dan hanya itu yang perlu kau tahu Master." Balas Gildarts yang memegang tangan kirinya secara refleks dan pergi meninggalkan Makarov.
'Hal apa yang kau sembunyikan Gildarts? Hal apa yang bisa membuatmu, sosok yang bisa menjadi Four God of Ishgar dan bisa mengalahkan God Serena kalau kau mau, bisa mundur dari misi ini?'
-To Be Continued-
AN: Fic baru lagi thor? Sorry. Ini otak demen banget buat ide-ide baru, padahal ane lagi nyari ide buat fic The Rise of Human Faction, Naruto DxD Chronicles EX sama Jinchuuriki of Youkai Academy. Why MC-nya Escanor, bukan Meliodas? Apa karena dia lebih kuat karena The One? No, no, no. Bukan itu alasan gua bikin dia jadi MC. Gua bikin dia jadi MC di fic ini karena dia Tragic Hero. Lu bayangin, lu demen sama orang bucin yang lebih suka sama ketuanya sendiri yang jelas-jelas dah punya orang yang dia sukai dibandingkan dirinya dan berakhir dengan tragis. Meliodas dan Elizabeth mati berkali-kali, tapi selalu hidup lagi lewat kutukan keabadian dan jalur reinkarnasi. Tapi Escanor? Cuma mau dapetin ciuman dari Merlin aja, dia harus mati dan jadi abu. Buat Divine Dragon Mode dia, bisa dibilang kemampuan jauh dibawah The One lah, tapi bukan berarti kekuatannya stagnan dan sampe disitu aja. Karena Escanor bakal terus berlatih dan berlatih buat memperkuat kekuatannya. Dan di end, bisa aja kemampuan baru dia udah melebihi kekuatan Sunshine dia, meskipun itu masih lama kejadiannya. Buat yang nanya kemana bagian FI-nya bang? Ane hanya bisa bilang ane dan beberapa orang disana ada ketidak cocokan dalam prinsip dan membuat ane hijrah ke GC WA baru yang bernama Fanfiction Community Indonesia. Kalo mau gabung bisa chat di PM bapak FCI. Cursed-Eternal. Disana banyak author berbakat yang akan senang hati diskusi dengan kalian kaya bapak FCI. Cursed-Eternal, 4KagiSetsu, Phantom no Emperor, Kang Nasgor dan lain-lain. Me? Ane cuma author newbie yang masih banyak belajar. Mohon kerja samanya bantu review ya, thanks.
