SetsunaZ1 2.0 Present
Disclaimer :
Naruto ©Masashi Kishimoto
HighSchool DxD ©Ichie Ishibumi
-_-_-
Chapter 24 : Go Home
Pagi hari mulai mewarnai kepulauan yang mana merupakan sarang dari salah satu monster yang paling kuat di dunia ini. Banyak julukan yang dilekatkan pada monster itu namun bagi pemu- Pria yang saat ini sedang menatap wajah seorang wanita berambut putih di hadapannya memikirkan hal yang lain.
'Menyeramkan.' pikir pemuda itu, ia tidak takut dengan siapapun dalam hubungan antara manusia-manusia. Namun ia sendiri lupa kalau wanita di hadapannya ini, yang sedang tertidur lelap, bukanlah manusia seutuhnya. Ia adalah manusia yang menjadi ekspresimen yang menyatukan sel dari Guardian of the Sea dan karenanya Naruto harus kewalahan menghadapi gadis itu.
"Hahahaha.. Setiap kali aku mengingat wajah mu semalam itu selalu membuatku tertawa haha!" mendengar Regulus tertawa di alam bawah sadarnya sudah membuat dirinya muak di pagi hari ini. Ia tidak ingin mendengarnya lebih lama lagi dan dengan sengaja memutus link-nya.
Dirinya bangkit dari tidurnya dan meregangkan tubuhnya dan setelahnya dapat ia lihat jika banyak ceceran cairan putih juga sedikit darah di tanah gua tersebut. Mengenakan pakaian miliknya dan kemudian menulis surat untuk wanita itu, surat yang terbuat dari sobekan kain dan ia tulis dengan darah sebagai tinta tulisnya.
Kata demi kata ia tulis pada sobekan kain tersebut dan sesekali menatap wanita yang mana sudah merenggut pengalaman pertamanya dan menjadikan dirinya seorang pria. Wanita yang selalu sendiri, seorang yatim-piatu tanpa saudara sedarah hanya seorang teman yang memiliki nasib seperti dirinya, dan sejujurnya ia sendiri tidak memiliki keinginan untuk pergi dari sisinya namun sebagai seorang penguasa suatu wilayah, ia harus pergi meninggalkan wanita itu.
Selesai menulis surat untuk Ishar, Naruto mengambil kukri miliknya. Belati yang menemani perjalanannya kali ini, karya pertama dan berisi semua semangat para blacksmit di wilayahnya. Naruto meletakkan surat itu tepat di samping Ishar dan menancapkan kukri miliknya agar surat itu tidak hilang.
Perjalanan yang sangat panjang dalam beberapa bulan ini. Membebaskan suku Goblin, Orc dan Troll hingga menjadi raja mereka, membunuh banyak bangsawan yang berafiliasi dengan keluarga Phoenix dan membesarkan nama 'Wolf' sebagai assassin baru di dunia ini, berperang dengan kelompok fanatik dan ribuan monster hingga akhirnya membangun hubungan dengan salah satu dari Four Apocalyptic Beast hingga membuat salah satu dari sekian kerajaan di benua ini tahu kekuasaan yang ia miliki.
Banyak hal yang terjadi, banyak hal yang di dapatkan dan banyak hal yang terlewat. Sudah sekalian lama dirinya jauh dari rumah dan ia ingin pulang untuk melihat wajah yang ia kenal, wajah dari orang-orang yang selalu memujinya, wajah dari orang-orang yang selalu memarahinya, dan wajah dari seseorang yang selalu menunggu dirinya pulang. Tugasnya sudah selesai sekarang dan sudah saatnya ia pulang, dan untuk terakhir kalinya Naruto melihat wajah dari Ishar. Wanita yang tangguh dan juga polos sampai membuat dirinya memakan slime sebagai selai, wanita yang terkadang merajuk karena hal-hal sepele dan tidak ia sangka jika wanita itu bisa menunjukkan wajah yang damai saat ia tidur.
Di dunianya dulu, Naruto sering mendengar mitos jika seseorang pergi tanpa berpamitan maka suatu saat seseorang itu akan bertemu kembali dengan orang yang ia tinggalkan. Dan Naruto berharap jika suatu saat nanti dirinya dapat bertemu dengan wanita ini lagi. Mengulum senyum di wajahnya untuk kesekian kalinya hingga tiba-tiba keberadaan Naruto menghilang dari tempat tersebut seakan tidak pernah ada disana.
'Sampai jumpa Ishar.'
-_-_-
Sementara itu di pinggiran pantai, teman-teman Naruto beserta dengan dua orang dari Knight of Round Table baru saja bangun dari tidur mereka. Sudah sepuluh hari sejak terakhir mereka berperang dengan monster dan semua fanatik yang sekarang tinggal berdampingan di pulau ini. Tidak ada perseteruan antar tiga kekuatan tersebut namun kenapa keadaan mereka semua kacau?
Pandangan semua orang terlihat sangat samar, kepala mereka terasa berat dan juga ingin rasanya mereka memuntahkan makanan yang mereka makan semalam. Yah, perasaan itulah yang mereka semua rasakan pagi hari ini.
Hoekkk..
' AKU MINUM TERLALU BANYAK SEMALAM!' semua orang yang mengalami kejadian yang sama memikirkan hal yang sama pula. Semalam ada sebuah pesta perayaan yang mana menjadi hari kemerdekaan dari Penny Archipellago dan karena utusan dari Shalaqin membawa banyak hadiah dan salah satunya adalah anggur berkualitas maka Menma dan yang lainnya merayakan pesta semalam suntuk.
"Hei, Seorang Knight of Round Table muntah karena anggur?" Arthur yang mendengar Menma berkata demikian melihat pemuda itu dengan wajah tidak senang dan berjalan mendekatinya.
"Yah jika saja tidak ada orang bodoh yang menantangku minum pasti aku tidak akan terlihat menyedihkan seperti ini?" mendengar itu Menma seketika naik pitam, "Kau menantangku berkelahi, hah!"
Keadaan di kamp tersebut sedikit memanas sebelum Ikki mengambil alih perhatian mereka semua, "Kalau kalian masih punya kekuatan untuk berkelahi, berarti kalian masih memiliki kekuatan untuk mencari Naruto kan?" dan mendengar itu mereka semua sadar akan sesuatu. Sejak semalam Naruto menghilang dari pesta dan tidak di ketahui keberadaannya bahkan sejak pagi menjelang Naruto juga tidak menunjukkan wajahnya.
"Permisi.." mendengar itu semua orang mengalihkan perhatian mereka dan dapat mereka lihat jika Ishar sedang berdiri dengan sebuah kain yang membungkus sebuah belati. ".. jika kalian mencari Naruto, ia sudah lebih dulu pulang dan meminta kalian untuk menyusulnya jika kalian sudah cukup beristirahat."
Mereka semua diam mendengar itu. Naruto sudah lebih dulu pergi menuju wilayah Namikaze meninggalkan mereka semua di pulau ini. Saling memandang wajah satu sama lain, mereka seketika bersiap untuk meninggalkan pulau ini.
"Bajingan kau Naruto!"
Beberapa sumpah serapah dapat Ishar dengar dan ia hanya bisa tersenyum masam mendengar itu. Walau sedikit disayangkan saat ia bangun Naruto sudah tidak ada di sampingnya, namun ia berterima kasih kepadanya, jika saja tidak ada pemuda itu mungkin ia hanya akan menjadi wadah dari Queen of the South Sea dan menyebabkan bencana untuk benua ini. Namun semua itu berubah dan karenanya jugalah The Queen berniat menjadi mentor dan mengajarkannya untuk mengendalikan kekuatan yang ia punya.
"Ishar?" Ishar mengalihkan pandangannya dan dapat ia lihat jika Laurentina berjalan menghampirinya. "Kau semalam ada dimana? Kau meninggalkan pesta! Asal kau tahu Ishar, anggur yang dikirim Shalaqin sangat nikmat bahkan aku sendiri saja kurang!" mendengar temannya yang antusias itu, Ishar hanya bisa tersenyum. sudah lama ia tidak melihat senyuman itu dan rasanya ia juga senang melihat Laurentina senang.
"Tugas kita sudah selesai, Laurentina. Aegir sudah tenggelam di dasar lautan dan juga perang yang kita hadapi sudah selesai beberapa hari yang lalu.." Laurentina melihat wajah Ishar yang menunjukkan kelegaan dan juga kesedihan pada saat yang bersamaan membuat dirinya bingung. Jika ia senang kenapa temannya ini sedih? sedikitpun Laurentina tidak memahami temannya ini hingga ia sadar, ".. Jadi apa yang akan kau lakukan? Aku tidak bisa ikut berpetualang lagi dan harus menjaga tempat ini, ku rasa ini waktunya untuk kita berpisah. Terima ka-"
"Kau..." Ishar tidak tahu apa yang terjadi pada temannya ini, namun ia harus terkejut dengan perlakuan yang ia terima saat Laurentina mencengkeram kerah pakaian yang ia kenakan dan berteriak tepat di depan wajahnya. "KAU PIKIR KAU ITU SIAPA HAH!"
Suara Laurentina yang meninggi karena emosinya yang memuncak membuat rombongan Ikki yang sedang bersiap harus melihat mereka berdua.
"Keluarga kita terbunuh saat perang! Kita juga bukan manusia seutuhnya!" kata-kata yang keluar dari mulut Laurentina tersampaikan pada semua orang yang ada di tempat tersebut. Kekuatan dari kata-kata yang bahkan dapat memutarbalikkan hati seseorang dan di dalam kata-kata tersebut, mereka semua merasakan kesakitan yang teramat sangat di dalamnya. "Hanya kaulah orang yang ku anggap keluargaku! Hanya kau yang masih tersisa dari Aegir! Kumohon... Kumohon.. Kumohon jangan ada perpisahan lagi!"
Ikki, Menma, Sasuke, Shikamaru, Axcel, Arthur berseta Gawain, Mereka semua tidak paham apa yang terjadi saat ini. Mengapa Laurentina mengatakan bahwa mereka bukan manusia seutuhnya? Namun satu hal yang pasti mereka ketahui bahwa tidak ada yang dapat memutus ikatan mereka berdua bahkan jika itu kematian sekalipun. Dua orang masih bertahan dan menjadi saksi dari kekejaman sebuah kerajaan yang berperang dalam sebuah perang rahasia yang tidak pernah di tulis dalam sejarah.
Ishar hanya bisa diam mendengar itu semua dan kemudian wanita itu memeluk tubuh temannya itu, "Maaf, tidak akan ada yang memisahkan kita lagi untuk terakhir kalinya. Maaf, sudah membuatmu khawatir dan maaf jika terkadang aku egois."
"Tapi keputusanku sudah bulat! Aku akan tetap tinggal di pulau ini dan mencoba untuk membangun peradaban untuk siapapun. Manusia, Demi-human, atau monster dengan akal sekalipun." ucapan yang keluar dari mulut Ishar sontak membuat Ikki dan kelompoknya terkejut. Terkejut karena mereka dapat melihat sosok seseorang! Seseorang yang menanggung semua beban yang ia pikul sendiri, dan seseorang yang dengan mudahnya memerdekakan sebuah ras tanpa memperdulikan pandangan masyarakat dunia ini. "Ini mungkin terdengar egois namun untuk terakhir kalinya aku meminta tolong kepada mu.."
Tangan Ishar terangkat dan menangkup tangan Laurentina, ".. bantulah aku, Laure- um.. Tidak..."
"Kumohon bantulah hamba, Tuan putri Laurentina Le Asteria."
-_-_-
Saat ini kelompok kecil yang sudah membantu Penny Archipellago sudah siap dengan perlengkapan mereka semua. Mereka harus menyeberangi lautan dan kemudian mengambil kembali kuda yang mereka tinggalkan di penginapan dan berjalan menuju selatan untuk sampai di tempat dimana mereka seharusnya berada.
Mereka semua sudah siap, kondisi tubuh mereka juga sudah seperti sedia kala karena beristirahat selama sepuluh hari di kepulauan ini. Dan tidak hanya pulang membawa tubuh mereka saja, Laurentina dan Ishar pun membawakan mereka beberapa karung permata yang semuanya di bawa Axcel.
"Ikki.." mendengar seseorang memanggil namanya, Ikki menoleh dan melihat Laurentina berdiri dengan anggun bersama dengan Ishar disampingnya, "Sampaikan salam ku pada tuan mu, katakan bahwa aku, Laurentina Le Asteria, mengucapkan terima kasih atas pertolongannya. Untuk semua yang telah ia lakukan untuk membantu ku, maka aku akan membantunya jika suatu saat ia membutuhkan pertolonganku."
Ikki hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebelum Laurentina menoleh kearah Ishar dan sedikit berbicara kepadanya dengan suara yang kecil. "Ayolah, jika bukan sekarang kapan lagi kau akan mengatakannya." Namun Ishar hanya tersenyum kearah temannya dan berkata, "Tidak ada yang perlu aku katakan. Belati miliknya sudah lebih dari cukup untuk ku."
"Maaa... Kalau begitu, kami akan pergi dari pulau ini. Nona Ishar, Nona Laurentina, kami undur diri." dan begitulah akhir dari petualang mereka semua.
Ikki dan teman-temannya yang ditemani seorang gadis yang menyembunyikan dirinya sebagai seorang laki-laki dan dua orang ksatria yang menjadi kerabat dari seseorang yang berharga bagi Naruto. Sebuah cerita petualangan yang tidak akan dipercaya siapapun yang mendengarnya. Kisah tentang pertempuran di bibir pantai melawan ribuan monster dan ratusan fanatik pemuja Queen of the South Sea mencapai akhirnya.
Tentang seorang pemuda yang akan menjadi seorang raja suatu hari nanti, tentang 5 orang sahabat yang akan terus bersama walau kematian memisahkan mereka, tentang dua orang hybrid dan tentang dua orang ksatria yang akan memberontak kepada tuan mereka.
Dan itu semua hanyalah kisah yang akan tercatat dalam sejarah suatu hari nanti.
-_-_-
To be continue
-_-_-
Author's Note
Yo, Apa kabar teman-teman sekalian? Sehat? Jikalau tidak sehat, ku do'a kan yang terbaik untuk kalian semua.
Yup, kembali lagi bersama Useless : Remastered! Di chapter kali ini cuman apa yah.. rekap? entahlah disebut rekap juga nggak bisa dibilang rekap. Tapi yahh... Itu terserah dari perspektif kalian semua.
Klrafikasi sedikit sebelum di protes Kouhai @Specter-chan, Di canon Arknights @Yostar, Laurentina itu cuma Abbysal Hunter biasa yang mana di dalam tubuhnya mengalir darah dari Seaborn. Nah di fic ini, Laurentina/Specter ku buat jadi putri dari kerajaan Aegir yang sudah hancur dan tenggelam di bawah laut. Dan karena darah terakhir dan juga pewaris sah dari kerajaan tersebut masih ada, Kalian tau kan apa yang akan terjadi beberapa chapter ke depan?
Maaa... Kita akhiri pembahasannya. Nah, Ishar udah jadi Heroine Naruto yang udh resmi 'di coblos' dan Naruto juga dah resmi 'nyoblos'. Sisa Arhuria dan 1 Heroine lagi yang masih rahasia dan sisa Heroine ini juga waifu Author sendiri :3
Apalagi yah... Hmm.. Kek nya udh gk ada yang perlu di bahas dah :v
So guys, Kalau ada yang mau di bahas, silahkan ke kolom review atau kalau mau secara personal bisa pm ane..
Btw, sedikit bertanya nih.. Ada beberapa reader yang ngirim pm ke saya tapi tidak ada notif. Ini ERROR atau gimana yah? Ada yang bisa jelasin?
Well, itu aja dulu jadi sekian.
Salam, FI. BIJISETSUNA
JANGAN LUPA REVIEW, TOD!
BENGKULU, 27-09-23
Sedikit catatan : Gw upload dari apk dan gw udh ngelakuin semua saran kalian tapi hasilnya nihil. Gw minta maaf dan untuk kedepannya mungkin akan terus kek gini tanpa bold, italic ataupun rata tengah. Maaf karena gk sesuai harapan.
