Title : Luhan's Mind

Main Cast : Lu han, Oh Sehun dll

Rate : M

Author : Fihannie

Warning : Typo? Biasalah..

Cerita pasaran, alur berantakan, membosankan maklum masih belajar. Ini hasil imajinasiku. Jadi maafkan kalau gaje . Dan maafkan aku kalau masih banyak kekurangan karena aku hanya manusia biasa :"(

"Selamat datang" ucap pelayan wanita itu menyambut tuannya. Laki-laki itu hanya diam tak membalas perkataan wanita yang menjabat sebagai pelayan di rumahnya.

Sepi

Hanya suara detakan jam yang terdengar. Ia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Yang hanya ditemani pelayan-pelayan.

Pelayan dengan pakaian warna hitam itu segera membawa tas tuannya ke kamar, terdengar manja? Sehun sebenarnya tidak mau diperlakukan seperti ini, tapi pelayan-pelayan itu lebih patuh kepada orang tuanya daripada dirinya. Sehun hanya pasrah diperlakukan manja. Ia tidak suka diperlakukan seperti ini karena dia bisa sendiri melakukannya.

Jika Nyonya dan Tuan Oh yang memanjakannya Sehun tidak masalah bahkan Sehun akan merasa sangat senang. Kadang ia iri dengan anak-anak lain yang dapat menghabiskan waktu dengan orang tuanya, bahkan sejak kecil ia tak tahu rasanya berbagi cerita dengan orang tuanya. Mungkin orang lain memandangnya dan selalu menyebut dirinya anak beruntung atau selalu mengangungkan sehun sempurna karena terlahir dengan bergelimang harta. Padahal mereka hanya melihat covernya.

Hidupnya belum sempurna, benar-benar belum sempurna.

Sehun segera berjalan dengan malas ke kamarnya.

"Beruntungnya bisa menjadi pelayan di rumah ini"

"Bahkan penampilan berantakan dia masih tetap saja tampan"

"Apakah dia sudah punya pacar?"

Lagi-lagi pelayan-pelayan genit itu berpikiran aneh tentang dirinya.

"Haah~ harusnya aku tidak pulang, harusnya aku ke apartemen saja"

Ah terkadang ia benci bisa membaca pikiran. Ia juga tidak tahu bagaimana rasanya diberi kejutan oleh orang lain karena ia akan lebih tahu terlebih dahulu karena membaca pikirannya. Bahkan waktu Junior High School, ada seorang gadis yang ingin mengungkapkan perasaannya tapi sebelum gadis itu mengatakannya, sehun sudah mengatakan tidak. Terdengar kasar? Iya tentu saja, sehun mendapat tamparan karena perkataannya.

Dan juga resiko bisa baca pikiran kadang-kadang ia akan merasakan kepalanya pusing seakan dipukul dengan palu tak terlihat dan rasa sakitnya bisa sampai 3 jam. Percuma meminum obat karena tidak bisa menyembuhkan tapi hanya menambah rasa sakitnya. Tidak ada yang mengetahui kalau ia bisa baca pikiran bahkan sahabatnya saja tidak tahu eh kecuali Luhan gadis beijing itu.

Ia membanting dirinya di kasur empuknya. Memejamkan mata berharap rasa lelahnya segera pergi.

"Tuan ingin makan apa hari ini?"

"Aku tidak lapar" jawabnya dingin masih memejamkan matanya dan berharap segera tidur.

"Ta-tapi tuan nanti nyonya ak-"

"Aku bilang tidak lapar ya tidak, apa kau tuli?" Bangun dari tidurnya lalu menatap tajam pelayan itu. Pelayan itu terkejut dan segera lari pergi dari hadapannya.

"Sepertinya aku terlalu kasar terhadapnya"

Lagi, ia membaringkan dirinya di ranjang lalu mulai memainkan handphonenya.

Drrtt

Sehun tersenyum saat mendapat pesan dari seseorang yang spesial.

From : Eunha

Oppaa~

To : Eunha

Nde baby..

From : Eunha

Ahh oppa jangan membuatku malu

To : Eunha

Aku tidak membuatmu malu, kau malu karena apa hm?

Sehun lagi-lagi tersenyum membaca pesan dari Eunha, sebenarnya mereka seumuran tapi mereka hanya berbeda beberapa bulan, sehun ngotot dipanggil oppa oleh Eunha karena terdengar manis ditelinga sehun. Eunha merupakan tipenya, cantik, imut, polos. Yaah sehun suka dengan gadis polos. Entah kenapa Sehun selalu menyebut Eunha gadis polos, mungkim karena waktu itu Eunha mengaku belum pernah berpacaran. Dan anehnya ia tak bisa membaca pikiran gadis ini. Jadi itu lah kenapa dia tertarik dengan gadis dengan pipi tembem itu.

Drrrtt

From : 102-666-xxx

Hai tampan

Sehun mengernyitkan alisnya saat membaca pesan dari nomor yang tak dikenalnya. Sehun mengabaikan pesan tak bermutu itu tapi lagi-lagi nomor itu mengirimkan pesan lagi.

From : 102-666-xxx

Hai sehun... aku tahu kau ini Sehun dewa yunaniku kkk~

Hei jangan hanya membaca pesanku, balas pesanku.

Sehun mendecak kesal. Orang ini benar-benar mengganggu.

From : 102-666-xxx

Hei sehun jika kau tidak membalasnya aku tidak akan berhenti.

Sehun mengetik pesan dengan perasaan kesal, jari-jarinya mengetuk huruf keyboard di touchscreen dengan tak berperasaan.

To : 102-666-xxx

Berhenti mengangguku, aku tidak mengenalmu brengsek.

Drrrtt dddrrtt

From : 102-666-xxx

Kau yakin tidak mengenalku hm? Bagaimana dengan penismu? Apakah tambah besar? Dan kau kasar sekali mengatakan brengsek kepadaku. Tapi sepertinya kau tipe kuat di ranjang bukan? Aku suka. aku suka

Sehun melotot membaca kata demi kata di layar handphonenya. Ia tau siapa yang mengirim ini. Dia adalah

"Luhan... gadis mesum itu benar-benar darima dia mendapatkan nomorku?" ia meremas ponselnya.

Ddrrtt

From : 102-666-xxx

Hei kenapa tidak membalasnya? Apakah kau sedang bermain solo? Tenang saja tampanku aku bisa membantumu. Kasihan tanganmu. Dan tenang saja aku hebat dalam blowjob.

Lagi sehun melotot membacanya.

To : 102-666-xxx

Hei gadis mesum. Berhenti bicara yang tidak-tidak dan berhenti mengangguku. Aku sudah bilang kau bukan tipeku.

Sepuluh menit berlalu tapi tak ada balasan dari luhan. Sehun mengedikkan bahunya acuh.

Dddrrtt

From : Eunha

Aku malu karenamu oppa

Sehun tersenyum lalu ia mulai bertukar pesan dengan Eunha sampai terlelap.

Luhan berdiri di depan pagar menunggu seseorang, punggungnya menyandar di tembok pagar. Mata rusanya sibuk mencari seseorang, sesekali bibir mungilnya melantunkan lagu mandarin dengan merdu.

Tercetak sebuah senyuman dibibirnya ketika orang yang Luhan tunggu telah datang.

"Annyeong ahjumma" luhan memasang wajah datarnya ketika Mingguk lagi-lagi memanggilnya ahjumma. Sudah seminggu ini luhan selalu menunggu Mingguk lewat depan sekolahnya. Dan mereka akan mengobrol sebentar, luhan harus rela mengambil uang tabungannya agar bisa membelikan Mingguk makanan. Seperti biasa Mingguk selalu memanggilnya ahjumma padahal wajah Luhan sangat cantik tapi kenapa dipanggil Ahjumma?

Luhan sangat menyukai anak-anak. Setiap bertemu dengan anak-anak pasti keibuannya keluar. Ah Luhannie sudah ingin menimang anak rupanya. Apalagi Mingguk merupakan anak yang sangat menggemaskan dan ia juga mandiri. Buktinya ia ke sekolah dengan berjalan kaki tanpa ditemani orang dewasa.

Dan anak ini juga menghiburnya dengan tingkah polosnya, membantu melupakan perkataan sehu di sms seminggu yang lalu. Tapi bukan berarti ia berhenti mengejar Oh Sehun. Luhan tipikal gadis keras kepala. Keinginannya harus terwujud. Dan sudah seminggu juga ia tak pernah bertemu dengan Sehun karena ia sibuk belajar huruf hangeul yang diajarkan oleh Baekhyun. Luhan tidak mau salah masuk kamar mandi karena hanya tidak bisa membaca hangeul.

"Mingguk panggil aku nuna nde" bujuk Luhan tapi Mingguk menggelengkan kepalanya imut.

Luhan mempoutkan bibirnya melihat jawaban Mingguk. Tangannya bergerak mengambil sesuatu di tas merah mudanya.

"Kalau mingguk tak memanggil nuna, nanti mingguk tidak dapat lolipop looh" luhan dengan sengaja menggoyangkan lolipop di depan wajah mingguk bermaksud menggoda anak SD ini.

Mingguk menelan ludah dan menggaruk pipinya sembari berpikir. Mingguk lebih suka memanggil luhan dengan ahjumma. Tapi jika ia memanggil nuna ia akan mendapat lolipop. Ahhh ia dilema. Mata sipit Mingguk menatap lapar lolipop yang berada ditangan Luhan.

"Arrasseo nuna, berikan mingguk lolipop~" rengeknya dengan tangan kecilnya menengadah meminta lolipop itu. Luhan kekeh pelan lalu memajukan pipinya ke depan wajah Mingguk. Mengerti anak kecil itu segera mengecup pipi luhan.

"Anak pintar" mengelus kepala mingguk dengan sayang. Lalu memberikan lolipop kepada Mingguk.

"Nah sekarang mingguk kesekolah, hati-hati hm dan jangan lupa belajar yang rajin. Arrasseo?" Ucap luhan dengan tegas.

Mingguk tersenyum "arasseo nu eh ahjumma" mingguk segera lari kecil tak ingin mendengar omelan Luhan karena dipanggil ahjumma.

Luhan hanya menggelengkan kepalanya sembari terkekeh pelan melihat Mingguk lari kecil. Tiba-tiba siswi yang luhan yakini merupakan teman sekolahnya karena memakai seragam yang sama dengannya menabrak mingguk.

"Mingguuuukkk" teriak luhan lalu menghampiri Mingguk.

"Huweee..." tangis Mingguk. Anak kecil itu menangis sejadi-jadinya. Karena rasa sakit yang tak bisa ia tahan, bokong kecil Mingguk mencium jalan(?).

"Kau mau kemana?" Luhan menahan lengan gadis itu.

"Apa urusanmu huh?" Balas gadis berambut pendek sampai leher itu.

"Kau minta maaf sama anak ini karena kau, dia terjatuh"

"Aku? Hei dia yang salah kenapa harus aku yang minta maaf"

Luhan menggertak giginya. Rasanya ia ingin menonjok gadis ini.

"Jelas-jelas kau yang salah gadis tak tahu diri, kau yang berjalan sambil bermain handphone. Sampai kau tidak sadar menabrak orang." Gadis itu tertohok dan merasa perkataan luhan benar. Ya memang tadi dia sudah beberapa kali menabrak orang. Dan juga banyak yang memakinya tapi tidak peduli karena terlalu fokus dengan handphonenya.

"Ahjumma hikss hikkss" luhan menunduk menatap mingguk dengan lembut, tangan mingguk menarik-menarik roknya. Luhan mengelus kepala mingguk dan tersenyum.

"Sebentar hm" kata Luhan kepada Mingguk, luhan mengalihkan pandangannya dan menatap tajam gadis menyebalkan ini. Luhan lagi-lagi menggertak giginya kesal. Gadis ini dengan tak sopannya dan tak tahu diri masih sempatnya bermain handphone.

Luhan segera merebut handphonenya dengan paksa.

"Hei kurang ajar, berikan handphoneku" pekik gadis itu.

"Minta maaf sama anak ini, kau tidak diajarkan dengan orang tuamu hah?" Luhan teriak di depan gadis ini.

Gadis itu menatap luhan dengan emosi. Tangannya menarik rambut panjang Luhan. Mencengkram rambutnya dengan kuat

"Akkhh Sial ini sakit bodoh" ucap luhan kesakitan. Lalu tangan gadis itu merebut ponsel yang berada di tangan Luhan. Kemudian tangannya melepaskan rambut luhan. Sekarang rambut luhan berantakan karena gadis itu.

Luhan maju dan ingin menampar wajah gadis itu tapi

"Luhaaaaan" terdengar suara cempreng yang luhan yakini adalah baekhyun. Gadis itu segera pergi dari hadapan luhan. Ia merutuki kehadirannya baekhyun rasanya ingin mengumpat.

"Ada apa?" Tanya luhan kesal. Mengabaikan baekhyun. Luhan jongkok mensejajarkan tingginya dengan Mingguk, mulai menghapus jejak air mata Mingguk.

"Jangan menangis hm" mingguk menganggukkan kepalanya tapi masih terdengar sesenggukannya.

"Kalau begitu mingguk ke sekolah ya nanti Mingguk terlambat" luhan tersenyum, tangannya mengambil roti yang berada di tasnya. Lalu memberikannya pada Mingguk. Tentu saja anak itu dengan perasaan senang menerima makanan dari Luhan. Dengan mudahnya ia melupakan kejadian tadi yang membuat ia menangis.

"Lu kau tadi kenapa bertengkar dengan Eunha?" Tanya baekhyun menatap luhan, kepalanya bersandar ditangannya dengan sikutnya bertumpu di meja, saat ini mereka berdua sedang berada di kelas. Luhan tengah asyik menyisir rambutnya, Merapikan rambutnya yang berantakan karena insiden tadi.

"Siapa?" Tanya Luhan balik, menatap wajahnya di cermin.

"Eunha, yang tadi itu"

"Ooh jadi gadis tak tahu diri itu namanya Eunha" luhan menganggukkan kepalanya.

"Hei kau belum menjawab pertanyaanku" pekik baekhyun

Luhan menghembuskan napasnya pelan.

"Tadi ia menabrak Mingguk sehingga membuat mingguk menangis, kau tahu kan aku tidak suka melihat anak kecil menangis, ya sudah aku menyuruh dia minta maaf tapi dia tidak mau." Jelas luhan, baekhyun hanya diam mendengarkan penjelasan Luhan. "Dia benar-benar menyebalkan aku ingin menarik rambut gadis jelek itu" gumam Luhan kesal.

"Luhan" panggil Baekhyun

"Hm"

"Kau pernah ke Club?" Luhan mengalihkan pandangannya dan menatap baekhyun, keningnya berkerut mendengar pertanyaan Baekhyun.

"Belum pernah baek."

"Kau sangat payah ternyata" ejek Baekhyun. Luhan memutar matanya malas.

"Terserah kau, hmm baekhyun ayo ke kantin aku lapar".

Luhan menyantap dengan khidmat roti bakarnya. Ia tak sempat sarapan di rumahnya karena mamanya hari ini sepertinya sakit jadi ia tak menyiapkan sarapannya. Dan babanya hanya pulang sebentar untuk berganti baju dan pergi lagi. Sepertinya Babanya benar-benar sibuk.

"Luhan kau ingin ke Club denganku?" Tanya Baekhyun dengan mengeluarkan puppy eyesnya. Tapi percuma karena luhan lebih senang memandang roti bakarnya daripada wajah imut Baekhyun.

"Aku tidak mau Baek, aku pasti tidak diijinkan dengan Mamaku"

"Ayolah memangnya kau akan bilang ke mamamu 'mama aku mau ke club?'" Luhan menganggukkan kepalanya singkat, baekhyun menghembuskan napasnya. 'Luhan cantik, tapi kenapa sangat bodoh?' Monolog baekhyun dalam hati

"Kau bisa memakai alasan lain Lu. Ya ayolah lu, temani aku" Bujuk Baekhyun.

"Eh itu kan Sehun dengan gadis tak tahu diri itu. Mereka akrab sekali. Baek katanya Sehun gay terus kenapa dia dekat dengan gadis jelek itu" luhan melihat baekhyun dengan tatapan-jelaskanpadaku- baekhyun menggaruk pipinya tak gatal.

Baekhyun memalingkan wajahnya kebelakang menatap Sehun dan Eunha yang berjalan beriringan sesekali mereka tertawa dengan bahagia, baekhyun dapat melihat aura cinta bertebaran di sekitar mereka(?).

"Lu se-"

"Apa kau bilang gay? Sehun normal kau tahu, jika Sehun gay mana mungkin dia menyukai Eunha" ucap lelaki itu dengan suara bassnya yang duduk disebelah Baekhyun. Luhan dan Baekhyun serempak menatap laki tinggi menjulang itu.

"Baeekk~" rengek Luhan menatap Baekhyun dengan wajah sedih yang menurut baekhyun menjijikan.

Baekhyun hanya diam tak tahu harus menjawab apa dan bagaimana menenangkan Luhan.

"Dan kau tiang, kenapa kau bisa tahu kalau sehun menyukai gadis tak tahu diri dan jelek itu huh? Kau tau dari mana?" Luhan menatap Chanyeol a.k.a laki tinggi tadi. Menyipitkan matanya menginterogasi Chanyeol agar menjawab pertanyaan Luhan dengan jujur.

"Apa? Tiang? What the fu-"

"Jawab pertanyaanku!" Pekik Luhan memotong umpatan Chanyeol(?)

"aku sahabat Sehun, tentu saja aku tahu dan juga sehun sendiri yang bilang padaku."

"Apa yang Sehun suka darinya huh?" Chanyeol menggaruk kepalanya tak gatal, 'gadis ini benar-benar cerewet', batin Chanyeol.

"Sehun bilang padaku kalau Eunha cantik, imut, polos dan baik dan eunha tipenya" what? Baik? Jadi menabrak anak kecil itu baik namanya? Tak meminta maaf juga itu baik?

"Tunggu kau bilang Eunha polos?" Tanya Luhan. Chanyeol menganggukkan kepalanya singkat.

"HAHAHAHAHAHAHHAHAHA, lelucon macam apa ini" luhan tertawa kencang.

"Hikss baeeekkk~ bagaimana ini?" Baekhyun memasang wajah datarnya, luhan sepertinya mulai tidak waras karena siswa populer Oh Sehun. Bibir luhan bergetar, matanya sudah berkaca-kaca. Jangankan bercinta dengan Sehun, melihat penisnya saja tidak bisa jika laki-laki itu sudah punya pasangan. Dan tentu saja ia bukan tipe Sehun. Sehun suka dengan gadis polos dan luhan bukan gadis yang polos. Ia bisa saja berpura-pura polos tapi itu munafik namanya.

"Baiklah Baek nanti malam kita akan ke club bagaimana pun caranya. Dan aku yang akan traktir kalian" Baekhyun tersenyum senang mendengar perkataan Luhan.

"Benar-"

"Kalian ingin ke Club? Kapan?" Tanya Chanyeol memotong ucapan Baekhyun.

"malam ini" jawab Luhan singkat, baekhyun menganggukkan kepalanya.

"Boleh aku ikut? Kalian pasti butuh tumpangan, aku siap menjemput kalian" tutur Chanyeol.

Luhan mengetukkan jarinya berpikir. Bibir mungilnya terbuka ingin menjawab pertanyaan Chanyeol.

"Iya tentu saja" bukan. Itu bukan Luhan yang menjawabnya tapi Baekhyun.

"Baiklah beri aku alamatmu Luhan aku akan menjemput kalian jam sepuluh nanti"

Luhan mulai menyebutkan alamatnya. Untung saja Chanyeol mempunyai ingatan yang kuat karena ia mencatat alamat Luhan di handphonenya.

"Eh tidak bisa begitu, nanti mamaku akan curiga." Seru Luhan. Baekhyun tenang-tenang saja karena tinggal seorang diri.

"Hmm baiklah jam tujuh aku akan menjemput kalian dan kita akan berkumpul di rumah baekhyun dulu." ucap Chanyeol final.

"Berikan aku nomormu Luhan"

Ddrrtt dddrrrtt

From : 102-716-xxx

Haku sudah di depan rumahmu. Cepatlah.

Luhan menyunggingkan sebuah senyuman, memasukkan bajunya dalam tas yang akan dia gunakan di Club nanti.

Luhan mulai melangkahkan kakinya dengan santai agar mamanya tak curiga. Ia melihat mama di dapur. Menghampiri mamanya dan berdiri disampingnya.

Luhan mengerutkan keningnya menatap aneh Mamanya.

"Mama.. mama..." luhan memanggil wanita yang berumur sekitar empatpuluh tahun itu. Tapi tak ada jawaban.

"Mamaaa" panggil Luhan sekali lagi sambil menggoyangkan bahu mamanya dengan pelan. Terlihat mamanya tersentak, terkejut karena Luhan.

"Ada apa hm?" Tanya Mamanya dengan senyuman seakan dipaksakan.

"Mama, gelasnya sudah penuh" mamanya tersentak dan segera menghentikan kegiatannya menuangkan jus dalam gelas, sekarang meja dan lantai basah karena ulah mamanya.

"Mama ada apa hm? Dan kenapa mata mama bengkak? Mama habis menangis?" Tanya Luhan sambil memeluk bahu mamanya menatapnya dengan khawatir.

"Tidak ada apa-apa sayang, dan kau ingin kemana rapi sekali? Ingin kencan hm?" Luhan terkekeh pelan mendengar perkataan Mamanya.

"Hahaha tidak mama, luhan ingin ke rumah teman mengerjakan tugas kelompok dan luhan juga akan menginap dirumah teman boleh kan?"

"Baiklah hati-hati sayang" ucap mamanya. Luhan tersenyum senang lalu mulai mencium pipi mamanya dengan sayang lalu mulai keluar rumah menghampiri Chanyeol yang sedang menunggunya di dalam mobil kerennya(?)

Terlihat Mama Luhan menatap Luhan lalu menghembuskan napasnya gusar.

Luhan menutup telinganya ketika sampai di Club, gendang telinganya seakan mau pecah mendengar musik terlalu keras.

Baekhyun mencoba menarik tangan luhan yang menutup telinganya, tingkah Luhan membuat mereka malu.

"Kau membuat kita malu" ucap Baekhyun dengan suara yang agak keras. Luhan memperhatikan di sekitarnya, pengunjung menatapnya dengan aneh. Luhan berdehem sambil menyelipkan rambut panjangnya ditelinganya.

Luhan mengenakan dress yang berwarna merah mencolok. Dan juga sangat ketat, dress itu membalut tubuh luhan sampai pahanya. Sebenarnya Luhan risih dengan pakaian ini, dan tentu saja dress ini bukan miliknya melainkan baekhyun. Tadi Luhan ingin memakai baju ketat dan celana pendek tapi kata Baekhyun itu terlalu kampungan. Terlebih lagi baju Luhan gambar Hello kitty. Baekhyun mengomel kepada Luhan karena merusak image Hello kitty yang polos, akan sangat aneh bukan gadis mabuk dengan baju bergambar Hello Kitty digotong(?) Keluar Club.

Chanyeol mulai berbicara dengan pelayan yang menghampiri meja mereka yang berada paling pojok meminta pesanan mereka. Luhan hanya menyandarkan tubuhnya di kursi.

"Jadi begini rasanya ke Club" pikir Luhan dan matanya memperhatikan isi Club.

"Sayang sekali DJ-nya bukan laki-laki kenapa harus perempuan sih?" Omel Luhan. Luhan awalnya berencana ingin mencuci mata di Club tapi sampai sekarang Luhan belum menemukan pria tampan.

Beberapa menit kemudian, pelayan datang dengan membawa beberapa botol minuman yang luhan tidak ketahui namanya.

Chanyeol dengan jantannya menuangkan minuman itu di gelasnya dan di gelas dua gadis cantik ini berukuran sedang.

"Baiklah karena aku kasihan lihat Luhan yang sedang patah hati, jadi aku yang akan mentraktir kalian" ucap chanyeol, dan baekhyun teriak heboh sambil bertepuk tangan sedangkan luhan mempoutkan bibirnya.

Mereka mulai meminumnya, luhan mengernyitkan alisnya ketika minuman itu masuk dan melewati tenggorokannya.

"Rasanya aneh asal kau tahu saja" ucap Luhan, Baekhyun hanya tertawa mendengar komentar Luhan.

Baekhyun menuangkan minuman keras itu ke gelas luhan.

"Ayo minum lagi Luhan" luhan menggelengkan kepalanya.

"Aku harus ke toilet, temani aku Baekhyun. Aku tidak tahu dimana toiletnya" baekhyun menggelengkan kepalanya, terlalu malas menemani gadis ini. Akhirnya ia menjelaskan dan memberi petunjuk kepada Luhan tempat toilet berada.

Mengerti, luhan mulai berdiri dan berjalan ke toilet sesuai dengan petunjuk Baekhyun tadi.

Luhan mulai masuk lorong yang remang cahaya.

"Mmpphh~ aaahhh~" tubuh Luhan menegang melihat pemandangan di depannya.

Laki-laki dan perempuan itu sibuk bergulat lidah sepertinya mereka sudah ciuman terlalu lama karena di dagu dan leher gadis itu sudah mengkilat karena saliva, entah saliva siapa itu. Luhan tak mau memikirkannya.

Mereka tak terganggu dengan hadirnya Luhan. Bahkan suara nafas mereka sangat berat berarti mereka benar-benar horny.

Luhan meneguk salivanya pelan, ia masih terpaku dengan apa yang dilihatnya. Katakanlah Luhan benar-benar gadis polos, belum pernah bercinta, belum pernah ciuman bahkan melihat film blue saja belum pernah tapi omongan Luhan yang sangat frontal membuat orang berfikir kalau dia sangat nakal, luhan terlalu banyak membaca Fanfiction Rated M, jadi membuat Luhan menjadi gadis mesum.

"Ahh~ pelan-pelan sayang" luhan tersadar dari lamunannya dan kembali melihat adegan live di depan matanya. Sekarang tangan laki-laki itu meremas payudara gadis itu dengan kasar, tapi anehnya membuat gadis itu keenakan.

Laki-laki itu mulai mencium leher gadis itu dengan nafsu, gadis berambut pendek itu menjenjangkan lehernya menikmati bibir laki itu berada di lehernya.

Luhan melototkan matanya, ia mengenal gadis itu. Gadis yang menarik rambutnya tadi pagi.

"Eunha?!" Tanya Luhan pada dirinya sendiri. Lagi Luhan memperhatikan dengan detail wajah gadis itu mungkin Luhan salah lihat. Tapi gadis itu benar-benar mirip dengan Eunha atau mungkin itu memang Eunha. Luhan segera pergi dari tempat itu tapi tak sengaja ia menabrak sehingga vas bunga itu terjatuh sampai pecah.

Praangg

"Siapa itu?" Teriak laki-laki itu merasa terganggu. Luhan menutup mulutnya sambil menyandarkan tubuhnya di dinding agar tak terlihat. Jantungnya berdegup degan kencang ia takut ketahuan.

"Sudahlah sayang, ayo lanjutkan yang tadi~" ucap Eunha manja.

"Baiklah tapi tak disini Eunha sayang, aku sudah pesan kamar untuk kita"

Luhan segera pergi dengan cepat saat dia merasa mereka sudah pergi ,ia ingin memberi tahu info penting ini Baekhyun dan Chanyeol apa yang ia lihat tadi.

"Baekhyun tadi aku lih-" luhan lagi-lagi terkejut dengan pemandangan di depannya untuk kedua kalinya.

Baekhyun dan Chanyeol sibuk bercumbu, mengabaikan kehadiran Luhan. Luhan duduk di sebelah mereka yang sibuk ciuman. mempoutkan bibirnya dan meminum minuman keras itu dengan rakus.

"Eunggh~ aku dimana?" Tanya Luhan memegang kepalanya yang berdenyut-denyut.

Pupil matanya melihat ruangan yang masuk dalam retinanya. Sepertinya ini bukan rumahnya. Luhan duduk sambil meregangkan ototnya. Tidur di sofa membuat tubuhnya pegal-pegal.

"Eh kau sudah bangun Luhan?" Tanya Baekhyun. Luhan hanya mengerjapkan matanya.

"Baek, dimana toiletmu?" Tanyanya, luhan menutup mulutnya, sepertinya ia ingin mengeluarkan sesuatu dari dalam perutnya.

Baekhyun menunjukkan toiletnya, luhan dengan cepat menghampiri toilet itu.

"Hoeeekkk" luhan memuntahkan semua yang berada dalam perutnya. Baekhyun segera memegang rambut luhan dengan memijat tengkuk Luhan.

Luhan membasuh wajahnya dan menatap wajahnya di cermin. Ia masih bingung kenapa ia bisa berada di rumah baekhyun.

Luhan menghampiri Baekhyun yang sibuk membuat soup. Bokongnya mendarat di kursi.

"Semalam kau sangat mabuk Lu, kau minum sampai tiga botol, kau juga meracau tak jelas Eunha tidak polos lah, kau juga meracau kalau kau ingin melihat penis Sehun lalu kau pingsan"

"Be-benarkah? Kau pasti sal-"

"Kau memasak apa Baek?"

"Aku memasak so-mmpphh" luhan melototkan matanya melihat Baekhyun dan chanyeol ciuman dengan tak sopannya. Baekhyun mendorong dada telanjang Chanyeol sampai ciuman mereka terlepas, karena malu dilihat Luhan. Padahal waktu di Club Baekhyun mengabaikan Luhan dan sibuk bertukar saliva dengan Chanyeol.

"Eh ada Luhan" ucap Chanyeol santai sambil memeluk baekhyun dari belakang. Luhan menundukkan kepalanya tak berani melihat kemesraan ChanBaek, ia malu.

Mengerti, baekhyun segera melepaskan pelukan Chanyeol dan duduk di samping Luhan.

"Makan lu soupnya, agar tubuhmu segar karena semalam kau mabuk berat"

"Hahahaha... Luhan ingin sekali melihat penis Sehun" ejek Chanyeol.

"Diam Chan." Tegur Baekhyun.

"Kalian berpacaran?"

"Iya, kami berpacaran." Jawab Chanyeol.

"Sejak kapan?"

"Kami sudah pacaran satu bulan Lu" jawab Baekhyun sambil duduk disebelah Luhan.

"Lalu kenapa kau tidak bilang padaku Baekhyun?"

"Ehmm karena aku ti-"

"Karena dia takut di kejar oleh fansku padahal aku bisa memukulnya Baekhyun jika mereka mengganggumu" ucap Chanyeol menatap Baekhyun dengan keyakinan, Baekhyun menundukkan kepalanya malu ditatap seperti itu oleh chanyeol. Luhan hanya menganggukkan kepalanya.

"Kau sangat bodoh baekhyun" Baekhyun menatap kesal Luhan, karena dibilang bodoh oleh Luhan. Padahal yang lebih bodoh adalah Luhan. Menurut Baekhyun

"Ngomong-ngomong kenapa aku tidur di sofa Baek? Badanku sampai sakit karena tidur di sofa" Tanya Luhan dengan sebal tangannya memijat bahunya yang kaku.

"Mian Lu, kamarku hanya satu da-"

"Tapikan kita bisa tidur bersama Baek"

"Lalu kau bisa melihatku bercinta dengan Baekhyun begitu?" Tanya Chanyeol. Luhan mengerjapkan matanya, pantas saja ia melihat banyak bercak merah di leher Baekhyun.

"Chanyeol" tegur baekhyun.

"Eh benarkah? Wah Baekhyun kau sudah tidak Virgin, ngomong-ngomong bagaimana rasanya Baek?" Tanya Luhan menaik-turunkan alisnya menggoda baekhyun.

"A-aku tidak tahu, kau cobalah sendiri" ucap Baekhyun dengan pipi merona.

"Jawab dong Baek bagaimana rasanya bercin-"

"Lu kenapa kau semalam selalu bilang Eunha tidak polos, Eunha bitch?" Potong Baekhyun agar Luhan berhenti menggodanya.

"Semalam aku melihat Eunha ciuman dengan laki-laki, bahkan tangan laki-laki itu meremas payudaranya"

"Jangan bohong lu"

"Aku tidak bohong Chanyeol, untuk apa aku bohong? Aku memang menyukai Sehun tapi memfitnah Eunha agar Sehun menyukaiku? Cih aku tidak serendah itu"

"Kau yakin Lu, yang kau lihat semalam itu Eunha?" Tanya baekhyun, Luhan menganggukkan kepalanya yakin.

"Iya aku yakin sekali, bahkan laki-laki itu memanggil Eunha sayang"

"Kau pasti salah lihat Lu" ucap Chanyeol

"Tapi laki-laki itu memanggil dia Eunha sayang"

"Kau kira hanya satu yang bernama Eunha" Ucap Chanyeol meninggalkan mereka. Entahlah Chanyeol merasa tidak yakin dengan ucapan Luhan. Chanyeol pernah mengobrol dengan Eunha walaupun sebentar dan gadis itu benar-benar menggemaskan dan terlihat polos dengan sikap pemalunya berbicara dengannya dan Sehun.

'Aku yakin sekali yang aku lihat itu Eunha, aku akan memberi tahu Sehun hal ini'

TBC

Senang banget ada yang baca FF gaje ini. Terima kasih ya /bow/ dan review kalian benar-benar buat aku senyum-senyum sendiri, apakah ini yang namanya cinta? /ditabok/ . Ehm buat fans Eunha Gfriend maaf ya. Aku ga bermaksud bkin image Eunha jelek di FF ini. Bingung banget soalnya. Sekali lagi maaf ya.

Mungkin aku akan update lama lagi karena fokus mau UN hikss:" jadi tetap tunggu FF ku ya * ga lama kok ehe

Hmm dan sekali lagi Review kritik atau saran biar aku bisa belajar lagi