Feral
Rate M – E
Pair: Hatake Kakashi x Yamato Tenzou slight Uchiha Shisui x Uchiha Itachi
Naruto milik Masashi Kishimoto. Author hanya pinjam karakternya.
Warning! ABO AU! Alpha Hatake Kakashi, Omega Yamato Tenzou. OOC (mungkin). Typo dan alur tidak jelas.
Note: Aku tahu kalau Kinoe dan Yamato adalah nama samaran yang diberikan untuk Tenzou. Jadi disini aku akan menggabungkannya menjadi Yamato Tenzou dengan nama ANBU Neko (Cat).
Selamat membaca!
.
.
.
Semuanya bermula dari misi perburuan ninja liar yang diperintahkan oleh Sandaime hokage.
Tim Ko dengan anggota Hatake Kakashi, Uchiha Shisui, Shiranui Genma dan Yamashiro Aoba telah pergi selama seminggu untuk memburu ninja liar yang dilaporkan berada di sekitar perbatasan Konoha dengan Suna.
Dari kabar yang didapatkan, ninja liar itu memiliki kemampuan menyamar yang hebat dan memiliki pengetahuan tentang racun. Ninja itu sering menggunakan nama palsu dan menjual racunnya pada masyarakat sebagai obat palsu.
Mereka berhasil membunuh ninja liar itu tanpa adanya korban, sekalipun lengan Kakashi sempat tergores saat lengah karena kelelahan dan kaki Shisui hampir tertusuk karena lokasi shunshin yang salah.
Kakashi dan Shisui tidak merasakan apapun yang salah, dan Genma juga tidak menemukan keanehan di luka yang mereka dapatkan. Jadi mereka semua segera kembali ke Konoha untuk melaporkan hal ini pada Hokage dan memeriksakan diri.
"Aku butuh labolatoriumku. Ada banyak racun yang tidak bisa dideteksi dalam misi seperti ini." Kata Genma, dengan serius membebat luka Shisui dan Kakashi erat-erat sebagai pencegahan.
Mereka berhasil sampai di Konoha pada hari ke dua setelah misi mereka selesai, dan dari sanalah keanehan mulai terjadi.
Uchiha Shisui berkata bahwa dia tidak enak badan dan perutnya panas hingga ingin muntah, membuat Aoba ditugaskan untuk membawanya langsung ke rumah sakit untuk diperiksa. Sedangkan Kakashi berkata dia tidak merasakan apapun yang salah, membuat tangan Genma gatal untuk menyeretnya ke rumah sakit.
Tapi Hakate Kakashi sudah terkenal dengan kekeraskepalaannya dan juga kebenciannya pada rumah sakit, membuatnya sulit ditemukan ketika hal seperti ini terjadi.
Genma menghembuskan napas dan tetap diam di tempatnya ketika Kakashi kabur melalui jendela di belakang Hokage.
Sandaime hokage mendesah lelah ketika melihat Genma yang masih diam di tempatnya. "Hound-kun tidak mau ke rumah sakit lagi, Kamereon-kun?"
"Iya, Hokage-sama. Fukuro dan Hound-taichou terluka, dan Fukuro mengeluh sakit perut dan pusing sebelum ini. Aku khawatir bahwa Hound-taichou juga merasakan hal yang sama."
"Hmm… Neko sedang dalam misi keluar desa bersama Karasu dan Kaeru. Menurut perkiraan, mereka akan kembali besok."
Genma hampir mengerang. Kakashi memang keras kepala, dan satu-satunya yang bisa mengalahkan kekeraskepalaannya adalah Tenzou. Dia berharap bisa memberitahu Tenzou dan membuat Kakashi diperiksa, tapi rupanya pria itu sedang misi keluar desa.
"Kamereon-kun, tolong periksa hasil pengobatan Fukuro-kun. Jika ini racun yang mematikan, aku akan memerintahkan tim ANBU untuk menangkap Hound-kun dan memaksanya ke rumah sakit hingga Neko kembali."
"Ya, Hokage-sama."
.
.
.
Tenzou mengerutkan kening ke arah Konoha, membuat dua rekan timnya menoleh padanya.
"Neko-san?" tanya Itachi, "apa ada yang salah?"
"… aku merasakan firasat buruk. Ayo segera kembali."
Yugao hanya mengangguk, dan mereka mempercepat perjalanan hingga gerbang Konoha terlihat.
"… Neko-san benar. Ada yang tidak beres. Dadaku rasanya aneh…" Itachi tanpa sadar memegang dadanya, membuat Tenzou dan Yugao menoleh pada anggota mereka yang paling muda itu.
"Oh! Syukurlah kalian sudah kembali! Kaeru, pergilah melapor pada Hokage-sama. Neko dan Karasu, ikut aku!" Genma dengan pakaian ANBUnya melompat di depan mereka dan segera menarik Tenzou dan Itachi pergi, meninggalkan Yugao yang juga langsung melakukan shunshin menuju kantor Hokage.
"Tunggu—Kamereon! Apa yang terjadi?"
"Hound-taichou dan Fukuro-kun menjadi liar—Fukuro-kun bahkan sudah memasuki tahap rut, dia tidak bisa mengenali siapapun dan mengamuk. Hound-taichou yang membantunya ikut terkena imbasnya dan sekarang mereka berdua saling bertarung."
Tenzou dan Itachi bertukar pandangan.
"Kameron-san, kenapa mereka mendadak liar? Dan seharusnya rut Fukuro tidak akan datang sampai dua bulan lagi!"
"Rut Hound juga seharusnya tidak akan datang paling tidak tiga sampai empat bulan lagi."
"Aku akan menjelaskannya nanti! Sekarang ada hal yang lebih mendesak!"
Mereka bertiga berhenti di sisa-sisa lapangan latihan sepuluh—karena lapangan itu benar-benar hancur lebur seolah-olah Tsunade-hime memukulnya hingga tidak ada yang tersisa.
Dari tempat mereka, mereka dapat melihat dua tim ANBU lainnya yang berusaha memisahkan Kakashi dan Shisui, tapi mereka semua malah dilempar keluar dan hampir dibunuh. Aroma alpha yang sedang liar juga memenuhi tempat itu, membuat Tenzou merasa sedikit pusing.
Itachi terhuyung, membuat Tenzou langsung memegang lengannya erat. "Karasu. Tahan napasmu setidaknya sampai mereka berdua berhasil dipisahkan."
"Hn," gumam Itachi, terlihat menahan napasnya dan berdiri tegak. "Aku akan mendekat. Bisa bahaya jika Shisui menggunakan mangekyou-nya."
Tenzou berjengit ketika suara chidori mulai terdengar. "Dan Kakashi menggunakan chidorinya. Kau dari kanan Shisui, aku dari arah sebaliknya. Pastikan tidak menarik perhatian alpha lainnya, dimengerti?"
"Dengan sangat jelas." Jawab Itachi dan melakukan shunshin ke ujung lainnya. Genma sendiri sudah mengkode dua tim ANBU untuk mundur ke jarak yang aman.
Tenzou menunggu kode dari Itachi dan melepas topengnya, secara perlahan berjalan mendekati Kakashi yang membeku ketika melihatnya. Itachi di sisi lain juga melakukan hal yang sama.
"Kakashi-san," panggil Tenzou, dengan hati-hati melangkah mendekati mate-nya yang masih menatapnya dengan liar. "Alpha, mate,"
Kesadaran terlihat di kedua mata Kakashi dan sedetik kemudian Tenzou sudah berada di dalam pelukan pria itu.
"Tenzou," Kakashi merengek di telinganya dan menciumi lehernya dari balik masker dan bajunya. "Omega, mate,"
"Aku disini, alpha. Lihat, aku baik-baik saja, kenapa kau marah?"
"Mate, ugh… rut… racun di misi terakhir… Tenzou, aku… Shisui…" Kakashi terlihat kesulitan dan suaranya lebih mirip geraman marah, membuat Tenzou melihat Itachi dan Genma dari balik punggung Kakashi dan mengkode mereka bahwa dia akan membawa Kakashi ke rumah.
Itachi mengangguk singkat dan Shisui menggeram marah pada mereka semua sebelum menghilang dalam shunshin.
Kakashi tidak sempat balas menggeram karena Tenzou sudah membawanya kembali ke rumah—tepatnya, kamar mereka berdua.
"Mate, alpha, aku disini. Fokus padaku, ah?!" Tenzou tersekiap ketika Kakashi mendorongnya ke atas ranjang dan menarik turun maskernya.
"Omega," bisik Kakashi dan Tenzou hanya bisa menelan ludah ketika instingnya dengan segera tunduk pada alphanya. "Milikku."
Tenzou mendesah ketika Kakashi menciumnya dengan kasar dan melepas pakaiannya dengan terburu-buru. Dia dapat merasakan cairan omeganya membasahi celananya. Dia juga bisa melihat kemaluan Kakashi yang menonjol di balik celananya.
"Mate." Kakashi setengah menggeram sekarang, persis seperti binatang liar. Pria itu mengigit perpotongan leher Tenzou dan juga tanda mating mereka berkali-kali. Tangannya melepas sisa pakaian mereka dan membuka kedua paha Tenzou lebar-lebar sebelum menghujam masuk tanpa persiapan.
"Ugh—! Alpha!" Tenzou tidak bisa menahan diri dari menjerit sakit, membuat Kakashi berhenti dan merengek sedih. Dia menjilati leher dan pipi Tenzou, sepenuhnya berhenti bergerak untuk memberikan waktu bagi Tenzou beradaptasi dengan besarnya kemaluan alphanya.
"Maaf, Tenzou…"
Tenzou menggeleng dan menangkup kedua pipi Kakashi, membawanya kedalam ciuman sebelum menyatukan dahi mereka. "Tidak apa, bergeraklah."
Tanpa disuruh kedua kali, Kakashi bergerak maju mundur dengan kasar dan cepat, seolah-olah Tenzou hanya boneka mainannya. Kedua matanya terpejam dan bibirnya terus merapalkan nama Tenzou, membuat Tenzou menciumnya dalam-dalam ketika mencapai pelepasannya.
"Lagi… omega ku harus hamil…" Kakashi berbisik dengan tatapan liar. Pria itu terlihat menahannya, tapi Tenzou tahu bahwa rut mulai memenuhi kesadarannya.
Jadi dia mengangkat kedua tangan dan memeluk leber Kakashi, tersenyum kecil. "Berikan aku benihmu, alpha."
Kakashi menggeram dan mulai bergerak.
.
.
.
Ketika Tenzou membuka matanya setelah empat hari menemani rut Kakashi, dia langsung bertatapan dengan ekspresi bersalah pria itu.
"Tenzou, maafkan aku."
Tenzou mengerjapkan mata dengan bingung sampai dia merasakan kelelahan dan kesakitan tubuhnya. "Ah, tidak apa-apa, Kakashi. Aku mate-mu, kau bebas melakukan apapun denganku."
"Tapi aku menyakitimu,"
"Kau tidak dalam kondisi sadar. Apa yang terjadi, ngomong-ngomong? Kenapa kau dan Shisui bisa liar dan rut disaat yang sama?" Tenzou mengangkat tangan dan menyentuh pipi Kakashi, membawanya menatap Tenzou.
Kakashi beringsut mendekat, dengan hati-hati merengkuh Tenzou dan menempelkan dahi mereka berdua. "Misiku dengan ninja liar… kau tahu 'kan? Dia seorang ahli racun. Aku dan Shisui tergores… kupikir tidak ada yang aneh, jadi aku pergi setelah melaporkan misi pada Sandaime-sama."
Mata Tenzou menyipit curiga. "Kakashi… kau tidak 'pergi' karena tidak ingin Genma-san menyeretmu ke rumah sakit, 'kan?"
"…"
Tenzou menghembuskan napas dan mencubit pipi Kakashi keras-keras, membuat pria itu meringis dan berjengit sakit. "Sayang, apa yang kukatakan tentang mengobati luka yang didapatkan dari misi?"
"… hahu hawus he humah hahit haat hahu herhuha halam hihi." (Aku harus ke rumah sakit saat aku terluka dalam misi) Jawab Kakashi, masih dengan ringisan dan pipi yang ditarik Tenzou.
Cubitan Tenzou semakin kuat selama beberapa detik sebelum berhenti sepenuhnya. "Kadang aku tidak mengerti otak jeniusmu itu."
"Kitten," Kakashi hampir merengek seperti bocah lagi. Tapi Tenzou hanya memutar mata dan mengecup pipi Kakashi yang mulai kemerahan karena dicubit.
"Aku ingin mandi, dan makan nasi goreng. Kita akan mandi dan sarapan dan setelahnya kita akan ke rumah sakit dan membiarkan medis memeriksamu."
Kakashi terang-terangan gemetar, tapi dia mengangguk dan mulai mengangkat Tenzou kedalam gendongannya untuk memenuhi keinginan omeganya.
.
.
.
"Jadi, tidak ada yang aneh selain peningkatan hormon yang berlebihan?" tanya Sandaime ketika melihat dokumen yang Shisui dan Kakashi bawa.
"Akimoto-san berkata bahwa racunnya berbahaya bagi tubuh anak-anak dan orang yang belum memiliki mate karena mereka akan terus mengamuk dan menjadi liar seperti hewan buas tanpa dapat berhenti sebelum dibunuh." Shisui bergidik dan meringis. "Jujur saja aku tidak mengingat apapun setelah bertemu dengan Hound-senpai di lapangan latihan kemarin selain bau feromon Karasu-chan."
Kakashi hanya menggumam, tidak mengatakan apapun.
Sandaime menghembuskan napas dan menutup matanya, "lalu bagaimana keadaan Neko dan Karasu sekarang?"
"Neko kelelahan. Medis berkata bahwa dia tidak boleh bekerja setidaknya selama tiga hari."
Shisui berjengit, "uh, Karasu-chan juga sama… ibunya sudah menatap kami dengan penuh ancaman pagi ini… jadi kurasa dia tidak bisa bekerja selama beberapa hari kedepan."
"… baiklah. Aku memberi kalian libur dua hari. Neko dan Karasu empat hari. Istirahat dan kembalilah setelahnya." Sandaime memijat kepalanya dan melambaikan tangan, secara tidak langsung mengusir mereka berdua.
Tanpa suara, Kakashi dan Shisui keluar.
"… jadi, apa yang akan kau lakukan?" tanya Shisui.
"Hm… aku akan membeli bahan makanan dan stok obat sebelum kembali ke rumah. Jarang sekali kita mendapat libur~! Bagaimana denganmu?"
"Aku berencana membeli beberapa tusuk dango sebelum kembali dan merawat mate-ku." Shishui mengangkat bahu, kemudian pergi dengan shunshin.
Kakashi tidak tersinggung. Shisui memang seperti itu. Dia memikirkan kembali perkataan Uchiha itu dan mengangguk. "Mungkin aku juga akan membeli beberapa kenari dan tempura untuk mate-ku…" gumamnya, mulai melangkahkan kaki menuju pasar.
.
.
.
End.
A/n:
Sudah lama sekali aku ingin membuat fanfiksi ini! FeralAlpha!Kakashi dan FeralAlpha!Shisui bertarung membuatku ingin berteriak histeris hahahaha. Belum lagi dua omega mereka yang sama-sama kelelahan karena sifat kedua alpha itu.
Kakashi dengan kekeraskepalaannya, juga Shisui dengan kegilaan dan kecanggungannya. (DAN TIDAK, AKU TIDAK SHIP KAKASHI X SHISUI. Mereka hanya terlihat lucu seperti saudara menurutku.)
Oke, aku mulai tidak jelas. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di fanfiksi lainnya!
Ziandra, 17 Januari 2024.
