Name: White Dragon Shinobi
Author: FCI. The World Arcana
Rating: M
Genre: Adventure, Friendship
Pair: Vali Lucifer x Miku Hatsune x Luka Megurine x Lavinia Reni, Naruto Uzumaki x Moka Akashiya x Mizore Shirayuki, Arthur Pendragon x ?, Bikou x Samui, Gaara x Le Fay Pendragon, Kurama x Yasaka, etc.
.
.
Chapter 7: Countdown to Moon Invasion
.
.
Beberapa minggu setelah penyerangan duo Otsutsuki pada Son Goku yang berhasil dihentikan oleh Naruto dan Sasuke. Kakashi selaku Rokudaime Hokage memutuskan untuk membuat rapat Gokaige dadakan dan membahas tentang hal itu dan dalam rapat dadakan itu. Kelima Hokage pun memutuskan agar semua Bijuu untuk menetap di dalam tubuh Naruto sampai situasi membaik. Dan bisa dilihat kalau semua Bijuu terlihat tidak masalah akan hal itu bahkan Shukaku karena mereka sudah respek pada Naruto karena bantuannya dalam Perang Dunia Shinobi Keempat karena berhasil menyelamatkan mereka semua dari Akatsuki dan Sasuke.
Kembali dengan Vali, dia terlihat sedang berlatih dengan Bikou dan Bikou harus dibuat takjub akan Vali yang semakin kuat. Bahkan dia tidak terlihat membutuhkan kekuatan Albion untuk melawannya. Dia hanya menggunakan kekuatan fisik sekaligus chakranya.
"Bagaimana, Bikou? Sudah menyerah?"
"Ya, aku menyerah Vali." Balas Bikou yang kemudian berkata "Kau semakin kuat Vali. Bahkan kau bisa melawanku tanpa menggunakan [ Divine Dividing] sama sekali untuk melawanku."
"Itu karena latihanku dengan Naruto setelah aku menguasai kekuatan chakraku. Maaf jika aku terlihat meremehkanmu karena melawanmu tanpa menggunakan kekuatan Albion. Tapi aku ingin tahu sekuat apa aku tanpa bantuan Albion."
"Tidak masalah Vali. Itu berarti kau lebih hebat dari rivalmu yang hanya bergantung pada Sacred Gear -nya itu."
Saat mereka terlihat asyik berbincang-bincang, mereka dikejutkan akan kehadiran Naruto yang berkata "Maaf kalian berdua. Apa aku mengganggu?"
"Tidak sama sekali, Naruto-san." Balas Bikou yang kemudian melanjutkan "Jadi bagaimana dengan rapatnya, Naruto-san?"
"Kelima Kage memutuskan agar aku menampung sembilan Bijuu di tubuhku ini sampai masalah kami dengan ketiga Otsutsuki itu selesai."
"Jadi kakekku berada di dalam tubuhmu, Naruto-san?" Tanya Bikou yang dianggapi dengan anggukan kepala oleh Naruto "Apa itu tidak masalah? Kuatkah tubuhmu menahan kekuatan 9 Bijuu di tubuhmu?"
"Jangan khawatirkan aku, Bikou-san. Aku sudah pernah mengatasi kehadiran mereka semua di tubuhku saat Perang Dunia Shinobi keempat meskipun hanya setengah chakra dari mereka. Tapi sekarang aku sudah cukup kuat. Jadi meskipun aku harus menampung semua chakra penuh dari sembilan Bijuu, aku masih sanggup untuk mengatasinya sekali lagi." Balas Naruto yang melanjutkan "Oh ya, aku lupa bilang padamu. Raikage -occhan menyetujui proposalku untuk membiarkanmu menetap disini supaya kau bisa dekat dengan Vali. Tapi dia berharap jika dia membutuhkanmj, maka kau akan segera kembali kesana."
"Baguslah kalau begitu." Balas Bikou yang sebenarnya merindukan teman dekatnya di Kumogakure yang bernama Samui. Tapi kesempatan untuk berbicara dan sparring dengan sahabat dekatnya lebih membuatnya tertarik dan membuat dia memutuskan untuk tinggal di Konoha selama beberapa waktu.
"Oh ya, Vali. Bisa kau serahkan kunci apartemenmu pada Bikou-san."
"Tapi kenapa Naruto?"
"Proyek pembuatan tempat untuk klan Uzumaki telah selesai dan mereka juga telah membuat tempat tinggal untuk ketua dari klan Uzumaki yaitu kau."
"Jadi aku akan mulai tinggal disana sekarang?"
Mendengar pertanyaan Vali, Naruto pun membalas "Ya begitulah. Kau juga bisa mengajak Lavinia-san dan Luka-chan untuk tinggal denganmu kalau kau mau. Mereka semua adalah calon istrimu lagipula."
Vali ingin sekali membantah perkataan Naruto tapi dia tidak bisa. Setelah apa yang dia lakukan dengan Miku, Lavinia dan Luka... Dia tidak bisa memungkiri kalau dia ingin sekali bersanding dengan ketiga orang itu. Bahkan sebelum selesainya terbangun compound untuk klan Uzumaki, dia bahkan sering melakukannya bersama dengan Luka dan Lavinia.
"Aku cukup terkejut mendengar kau menjalin hubungan dengan tiga gadis cantik seperti mereka terutama Lavinia-san yang aku pikir merupakan pacar Tobio-san pada awalnya, Vali. Tapi setelah apa yang dilakukan oleh Kuroka, kau layak mendapatkan ini Vali."
"Arigatou, Bikou..."
.
.
- Time Skip -
.
.
Setelah latihan dengan Bikou yang dia lakukan saat waktu istirahatnya, Vali pun melanjutkan tugasnya menjadi pelayan di restoran Mikuo. Banyak member klan Uzumaki yang tidak habis pikir kenapa ketua klan mereka yang juga merupakan anak tunggal salah satu tuan puteri di rumah lama mereka seperti Naruto masih memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan seperti ini. Tapi Vali membalas kalau dia memutuskan untuk tetap bekerja disini agar dia tetap bisa dekat pada Luka dan Miku, dua orang dari tiga orang pilihan dari ketua klan mereka itu dan mereka tidak masalah akan hal itu.
"Jadi kau ingin aku untuk tinggal di rumah barumu, Vali-kun?"
"Ya itu juga kalau tidak keberatan, Luka-chan."
Mendengar itu, Luka pun tertawa pelan dan berkata "Setelah apa yang kita lakukan beberapa minggu belakangan ini, mana mungkin aku menolak Vali-kun."
"Ugh..."
Melihat wajah kekasihnya yang memerah itu, membuat Luka mentertawakannya dan hal itu membuatnya menatapnya dengan kesal. Setelah itu, Luka pun berkata "Jadi bagaimana dengan Miku-chan. Apa kau akan mengundangnya seperti aku dan Lavinia-san?"
"Miku sudah punya rumah sendiri bersama dengan kakak dan kakak iparnya, Luka. Tapi kalau Miku bersedia, aku tidak masalah."
"Kalau begitu aku akan—"
Tapi entah kenapa kepalanya terasa pening dan hampir saja jatuh ke tanah kalau tubuhnya tidak segera ditangkap oleh Vali "Luka, apa kau baik-baik saja?"
"Ah, aku baik-baik saja Vali-kun. Entah kenapa aku merasa tidak enak badan sejak tadi pagi."
Mendengar itu, bisa dilihat kalau Vali terlihat khawatir "Kalau begitu setelah jam kerja kita selesai, aku akan membawamu ke dokter."
"Tapi—"
"Tidak ada tapi-tapian. Aku akan membawamu ke dokter setelah jam kerja kita selesai dan itu final."
"Baiklah, kalau itu keinginanmu Vali-kun." Balas Luka yang kemudian membatin 'Hmm, sebenarnya apa yang terjadi padaku? Kalau tidak salah aku juga mual-mual tadi pagi sebelum aku berangkat kerja. Mungkinkah aku sedang—'
.
.
- Time Skip -
.
.
Waktu pun berlalu dan Vali pun sedang berkonsultasi dengan Sakura yang merupakan salah satu dokter terbaik di rumah sakit desa Konoha . Dan saat Sakura menjelaskan kalau kekasihnya yaitu Luka sedang hamil, dia merasakan perasaan senang tapi juga takut. Senang karena dirinya akan menjadi seorang ayah dan juga takut kalau dirinya tidak bisa menjadi seorang ayah yang baik karena teringat masa lalunya saat dirinya dibenci dan disiksa sang ayah karena ketakutannya pada dirinya yang disebabkan oleh hasutan kakeknya. Membuatnya keluar dari ruangan tempat kerja Sakura dan membuat Luka bersedih karena dia berasumsi kalau Vali tidak menyukai kabar itu.
Saat Luka keluar dan menemukan Vali sedang duduk di salah satu kursi disana, dia pun duduk di sebelahnya dan berkata dengan sedih bahkan Vali bisa melihat air mata hampir menetes dari kedua bola mata Luka, membuatnya tersentak "Vali-kun, apa kau tidak menyukai tentang kehamilanku ini?"
"Tidak, Luka. Aku sangat senang akan hal ini. Aku senang kalau aku akan menjadi seorang ayah. Tapi aku juga merasakan perasaan selain kebahagianku terhadap kabar ini." Balas Vali yang tidak ingin Luka salah paham "Ketakutan."
"Tapi kenapa kau takut dengan kehamilanku, Vali-kun?"
"Karena aku takut kalau aku akan menjadi ayah yang buruk bagi anak kita, Luka." Balas Vali yang melanjutkan "Selama hidupku, aku tidak punya tanggapan positif untuk keluargaku kecuali ibuku. Ayahku selalu menyiksaku saat diriku masih kecil dan kakekku... Dia malah senang kalau aku diperlakukan seperti itu. Dia bilang hal yang dilakukan ayahku adalah untuk membuat diriku kuat. Tapi aku tahu kenyataannya. Dia membenciku karena diriku ini berbeda. Karena dimatanya di dalam diriku ini, aku mewarisi darah kotor dari yang aku warisi dari ibuku. Karena itulah aku takut. Takut kalau aku tidak bisa menjadi ayah yang baik. Sama seperti si brengsek itu. Karena aku tidaklah tahu bagaimana caranya menjadi seorang ayah yang baik karena ayahku bukanlah sosok yang wajib diteladani."
Luka pun mendengarkan Vali tentang semua kejahatan ayah kepada kekasihnya itu sampai-sampai dia menutup mulutnya karena shock bahwa mendiang calon ayah mertuanya itu sangat tega pada anaknya sendiri hanya karena hasutan kakeknya itu padahal dirinya masih terlalu muda untuk mendapatkan siksaan seperti itu. Karena hal itulah, Luka mengerti kenapa Vali ragu kalau dirinya bisa menjadi ayah yang baik atau tidak dan malah berubah seperti sang ayah.
Luka yang melihat kekasihnya itu menangis lalu memeluknya dengan erat, membuat Vali terkejut dan Luka pun berkata "Kau tidak akan melakukan itu Vali-kun. Aku yakin karena aku tahu kalau kau akan menjadi ayah yang baik bagi calon anak kita."
"Tapi kenapa kau yakin sekali tentang hal itu, Luka?"
Mendengar pertanyaan Vali, dia pun berkata "Karena kau adalah Vali Uzumaki. Sosok yang aku cintai dan juga sosok yang membuat phobia-ku terhadap pria menghilang. Kau juga sangat baik pada anak-anak bahkan banyak anak-anak di desa ini mengidolakanmu seperti Naruto-san. Jadi aku yakin kau tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti ayahmu itu Vali-kun."
"Arigatou, Luka." Balas Vali yang langsung memegang dagu Luka dan menciumnya dengan lembut yang kemudian dibalas oleh Luka.
.
.
- Line Break -
.
.
Setelah selesai mengecek kondisi Luka, Vali dan Luka pun pergi ke kediaman klan Uzumaki dan melihat banyak anggota klan Uzumaki yang terlihat sibuk untuk membenahi rumah mereka. Beberapa dari mereka pun bahagia saat tahu Luka mengandung anak dari Vali dan akan mengadakan pesta syukuran tapi Vali menolaknya karena dirinya tidak mau mengganggu beberapa anggota klan Uzumaki yang sedang bersiap untuk membenahi tempat tinggal mereka malah harus sibuk mengurus pesta kehamilan untuk kekasihnya itu.
Saat sampai di rumah barunya, dia bisa melihat kalau disana ternyata sudah ada Lavinia yang terlihat sudah membawa barang-barang dari apartemen Vali dan Luka dengan bantuan Naruto dan kedua istrinya. Melihat keberadaan mereka berdua, Lavinia pun menghampiri mereka berdua dan berkata "Kalian berdua telat, Va-kun, Luka-san... Apa terjadi sesuatu?"
Vali pun mengatakan tentang apa yang terjadi di rumah sakit dan itu membuatnya senang tapi juga iri "Aku jadi iri padamu, Luka-chan. Aku yang berhubungan badan dengan Va-kun pertama kali, tapi kau yang hamil lebih dahulu. Kau subur sekali ternyata, Luka-san."
Mendengar itu wajah Luka pun memerah dan dia pun berkata "Ah, tidak juga Lavinia-san. Aku yakin kau dan Miku-chan akan menyusulku nanti, Lavinia-san."
"Terserah kau sajalah, Luka-san." Balas Lavinia yang kemudian berkata "Kalau begitu kalian berdua mandilah. Aku akan buatkan makanan yang enak untuk kalian berdua."
.
.
- Line Break -
.
.
Setelah selesai membersihkan tubuh mereka dan makan masakan buatan Lavinia, mereka bertiga pun dikejutkan dengan kehadiran Miku yang terlihat membawa satu tas gemblok dan dua tas tenteng yang terlihat agak berat. Melihat itu Vali pun membantunya dan bertanya kenapa dia pergi ke rumah barunya meskipun punya rumah sendiri dengan kakak dan kakak iparnya. Tapi Miku membalas kalau dia akan tinggal di kediaman Vali mulai sekarang dan kakak iparnya juga menyetujuinya, meskipun kakaknya masih ragu untuk membiarkan dia tinggal di rumah Vali.
Setelah Miku memakan makanan buatan Lavinia, Miku pun berkata pada Luka "Jadi kau hamil anak pertama dari Vali-kun, Lu-chan?"
"Ya begitulah..." Balas Luka yang membalas "Maaf kalau aku dan Lavinia-san mencuri start darimu, Miku-chan."
"Tidak masalah Lu-chan. Nanti juga aku dan Lavinia-san bisa menyusul." Balas Miku yang kemudian melanjutkan dengan nada sensual yang mematikan "Iya kan, Va-kun?"
"Tentu saja, Miku." Balas Vali yang merinding karena tatapan Miku. Setelah itu dia pun menatap barangnya dan berkata 'Aku harap kau kuat untuk malam ini, little bro.'
Setelah mengatakan itu, Vali pun dibuat terkejut saat melihat di ruangan itu terlihat ditempat bukan hanya oleh dirinya dan tiga kekasihnya saja tapi ada bayang-bayang ibu-nya dan keluarga barunya sekaligus Azazel yang sudah seperti ayah baginya. Keluarga yang dia tinggalkan disana karena dia ingin menjalankan kehidupan yang baru. Membuatnya meneteskan air mata tanpa dia sadari.
Saat melihat Vali, Lavinia pun berkata "Kau kenapa Vali-kun? Aku melihatmu meneteskan air mata."
"Tidak apa-apa, Lavinia. Aku hanya merindukan Azazel, ibu kandungku, ayah angkatku dan adik-adikku yang lain. Tidak perlu dikhawatirkan."
.
.
Saat pagi tiba, Vali pun berlatih dengan Naruto. Dia merasa takjub dengan perkembangan Vali yang bisa menguasai banyak Ninjutsu Futon dan Suiton bahkan bisa menguasai Kekkei Genkai Hyouton walaupun masih belum sempurna. Saat ini Vali dengan armor Balance Breaker terlihat sedang melawan Naruto yang sedang menggunakan Sage Mode miliknya yang berakhir berimbang.
Saat sedang istirahat, Vali pun berkata "Jadi kenapa kau memintaku untuk menggunakan Balance Breaker untuk melawanmu, Naruto?"
"Lawan yang akan aku dan Sasuke hadapi mempunyai kemampuan untuk menghisap serangan Ninjutsu, Vali." Balas Naruto yang kemudian melanjutkan "Dan melihat kemampuan Divine Dividing milikmu untuk menghisap kekuatan musuh itu memiliki konsep yang sama dengan kemampuan orang itu, jadi aku mencoba berlatih melawanmu. Jadi jika aku melawan dia kembali, aku sudah siap."
"Oh begitu..." Ucap Vali yang mengerti kondisi sepupunya itu. Sebenarnya Vali ingin sekali membantu sepupunya itu melawan sosok yang akan menghancurkan perdamaian di rumah barunya itu, tapi dia tidak bisa gegabah apalagi dengan kehamilan Luka. Dia tidak ingin mati bodoh tanpa bisa melihat anaknya lahir ke dunia ini.
"Aku sudah mendengar kehamilan Luka-chan, selamat ya Vali."
Mendengar itu, Vali pun berkata "Sama-sama Naruto. Terima kasih atas ucapan selamatmu."
Vali pun terdiam selama beberapa saat, lalu dia melanjutkan "Jadi, Naruto. Menurutmu aku bisa menjadi ayah yang baik tidak?"
"Kau bertanya ini karena masa lalumu dengan ayahmu ya?" Tanya balik Naruto dan saat dia melihat Vali hanya diam saja, dia pun berkata "Kau tahu, Vali... Saat Moka-chan dan Mizore-chan hamil aku juga sama sepertimu. Bagaimana tidak... Aku hanyalah anak yatim yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua karena kedua orang tuaku sudah meninggal saat aku masih kecil. Bahkan saat kecil, aku sangat nakal karena itu. Aku baru merasakan rasa kasih sayang seorang ayah setelah Iruka-sensei mulai mengganggap dan menerimaku sebagai penghuni desa sekaligus shinobi dari desa ini. Tapi saat anakmu lahir. Kau akan merasakannya, Vali. Perasaan besar untuk melindungi senyuman dan kebahagiannya bahkan sampai titik darah penghabisan sekaligus. Dan saat itu tiba, kau akan merasakan kalau semua kekhwatiranmu sebelumnya akan menghilang."
"Begitukah? Hmm... Aku harap kau benar, Naruto."
.
.
- Line Break -
.
.
Di dimensi Draconis Deus , tepatnya di daerah Kyoto ... Bisa dilihat sosok tiga orang sedang terlihat membicarakan sesuatu dengan serius. Sosok wanita cantik berambut merah panjang, wanita berambut pirang panjang yang mempunyai sembilan ekor berwarna keemasan dengan tubuh yang aduhai dan juga sosok pria tua berambut tua dengan janggut yang panjang. Di tangannya, dia juga memegang sebuah tongkat berukuran panjang.
"Jadi maksudmu saat ini, Elemental Nation sedang dalam bahaya Yasaka-san?"
"Ya begitulah." Balas wanita berambut pirang bernama Yasaka ini yang menjawab pertanyaan sosok wanita cantik berambut merah yang ternyata adalah ibu kandung dari Vali, Narumi Uzumaki "Kurama-kun bilang padaku kalau sembilan Bijuu sedang diincar oleh sosok yang katanya membuat sosok ibunda dari Rikudou Sennin kesulitan."
"Apa kita harus membantu mereka Yasaka?" Tanya sosok pria tua yang berada di dekat Yasaka "Suamimu dan kakakku sedang berada dalam bahaya saat ini."
"Kurama-kun bilang kalau itu tidak perlu, Sun Wukong. Dia cukup yakin kalau host-nya dan temannya yang merupakan reinkarnasi dari kedua putra dari Rikudou Sennin itu bisa mengatasinya."
Mendengar itu, sosok bernama Sun Wukong itu terlihat kesal dan berkata "Dia itu... Kebiasaan sekali. Memangnya dia pikir kita berdua keberatan apa kalau dia meminta bantuan pada kita?"
"Aku tahu perasaanmu, Sun Wukong. Tapi percayakan ini pada Kurama-kun dan mereka berdua." Balas Yasaka yang melanjutkan "Mereka berdua bisa mengalahkan Kaguya, aku yakin mereka bisa mengalahkan dua Otsutsuki baru itu."
Setelah terdiam beberapa lama, Narumi terlihat membuka mulutnya dan berkata "Jadi ada kabar apa tentang tiga fraksi surgawi, Yasaka-sama?"
"Fraksi malaikat jatuh tidak terlihat melakukan apapun dan Azazel juga sepertinya sudah menerima tentang kepergian Vali, tapi—"
"Tapi apa Yasaka-sama?"
"Fraksi iblis terlihat bersikeras untuk mencari Vali-san dan membawanya kembali ke sini karena Sirzech ingin dia untuk membangun kembali klan Lucifer di Underworld ." Balas Yasaka yang kemudian mendengus "Mereka tidak sadar kalau Vali-san tidak menyukai statusnya sebagai anggota keluarga Lucifer dan menjadi anak dan cucu dari Razevan dan Rizevim. Dia malah lebih bahagia menggunakan nama klan-mu di Elemental Nation setelah dia menjadi pemimpin dari klan Uzumaki di Konoha ."
"Apa aku tidak salah dengar?" Tanya Narumi yang melanjutkan "Putraku membangkitkan klan kami di Konoha ?"
"Kau tidak salah dengar, Narumi-san. Pada awalnya itu semua adalah ide dari keponakanmu itu. Tapi karena dia adalah calon Hokage yang baru, jadi dia menjadikan putramu sebagai pemimpin baru dari klan Uzumaki."
Narumi terlihat bangga akan sang putra. Jujur saja saat dirinya tinggal di Konoha , ingin sekali dirinya dan sang kakak membangun klan mereka dari nol lagi di Konoha . Tapi dia tidak bisa melakukannya karena banyak anggota klan Uzumaki yang tersebar di seluruh pelosok di Elemental Nation membenci Konoha yang menurut mereka mengkhianati mereka karena tidak mengirimkan bantuan sama sekali saat Uzushiogakure diserang 3 desa besar lain selain Konohagakure dan Sunagakure . Padahal itu semua ulah Danzo yang memberikan informasi palsu pada Hiruzen Sarutobi dan membuat dia terlambat untuk mengirim bala bantuan ke Uzushiogakure . Saat Hiruzen berhasil mengirim bala bantuan, itu sudah terlambat. Desa sudah hancur dan semua penduduk Uzushiogakure terpencar ke segala arah dan saat Hiruzen menanyakan tentang ini pada Danzo, dia hanya berkilah dan bilang kalau kehancuran Uzushiogakure sangat disayangkan dan sudah menjadi takdir mereka untuk hancur karena menurut dia, ketiga desa memang sudah membenci dan takut kalau Uzushiogakure akan menjadi lebih kuat dari mereka karena kekuatan Fuinjutsu yang mereka miliki. Membuat Hiruzen kehilangan respeknya pada sosok anggota tim-nya itu.
'Aku bangga padamu putraku...' Batin Narumi yang terharu pada pencapaian putranya ini "Apa kau punya kabar lain tentang putraku dari suamimu, Yasaka-sama?"
"Dia bilang kalau dia mempunyai tiga kekasih yang akan dia nikahi dalam waktu dekat dan juga Kurama-kun bilang padaku kalau salah satu dari mereka terlihat sedang hamil."
Wajah Narumi terlihat blank saat mendengar kabar itu, tapi beberapa detik kemudian... Dia terlihat tersenyum dan berkata "Aku akan menjadi seorang nenek!!!"
.
.
- Time Skip -
.
.
Kembali kepada Vali, dia saat ini terlihat sedang melatih kemampuan Empireo Juggernaut Drive miliknya yang walaupun mempunyai kekuatan lebih dahsyat daripada Cardinal Crimson Promotion milik Issei, tapi kekuatannya itu sangat tidak stabil dan hal itu membuatnya tidak bisa menggunakan kekuatan itu dalam jangka waktu panjang.
'Tch, sialan. Tidak peduli apapun yang telah aku lakukan, aku masih belum bisa memperpanjang durasi dari armor Empireo Juggernaut Drive milikku. Sebenarnya apa yang harus aku lakukan agar membuat kekuatan Empireo Juggernaut Drive lebih stabil lagi, jadi aku bisa menggunakannya dalam pertarungan jangka panjang.'
"Kekuatan yang sangat hebat Vali. Aku tidak yakin bisa mengalahkanmu tanpa menggunakan kemampuan penuh Rikudou Senjutsu milikku jika kau menggunakan kekuatan ini Vali." Ucap Naruto yang datang dan memperhatikan Vali yang bisa terlihat sangat terkuras staminanya karena kemampuan Empireo Juggernaut Drive miliknya "Tapi aku rasa kemampuanmu itu tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama dan juga kemampuan itu menguras banyak stamina dan energimu, ya Vali."
"Begitulah, Naruto." Balas Vali yang kemudian melanjutkan "Aku sudah melakukan cara apapun tapi kemampuan ini masih saja menguras banyak stamina serta energiku dan aku juga tidak bisa menggunakan untuk jangka waktu yang lama."
"Hmm, bagaimana jika kau mencoba mengaktifkan mode itu dengan menggabungkan kekuatan chakramu dan kekuatan demonic milikmu. Apa kau sudah mencobanya?"
Vali pun tersentak saat mendengar saran dari sepupunya itu dan membuatnya berkata "Aku belum pernah mencobanya. Tapi aku akan mencobanya sekarang."
Tapi sebelum Vali melakukan itu, Naruto pun berkata "Kau lakukan itu besok saja. Ini sudah malam. Lagipula aku yakin akan ada perang besar di kediamanmu nanti."
Wajah Vali pun memerah karena dia sadar maksud perkataan sepupunya itu "Baiklah, aku akan segera pulang ke rumah. Oh ya, Naruto..."
"Ada apa?"
"Aku tahu Elemental Nation sedang berada dalam bahaya karena perbuatan sosok yang kau bilang berasal dari klan Otsutsuki itu. Tapi ingat... Aku ada disini. Jika kau membutuhkan bantuanku, kumohon jangan sungkan. Tempat ini sudah menjadi rumah keduaku selain dimensi Draconic Deus lagipula."
"Terima kasih atas tawaran bantuanmu ini Vali..." Ucap Naruto yang melanjutkan saat Vali sudah tidak berada di jarak penglihatannya lagi "Tapi kau tidak perlu khawatir. Aku, Sasuke dan Kage yang lain yang akan mengurus mereka. Kau urus saja keluarga kecilmu, Vali. Mereka lebih membutuhkanmu daripada aku dan Elemental Nation ."
.
.
- To Be Continued -
