Name: White Dragon Shinobi
Author: The World Arcana
Rating: M
Genre: Adventure, Friendship
Pair: Vali Lucifer x Hatsune Miku x Luka Megurine x Lavinia Reni, Naruto Uzumaki x Mizore Shirayuki x Moka Akashiya, Arthur Pendragon x ?, Bikou x ?, Art, Le Fay Pendragon x Gaara, Kurama x Yasaka, etc.
Chapter 3: White Dragon Emperor and the Beautiful Pink Haired Girl
"Terima kasih telah mengundangku untuk makan bersama dengan keluarga kalian, Naruto."
Meendengar perkataan sepupunya itu, Naruto terlihat tersenyum dan berkata "Tidak masalah Vali. Lagipula kau ini adalah salah satu dari anggota keluargaku."
"Terima kasih Naruto."
Setelah itu, muncul wanita berambut ungu dengan mata berwarna biru dengan menggunakan dress berwarna biru sampai kakinya yang sedang memakai apron dan dia juga sudah membawa panci berisi kuah ramen yang dia taruh di depan Naruto.
"Tapi jujur, aku sedikit kecewa padamu Naruto-kun."
"Eh..."
"Kau tidak pernah memberitahuku, Moka-chan dan anak-anak kita kalau kau masih mempunyai sanak keluarga lain seperti bibimu dan sepupumu, Naruto-kun."
Hal itu membuat Naruto yang akan memakan ramennya panik dan berusaha menjelaskan semuanya pada Mizore "Tapi aku baru tahu itu dari Kakashi-sensei, Mizore-chan. Kumohon jangan marah padaku, Mizore-chan."
Moka Akashiya, salah satu istri dari Naruto selain Mizore. Sosok wanita berambut silver dengan beberapa helai rambutnya yang berwarna pink, warna mata heterochomia. Yang kanan berwarna mata hijau dan yang kiri berwarna mata merah. Saat ini dia terlihat memakai jaket bertudung berwarna hijau pun berkata pada Mizore "Berhentilah mengerjai Naruto-kun, Mizore-chan. Aku tahu kau tidak benar-benar marah padanya kan?"
"Kau selalu tahu cara pikiranku ya, Moka-chan."
"Tentu saja." Balas wanita bernama Moka yang melanjutkan makannya dengan santai "Sebagai rivalmu dan sesama istri dari Naruto-kun, aku harus tahu apapun yang kau pikirkan, Mizore-chan."
Mizore kemudian duduk di antara Naruto dan Moka. Dia juga melihat kalau Naruto sedang menatapnya dan berkata "Kau membuatku panik, Mizore-chan. Aku pikir kau sedang marah
padaku tadi."
Mizore yang mendengar itu terlihat terkekeh, membuat sang suami menatapnya dengan tajam "Maaf, maaf... Bisa kita lanjutkan acara makannya."
Mereka berempat bersama anak-anak Naruto dari Moka dan Mizore seperti si kembar Makoto dan Miyuki dan juga Narumi. Vali pun tersenyum melihat interaksi keluarga dari sepupunya meskipun di dalam hatinya dia menggertakkan giginya karena dia membayangkan kalau saja Kuroka tidak menjadi kekasih Issei dan menjadi kekasihnya, mungkin kisah cintanya akan berakhir bahagia seperti kisah cinta sepupunya dan dua istrinya.
"Kau tidak apa-apa Vali?"
"Aku tidak apa-apa, Naruto-san. Maaf telah membuatmu khawatir." Balas Vali.
-Time Skip-
Setelah makan bersama di kediamannya, Naruto pun mengajak Vali ke tempat dia selalu berlatih saat dia masih menjadi anggota tim 7. Naruto kemudian menatap Vali yang saat ini sedang menikmati udara segar yang masuk di hidungnya.
"Sepertinya aku tahu kenapa kau memutuskan pergi ke sini selain untuk mempelajari kekuatan yang kau warisi dari ibumu, Vali."
Mendengar perkataan Naruto, Vali menatap sepupunya dengan tatapan datar dan berkata "Apa maksudmu berkata seperti itu, Naruto-san?"
"Alasan lain kau kemari karena seorang gadis kan?"
'Bagaimana dia bisa tahu?'
"Jangan terkejut seperti itu." Ucap Naruto saat melihat raut keterkejutan yang terpancar dari wajah Vali "Sebelum aku menikah dengan Moka-chan dan Mizore-chan. Aku juga mengalami kejadian yang sama denganmu, Vali."
Melihat Vali yang menatapnya dengan bingung, Naruto melanjutkan perkataannya yang belum selesai itu "Ibumu mungkin belum tahu tentang hal ini tapi setelah kepergiannya disini terjadi perang lagi. Perang Dunia Shinobi ke-4... Perang terburuk meskipun kami semua, 5 desa besar tersembunyi telah bekerja sama untuk mengalahkan pencetus perang ini, Akatsuki. Dalam perang itu aku kehilangan salah satu sahabatku dan juga sosok gadis yang aku cintai sebelum Moka-chan dan Mizore-chan."
Vali terkejut mendengar itu dan menatapnya dengan tatapan iba, tapi Vali kemudian berkata "Tapi aku berbeda darimu, Naruto. Kau kehilangan sosok yang kau cintai karena kematian sosoknya, beda denganku."
"Lalu apa yang membuatmu kecewa dan patah hati seperti ini Vali?"
"Dia menjalani hubungan dengan sosok rival dan juga orang yang sudah aku anggap saudara meskipun kami tidak mempunyai hubungan darah. Dia, gadis yang aku cintai mencoba berhubungan badan denganku karena dia ingin mendapatkan keturunan dari sosok yang kuat seperti aku tapi aku menolak-nya karena aku dendam pada kakekku atas apa yang dia lakukan pada keluargaku dan kalau dia tahu hubunganku dengannya maka kakekku akan mengincar dia. Dan aku tidak menginginkan hal itu terjadi pada dia, makanya aku menolaknya. Setelah aku berhasil membunuhnya dengan bantuan sosok rivalku, aku berencana untuk mengatakannya padanya. Mencurahkan semua isi hatiku pada dirinya tapi aku terlambat. Dia sudah menjadi milik dari rivalku dan aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikannya. Tapi mungkin itu salahku juga yang telah menolaknya di awal dan terlalu berharap kalau dia akan sadar dan menungguku sampai aku berhasil memusnahkan kakekku."
"Kalau begitu, lupakan tentang dia Vali."
"Huh?"
"Alasan dia menyatakan perasaan padamu sejak awal saja sudah salah. Maksudku dia menyatakan perasaannya padamu dan ingin berhubungan badan denganmu hanya karena dia ingin mempunyai keturunan dari sosok yang kuat? Yang benar saja!" Teriak Naruto dan kemudian dia menepuk bahu Vali dan melanjutkan "Lupakan semua perasaanmu kepada dia Vali. Bukalah lembaran baru. Kau orang baik Vali. Aku yakin kau akan menemui sosok yang akan mencintaimu dengan tulus disini Vali."
"Arigatou, Naruto." Balas Vali dan kemudian dia melanjutkan "Kalau begitu... Ayo kita mulai latihannya."
"Sebelum itu, kau harus menguasai dasarnya dulu Vali. Dasar sebagai seorang Shinobi." Ucap Naruto dan kemudian dia melanjutkan "Tree Climbing dan Water Walking."
Di dimensi lama Vali tepatnya apartemen yang dulu dia gunakan. Terlihat seorang gadis bertubuh seksi dengan rambut pirang panjang berombak dan berwarna mata biru sapphire tengah duduk di kasur yang biasa Vali gunakan untuk tidur. Air mata menetes dari kedua bola matanya saat melihat foto yang berada di genggamannya. Foto dirinya dan Vali yang tengah berjalan-jalan berdua setelah Vali berhasil mengalahkan dan membunuh Rizevim
"Jadi kau disini Lavinia."
"Tobio-kun."
Seorang pemuda berambut hitam pendek dan memiliki mata berwarna abu-abu pucat. Dia juga memakai pakaian tempur dan jaket berwarna hitam. Pemuda itu adalah Tobio Ikuse atau biasa dipanggil Slashdog. Pemuda yang merupakan salah satu mentor dari Vali dan sosok yang mengganggap Vali sebagai adik kecilnya sendiri.
"Ini semua salahku..."
"Lavinia—"
"Kalau saja aku jujur padanya tentang perasaanku padanya. Dia tidak akan terlalu mengharapkan Kuroka dan tidak akan pergi dari sini. Kita berdua akan menjadi sepasang kekasih. Ini semua salahku, Tobio-kun."
"Hentikan itu Lavinia." Balas Tobio yang kemudian memeluk erat Lavinia dan berkata "Semua ini bukan salahmu. Kepergian Vali sungguh disayangkan tapi ini semua adalah keputusannya. Ini semua bukan karena salahmu, Vali, Kuroka atau Sekiryuutei. Ini hanyalah takdir kejam yang menimpa Vali setelah dia baru dilanda kebahagiaan saat dia berhasil menemukan ibunya kembali."
"Arigatou, Tobio-kun. Karena telah menghiburku." Balas Lavinia yang telah menghapus air matanya dan menaruh foto dia dan Vali ke tempatnya "Jadi kenapa kau kemari, Tobio-kun? Apa kau ada urusan denganku?"
"Di Underworld mengadakan suatu seperti Rating Games tapi bukan hanya iblis saja yang bisa berpartisipasi tapi kaum malaikat, malaikat jatuh, Youkai, bahkan manusia bisa bergabung ke dalam festival yang bernama Azazel Cup itu. Aku ingin meminta kau bergabung dalam timku."
"Maaf, aku tidak tertarik untuk bergabung denganmu dalam turnamen bodoh itu Tobio-kun. Kalaupun aku bergabung, aku tidak akan bisa menahan diri untuk mencoba membunuh Kuroka kalau aku berhadapan dengannya lagi. Aku harap kau tidak kecewa dengan keputusanku, Tobio-kun."
"Tidak sama sekali, Lavinia. Aku sangat mengerti alasanmu. Kau ada benarnya lagipula. Kalau kau bergabung dan mencoba membunuh Kuroka itu akan mengakibatkan hubungan relasi antara fraksi iblis dan malaikat hancur." Balas Tobio dan kemudian dia melanjutkan "Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang, Lavinia?"
"Aku akan mencari tahu kemana Va-kun, Tobio-kun. Aku dengar dari rumor, dia terlihat terakhir kali dirumah ibunya. Mungkin aku akan kesana untuk mencari tahu keberadaan Va-kun."
"Semoga kau beruntung tentang tujuanmu itu, Lavinia." Balas Tobio yang kemudian membatin 'Kau benar-benar sungguh beruntung Vali. Sungguh beruntung.'
Kembali dengan Vali... Saat ini Naruto masih menatap Vali dengan tatapan terkejut karena dia bisa menguasai Tree Climbing dan Water Walking dengan cepat bahkan sudah menguasai Kage Bunshin no Jutsu, Kawarimi dan Henge no Jutsu.
"Jadi latihan apa lagi yang akan kau berikan padaku Naruto?"
"Latihanmu sudah cukup Vali. Aku akan memberikanmu ini." Jawab Naruto dan kemudian dia memberikan sebuah kertas ke tangan Vali yang menatapnya dengan bingung. Karena dia tidak tahu apa maksudnya Naruto memberikan kertas itu "Fokuskan chakra yang kau miliki ke kertas itu, Vali."
Vali masih tidak mengerti apa tujuan dari Naruto. Tapi dia tetap melanjutkan hal yang diintruksikan Naruto dan kertas di tangannya terbelah dan juga basah
"Huh..."
"Jadi elemen-mu air dan angin, huh? Sangat mengagumkan Vali. Kalau kau sudah menguasai dan menggabungkan kedua elemen itu, maka kau bisa menggunakan Hyoton."
"Maksudmu elemen es?"
"Tepat sekali."
"Apa kau bisa mengajariku, Naruto?"
"Aku mempunyai elemen angin tapi teknik Futon yang aku miliki hanyalah Rasenshuriken saja. Tapi besok aku akan mengajakmu ke perpustakaan. Siapa tahu ada teknik yang cocok untuk kita pelajari."
"Oh ya Naruto..."
"Ada apa Vali?"
"Apa disini ada tempat yang membutuhkan tenaga kerja?" Tanya Vali pada sepupunya itu "Aku rasa kalau aku ingin menetap disini. Aku harus mencari pekerjaan untuk menunjang hidupku."
"Kau ini. Padahal kalau kau membutuhkan uang, kau bisa bilang padaku kan."
Vali yang mendengar perkataan itu membalas "Aku tidak ingin merepotkanmu, Naruto. Kau punya 5 mulut yang harus kau biayai lagipula."
"Baiklah. Aku akan memberitahumu." Balas Naruto dan kemudian dia melanjutkan "Di Central District ada sebuah restoran. Restoran itu adalah milik seseorang yang ku kenal. Kalau tidak salah dia sedang membutuhkan seorang waiter. Kau coba saja, siapa tahu dia akan menerimamu dan memberikanmu pekerjaan."
"Aku akan melakukannya. Terima kasih atas rekomendasi darimu Naruto."
"Sama-sama. Apapun untuk sepupuku."
Setelah kepergian Naruto, Vali langsung menuju ke restoran yang diberitahukan oleh sepupunya itu. Dan setelah menemukannya, dia pun masuk tapi langkahnya terhenti karena dia bertabrakan dengan seseorang membuat dia dan orang yang menabraknya terjatuh di tanah.
"Ittai..."
Vali yang melihat seorang gadis cantik berambut pink panjang dengan bando dan baju berwarna hitam pun bangkit dan mencoba membantunya berdiri.
"Apa kau tidak apa-apa? Sini biar aku bantu." Ucap Vali yang menjulurkan tangannya pada gadis itu dan gadis itu meraih tangan Vali dan Vali membantunya berdiri. Tapi saat gadis itu menatapnya, dia bisa melihat kalau mata-nya memancarkan ketakutan dan dia bisa lihat kalau nafas dia serasa tersengal dan susah untuk bernafas. Merasa khawatir, Vali pun berkata "Err, apa kau tidak apa-apa nona?"
Mendengar perkataan Vali, gadis itu langsung menjauhi Vali dan keluar dari restoran yang dia masuki dengan langkah terburu-buru 'Eh, kenapa dengan dia? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?'
"Rikuto-san!"
Merasa namanya dipanggil, dia pun menatap sosok orang yang memanggilnya dan tersenyum saat tahu sosok yang dia kenal "Yo, Miku-san..."
Miku kemudian menghampiri Vali dan berkata "Jadi ada yang ingin kau pesan, Rikuto-san?"
"Oh... Aku tidak ingin memesan apapun. Aku ingin menanyakan tentang tawaran pekerjaan yang kudengar dari Naruto."
"Kalau begitu, ikuti aku Rikuto-san. Aku akan menunjukkanmu kepada kakakku." Balas Miku dan Vali pun mengikuti Miku ke ruangan tempat kakaknya yang bernama Mikuo berada. Tapi mereka dibuat terkejut saat Miku membuka ruangan kakaknya karena Miku dan Vali menemukan Mikuo sedang berciuman dengan wanita berambut coklat pendek dan bisa dilihat tangan dari menyusup ke baju wanita itu, membuat wajah Vali dan Miku memerah hebat.
"Mikuo-nii! Meiko-nee! K-Kau pikir... Apa yang sedang kau lakukan ini?"
Mendengar teriakan dari sang adik ipar. Wanita bernama Meiko itu langsung bangkit dari kursi kerja suaminya dan menatap Miku dengan sebal "Tch. Kau ini mengganggu saja Miku-chan."
Miku langsung menatap tajam sang kakak ipar karena hal itu dan berkata"Kalau kalian mau melakukan itu. Lebih baik, kunci pintunya huft."
"Maaf, maaf imouto." Ucap sang kakak yang bernama Mikou. Kemudian dia menatap Vali dengan serius dan berkata "Jadi, siapa dia? Apa dia kekasihmu dan kau ingin memperkenalkannya pada kami berdua? Kau sudah besar ya, imouto. Aku jadi terharu."
Wajah mereka berdua memerah karena perkataan Mikou dan Miku pun menunjuk kakaknya dengan kesal dan berkata "Jangan bercanda, Mikuo-nii! Dia itu bukan pacar atau kekasihku. Dia itu hanyalah sosok orang yang menyelamatkanku kemarin. Dan berhenti memperlakukanku seperti anak kecil!"
"Kalau kau bukan kekasih adikku yang ingin dia perkenalkan padaku. Lalu apa tujuanmu kemari?"
"Aku dengar dari Naruto Uzumaki, kalau kau membutuhkan seorang waiter untuk restoranmu. Jadi aku kemari untuk melamar sebagai waitermu, Hatsune-san."
"Kalau begitu bisa kau tinggalkan aku berdua dengan dia Meiko-hime, imouto..." Ucap Mikuo dan setelah itu, Meiko dan Miku meninggalkan Mikuo berdua dengan Vali "Jadi kau ingin melamar pekerjaan disini?"
"Seperti yang kau dengar tadi, Hatsune-san."
"Kenapa? Kenapa kau mau melamar kerja disini."
"Karena aku adalah pendatang baru disini. Aku juga punya sepupu yang juga tinggal di Konoha. Tapi aku tidak mau merepotkan dia karena dia juga mempunyai keluarga yang perlu dia tanggung."
"Jadi begitu..." Balas Mikuo dan kemudian dia melanjutkan "Menurutmu, mulai kapan kau bisa mulai bergabung dalam restoranku?"
"Secepatnya lebih baik."
"Baiklah, kau diterima err—"
"Namaku Rikuto Rushifa."
"Baiklah, Rushifa-san. Mulai besok kau bisa bekerja di tempat ini." Ucap Mikuo. Saat melihat Vali yang terlihat masih ada urusan dengannya, dia pun berkata "Apa kau masih ada perlu denganku Rushifa-san?"
"Err, Hatsune-san... Apa kau mengenal sosok gadis berambut pink yang keluar saat aku baru masuk ke restoran ini?"
Mendengar itu, Mikuo pun menaikkan alisnya dan berkata dengan nada pingin tahu "Kenapa kau menanyakan tentang dia, Rushifa-san? Apa kau tertarik padanya?"
"Tentu saja tidak." Balas Vali yang merasa wajahnya telah memerah karena dugaan Mikou. Memang gadis berambut pink itu cantik bahkan lebih cantik dari Miku. Tapi setelah apa yang dia alami dengan Kuroka, dia rasa dia tidak akan merasakan perasaan cinta pada siapapun setidaknya sampai hatinya yang hancur karena Kuroka dan Issei sembuh dan dia bisa mulai mencintai seseorang lagi "Aku baru bertemu dengannya lagipula. Hanya saja, tadi kami tabrakan di depan dan kami berdua terjatuh. Tapi setelah aku membantunya berdiri dan melihatku, entah kenapa aku merasa dia terlihat takut denganku. Apa aku melakukan sesuatu yang salah padanya? Hanya itu yang ingin aku tahu."
"Kau tidak perlu takut, Rushifa-san. Gadis itu, Luka Megurine adalah salah satu penyanyi disini selain adikku dan dia juga sahabat dari Miku." Balas Mikuo dengan nada sedih "Kau lihat... Dia bertingkah seperti itu bukan hanya kepadamu saja tapi juga banyak laki-laki yang dia lihat. Karena dia itu mengalami trauma yang disebabkan dirinya yang hampir dilecehkan secara seksual oleh laki-laki brengsek tapi itu berhasil dihentikan oleh Naruto-san dan Rokudaime-sama. Jadi dia selalu ketakutan kalau dia bertemu dengan laki-laki sepertimu Rikuto-san."
"Souka..." Balas Vali dan kemudian dia melanjutkan "Kalau begitu aku kembali dulu ke apartemenku—"
"Berhentilah memanggilku dengan nama belakangku. Kau terlalu formal." Potong Mikuo yang kemudian melanjutkan "Panggil aku dengan nama depanku. Seperti saat kau memanggil nama adikku."
"Baiklah aku akan usahakan. Tapi kau juga harus memanggilku dengan nama depanku, Mikuo-san."
Setelah itu, Vali pun kembali ke apartemennya dan saat ingin memasuki apartemennya yang diberikan Naruto, dia bisa melihat sosok berambut pink yang dia ketahui bernama Luka baru saja keluar dari kamar apartemen yang berada dekat disebelahnya 'Huh, jadi dia tinggal bersebelahan dengan kamarku ya?'
Gadis bernama Luka itu terlihat sangat cantik malam ini. Dari melihatnya dandanan di wajahnya saja dan juga baju yang dia kenakan, Vali tahu kalau gadis itu akan memulai pekerjaanya sebagai penyanyi di restoran milik Mikuo.
"Aku jadi lapar..." Ucap Vali dan kemudian dia berkata "Mungkin aku harus kembali ke restoran Mikuo-san dan makan malam disana."
[Bilang saja kau ingin menemui tuan puteri berambut pink itu, aibo.]
"Berisik kau Albion. Tidur saja lagi sana." Balas Vali dengan nada kesal karena godaan sang partner meskipun dia agak cemas pada Albion karena dia tidak mengatakan apapun selama seharian penuh 'Menyesal aku mengkhawatirkan dia tadi.'
[Kau kejam sekali aibo. Aku jadi sedih loh.]
"Berisik! Aku akan berurusan denganmu lagi nanti. Yang terpenting sekarang adalah mengisi perutku dengan sesuap nasi dan mungkin sebuah susu—"
[Dari buah yang digantung di dada makhluk bernama perempuan itu.]
"Albion..." Desis Vali yang sudah tidak bisa menahan emosi pada partnernya itu "Kalau kau masih membuka mulutmu dan mengatakan hal-hal yang aneh. Jangan salahkan aku kalau aku akan meminta sepupuku mengajariku teknik bernama Fuinjutsu itu dan membuatmu lebih terkekang lagi daripada ini."
[...]
"Kau sudah diam? Bagus." Ucap Vali dan kemudian dia melanjutkan "Satu urusan sudah kelar. Sekarang, sudah waktunya untuk makan. Aku lapar."
Setelah itu, Vali kembali ke restoran Mikuo dan dia harus akui pengunjungnya lebih ramai dibandingkan saat tadi dia datang kemari pertama kali. Tapi tidak lama setelah itu, Vali menemukan alasan restoran Mikuo sangat ramai saat ini. Itu karena kedua penyanyi di restoran itu yang bernama Miku dan Luka. Mereka terlihat sangat cantik terutama Luka meskipun tidak seperti sahabatnya, dia lebih fokus pada alat musik gitar yang dia gunakan. Dan harus dia akui juga kalau suara mereka sangat merdu dan menyejukkan hatinya dan membuat seolah kejadian antara dia, Kuroka dan Issei tidak pernah terjadi sama sekali.
'Pantas saja restoran ini sangat ramai. Mereka benar-benar penyanyi yang hebat dan suara mereka juga sangat merdu dan membuat hatiku damai. Tapi apakah gadis bernama Luka itu baik-baik saja. Karena aku dengar dia mengalami rasa takut pada sosok laki-laki atau yang biasa aku kenal Androphobia. Tapi aku lihat banyak laki-laki disini.'
"Kau kembali lagi, Rikuto-san? Aku tahu kau memang tertarik dengan Luka-chan."
Mendengar ejekan Mikuo, Vali langsung menatapnya dengan tajam dan berkata "Aku tidak tertarik dengan gadis cantik bernama Luka itu. Kami baru saja bertemu lagipula. Aku hanya lapar dan aku lupa membeli bahan masakan untuk aku masak soalnya."
[Yup. Kau memang tertarik pada gadis bernama Luka itu, aibo. Dan hmm, sepertinya kau juga tertarik pada gadis berambut hijau tosca itu hehehehe."
"Albion..."
Mendengar desisan Vali, Albion pun sadar dirinya akan berada dalam bahaya kalau dia terus menekan partnernya [Baik-baik. Aku akan diam sekarang.]
"Bagus kalau begitu."
"Kalau begitu ikuti aku, Rikuto-san. Kebetulan ada bangku yang kosong."
Mikuo pun menuntun Vali ke ke bangku yang kosong dan dia pun memesan makanan dan minumannya. Setelah makanannya sampai, Vali pun memakannya dan harus diakui kalau makanan di restoran Mikuo benar-benar enak apalagi dia merasa puas dengan suara merdu dari Miku dan Luka 'Aku tidak sabar untuk lebih dekat dengan kalian berdua, Luka-san, Miku-san. Se-Sebagai teman tentu saja.'
Sedangkan dengan Luka, tanpa disadari Vali ternyata Luka menatap Vali dengan serius dan dia pun membatin 'Siapa pemuda itu sebenarnya? Kenapa hatiku menjadi deg-degan seperti ini dan aku serasa terhubung dengan dia. Hentikan Luka! Jangan mengalami hal itu. Jangan jatuh cinta padanya. Semua pemuda itu sama saja. Aku tidak mau terluka lagi, tidak mau. Lagipula sepertinya Miku-chan juga menyukai pemuda itu.'
-The Veil-
"Jadi setelah aku berjalan melewati kabut berwarna putih ini, aku akan terkirim ke Elemental Nation."
"Begitulah, Lavinia-san."
Lavinia Reni dan Yasaka adalah sosok yang sedang berbicara saat ini. Setelah mencari tahu dimana keberadaan sang pujaan hati dari Narumi, ibu dari Vali. Lavinia dan Narumi pun bergegas menuju Kyoto untuk meminta tolong pada Yasaka agar dia bisa mengirimkan dia ke Elemental Nation. Supaya dia bisa bersatu dengan sang pujaan hati. Pada awalnya Yasaka menolak karena dia tidak mau banyak sosok dari dimensinya pergi ke dimensi dimana suaminya berada dan mengacau disana. Tapi melihat tekad Lavinia, dia pun memutuskan untuk membiarkannya pergi ke Elemental Nation.
Saat Lavinia akan melangkah menuju ke pembatas antara dimensi-nya dan Elemental Nation, dia pun ditahan oleh Narumi "Tunggu dulu, Lavinia-san."
"Ada apa, Narumi-san?"
"Kumohon. Kumohon sembuhkan luka yang dirasakan putraku karena Kuroka."
"Aku akan melakukannya, Narumi-san. Bahkan aku akan buat Va-kun tidak pernah mengingat kalau dia pernah mencintai Kuroka sama sekali."
Setelah itu, Narumi langsung melepaskan pegangan tangannya pada lengan Lavinia dan berkata saat sejengkal kaki Lavinia sudah mulai memasuki The Veil "Dan jangan lupa berikan aku cucu yang banyak, Lavinia-san."
Wajah Lavinia terlihat memerah dengan hebat karena perkataan Narumi dan membuatnya menghentikan langkahnya. Kemudian dia tersenyum dan berkata "Tentu saja..."
Setelah mengatakan itu, Lavinia melanjutkan langkahnya dan kemudian dia pun berpindah ke Elemental Nation. Setelah sampai, dia pun berjalan mencari tempat untuk mencari info tentang Vali atau anggota tim Vali yang ikut bersama dengan dirinya.
"Hmm, aku harus pergi kemana dulu ya untuk mencari informasi keberadaan Va-kun?"
Dia kemudian merasakan bilah pedang sudah menempel dekat lehernya dan ada suara orang yang berkata "Kau tidak akan kemana-mana, nona. Karena saat aku selesai denganmu maka kau hanya akan tinggal nama saja."
'Siapa orang ini? Aku tidak merasakan apapun dari tadi.' Batin Lavinia dengan nada panik. Tapi dia menghilangkan kepanikannya dan dengan sigap mengeluarkan Sacred Gear miliknya dan membuat sosok itu membeku.
Tapi lagi-lagi Lavinia dibuat terkejut saat api hitam mulai keluar dan menghancurkan es yang dia buat untuk menahan sosok penyerangny "Siapa kau?"
Sosok penyerang Lavinia adalah sosok pria berwajah tampan dengan rambut hitam yang sebagian rambutnya menutupi mata kirinya, memakai jubah berwarna hitam dengan lapisan ungu, dan kemeja abu-abu, lengan panjang, berkerah, di mana dia memakai rompi. Dia juga memakai celana hitam, ikat pinggang ungu, dan sarung tangan tanpa jari abu-abu gelap di tangannya yang tersisa. lagi memakai pelindung dahinya, membiarkannya menggantung dari pinggul kirinya.
"Namaku adalah Sasuke Uchiha. Dan aku tidak akan membiarkanmu mengacau di Elemental Nation, penyusup."
-To Be Continued-
AN: Thanks buat yang masih setia untuk menunggu fic ane yang udah bulukan ini. Kangen dengan cerita-nya? Ini sudah ane lanjut. Mau ngasih tau aja kalau pair Vali disini bukan hanya Miku aja tapi juga Luka dan Lavinia tapi ane bingung siapa yang ane buat jadi Alpha-nya ya, damn. Tapi kalau dilihat semakin kesini kayaknya Luka yang bakal jadi Alpha-nya meskipun Vali harus susah payah untuk menghilangkan trauma yang dialami Luka dan mengizinkannya masuk ke hatinya. Dan satu lagi. Ane liat ada yang minta ane nambahin pair buat Naruto? Emangnya harus ya? Naruto memangnya siapa disini? Dia cuma side chara yang kebetulan di fic ane, ane buat jadi sepupu Vali. So, buat apa ane mengistimewakan dia? Masih bagus ane kasih dia dua sosok cewek sebagai istrinya. Kalau buat yang menganggap ini fic Naruto-centric atau fic yang berfokus ke Naruto mending enyah dari sini karena ini bukan fic tentang dia. Ini hanyalah fic tentang sepupu dari Naruto dan Naruto disini hanya membimbing Vali sebagai Shinobi disini dengan bantuan char lain kaya, Sasuke, Shikamaru, Kakashi, dll.
Next Update:
Hunter of Remnant.
Review:
Shiro:
Kata siapa. Ini gua lanjut.
AshuraIndra64:
Dateng sih di ending. Cuma ya itu bisa ane bilang hanya salam perpisahan bagi Vali dan dimensi DxD sekaligus penghuninya.
Michaelgabriel455:
Cuma Lavinia aja karena dia salah satu pair Vali. Buat Tim Vali... Kan dia udah ikut ke Elemental Nation.
Putragaje:
Ini bukan sekuel Jinchuuriki of Youkai Academy. Meskipun ada konsep yang sama kaya penampilan merged Moka yang dimana Omote dan Ura menjadi satu dan membuat merged Moka ini mempunyai penampilan gabungan dari Omote dan Ura sekaligus kepribadian mereka berdua.
666-avanger:
Hah?
Deadly god:
Ngapain gua nambahin harem ke Naruto. Dia cuma side chara. Gak penting.
