Name: White Dragon Shinobi
Author: FCI. The World Arcana
Rating: M
Genre: Adventure, Friendship
Pair: Vali Lucifer x Miku Hatsune x Luka Megurine x Lavinia Reni, Naruto Uzumaki x Moka Akashiya x Mizore Shirayuki, Arthur Pendragon x ?, Bikou x ?, Gaara x Le Fay Pendragon, Kurama x Yasaka, etc.
Chapter 5: Return of Uzumaki Clan Project Begins!
.
.
Kaito Shion, putra dari Daimyou dari Mizu no Kuni yang murka karena perkataan Vali langsung melancarkan serangan pertamanya yang merupakan pukulan yang lumayan cepat mengarah ke arah Vali. Vali yang melihat itu tidak memberikan respon apapun meskipun dia bisa mendengar teriakan Luka dan Miku yang terlihat khawatir padanya. Tapi mereka semua dikejutkan oleh Vali yang bisa menahan pukulan Kaito dengan mudah dengan tangan kosong.
"Hmm, hanya segitukah?" Tanya Vali dengan meremehkan. Dia terlihat kecewa karena pemuda di depannya ini tidak bisa membangkitkan hasrat bertarungnya.
"Keparat kau!"
Saat Kaito ingin melancarkan serangan keduanya, tangannya tiba-tiba dipelintir oleh Vali dan lalu wajahnya ditendang oleh Vali sampai dia keluar menabrak tembok restoran dengan keras sampai hancur karena kekuatan darah iblis yang mengalir dalam dirinya. Melihat Mikuo menatapnya dengan tajam, Vali pun berkata "Kau bisa memotong gajiku kalau kau mau, Mikuo-san. Aku tidak peduli..."
Saat dia akan keluar dan melanjutkan pertarungannya dengan Vali, tangannya dia ditahan oleh Luka yang menatapnya dengan air mata yang menetes dari kedua matanya "Tolong jangan lakukan ini, Rikuto-san. Aku tidak mau kau terkena masalah."
"Aku tidak bisa mengikuti permintaanmu itu Luka-san."
"Tapi kenapa!!!" Teriak Luka yang sudah melepaskan genggaman tangannya pada tangan Vali "Kenapa kau harus melakukan ini? Bukannya aku selama ini selalu menjauhimu karena rasa takutku pada pria."
"Karena kau adalah salah satu temanku." Balas Vali dengan serius "Dan saat melihat seseorang yang telah membuat temanku menjadi seperti ini, aku tidak bisa tinggal diam."
Luka yang melihat Vali pergi dari restoran Mikou langsung merasakan perasaan yang hangat berada di dalam relung hatinya 'Kenapa hatiku jadi berdebar-debar seperti ini. Berhentilah membuatku seperti ini, Rikuto-san. Kau punya seorang pacar kan?'
Saat Vali keluar, dia bisa melihat kalau diluar sangat berkabut dan kabut ini sangat tebal 'Sial! Apa yang sebenarnya terjadi? Dimana dia?"
[Dibelakangmu Vali!!!]
Vali dengan tepat waktu berhasil menahan kunai yang akan dipakai Kaito untuk menusuknya dan menendangnya menjauh, membuat teknik miliknya hancur "Sialan kau. Bagaimana bisa kau lolos dari teknik Kirigakure no Jutsu milikku?"
"Aku tidak akan kalah dari teknik pengecut yang kau pakai itu, Kaito Shion." Balas Vali dengan dingin dan kemudian dia berkata "Hmph. Terima kasih atas bantuanmu, Albion ."
[Sama-sama Vali.]
Mereka berdua melanjutkan pertarungan mereka dan Vali berhasil mendominasi meskipun Vali harus dibuat kerepotan karena Kaito main barbar dengan teknik-teknik Suiton milik-nya dan hampir melukai beberapa civilian jika tanpa pemikiran cepat Vali yang berhasil melindungi mereka.
Saat Vali dan Kaito akan melakukan serangan mereka, tubuh mereka berdua dijatuhkan ke tanah oleh Naruto yang terlihat marah pada sosok bajingan yang telah membuat masalah di Konoha beberapa bulan lalu dan juga sepupunya yang terlibat pertarungan konyol itu.
"Apa-apaan yang kalian lakukan ini!!!" Teriak Naruto dengan kesal. Vali merasa bersalah dan tidak berani menatap sepupunya itu dan saat tatapannya menatap Kaito, amarah dia memuncak dan berkata "Dan apa yang kau lakukan disini, Kaito Shion? Apa kau lupa apa yang kau janjikan padaku dan Rokudaime ?"
"Kau dan pak tua itu tidak bisa lagi menghentikanku untuk menemui dia, pahlawan perang. Karena dia adalah milikku. Bibirnya yang ranum itu dan tubuhnya yang indah itu adalah milikku. Kau tidak bisa ikut campur. Aku adalah putra dari Daimyou di Mizu no Kuni dan kau yang hanyalah seorang calon Hokage yang akan dipilih oleh pak tua Hokage itu tidak punya hak untuk menghentikanku."
Tatapan Vali menggelap karena perkataan Kaito itu dan kemudian dia berkata pada Naruto "Hei, Naruto. Bisa kau lepaskan kami berdua?"
Naruto terlihat ragu akan permintaan sepupunya itu karena melihat tatapan matanya berubah seperti tatapan naga yang sedang haus darah.
[Vali!!! Jangan bilang kau akan menggunakan itu?]
"Kau tenang saja Albion . Aku tidak akan menggunakan Empireo Juggernaut Drive atau Diabolos Form ."
.
.
[Divide]
.
.
'Kenapa ini? Chakraku seperti terkuras.' Batin Kaito yang akan segera menyerang Vali lagi tapi Vali hanya memukulnya sampai dia terkapar di tanah dan lalu dia mencekik lehernya dan membuatnya kesakitan.
"Kenapa? Kenapa kau begitu terobsesi pada Luka-san?"
"Karena dia adalah—"
"Dia bukan milikmu, bajingan!!!" Teriak Vali yang aura kekuatannya langsung melesat naik "Dia adalah manusia biasa yang berhak memilih siapapun untuk bersanding dengannya. Lancang sekali kau berniat memilikinya dengan cara paksa? Kau pikir kau ini siapa, hah!!!"
"Aku adalah anak dari—"
.
.
[Divide]
.
.
[Divide]
.
.
[Divide]
.
.
[Divide]
.
.
[Divide]
.
.
"Apa yang kau lakukan! Lepaskan aku!!!"
Mendengar teriakan Kaito, Vali hanya terkekeh dan berkata "Aku dengar seorang shinobi tidak bisa hidup tanpa chakra kan? Mari kita buktikan itu, Kaito Shion."
Naruto yang melihat dari kejauhan melihat Kaito terlihat melemas dan melemas, sampai tubuh dia mulai terlihat seperti Shinobi yang mati di Perang Dunia Shinobi Keempat karena chakra mereka terhisap sampai habis oleh pohon Shinju . Dirinya sendiri hampir mati kalau dia tidak ditolong oleh Hiruzen Sarutobi. Sosok yang dia anggap sebagai kakek-nya sendiri.
"Kurama ! Apa dia?"
"Tch. Dia menggunakan kemampuan Sacred Gearnya yaitu Divide untuk membagi chakra bocah itu sampai habis." Balas Kurama yang kemudian melanjutkan "Dan aku rasa kau tahu apa yang akan terjadi setelahnya kan Naruto?"
"Hentikan Rikuto! Jangan biarkan amarahmu membuatmu membunuh seseorang."
"Orang seperti dia yang tidak pernah menghargai perempuan pantas mati, Naruto." Balas Vali dengan dingin, apalagi saat dia teringat sang ayah. Sosok ayah yang selalu menyiksa dan memperlakukan sang ibunda secara tidak manusiawi karena hasutan sang kakek. Saat dia tahu kalau ibunya adalah seorang shinobi, dia tahu kalau ibunya punya cukup kekuatan untuk melawan dan membunuh sang ayah. Tapi dia sadar, kalau sang ibu tidak melakukan itu karena dirinya. Karena dia tidak mau sang ayah melampiaskan kemarahannya ke dirinya karena dia tidak bisa melampiaskan kemarahannya kepada sang ibu lagi.
Tapi tiba-tiba saja, dia dipeluk dari belakang oleh Luka yang terlihat sedang menangis dan berkata "Kumohon hentikan semua ini, Rikuto-san. Aku tidak ingin kau menjadi seorang pembunuh demi aku. Kumohon..."
"Tapi dia telah—" Perkataan Vali terpotong saat melihat tangisan dari Luka dan pelukannya yang semakin mengerat. Membuat Vali melepaskan cengkramannya pada leher Kaito, membuat bocah malang yang sudah terlihat kurus kerempeng seperti kakek-kakek karena chakra miliknya dibagi secara terus menerus oleh Vali itu terjatuh ketanah dengan keras dan membuatnya mengerang kesakitan "Baiklah. Aku sudah bosan dengan si sampah ini lagipula."
Saat Vali terlihat akan pergi ke restoran Mikuo kembali ada sosok laki-laki tua bangka yang menghampiri Kaito dan dia kemudian berkata dengan marah "Siapa yang telah berani-beraninya telah melakukan hal ini pada putraku!"
"Aku yang melakukannya." Balas Vali yang kemudian melanjutkan "Kau punya masalah dengan itu pak tua?"
.
.
-Time Skip -
.
.
"Kau harus menghukum pria ini, Kakashi. Lihat atas apa yang dia lakukan pada putraku." Ucap pria tua itu yang ternyata adalah Daimyou dari Mizu no Kuni yang juga merupakan ayah dari Kaito.
"Untung apa aku melakukan itu?" Tanya Kakashi yang menaikkan alisnya "Putramu bukan hanya melakukan ini satu kali saja, Daimyou -sama. Tapi dua kali! Dan aku dan Naruto sudah memperingati putramu ini, tapi dia-nya saja yang memang suka mencari gara-gara. Lagipula, Rikuto-san bukanlah shinobi dari Konohagakure . Jadi aku tidak bisa menghukumnya. Bahkan para tetua Konoha tidak akan bisa melakukannya."
"Pokoknya aku tidak mau tahu. Pemuda sialan yang telah melakukan itu harus dihukum. Atau—"
"Atau apa, pak tua?" Balas Naruto dengan dingin "Kau ingin Kirigakure menyatakan perang pada Konoha? Coba saja kalau bisa. Kau yakin desamu itu bisa menang melawan kami disaat kami mempunyai empat shinobi yang punya andil besar melawan Kaguya dan menghentikan perang. Dan jangan lupa teman-temanku yang kekuatannya tidak bisa dianggap enteng. Ditambah kau sepertinya lupa walaupun Rikuto-kun yang memulai pertarungan ini, tapi tanpa dia... Akan banyak civilian yang menjadi korban jiwa karena teknik Suiton miliknya itu. Kau tidak mau jabatanmu itu dicopot hanya karena putramu yang susah diatur ini kan, ne?"
Mei dan Chojuro yang juga berada disana tidak merasa tersinggung karena hal yang dikatakan Naruto itu memang fakta. Dan jika Daimyou mereka tetap memaksakan mereka untuk berperang dengan Konoha dan melawan Naruto, Sasuke, Sakura dan Kakashi... Negara mereka bisa hancur lebur. Meskipun mereka juga berharap kalau hal ini akan membuat Daimyou mereka kehilangan jabatannya karena menurut mereka berdua, dia itu merupakan salah satu Daimyou yang corrupt dan terlalu memanjakan anaknya, membuat anaknya itu selalu berbuat sesukanya dan menyusahkan mereka berdua.
Daimyou Mizu no Kuni itu pun menatap Naruto dengan tatapan kesal tapi dia juga sadar diri kalau perkataan Naruto memanglah benar.
"Lalu bagaimana dengan putraku? Kalian tidak akan melakukan apa-apa begitu?"
"Seharusnya kau bersyukur anakmu itu masih hidup pak tua. Kalau Luka-san dan Naruto-san tidak menghentikanku... Aku tidak tahu akan apa yang terjadi selanjutnya." Ucap Vali dengan dingin dan kemudian pergi dari ruangan Kakashi tanpa ada yang berani menghentikannya kecuali Naruto.
.
.
- Time Skip -
.
.
"Maafkan aku Naruto. Aku jadi membuat masalah seperti ini." Ucap Vali saat dia makan ramen bersama sepupunya itu di Ichiraku Ramen "Saat aku mendengar dia mengatakan kalau Luka-san adalah miliknya... Entah kenapa emosi-ku tiba-tiba meledak dan akhirnya aku melakukan itu."
"Aku sebenarnya kecewa akan perbuatanmu ini, Rikuto." Balas Naruto, tapi kemudian dia melanjutkan "Tapi itu membuktikan bahwa kau peduli pada Luka-san, bukan begitu?"
"Tentu saja aku peduli padanya. Dia itu temanku." Balas Vali sedangkan Naruto yang mendengar itu hanya menghela nafas karena balasan dari Vali 'Aku tahu apa yang ingin kau maksud sebenarnya, Naruto. Tapi aku rasa kau mengerti kalau aku masih terluka karena gagalnya hubunganku dengan Kuroka dulu, jadi aku tidak ingin terlibat dalam hubungan asmara dengan siapapun. Meskipun kemarin aku melakukan blunder dengan membalas ciuman Lavinia dan membuat perasaanku pada dia yang mulai tumbuh kembali dan perasaanku pada Luka-san menjadi tidak karuan seperti ini."
Setelah mereka menghabiskan ramen pesanan mereka, Naruto pun kembali ke rumahnya sedangkan Vali menuju ke apartemennya. Sebelum sampai di apartemennya, dia dihadang oleh Mei dan Chojuro yang terlihat berada di lantai dasar apartemennya berada.
'Sial! Apa yang ingin mereka berdua lakukan? Apa mereka ingin membalas dendam atas apa yang aku lakukan pada bocah brengsek itu atas perintah Daimyou mereka.' Batin Vali yang menggertakkan giginya saat melihat mereka berdua. Dia bisa saja melawan mereka berdua dengan kekuatannya, tapi dia tidak ingin lagi membuat masalah di Konoha "Apa yang kalian berdua lakukan disini? Apa kalian disini atas perintah Daimyou kalian atas apa yang aku lakukan pada putranya?"
"Kau tenang saja. Kami tidak kesini untuk hal itu, Vali Lucifer." Balas Chojuro dan hal itu membuat Vali terkejut karena Chojuro mengetahui nama aslinya. Padahal saat di ruangan Kakashi saja, dia dan Naruto memanggil dia dengan nama Rikuto bukan Vali.
"Bagaimana kau bisa—"
"Aku tahu itu dari muridku." Balas Chojuro yang memotong perkataan Vali, membuatnya sedikit jengkel "Dan dia ingin sekali bertemu denganmu. Bersediakah kau untuk menemui muridku itu, Vali-san?"
"Bagaimana menurutmu, Albion ?"
[Kau ikuti saja kata- katanya. Aku juga penasaran siapa sosok yang dia maksud muridnya itu yang bahkan tahu nama aslimu.]
Mendengar balasan partnernya itu, Vali pun berkata "Hmm, tidak ada salahnya untuk menemui muridmu itu. Aku juga penasaran siapa dia sebenarnya."
Saat Vali mengikuti Chojuro dan Mei. Tidak mereka sadari, kalau mereka bertiga terlihat oleh Luka yang terlihat khawatir 'Kenapa Rikuto-kun pergi bersama dengan Mei-san dan Chojuro-san? Aku harap mereka berdua tidak akan membalas dendam pada Rikuto-kun karena kejadian itu."
.
.
-Time Skip -
.
.
Vali, Chojuro dan Mei pun sampai di tempat yang dimaksud oleh Mei dan Chojuro. Vali terkejut saat melihat sosok yang ternyata ingin bertemu dengannya adalah salah satu rekannya, Arthur Pendragon.
"Arthur!"
Arthur yang mendengar itu langsung memeluk Vali dan menjabat tangannya "Lama tidak bertemu Vali. Dan aku lihat kau masih terlibat masalah seperti biasa."
Mendengar itu, Vali terlihat tersinggung dan hal itu membuatnya berkata "Hei! Jangan salahkan aku. Dia-nya saja yang membuat gara-gara denganku."
Mereka berdua pun tertawa lepas dan kemudian Vali menyadari sesuatu "Oh ya, Arthur. Dimana Le Fay?"
Arthur yang mendengar pertanyaan Vali, terlihat murung dan berkata "Dia tidak bersamaku. Sepertinya badai pasir yang terjadi setelah kita menemui sosok pak tua itu benar-benar memisahkan kita semua Vali."
"Aku harap mereka semua baik-baik saja."
"Aku harap juga begitu."
.
.
-Sunagakure -
.
.
Le Fay Pendragon, adik semata wayang dari Arthur Pendragon saat ini sedang terlihat membeli beberapa bahan makanan untuk dia masak di rumah yang dia tempati sekarang setelah dia terpisah dari kakak dan teman-temannya.
Mengingat hal itu, membuat Le Fay sedih karena dia sangat rindu pada kakaknya. Walaupun dia terlalu overprotektif kepadanya, tapi hanya dia satu-satunya anggota keluarga yang dia punya setelah kematian sang ibu setelah melahirkannya dan kematian sang ayah saat dia dan kakaknya masih kecil.
'Onii-sama... Aku merindukanmu, hiks.'
"Kau tidak apa-apa, Le Fay?"
Mendengar suara yang memanggilnya itu, Le Fay langsung menghapus air matanya dan tersenyum pada sosok yang telah menyelamatkannya itu "Ah... Aku tidak apa-apa, Gaara-sama."
"Tapi kau terlihat sedih dan bahkan menangis tadi. Apa kau sedang memikirkan keberadaan kakakmu dan teman-temanmu?" Tanya Gaara dan Le Fay yang mendengar itu langsung merespon jawaban sang Godaime Kazekage itu dengan sebuah anggukan. Melihat itu, Gaara langsung berkata "Maafkan aku Le Fay. Sampai saat ini aku belum menemukan informasi tentang keberadaan kakakmu dan teman-temanmu."
"Tidak apa-apa Gaara-sama." Balas Le Fay yang tersenyum "Aku malah cukup berterima kasih kepadamu karena telah bekerja keras untuk mencari tahu keberadaan yang lain."
Gaara yang melihat itu lalu membalas senyuman Le Fay dan mengusap-ngusap rambut dari Le Fay, membuat Le Fay menatapnya dengan tajam "Kita memang belum bisa menemukan mereka. Tapi aku yakin disuatu tempat, mereka semua berakhir dengan selamat dan pasti melakukan semua yang mereka bisa untuk mencarimu Le Fay."
'Arigatou, Gaara-kun...' Batin Le Fay yang berjalan berduaan dengan Gaara ke rumahnya. Mengabaikan tatapan Kankuro dan Temari yang terlihat tersenyum pada mereka berdua.
.
.
-Time Skip-
.
.
"Guuuaaaaahhhh..."
"Hmm, sepertinya latihan hari ini cukup disini saja Bikou." Ucap seseorang yang menatap Bikou yang terkapar di tanah dengan frustasi.
Sosok Bikou yang terkapar, langsung bangkit dan berkata "Jangan bercanda, kakek. Aku belum selesai disini."
Mendengar perkataan cucu dari kakaknya itu, membuat wujud manusia dari Bijuu nomer 4 yaitu Son Goku itu menghela nafas karena persamaan sifat Bikou dan kakaknya itu yang keras kepala dan tidak mau mengenal kata kalah.
Saat Bikou melesat untuk menyerangnya, Son Goku langsung melapisi tangannya dengan Yoton dan memukul wajah Bikou dengan itu. Membuatnya terlempar beberapa meter ke belakang.
"Pantang menyerah bukanlah trait yang buruk Bikou. Karena aku juga mengenal sosok yang memiliki sifat seperti itu. Tapi kau juga harus pahami kekuatan musuhmu dan membuat rencana agar kau bisa berimbang dengan dia walaupun kekuatan kalian berbeda jauh."
"Aku mengerti kakek."
Setelah mereka membakar daging hewan liar yang mereka buru, Son pun berkata "Jadi kapan kau akan kembali ke Kumogakure ?"
"Mungkin setelah Bee-sensei selesai dengan apapun urusan yang dia lakukan disini."
Setelah itu, dia pun mengobati luka Bikou dan pergi ke tempat persembunyiannya. Kemudian datang seorang gadis berambut panjang dengan payudara berukuran besar. Bikou yang melihat itu berkata "Mau apa kau kesini, Samui?"
"Aku ingin memberi tahu kalau Raikage -sama punya misi untukmu, Bikou."
Mendengar perkataan gadis bernama Samui itu, Bikou langsung memakai bajunya yang tadi dia lepas supaya dia bisa bergerak dengan leluasa "Kalau begitu aku akan menemui Bee-sensei dulu dan bilang kalau aku akan menjalankan misi dari kakaknya."
.
.
-Time Skip -
.
.
Setelah berbicara lama dan Arthur pergi untuk kembali ke Kirigakure bersama dengan Mei dan Chojuro, Vali pun kembali ke apartemennya dan menemukan Luka sedang berdiri di bawah lantai dasar bangunan apartemen mereka. Vali entah kenapa bisa melihat raut kecemasan yang terlihat di wajah cantik Luka dan hal itu membuatnya mengutuk dirinya dalam-dalam karena dia menyadari kalau Luka melihat kepergian dia dengan Mei dan Chojuro dan berpikiran kalau mereka berdua akan melakukan sesuatu pada Vali atas perintah ayahanda dari Kaito.
Menyadari kedatangan Vali, Luka pun dengan cepat menghampirinya dan berkata "Rikuto-san!!! Apa kau tidak apa-apa? Mereka berdua tidak melakukan sesuatu padamu kan?"
"Kau tenang saja, Luka-san. Aku tidak apa-apa seperti yang kau lihat." Balas Vali yang mengangkat tangannya dan mengelus-ngelus rambut pink Luka yang indah dan harum itu, membuat wajah gadis berambut pink itu memerah "Ternyata mereka berdua mengenal teman lamaku dan mereka ingin aku menemui dia. Jadi jangan khawatir lagi, oke?
Saat Vali melepaskan tangannya dari rambut Luka dan akan naik ke lantai dua untuk masuk ke apartemennya, Luka pun menghentikannya dan memberikan dua box bento pada Vali "Maaf, kalau aku lupa Rikuto-san. Ini terimalah... Aku membuatnya sendiri untuk kau dan gadis itu. Terima kasih atas bantuanmu tadi siang."
Vali lalu dibuat terkejut saat Luka mencium pipinya dan kemudian pergi untuk melakukan shift keduanya sebagai penyanyi di restoran tempat mereka berdua.
Melihat kepergian Luka, Vali menghela nafas dan berkata "Hei, Albion. Apa aku berdosa kalau aku mencintai mereka semua?"
Tapi Albion tidak merespon dan hal itu membuat Vali semakin bingung dengan perasaannya.
.
.
-Time Skip -
.
.
Keesokan harinya, Vali dan Naruto kembali berlatih bertarung di tempat dia biasa berlatih sebelum Vali bekerja di restoran Mikuo. Vali terlihat kurang fokus dan itu membuat Naruto bisa dengan mudah mengalahkannya.
"Kau kurang fokus, Vali."
"Maaf Naruto. Aku hanya dilema saja pada perasaanku ini." Balas Vali yang kemudian melanjutkan "Entah kenapa aku bisa tertarik pada Lavinia, Miku-san dan Luka-san. Kalau aku memilih salah satu, maka aku akan menghancurkan perasaan yang lain. Kalau aku memilih mereka bertiga, maka aku sama saja dengan Issei. Aku tidak tahu atas apa yang harus aku lakukan?"
Naruto yang mendengar itu kemudian berkata "Kau ini seorang iblis kan, Vali?"
"Setengah iblis setengah manusia sebenarnya." Balas Vali yang kemudian menaikkan alisnya atas pertanyaan tiba-tiba Naruto "Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Seorang iblis diketahui memiliki salah satu dari 7 dosa besar kan?" Tanya Naruto dan Vali menganggukkan kepalanya "Kalau begitu, kenapa kau tidak bersifat egois saja dan pilih mereka semua Vali."
Mendengar perkataan Naruto, wajah Vali terlihat memerah dan dia pun berkata "Kau serius berkata seperti itu, Naruto?"
"Aku serius. Memangnya salah? Kalau kau bisa membahagiakan mereka dan mereka bertiga juga tidak ada masalah dengan itu, kenapa tidak?" Jawab Naruto. Melihat Vali yang tidak merespon sedari tadi, Naruto pun bangkit dan berkata "Kau mau ikut aku, Vali?"
"Kemana?"
"Ke tempat dimana aku bisa mendapatkan informasi untuk menjalankan rencanaku untuk membawa beberapa anggota klan Uzumaki kesini dan lalu kita akan membangkitkan klan Uzumaki sekali lagi setelah kehancuran Uzushiogakure ."
.
.
-Time Skip -
.
.
Setelah Naruto dan Vali izin pada Kakashi, mereka pun pergi ke tempat tujuan mereka yaitu Otogakure . Setelah sampai mereka langsung menghampiri kantor dari pemimpin Otogakure yaitu Orochimaru.
"Jadi ada yang bisa aku bantu untukmu, Naruto-kun?"
"Orochimaru, apa kau mempunyai data orang-orang member dari klan Uzumaki yang masih selamat dari kehancuran Uzushiogakure selain aku, ibuku, bibiku, Karin dan Nagato?"
"Aku terkejut kau bisa mengetahui tentang Narumi setelah kepergiannya, Naruto-kun. Tapi aku akan menanyakannya nanti saja." Ucap Orochimaru yang kemudian duduk dibangkunya dan berkata "Jadi kenapa kau menginginkan data itu, Naruto-kun?"
"Karena aku ingin membawa mereka ke Konoha dan membangkitkan klan Uzumaki, Orochimaru."
Orochimaru terlihat terkejut saat mendengarkan perkataan Naruto dan dia pun berkata "Baiklah, aku akan memberikan data itu padamu. Tapi aku harus ingatkan padamu satu hal Naruto-kun. Data itu tidaklah sempurna. Masih ada beberapa sosok member dari klan Uzumaki yang tidak tertulis di data yang aku buat dan dimana tempat kalian bisa menemukan kalian. Bahkan aku tidak tahu Pain atau Nagato adalah anggota klan Uzumaki jika kau tidak memberitahuku."
"Aku tidak masalah dengan hal itu, Orochimaru." Ucap Naruto yang kemudian melanjutkan "Terima kasih atas bantuanmu, Orochimaru."
"Tidak usah berterima kasih padaku, Naruto-kun. Hanya itu yang aku bisa lakukan untuk membalas budi atas kebaikan Jiraiya dan Tsunade pada mantan pengkhianat sepertiku." Balas Orochimaru yang mulai mencari berkas yang diinginkan Naruto dan lalu memberikannya kepadanya "Oh ya, aku hampir lupa. Ada seseorang yang akan ikut dengan kalian dalam pencarian kalian ini, Naruto-kun."
"Siapa itu kalau aku boleh tahu?"
"Tentu saja aku, Naruto."
Naruto pun menoleh dan melihat sosok gadis cantik berwarna merah dan dia juga memakai kacamata. Naruto yang melihat itu menyeringai dan berkata "Senang bertemu denganmu lagi, Karin."
"Aku juga senang bertemu denganmu, sepupu jauh-ku."
Setelah itu, Naruto pun memperkenalkan Vali pada Karin dan Orochimaru tanpa memberitahu statusnya sebagai setengah iblis dan kemampuan Sacred Gear -nya. Bukan berarti Naruto masih tidak bisa mempercayai Orochimaru, tapi mau bagaimanapun dia adalah seorang scientist yang pasti akan tertarik untuk meneliti Sacred Gear milik Vali dan akan mencoba membuat sesuatu yang memiliki fungsi yang sama seperti Sacred Gear milik Vali. Kalau hal iti dibiarkan maka kondisi di Elemental Nation akan kembali kisruh karena dari berbagai pihak akan mencoba apapun yang mereka bisa untuk mendapatkan kekuatan dari replika Sacred Gear yang dibuat Orochimaru.
"Jadi kita akan memulai dari mana, Naruto?"
"Kita akan memulai dari Amegakure ." Balas Naruto pada Karin "Aku yakin masih ada anggota dari klan Uzumaki disana selain mendiang Nagato dan kedua orang tua-nya."
"Kalau begitu, mari kita pergi kedua sepupu jauhku."
"Hn..."
.
.
-To Be Continued -
