Name: White Dragon Shinobi
Author: FCI. The World Arcana
Rating: M
Genre: Adventure, Friendship
.
.
Pair: Vali Lucifer x Miku Hatsune x Luka Megurine x Lavinia Reni, Naruto Uzumaki x Moka Akashiya x Mizore Shirayuki, Arthur Pendragon x ?, Bikou x ?, Gaara x Le Fay Pendragon, Kurama x Yasaka, etc.
.
.
Chapter 6: The Otsutsuki Clan Strikes
.
.
Luka Megurine saat ini sedang berjalan ke rumah apartemennya terlihat cemas dan khawatir karena menurut boss-nya yang bernama Mikuo, kalau salah satu rekan kerjanya yaitu Vali Lucifer atau yang dia kenal sebagai Rikuto Rushifa meminta izin beberapa hari untuk bepergian dengan penyelamatnya di masa lalu, Naruto Uzumaki.
'Sebenarnya apa yang Rikuto-kun sedang lakukan dengan Naruto-san sampai membutuhkan izin berhari-hari?'
"Yo, Lu-chan..."
"Aaaaaaaaahhhh!!!" Teriak Luka yang kaget karena kemunculan tiba-tiba sahabatnya yang bernama Miku dengan nada sebal "Miku-chan!!! Bisa tidak kau tidak mengagetkanku?"
"Maaf. Habisnya kau melamun saja sih sedari tadi. Aku jadi iseng untuk mengerjaimu sedikit."
Mendengar balasan sahabatnya itu, membuat Luka terlihat kesal dan lalu melanjutkan perjalanannya. Tapi perjalanannya terhenti karena perkataan dari Miku "Jadi, kenapa kau melamun Lu-chan? Apa kau sedang memikirkan Rikuto-kun?"
Wajahnya memerah karena pertanyaan sahabatnya itu dan dia pun berkata "Untuk apa aku memikirkan dia, Miku-chan? Dia itu bukanlah orang penting bagiku."
'Dasar tsundere. Bilangnya tidak tapi wajahnya memerah seperti itu.'
Mereka terlihat akan berpisah tapi mereka berdua terlihat dihadang oleh Lavinia. Mereka berdua terlihat saling tatap satu sama lain dan hal itu membuat Miku yang berada di dekat mereka risih.
"Lavinia-san... Kenapa kau menghalangi jalan kami berdua?"
Miku bisa melihat tensi di antara percakapan Luka dan Lavinia, takut kalau akan ada perkelahian diantara mereka berdua. Tapi ketakutannya tidak terbukti dan Lavinia hanya berkata "Luka Megurine-san, Miku Hatsune-san... Bisa aku bicara dengan kalian berdua di suatu tempat?"
Mendengar itu, Miku dan Luka saling bertatapan dan lalu Luka menghela nafas dan berkata "Baiklah. Bimbing jalannya, Lavinia-san."
.
.
- Line Break -
.
.
Naruto, Vali dan Karin sampai di Amegakure dan berhasil menemukan beberapa sisa dari anggota dari klan Uzumaki disana. Tapi saat Naruto mengutarakan tujuannya, banyak orang disana terutama banyak anggota klan Uzumaki yang telah menua terlihat marah dan tidak setuju dengan tujuan Naruto.
"Kau pasti bercanda!!!" Teriak dari salah seorang tetua disana "Kau memang putra dari Kushina-hime, Naruto Uzumaki. Tapi bukan berarti kami akan bersedia untuk membangkitkan klan kami di desa yang telah mengkhianati Uzushiogakure seperti Konoha ."
Mendengar itu membuat Naruto menggertakkan giginya. Setelah Perang Dunia Shinobi Keempat , Naruto memang telah mengetahui beberapa kebobrokan dari desa tempat tinggalnya itu yang tidak pernah diketahui siapapun bahkan ayahnya sekalipun seperti pembantaian klan Uchiha oleh Itachi karena ulah Danzo dan juga karena ulah si tua bangka itu, Konoha yang saat itu masih dibawah kepemimpinan Sandaime juga dibuat tidak bisa membantu Uzushio dari gempuran Kirigakure , Kumogakure dan Iwagakure. Membuat tanah kelahiran ibunda-nya dan sang bibi hancur lebur dan membuat banyak anggota klan Uzumaki terpisah ke beberapa bagian Elemental Nation .
"Aku tahu kalau desa kami banyak berbuat salah pada kalian. Tapi biang keladi dari semua masalah di Konoha juga sosok yang telah membuat Uzushiogakure hancur telah musnah. Musnah di tangan sahabatku. Tapi jika kalian masih belum bisa mempercayai kami, tidak masalah. Aku tidak keberatan." Ucap Naruto yang kemudian berkata pada Vali "Ayo kita pergi Vali, Karin. Tidak ada gunanya kita lama-lama disini."
Naruto pun pergi dari sana bersamaan dengan Vali dan Karin. Karin yang sedang menatap Naruto pun berkata "Apa kau serius akan menyerah secepat ini, Naruto?"
"Tidak ada gunanya untuk membujuk mereka jika tidak ada keinginan sama sekali untuk bergabung dengan kita. Mereka telah begitu banyak tersakiti oleh Konoha lagipula. Jika aku memaksa mereka untuk bergabung dengan kami... Aku tidak ada bedanya dengan si tua bangka itu."
"Tunggu dulu, Naruto Uzumaki..."
Langkah Naruto, Vali, dan Karin pun terhenti saat melihat banyak anggota klan Uzumaki yang menolak rencana dari Naruto terlihat berkumpul di belakangnya. Naruto yang melihat itu langsung berkata "Ada yang bisa aku bantu?"
"Apa kau serius akan rencanamu itu, Naruto Uzumaki? Apa Konoha akan memperlakukan kami dengan adil meskipun kami bukan klan yang lama menetap disana seperti Uchiha, Hyuuga, Yamanaka, Akimichi dan Nara ?"
"Aku akan pastikan kalau mereka akan memperlakukan kita klan Uzumaki dengan baik. Aku yang akan bertanggung jawab akan hal itu. Jika tidak—" Ucap Naruto yang kemudian memotong perkataannya dan melanjutkan dengan mantap "Kita semua akan membangun kembali Uzushigakure dari nol lagi."
Naruto pun melakukan diskusi dengan semua anggota klan Uzumaki itu dan mereka pun sepakat untuk membangun kembali klan Uzumaki di Konoha . Saat seorang yang paling tua disana bertanya pada Naruto apakah dia adalah yang akan menjadi pemimpin dari klan Uzumaki yang akan dibentuk di Konoha ... Dia pun membantahnya.
"Tapi kenapa Naruto-san? Kau adalah sosok yang cocok untuk memimpin kami karena kau adalah putra sulung dari Kushina-hime. Kenapa bukan kau saja?" Tanya salah satu pemuda dari klan Uzumaki yang bernama Hiei.
"Aku sebentar lagi akan dilantik menjadi Nanadaime Hokage oleh senseiku, Kakashi Hatake." Balas Naruto yang kemudian melanjutkan "Jadi aku memutuskan untuk menjadikan pemuda ini sebagai pemimpin dari klan kita. Karena dia adalah sepupuku, putri dari salah satu Tuan Puteri Uzushiogakure ."
"Dia putra dari Narumi-hime?" Tanya seorang sesepuh klan Uzumaki yang berada disana "Aku pikir beliau menghilang setelah Perang Dunia Shinobi Ketiga ? Bahkan Kushina-hime dan Yondaime Hokage tidak bisa menemukannya."
"Aku akan menceritakan keberadaan bibiku pada kalian nanti. Tapi aku pastikan kalau beliau dalam kondisi baik-baik saja."
"Syukurlah kalau begitu "
Saat mereka akan pergi ke Konoha , Vali pun berkata pada Naruto "Naruto, bisa kau jelaskan kenapa kau menetapkan aku sebagai pemimpin dari klan kita?"
"Kau sudah tahu alasannya Vali."
"Aku tahu kalau kau akan diangkat sebagai Hokage berikutnya menggantikan Rokudaime -sama. Tapi kenapa harus aku? Kenapa bukan Karin, Hiei-san atau yang lain?"
"Karena aku percaya padamu, Vali." Balas Naruto yang menepuk pundak sepupunya itu, membuatnya tersentak "Aku tahu kau pasti berpikiran kalau kau tidak pantas untuk menjadi pemimpin dari klan kita karena masa lalumu yang kelam. Tapi aku percaya padamu Vali. Karena kau adalah sepupuku dan juga salah satu putera dari dua Tuan Puteri Uzushiogakure sepertiku."
"Baiklah Naruto. Aku mengerti." Balas Vali yang kemudian berkata "Aku akan menerima tanggung jawab yang kau berikan ini."
"Terima kasih Vali."
.
.
- Line Break -
.
.
"Jadi kenapa kau memanggil kami berdua kemari, Lavinia-san?" Tanya Luka yang bingung saat melihat Lavinia membawanya ke kamar apartemen yang dia tempati bersama dengan Vali. Membuat pikiran dia menjadi liar dan membayangkan apa saja yang mereka berdua lakukan disana di luar sepengetahuan-nya dan hal itu membuat alis dia dan Miku yang duduk disebelahnya berkedut 'Apa dia ingin mempamerkan hubungannya dengan Rikuto-kun padaku dan Miku-chan?'
"Aku langsung saja pada intinya, Luka Megurine, Miku Hatsune." Ucap Lavinia yang meminum teh yang dia buat dan dia sajikan juga pada dua rivalnya itu "Apa kalian berdua mencintai Va-kun?"
"Ehm, maaf Lavinia-san. Tapi aku tidak tahu orang yang kau sebut Va-kun itu "
Mendengar balasan Luka, Lavinia pun berkata "Oh ya, maaf. Aku lupa kalau kalian berdua lebih mengenal dia sebagai Rikuto Rushifa bukan Vali Lucifer."
"Jadi Vali Lucifer adalah nama asli dari Rikuto-kun?" Tanya Miku yang dibalas anggukan oleh Lavinia "Pantas saja saat dia menyelamatkan aku, dia memperkenalkan dirinya sebagai Vali Lucifer. Tapi saat kami bertemu kembali di Konoha , dia malah memperkenalkan dirinya sebagai Rikuto Rushifa. Aku pikir aku salah dengar saat dia memperkenalkan namanya."
"Tapi kenapa dia mengganti namanya?"
"Karena dia ingin menempuh hidup baru di Konoha sebagai Rikuto Rushifa, bukan Vali Lucifer." Balas Lavinia, menjawab pertanyaan Luka "Jadi bagaimana dengan pertanyaanku tadi?"
"Aku—"
Belum Luka menjawab, perkataannya dipotong oleh Miku "Aku mencintai Rikuto-kun, Vali-kun atau siapapun namanya itu. Karena dia menyelamatkanku dan juga menyelamatkan sahabatku dari si bangsat Kaito Shion itu. Aku tahu kalau dia lebih tertarik pada kalian berdua dibandingkan aku. Tapi aku tidak akan menyerah."
"Bagaimana denganmu, Luka Megurine?"
"Kenapa kau menanyakan ini, Lavinia-san?" Tanya Luka yang entah kenapa mengepalkan tangannya "Aku tahu kau sendiri mempunyai perasaan pada Rikuto-kun dan dia pun pasti memiliki perasaan yang sama. Tapi kenapa kau melakukan ini? Apa kau merasa tertantang jika kau mempunyai rival untukmu, huh?"
"Tidak juga." Balas Lavinia yang melanjutkan meminum teh-nya dengan elegan "Aku tahu dia mencintai aku walaupun dia masih trauma akan apa yang terjadi padanya, tapi... Aku juga tahu dia juga mempunyai perasaan pada kalian berdua terutama denganmu, Luka Megurine. Dan aku mempunyai solusi untuk itu."
"Solusi apa yang kau akan katakan ini, Lavinia-san?"
Mendengar pertanyaan Miku yang terlihat tertarik, Lavinia pun berkata "Aku ingin berbagi Va-kun pada kalian berdua? Apa kalian setuju dengan hal itu.?"
.
.
- Line Break -
.
.
Luka dan Miku terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Lavinia. Hal itu juga membuat Luka marah "Apa kau serius berkata seperti itu, Lavinia-san? Maksudku, kau itu ada niat untuk membagi rasa cinta sosok yang kau cintai pada orang lain? Apa kau gila!!!"
"Terserah kau mau memanggilku apa, Luka Megurine." Balas Lavinia yang kemudian melanjutkan "Tapi solusi yang aku sarankan adalah jalan yang terbaik bagi kita semua. Karena kita semua akan memiliki Va-kun dan tidak ada yang sakit hati karena perasaannya tidak dibalas olehnya."
Luka yang mendengar itu terlihat luluh, tapi kemudian dia membalas "Kau memang ada benarnya. Tapi apa dia akan setuju dengan saran darimu ini? Apa kau sudah memikirkan sampai kesana, huh?"
"Aku memang tidak tahu apa yang dia pikirkan." Balas Lavinia yang kemudian melanjutkan "Tapi aku pastikan padamu, Luka-san. Kalau ada cara dimana dia bisa memiliki kita semua tanpa harus menyakiti salah satu dari kita, dia akan mengambilnya. Karena Va-kun yang aku kenal bukanlah sosok yang suka menghancurkan hati seseorang."
"Kalau begitu, aku pergi dulu. Aku ingin menenangkan diriku terlebih dahulu."
"Aku juga ikut, Lu-chan."
Melihat kepergian Luka dan Miku dari kamar apartemennya, Lavinia pun memegang dadanya dan membatin 'Apa yang aku lakukan ini benar. Aku ingin egois dan menguasai cinta Va-kun seutuhnya, tapi aku tidak bisa menyangkal. Rasa cintanya bukan hanya untuk diriku seorang. Maafkan aku Va-kun... Aku tahu kau akan kecewa padaku. Tapi aku melakukan ini untuk membantumu juga. Supaya kau tidak dilema lagi atas perasaanmu pada kami bertiga lagi."
.
.
- Time Skip -
.
.
Naruto, Vali dan Karin beserta beberapa anggota klan Uzumaki yang berhasil mereka bertiga wujud sampai di Konoha selama perjalanan mereka berhari-hari. Vali pun meminta izin untuk kembali ke apartemennya karena dia sudah merasa letih dan dia pun sampai di depan gedung apartemennya dan berpapasan dengan Luka yang entah kenapa malah mencoba menghindarinya.
Tapi Vali yang tidak ingin hubungannya yang sudah membaik dengan Luka memburuk kembali, langsung menggenggam tangannya dan hal itu membuat Luka berkata "Bisa kau lepaskan genggaman tanganmu itu, Rikuto-kun. Atau aku harus memanggilmu Vali-kun?"
"Jadi kau sudah mengetahui nama asliku?" Tanya Vali yang terlihat terkejut saat Luka memanggilnya dengan nama aslinya yang dibalas oleh Luka dengan anggukan kepala "Tapi maaf, Luka-san. Aku tidak akan melepaskan genggaman tanganku sampai aku tahu apa yang membuatmu menghindariku lagi. Apa trauma-mu masih ada dan itu membuatmu menjauhiku lagi atau aku melakukan suatu kesalahan kepadamu?"
"Traumaku sudah hilang karena kau menyelamatkan aku dari Shion-san, Vali-kun. Terima kasih untuk itu." Balas Luka dengan tulus dan kemudian dia melanjutkan "Dan kau tidak ada salah apapun padaku. Hanya saja, aku ingin menenangkan diri dan aku sedang memikirkan sesuatu saat ini dan keberadaanmu hanya akan membuatku kesulitan untuk melakukan itu."
Luka pun melepaskan genggaman tangan Vali dan lari darinya, membuatnya berkata "Sheesh, sebenarnya apa yang terjadi saat aku sedang tidak ada?
[Hmm, aku rasa ini ada hubungannya dengan gadis pengguna Longinus itu , Vali.]
"Kenapa kau bisa mengambil kesimpulan seperti itu, Albion ?"
Mendengar pertanyaan partnernya, Albion pun membalas [Bukannya aneh jika gadis itu bisa tahu nama aslimu sedangkan yang mengetahui nama aslimu hanya sepupumu itu, pemimpin desa ini, dan gadis itu. Dan aku tidak yakin sepupumu itu akan membocorkan nama aslimu itu tanpa persetujuanmu. Jadi aku rasa saat kau berpergian dengan dua sepupumu itu, gadis pengguna Longinus itu dan gadis berambut pink itu membicarakan sesuatu yang membuat gadis itu menjauhimu .]
"Aku rasa aku harus menanyakannya langsung pada Lavinia. Terima kasih atas bantuanmu, Albion ." Balas Vali meskipun tidak ada respon apapun dari partnernya itu.
.
.
- Line Break -
.
.
"Jadi bisa kau jelaskan apa yang terjadi sebenarnya Lavinia? Kau kan yang memberi tahu nama asliku pada Luka-san bukan?" Tanya Vali pada Lavinia yang terlihat sedang menonton televisi di kamar apartemen mereka.
"Oh, jadi kau sudah bertemu dia ya?" Balas Lavinia tanpa menoleh pada Vali "Aku hanya berfikiran karena kau dilema dalam memilih di antara kami bertiga. Maka aku memberikan solusi terbaik pada mereka berdua?"
"Solusi apa yang kau maksud itu, Lavinia?"
"Aku memberi solusi untuk membagi perasaan cintamu pada kami bertiga, jadi tidak ada yang merasa tersakiti. Tapi dia malah bereaksi berlebihan."
"APAAAA!!!
Vali benar-benar shock atas apa yang dilakukan Lavinia, membuatnya mencengkram bahu Lavinia dan membuatnya merintih kesakitan "Apa-apaan yang kau lakukan ini, Lavinia?!!! Kenapa kau melakukan ini?"
"Aku melakukan ini untuk membantumu, Va-kun!!!" Teriak Lavinia yang telah lepas dari cengkraman Vali "Kau memang selalu diam, tapi aku tahu!!! Aku tahu perasaanmu bukan hanya untukku saja. Tapi juga dua gadis itu. Dan karena itu kau dilema, karena aku tahu kau Va-kun. Kau tidak suka menyakiti hati seseorang."
Vali merasa bersalah saat melihat Lavinia meneteskan air mata, kemudian dia memeluknya dan berkata "Seharusnya kau diskusikan ini padaku dulu, Lavinia."
"Melihat reaksimu barusan, kau pasti mengerti kenapa aku tidak memberitahumu Va-kun."
Vali semakin merasa bersalah saat mengingat kemarahannya barusan "Aku minta maaf atas kemarahanku tadi, Lavinia. Tapi kau harus mengerti... Kalau aku melakukan ini, aku tidak ada bedanya dengan dia."
"Jangan samakan dirimu dengan dia, Va-kun!!!" Teriak Lavinia yang melepaskan diri dari pelukan Vali dan berkata dengan nada marah "Dia memang memiliki banyak kekasih. Tapi dia masih tidak puas dan malah mengambil sosok yang kau cintai. Sedangkan kau... Kau hanya punya satu gadis di hatimu, tapi dia malah terambil karena kau fokus mengalahkan Rizevim demi kesalamatannya. Memangnya kenapa kalau kau mencintai kita bertiga, Va-kun Kau berhak bahagia setelah semua kepedihan yang kau alami di dunia kita."
"Tapi bagaimana denganmu? Apa kau rela diduakan begitu saja olehku, Lavinia?"
"Awalnya aku tidak rela. Siapa yang rela diduakan?" Balas Lavinia, kemudian dia memegang dada Vali dan melanjutkan "Tapi... Jika kami bertiga bisa mengisi lubang hatimu yang disebabkan oleh Kuroka. Maka aku tidak keberatan, Va-kun."
"Lavinia..."
.
.
Cup
.
.
Vali pun mencium Lavinia dan kemudian dia membimbing Lavinia ke kasur yang biasa dia tempati untuk beristirahat. Vali kemudian membuka bajunya dan menatap Lavinia yang berada di kasurnya.
"Kau yakin akan hal ini, Lavinia?"
"Setelah menidurkanku dikasurmu seperti ini dan kau telah membuka bajumu seperti ini, kau masih bertanya Va-kun?" Goda Lavinia dan hal itu membuat wajah Vali memerah "Selesaikan ini, pangeran nagaku."
Mendengar titah Lavinia, Vali pun langsung menerkam bibir ranum Lavinia dan juga mulai membuka baju dan bra Lavinia, memperlihatkan payudara besar Lavinia yang dulu di dunianya sangat ingin dilihat oleh rivalnya itu.
"Ayo, Va-kun. Jangan dilihat saja, lakukan sesuatu."
Tanpa basa-basi Vali langsung melumat dan mengulum payudara Lavinia yang sudah tidak ditutupi oleh apapun lagi, membuat Lavinia mendesah kenikmatan. Tapi Vali tidak berhenti sampai disitu saja, Vali juga melucuti bagian bawahnya dan Lavinia. Memperlihatkan vagina mulus milik Lavinia.
"Bolehkah?"
"Semua milikku adalah milikmu, Va-kun."
Vali kemudian mulai menjilat dan menghisap vagina Lavinia, membuatnya mengerang kenikmatan sampai dia merasakan kalau cairan cinta-nya akan keluar beberapa saat lagi.
"Va-kun..."
Tapi Vali tidak peduli dengan imbauan dari Lavinia dan menerima semua cairan cinta Lavinia dengan mulutnya. Kemudian dia melepaskan jilatan dan hisapannya pada vagina Lavinia, lalu mencium kembali bibir Lavinia sambil memainkan payudaranya yang besar itu.
'Aku tahu sekarang kenapa rival bodohku itu tertarik sekali pada payudara." Batin Vali dan saat Vali melepaskan ciumannya, Lavinia langsung mengenggam penis dari Vali dan mengulumnya "Guh, Lavinia..."
"Izinkan aku untuk memuaskan-mu, Va-kun..."
Vali tidak merespon tapi dia terlihat menikmati apa yang dilakukan Lavinia. Lavinia terus mengulum dan menghisap penis Vali seperti tidak ada hari esok. Saat penis Vali menyemburkan timah panasnya ke mulut Lavinia, Lavinia langsung melepaskankan mulutnya dari penis Vali dan mengarahkannya ke vagina-nya.
"Lakukanlah Va-kun. Jadikan aku milikmu sepenuhnya, Va-kun."
Vali yang mendengar itu langsung mencoba untuk memasukkan benda miliknya ke vagina milik Lavinia, dia pun mencium Lavinia saat dia mendengar teriakan kesakitan Lavinia karena vagina miliknya belum terbiasa dengan penis milik Vali.
"Jangan khawatir, Lavinia. Semua rasa sakitmu ini akan menghilang, aku jamin."
Vali pun mulai menggenjot vagina Lavinia, meskipun dia berhenti sedikit saat melihat cairan berwarna merah yang keluar dari vagina Lavinia saat dia memperdalam tusukannya. Beberapa menit bahkan jam terus berlalu dan Lavinia telah menyemburkan cairan cintanya berkali-kali karena permainan Vali.
"Lavinia, aku..."
"Keluarkan di dalam Va-kun."
"Tapi—"
"Aku tidak masalah kalau harus hamil anakmu, Va-kun."
Vali langsung mengeluarkan semua sperma-nya di dalam vagina Lavinia. Tapi saking banyaknya, banyak sisa dari sperma Vali yang meluber keluar dari dalam vagina Lavinia.
Setelah mereka melakukan hal terlarang itu, Vali pun menatap Lavinia yang terlihat tersenyum dan dia pun berkata "Kau nakal juga ya? Kau rela diduakan tapi kau ingin aku yang menyetubuhimu pertama kali?"
"Memangnya kenapa?" Balas Lavinia yang kemudian melanjutkan "Mereka memang boleh mendapatkan rasa cintamu sepertiku. Tapi aku ingin menjadi yang pertama mendapatkan tusukan Va-kun kecil ini."
"Urrggghhh, jangan asal memegang dan mengulum penisku Lavinia." Balas Vali yang melanjutkan "Memangnya kau tidak puas ditusuk selama berjam-jam oleh penisku barusan?"
"Aku masih belum puas sebenarnya, tapi aku tidak boleh serakah seperti itu kan?"
"Huh... Apa maksudmu dengan itu, Lavinia?" Tanya Vali yang tiba-tiba saja terkejut saat melihat sudut ruangan apartemen mereka yang gelap, dia bisa melihat adanya keberadaan Miku dan Luka yang ternyata telah melihat kegiatan mereka sedari tadi. Dia lalu menepuk jidatnya dan berkata "Kau pasti bercanda..."
"Jadi bagaimana Va-kun..." Tanya Lavinia dengan nada sensual "Jangan bilang kau sudah tidak sanggup. Ayo buktikan kekuatanmu yang sebenarnya di atas ranjang, Dragon Boy ."
"Setelah aku selesai dengan mereka berdua. Aku pastikan kau tidak akan bisa berjalan selama 1 hari penuh, Lavinia." Balas Vali yang memulai serangannya pada Luka yang terlihat tidak memberikan perlawanan apapun 'Ini akan jadi hari yang panjang.'
.
.
- Time Skip -
.
.
"Berhenti mentertawakanku, Naruto..."
"Maaf, maaf Rikuto." Balas Naruto yang menghentikan tawanya saat Vali menceritakan pengalamannya semalam padanya "Tapi aku harus akui, Rikuto. Kau benar-benar beruntung. Masalah dilema asmara dirimu sudah selesai sekarang, jadi kau bisa menjalankan tugasmu sebagai pemimpin klan Uzumaki dengan lebih tenang dan serius."
"Ya kau ada benarnya. Meskipun aku masih kurang yakin kalau aku sanggup untuk melakukan tugas darimu ini sebenarnya." Balas Vali yang kemudian melanjutkan "Maksudku, aku hanyalah orang asing yang kebetulan memiliki ibu yang merupakan tuan puteri dari klan Uzumaki di Uzushiogakure . Bahkan warna rambutku saja tidak seperti bibi Kushina, Hiei atau Karin."
"Jangan bilang begitu, Vali. Kalau kau bilang begitu, aku juga sama. Aku memang seorang Uzumaki dan juga menggunakan klan dari ibu, tapi tetap saja warna rambutku itu warisan dari ayahku. Jujur saja, sewaktu aku bertemu ibuku berkat chakra yang dia tinggalkan sebelum kematiannya dan ayahku, aku juga sebenarnya ingin kalau rambutku itu merah seperti ibuku. Tapi, kalau seperti itu... Aku bukanlah Naruto Uzumaki lagi. Karena penampilanku ini adalah warisan dari kedua orang tua-ku."
"Naruto!!!"
"Ada apa Sakura?"
"Kakashi-sensei ingin membicarakan sesuatu padamu."
"Apa ini karena dia ingin menobatkanku sebagai Nanadaime Hokage ?"
"Aku tidak tahu, Naruto." Balas Sakura yang kemudian membalas "Kau juga bisa bawa sepupumu kalau kau mau."
"Baiklah. Ayo kita pergi Rikuto."
"Hn..."
Saat Naruto, Vali dan Sakura sampai di kantor milik Kakashi... Naruto terkejut saat melihat keberadaan A yang merupakan Yondaime Raikage dan Darui yang akan menggantikannya sebagai Raikage .
"Jadi kenapa kau kesini, Raikage -occhan?"
"Bee telah tewas Naruto."
Mendengar itu, Naruto terlihat terkejut dan dia pun berkata "Ada yang mengincar Bijuu kembali dan hal itu yang membuat mereka mengincar Bee. Aku baru menyadari ada seseorang yang menyusup ke Kumogakure dan mengincar Hachibi . Dan saat aku menyadarinya, aku sudah terlambat. Mereka sudah pergi dan tubuh Bee tidak bisa ditemukan dimanapun."
Naruto ingin berteriak dan berkata kalau A berbohong, tapi ekspresi kesedihan A terlihat jelas di hadapannya. Dia tidak akan berbohong seperti itu tentang kematian adiknya. Dan hal itu membuatnya melakukan yang sama seperti A, yaitu mengeluarkan air mata kesedihan karena kematian sosok yang telah mengajarinya untuk mengendalikan chakra Kurama .
" Gyuuki ..." Ucap Kurama yang kemudian emosi dan berkata " Dasar sialan!!! Ini pasti perbuatan bajingan Otsutsuki itu ."
"Tapi siapa? Apa kau lupa kalau Kaguya sudah kita segel, Kurama ?"
" Buka matamu Naruto!!!" Teriak Kurama yang kemudian berkata " Kau pikir anggota klan Otsutsuki hanya jiji , Hamura, Ashura, Indra dan Kaguya saja. Jangan naif gaki..."
"Tch, Kage Bunshin no Jutsu !!!"
Naruto kemudian membuat banyak bunshin yang dia kemudian perintahkan untuk pergi dan mengecek tempat keberadaan para Bijuu .
"Kau mau kemana, Naruto?"
Mendengar perkataan Kakashi, Naruto pun berkata "Aku akan menyelamatkan teman-temanku, sensei."
Naruto kemudian menghilang dengan Hiraishin dan muncul di tempat persembunyian Son Goku dan melihat Bijuu berekor empat itu sedang ditemani oleh seseorang yang tidak kenal dan mereka sedang berhadapan dengan dua sosok yang juga tidak dia kenal.
Naruto membuat Rasenshuriken dan dia arahkan ke dua orang itu dan dia pun terkejut saat melihat serangannya diserap oleh tangan salah satu sosok yang sedang melawan Son Goku .
"Naruto Uzumaki..." Ucap sosok yang telah menyerap tekniknya barusan " Jinchuuriki dari Kyuubi . Aku tidak tahu kau itu tolol atau apa telah mengantarkan nyawa partnermu itu pada kami."
"Aku tidak tahu siapa kau..." Ucap Naruto yang kemudian dia menggunakan mode Rikudou Senjutsu miliknya dan melanjutkan "Aku tidak akan membiarkanmu mengambil Kurama dan Son ."
"Kinshiki serang dia..."
"Dengan senang hati Momoshiki-sama." Ucap salah satu dari mereka yang bernama Kinshiki dan dia melesat ke arah Naruto dan mengayunkan kapak besar yang dibawanya ke arah Naruto.
Naruto menahan gerak kapak dari Kinshiki itu tapi dia harus akui kalau kekuatan Kinshiki lebih kuat darinya bahkan setelah dia menggunakan mode Rikudou Senjutsu 'Guh, dia cukup kuat.'
Naruto pun lengah dan Kinshiki menggunakan kesempatan untuk menendang Naruto dengan kemampuan monsternya, membuatnya terlempar beberapa meter dan membuatnya banyak mengeluarkan darah segar dari mulutnya 'Sial... Tulang rusukku serasa hancur semua.'
' Itu yang kau dapatkan jika kau asal serang saja tanpa strategi, gaki.' Batin Kurama yang langsung menggunakan kemampuannya untuk menyembuhkan Naruto.
Sedangkan dengan Son Goku yang saat ini tengah menggunakan wujud manusianya, terlihat kesusahan karena sosok bernama Momoshiki itu selalu saja menghisap jutsunya dan membuatnya kewalahan. Saat Momoshiki akan menyerap kemampuan Son Goku , sosok yang bersama dengannya langsung menyiapkan tongkatnya dan berkata "Aku tidak akan membiarkanmu, Nyoi - Boi !!!"
Tapi serangan membabi buta dari tongkat milik Bikou selalu bisa ditangkis dengan mudah oleh Momoshiki "Hanya itu saja, bocah bodoh. Baiklah... Aku akan coba teknik yang aku serap dari korbanku barusan. Mungkin Bijuu itu akan selamat, tapi aku tidak tahu yang akan terjadi padamu selanjutnya nak."
"Itu kan—Celaka!!! Menjauh dari sana Bikou!!!"
"Terlambat, dua monyet!!!"
Momoshiki pun melesatkan Bijuudama yang dia serap dari Killer Bee sebelum dia membunuhnya, tapi ada salah satu sosok yang tiba-tiba saja datang ke medan pertarungan dan langsung menggunakan salah satu Doujutsu miliknya.
" Amenotejikara!!!"
Sosok Bikou yang sedang akan dilindungi oleh sang kakek yang telah menggunakan True Bijuu Form miliknya dengan Kinshiki yang akan berjalan ke arah Naruto, membuatnya terkena serangan telak dari Bijuudama yang digunakan oleh Momoshiki.
"Kinshiki!!!" Teriak Momoshiki yang kesal melihat asistennya terluka parah dan kemudian dia menatap shinobi yang telah mengganggu rencananya "Kurang ajar kau, Sasuke Uchiha!!!"
Saat Sasuke mendarat di tanah, Naruto pun muncul menggunakan Hiraishin di sebelah Sasuke. Sasuke yang melihatnya langsung berkata "Kau tidak apa-apa, usuratonkachi?"
Naruto yang mendengar itu tidak terlihat marah dan merespon "Aku tidak apa-apa. Tulang dadaku remuk sedikit karena sosok bernama Kinshiki itu. Tapi Kurama sudah mengatasinya."
"Baguslah kalau begitu. Mari kita lawan dia berdua Naruto. Tapi ingat, jangan gunakan Ninjutsu untuk menyerangnya."
"Aku tahu." Balas Naruto yang sudah menggunakan stance Taijutsu -nya.
Saat melawan Naruto dan Sasuke, harus Momoshiki akui kalau kekuatan fisik Naruto dan Sasuke lebih besar daripada dirinya dan itu membuatnya kewalahan. Apalagi tanpa Kinshiki yang memang merupakan power house di antara mereka berdua membuat dia benar-benar kesulitan. Belum lagi dia membuat blunder. Dia melupakan kekurangan dari Rinnegan di tangannya. Rinnegan di tangannya memang bisa menyerap serangan Ninjutsu apapun tapi dia tidak bisa menyerap Ninjutsu yang dia keluarkan sendiri. Dan Naruto memanfaatkan itu dan menggunakan Jikukan Kekkai untuk membalikkan teknik Bijuudama yang dia curi dari Killer Bee ke arahnya sendiri.
"Shimatta!!!"
.
.
Duaaaarrr
.
.
Hal itu membuat Momoshiki terlempar jauh karena daya ledak Bijuudama yang dia keluarkan sendiri, membuatnya terluka parah dan mengeluarkan banyak darah 'Kurang ajar kau, Naruto Uzumaki, Uchiha Sasuke. Kalau saja aku berada di markasku saat ini, aku bisa memakan buah chakra dari pohon Shinjuu untuk mengalahkan mereka berdua.'
Saat Naruto akan menghampirinya, Naruto diserang oleh bola bola kecil berwarna hijau yang bisa meledakkan dirinya sendiri dan membuatnya melompat mundur ke belakang. Dan dia pun melihat seorang sosok yang menggunakan haori seperti anggota-anggota klan Otsutsuki lainnya dan dia memiliki rambut silver dengan gaya berantakan. Dia terlihat membawa Kinshiki dan Momoshiki.
"Jangan terburu-buru seperti itu, Naruto Uzumaki."
Mendengar itu, Naruto pun berkata "Siapa kau?"
"Namaku adalah Toneri Otsutsuki. Salah satu keturunan dari Hamura Otsutsuki-sama."
"Lalu kenapa kau membantu mereka?" Tanya Naruto dan dia pun melanjutkan "Mereka adalah sosok yang bahkan ditakuti oleh Kaguya. Seharusnya kau bekerjasama dengan kami bukan melawan kami."
"Aku memutuskan kalian keturunan dari Hagoromo Otsutsuki haruslah musnah. Karena kalianlah, Kaguya Otsutsuki kembali bebas dari segelnya karena perang bodoh kalian." Balas sosok bernama Toneri itu "Dan kenapa tidak bekerjasama dengan mereka? Musuh dari musuhku adalah rekanku."
"Kau!!!"
Naruto pun mengeluarkan Rasengan miliknya dan melesat ke arah Toneri. Toneri yang melihat itu hanya mengeluarkan Kugutsu yang langsung melesat ke arah Naruto yang langsung menghujamkan Rasengan miliknya ke arah Kugutsu itu dan menimbulkan ledakan yang mengeluarkan asap dalam jumlah banyak. Saat asap itu menghilang sepenuhnya, Naruto pun mendecih saat melihat tidak ada siapapun lagi di hadapannya. Tidak ada Toneri, tidak ada Momoshiki, tidak ada Kinshiki.
"Tch, sialan. Mereka bertiga berhasil kabur.'
.
.
- Line Break -
.
.
"Jadi kita berhadapan dengan tiga anggota klan Otsutsuki sekarang?" Tanya Kakashi dan saat melihat respon kedua anak muridnya itu, Kakashi pun menghela nafas dan membatin 'Melawan Kaguya saja, kita sudah kesusahan setengah mati. Dan sekarang kita harus melawan ketiga dari mereka sekaligus. Apa yang harus aku lakukan, Obito?'
"Kau tidak apa-apa, sensei?"
"Aku tidak apa-apa, Naruto?" Balas Kakashi yang kemudian berkata "Naruto, Sasuke, kalian kembalilah. Keluarga kalian pasti cemas karena hal ini."
"Maaf, aku tidak bisa. Aku harus mencari info lebih banyak tentang dua orang itu." Balas Sasuke yang kemudian melanjutkan "Aku tidak peduli dengan sosok bernama Toneri itu. Tapi sosok bernama Kinshiki dan Momoshiki itu lebih berbahaya dari Kaguya. Bahkan kelemahan Rinnegan milik Momoshiki saja baru kita ketahui karena Naruto nekat untuk menggunakan teknik Jikukan Kekkai miliknya."
Belum Naruto berkata apapun, Sasuke sudah menghilang menggunakan Sunshin "Tch, dia itu. Tidak bisakah dia pamit dulu kepada istrinya dan menengok keberadaan putrinya?"
"Dia sudah dewasa, Naruto. Dia sudah tahu apa yang harus dia lakukan."
"Kalau begitu, aku pergi dulu sensei. Kedua istriku dan anak-anakku pasti khawatir karena aku tidak kembali semalaman." Balas Naruto yang kemudian menatap Bikou dan Son Goku yang menggunakan wujud manusianya "Kalau begitu, pulihkan diri kalian sebelum kalian kembali, Bikou-san, Son . Kalian aman disini..."
"Arigatou, Naruto..."
"Oh ya, Naruto-san. Bisa aku tanya sesuatu?" Tanya Bikou yang kemudian melanjutkan "Apa disini ada sosok yang bernama Vali Lucifer?"
"Kita tidak tahu sosok bernama Vali Lucifer, Bikou-san." Balas Naruto. Mendengar respon Naruto, Bikou terlihat kecewa tapi Naruto belum selesai "Yang aku kenal adalah sepupuku, Rikuto Rushifa atau yang sudah dikenal sebagai Rikuto Uzumaki sekarang. Dia mungkin sedang bekerja di restoran tempat milik salah satu temanku, Bikou-san. Aku yakin, kedatanganmu akan membuatnya semakin senang."
"Arigatou, Naruto-san."
Dan dengan itu Bikou pun pergi dari ruangan Kakashi dan pergi ke restoran yang Naruto maksud dan menemukan sahabatnya yang terlihat lebih bahagia karena lubang di hatinya telah terisi oleh cinta dari Lavinia, Luka dan Miku. Membuatnya menghampiri sahabatnya itu dan memeluknya dan Vali pun membalas pelukan sahabatnya itu karena mereka berdua sudah lama tidak bertemu. Vali sudah bertemu dengan Arthur dan Bikou sekarang. Dia saat ini berharap untuk bertemu dengan sosok Le Fay yang dia anggap sebagai adiknya sendiri.
.
.
- To Be Continued -
.
.
Author Note: Sebenarnya nih fic udah jadi bahkan sebelum awal puasa dan niatnya sih mau update pas lebaran karena ada unsur lemon-nya, tapi kelamaan kayaknya. Jadi, ya udah deh share aja sekarang sama dua fic ane yang lain. Btw, inget bacanya sebelum sahur atau setelah buka puasa. Entar malah gua yang dosa dah bikin orang batal lol.
Review:
FCI. Racemoon:
Momoshiki juga disini punya kelemahan fatal. Baca aja chapter ini, ente juga tahu kelemahannya apa.
Guest:
Gua juga bisa aja bikin pairnya single, tapi entar pada minta harem karena katanya fic cross Highschool DxD kok gak harem. Aneh banget dah, netizen.
Guest:
Hah... Konoha White Dragon Emperor harem? Gua baru tahu. Pas gua baca fic saudara gua itu pairnya single sama Miku doang. Mungkin lu gak fokus, bro.
