.

.

.

I'm In Trouble

Disclaimer :

Naruto by Masashi Kishimoto

5-toubun no Hanayome by Negi Haruba

Pair : ?

Rate : T

Mark :

"Naruto." : Berbicara

Naruto : PoV Start / Flashback Start / Letter or Announcement Content

Naruto : Efek suara (Sfx) / Skip Time / Previous Chapter

'Naruto.' : Pikiran atau Batin

["Naruto."] : Berbicara melalui pesan atau panggilan telepon

Genre : School, Drama, Family, Hurt/Comfort, Romance, Tragedy

Warning : Semi-Canon, Alternate Universe, Alternate Fact & Reality, Original & Other Character, dan Out of Character.

.

.

Skip Time : Saturday, 4 April. Nakano Quintuplets Residence

"Tidak terasa, ya? Beberapa hari lagi, kita akan masuk sebagai murid kelas tiga …."

"Kau benar, Miku! Aku juga tidak menyangka kalau kita menjadi sosok kakak kelas di sekolah," ucap Itsuki.

Nino kemudian berkata, "Aku senang karena kita bisa naik kelas."

Yotsuba menambahkan, "Kita semua harus terus semangat dan bekerja keras untuk tahun ajaran yang baru …."

Ichika hanya merespon dengan anggukan kepala. Kemudian, ia berkata, "Ngomong-ngomong, ada yang ingin aku bicarakan dan ini serius."

Empat kembar Nakano yang mendengar itu langsung menatap Ichika. Ichika yang menyadari kalau dirinya sudah mendapatkan perhatian dari saudarinya pun tersenyum.

"Mulai minggu depan, uang sewa rumah akan dibagi menjadi lima …."

"Eh? Mengapa begitu?" tanya Yotsuba yang kebingungan.

"Itu karena diriku sendiri merasa tidak kuat untuk membayar semua yang kita perlukan dan itu sangat sulit bagi diriku untuk mengontrol pengeluaran kita karena keterbatasan uang yang kumiliki dari pekerjaanku."

"Maka dari itu, aku meminta kalian semua untuk membantuku. Dengan begitu, kita akan bisa membayar dengan mudah dan memiliki tabungan. Ayo kita berusaha agar kita bisa tetap bersama-sama. Mohon kerja samanya, ya!" jelas Ichika sembari tersenyum.

Empat kembar Nakano pun merespon, "Baiklah …."

.

[0_0]

.

Skip Time : Iruka Cake Shop

"Jadi, apa yang membuat kalian datang ke sini?"

Naruto bertanya dengan menunjukkan ekspresi yang bingung Itu dikarenakan Nino dan Miku yang datang ke tempat dirinya bekerja tepat ketika toko baru saja dibuka. Hal itu pun membuat dirinya bertanya-tanya.

"Kami ingin melamar pekerjaan di sini."

"Itu benar. Ditambah lagi, itu karena aku melihat pengumuman yang terpasang jelas di pintu utama toko Iruka-san," ucap Miku yang menambahkan perkataan Nino. Naruto yang mendengar itu menganggukan kepalanya.

"Baiklah, kalian tunggu sebentar di sini. Aku akan memanggil Iruka-nii dan Shizune-nee untuk menemui kalian dan membahas masalah perekrutan pekerja."

.

"Aku tidak menyangka kalau kita akan mendapatkan pekerja secepat ini. Padahal baru saja kemarin aku memasang pengumuman itu …."

"Ya, kalau itu sih tidak ada yang tahu," ucap Shizune menambahkan perkataan Iruka. Ia kemudian menatap Nino dan Miku yang duduk di depannya dan berkata, "Ngomong-ngomong, terima kasih karena kalian sudah datang. Hari ini akan kita lakukan wawancara dan tes saja, ya?"

"Baiklah, Shizune-san …," jawab Nino dan Miku bersamaan.

Shizune kemudian berkata, "Sebenarnya kami bisa saja memperkerjakan kalian berdua. Tapi, saat ini di toko kami hanya membutuhkan satu pegawai saja."

"Itu benar. Kalau Naruto mau berhen …."

DUAK!

Ucapan Iruka tidak berlanjut karena dirinya mendapatkan sebuah jitakan yang kuat dari Shizune. Hal itu membuat Naruto tertawa terbahak-bahak. Sementara itu, Nino dan Miku langsung sweatdrop di tempat.

"Kau mau mengusir adik kesayanganku, hmm?"

Sembari memegangi kepalanya, Iruka melihat aura yang tidak menyenangkan datang dari Shizune. Ia pun berkata, "A-aku hanya bercanda, kok …."

"Aku ingin membuat kue," ucap Miku yang tiba-tiba berdiri dan memecahkan suasana itu. Membuat Nino yang ada di sebelahnya terkejut dan mendapatkan perhatian dari Iruka dan Shizune.

"Jadi, itu keahlianmu. Kalau begitu …."

Ucapan Iruka tidak berlanjut untuk yang kedua kalinya karena dipotong oleh Nino, "T-tunggu dulu! Aku lebih ahli daripada dia!"

"Awal tahun ini, aku lebih sering membuat hidangan berbasis coklat …."

"Kamu ini kan bisa melakukannya berkat bantuan dariku, tahu!" ucap Nino yang menyanggah perkataan Miku.

Hal itu pun membuat Shizune membuat pose berpikir. Kemudian, ia tersenyum dan menatap Naruto yang ada di belakangnya.

"Naruto-kun. Mereka ini temanmu, kan?"

"Itu benar. Memangnya ada apa, Shizune-nee?"

Shizune tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku serahkan masalah ini kepadamu …."

"APA?!"

Hal itu tentu membuat Naruto sangat terkejut. Iruka yang mendengarnya langsung tertawa tanpa berhenti dan hal itu membuat Naruto kesal. Sementara itu, Nino dan Miku kemudian langsung berdiri dan berjalan mendekati Naruto.

"Bagaimana, Naruto?"

"Uzumaki. Kau akan memilihku, kan?"

Miku kemudian berkata, "Aku akan melakukan apapun yang aku bisa …."

"Aku akan mengerahkan seluruh kemampuanku agar bisa diterima di sini." ucap Nino dengan menunjukkan tatapan determinasi yang tinggi.

"Maka dari itu, pilihlah aku!"

Nino dan Miku mengatakannya secara berbarengan. Naruto yang sudah sangat bingung pun harus memikirkan cara untuk keluar dari situasi ini. Ia kemudian memiliki ide.

"Aku tidak akan memilih salah satu dari kalian berdua. Daripada seperti itu, bagaimana kalau kita lakukan saja tesnya?"

.

"Aku kalah …," ucap Miku dengan lesu.

"Salahmu sendiri yang meminta untuk tanding memasak. Sejak awal, aku pun ragu kalau kau memiliki kesempatan untuk menang dariku," balas Nino dengan santai. Saat ini, mereka baru saja menyelesaikan tes pendaftaran dan sekarang mereka sudah berada di luar toko.

"Walaupun begitu, aku merasa tidak enak denganmu."

Tidak mendapatkan balasan membuat Nino mencari keberadaan Miku, ia sedikit terkejut ketika ia melihat Miku yang sudah ada di depan toko yang berada di seberang jalan.

"Hmm, di sini ada toko roti yang juga membuka lowongan pekerjaan. Mungkin aku melamar di sini saja, ya?"

Mendengar itu membuat Nino tersentak, ia kemudian menghampiri Miku dan berkata, "Dirimu ini cepat bangkit dari kesedihan, ya? Tapi, dia tidak ada di toko ini. Apa tidak masalah?"

"Ya, aku tidak masalah dengan itu. Karena aku memiliki tujuan lain untuk mewujudkan keinginanku. Kebetulan, aku juga senang untuk membuat makanan untuknya …."

.

Flashback on

Naruto terlihat sedang mencicipi kue yang di buat oleh Miku. Iruka yang melihat itu kemudian bertanya, "Bagaimana rasanya, Naruto?"

"Aku akui, rasanya tidak terlalu buruk."

.

Another Flashback

"Aku ingin memiliki gadis yang bisa memasak," ucap Naruto.

Flashback off

.

'Aku harus menjadi sosok yang di sukai oleh Naruto. Aku akan berusaha keras untuk mencapai kriteria yang ia inginkan,' batin Miku.

Nino yang melihat itu kemudian membuang muka dan mengepalkan kedua tangannya. Ia merasakan keinginan mengenai perasaan yang ia memiliki makin membesar. Bahkan tatapannya saat ini menunjukkan determinasi yang kuat.

'Dengan pekerjaan yang sudah kudapatkan. Akan kubuat dia menyukaiku ….'

.

[0_0]

.

Skip Time : Monday, 6 April. Street

Saat ini, terlihat Naruto yang sedang berjalan sendirian. Ya, ia sedang berangkat untuk datang ke sekolah karena hari ini adalah hari pertama masuk di kelas yang baru. Tidak hanya itu, hari ini adalah hari dimana kelas baru mereka ditentukan.

"Ohayou, Naruto-kun!"

"Ohayou mo, Ichika. Sudah seminggu kita tidak bertemu, ya …," balas Naruto yang menghampiri Ichika. Ia kemudian bertanya, "Ngomong-ngomong, tumben sekali kau berangkat sepagi ini. Satu lagi, kau tidak bersama dengan yang lainnya?"

Ichika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Itu karena aku ingin bertemu denganmu dan membicarakan sesuatu."

"Kalau begitu, bagaimana jika kita membicarakannya kalau kita sudah sampai di sekolah? Kita bisa membicarakannya di taman sekolah agar bisa bersantai daripada seperti ini."

Ichika mengangguk dan menjawab, "Baiklah, Naruto-kun."

.

[0_0]

.

Skip Time : School Garden

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?"

Naruto dengan santai mengatakan itu setelah dirinya duduk di bangku yang tersedia di taman itu. Ichika kemudian duduk di sebelahnya.

"Sebenarnya, aku membagi uang sewa menjadi lima. Dengan kata lain, secara tidak langsung aku meminta mereka untuk bekerja demi membantuku."

'Jadi, itu alasan mereka mendaftar di tempat kerjaku? Kalau sudah tahu mengenai hal ini, aku tidak akan bingung lagi,' pikir Naruto.

"Kurasa diriku mengerti alasanmu yang meminta mereka untuk melakukan itu sebagai bentuk bantuan kepadamu. Lagipula, jika hanya mengandalkan dirimu saja pasti akan sulit juga untukmu."

Naruto mengatakan itu sembari menatap langit dan tersenyum. Itu juga karena ia mengerti bagaimana rasanya menjadi titik tumpu bagi Naruko. Ia sudah tahu berkat banyak pengalaman yang ia kumpulkan dan hadapi seiring berjalannya waktu.

"Itu benar, Naruto-kun."

"Lalu, apa saja yang sudah kau ketahui dari yang lainnya?"

Ichika menjelaskan, "Yotsuba mendapatkan pekerjaan paruh waktu sebagai office girl di sebuah kantor. Kalau untuk Itsuki, ia masih kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Saat ini, ia sedang fokus untuk belajar lebih giat karena dirinya masih belum memiliki pekerjaan apapun. Bagaimana menurutmu?"

"Aku tidak akan berkomentar apapun. Toh, aku tidak berhak melarang apa yang kalian rencanakan dan inginkan. Yang pasti, aku akan selalu mengawasi dan mengajari kalian agar nilai kalian tidak jatuh," balas Naruto sembari mengangkat kedua tangannya.

"Kau tahu, Naruto-kun? Walaupun sudah bertahan sejauh ini, kami tidak akan menyerah. Karena kami selalu mengandalkanmu, sensei …."

Godaan Ichika membuat wajah Naruto memerah untuk sesaat, ia kemudian membuang muka dan membuat Ichika tertawa kecil.

"Tapi, aku sedikit menyesal karena meminta mereka untuk ikut membantuku."

Naruto yang mendengar itu pun bingung, "Huh?"

Ichika kemudian menundukkan kepalanya dan berkata, "Walaupun ini ideku, aku merasa kalau diriku akan kesepian tanpa adanya mereka. Semuanya pasti akan sibuk dengan urusan masing-masing dan kami pasti akan lebih jarang untuk berkumpul. Menurutmu, apa yang kulakukan adalah hal yang tepat?"

Naruto kemudian mengelus kepala Ichika dengan lembut, membuat gadis itu terkejut dalam diam dengan ekspresi yang memerah.

"Tidak perlu murung seperti itu. Lagipula, kau sudah membuat keputusan yang benar. Semua itu akan menumbuhkan rasa inisiatif dari diri mereka sendiri dan dapat membuat mereka untuk mencoba hal-hal baru."

Naruto melanjutkan, "Tidak hanya itu, percayalah dengan ikatan persaudaraan kalian. Aku percaya kalau ikatan persaudaraan kalian itu sangat kuat dan tidak dapat terpisahkan dengan cara apapun. Siapa tahu kalian berlima akan mendapatkan kelas yang sama."

Ichika kemudian mengangkat kepalanya dan tersenyum. Ia kemudian berkata, "Kurasa kau benar, Naruto-kun. Terima kasih karena sudah menghiburku."

"Tidak masalah, Ichika. Ngomong-ngomong, sepertinya daftar pembagian siswa per kelasnya sudah dipasang oleh pihak sekolah di majalah dinding sekolah kita. Aku tadi melihat banyak siswa yang sudah berkumpul dan melihat daftar itu."

"Daripada kita diam di sini. Bagaimana kalau kita pergi melihatnya bersama-sama dengan yang lainnya?" balas Ichika yang mengeluarkan handphone miliknya, ia mengirimi pesan kepada yang lainnya untuk menemui mereka di taman.

"Ide yang bagus, Ichika."

Beberapa menit kemudian, empat Nakano yang lain bergabung bersama Naruto dan Ichika yang sudah menunggu mereka di taman. Yotsuba yang melihat Naruto berinisiatif untuk menyapanya.

"Halo, Uzumaki-san!"

"Yo, murid-murid kelas tiga yang baru!"

"Seharusnya kau sadar diri kalau kau sekarang juga merupakan salah satu murid kelas tiga," ucap Nino yang direspon dengan tawa kecil dari yang lain.

"Kau tidak salah, sih …."

Miku yang menyadari adanya Ichika yang sudah bersama Naruto terlebih dahulu pun tidak melepaskan pandangannya. Ichika yang menyadari itu pun berpikir, 'Apa dia mencurigaiku?'

"Ayo kita lihat pembagian kelasnya! Waktunya sebentar lagi akan habis …."

"Itu benar. Ayo kita pergi, aku juga sudah sangat penasaran," balas Naruto yang menyetujui ucapan Itsuki. Setelah itu, mereka pun pergi dari sana.

.

"Uzumaki-san, kau kan lebih tinggi dari kami. Coba kau saja yang lihat!" ucap Yotsuba. Saat ini, mereka sulit untuk mendapatkan informasi karena banyaknya siswa yang memenuhi majalah dinding sekolah.

Naruto yang postur tubuhnya lebih tinggi daripada mereka berlima pun melihat daftar itu dengan bersusah payah. Setelah melihat satu per satu dari daftar tersebut, ia kembali dan menghampiri lima kembar Nakano yang sudah menunggu dirinya.

"Bagaimana, Naruto-kun?"

"Apa yang kau dapatkan dari sana?" ujar Miku yang menambahkan perkataan Ichika.

Naruto kemudian menyeringai kecil tanpa mereka sadari, ia memiliki ide untuk menjahili mereka. Ia kemudian membuat ekspresi sedih yang dibuat-buat. Mereka yang melihat itu pun seketika panik karena khawatir kalau mereka akan berpisah kelas lagi.

Itsuki yang sudah sangat penasaran pun berkata, "Apa yang kau lihat! Cepat beritahu kami, Uzumaki-kun!"

"Kalian ..."

Baru saja Naruto menggantung ucapannya, lima kembar Nakano yang lain sudah menelan ludahnya masing-masing sebagai bentuk ketakutan mereka.

"Kalian …."

Nino yang kesal kemudian menginjak kaki Naruto dengan kuat dan berkata, "Cepat beritahu kami, baka!"

Hal itu membuat Naruto meringis kesakitan dan mengatakan sakit berulang kali. Membuat empat kembar Nakano yang melihat kejadian itu langsung sweatdrop di tempat.

"Kalian tidak berada di kelas yang sama, kelas kalian terpisah."

Selesai Naruto mengatakan hal itu, lima kembar Nakano menunjukkan ekspresi yang sedih. Melihat itu, Naruto merasa senang dan puas karena rencana untuk menjahili mereka berjalan dengan sempurna.

"Tapi, bohong! Kalian semua berada di kelas yang sama denganku, di kelas 3-1!"

Setelah mengatakan itu, Naruto langsung pergi dengan cepat untuk mencari kelasnya dan meninggalkan mereka. Nino yang sudah sangat dibuat kesal pun langsung berlari untuk mengejar Naruto yang sudah pergi duluan.

"Berhenti kau, sialan! Beraninya kau membohongi kami!"

"Nino, tunggu aku!" ujar Yotsuba yang ikut berlari untuk menyusul Nino yang mengejar Naruto. Sementara itu, tiga kembar Nakano yang tersisa hanya mengikuti mereka dengan santai. Mereka yang melihat kejadian itu pun tertawa kecil.

"Rasanya kita sudah biasa dengan hal seperti ini. Iya, kan?"

"Kau benar, Miku. Uzumaki-kun dan sifat jahilnya. Apalagi jika sudah ada Nino, rasanya sudah seperti pelengkap sebagai sebuah hiburan di mata kita," ucap Itsuki yang menambahkan perkataan Miku.

Di sisi lain, Ichika tidak mengatakan sepatah kata apapun dari mulutnya. Akan tetapi, ia hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya sebagai respon.

'Ucapanmu benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada, Naruto-kun. Seharusnya aku tidak meragukan ikatan yang kuat di antara kami semua.'

.

.

.

To Be Continued

.

.

Notes : Fic ini terinspirasi oleh beberapa fanfic tertentu dengan crossover Naruto x Quintessential Quintuplets. Hmm, ini project kedua gua dengan tipe fic yang multichapter. Gua bikin alurnya semi-canon tapi dengan banyak perubahan.

Buat para pembaca, maaf agak telat lagi. Desember kemarin gua banyak urusan. Itu juga termasuk belajar buat pre-UAS sama acara keluarga. Gua baru bisa mulai ngetik lagi dengan santai walaupun itungannya nyicil.

Ngomong-ngomong, selamat tahun baru buat semuanya. Semoga di tahun yang baru ini akan lebih membawa kebaikan dan lebih bersahabat untuk kita semua. Gua berharap di tahun ini sih, fic ini bisa tamat haha.

Chapter 40 Up, jadi tolong buat reader gausah banyak protes dan Stay tune aja ye. Cukup doain gua biar banyak ide + sehat, secara perlahan nanti gua coba sebisa mungkin buat tamatin fic ini. Soalnya gua tim begadang buat ngelarin ini fic.

Next, gue gak bisa ngejawab review kalian satu per satu karena terlalu malas. Gua minimal baca review dari kalian, dan maksimal berakhir dengan baca PM dari reader or whoever else. Next. Jika fic ini diplagiat oleh oknum sampah yang nggak bertanggung jawab + tidak mendapat perizinan dari gua, bahkan gak naruh nama gua di tempat di mana dia ngepost cerita ini. Tolong bantu report / PM ke gua. Biar gua tinggal ikutan jadi tim report. Sebagai catatan, gua hanya memiliki akun FFN. Tidak ada yang di luar platform yang gua sebutkan.

Lagi dan lagi, gue ingin mempromosikan sesuatu di sini. Gue telah bergabung dengan sebuah Group Chat WhatsApp yang bernama Fanfic Community Indonesia, yang berisikan banyak author dan reader fanfiksi, bahkan platform lain. Di grup tersebut terdapat cukup banyak author senior, ataupun author baru seperti gue. Kepada siapapun yang berminat untuk bergabung, silahkan PM gue baik melalui web, ataupun aplikasi. Join with us! Feel like home! Let's move together!

Sepertinya hanya itu saja pesan gue kepada kalian. Sampai jumpa lagi. Jaa na!

FCI. Cursed-Eternal Out