[Disclaimer]
.
Empat pasang mata berbeda tertuju pada Édith. Gadis berambut merah itu menumpu dagunya di atas meja dengan wajah cemberut.
"Dia kenapa?"
"Klub favoritnya kalah di pertandingan final~."
"Ohyaya. Aku juga melihatnya di televisi. Skor akhirnya 3-0!"
"Itu pasti menyakitkan~."
"Ughh…!"
"Kuharap seseorang tidak melupakan sesuatu, yah? Aku ingat akan mendapatkan banyak uang hari ini~."
"Uuuuuhhhh! Iya iya! Aku tahu! Dasar bajingan rakus!"
"Heh, heh~."
Édith melototi Karin. Sudah jatuh, jatuh lagi, lalu tertimpa tangga. Klub favoritnya kalah, itu sangat menyebalkan, dan sedang terlibat kasus keuangan, lebih menyebalkan lagi dia kalah taruhan dari Karin—makhluk absurd yang di kepalanya hanya memikirkan uang uang dan uang saja!
"Oh, diamlah."
Édith merengut, sedang Karin tersenyum licik. Shirin yang ikutan nimbrung sebelumnya pun tertawa gugup.
'Shangguan tidak asik!'
Ketiganya serentak berpikir begitu. Padahal dia yang memulai dengan mempertanyakan sikap galau Édith, tapi dia jugalah yang seenaknya menyuruh mereka diam.
Sakuya, yang melihat situasi mulai kembali tenang, segera membagikan kertas berisi materi tentang [Game] yang akan dimulai tak lama lagi. Tepat ketika Sakuya akan memberikan materi kepada Shangguan Yan, dengan wajah penasaran, Édith bertanya.
"Ngomong-ngomong, Master kemana?"
"Tuan ingin membodohi dirinya lagi." Sakuya menjawab singkat, —balas menatap tatapan dingin iris biru aqua itu tak kalah dingin.
"Hmph!"
.
.
.
.
.
Naruto x High School DxD/ハイスクールDD
Xover
Masashi Kishimoto x Ichiei Ishibumi
Specter of Death : DxD-Verse!
By @Mizkevna
Warning: Absurd, bahasa ancur, EYD busuk, OC and OOC, humor garing, typo bisa dipastikan bertebaran, cerita seadanya, yang jelas cuma ngarang.
Don't like don't read
—Vs Slash-Dog Team (2): Shades of Light!
.
Baraqiel sudah lama tidak merasakan perasaan gugup seperti saat ini. Dia tidak takut. —Kalau itu dulu dia tidak akan terlalu peduli pada nyawanya sendiri, tapi untuk sekarang dan seterusnya tidak mungkin dia membuang nyawanya secara cuma-cuma.
Ada seorang gadis kecil yang menantikan dirinya di luar sana. Mungkin? Nah, dia agak ragu soal itu. Namun yang jelas dia tidak ingin mati saat ini. Dia masih ingin berbaikan dengan putrinya.
Tapi saat ini dia dalam masalah serius.
«Naveru Neva Lucifer»
Atau itulah nama gadis berambut perak itu. Gadis yang mengenakan gaun gotik hitam putih itu seperti perwujudan masalah. Sejujurnya ada Iblis yang menyandang nama Lucifer saja sudah jadi masalah, karena itu nama leluhur para Iblis Dunia Bawah.
Meskipun pemimpin Yondai Maou saat ini masih 'Lucifer' akan tetapi Lucifer yang asli sudah tewas dalam Great War dan keturunan langsung Lucifer yang Asli masih dalam 'perdebatan'.
Data yang Grigori miliki mengenai Keturunan Asli Lucifer masih minim dan rahasia. Setidaknya ada data Vali, Ayah Biologis Vali, dan si bedebah sialan bajingan tidak berguna—Kakek Vali, Putra Lucifer. Selain ketiga itu, tidak ada data Keturunan Lucifer lain yang tercatat.
Jadi sebenarnya, dari mana munculnya gadis yang menyebut dirinya Naveru Neva Lucifer tersebut?!
Kalau hanya sekadar sebuah nama, semua orang bisa saja untuk menggunakan nama 'Lucifer' seperti Maou Lucifer saat ini. Budaya di dunia manusia pun turut mempopulerkan hal tersebut. Namun beda ceritanya kalau sudah menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan 'Ciri Lucifer' yang asli—.
Dengan mengamati perkembangan Vali, di Grigori sudah dicatat bahwa 'Keturunan Lucifer mampu menambah jumlah sayapnya seiring bertambah besarnya kekuatannya. Jumlah sayapnya adalah representasi dari sebesar apa kekuatan yang dimilikinya'—. Itu sama halnya seperti Malaikat dan Malaikat Jatuh.
Grigori berpendapat bahwa karakteristik keturunan langsung Lucifer cukup sistematis dan mirip dengan Malaikat Jatuh. Karena bagaimanapun, Lucifer dan Malaikat Jatuh seperti dirinya dan Azazel adalah orang-orang yang sama-sama 'dibuang' dari Surga. Bedanya Lucifer lebih ekstrim. —'Terkutuk'!
Terakhir kali, Vali menunjukkan perkembangan dengan menampilkan empat pasang sayap Iblis Lucifer miliknya saat rapat perdana [Pertemuan Tiga Aliansi] yang dilaksanakan di kota Kuoh.
Tanpa Sacred Gear [Divine Dividing] sekalipun, Vali adalah individu muda berbakat dengan energi Iblis yang luar biasa. Tapi Vali yang bahkan baru mengembangkan empat pasang sayap Iblisnya saja sudah abnormal. Kalau ditambah Sacred Gear yang menyimpan jiwa Naga Langit di dalamnya, maka tidaklah heran menjadikannya Hakuryuukou Terkuat Sepanjang Masa!
Pertanyaannya adalah, jadi: bagaimana kalau ada Lucifer lain yang telah mengembangkan sayapnya hingga mencapai dua belas sayap? Apakah Lucifer itu akan sekuat Vali (saat ini: plus) [Divine Dividing]?
Jika….….
Apakah Naveru Neva Lucifer sekuat itu?
Nah, tanpa perlu memikirkan lebih jauh lagi Baraqiel sudah tahu jawabannya.
Kalau Lucifer yang dimaksud adalah gadis dengan sorot mata mengantuk di depannya dibandingkan dengan 'Hakuryuukou Vali Lucifer', maka jawaban yang bisa Baraqiel pikiran sangat sederhana——.
"Paman Malaikat Jatuh. Kamu tidak boleh pergi ke sana dan ikut campur. Aku harus menahanmu dan si gadis kecil disini."
"——Dasar Monster!"
Baraqiel tak pelak mengumpat. Membentangkan kesepuluh sayap hitam legamnya dan melepaskan auranya secara gila-gilaan. Bukannya Baraqiel mau bertarung, dia hanya ingin mengimbangi dan membebaskan dirinya sekaligus melindungi gadis Sae Toujou dari tekanan mengerikan yang berasal 'Monster' itu, Naveru Neva Lucifer!
Kalau Baraqiel bertarung dengan gadis Lucifer itu, dia tidak tahu akan berakhir seperti apa dirinya nanti. Kalau bisa, dia tidak ingin bertarung. Untuk orang tua sepertinya, rasanya terlalu berlebihan kalau harus menghadapi kekuatan monster yang dari luar saja sudah sangat jauh melampaui Maou Lucifer terdahulu.
Sungguh tekanan yang absurd!!
Jika dibandingkan dengan gadis Lucifer itu, Dewa Jahat Loki yang belum lama ini dirinya hadapi seakan-akan tidak ada apa-apanya.
"Apa kau masih bisa disebut Iblis?!"
"Aku tidak tahu. Setidaknya meskipun paman ada sepuluh, Aku masih bisa menghapusmu. Terlebih kalian hanya berdua. Jadi… silakan menunggu saja disini sampai Naéruth-anisama menyelesaikannya atau sampai Ani-sama mati."
—!!
Itu jawaban yang tidak ingin Baraqiel dengar sama sekali. Tidak pernah sedikitpun!
"Aku sudah, memberitahu Ani-sama kalau kalian sudah jatuh."
Naveru Neva Lucifer menatap ke arah Sae Toujou, kemudian melanjutkan dengan suara setengah bergumam.
"Rekan kalian harus serius menghadapi Ani-sama. Sampai saat itu, kamu dan Paman Malaikat Jatuh, tunggulah disini, sebentar lagi."
Itu artinya—
"Kau sengaja mengirim informasi palsu?!"
"Ani-sama bilang dia ingin bersenang-senang. Dia sudah bosan hidup."
Mau dipikirkan bagaimanapun Baraqiel sama sekali tidak mengerti kenapa para 'Lucifer' misterius itu melakukan sesuatu yang tidak berguna. Mereka tampaknya secara sengaja ingin memancing kemarahan orang-orang, terlebih yang mereka pancing adalah murid-muridnya.
Lalu apa katanya?
Bersenang-senang dengan cara membahayakan orang lain hanya karena mereka sudah bosan hidup?!
Sialan!
"Kalau dia bosan hidup bunuh saja dirinya sendiri! Brengsek! Kenapa malah melibatkan orang-orang yang tidak bersalah!"
"Hm. Tidak ada kesenangan dari membunuh diri sendiri."
——!!
Tak termaafkan!
Baraqiel benar-benar….…! Wajahnya memerah tak kuasa menahan amarahnya lagi! Membentangkan kesepuluh sayapnya lebar-lebar! Tubuh besarnya diselimuti aliran listrik! Tidak. Itu adalah halilintar suci!
"Bahkan jika Aku harus mati! Takkan kubiarkan kalian menyakiti murid-murid ku!"
Dum!
Sang 'Lightning of God' bersiap untuk mengamuk! Namun sebelum itu,
"Sae! Langsung lari lah begitu Aku membuka jalan! Temui Slash-Dog dan segera tinggalkan tempat ini!"
"Tidak Sensei! Biarkan Aku—"
"Toujou Sae!!"
—!!
Tekadnya sudah bulat!
Baraqiel berseru tegas, berat dan tajam. Dia serius saat ini. Lebih serius dari yang biasanya. Sangat seriy!
Jujur saja dia tidak ingin…..…. Tapi.
"Si brengsek ini sudah melampaui keberadaan yang disebut Iblis. Aku…. tidak akan bisa menahannya terlalu lama. Jika dia pergi ke lokasi Ikuse Tobio….…."
Dia tidak ingin membayangkannya akan tetapi—.
Baraqiel sangat sadar kalau dirinya takkan mampu mengalahkan monster itu. Dia tidak akan dapat melindungi Sae Toujou. Baraqiel seakan merasa sedang menghadapi Fenrir dalam bentuk seorang iblis perempuan.
Jika Sae Toujou tetap disini, Baraqiel tidak tahu apa yang nanti akan diperbuat oleh Naveru Neva Lucifer kepada mereka. Pilihan terbaik adalah membiarkan Sae Toujou pergi ke sisi "Tim-"nya sebab di sana ada Slash-Dog dan Ice Princess.
Baraqiel yakin kalau mereka bisa menangani yang di sana. Meski dia belum bertemu dengan Lucifer yang disebut Naéruth, dibandingkan dengan gadis iblis di depannya, Baraqiel menduga kalau gadis iblis ini lebih kuat dari Naéruth Lucifer.
Naveru Neva Lucifer adalah monster!
….….…Jika monster itu memutuskan pergi ke sana, tempat Ikuse Tobio dan lainnya bertarung dengan Naéruth Lucifer, kemungkinan besar semua orang akan dihancurkan.
Baraqiel tidak meragukan kemampuan Slash-Dog beserta Timnya dan Ice Princess. Tapi masalahnya adalah,
"Mereka orang-orang tidak waras yang akan dengan senang hati menyambut kehancuran diri sendiri demi mendapatkan kesenangan."
Gadis berambut coklat itu terbelalak, matanya menatap ngeri ke arah Naveru Neva Lucifer yang berwajah mengantuk melayang bebas dengan dua belas sayap iblisnya yang terbentang lebar.
Lalu, Sae Toujou dengan enggan mengangguk.
"A-ku mengerti, Sensei."
"Bagus! Bersiap——"
Ucapan Baraqiel terputus. Matanya terbuka lebar syok ketika…. sebuah jari telunjuk yang dilapisi kekuatan iblis yang padat hampir saja menyentuh dahinya!
Naveru Neva Lucifer telah memutus jarak diantara mereka tanpa bisa disadari. Kecepatan tinggi semacam itu——! Pastilah teleportasi ruang!
Dari jari telunjuk itu, energi iblis padat dilepaskan dalam satu tembakan lurus tanpa mengenai targetnya. Itu terus melaju cepat sampai hilang dari pandangan mata, jauh ke ujung cakrawala sana.
Baraqiel bersyukur masih sempat bereaksi dan langsung menjauh secepat mungkin. Tidak lupa membawa Sae dalam dekapannya. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Ia harus memendam rasa syukurnya saat itu juga, ketika….
BAAAAAAAAAAAAAAAAAMMMMMMMMMM!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Mata Baraqiel pelan-pelan terbuka lebar melihat ledakan dahsyat yang terjadi di ujung cakrawala sana. Cahaya ledakan yang menyilaukan mampu mendatangkan gelombang kejut sampai di tempat mereka berada.
Ledakan semacam itu, jika itu jatuh di perkotaan maka kota akan berakhir mengalami kehancuran parah. Jika itu jatuh di kota kecil seperti kota Kuoh, tempat dimana putrinya bermarkas, kota Kuoh dipastikan akan lenyap dalam sekejap mata.
Beruntunglah hal itu tidak terjadi di dunia luar. Untung saja ledakan itu terjadi di ruang terbuang dan terbengkalai di salah satu sudut Celah Dimensi.
"Apa yang akan terjadi kalau itu mengenai kepala paman Malaikat Jatuh?"
Baraqiel tidak yakin kalau kepalanya akan baik-baik saja. Jika dirinya tidak menghindar, dapat dipastikan kepalanya akan meledak dan hancur menjadi daging bubur—atau tidak tersisa sama sekali.
Artinya dia akan mati.
"Se-Sensei…."
Baraqiel tersadar. Dia segera melonggarkan dekapannya yang mengerat tanpa disadari pada Sae—yang man tubuhnya bergetar pelan dan kesulitan bernafas.
"Baik, lah. Akan kubiarkan gadis kecil itu pergi."
""….….….….….….….""
"Meksi tampak biasa saja, sepertinya gadis kecil itu mempunyai sesuatu yang menarik di lengan bajunya. Jika dia pergi ke sisi Ani-sama, mungkin Ani-sama akan mencapai keinginannya."
Baraqiel akhirnya bereaksi—.
"Apa sebenarnya tujuan kalian?'
Tatapannya tajam, berusaha mencari sekecil apapun perubahan pada ekspresi Naveru Neva Lucifer. Tapi, yang dia temukan justru wajahnya yang terlihat semakin mengantuk dan—
"Ani-sama ingin mati dengan cara yang keren."
"….….……A-pa?"
"Kami Iblis. Tentu saja kami eksistensi jahat. Apa ada sesuatu yang melarang Iblis bertindak sesuai keberadaannya?"
"H-anya, karena itu?"
"Yiuuuwh. Kau terlalu kasar, paman."
Naveru Neva Lucifer melirik—.
Baraqiel was-was melihat ke arah mana iblis itu melirik. Gadis di sisinya. Sae Toujou akan berada dalam bahaya kalau tetap disini lebih lama lagi.
"Kalau Aku bertanya padamu; apa tujuan hidupmu? Apakah untuk melindungi sesuatu, atau seseorang yang berharga bagimu? 'Hanya. Karena. Itu.' tujuan hidupmu, jadi kau boleh mengejek tujuan Ani-sama?"
Baraqiel kehabisan kata-kata. Tidak—! Dia justru enggan untuk bertukar pikiran dengan gadis itu. Logika sinting macam apa yang dia bicarakan?!
"Aku bisa saja menghapus kalian semua untuk mencegah kematian Ani-sama. Namun karena tujuan Ani-sama ingin mati dengan cara yang keren, Aku akan menghormati keinginannya dan membiarkan kalian menghabisinya. Jadi——"
Snap!!
Sebuah suara jentikan jari pun terdengar. Baraqiel terbelalak syok berat.
Moment setelah Naveru Neva Lucifer menjentikkan jarinya, segera, sebuah cahaya terang menyelimuti tubuh Sae Toujou. Dalam kecepatan yang cepat keberadaan gadis itu telah menghilang ditelan cahaya tanpa sempat bereaksi.
"——Bukankah Naéruth-anisama sangat cocok menjadi 'Antagonis' yang harus dikalahkan oleh para Pahlawan? Itulah skenario yang disusun oleh kami. Kami memberi judul, [Kejatuhan Iblis: Bangkit! Pahlawan Muda!]."
Dasar iblis sinting!
.
.
.
.
.
#—#—#—#
.
.
.
.
.
Di depan mereka, area seluas beberapa hektar telah ditutupi oleh kegelapan tak tertembus, membentuk sebuah kubah raksasa.
Itu adalah Balance Breaker 'lanjutan' milik Ketua Tim mereka, Ikuse Tobio. Itu adalah kemampuan baru yang telah dikembangkan oleh Tobio setengah tahun lalu—
[Perfectus Tenebrae Lykaon et Fortis Densus Laelaps]!
Adalah; Balance Breaker "Sub-Spesies" dari Longinus [Canis Lykaon] yang mana itu dapat memperluas jangkauan bilahnya, sementara Balance Breaker aslinya adalah [Night Celestial Slash-Dog]!
Ice Princess, sang penyihir, Lavinia Reni berkata dengan nada serius,
"Aku akan memeriksa keluasan area dan segera menguncinya. Semuanya, ayo lakukan yang terbaik!"
Yang lain mengangguk kompak dan berseru "Yaa!" serentak. Pada saat itu, Shigune Nanadaru mengangkat tangan.
"Ya, D-Aru?"
"Aku akan berusaha membangunkan Poh-kun secepat mungkin, sementara itu Aku tak akan banyak membantu semua orang. Maaf."
"Itu bisa dimengerti. Juga—"
Shigune mengangguk melihat tatapan semua orang tertuju pada Poh-kun yang tidur di pelukannya. Taotie masih tidur sangat lelap!
"—Melihat dari efek yang diberikan kepada Griffon-kun sebelumnya, alih-alih menjatuhkan Poh-kun yang bisa 'memakan segalanya', ada kemungkinan kalau orang itu memiliki pemahaman mengenai Sacred Gear kita."
Diantara 'Empat Makhluk Jahat', Toutetsu atau Taotie adalah yang paling kuat dan bahkan berbahaya karena itu bisa 'Melahap Segalanya'. Tak terkecuali kekuatan Longinus. Itu adalah Sacred Gear yang mengancam bagi pemiliknya sekalipun. Pernah suatu kali Taotie akan memakan pemiliknya, Shigune. Di masa lalu kejadian itu pernah terjadi pada pemiliknya yang sebelumnya——.
Membuat Taotie 'tertidur' adalah langkah yang tidak pernah terpikirkan oleh mereka. Namun musuh mereka sepertinya mampu menyadari betapa bahayanya Taotie, lalu akhirnya membuat kondisi Taotie 'Tertidur'.
"Namun, ada juga kemungkinan kalau—"
Lavinia mendadak menghentikan ucapannya, membuat orang menjadi penasaran. Matanya segera beralih ke gadis berambut cokelat. Kemudian dia bertanya dengan nada serius,
"Natsu-Chan. Bisa kamu panggilkan Griffon-kun lagi?"
Semua orang mendadak terkejut, mereka sepertinya sedikit mengerti tujuan yang diinginkan Lavinia dengan meminta Minagawa Natsume memanggil Sacred Gear Independen-nya.
Dengan perasaan was-was, Minagawa Natsume pun memanggil "Griffon-kun" Sacred Gear-nya.
Dan….…
"ʘ.….…ʘ?"
"A-ku akan mencoba lagi. Griffon-kun!"
Dua kali, tidak terjadi apa-apa.
"Griffon-kun?!"
Yang ketiga kalinya pun masih tetap sama, tak terjadi apa-apa. Tidak ada tanda-tanda kalau Griffon-kun akan muncul.
"ʘ.….….….….….ʘ"
….…Mereka pun terdiam.
Melihat tak ada satupun hal yang terjadi, semua orang pun kehabisan kata-kata dibuatnya.
Avatar Independen-nya yang seharusnya bisa dipanggil kembali sesuka hatinya —apalagi sebagai pemilik Sacred Gear yang sangat terlatih— tetapi melihat tidak adanya tanda-tanda Griffon-kun yang akan muncul, Minagawa Natsume pun terlihat gelisah.
Satu kata yang mempresentasikan kejadian yang mereka saksikan saat ini.
—Gawat!
"Sepertinya Tobi tidak akan bisa menjatuhkan orang itu sendirian."
Sontak ekspresi semua orang berubah masam setelah mendengar hal itu.
"Itu pasti hanya sementara. Tapi…."
"Jadi bisa kita asumsikan kalau kemampuannya adalah 'menghentikan aktivasi' Sacred Gear untuk sementara?"
"Kupikir, begitu."
Lagi. Semua orang terdiam. Kalau itu memang benar begitu, itu agak keterlaluan! Kekuatan yang dapat menghentikan aktivasi Sacred Gear —walaupun hanya untuk sementara waktu, akan tetapi bagi mereka yang adalah pemilik Sacred Gear—, kekuatan semacam itu sangat tidak ramah di mata mereka!
"….….….눈‸눈;"
Minagawa Natsume menepuk tangannya berusaha mencairkan suasana, lalu dengan penuh semangat berkata,
"Tidak masalah! Sacred Gear bukanlah kekuatan kita satu-satunya. Ayo lakukan persiapan!"
Alhasil, semua orang pun merasa lebih baik. Benar. Ini adalah kelompok yang terdiri dari seorang Penyihir, tiga Agen Grigori, dan laki-laki yang suka melakukan hal-hal seorang diri.
"Itu bagus. Kurasa kita harus membagi tugas."
Dengan demikian, sudah diputuskan. Akhirnya mereka dibagi menjadi tiga kelompok; Minagawa Natsume dan Shigune Nanadaru bertugas melakukan pengawasan. Samejima Kouki dan Hyosuke Koga bertugas sebagai Tim Penyergap. Sementara, Lavinia Reni, [Ice Princess] itu bertugas untuk mengisolasi seluruh area.
Dan, begitulah—.
Setelah beberapa waktu kemudian, seluruh daratan pun dalam sekejap telah berubah menjadi "[Dunia Es]"….….….
.
#—#—#—#
.
Di dalam—
Daratan rusak yang berlubang-lubang, dan langit suram, pada saat ini, mulai tertutup kegelapan. Kegelapan pekat seakan tak berujung membungkus area pertempuran, memisahkan Naéruth Lucifer dan Slash-Dog Ikuse Tobio dari dunia luar, dan Timnya.
Dari kegelapan, lantai kegelapan, dinding kegelapan, satu persatu hingga mencapai ratusan terlihatlah bola-bola merah darah memancarkan aura membunuh pekat. Dari bayang-bayang, ratusan bilah hitam tumbuh serentak. Satu persatu muncul ‹Hound› bertubuh besar mencengkram bilah yang tumbuh dari bayang-bayang menggunakan rahang mereka.
‹Anjing› besar setengah humanoid berbulu kegelapan dengan enam ekor tumbuh di balik punggungnya berdiri sombong memegang sabit di masing-masing tangannya. Yang berkumpul di sekelilingnya adalah para ‹Hound› berbadan besar yang menghembuskan napas kegelapan.
‹Anjing› ini adalah pemimpin para ‹Hound›—. Seorang anak manusia yang mengaktifkan teknik terlarang dari Sacred Gear-nya, Balance Breaker dari Longinus [Canis Lykaon].
Slash-Dog — Ikuse Tobio
"Hahahahaha! Apa ini [Domain Expansion]?!"
.
#(Sekadar info. Novel "SLASH/DOG" adalah karya ke-2 yang ditulis oleh Ichiei Ishibumi (setelah "Denpachi") dan rilis pada tahun 2006. Namun karena kurang populer, hanya 1 volume yang rilis. Pada tahun 2014 (sepuluh tahun lalu, ok?) Novel "Slash-Dog" diaktifkan lagi oleh Ishibumi-sensei. Dengan kata lain; Slash Dog sudah ada sejak hampir 20 tahun lalu!!)
.
Naéruth tertawa pongah.
"Ini keren! Aku pasti akan mati! Tunjukan semuanya padaku, kekuatan dari ‹Inugami›!"
Inugami—Ikuse Tobio tidak mengharapkan kalau iblis bernama Naéruth Lucifer itu akan kegirangan setelah dia mengaktifkan Balance Breaker-nya——.
«Kau bertanya apa Aku pernah melawan lawan sekelas Maou? Kurasa belum. Tapi kadang-kadang Aku menebas Dewa juga. Karena kau ingin mati, akan Aku kabulkan keinginanmu.»
Tobio mengayun sabitnya. Saat ia mengayunkan sabit, tampaknya seakan ia memanen jiwa yang hidup, sedangkan gerombolan anjing tampak seperti utusan dari neraka. Fenomena ini masih belum selesai, seperti pedang raksasa keluar dari tanah di area sekitarnya, satu per satu; pedang tajam, tebal dan panjang. Mereka tampaknya pedang iblis yang mampu membelah Dewa, simbol pertanda buruk. Seluruh tempat ditutupi dengan pedang. Pedang hitam legam, tumbuh, tumbuh, dan terus tumbuh tanpa tanda-tanda berhenti.
——Ini bukan lagi Balance Breaker normal, melainkan Balance Breaker "Sub-Spesies" yang mulai Ikuse Tobio kembangkan.
"Hahahahaha!"
Tawa Naéruth Lucifer terdengar bergema ketika pria berambut perak itu terlihat bermanuver menggunakan sayap iblisnya menghindari berbagai jenis pedang yang tumbuh dari bayang-bayang.
Pedang-pedang hitam mengincarnya dengan tusukan dan tebasan.
Inugami bergerak—.
‹Anjing› tenggelam dalam bayang-bayang. ‹Hounds› mengikuti pemimpinnya.
.
Naéruth menyeringai. —Ada sesuatu yang mengintai di balik bayang-bayang. Meski ia sibuk menghindari bilah yang terus tumbuh seakan tak terbatas dan mengincar dirinya, Naéruth tahu kalau ada sesuatu yang akan datang. Dengan demikian, dia melapisi tinjunya dengan energi Iblis yang luar biasa.
Inugami muncul dari belakang Naéruth—.
Sabit besar itu diayunkan secepat kilat, mengincar punggung dengan dua belas sayap kelelawar itu. Namun Naéruth langsung merespon, menghantam tinjunya kepada bilah hitam tersebut.
BAAANGG!!
Bilah sabit dan tinju bertabrakan menghasilkan ledakan besar yang menggoyahkan area kegelapan hingga menciptakan lubang besar.
Dari lubang itu, angin yang sangat dingin pun masuk.
Naéruth menyeringai, matanya melebar—. Tubuh Inugami hancur beserta sabitnya, lalu melebur dan menyatu dengan kegelapan. Area yang berlubang segera diperbaiki.
Seekor ‹Hound› yang mencengkeram pedang dengan rune kutukan pada bilahnya muncul dari bayang-bayang lalu melesat secepat kilat—berusaha menebas leher sang 'Lucifer'.
Naéruth dengan enteng memukul ‹Hound› sampai hancur dan kembali ke kegelapan. Namun ‹Hound› lain muncul secepat kilat, mengincar tangannya. Salah satu sayap Naéruth bergerak cepat, dan itu dimodifikasi jadi runcing bagai tombak, dengan tak kalah cepat langsung menusuk perut ‹Hound› tersebut hingga berubah menjadi kegelapan.
‹Hound› lain datang satu persatu. Naéruth menangani semuanya dengan gerakan ringan. Saat seekor ‹Hound› muncul di depannya, dia akan memukulnya sampai hancur menjadi debu kegelapan. Ketika ‹Hound› lainnya muncul di belakangnya, seolah memiliki mata, sayapnya akan bertindak sebagai perisai dan senjata—menusuk dan kadang-kadang menebas ‹Hounds›. Begitu ‹Hound› muncul dari bayang-bayang di bawahnya, dengan wajah cerah Naéruth akan menendangnya.
"Hmmph!!!"
Lalu, saat gerombolan ‹Hounds› muncul sekaligus, 'iblis' berambut perak itu meledakkan aura putih keperakan dari tubuhnya secara gila-gilaan. Beberapa ‹Hounds› pun hancur menjadi debu kegelapan, namun sisanya hanya terdorong mundur lalu tenggelam ke dalam bayang-bayang.
Zaaaasssshh!
Sebilah pedang besar yang muncul dari kegelapan berhasil dihindari. Namun jubah Naéruth sobek terkena tebasan, dan terpotong—.
Slash! Slash!
Mata birunya bergerak-gerak liar. Sembari menghindari tebasan demi tebasan dan tikaman, Naéruth melakukan observasi pada silluet-silluet kegelapan yang bergerak melintasi secepat kilat.
"Atas!"
Baamm!
Sebuah pukulan berisi energi 'iblis' menghancurkan ‹Hound› yang muncul dari atas mengincar kepalanya—
"Dua dari samping."
Zrashh! Zrashh!
Empat sayap, kiri kanan, menusuk dua ‹Hounds› sekaligus, menjadi debu kegelapan.
"Depan. Belakang tiga."
Zrashh! Bamm!!
Slash!! Zrashh!!
Tusuk. Hantam. Tebas. Tusuk. Empat ‹Hounds› langsung dimusnahkan pada saat yang sama.
Hantam. Pukul. Tebas. Tendang. Injak. Tusuk. Naéruth secara berkala menangani semua ‹Hounds› yang datang padanya. Semakin banyak ‹Hounds› yang dihancurkan lalu semakin banyak lagi ‹Hounds› yang muncul dari bayang-bayang.
Slash!
Satu ‹Hound› lolos dari penghancuran. Itu berhasil menebas, namun hanya berhasil menebas jubah Naéruth saja.
Slash! Slash!
Semakin lama, pergerakan ‹Hounds› yang bermunculan jadi semakin cepat. Sejauh ini, Naéruth selalu berhasil menangani semua tikaman dan tebasan.
Namun—
"Inugami. Kau terlalu lama bersembunyi, kan?"
Bamm!
Lagi. Seekor ‹Hound› hancur lebur, kembali menjadi kegelapan.
"Apa yang sedang kau rencanakan dengan mengirimkan anak-anak anjingmu saja?! (Bammm!!) Oh, hahaha! Kau mau membalas trik ilusiku sebelumnya?! Baiklah—"
DOONNN!!!
Naéruth melepaskan aura keperakan bercampur hitam berintensitas luar biasa dari tubuhnya—.
Bilah pedang-pedang pecah! Para ‹Hounds› terpental ke sembarang arah dan kebanyakan hancur melebur. Kegelapan yang menutupi semua area mulai menunjukan retakan dimana-mana.
"Tampaknya kau masih belum sepenuhnya menguasai kemampuan ini. Huh, kalau begitu—"
Naéruth mengangkat satu tangan. —Segera, sejumlah lingkaran sihir 'Lucifer' muncul di sekitarnya. Setelah itu balok-balok energi iblis padat langsung ditembakkan ke berbagai arah. Sebagian energi iblis akan menghilang, namun Naéruth terus menerus membombardir 'dinding' kegelapan sehingga menciptakan lubang-lubang yang tidak terhitung jumlahnya.
Meski beberapa lubang akan menutup kembali, akan tetapi kecepatan regenerasinya jauh lebih lambat dari tembakan energi iblis Naéruth—.
Slasssshhhhh!!!!!!
Tiba-tiba sesuatu melintas dengan kecepatan kilat! Itu adalah gelombang tebasan tebasan berbahaya dari jarak yang tidak diketahui.
Naéruth menyeringai senang—.
Tembakan energi iblisnya terpotong-potong kemudian lenyap begitu saja. Namun gelombang tebasan tebasan tidak kunjung berhenti—itu terus mengarah kepadanya!
Dia sudah pernah sekali melihatnya. Tapi sepertinya kali ini jauh lebih kuat dari saat bangunan di luar sana yang terpotong hancur sebelumnya.
Naéruth menghindari mereka. Dia tidak berkeinginan untuk menahan mereka, itu jelas-jelas berbahaya. Lalu dia memilih untuk melesat terbang dan bermanuver dengan kecepatan kilat.
"Keren abisss!!!"
Dia tidak bisa menahan seringai bahagia di wajahnya, ketika setiap kali dia berhasil menghindari gelombang tebasan demi gelombang tebasan, akan muncul gelombang-gelombang tebasan lainnya dengan jumlah yang bertambah berkali-kali lipat dari arah gelombang tebasan yang melewatinya.
Tidak hanya itu.
"Ouuchh!"
Naéruth bahkan harus menghindari bilah-bilah mematikan yang bisa tiba-tiba muncul di laju penerbangannya. —Ini mulai gawat, pikirnya.
Area kegelapan sudah terlalu banyak diisi gelombang tebasan. Kalau hal ini terus berlanjut, maka dirinya akan terjebak. Area kegelapan akan dipenuhi tebasan hingga akhirnya takkan ada lagi celah untuknya menghindar.
Jadi——.
Matanya melirik kesana-kemari melihat lubang-lubang dan retakan di area kegelapan perlahan-lahan mulai menutup kembali.
Sambil bermanuver menghindari setiap gelombang tebasan, Naéruth mengangkat tangan kanan ke depan. Dari sana energi iblis perak bercampur hitam bersinar terang lalu dengan cepat menyusut menjadi sebuah bola padat seukuran softball.
"Waktunya bermain di luar. Akan kunamai itu——"
Setelah mengatakan itu, dia dengan malasnya melemparkan energi iblis seukuran softball tersebut ke belakang. Lalu, itu berkedut!
Dan kemudian,
"——[Noctifer]!"
KKKAAAAAAAAAAAAAAAAAATTTTTTTTTTTTTTTTTT!!!!!!!!!!!!
Energi iblis seukuran softball itu tiba-tiba meledakkan cahaya keperakan terang benderang nan menyilaukan. Meski itu 'cahaya' tetapi aura 'jahat' yang dilepaskannya terasa sangat buruk—!
Dan dengan begitu, seluruh area yang ditutupi oleh kegelapan pun tertelan oleh cahaya!
.
#—#—#—#
.
Di luar—
Kubah hitam besar itu semakin membesar, itu terus membengkak. Satu persatu muncullah lubang-lubang besar yang mana darinya melesatlah balok-balok energi iblis padat berbasis cahaya jahat. Retakan demi retakan pun mulai bermunculan pada kubah tersebut.
Tak berselang lama kemudian, kubah hitam itu semakin membengkak dan-
Swoosh!
Suara angin berderu kencang.
Seorang pria berambut perak gelap dengan dua belas sayap iblis keluar dari retakan kubah hitam dan melesat terbang ke langit.
PWOOOOFFHH!!!
—Kubah hitam pun pecah!
Cahaya jahat yang menyilaukan menerangi seluruh area. Tak pelak hal itu menyebabkan mereka yang menunggu di luar harus menutup matanya untuk menghindari efek samping seperti mengalami kebutaan sesaat.
Beruntung hal itu hanya berlangsung selama beberapa detik.
Namun….….
"D-ia benar-benar tangguh?!"
Shigune tak tahan untuk mengatakan hal itu saat dirinya melihat iblis berambut perak tersebut dengan tampilan berani melayang di udara. Enam pasang sayap Iblisnya terbentang lebar-lebar sehingga membuatnya tampak tangguh.
"Dunia Perak?! Es Abadi?! Kuhyahahahaha!"
Shigune—yang ditinggalkan sendirian, merinding melihat iblis itu tertawa seperti orang gila. Namun kenyataannya memang benar seperti yang iblis itu katakan.
Ngomong-ngomong, itu seperti yang mereka perkiraan: Kemampuan 'menghentikan aktivasi' sementara Sacred Gear yang diterima Minagawa Natsume telah dibatalkan. Minagawa Natsume berhasil memanggil Sacred Gear Independen-nya lagi. Namun situasi Shigune masih belum berubah. Dia masih tidak dapat 'membangunkan' Poh-kun.
Itu benar-benar aneh.
Dia menyesal karena menjadi tidak berguna di situasi seperti ini———.
Kondisi di luar kubah hitam, Balance Breaker Longinus Tobio, telah sepenuhnya berubah menjadi Dunia Es Keperakan. Pilar-pilar kolosal kristalisasi es keperakan yang tidak terhitung jumlahnya menjulang tinggi bahkan sebagian menembus awan. Ada badai salju dahsyat dan angin dingin yang mampu membekukan makhluk hidup dalam sekejap.
[Assoluto Argento Mondo]!
Adalah Balance Breaker [Absolute Demise] yang sudah disiapkan oleh sang penyihir 'Terkuat' —Lavinia Reni. Itu dengan sengaja dimasukkan ke dalam perhitungan mereka.
«Bahkan jika kau lolos dariku, takkan ada jalan bagimu untuk melarikan diri dari Dunia Es-nya Princess.»
Dari balik bayang-bayang pilar es, makhluk humanoid berpakaian kegelapan muncul sambil menenteng sebuah sabit besar. Dari pilar-pilar es lainnya, gerombolan ‹Hounds› yang mencengkeram pedang di mulut mereka pun bermunculan.
"Hahahaha! Inugami! Kau salah paham—! Meski begitu, jika 'Shade' dan 'Mirror' bergerak bersama, ini artinya sama saja 'Aku Mati'! Guhahahahahaha! Tidak masalah! Aku akan menerima kematianku dengan senang hatiiii!!!"
Pria iblis itu, Naéruth Lucifer berteriak seperti kehilangan akalnya.
Sungguh, Shigune tidak mengerti jalan pikiran iblis itu.
"Kalau begitu, matilah."
Itu—yang berdiri di atas salah satu puncak pilar es adalah Lavinia Reni. Dia memegang stick, tongkat sihir yang mana ujungnya memancarkan cahaya redup. Ice Princess berdiri di belakangnya. Lavinia mengangkat tongkat sihir di tangannya. Setelah itu, muncul lingkaran sihir yang berbeda-beda dan tidak terhitung jumlahnya.
Arus listrik berderak, fenomena ditulis ulang.
Kemudian—
Berbagai macam atribut sihir ditembakkan dan meluncur serentak mengarah ke Naéruth.
Melihat sihir angin, air, api, bahkan sihir cahaya dengan kepadatan tinggi datang kepadanya membuat Naéruth tertawa. Iblis itu bermanuver, meliuk-liuk di udara, dan sesekali akan menciptakan penghalang kuat untuk menahan sihir-sihir yang tidak bisa dihindari. Ledakan demi ledakan keras pun terjadi.
Lalu, muncul dari atas, menembus awan, menukik tajam ke arah Naéruth. —Adalah seekor makhluk aneh yang mempunyai sayap di keempat kakinya. Itu memiliki kepala yang mirip kepala singa, pada saat yang juga tampak seperti anjing, atau harimau, dan ada sepasang tanduk tulang tumbuh di kepalanya. Taring atas dan taring bawahnya yang setajam pedang mencuat keluar. Bulunya tebal diwarnai hijau gelap. Tubuhnya panjang sekitar tiga meter dan tinggi dua meter. Di punggungnya ditumbuhi bulu-bulu hitam pekat dan lebat.
'Griffon-kun!'
[Kyuuki]
Avatar Independen Minagawa Natsume yang memasuki kondisi perwujudan aslinya dengan mengaktifkan 'Balance Breaker'.
Shigune tidak mengira kalau Natsume akan langsung terjun kembali ke pertempuran begitu kemampuan Sacred Gear-nya dipulihkan—.
Di sekeliling Kyuuki terdapat pusaran angin kencang dan besar bertekanan tinggi yang mana ujungnya membentuk bentuk runcing bagai tombak. Bersamaan dengan Kyuuki yang menukik, tombak-tombak tornado itu pun melesat dengan kecepatan tinggi menerjang ke arah Naéruth.
Naéruth tertawa kegirangan, sambil menghindari setiap tombak angin. Bibirnya berkedut ketika merasakan tubuhnya serasa terhisap setiap kali ia menghindari tombak angin tersebut. Di samping harus menangani serangkaian sihir Lavinia Reni, disaat yang sama harus menghindari kekuatan 'Angin' dari Kyuuki.
"Menyenangkan!"
Lingkaran sihir Lucifer muncul, menahan sekaligus sihir dan tombak angin. Ukurannya cukup besar, itu juga sangat kokoh karena mampu menahan sihir-sihir ofensif tinggi milik Lavinia.
Shigune pikir, jika itu Iblis Kelas Atas biasa, dipastikan mereka takkan sanggup menahan sihir Lavinia. Bahkan Iblis Kelas Ultimate tidak akan berani melakukan hal serupa seperti yang dilakukan Naéruth Lucifer.
Tornado yang tertahan oleh lingkaran sihir penghalang Naéruth terus berputar-putar semakin ganas dan cepat, seolah-olah berusaha mengebor di sana.
Naéruth bersedekap dada.
Lavinia berhenti melepaskan sihir—.
GRRAAAWRRRR!!!
Kyuuki meraung keras, membuka mulutnya lebar-lebar, menerjang kaki depannya yang dipenuhi cakar tajam ke arah Naéruth, menikamnya—!
Baammmm!!
Sayangnya sebuah lingkaran sihir lain muncul seketika di dekat Naéruth, dan menghalangi terkaman Kyuuki. Merespon kejadian itu, Kyuuki segera mundur menjaga jarak. Lalu, sepasang sayap besar, tumbuh di balik punggungnya. Kyuuki mengibaskan sayap itu. Seketika sebuah badai tornado besar pun tercipta! Mengurung Naéruth di dalamnya! Badai tornado pun kian membesar dan membesar, daya tariknya yang luar biasa membuat awan bergulung-gulung dan berputar cepat. Bergumul pekat.
Selain putarannya yang sangat cepat, daya tariknya yang sangat kuat, dengan tekanan yang luar biasa, Naéruth yang terkurung di dalam pun tertegun merasakan angin bertekanan tinggi dan tajam bagai pisau, pisau angin, mulai menghantam dia bertubi-tubi—!
Saking padatnya tornado tersebut hingga membuat mata sulit untuk melihat menembus ke dalam.
Aksara pada lingkaran lingkaran sihir Lavinia berputar cepat, dalam sekejap fenomena ditulis ulang. Lalu, sejumlah besar sihir api pun disuntikkan ke arah tornado.
Dan, BOOMMM!!
BOOOOOOMMMMMMMMMMMMM!!!!!!!!!!!!
Angin dan api jika digabungkan akan menjadi kombinasi yang mengerikan! Badai tornado angin dahsyat pun meledak-ledak, berubah menjadi tornado api raksasa! Karena itu adalah fenomena yang diciptakan melalui kekuatan supernatural, tidak perlu repot-repot mencari bahan bakar, tornado api terus berputar-putar hingga membakar atmosfer!
Di bawah adalah 'Dunia Es' sementara langit berubah warna menjadi merah terbakar api. Langit bergemuruh, suara guntur pun bergema dahsyat, seolah sesosok monster meraung keras di balik awan hitam pekat!
Apa kabar, Naéruth Lucifer?
Shigune tidak tahu.
Itu adalah kombo yang tidak terbayangkan dari Natsume dan Lavinia! Mungkin saja Naéruth sudah menjadi 'Lucifer Panggang'.
"HA HA HA HA HA HA HA HAA!!!"
""….….….….….…""
Sial.
Itu tawa menyebalkan Naéruth Lucifer.
Pada saat itu, bidang di bawah tornado api menggelap. Bayangan meluas.
Shigune melihat Inugami—Tobio tenggelam kedalam bayangannya, begitu pula para ‹Hounds›. Lalu…
Zrashh!!
Tornado api raksasa itu terbelah!
Sebuah bilah kolosal hitam legam dengan rune kuno berwarna merah muncul di tengah-tengah tornado api. Membelahnya seketika. Awan pun gelap bergemuruh dahsyat. Petir menyambar kemana-kemana.
Bilah kolosal hitam itu begitu besar, itu terus menerus tumbuh hingga mencapai ribuan kaki tingginya.
"Dia….!"
Pada ujung bilah, terlihat Naéruth Lucifer yang 'hampir' tertusuk ujung bilah pada bagian perutnya. Namun pria itu terlihat menahan ujung bilah menggunakan kedua tangannya yang terlapisi aura keperakan. Lebih dari itu, kecuali bagian ujung jubahnya yang terbakar, iblis itu masih terlihat baik-baik saja.
"….….…."
Apakah itu yang disebut Iblis Kelas Maou?
Ataukah Iblis Kelas Maou memang sekuat itu?
Itu agak tidak masuk akal. Meski tampak lebih kuat dari Gubernur Azazel—san, tidak seharusnya seorang Iblis Kelas Maou masih baik-baik saja setelah digempur oleh kombo dua pemilik Longinus dan Kyuuki.
Dia ingin membantu tetapi tanpa Poh-kun, meski dia belajar banyak hal tentang kekuatan supernatural, kekuatan Shigune jadi kurang berarti dalam skala pertempuran besar yang sanggup menghancurkan kota, seperti sekarang ini—.
DRUDUDUDUDUDUDUNN!!!
Awan gelap berputar, menciptakan lubang, diiringi gemuruh petir bergema dahsyat.
Tanah bergetar. Pilar-pilar es, sejumlah enam pilar es lainnya tumbuh mengelilingi bilah kolosal, menyamakan tingginya—.
Di langit, seorang laki-laki muda, Samejima Kouki, melayang. Sekujur tubuhnya dibalut petir ganas yang mana arusnya berpusat pada tangannya. Dia menunggu momen. Menunggu jaraknya dan Naéruth Lucifer yang terdorong ke atas oleh bilah hitam yang masih terus tumbuh.
Lalu—
Blitz!!
Dengan gerakan secepat kilat, Samejima Kouki seketika muncul di dekat iblis itu. bersiap menghantam iblis itu menggunakan tinjunya yang berbalut petir.
Naéruth yang merasakan bahaya dari balik punggungnya berdecak kagum. "Sial!" Dia tidak bisa menghindarinya.
"MATIIII!!"
KKAAATTAAAABBAAMBOOOOOOOOOOOOMMMM!!!!!!!!!!!!!
Sebuah pukulan telak mengenai Naéruth Lucifer!
Langit meledak! Bagai Dewa sedang murka! Suara pecah berkeping-keping bisa terdengar ke segala penjuru!
Bam! Bam! Bam! Bam—
Guntur menyambar ganas berkali-kali!
Kilat putih meledak! Cahaya menyilaukan membutakan mata!
Gelombang suara memekakkan telinga terpantul oleh pilar-pilar es! Pilar-pilar es bergetar! Begitupun arus muatan listrik bertegangan tinggi yang menyambar sembarangan dan menyentuh pilar-pilar es akan berkumpul di puncaknya yang kemudian akan dipantulkan kembali!
Dengung kematian berdentum menghantar gelombang kejut yang menyapu daratan!
Itu adalah serangan brutal!
Dikatakan bahwa setiap satu (1) kali menyambar, sebuah petir memiliki energi listrik sekitar 10-15 juta Volt yang cukup untuk menyalakan 150.000.000 bola lampu atau menyalakan sebuah lampu 100 watt selama 3 bulan.
Wow….?!
Shigune bergumam,
"Itu pukulan yang bagus."
Lalu bagaimana kalau sambaran petir yang tak terhitung jumlahnya, yang mencapai miliaran volt, terus menerus menyambar dan menghantam 'seonggok daging' yang mempunyai nama Naéruth Lucifer?
Kau benar!
Jika itu mengenai tubuh manusia, manusia akan hilang tanpa bekas! Tetapi yang sedang dibicarakan adalah sosok Iblis Kelas Maou.
Begitu cahaya meredup tampaklah disana Naéruth Lucifer.
Dengan punggung yang menghitam hangus terbakar dan kedua belas sayap kelelawar rusak parah serta bilah hitam yang menembus tubuhnya, Iblis itu terkulai lemah. Pakaiannya compang-camping, bisa dibilang hampir musnah terbakar. Tubuhnya mengeluarkan asap hitam yang khas! Bagaikan daging bakar yang kelewat masak!
Rambut peraknya gosong, berdiri melawan arus.
Melihat kondisinya yang mengenaskan, apakah Naéruth Lucifer akhirnya berhasil ditumbangkan?
.
#—#—#—#
.
Bilah kolosal hitam legam itu pudar, merubah ukurannya menjadi pedang panjang, tubuh Naéruth Lucifer terjun bebas dari ketinggian ribuan kaki. Dengan suara 'Bukh!' keras, tubuh yang terbakar sengatan listrik itu jatuh menghantam permukaan es.
Semua orang berkumpul di sekelilingnya tanpa menurunkan kewaspadaan mereka.
Alih-alih mendekati tubuh tak berdaya Naéruth Lucifer, Lavinia Reni mengarahkan ujung tongkatnya. Seketika tubuh Naéruth Lucifer dikurung oleh Es Abadi.
"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Karena itu—"
Lapisan demi lapisan segel sihir yang sangat kuat pun diterapkan. Sang pelaku, Lavinia menatap dingin sosok Iblis yang dibekukan tersebut.
Pertempuran ini agak sia-sia.
Mereka belum benar-benar All-out semuanya, Tanpa Shigune dan Taotie-nya serta Hyosuke Koga dengan [Konton]-nya yang belum sempat melakukan apa-apa, tetapi lawan mereka, Naéruth Lucifer, sudah tumbang duluan.
Pukulan terakhir bahkan diberikan oleh Samejima Kouki yang menggunakan kemampuan [Toukotsu/Taowu]-nya, bukan oleh Lavinia atau Tobio yang sebagai pemilik Longinus.
Hal ini….Membuat mereka sangat kesal!.
Mereka seakan-akan dipermainkan!
Pandangan mereka tertuju pada sosok di dalam Es Abadi.
Pria yang tubuh bagian atasnya bertelanjang dada dimana sebagian tubuhnya terbakar dan kulit terkelupas serta dagingnya tercungkil, sayapnya Iblisnya yang rusak, rambut yang sebelumnya berwarna perak gelap kini gosong dan berdiri acak-acakan itu—.
Omong kosong yang menyebut dirinya 'Lucifer' itu! Dia kalah begitu saja setelah semua omong kosong yang diucapkannya?!
Mereka sempat ragu-ragu kalau yang mereka tangkap adalah tubuh ilusi lagi. Tapi…
Makhluk berpakaian kegelapan yang memegang sabit besar di tangannya, Inugami —Ikuse Tobio berkata,
«Aku sudah pastikan kalau ini tubuh aslinya.»
Dia tidak sembarangan bicara. Dia sudah memastikan hal itu saat di dalam 'domain' miliknya.
Semua orang mengangguk kompak.
Tentu. Jika Tobio sudah berkata demikian, mereka setidaknya bisa mempercayai kata-katanya tetapi mereka tetap tak menurunkan penjagaan.
"Masalh disini sudah diselesaikan. Bagaimana situasi di sisi Shae?"
Benar.
Ada seseorang lagi yang seharusnya ikut dalam operasi ini.
Toujou Sae.
Ia ditugaskan sebagai pendukung. Meski posisinya diyakini berada di tempat yang aman tetapi sebelumnya, Naéruth Lucifer, mengatakan sesuatu yang membuat perasaan mereka mau tak mau menjadi khawatir.
Shigune mengangkat tangan. Lalu, dengan wajah ragu-ragu, gadis bermata heterokromia itu berkata pelan,
"Aku terus mengirimkan koordinat kita. Tapi, Aku tidak bisa menghubunginya."
Sontak hal tersebut membuat mereka memasang wajah serius.
"Komunikasi kita terputus sejak 'itu'. Belum lagi, gesekan antar ruang telah berubah posisi kita.'
Begitu mendengar ucapan Minagawa Natsume, sensasi dingin mulai merayapi tulang punggung mereka.
Mereka was-was, dan kekhawatiran mereka semakin menjadi. Marah, benci, takut dan khawatir menjadi satu.
Jika…
Kalau apa yang diucapkan Naéruth Lucifer sebelumnya adalah kebenaran, dan benar-benar terjadi, mereka tidak tahu harus berbuat apa.
Tidak.
Mereka harus melakukan sesuatu! Apapun yang terjadi!
«Tidak masalah. Aku bisa merasakan kalau Sae baik-baik saja.»
"Benarkah?!"
"Kalau begitu, syukurlah."
Inugami Tobio mengangkat sabitnya. Bilahnya segera diselimuti oleh api merah gelap kehitaman. Api mengerikan yang seolah mampu membakar segalanya.
"Apa kau akan melakukannya?" tanya Samejima Kouki, melihat tingkah makhluk berpakaian kegelapan, Tobio bersiap menebas sosok di dalam Es Abadi.
«Awalnya Aku ingin menangkapnya hidup-hidup dan mengintrogasinya. Tapi perbuatannya sudah tidak bisa dimaafkan.»
Jawaban dingin Tobio membuat ekspresi semua orang ikut memasang wajah tanpa berekspresi.
Tak ada yang mau menghentikannya. Bukannya mereka tidak setuju, justru mereka ingin sekali melakukan hal yang sama. Sudah lama mereka tidak memiliki keinginan yang seperti ini.
Mereka ingin sekali membunuh Naéruth Lucifer dengan tangan mereka sendiri. Namun karena Tobio akan melakukan hal itu, diputuskan kalau mereka akan menyerahkannya kepada pemimpin mereka.
Andai saja,
"Tobio-kun! Semuanyaa—"
Kalau saja tidak ada suara seseorang yang terdengar panik menginterupsi mereka, mungkin Tobio sudah menebas sosok Naéruth Lucifer yang terkekang di dalam Es Abadi dipenuhi segel sihir itu.
Seseorang. Seorang gadis cantik berambut coklat yang menunggangi seekor monster hitam tampak seperti singa besar, datang ke arah mereka.
Itu adalah—
«….Sae?!»
""""Shae/Sae-Chan/Toujou!""""
Itu adalah Toujou Sae. Mereka memanggil namanya dengan perasaan lega, namun mereka juga was-was begitu melihat ekspresinya.
"Sensei! Sensei! Dia—"
"Ada apa, Shaee?!"
Lavinia lah yang pertama kali bertanya setelah Toujou Sae berhenti di dekat mereka. Nafas gadis berambut coklat itu tampak terengah-engah. Dia tampak panik dan mengkhawatirkan sesuatu.
"Bah-Baraqiel-sensei! Dia dalam bahaya!"
——!!?
"Di sana! Sensei! Ada yang menghadang kami! Itu Wanita Iblis! Lucifer lainnya! Sensei, sensei….…!"
Sae Toujou mengakhiri kata-katanya dengan wajah kebingungan dan hendak menangis kapan saja.
Syok pun melanda. Mata mereka terbelalak lebar.
….….Apa yang sebenarnya terjadi?!
Ada 'Lucifer' lain selain Naéruth Lucifer?!
Like, WTF?!
Yang benar saja! Kok bisa? Juga, kenapa ada nama Kader Grigori, Baraqiel? Kenapa Baraqiel juga ikut terlibat ke dalam masalah mereka!
.
.
.
.
—TBC—
#Omake—
Vali melihat perangkat seperti ponsel genggam di tangannya bergetar pelan dan dari layarnya itu 'menyala'. —Benda ini adalah sesuatu yang diberikan oleh seseorang yang diduga sebagai orang penting di organisasi misterius bernama 'Specter of Death'.
Lalu, monitor perangkat itu menampilkan sebuah tayangan ulang adegan pertempuran berdurasi kurang dari sepuluh detik yang membuat matanya terbuka lebar.
Di akhir video, beberapa baris kata-kata muncul yang tertulis seperti ini;
[Aku punya beberapa ramen yang cukup enak untuk menemaniku menonton acara ini. Mau gabung? Aku kirim lokasiku di XXXX. XXX.]
Tanpa dia sadari tangannya telah mengepal erat. 'Apa-apaan itu?!' pikirnya, marah. Vali kehabisan kata-kata.
Segera setelah itu, dia mulai memulai persamaan dan menentukan koordinat yang dikirimkan oleh seseorang di balik ponsel tersebut, lalu kemudian Vali menciptakan lingkaran sihir transportasi.
Tidak—!!
'Kenapa malah teleportasi ruang?!'
.
.
.
.
Jujurly, kata-katanya terlalu membingungkan bahkan bagi author sendiri. Plus, sken fight-nya ga mampu dimaksimalkan! (๑•﹏•)
Sekian, see y'all next time
