Disclaimer: Tsukiuta © Tsukino Production (Movic)
Warning: AU, BL, typo, bahasa gaul, OOC. Don't Like, Don't Read! ;)
Summary: [Omegaverse] [hajishun, kaiharu] Prajurit militer terpilih dari Earth (republik), Moon (kekaisaran), dan Mars akan bekerja sama untuk menyelamatkan umat manusia. Misi perburuan Ratu selama setengah tahun; Projek Atalanta-01. Written for self satisfaction. Nonprofit purpose.
XoXo-XoXo-XoXo
Ethereal Space © Kiriya Arecia
XoXo-XoXo-XoXo
I
Moon Base.
"Bagaimana cara menggunakannya? Kupikir aku sudah melakukan dengan benar seperti kata Kai."
Lorong Moon base militer sepi, dan Shun hanya bisa memandang vending machine yang berkelap-kelip. Sepertinya benda itu rusak, sebab ulahnya beberapa menit yang lalu. Walau ia meyakini telah melakukan hal yang benar. Dia hanya menekan dua tombol sesuai instruksi Kai!
"Apa yang kamu lakukan?"
Pertanyaan yang terlontar dari belakangnya membuat Shun tersenyum ringan, "Sepertinya ada masalah dengan benda ini. Teh hijau yang aku pilih tidak keluar."
Hajime menatap sosok di hadapannya penuh selidik. Ia kemudian mendekati vending machine yang tampak bermasalah, alisnya berkerut karena benda itu memang terlihat rusak, menyala-nyala secara acak. Ia segera menekan satu tombol, dan sekaleng minuman keluar. Benda itu ternyata berfungsi secara normal meskipun situasinya terlihat aneh.
"Milikmu." Hajime menyerahkan pada Shun yang terkesan.
"Terima kasih, Hajime-sama." Shun berucap ringan. Ia menerima minuman kalengnya dengan senang.
Hajime masih menatapnya, "Sh—"
"Shun! Kamu berjalan-jalan seenaknya lagi."
Mereka berdua menoleh pada sumber suara, mendapati seorang pemuda berpakaian militer berjalan cepat menuju ke arah pemilik surai putih.
"Hai, Kai." Shun tampak tidak merasa bersalah, walau Kai jelas terlihat tidak senang karena sikapnya.
"Ah..." Kai menyadari sosok lain berada di sana kemudian, "Hajime, lama tidak bertemu."
"Ya, itu benar. Lama tak bertemu." Nada suara Hajime terdengar serius.
"Apakah Shun telah membuat masalah...?" tanya Kai sedikit ragu.
"Eh... aku tidak melakukan apapun yang berbahaya." ujar Shun merasa tidak terima dengan ucapan Kai.
Hajime melirik vending machine sekilas. "Tidak ada."
Kai menghela napas, lalu berdehem pelan, "Syukurlah kalau begitu. Shun, Mikoto-sama sudah menunggumu."
"Ohh... begitu. Cepat sekali kedatangannya."
"Karenanya, jangan membuatnya menunggu terlalu lama. Kami permisi, Hajime." Kai bersikap formal. "Ini pertemuan yang sangat penting! Kita tidak boleh membuang waktu."
Shun mengiringi langkah Kai, ia melambaikan tangan pada Hajime disertai senyuman. "Sampai jumpa lagi," kaleng minuman itu menyentuh pipinya, "Dan terima kasih untuk minumannya, Hajime-sama."
XoXo-XoXo-XoXo
"Apa yang kamu perhatikan, Hajime?" Pandangan Haru tertuju ke lorong yang sepi.
"Omega itu di sini."
"Omega? Di sini?"
Haru mengelus dagunya, hanya ada beberapa omega di Moon base. Dan itu di bagian logistik, area ini bukan tempat yang akan dituju para omega. "Ah... Sepertinya kau bertemu dengan Shimotsuki Shun? Kebetulan sekali, misi kita selanjutnya berhubungan dengannya. Ini berkas misi kita selanjutnya dan memerlukan persetujuanmu." Haru memperlihatkan map merah.
Berhubungan dengan omega?
"Pengawalan?"
"Hm, semacam itu?"
"Kenapa kau mengucapkan dengan nada ragu?"
"Lebih seperti perburuan."
Mereka berjalan beiringan menuju ruang kerja. Map dibuka sekilas untuk melihat-lihat informasi yang ada. Terselip jelas tentang biodata Shimotsuki Shun. Salah satu omega dari keluarga kerajaan. Siapapun bisa mengetahui gender omega karena collar yang dia pakai. Tidak semua omega memakainya.
"Dia jenius dan berbakat lho—" Haru berkomentar. "Tapi Hajime, ini misi yang sangat berbahaya. Jadi menurutmu kenapa omega dari keluarga kerajaan malah turut serta?"
XoXo-XoXo-XoXo
Sesi perkenalan formal telah berlalu begitu saja, dan itu tidak seperti mereka belum pernah bertemu. Setidaknya itu antara Hajime, Kai dan Haru. Haru sendiri baru pertama kali ini bertemu dengan tuan muda bermarga Shimotsuki itu.
"Teh?"
Haru menawarkan buatannya kepada Shun yang duduk secara elegan di sofa Moon Base, seakan-akan sedang berada di rumah sendiri. Tentunya pangkalan militer tidak senyaman itu.
"Hm, secara repot-repot telah membuatkan untukku, terima kasih."
"Profilmu mengatakan bahwa kau menyukai teh. Walau ya, di sini tidak ada teh berkualitas tinggi." Haru setengah bercanda.
Shun terkekeh pelan, "Oh, tidak masalah. Aku suka teh yang dibuat secara tulus."
Setelah menuangkan teh, Haru duduk di single sofa tidak jauh dari tempat Shun duduk. Tatapan Haru tampak meneliti sosok di depannya.
Informasi secara garis besar, ini adalah misi yang sangat berbahaya kalau boleh dikata, hingga Haru sempat tercengang saat ia mendapatkan berkas di pertemuan rapat divisinya. Walau turut serta dalam tugas seperti ini berarti bahwa kemampuannya juga diakui.
Membunuh calon Ratu Zerg.
Pemimpin dari segala macam alien serangga yang mampu mengacau setiap planet. Dimana menurut penelitian, kelahirannya hanya terjadi dalam beberapa ratus tahun sekali.
Menyerang lebih dulu ribuan alien serangga. Ini bisa nyaris disebut misi bunuh diri.
Bukan berarti Haru meremehkan kekuatan Hajime sebagai salah satu tentara terbaik lulusan akademi militer Earth. Begitu pula dengan beberapa anggota utama yang telah ditetapkan seperti Kai, Shiki, Dai, Shu, Kouki, Aoi, Arata, You— dan dirinya juga, dia rank dua. Dia belum melihat semua list anggota. Tapi faktanya, banyak kadet berbakat yang akan turut serta dalam tugas membunuh ini.
Mana mungkin pihak militer bermaksud mengorbankan mereka begitu saja, kan?
Mereka alpha dan beta terbaik.
Sudah lama sejak dunia mengalami perubahan. Kemajuan teknologi yang signifikan, Global Warming, World War, dan Apocalypse. Semua berhasil dilalui umat manusia sampai ketika bumi diserang alien serangga yang disebut Zerg. Mereka menginvasi sebagian besar planet-planet yang ada, termasuk bumi dengan Ratu Zerg sebagai pemimpinnya. Begitu banyak korban dari pihak manusia untuk memusnahkan ratu kala itu. Sungguh kerugian yang sangat besar, namun begitu pemimpin mereka tewas, koloni tersebut menjadi kacau dan melarikan diri.
Walaupun bumi masih dapat dipertahankan, Zerg masih tersebar di sebagian wilayah besar di bumi. Menyebabkan terbaginya beberapa kubu; sebagian manusia berperang mempertahankan bumi dan lainnya memilih untuk menjelajah luar angkasa, hingga akhirnya mereka membangun koloni di Moon dan Mars.
Manusia sekarang telah berevolusi, memiliki kekuatan fisik dan pikiran yang menakjubkan serta maju dalam segala hal setelah berbagai kejadian ini. Beratus tahun berlalu. Populasi manusia terbagi di tiga tempat. Bumi (republik), Bulan (kekaisaran), dan Mars.
Tempat paling aman sekarang adalah bulan, dimana kebanyakan penghuninya adalah para kaum aristokrat. Termasuk sosok bersurai putih yang sedang menikmati teh dengan khidmat.
Ini pertama kalinya prajurit militer dari tiga tempat berbeda akan bergabung karena sang ratu.
Meskipun bukan pertama kali tentang omega yang bergabung di garis depan militer, itu adalah hal yang sangat langka. Omega adalah makhluk yang disayangi sekaligus direndahkan. Diciptakan untuk tunduk kepada alpha dan melayani mereka.
Lalu, satu omega ini akan ikut bersama mereka, karena suatu alasan tertentu.
"Bumi, aku ingin tahu seperti apa tempat itu." Shun memulai pembicaraan.
"Ah ya, kita akan ke bumi sebelum melaksanakan misi. Kau bisa melihatnya secara langsung Shimotsuki-san."
"Shun."
Haru terdiam sejenak, "Shun-san."
"Shun."
Haru terkekeh pelan, "Baiklah, Shun."
Shun bangkit dari duduknya, melihat dari kaca pangkalan tempat mereka berada. Bumi terlihat begitu kecil dan jauh, warna birunya dan terlihat begitu cantik.
"Aku ingin tahu seperti apa tempat kelahiran Hajime. Buku selalu menceritakan bahwa dahulu kala bumi adalah tempat yang sangat indah."
Sayang sekali sejauh ini Shun masih belum pernah memiliki kesempatan untuk mendatanginya. Meskipun ia sering berkata kalau Bumi adalah destinasi tempat yang sangat ingin ia kunjungi.
Haru tertegun. Bumi telah banyak mengalami kerusakan, namun pepohonan, bunga, laut pegunungan masih ada. Baik karena bertahan, diperbaiki atau diciptakan.
Haru adalah penduduk bumi, ia tinggal di bumi dan menempuh pendidikan di akademi militer bumi. Ia tahu bagaimana perbedaan yang begitu jauh antara bumi dan bulan. Teknologi di bulan lebih maju, namun keindahan alami hanya ada di bumi. Tempat ini dingin dan dipenuhi benda imitasi. Sejauh mata hanya ada bangunan-bangunan menakjubkan dengan sedikit pemandangan hijau buatan. Terkecuali untuk distrik Lacus dan Palus yang dikenal memiliki sebagian keindahan bumi. Haru belum pernah melihat distrik itu secara langsung. Ia hanya pernah mendengar, apel di distrik Palus ada yang berwarna ungu.
"Bumi masih indah." Haru memegang frame kacamatanya. "Meskipun sebagian besar Zerg masih berada di bumi dan sebagian wilayah menjadi gurun berbahaya karena radiasi."
Shun segera melangkah menuju Haru, duduk begitu dekat. "Aku ingin melihat laut. Taman bunga yang asli dan hutan!"
"Bukankah ada distrik Lacus?"
"Aku ingin melihat dunia alami yang lebih luas."
Bagaimanapun juga, keindahan alam di distrik bulan, telah mengalami banyak mutasi dan percobaan. Kadang Haru merasa terkesan ketika mendapati ada bebungaan bermotif polkadot di Moon.
"Tentu kamu bisa. Anggap saja sebagai liburan sebelum misi. Tapi ke hutan...? Itu sepertinya bukan pilihan yang bagus."
"Kenapa? Hutan adalah tempat yang penuh dengan energi kebaikan. Meskipun banyak kerusakan mendera bumi, mereka bertahan hidup memberikan manfaat klimatogis, ekologis dan hidrolis." Shun menghentikan perkataannya.
"—dan manfaat ekonomi."
"Oh, hasil hutan masih diperjual belikan?"
"Dalam jumlah terbatas."
"Hm..." Shun kembali menyesap tehnya, pembicaraan mereka dapat berlanjut dengan serius, Haru telah memikirkan beberapa bahan obrolan tentang pengaruh global warming pada bumi di masa lalu.
"Haru, ceritakan tentang Hajime padaku!"
"E—eh? Bukan tentang bumi...?"
"Tentang seperti apa kehidupan Hajime di bumi!"
Kenapa tiba-tiba malah pembicaraan ini beralih pada Hajime?
"Kupikir normal saja. Hm, tunggu, kehidupan Hajime tidak bisa dibilang normal... dia mengagumkan. Selalu menjadi yang terbaik."
"Kalau hal seperti itu aku sudah tahu. Maksudku yang lebih personal, seperti bagaimana ia saat di akademi, seperti apa dia saat makan—aku ingin tahu banyak hal!"
"Shun sepertinya menyukai Hajime, ya?"
"Oh, aku sangat menyukai Hajime!"
"Oke...? Baiklah, dari mana aku harus memulainya..."
XoXo-XoXo-XoXo
"Kalian akrab dengan cepat," komentar Hajime. Dapat ia lihat dengan jelas, tadinya kedua orang itu mengobrol dengan penuh semangat saat ia melewati koridor.
"Kupikir kalian akan segera akrab juga. Shun berkata kalau dia sangat menyukaimu."
Cukup larut untuk menikmati makan malam di cafetaria hingga tempat itu sepi. Gerakan makan Hajime terhenti sejenak. Haru menyadarinya.
Oh, apakah Hajime tertarik pada omega ini?
Haru ingin mengucapkan candaan seperti itu, namun ekspresi Hajime tampak begitu serius saat itu. Hingga Haru mengurungkan niatnya.
"Ada apa? Ada masalah dengan makanannya?"
"Tidak."
"Hm... setidaknya makanan di pangkalan ini tidak seburuk paket nutrisi."
Haru mengingat misi mereka sebelumnya. Seminggu penuh bertahan dengan makanan nutrisi yang hambar untuk mengganjal perut. Kehidupan para kadet ketika di lapangan begitu berat. Namun terlihat begitu gagah ketika berhasil pulang selamat.
"Hei, izinkan aku turut bergabung dengan kalian."
Mereka menatap kehadiran Kai yang membawa nampan berisi semangkuk ramen.
"Tentu. Bagaimanapun juga kita akan berada dalam satu tim ke depannya." Haru mempersilakan.
"Ya! Mohon kerja samanya!" Kai berseru dengan nada semangat. Ia memilih kursi yang berseberangan dengan Haru.
Hajime mengangguk sebagai balasannya, dan Kai menanggapinya dengan maklum. Dengan jelas tahu bagaimana tingkah tuan muda Mutsuki. Mereka telah bertemu beberapa kali dalam acara seremonial, namun ini kali pertama berada dalam misi yang sama.
Haru memandang sekitarnya, mencari seseorang.
"Eh, Shun tidak ikut kemari?"
"Dia ingin istirahat katanya." Kai menyahut, "Santai sekali memang. Dia selalu seperti itu."
"Oh~ Kai-san sudah mengenal Shun sejak lama?"
"Kami berkenalan saat akademi tingkat dasar. Namun setelah lulus tingkat dasar, kami menempuh pendidikan yang berbeda. Jadi kami biasanya berkomunikasi jarak jauh."
Haru mengangguk, saat tingkat dasar, alpha, beta, omega menerima pendidikan yang sama. Setelahnya, di tingkat menengah pertama, omega akan dimasukkan ke akademi khusus omega. Beberapa hanya sekolah biasa untuk mengajarkan omega bagaimana menjalani takdir mereka sebagai pihak terbawah. Pendidikan tingkat akhir tidak wajib bagi mereka, kebanyakan biasanya akan menikah dibanding melanjutkan pendidikan. Berbeda dengan alpha dan beta yang bisa meneruskan ke jenjang lebih tinggi tanpa kesulitan jika dibanding dengan omega. Karenanya, hanya ada beberapa akademi bergengsi yang mau menerima omega berbakat dengan kelas khusus. Kebanyakannya adalah jurusan seni, pendidikan dan kesehatan.
"Kudengar Shun adalah omega terbaik di akademinya."
"Itu benar, kadang kupikir ia memiliki aura alpha seandainya ia tidak memakai collar omega. Dia memiliki kekuatan spiritual yang tinggi dan fisik yang bagus."
"Cukup bagus untuk ikut misi militer?" alis Hajime berkerut. "Dia bahkan bukan kadet."
Misi yang mengikut sertakan omega cukup mengejutkan bagi semua orang. Omega legendaris yang berhasil memasuki akademi militerpun harus memotong kalenjar omeganya agar tidak lagi mengalami estrus. Meskipun itu kata lain dari pengebirian bagi omega. Lalu, omega lulusan jurusan seni turut serta dalam misi pemusnahan? Terdengar seperti lelucon.
"Sebenarnya aku juga berpikir ini berbahaya, misi kita selanjutnya masih belum dijelaskan dengan pasti. Tetapi Shun itu—orangnya lebih menyukai ketenangan dan sesuatu yang santai. Hal merepotkan seperti ini, bukan hal yang akan begitu saja ia pilih. Jadi, pasti ada alasan tertentu." Ujar Kai.
"Aku sudah selesai." Ucap Hajime sambil mengangkat nampannya. "Aku pergi duluan."
"O—oh, oke. Kapan-kapan ayo coba latih tanding denganku, Hajime."
Kai sebenarnya memiliki ketertarikan untuk menjajal kemampuan tuan muda yang terkenal di akademi militer Earth. Terlebih lagi, karena ia adalah orang yang disukai Shun.
Hajime menatap Kai, "Tentu."
"Oke, aku akan menunggu, Hajime."
Hajime berlalu.
"Hm~ latih tanding dengan Hajime ya. Menarik juga. Hajime adalah kadet terbaik di akademi kami lho." Haru mengelus dagunya.
"Haru merendahkan diri. Kau juga salah satu yang terbaik. Aku tahu itu. Apa kau masih ada waktu sekarang? Bagaimana kalau latih tanding denganku?" Kai mengerlingkan matanya.
"Oh, aku tidak yakin bisa melawan alpha sepertimu, Kai. Karena kau juga yang terbaik di akademimu."
XoXo-XoXo-XoXo
Jam masih menunjukkan waktu yang terlalu pagi bagi para warga sipil untuk bangun, namun mereka para kadet terbiasa untuk bangun di saat matahari belum terlihat. Mereka telah terbiasa, hingga dimanapun berada, otomatis terbangun begitu saja tanpa perlu melihat jam.
Latihan adalah hal yang bagus. Haru berpikir seperti itu setelah selesai memakai seragamnya. Berjalan menuju ruang latihan gravitasi, ia melihat Shun berdiri menatap ruang latihan dari balik kaca. Tangannya menyentuh kaca, tampak enggan masuk atau mengganggu orang yang berlatih di dalamnya. Sebelum berhasil berniat meraih bahu sang omega sebagai kejutan, Shun menoleh padanya, tersenyum.
"Hai, Haru."
"Aku bermaksud mengagetkanmu."
Haru melirik ke dalam ruang latihan dari balik kaca, ada orang lebih dahulu di sana, dan tak di duga orang itu adalah Hajime. Sosok yang biasanya lebih memilih untuk tidur sepuasnya jika mendapat hari libur.
Ia sedang berlatih tanding dengan Kai.
"Apa kau ingin berlatih juga, Shun?"
"Eh, bukankah aku terlihat begitu lembut untuk mencoba bertarung?" Shun memegang pipinya dengan tangan kanan.
Haru tertawa ringan, "Yaa, setahuku anggota bangsawan baik itu alpha, beta ataupun omega pasti pernah dilatih untuk mempertahankan diri."
"Tidak seberat kalian sih. Aku belum pernah ke padang tandus hanya berbekal senjata dan peluru seperti kalian."
Shun tampaknya masih mengingat jelas cerita dari Haru ketika mereka mengobrol beberapa waktu lalu. Haru bercerita tentang kisah timnya yang tersesat di Gurun Sahara.
"Ingin melihat dari dekat? Ada batas aman kok. Jadi tidak akan terkena efek pertarungan."
"Tidak, hari ini cukup di sini saja." Ucap Shun.
"Kenapa?"
Bukankah jika kau menyukai seseorang, kau akan memilih untuk melihatnya dari dekat?
"Aku ingin melanjutkan tidurku. Aku bangun terlalu pagi untuk melihat latihan mereka. Sampai nanti." Shun melambaikan tangan dan pergi.
Begitu Haru menoleh kembali pada tempat latihan, kedua orang itu tampak selesai berlatih. Sayangnya ia tidak tahu siapa yang menang. Ia masuk tanpa ragu disertai rasa penasaran.
"Hei, jadi siapa yang menang?"
"Ini cuma latihan biasa, bagaimana bisa ada yang menang dan kalah." Kai tertawa sambil meraih air mineral yang ada di bangku panjang.
Hajime mengusap wajahnya dengan handuk. Duduk di bangku panjang dan terlihat lelah. Berapa lama mereka berlatih? Pasti cukup lama.
"Aku tidak menduga kalian akan berlatih tanding secepat ini, padahal aku tertarik untuk mengetahui seperti apa kekuatan yang dimiliki oleh Kai-san."
"Kau tertarik padaku?" Kai tersenyum lebar.
Haru berdehem dan mengoreksi ucapan Kai, "Pada kekuatan spiritualmu."
"Mau latihan denganku sekarang?"
"Kau baru saja melawan Hajime."
"Aku punya stamina yang menakjubkan."
Haru menatap Hajime, dan pemuda itu memberikan ekspresi, 'terserah kau.'
Lalu latihan sesi kedua bagi Kai dimulai. Ia memainkan pedangnya sebelum memulai.
"Agar hubungan kita menjadi lebih dekat, kau bisa memanggilku Kai saja, Haru."
"Oke...?" alis Haru sedikit naik, namun ia memasang pose siap untuk bertarung.
Sepertinya tuan alpha itu ingin bermain-main dengannya.
XoXo-XoXo-XoXo
"Enam belas jam lagi kita akan ke bumi. Kau terlihat begitu tidak sabar." Kai berucap. Mata birunya tertuju pada Shun yang berdiri di samping jendela kaca pangkalan militer. Ia memperhatikan bumi.
Beberapa bagian terlihat biru, bagian lainnya putih dan hitam.
"Saat ini aku berada pada jarak yang terdekat pada bumi dan juga Hajime-sama. Ini menakjubkan sekali."
"Ya, ya. Kau akan dekat dengannya selama setengah tahun ke depan. Hatimu pasti dipenuhi perasaan bahagia." Kai menanggapi dengan helaan napas, ia mengambil remote dan menghidupkan layar lcd di ruangan santai—kalau bisa disebut seperti itu. Layar menampilkan berita tentang diperbaharuinya perjanjian kerja sama antara pihak republik bumi dan kekaisaran bulan.
"Oh, itu jelas! Ini akan menjadi waktu yang sangat berharga. Jauh dari rumah, dan berpetualang bersama kalian."
"Aku berharap kau tidak menganggapnya dengan remeh, Shimotsuki Shun." Suara dingin dengan langkah tegas terdengar.
"Hajime, nada bicaramu terdengar tidak cukup ramah." Haru berujar.
Nada bicaranya terdengar kurang bersahabat, namun Shun sepertinya tidak tersinggung sama sekali. Ia hanya tersenyum seperti biasanya, membuatnya terlihat elegan. Seperti prince dengan penampilannya yang memakai kemeja putih berlapis vest. Berbanding terbalik dengan mereka bertiga yang memakai seragam militer.
"Aku menanggapinya dengan sangat serius." Shun berkata lembut, "Karena itulah aku akan menikmatinya."
Ini suasana yang terasa aneh. Haru melirik Kai, dan ternyata pandangan mereka bertemu. Sama-sama merasa awkward.
Haru menepuk tangannya, berusaha mengubah suasana, "Karena sebentar lagi akan ke bumi. Aku memiliki rekomendasi untukmu Shun, ada sebuah cafe yang populer di distrik kami. Kau harus mencobanya."
"Benarkah? Cafe seperti apa itu?" Shun meraih tangan Haru dan mengajaknya duduk bersebelahan. Hajime menghela napas, namun memilih untuk duduk tidak jauh dari Kai dan turut menonton berita.
Haru menghidupkan smartphonenya, menampilkan layar proyeksi tentang cafe dan menunjukkan foto-foto saat ia berjalan-jalan dengan adiknya sebelum misi.
Hajime hanya melirik mereka sejenak sambil menopang dagu.
XoXo-XoXo-XoXo
"Aku tidak menduga akan melihat Shun berlatih." Haru berucap dengan nada terkejut. Ia dan Hajime mendapati dua orang terlebih dahulu berada di ruang latihan gravitasi. Tidak diduga, gerakan Shun mempertahankan diri cukup lincah, terlihat kuat dan indah dalam waktu yang bersamaan. Seperti sedang menari bersama angin. Di detik berikutnya, pandangan mereka bertemu. Shun selalu tersenyum.
Hajime dapat merasakan kekuatan spiritualnya beberapa saat. Besar dan kuat.
Dia memang bukan omega biasa.
Namun latihan itu berakhir begitu cepat. Membuat Haru bergegas masuk ke dalam ruangan latihan.
"Kalian sudah selesai?"
"Ya, Shun hanya mau berlatih selama sepuluh menit setiap harinya." Kai hanya bisa mengangkat kedua bahunya.
"Meskipun kelihatannya kau menikmati latihan ini, Shun?" alis Haru berkerut.
"Hm, ada lebih banyak hal yang lebih kunikmati dibanding latihan. Misalnya~ minum teh, makan kue atau tidur."
"Ah... semuanya terdengar santai sekali."
"Kau memang memiliki kekuatan spiritual yang sangat tinggi." Komentar Hajime.
"Ya, karena itulah aku turut serta dalam misi ini meskipun aku omega." Shun menyahut, "Aku akan sangat berguna dalam misi ini, atau bisa dikatakan, tanpaku misi ini mungkin akan gagal."
Ucapan Shun membuat mereka menahan napas sejenak.
"Aku bisa mendeteksi keberadaan calon ratu Zerg. Aku benar-benar istimewa, bukan?"
XoXo-XoXo-XoXo
Kekuatan spiritual yang tinggi dapat diibaratkan seperti detektor. Semakin tinggi kekuatan spiritual, semakin jauh jarak dan situasi yang dapat dirasakan. Namun tidak banyak orang yang mampu mencapai jarak ratusan mil dan memiliki frekuensi spiritual sama seperti Zerg.
"Kau mengetahui dimana calon ratu berada?" Kai terkejut.
"Huh? Kau juga baru tahu hal ini, Kai?"
Kai mengangguk, "Ini misi tingkat tinggi, dan belum disampaikan secara resmi. Belum ada informasi secara lengkap."
Mereka akan membahasnya di bumi dengan anggota lain yang turut serta dalam misi.
"Itu juga berarti bahwa sang ratu tahu ada yang mampu mengetahui tempatnya berada. Kami saling mengetahui tempat satu sama lain." Shun menambahkan.
"Ratu juga merasakannya? Bukankah kalau begitu dia akan memerintahkan koloni serangga untuk membunuhmu?!"
"Kupikir sang ratu belum sekuat itu. Terakhir kali aku hanya bisa merasakan sedikit kehadirannya menjauh. Sepertinya dibawa oleh koloni ke tempat lain."
"Persembunyian baru?"
"Ya, itu saat aku sedang berkunjung ke Mars."
"Berarti saat itu Ratu bersembunyi di Mars?"
"Tunggu, dua bulan yang lalu ada serangan besar di pangkalan Mars oleh pasukan Zerg. Apakah itu karena kamu?"
"Hm, itu karena aku. Mereka ingin membunuhku."
XoXo-XoXo-XoXo
Kerusakan kubah pelindung tempat penelitian di Mars dua bulan lalu cukup parah. Banyak korban jiwa, karena saat itu adalah waktu kunjungan bagi orang-orang yang berminat menetap di Mars dengan berbagai alasan. Awalnya tidak ada yang tahu alasan jelas kenapa tiba-tiba sekumpulan pasukan alien serangga datang menyerang dari Victoria Crater. Tiada yang menduga ada persembunyian Zerg di tempat itu.
Shun sendiri pergi ke tempat itu bersama dengan Rui—adik sepupunya dalam rangka mengunjungi paman mereka yang merupakan peneliti di sana. Di saat ia memperhatikan alat-alat penelitian di sana dan mencoba beberapa, ia merasakan suatu keanehan. Shun menemukan hal mengejutkan. Dia memiliki frekuensi spiritual yang sama dengan calon ratu.
Ia dapat merasakan keberadaan sang Ratu yang masih dalam kepompong.
Jauh, namun dapat dirasakan. Seakan dia bisa melihat situasi tempat itu.
Bahkan meskipun masih dalam kepompong, calon ratu telah mampu memberikan perintah dengan kekuatan spiritualnya untuk menyerang dan menyembunyikan diri. Ratu memang sehebat kedengarannya.
Kelahiran pemimpin ras serangga alien sudah dekat.
XoXo-XoXo-XoXo
"Kau terlihat tidak senang, Hajime."
Haru mengiringi langkah Hajime keluar dari tempat latihan. Rasanya saat ia melawan Hajime kali ini, Haru pikir ia benar-benar akan tergeletak dengan luka parah jika tidak menghadapinya dengan serius. Tatapannya tajam, auranya terasa berat menekan sekitarnya.
"Apa karena hal yang disampaikan Shun tadi?"
Hajime menghela napas, lirikan sekilas ditujukan pada Haru. Haru menanggapinya dengan sabar hingga langkah Hajime terasa lebih lambat.
"Begitulah."
"Hei, dia sekarang bersama dengan pejuang terhebat. Kita bisa melindunginya—ya bahkan kupikir dia bisa melindungi dirinya sendiri setelah melihat ia berlatih."
"Yeah. Dia cukup bagus."
"Lalu apa masalahnya? Kau tidak berpikir ia akan merepotkan karena ia omega, 'kan?" Haru diam sejenak, lalu kembali menambahkan, "Karena ada omega tanpa mate yang diikutkan dalam misi. Tentu segala kemungkinan telah dipersiapkan. Seperti ruangan khusus yang bisa menahan feromon. Lagipula, sekarang suppresant berbentuk pil dan injeksi cukup aman untuk dipergunakan. Tidak seperti masa lalu, dimana penggunaan dalam jangka panjang dilarang."
Hajime menghela napas, "Aku tahu hal itu. Aku hanya terkejut karena mendapatkan misi tak terduga seperti ini."
"Yeah, Hajime memimpin ribuan pasukan di luar angkasa, pasti akan menjadi berita besar di network. Ini akan menjadi misi panjang yang penuh tantangan."
Misi perburuan Ratu selama setengah tahun.
Projek Atalanta-01.
XoXo-XoXo-XoXo
[tbc]
XoXo-XoXo-XoXo
a/n: bikin ff genre (romens) science fiction tema futuristik itu ternyata susah sekali. Jadi kalau ada salah, tolong kritik dan sarannya ;w;
ini sebenarnya pengen ala empire au berbalut omegaverse.
istilah-istilah ttg omegaverse kayaknya udah umum kan ya (?)
Zerg itu ras alien berbentuk serangga.
Dan lagi, aku masih ngarep info kalo masih ada yang buka patungan bd kurenai enishi, ajak aku ya ;w; thank you ;w;
21/05/2019
-Kirea-
