Naruto milik Kishimoto-sensei

Highschool DxD milik Ishibumi-sensei

Mempersembahkan

The Journey of Chakra

Warning:

Mainstream! Bahasa tidak baku! Banyak kata umpatan, kasar, dan lain sebagainya.

Rate:

M (Mature)

Pairing:

Raiser x Harem

Summary:

Ini pasti ada sebuah kesalahan. Aku seharusnya mati dan ke akhirat berkumbul dengan teman dan keluargaku, bukan bereinkarnasi menjadi bajingan kaya berengsek yang sifatnya berbanding terbalik denganku.

Yah, aku rasa aku akan mencari cara untuk mati.

.

.

Ini sudah kedua kalinya Naruto merasakan perpindahan dari sihir teleportasi. Dari atap bangunan ke ruang sidang, sekarang dari ruang kesehatan ke sebuah aula besar di sebuah istana.

Wanita yang sedari tadi mendekap dirinya akhirnya melepaskan dirinya. Naruto hanya pasrah, untuk saat ini. Naruto tahu, hal yang paling penting saat ini adalah informasi.

Sejak genin, Naruto sudah diajari untuk mengumpulkan informasi, dia harus memiliki jawaban dari semua kata tanya yang ada. Apa, siapa, kapan, kenapa, dan bagaimana.

Naruto sudah tahu apa yang terjadi dan siapa saja yang terlibat dalam situasi ini. Naruto masih belum tahu kapan atau waktu dirinya berada sekarang, kenapa situasi ini bisa terjadi, dan bagaimana hal ini bisa terjadi.

"Raiser, kau bisa mengikuti maid ini dan beristirahat, kami rasa itu yang saat ini kau butuhkan. Kau, tuntun Raiser ke kamarnya"

Vurvogel Phenex, selaku Lord Phenex memerintahkan salah satu maid muda yang memang pada saat itu bertugas di aula untuk menuntun Naruto. Maid itu tampak menggunakan seragam maid yang biasa Naruto lihat pada klan Hyuuga.

"Baik, Vurvogel-sama" Jawab maid itu.

Dalam diam Naruto mengikuti maid muda itu, meninggalkan Ravel dan dua orang dewasa yang Naruto tebak adalah orangtua dari Raiser dan Ravel.

Butuh lebih dari 5 menit untuk mencapai kamar Raiser, sepanjang itulah jarak antara aula utama dengan kamar Raiser. Dasar orang kaya, pikir Naruto.

"Terima kasih"

Maid itu membulatkan matanya sesaat. Naruto semakin mengetahui bagaimana sifat si Raiser ini, jika ucapan terima kasih saja bisa membuat mereka terkejut, Naruto yakin Raiser adalah seorang bajingan yang sangat angkuh.

Menghentikan pikirannya, Naruto masuk ke dalam kamar dan melihat ruangan itu bahkan lebih luas dari rumah miliknya. Apa menghemat sedikit akan membuat iblis mati, Naruto tidak habis pikir dan bahkan dia tidak mau memikirkan hal itu. Masih banyak hal yang harus dia pikirkan.

Naruto memperhatikan semua hal yang ada di ruangan itu. Di ruangan yang sangat luas itu, terlihat kasur yang juga sama besarnya di sisi ruangan dengan meja di masing-masing sisinya. Di sisi ruangan yang lain terlihat meja lengkap dengan kursinya.

Naruto berjalan ke ranjang dan memperhatikan apa saja yang ada di sana. Selain lampu baca di masing-masing meja, Naruto tidak menemukan sesuatu yang kelihatan berguna untuk saat ini. Berjalan ke meja belajar di sisi ruangan yang lain, Naruto melihat di atas meja itu terdapat tumpukan kertas kosong yang biasa digunakan untuk memo lengkap dengan pulpen.

Mencoba mencari lebih detail, Naruto membuka laci meja tersebut dan menemukan pisau kecil yang dia tahu adalah pisau yang digunakan untuk membuka surat. Itu cukup untuk membantu membuktikan teorinya.

Duduk di kursi, Naruto berkonsentrasi dan mencoba merasakan aliran kekuatan yang ada di dalam tubuhnya. Naruto bisa merasakan aliran chakranya yang tidak berubah sedikitpun, kolam chakranya yang sangat besar dampak dari penggabungan chakra Kaguya, dirinya, dan para Bijuu.

Ah, para Bijuu. Sembilan temannya yang menemaninya sejak mengalahkan Kaguya. Setelah mengalahkan Ootsutsuki terakhir, Naruto membebaskan para Bijuu dan mengirim mereka semua ke bulan dengan harapan Toneri bisa menjaga mereka. Sayangnya saat itu Naruto sudah berusia sekitar 134 tahun dan Toneri sudah meninggal beberapa tahun sebelumnya.

Sebagai salam perpisahan, para Bijuu memberikan inti chakra mereka ke Naruto sebagai bukti persahabatan mereka. Saat Naruto bertanya, mereka mengatakan bahwa mereka sudah tidak butuh chakra lagi, membuat mereka menjadi hewan raksasa berekor biasa.

Naruto kembali berkonsentrasi dan merasakan dia memiliki energi baru yang sekarang dia tahu adalah energi sihir. Selain dari energi baru tersebut, Naruto juga merasakan di dalam dirinya juga terdapat sesuatu yang harusnya adalah evil piece yang sempat dijelaskan oleh Serafall dan yang lainnya. Akan tetapi, alih-alih merasakan evil piece dalam bentuk bidak seperti yang lainnya, Naruto merasakan evil piece di dalam tubuhnya telah melebur dan berubah menjadi energi seutuhnya.

"Hah…"

Jika begitu, maka kecil kemungkinan dia bisa mengambil evil piece yang berada di dalam tubuhnya. Maka untuk saat ini, Naruto membiarkan masalah evil piece untuk sementara ini dan meletakkan semua bidak yang sudah dia ambil sebelumnya ke atas meja.

Naruto mengambil pulpen dan kertas yang ada di meja, mulai menulis semua yang dia tahu saat ini.

Raiser Phenex, anak dari Vurvogel dan Layla Phenex. Salah satu iblis bangsawan sekaligus kakak dari Ravel Phenex. Selain fakta bahwa Raiser adalah seorang bajingan, Naruto masih belum tahu apapun tentang Raiser Phenex.

Saat ini dia berada di Mekai atau neraka, iya, dia masih kesulitan mencerna informasi yang satu ini. Bicara soal lokasi, Naruto mencoba mencari apapun yang dapat menunjukkan waktu saat ini, sayangnya dia tidak menemukan jam dinding atau yang lainnya.

Melihat jendela, Naruto bisa melihat langit yang bukan berwarna biru atau hitam, melainkan hijau aurora, yang Naruto ingat masih seperti itu sejak beberapa jam yang lalu.

Apa itu berarti di sini tidak ada siang dan malam, mengingat tidak ada matahari dan bulan. Naruto mengesampingkan hal itu dan melanjutkan catatannya.

Sekarang teori tentang bagaimana dia bisa masuk ke dalam tubuh Raiser, memikirkan itu memunculkan berbagai macam teori liar di kepalanya yang.

Satu, dia mati dan bereinkarnasi menjadi Raiser. Lalu ingatan Uzumaki Naruto bangkit karena serangan dari gadis merah sebelumnya. Teori ini masih lemah, karena jika Naruto benar-benar bereinkarnasi menjadi Raiser, harusnya dia juga memiliki ingatan dari Raiser Phenex, yang mana tidak dia miliki.

Dua, Setelah mati, jiwanya masuk ke dalam tubuh Raiser yang telah mati karena serangan yang melenyapkan kepalanya. Teori ini cukup bagus, tapi masih terdapat kekurangan, karena dari yang dia tahu Raiser berasal dari klan Phenex yang tidak mudah, atau tidak bisa mati.

Tiga, Entah bagaimana Naruto dan Raiser memiliki suat hubungan dan mereka berdua bertukar tubuh. Teori ini adalah teori yang sangat tidak Naruto harapkan, jika dia berada di tubuh Raiser, maka ada kemungkinan Raiser sekarang berada di tubuhnya, hal terakhir yang dia butuhkan adalah Uzumaki Naruto yang menjadi bajingan berengsek.

*tok tok tok*

Naruto memasukkan catatannya ke dalam laci, walau dari yang dia lihat tulisan di dunia ini cukup berbeda dari dunianya, tidak ada salahnya melakukan pencegahan.

"Masuk"

Masuklah maid yang sama yang mengantarkan Naruto sebelumnya. Gadis muda berambut merah muda dengan model lurus sebahu, dengan iris berwarna hijau. Gadis ini mengingatkan Naruto dengan Sakura, yang mana hanya menambah kesedihan mengingat semua temannya yang sudah mati.

"Vurvogel-sama telah menjelaskan kondisi Raiser-sama. Saya ditugaskan untuk membantu Raiser-sama dalam hal apapun"

Naruto sedikit tidak suka melihat situasi majikan-pelayan ini, tapi untuk saat ini Naruto menahannya dan membayangkan bahwa ini mirip dengan sekretaris saat dia menjadi Hokage.

"Boleh kutahu namamu?"

Walau hanya sesaat, gadis itu tampak terkejut, seperti yang Naruto harapkan dari seorang Raiser Phenex, bahkan dia tidak pernah menanyakan nama pelayannya.

"Nama saya Schlierenzauer"

Oke, otaknya mungkin masih tidak benar karena semua ini.

"Bisa kau ulangi?"

"Schlierenzauer"

"Shilerazaurer?"

"Schlierenzauer"

"Slebew?"

"Schlierenzauer"

"Boleh kutahu nama depanmu saja?" Tanya Naruto menyerah.

"Kazumi"

'TERIMA KASIH TUHAN'

Maid itu, Kazumi Schlierenzauer, terlihat seperti orang yang sakit kepala untuk beberapa detik.

"Ehem, aku minta tolong bawakan aku makanan" Pinta Naruto.

"Apa ada makanan khusus yang anda inginkan Raiser-sama?"

"Ramen"

Kazumi mengangguk dan segera pergi. Naruto kembali berkutat dengan pikirannya.

"Sekarang…"

Naruto mengambil pisau yang sebelumnya dia lihat dan mengiris telapak tangan kirinya. Naruto melihat baik-baik dengan seksama saat luka di tangannya terbakar lalu padam meninggalkan tangannya yang sembuh seperti sedia kala.

'Tubuh ini jelas masih memiliki kekuatan seorang Raiser Phenex begitu juga dengan sihirnya, jika chakraku juga berpindah ke tubuh ini, maka apa saja yang tertinggal di tubuhku?'

Naruto berusaha mencoba fokus pada teorinya yang ketiga. Jika dirinya dan Raiser bertukar tubuh, maka ada dua kemungkinan yang terjadi pada Raiser yang berada di tubuhnya.

Kemungkinan pertama, Raiser masuk ke dalam tubuh Naruto lengkap membawa sihirnya sementara tubuh Naruto masih memiliki chakranya juga, singkatnya mereka membawa kekuatan mereka masing-masing ke tubuh baru itu tanpa menghilangkan kemampuan tubuh lama mereka.

Kemungkinan kedua, karena Naruto masih memiliki chakranya dan sihir dalam tubuh Raiser masih ada, maka Raiser masuk ke tubuhnya tanpa membawa kekuatan apapun, dan ada kemungkinan membuat Raiser mati di tubuh tua Naruto.

'Teori ini yang cukup masuk akal di antara teori yang lain, tapi aku masih harus mencari fakta yang sebenarnya'

Kali ini Naruto memastikan lagi, dia berkonsentrasi fokus pada aliran selain chakranya. Naruto berusaha mengalirkan energi sihir yang berada di tubuh ini dan mengalirkannya ke tangannya yang sempat dia lukai sebelumnya.

Merasa sudah cukup energi yang terkumpul di tangannya, Naruto mengeluarkan energi itu dan memperhatikan dengan seksama begitu melihat tangannya kali ini diselimuti oleh api.

'Energi ini lebih mudah dikendalikan daripada chakra. Apa sebenarnya sumber dari sihir ini?'

*tok tok tok*

"Masuk" Ucap Naruto sembari menghilangkan api di tangannya dan menyimpan pisau yang sempat dia gunakan ke dalam laci.

Kazumi masuk ke dalam lengkap dengan membawa nampan yang cukup besar memuat dua mangkuk tonkotsu ramen, ramen bertabur irisan daging yang cukup banyak, yang membuat Naruto tambah kelaparan.

Kazumi dengan hati-hati meletakkan dua ramen itu di depan Naruto. Naruto juga baru menyadari ternyata Kazumi juga membawa dua jenis minuman, air putih dan teh hijau. Poin Kazumi meningkat di mata Naruto.

"Uwa... Terima kasih banyak, Kazumi"

Sudah lama Naruto tidak makan ramen karena salah satu sekretarisnya menyarankan untuk mengurangi memakan ramen sejak dia sudah menginjak usia 100 tahun. Terlebih makan ramen hanya menambah rasa rindunya terhadap keluarga Ichiraku yang selalu membantunya sejak dia kecil.

Kazumi hanya memandang Naruto makan dalam diam. Naruto sendiri meski sedikit risih, dia tetap memaklumi pekerjaan Kazumi yang memang bertugas menjaga dirinya.

Beberapa menit kemudian, Naruto sudah selesai menghabiskan hidangannya. Naruto membiarkan Kazumi merapikan mangkuk yang sudah kosong tersebut.

"Raiser-sama. Vurvogel-sama menyarankan anda untuk beristirahat. Saya akan meninggalkan anda sendiri, tapi anda bisa memanggil saya atau para pelayan dan penjaga yang lain yang berada di luar ruangan.

"Terima kasih, Kasumi"

Kasumi hanya membungkuk dan pergi meninggalkan Naruto. Sekarang Naruto kembali sendirian di dalam kamar Raiser yang luas itu.

Merasa tidak ada lagi yang bisa dilakukan, Naruto merebahkan dirinya ke ranjang dan membiarkan dirinya tertidur, tidur adalah yang dia perlukan untuk saat ini.

.


.

Ajuka sedang berada di salah satu laboratoriumnya. Ajuka sebagai seorang ilmuan memang memiliki kebiasaan untuk mengerjakan proyek-proyeknya di lab yang berbeda, tergantung dari apa yang sedang dia kerjakan.

Saat ini Ajuka berada di labnya yang memang khusus untuk urusannya pribadi, bukan urusan iblis atau yang lainnya. Sahabatnya, Sirzechs, yang membuat Ajuka datang ke sini untuk membuat sebuah alat yang dapat meyakinkan sahabatnya bahwa Raiser adalah Raiser dan bukan orang lain. Hanya iblis yang kehilangan ingatannya setelah membangkitkan chakra.

Chakra. Energi yang harusnya hanya dimiliki oleh bangsa youkai atau siluman, tapi hal itu dibantah dengan Raiser yang membangkitkan chakranya. Jujur, Ajuka lebih tertarik untuk mengamati Raiser daripada menciptakan alat yang tengah dia buat. Akan tetapi, Ajuka tahu Sirzechs tidak akan berhenti memohon padanya selama dia belum yakin tentang apa yang terjadi pada Raiser.

Mengingat Raiser membuat Ajuka mengingat masalah yang lain, yaitu pihak youkai yang ingin segera bertemu dengan Raiser untuk membahas masalah chakra Raiser. Dari yang Ajuka dengar dari Serafall, chakra memang bisa dibangkitkan oleh mereka yang bukan dari garis youkai.

Mendengar hal itu tentu Ajuka semakin penasaran apa yang mendasari kebangkitan chakra seseorang, apakah dia bisa membangkitan chakra dari semua bangsa iblis. Ajuka menghitung seberapa besar kekuatan tempur bangsa iblis jika memang chakra bisa dibangkitkan.

Sayangnya Ajuka tidak mungkin bisa ikut ke dunia atas untuk membahas hal tersebut dengan bangsa youkai, karena memang hal itu bukanlah bidangnya, melainkan Serafall.

Keempat Raja Iblis tidak serta merta memiliki kekuasaan di segala aspek, tapi hanya menaungi salah satu atau beberapa bidang. Raja Iblis jika harus mendapat pesetujuan dari dewan iblis saat membuat keputusan begitu juga sebaliknya.

Sirzechs yang menaungi hal-hal yang menyangkut sistem masyarakat bangsa iblis, seperti kedudukan suatu klan, dan lainnya. Karena hal itu, Sirzechs yang biasa muncul dalam acara-acara yang berhubungan dengan para bangsawan di dunia bawah.

Dirinya yang menaungi hal-hal yang menyangkut perkembangan teknologi dan area di sekitarnya. Biasanya Ajukalah yang datang jika menyangkut masalah pembangunan suatu infrastruktur di dunia bawah.

Falbium yang menaungi koneksi dunia bawah, seperti hubungan Mekai dengan Grigori termasuk mengurus tanah-tanah yang belum masuk area manapun.

Serafall yang menaungi koneksi dari dunia luar. Biasanya dialah yang pergi untuk mengurus konferensi dengan fraksi lain yang berasal dari dunia atas. Termasuk masalah saat ini yang mana pihak Youkai meminta untuk bertemu dengan Raiser secepatnya. Serafall yang akan menemani Raiser saat bertemu pihak Youkai.

Meratapi nasibnya, Ajuka kembali fokus pada alat kecil di tangannya.

*BRAK*

"AJU-CHAN!"

Hampir saja Ajuka menjatuhkan eksperimennya saat Serafall mendobrak pintu laboratoriumnya. Terlihat Serafall yang tampak panik.

"Aju-chan! Aku mencarimu hampir ke semua laboratorium yang kutahu! Karena itu kubilang kita juga harus punya handphone- Eh, apa yang kau kerjakan?" Tanya Serafall begitu berhenti di dekat Ajuka dan melihat dia sedang memegang sebuah benda kecil yang mirip dengan lonceng.

"Sirzechs memintaku membuatkannya sebuah alat" Jawab Ajuka mengangkat benda itu sedikit lebih tinggi, membiarkan Serafall dapat melihatnya lebih jelas.

"Sir-tan? Tidak biasanya dia memintamu untuk membuatkannya sesuatu" Ucap Serafall mengambil salah satu kursi dan duduk sambil melihat Ajuka kembali menggerakkan tangannya.

"Iya, tapi kau tahu sendiri jika menyangkut Rias maka dia akan melakukan apapun terlepas dari gelar dan egonya"

"Alat ini ada hubungannya dengan Rias-chan? Apa yang alat ini bisa lakukan?" Tanya Serafall penasaran.

"Jika perhitunganku benar, alat ini dapat mendeteksi seseorang jika dia berbohong. Karena alat ini hanya purwarupa mungkin alat ini masih banyak kekurangan, jadi untuk menutupinya aku mungkin akan meminta kau, Sirzechs, dan Falbium untuk mengisi alat ini dengan sihir kalian masing-masing" Jelas Ajuka.

"Lonceng yang bisa mendeteksi kebohongan? Hmm, entah kenapa aku seperti pernah membaca sesuatu seperti itu di suatu tempat"

Serafall tampak berpikir sementara Ajuka terlihat sedikit panik.

"Entah kenapa aku seperti pernah tahu lonceng in-"

"Ngomong-ngomong, kenapa kau tadi mencariku, apa ada sesuatu yang terjadi dengan Rii dan Nii?"

"…"

"…"

"AAAAAHH!"

Serafall menjelaskan semua yang dia lihat dari saat Ajuka dan Sirzechs meninggalkan ruangan kesehatan. Sementara Ajuka yang mendengarkan cerita Serafall hanya bisa membulatkan matanya setiap Serafall menyelesaikan kalimatnya.

Setelah Serafall menyelesaikan penjelasannya, Ajuka terdiam selama beberapa saat.

"Jika itu benar, lebih banyak alasan untuk menyelesaikan alat ini" Ucap Ajuka memperlihatkan lonceng kecil itu.

"Sudah kuduga. Aku kenal dengan lonceng ini, tapi di mana ya?"

"Mungkin hanya kebetulan"

"…Kurasa kau benar"

.


.

Sudah cukup lama semenjak keluarga Phenex meninggalkan ruang kesehatan, memerintahkan Rii dan Nii menjaga para gadis yang lain yang masih tidak sadarkan diri.

Terlihat Rii dan Nii yang rebahan saling berbagi ranjang karena mereka memang dari dulu suka berbagi apapun, lagipula mereka merasa tidak enak jika harus terpisah meskipun itu sebatas ranjang karena mereka selalu ada untuk satu sama lain sejak kecil.

"Kau merasakannya, Rii?"

Rii dan Nii melihat langit-langit ruangan.

"Nya, aku merasakannya. Bagaimana cara menjelaskannya, ya?"

"Matahari yang tidak akan membakarmu?"

Rii mengangguk, mengalihkan pandangannya ke arah Nii yang juga melihat ke arah saudarinya.

"Aku tahu kita selalu bersama, tapi detik ini aku memutuskan akan mengikuti Raiser-sama, bahkan jika kau ingin pergi dari sini"

"Aku memikirkan hal yang sama"

"Tidak peduli apa aku bidak Raiser-sama atau tidak, aku akan tetap berada di sampingnya"

"Lalu bagaimana dengan yang lainnya?" Tanya Nii sembari sedikit melirik gadis-gadis yang lain.

"Aku, aku tidak tahu. Kita bukanlah bidak Raiser-sama untuk saat ini, jadi aku tidak tahu apa yang akan meraka lakukan jika mereka bangun"

Nii tahu saudarinya belum selesai berbicara.

"Tapi itu tidak penting, yang penting adalah kita akan tetap berada di samping Raiser-sama"

"Nyah~ kau benar"

Mereka kembali memperhatikan langit-langit. Menutup mata, membiarkan diri mereka istirahat kembali hingga akhirnya ruangan itu hanya diisi oleh suara dengkuran halus dari semua gadis yang terlelap.

.


.

"Oke, aku tidak menduga akan ke tempat ini lagi"

Naruto, yang masih dalam tubuh Raiser, terbangun di tempat gelap yang sangat luas dengan air sebagai alasnya. Naruto ingat tempat ini adalah alam bawah sadarnya. Naruto sudah tidak ke sini semenjak dia membebaskan para Bijuu, bahkan dia sempat berpikir dia sudah tidak memiliki alam bawah sadar lagi mengingat tidak ada apapun di sini.

"Yo"

Naruto berbalik saat mendengar seseorang memanggil dari belakang. Saat berbalik, Naruto melihat dia sedang berhadapan dengan pria tua berambut putih dengan mata beriris biru. Seperti Hagoromo, Naruto melihat pria tua itu melayang lengkap dengan memakai hakama putih.

Naruto sangat kenal dengan pria tua itu.

"Kau, aku?" Tanya Naruto.

Benar saja. Pria di depannya adalah sosok dirinya, sosok Uzumaki Naruto berumur 200 tahun.

"Mengingat keberuntungan Uzumaki Naruto, aku tahu cepat atau lambat hal ini akan terjadi" Ucap Naruto yang tengah melayang itu sembari melihat Naruto dalam tubuh Raiser dari atas ke bawah.

"Tolong jangan bilang kau adalah kegelapanku, atau semacamnya seperti saat di air terjun kebenaran" Pinta Naruto yang mulai berspekulasi.

"Ini lebih rumit daripada saat kita di air terjun kebenaran"

"Jadi kau benar-benar aku!?" Tanya Naruto.

"Benar dan salah"

"Jika kau memang tahu jawaban atas semuanya, segera jelaskan! Terlalu banyak teori di kepalaku" Ucap Naruto.

"Kau dan aku memang adalah Uzumaki Naruto, atau apapun yang tersisa dari Uzumaki Naruto. Akan tetapi, kita sudah bukanlah Uzumaki Naruto yang sebelumnya hidup di Konoha"

Naruto berhakama itu menjelaskan seperti yang dirinya ingat bagaimana dia menjelaskan sesuatu. Ini seperti melihat rekaman video dirinya sendiri.

"Jadi, siapa kau? Siapa aku? Karena aku sangat yakin aku adalah Uzumaki Naruto" Jelas Naruto yang melihat tubuh yang sedang dia rasuki.

"Uzumaki Naruto sudah mati, mungkin sekitar ribuan tahun yang lalu, aku tidak ingat. Waktu terasa aneh saat kau hanyalah gumpalan kesadaran" Jelas Naruto tua.

Naruto dalam tubuh Raiser membiarkan Naruto tua melanjutkan penjelasannya.

"Kau tahu, chakra Indra dan Ashura selalu bereinkarnasi ke tubuh baru karena memiliki niat yang kuat, dan pada akhirnya berhenti bereinkarnasi semenjak kau dan Sasuke"

"Iya, aku tahu masalah itu"

"Saat Uzumaki Naruto mati, chakra yang ditinggalkan sangatlah besar, mengingat chakra itu adalah gabungan dari chakra Naruto, Ashura, Kaguya, dan para Bijuu"

"Sekarang karena kau membahasnya, aku baru menyadari betapa besarnya chakraku" Ucap Naruto membenarkan ucapan Naruto tua.

"Karena itu, seperti chakra Ashura dan Indra, saat Uzumaki Naruto mati, chakranya bereinkarnasi ke tubuh baru, melompati ruang dan waktu. Raiser Phenex bukanlah reinkarnasi pertamamu"

Penjelasan Naruto tua kali ini mengejutkan Naruto yang tengah berada di tubuh Raiser.

"Sebelum Raiser Phenex, chakra Uzumaki Naruto sudah bereinkarnasi ke puluhan bahkan ratusan orang di berbagai ruang dan waktu"

"HAH!? Lalu apa yang sebenarnya terjadi padaku!? Kenapa aku hanya ingat kehidupanku sebagai Naruto!?" Tanya Naruto frustasi.

"ITULAH MASALAHNYA!"

Kedua Naruto itu terdiam selama beberapa saat sebelum Naruto tua melanjutkan ucapannya.

"Seharusnya hanya chakramu yang masuk ke dalam tubuh Raiser, tapi karena suatu kebetulan, chakra Uzumaki Naruto masuk ke dalam tubuh Raiser Phenex saat dia tidak memiliki ingatan. Tidak memiliki kepala!"

"Karena itu, chakra Uzumaki Naruto, selain masuk ke dalam tubuh Raiser, juga menggantikan ingatan Raiser Phenex menjadi ingatan seorang Uzumaki Naruto"

"Mak-maksudmu… aku…"

"Iya, kau bukanlah Uzumaki Naruto! Kau adalah Raiser Phenex yang memiliki ingatan seorang Uzumaki Naruto!"

"A-aku…"

"Uzumaki Naruto sudah mati dan berkumpul dengan keluarganya di akhirat. Aku hanyalah gumpalan kesadaran Naruto yang ikut melayang mengikutimu, gumpalan chakra Naruto kemanapun. Akan tetapi, karena ingatan dari chakra Naruto bangkit, aku rasa aku akan menghilang setelah kau pergi dari sini"

Naruto-, Raiser tidak bisa mengatakan apapun.

Dari ketiga teori yang dia pikirkan sebelumnya, tidak ada yang benar.

Dia adalah Raiser Phenex, iblis bangsawan dari dunia bawah. Dia adalah seorang iblis yang tidak mengingat apapun, kecuali ingatan dari kekuatan yang dia miliki, ingatan dari Uzumaki Naruto, yang sudah mati.

Terlihat tubuh dari Naruto tua perlahan memudar.

"Sampai jumpa, Raiser Phenex. Kuharap kau menjadi orang yang lebih baik dengan ingatan Uzumaki Naruto"

Ituah ucapan terakhir dari Naruto tua sebelum dirinya menghilang dari alam bawah sadar, meninggalkan Raiser seorang diri di kegelapan.

.

.

.

Wuuuuu, itulah yang sebenarnya terjadi pada Naruto dan Raiser. Sekarang, apa kira-kira yang akan dilakukan Raiser?

Sambil nunggu, akan kujawab beberapa pertanyaan kalian.

Apa yang terjadi jika Naruto, Raiser ketemu Yasaka? Apa bakal langsung hamil? Nggak gitu konsepnya bambang.

Apakah Naruto, Raiser punya Sharingan? Untuk saat ini tidak.

Sebentar lagi hiatus dan menghilang? Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya.

Lanjutkan? Kalau ada niat

Kuulangin lagi, updateku nggak konsisten, jadi jangan menghitung kapan aku update, entah kenapa semangat menulisku naik saat lagi banyak masalah :v

Akhir kata,

Ags Out