Naruto milik Kishimoto-sensei

Highschool DxD milik Ishibumi-sensei

Mempersembahkan

The Journey of Chakra

Warning:

Mainstream! Bahasa tidak baku! Banyak kata umpatan, kasar, dan lain sebagainya.

Rate:

M (Mature)

Pairing:

Raiser x Harem

Summary:

Ini pasti ada sebuah kesalahan. Aku seharusnya mati dan ke akhirat berkumbul dengan teman dan keluargaku, bukan bereinkarnasi menjadi bajingan kaya berengsek yang sifatnya berbanding terbalik denganku.

Yah, aku rasa aku akan mencari cara untuk mati.

.

.

.

Saat masih menjadi seorang Uzumaki Naruto, dia sangat percaya diri dengan kemampuan berpikirnya. Baik, dia mungkin tidak memiliki kemampuan strategis seperti Shikamaru ataupun pikiran tajam seperti Sasuke.

Akan tetapi, Naruto dapat memikirkan sesuatu di luar kotak, dan hal itu terus berkembang semenjak dia menjabat sebagai seorang Hokage. Saat ini, satu-satunya tujuan utamanya adalah mencari cara untuk mati dengan harapan menghentikan siklus reinkarnasi ini.

Dari percakapan dirinya dengan serpihan ingatan Uzumaki Naruto, dia tahu Raiser Phenex bukanlah reinkarnasi pertama dari chakra Uzumaki Naruto, melainkan reinkarnasi kesekian dengan pengecualian yaitu ingatan Uzumaki Naruto menggantikan ingatan Raiser.

Menurut teorinya, cara yang tepat untuk mengakhiri siklus reinkarnasi ini, atau setidaknya mengembalikan dirinya menjadi gumpalan chakra tanpa ingatan, adalah dengan cara membunuh tubuhnya saat ini, tubuh iblis Raiser Phenex.

Sayangnya, tubuh Raiser Phenex bukanlah tubuh yang bisa dengan mudah mati. Luka apapun yang diterima tubuh ini akan sembuh dalam hitungan detik, belum lagi chakra besarnya yang menambah kemampuan regenerasi tubuh ini.

Di otak Raiser saat ini terdapat dua hal yang menurutnya penting. Pertama, adalah mendapatkan informasi tentang hal-hal di dunia ini dan tentang kelemahan tubuhnya yang dapat memudahkan dirinya mati.

Kedua, adalah mencari cara mati tanpa memberikan efek negatif terhadap orang-orang di sekitarnya.

Jika Raiser membunuh dirinya sendiri saat ini juga, dia yakin itu akan berdampak pada para gadis yang tinggal dengannya, jadi pertama dia harus mencari cara di mana para gadis tidak akan disentuh oleh hukum saat dia mati.

"Jadi, kita kembali lagi ke sini"

Ucapan Sirzechs menghentikan pikirannya. Raiser kembali ke tempat di mana dia diinterogasi sebelumnya, satu-satunya perbedaan adalah kali ini dia disediakan sebuah kursi yang dengan senang hati Raiser terima.

"Kurasa ini tidak perlu, mengingat aku sudah membenarkan teori kalian bahwa aku adalah ingatan buatan Raiser Phenex"

"Sebagai catatan, aku membantah teori itu, dan jika memang ingatan Raiser hilang sepenuhnya maka hal itu akan memengaruhi pertunanganmu dengan adikku" Balas Sirzechs.

"Aku tidak ingin bertunangan dengan adikmu, siapapun dia. Kita bisa membatalkan pertungangan itu detik ini juga jika kau mau" Ucap Raiser santai.

"Aku sangat berterima kasih jika kau melakukannya, tapi kau bisa mendiskusikan hal itu dengan Rias secara langsung" Ucap Sirzechs membuang nafasnya.

Untuk membatalkan pertungangan, hal tersebut harus disetujui oleh kedua belah pihak, lalu wali dari masing-masing pengantin juga harus menyetujuinya, barulah raja iblis dapat mengesahkan pembatalan tersebut.

Walau Sirzechs sangat senang mendengar Raiser mengatakan hal itu, tapi dia tetap tidak bisa mengesahkannya selama Raiser dan Rias belum bertemu secara langsung dan saling memberikan persetujuan mereka.

Raiser kurang lebih dapat menebak apa yang dipikirkan Sirzechs. Muncul lagi masalah baru yang harus dia urus sebelum dia bisa membunuh dirinya.

"Aku juga masih belum terlalu percaya bahwa kau hanyalah ingatan buatan, bisa saja kau adalah individu lain yang mengambil kesadaran Raiser Phenex. Oleh karena itu, aku meminta Ajuka untuk membuatkan sesuatu yang bisa menguatkan teorinya bahwa kau hanyalah ingatan buatan" Jelas Sirzechs sembari melihat Ajuka.

Ajuka meletakkan sebuah lonceng kecil di atas meja.

"Aku membuat lonceng ini dengan sistem di mana jika subjek berbohong maka lonceng ini akan berbunyi"

"AH!"

Semua mengalihkan pandangan mereka ke arah Serafall yang berteriak.

"Aku ingat! Ini lonceng yang ada di anime kono shub-"

"Ah! Baik! Baik! Aku seorang otaku, kalian punya masalah dengan itu!"

Ajuka melantangkan suaranya berusaha menyembunyikan rasa malunya, dia sebagai seorang peneliti tentu saja akan tertarik dengan novel yang mengandung pengetahuan yang bisa dia ciptakan di dunia nyata.

Serafall dan Sirzechs menyeringai, akhirnya setelah sekian lama mereka memiliki bahan untuk menggoda sahabat mereka.

"Ehem"

Falbium yang sedari tadi berdiam diri, berusaha mengembalikan pembahasan sebelumnya.

Akhirnya mereka kembali berusaha fokus pada urusan mereka, Ajuka mengeluarkan sebuah gelang dari balik jubahnya. Gelang yang dipegang Ajuka hanyalah gelang hitam biasa tanpa motif apapun.

"Baik, Raiser-kun, kau dapat menggunakan gelang ini"

Gelang itu melayang ke arah Raiser. Pasti sihir, pikir Raiser tidak terlalu peduli.

Raiser dengan santai memakai gelang tersebut tanpa perlu tahu kegunaan gelang yang sudah dia pakai di pergelangan tangan kanannya.

'Memangnya apa kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, mati? Pfft'

Jika mereka yang merupakan raja iblis membunuhnya detik itu juga, maka Raiser tidak perlu memikirkan kemungkinan buruk yang terjadi. Jika raja iblis membunuh dia yang merupakan salah satu bangsawan, maka ada kemungkinan setidaknya para gadis mendapatkan asuransi atau setidaknya jaminan agar tidak dibunuh di dunia bawah.

"Gelang ini sudah terhubung dengan lonceng ini karena mereka terbuat berdasarkan formula yang sama" Jelas Ajuka.

"Oke?"

Baik, berarti dia tidak akan mati.

"Formula yang digunakan untuk menciptakan alat ini adalah keempat sihir kami, raja iblis"

Raiser dan ketiga raja iblis lain mendengarkan penjelasan Ajuka.

"Sihirku akan berusaha membaca getaran suaramu, sihir Serafall akan mendeteksi suhu tubuhmu, sihir Falbium akan membaca gelombang otakmu, dan sihir Sirzechs akan melenyapkan objek-objek kecil di sekitarmu untuk memudahkan sihir sebelumnya" Jelas Ajuka.

"Biar kutebak. Lonceng itu akan berbunyi jika keempat sihir tadi mengidentifikasi saat aku mengatakan kebohongan"

Ajuka mengangguk mengiyakan ucapan Raiser.

"Sayangnya alat ini hanyalah purwarpa. Untuk mengurangi presentase terjadinya kesalahan, kau hanya bisa menjawab iya dari semua pertanyaan yang kami berikan"

Oke, alat ini cukup bagus, Raiser akui itu. Akan tetapi, masih ada beberapa kekurangan dalam alat ini. Jika dalam interogasi yang sesungguhnya, tawanan bisa saja memilih untuk tidak mengatakan apapun.

Setidaknya dengan alat ini, masalah Raiser tentang dirinya akan segera selesai dan dia bisa melanjutkan memikirkan masalah lain.

"Cukup mudah bagiku. Ayo kita selesaikan ini"

Keempatnya mengangguk.

"Baiklah, pertanyaan pertama. Apakah namamu adalah Raiser Phenex?" Tanya Ajuka.

"Iya"

Tidak ada reaksi apapun dari lonceng tersebut. Semuanya menganggukkan kepala mereka, kecuali Sirzechs yang masih belum yakin.

Tentu saja itu bukanlah kebohongan, karena dia sudah menerima kenyataan bahwa dirinya bukanlah lagi Uzumaki Naruto, melainkan Raiser Phenex.

Jika saja mereka menanyakan hal ini sebelum dia bertemu pecahan Naruto di alam bawah sadarnya, mungkin Raiser masih percaya bahwa dia adalah Naruto.

"Pertanyaan, apakah kau individu baru yang mengambil alih tubuh Raiser Phenex?" Tanya Sirzechs.

Bukannya Sirzechs tidak suka Raiser yang baru, tapi Sirzechs takut karena dia tidak bisa menebak apa yang ada dipikiran Raiser baru ini. Walaupun sebelumnya Raiser adalah orang yang brengsek, setidaknya dia mudah ditebak sehingga Sirzechs bisa membuat rencana untuk membatalkan pertunangan Rias.

"Iya"

*ding*

Lonceng berbunyi, membuktikan yang diucapkan Raiser adalah suatu kebohongan. Semuanya mengangguk sekali lagi, tapi Sirzechs masih belum percaya.

"Ugh, siapa kau sebenarnya?" Gumam Sirzechs yang masih bisa didengar oleh semua yang ada di ruangan itu.

"Bukankah sudah jelas, dia adalah Raiser Phenex yang hanya kehilangan semua ingatannya dan memiliki ingatan buatan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan ras iblis" Jelas Falbium ingin secepatnya menyelesaikan masalah ini.

"Pertanyaan, apa kau memiliki ingatan apapun tentang Raiser Phenex?" Tanya Serafall.

"Iya"

*ding*

Lonceng kembali berbunyi.

"Terbukti, Raiser-chan yang baru sama sekali tidak tahu apapun tentang Raiser-chan yang lama" Ucap Serafall pada semuanya.

"Apa kau memiliki niat untuk bertungangan atau menikah dengan Rias Gremory?" Tanya Sirzechs lagi.

"Iya"

*ding*

'Lebih tepatnya aku tidak memiliki niatan menjalin hubungan asmara dengan siapapun lagi'

Istri pertama dan terakhir yang Raiser ingat hanyalah Hinata dan cinta Hinata sangat lebih dari cukup untuk dirinya. Jangan salah, dia masih menyukai melihat tubuh wanita dan hanya sebatas itu, melihat.

Entah kenapa semakin tua, semakin dia mulai memahami sifat Ero-sennin. Jiraiya memang selalu berhubungan dengan wanita saat berada di rumah bordir, tapi di luar rumah bordir dia selalu menjaga tangan dan penisnya untuk tidak menyentuh wanita di luar rumah bordir.

"Jika ingin menjadi seorang yang mesum, jadilah seorang yang memiliki kode etik"

Diberkatilah bokong mesumnya.

"Kita mulai ke luar dari topik lagi" Ingat Falbium.

Akhirnya mereka kembali menanyakan hal-hal yang tidak terlalu penting di mata Raiser. Meskipun begitu, Raiser tetap menjawab semua pertanyaan sebisanya dengan harapan memudahkan mereka mencari kelemahan dari tubuh Raiser.

.


.

"Apa kalian yakin ini cara yang benar untuk menguasai chakra?" Tanya Mihae.

Mihae dan para gadis lain yang memutusan untuk tinggal saat ini berada di salah satu pemandian di kediaman Phenex, yang tentunya cukup besar untuk semua gadis.

"Tentu saja nya~. Ini adalah cara yang orangtua kami ajarkan pada kami saat kami kecil" Jawab Rii.

Bukan lokasinya yang dipertanyakan oleh Mihae, melainkan pakaian mereka. Saat ini mereka semua tengah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun, jadi mereka semua bisa melihat tubuh mereka satu sama lain.

Saat mereka meminta saudari nekomata untuk melatih mereka menguasai chakra mereka, Rii dan Nii dengan senang hati memberitahu mereka cara melatih chakra yang benar, menurut mereka.

"Cara yang paling cepat untuk merasakan aliran chakra yang ada di dalam tubuh adalah dengan meditasi dan baju yang menempel di tubuh hanya akan mengganggu kalian dalam merasakan aliran chakra" Jelas Rii berdiri angkuh tanpa pakaian apapun juga.

Rii dan Nii tidak menggunakan apapun karena mereka juga ingin ikut bermeditasi bersama. Di antara mereka semua, hanya Rii, Nii, dan Xuelan yang terlihat tidak keberatan tubuh mereka dapat dilihat oleh orang lain, sementara Mira, Mihae, dan Ravel masih terlihat risih dan terkadang menggunakan tangan mereka untuk menutupi bagian tubuh mereka.

"Aku bukanlah seorang yang ahli dalam chakra, tapi entah kenapa aku merasa metode yang kita lakukan ini salah" Gumam Ravel dalam sela meditasinya.

Ravel tidak habis pikir, kenapa dia juga mengikuti perintah kedua nekomata itu untuk telanjang, yang Ravel tahu dia memang ingin secepat mungkin bisa mengendalikan kekuatan chakra yang ada di dalam tubuhnya.

"Sekarang, yang perlu kalian rasakan adalah chakra kalian yang mengalir di sekujur tubuh kalian, mungkin akan lebih mudah jika kami bilang ibarat darah yang mengalir" Jelas Nii ikut bermeditasi.

Mereka duduk bersila membentuk lingkaran. Di sebelah kiri Nii adalah Xuelan, Mihae, Ravel, Mira, dan Rii yang duduk di sebelah kanan Nii.

Terlepas dari protes mereka, semuanya berusaha dengan sungguh-sungguh mencoba merasakan aliran chakra yang ada di dalam tubuh mereka. Terlihat beberapa dari mereka masih sering kehilangan fokus karena kurangnya pengalaman mereka dalam meditasi.

Xuelan adalah orang pertama yang terlihat benar-benar telah fokus dalam meditasi, terlihat dadanya yang naik turun dengan tenang mengikuti napasnya. Hal ini disusul oleh Mihae lalu Mira, sedangkan Ravel masih terlihat kesulitan.

Beberapa menit berlalu, semua gadis akhirnya masuk ke dalam fokus tertinggi yang bisa mereka capai. Tubuh mereka diam tak bergerak, membiarkan keringat mereka mengalir mengikuti bentuk tubuh mereka yang tidak dilapisi apapun.

"Fuuu"

Perlahan-lahan Xuelan membuka matanya, tapi dia masih tidak berani menggerakkan tubuhnya.

'Aku merasakannya. Chakra ini benar-benar mengalir layaknya darah, tapi aku masih belum menemukan cara untuk mengendalikannya seperti saat aku menyerang Raiser-sama'

Xuelan sudah bisa merasakan bagaimana chakra di tubuhnya mengalir. Layaknya darah yang mengalir ke seluruh tubuh, bedanya adalah Xuelan tahu bahwa darah dipompa dari jantung yang berada di dada, sementara chakra yang dia rasakan dipompa dari daerah perutnya.

Memutuskan belum cukup, Xuelan kembali menutup matanya untuk kembali bermeditasi, membiarkan suasana pemandian kembali hening.

Beberapa menit kemudian, kali ini Mihae membuka matanya dan melihat tangannya.

'Ada yang aneh' Pikir Mihae sembari menutup dan membuka kepalan tangannya.

Mihae bisa merasakan aliran chakra di dalam tubuhnya yang dipompa dari perutnya dengan cukup jelas, tapi dia juga merasakan beberapa aliran chakra di bagian tertentu tubuhnya seakan melambat tergantung dari gerakan tangannya.

Mihae mencoba bereksperimen dengan menepukkan telapak tangannya satu sama lain, dia bisa merasakan bagian perutnya memompa chakra dengan lebih banyak.

'Gerakan tanganku mempengaruhi aliran chakraku!' Sadar Mihae.

Menyadari hal itu, Mihae berdiri ke luar pemandian dan mengambil pakaiannya berusaha mengembangkan hal yang dia temukan di lokasi yang berbeda, meninggalkan para gadis yang tersisa yang masih fokus bermeditasi.

Beberapa menit telah berjalan sekali lagi, kali ini Mira yang membuka matanya.

"Aku merasakannya, Rii! Nii!"

Mira melihat Rii dan Nii yang tidak bergerak sama sekali seolah mereka tertidur dengan posisi bersila. Mira bisa memaklumi hal itu, dia pernah membaca bahwa orang yang fokus bermeditasi maka orang itu memutuskan kesadarannya dari dunia luar.

"Huft, mereka tidak akan bangun dalam waktu dekat"

Mira mengalihkan pandangannya ke arah Ravel yang membuka matanya.

"Ravel-sama! Anda sudah selesai meditasi?" Tanya Mira.

Ravel menggeleng.

"Meditasi tampaknya tidak cocok denganku, aku hanya memejamkan mataku sedari tadi. Satu-satunya yang kutahu sudah selesai meditasi adalah Mihae yang tadi lari ke luar" Jawab Ravel.

"Er… Anda punya saran, Ravel-sama?" Tanya Mira.

Ravel menganggukkan kepalanya dan berdiri.

"Karena kurasa mereka bertiga belum sadar dari meditasi, mungkin ada baiknya kita mencari Mihae dan melihat apa yang dia temukan" Jawab Ravel berjalan ke luar pemandian diikuti dengan Mira, meninggalkan Rii, Nii, dan Xuelan dalam meditasi mereka.

.


.

"Aku rasa hanya itu semua pertanyaan yang bisa kami ajukan saat ini"

Semua mengangguk mendengar ucapan Ajuka. Masing-masing dari mereka sudah menanyakan puluhan pertanyaan kepada Raiser yang dengan senang hati dia jawab.

"Hm… Dapat disimpulkan, kau benar-benar ingatan buatan dari Raiser Phenex. Dari ingatanmu sendiri, kau tidak memiliki ingatan apapun tentang Raiser Phenex, keluarganya, begitu juga dengan hal-hal yang berhubungan dengan supranatural" Jelas Falbium melihat kertas di tangannya.

Raiser mengangguk.

"Walaupun tidak memiliki ingatan yang berhubungan dengan supranatural, kau jelas memiliki banyak ingatan tentang hal-hal normal di dunia manusia, meskipun ilmu sejarah dan ilmu sosialmu sangat rendah" Sambung Ajuka.

Raiser mengangguk sekali lagi.

'Tentu saja sejarah dan ilmu sosial di dunia ini jauh berbeda dengan di Konoha maupun di desa lain'

"Fumu, kami simpulkan ingatan buatanmu adalah seorang pria tua biasa berumur sekitar 200 tahun. Ada yang keberatan?" Jelas dan tanya Serafall.

Semuanya menyetujuinya, bahkan Raiser sendiri.

"Jika begitu, bisa kita anggap masalah Raiser telah selesai. Kau cukup menambah wawasanmu tentang Raiser Phenex dan sosial iblis, setelah itu kau siap untuk kembali ke lingkaran sosial. Sementara itu, kau bisa beristirahat di kediamanmu dan jangan lupa masalah pertunanganmu dengan Rias" Jelas Sirzechs tersenyum.

Sirzechs cukup senang dengan hasil investigasi ini. Menurut riset, kecil kemungkinan ingatan asli dapat kembali dan dia cukup senang dengan Raiser Phenex yang baru daripada yang sebelumnya.

"Tentu. Karena masalah ini sudah selesai, apa sekarang aku bisa mengajukan pertanyaan?" Tanya Raiser.

"Selama kami bisa menjawabnya" Ucap Sirzechs.

"Seperti yang kalian tahu, aku tidak memiliki ingatan apapun yang berkaitan dengan Raiser Phenex dan sistem iblis. Aku bahkan sempat tidak percaya bahwa aku adalah iblis"

"Kami menduga hal itu" ucap Falbium.

"Aku ingin tahu tentang beberapa hal terkait iblis dan peerage" Ungkap Raiser.

"Oke, apa yang ingin kau tahu?" Tanya Serafall.

"Apa yang terjadi pada peerage saat raja mereka mati atau tidak ingin memiliki peerage lagi?" Tanya Raiser.

Raiser membutuhkan jawaban ini, dengan begitu dia bisa membuat rencana apa yang harus dia lakukan dengan para mereka di masa yang akan datang dan saat Raiser menemukan cara untuk mati.

"Aku mendengar kau bisa memisahkan evil piece dari dalam tubuh peeragemu, secara teknis mereka sudah bukan peeragemu lagi yang artinya kau tidak memiliki hubungan apapun dengan mereka lagi" Jelas Falbium.

"Aku tahu, tapi tampaknya beberapa dari mereka tetap ingin kembali menjadi peerageku. Dengan situasiku, chakraku, aku rasa aku tidak bisa mengambil evil piece dari dalam tubuh mereka jika evil piece itu sekali lagi masuk ke dalam tubuh mereka"

Semuanya menganggukkan kepala, mereka sudah mendapat penjelasan tentang chakra dan pengaruhnya pada para gadis jika mereka mendapat evil piece dari Raiser.

"Baiklah, kami belum menemukan kasus tentang raja yang tidak menginginkan peerage mereka, tapi cukup banyak kasus tentang raja yang mati"

Raiser memperhatikan.

"Normalnya saat raja mati, para peerage akan disidang apakah kematian raja mereka ada kemungkinan bersumber dari mereka. Jika terbukti para peerage menjadi sebab kematian, baik secara langsung maupun tidak, maka peerage tersebut akan dicap sebagai iblis liar dan dieksekusi" Jelas Falbium.

'Seperti yang diharapkan dari iblis'

"Jika mereka terbukti tidak memiliki hubungan apapun terhadap kematian raja mereka, biasanya mereka akan diberikan dan dijadikan peerage oleh keluarga si raja yang paling dekat" Sambung Ajuka.

'Intinya mereka tidak bisa lepas dari sistem iblis, lebih banyak pekerjaan untukku' Pikir Raiser.

Jika Raiser mereinkarnasikan para gadis yang ingin tetap menjadi peerage, maka kecil kemungkinan mereka dapat bebas dari sistem iblis, mengingat dia tidak bisa mengeluarkan evil piece dari tubuh mereka untuk yang kedua kalinya.

Tapi Raiser juga tahu, tidak mungkin pemerintah iblis membiarkan para gadis yang saat ini tidak memiliki hubungan apapun dengan sistem iblis, terutama para gadis yang kembali menjadi manusia, tinggal di Mekai.

Setidaknya Raiser harus menemukan cara agar mereka yang menjadi peerage miliknya bisa lepas dari sistem iblis saat dia mati.

"Bagaimana dengan surat wasiat?" Tanya Raiser, karena kemiripan dunia ini dengan dunia sebelumnya, dia berharap surat wasiat juga berlaku di dunia ini.

Sirzechs melihat ke arah Falbium yang membuang napasnya.

"Kami sudah membuat kebijakan tentang surat wasiat. Secara resmi, surat wasiat berlaku di sistem iblis, sayangnya mayoritas bangsawan iblis menolak menggunakannya dengan alasan bukti lemahnya mereka. Pada akhirnya tidak ada yang ingin memulai menggunakan surat wasiat, meskipun hal itu sudah disahkan" Jelas Falbium.

"Artinya surat wasiat secara hukum berlaku, tapi mayoritas masyarakat tidak menyetujuinya. Jadi pertanyaannya adalah sistem pemerintahan iblis, apakah sistem pemerintahan yang kalian pakai?" Tanya Raiser.

"Oligarki"

'Artinya kekuasaan tertinggi berada di tangan beberapa pemimpin yang memiliki kekuatan. Tapi masalahnya adalah kekuatan, bagaimana jika mereka yang tidak setuju menggunakan kekuatan mereka untuk menggulingkan pemimpin?'

Raiser mencoba memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi. Jika isi surat wasiatnya tidak disukai oleh para bangsawan lain, ada kemungkinan hal itu dapat menyebabkan perpecahan antara pro dan kontra yang akhirnya berujung pada perang saudara.

Dia dapat menyebabkan perang hanya karena menulis surat wasiat, sialan!

'Opsi surat wasiat akan kusingkirkan terlebih dulu, berarti jika aku mati kemungkinan besar peerageku akan berpindah ke keluarga Phenex. Berarti informasi yang harus kucari selanjutnya adalah karakteristik keluarga Phenex'

Raiser mengangguk, merasa belum ada pertanyaan yang bisa dia dapat dia tanyakan kepada mereka, untuk saat ini.

"Baiklah. Aku rasa untuk saat ini aku tidak memiliki pertanyaan yang membutuhkan jawaban dengan cepat" Ucap Raiser.

Semenjak Naruto menjadi Hokage, dia tahu terkadang kesabaran adalah salah satu teknik jitu dalam keberhasilan sesuatu. Dengan tubuh Raiser, dia tahu dia memiliki semua waktu yang dia butuhkan.

"Okey! Sekarang, Raiser-chan, kau akan ikut dengan onee-san dan kita akan membahas pertemuan dengan Yasaka-chan"

'Yasaka, pemimpin youkai, bangsa yang memiliki chakra'

Serafall berjalan memimpin ke luar ruangan, Raiser melepas gelang di tangannya dan mengikuti Serafall tepat di belakangnya, meninggalkan ketiga raja iblis lain di ruangan tersebut.

Setelah yakin Serafall dan Raiser sudah cukup jauh dari ruangan, Falbium, Ajuka, dan Sirzechs salin memandang satu sama lain sebelum mengangguk secara bersamaan.

"Sekarang, mari kita membahas masalah keluarga Phenex. Mungkin saat ini Lord Phenex sudah mengetahui bahwa peerage anaknya kembali menjadi sebelum reinkarnasi, yang kita tahu beberapa dari mereka adalah manusia" Jelas Falbium.

Sirzechs dan Ajuka membenarkan pernyataan teman mereka. Mereka sempat membaca biografi dari peerage Raiser, dan satu-satunya yang berkebangsaan di Mekai adalah para kembar, Ile dan Nel yang berasal dari iblis kelas bawah, serta Rii dan Nii yang berasal dari ras nekomata, siluman kucing Mekai.

"Aku juga sempat mendapat pesan dari penjaga perbatasan, bahwa beberapa dari mereka menggunakan kereta iblis untuk kembali ke dunia manusia, dan ada yang berjalan ke luar dari batas Mekai" Sambung Falbium.

"Lalu apakah masih ada gadis manusia di kediaman Phenex?" Tanya Ajuka.

"Jika perhitunganku benar, iya, masih ada ada gadis manusia di kediaman Phenex"

"Jika hal ini terdengar ke telinga para pilar yang lain dan tahu kita belum mengambil tindakan, kita akan berada di situasi yang buruk" Ucap Sirzechs.

"Aku tahu dan kuyakin Lord Phenex juga sadar akan hal itu. Mari kita tunggu hingga 24 jam, jika para gadis manusia itu tetap hinggal di sana hingga saat itu, kita terpaksa harus mencabut pilar dari keluarga Phenex"

"Tunggu! Jika kita mencabut pilar keluarga Phenex, kita akan kehilangan salah satu sumber daya terbaik kita, air mata Phoenix" Bantah Sirzechs.

"Aku sudah memikirkannya dengan seksama, lebih baik kita kehilangan air mata Phoenix daripada mengambil risiko menghasilkan perang saudara sekali lagi"

"Bagaimana jika kita tidak perlu mencabut pilar Phenex tanpa mengibarkan perang saudara"

Sirzechs dan Falbium melihat ke arah Ajuka yang melanjutkan ucapannya.

"Kita hanya perlu membuat para pilar lain melihat keluarga Phenex dijatuhi hukuman, tapi bukan berarti kita langsung mencabut pilar Phenex"

"Kau punya saran lain?" Tanya Falbium.

"Alih-alih mencabut pilar Phenex, kita cukup menurunkan peringkat Phenex. Dengan begitu, bangsa iblis tetap punya air mata Phoenix dan pilar lain akan puas karena peringkat mereka dapat naik secara otomatis" Jelas Ajuka.

Sirzechs dan Falbium terlihat cukup puas dengan jawaban Ajuka.

"Berapa banyak kira-kira peringkat Phenex akan turun?" Tanya Sirzechs cukup antusias.

"Mereka akan tetap di atas pilar Gremory, jika itu yang kau maksudkan" Jawab Falbium setelah memikirkan saran Ajuka.

Sirzechs membuang nafas. Salah satu alasan keluarga Gremory tidak bisa membatalkan pertungangan Rias lebih dulu adalah karena peringkat Gremory berada di bawah peringkat Phenex.

Semenjak Sirzechs mendapat gelar Lucifer, dia sudah tidak memiliki hak pewaris ataupun hak dalam bermain rating game untuk menaikkan peringkat keluarga Gremory, begitu juga dengan ketiga temannya yang lain.

Saat ini, di antara mereka berempat, keluarga Sitri adalah yang paling tinggi, disusul Glasya-labolas, Astaroth, kemudian Gremory.

"Apapun itu, keputusan ini hanyalah hukuman jika keluarga Phenex tetap membiarkan gadis manusia tinggal dengan mereka. Jika hingga 24 jam mereka tetap tinggal di sana, adakan sidang untuk penurunan peringkat Phenex" Ucap Ajuka pada Sirzechs dan Falbium.

"Baiklah, jika memang begitu kurasa sudah tidak ada masalah yang perlu kita bahas. Aku akan kembali ke ruanganku untuk melanjutkan pekerjaanku yang lain"

Falbium langsung meninggalkan ruangan, membiarkan Sirzechs dan Ajuka duduk di kursi mereka selama beberapa saat, saling berpandangan.

"…"

"Mau menonton anime?"

"Aku tahu kau akan tetap mengajakku meski aku menolak"

.


.

Di taman yang sangat luas, terlihat sepasang suami istri sedang duduk dengan tenang menikmati teh mereka masing-masing, mereka adalah Lord dan Lady Phenex, Vorvogel dan Layla. Mereka berdua sudah duduk di sana cukup lama semenjak Raiser pergi dengan Serafall.

"Aku menebak kita punya masalah" Ucap Layla setelah meminum sedikit teh di tangannya.

"Aku sangat senang melihat Raiser menjadi pribadi yang lebih baik, tapi kita juga harus memikirkan masalah mantan peerage Raiser yang kembali menjadi manusia" Terang Vurvogel menghela napas.

"Aku mendapat kabar sebagian dari mereka sudah pergi dari wilayah Phenex, bahkan ada yang kembali ke dunia manusia"

Vurvogel membenarkan ucapan istrinya.

"5 orang kembali ke dunia manusia, 2 orang yang merupakan iblis dari awal kembali ke rumah mereka, dan 2 orang lagi ke luar wilayah Mekai"

"Siapa saja yang masih tinggal?" Tanya Layla.

"Saudari nekomata dan 3 manusia, Xuelan, Mihae, dan Mira"

Layla kembali meminum tehnya.

Jujur, Layla tidak terlalu mementingkan masalah ras, justru dirinya lebih suka jika para gadis itu tinggal dengan mereka, terutama mereka yang baru saja disebutkan suaminya.

Entah kenapa dari awal Layla tidak suka dengan Isabella dan Siris, Yubelluna terlalu penjilat, Shuriya dan temannya tidak terlalu cocok dengan kehidupan iblis, dan Layla tahu Karlamine masih ingin mengabdi pada keluarga bangsawan yang sejak awal dia abdi di dunia manusia.

"Aku tahu kita tidak ada masalah apapun dengan mereka tinggal di sini, tapi aku yakin pilar lain akan mencari masalah dengan Phenex terkait hal ini" Ucap Vorvogel.

"Kita hanya bisa berharap semoga Raiser mau mereinkarnasikan mereka sekali lagi. Dari yang kudengar, Raiser yang sekarang menganggap evil piece sebagai sistem perbudakan" Harap Layla.

Meskipun Layla tahu Raiser yang sekarang tidak suka dengan evil piece, dia berharap Raiser mengerti dan mau mereinkarnasikan para gadis yang tersisa untuk kembali menjadi peeragenya.

Layla sangat yakin, dengan Raiser yang sekarang, mereka akan mencapai sesuatu yang menakjubkan.

*BOOM*

Sebuah ledakan tidak jauh dari tempat mereka, menarik perhatian pasangan suami istri tersebut. Setelah saling pandang, mereka memutuskan mendatangi sumber ledakan dengan menggunakan sayap api mereka.

Karena jarak yang cukup dekat, hanya butuh beberapa detik untuk mencapai lokasi ledakan. Mereka berdua melihat sebuah kawah kecil yang masih menghasilkan debu dan asap, dan beberapa meter dari kawah tersebut terlihat Ravel dan Mira yang membulatkan mata mereka.

Vorvogel dan Layla memutuskan mendarat di samping putri mereka.

"Ravel! Apa yang terjadi di sini!?" Tanya Layla sedikit panik.

"Okaa-sama! Otou-sama! Ini-"

"Uhuk! Uhuk!"

Dari kawah tersebut terdengar batukan. Barulah mereka semua dapat melihat bahwa Mihae berada di tengah-tengah kawah. Terlihat baju dan rambut Mihae yang sudah berantakan, terutama bajunya yang sudah cukup hancur. Selain dari itu, terlihat tubuh Mihae tidak memiliki luka apapun dan hanya debu yang sedikit mengotori tubuhnya.

Mereka semua juga memperhatikan dari tangan kanan Mihae terdapat asap yang mengepul seolah itulah yang menjadi sumber ledakan.

"…Apa yang baru saja terjadi?" Tanya Mihae juga bingung melihat ke arah mereka.

"Apa yang terjadi di sini!?"

Semuanya mengalihkan pandangan mereka ke arah lain, terlihat Raiser yang baru saja datang dengan lingkaran sihir buatan Serafall yang juga sama bingungnya dengan mereka semua.

.

.

.

Kembali lagi. Akhirnya aku bisa kembali melanjutkan fic ini, seperti yang kubilang, entah kenapa mood menulisku akan naik jika aku lagi banyak masalah :v

And here I am.

Oke, mari kita jawab beberapa review.

Nggak sabar baca chap 7? Here you go

Raiser mending hidup di dunia atas? Akan ada waktunya

Apa peerage yang tersisa diajarin chakra? Tentu

Ketemu Kuroka? Sabar

Peerage Raiser nggak perlu kagebunshin? Itu rencananya

Terlalu banyak ngumbar pengetahuan? Karena dia ingin dia menjadi target yang empuk dan memudahkan musuh membunuhnya

Jelek kalau nggak pake sudut pandang Naruto? Karena terlalu banyak yang pake Naruto, makanya aku pakai konsep ini dulu untuk meramaikan

Hapus aja? Nope

Semoga tetap sehat? Makasih

Lanjut? Oke

Akhir kata,

Ags, out