Naruto milik Kishimoto-sensei
Highschool DxD milik Ishibumi-sensei
Mempersembahkan
The Journey of Chakra
Warning:
Mainstream! Bahasa tidak baku! Banyak kata umpatan, kasar, dan lain sebagainya.
Rate:
M (Mature)
Pairing:
Raiser x Harem
Summary:
Ini pasti ada sebuah kesalahan. Aku seharusnya mati dan ke akhirat berkumbul dengan teman dan keluargaku, bukan bereinkarnasi menjadi bajingan kaya berengsek yang sifatnya berbanding terbalik denganku.
Yah, aku rasa aku akan mencari cara untuk mati.
.
.
.
"Jadi, apa ada lagi yang perlu kita bahas?" Tanya Raiser.
Dia saat ini duduk di kursi yang berada di ruangan kerja Serafall yang juga duduk di belakang meja.
"Karena masalah identitasmu sudah selesai, kita akan berlanjut ke masalah hubungan kita dengan pihak youkai"
Serafall berhenti sejenak.
"Mungkin kau sudah mengingatnya saat percakapan kita sebelumnya, ras youkai adalah ras menggunakan chakra sebagai sumber energi mereka. Saat ini pihak youkai dipimpin oleh Yasaka yang merupakan youkai Kyuubi" Jelas Serafall.
"Kyuubi, huh?"
Raiser memang sempat menduga akan ada beberapa kesamaan di antara dunia ini dengan dunia tempat ingatannya dulu, tapi dia cukup kaget begitu tahu di dunia ini juga terdapat Kyuubi.
Sebagai pemimpin fraksi, Raiser berharap di Yasaka ini memiliki pengetahuan atau kekuatan yang memudahkan Raiser untuk mati. Bahkan, mungkin saja dia bisa membunuhnya dengan mudah.
Raiser mengangguk mantap.
"Saat rating game, tepatnya saat kami merasakan bahwa kau memiliki chakra, aku bergegas mengirimkan surat pada pihak youkai karena aku tahu keturunan Phenex tidak memiliki garis keturunan pengguna chakra"
Raiser mendengarkan dengan seksama.
"Di surat itu aku menulis situasimu di mana kau adalah iblis murni yang tiba-tiba memiliki chakra dan bertanya apakah hal itu mungkin"
"Dan balasan si Yasaka ini adalah…" Tanya Raiser.
"Meskipun saat itu dia tidak ingin menjelaskan detailnya, dia bilang hal itu mungkin dan ingin bertemu denganmu secara langsung, biasanya konferensi formal akan diadakan 1 minggu seteah surat dikirim. Jadi kita punya waktu sekitar 6 hari sampai kita bertemu dengan Yasaka"
"Aku menebak ini ada hubungannya dengan penjelasanku tentang chakra" Ucap Raiser.
Raiser menduga pengetahuan bangsa youkai tentang chakra adalah sesuatu yang sangat rahasia dan tidak ada ras lain yang mengetahuinya, jadi dia bisa menebak apa yang akan dibahas oleh Yasaka jika mereka bertemu. Yasaka ingin memastikan Raiser tidak tahu masalah chakra, atau setidaknya tidak bisa menyebarkan pengetahuannya tentang chakra.
"Setelah mendengar penjelasanmu tentang chakra, aku bisa menembak alasan Yasaka ingin berbicara denganmu secepatnya" Terang Serafall.
"Yaitu?"
*tok tok tok*
Serafall menghentikan penjelasannya saat mendengar ketukan di pintunya.
"Masuk"
Pintu dibuka oleh wanita dengan gaun berwarna merah darah yang juga memiliki rambut berwarna merah gelap. Wanita itu tampak memiliki aura seorang sekretaris yang sangat kuat. Terlihat di tangan wanita itu terdapat selembar surat yang masih tersegel.
"Melisandre-chan! Ada apa?"
Melisandre, salah satu bawahan Serafall yang bertugas mengorganisir dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kedutaan dengan dunia luar. Melisandre adalah salah satu penyihir berbakat yang sangat ahli di berbagai jenis sihir, mulai dari penyerangan, penyembuhan, hingga support.
"Anda mendapatkan surat dari pihak youkai, Serafall-sama" Jawab Melisandre sambil meletakkan surat itu di meja Serafall.
"Lagi?"
Serafall dengan mudah membuka surat itu dan membaca isinya dengan cermat.
Yang terhormat, Serafall-dono
Baru beberapa waktu lalu kami mengirimkan surat dengan tujuan Serafall-dono dan pihak iblis terkait dapat hadir di Kyoto dalam beberapa hari.
Akan tetapi, setelah melakukan rapat bersama petinggi lain, kami mengharapkan kehadiran kalian di Kyoto besok hari dan kami sudah menyiapkan perjamuan yang cukup besar untuk rombongan anda selama di Kyoto.
Kami juga sudah menyiapkan pemandu yang akan menjemput rombongan anda di stasiun Kyoto.
Terima kasih.
Serafall membaca lagi dari awal surat yang baru saja dia baca.
Sekali lagi dia baca.
"Kau…"
Serafall meremas surat di tangannya dan membakarnya hingga tak tersisa.
Melisandre melihat Serafall dengan khawatir, sementara Raiser melihatnya dengan bingung.
"DASAR RUBAH SIALAN!"
Serafall menghantamkan tangannya ke meja mengagetkan Melisandre.
'Kurama akan tersinggung mendengar itu' Pikir Raiser tertawa dalam hati.
"Biar kutebak, pihak youkai ingin mempercepat pertemuannya denganku?"
Bukan tanpa alasan, Raiser tahu dengan kehadirannya sebagai iblis murni pengguna chakra, dia merupakan variabel yang belum diketahui. Pihak iblis mungkin tidak terlalu khawatir karena Raiser dari pihak yang sama, sementara untuk pihak lain, youkai pasti akan sangat khawatir akan kehadiran ancaman baru.
"Bukan hanya mempercepatnya, tapi kita dipaksa untuk datang di Kyoto besok, BESOK!"
Salah satu hal penting dalam politik, adalah memaksa pihak lain melakukan sesuatu dengan tetap terlihat sopan, walaupun sebenarnya ada unsur memaksa di dalamnya.
'Jika kami tidak datang, justru itu hanya akan menambah jarak di antara kedua pihak yang tentunya hanya akan menyulitkan aliansi di masa yang akan datang, terutama dari semua fraksi, pihak youkai adalah yang paling mutual dengan pihak iblis'
Serafall membuang nafasnya, berusaha menenangkan dirinya.
"Kau bisa pergi, Melisandre-chan" Ucap Serafall yang dijawab Melisandre dengan anggukan.
Setelah Melisandre pergi, Serafall melihat ke arah Raiser.
"Perubahan rencana Raiser-chan. Awalnya aku akan membahas apa saja yang bisa dan yang tidak perlu kau katakan saat kita bertemu dengan pihak youkai, seminggu yang akan datang"
Raiser menunggu dengan tenang, tapi disaat yang bersamaan dia juga memikirkan hal lain.
'Aku merasakan chakra mereka, ternyata mereka cukup ahli juga' Pikir Raiser merasakan beberapa bentuk chakra yang dia tahu bersumber dari kediaman Phenex.
"Tapi karena kita akan berangkat besok, aku hanya akan percaya padamu saat kau bicara, mengingat ingatanmu saat ini adalah ingatan seseorang berumur 200 tahun. Aku bisa percaya padamu, kan?" Tanya harap Serafall.
"Tenang saja, Sera. Dalam ingatanku, aku menjabat sebagai kepala desa selama puluhan tahun" Jawab Raiser tenang.
Walaupun jabatannya sebagai hokage setara dengan kepala desa, tapi tentu saja dalam pelaksanaannya, Naruto sudah setara dengan presiden di negara-negara adi kuasa. Akan tetapi, karena Konoha pada awalnya adalah sebuah desa, jadi dia tetap disebut sebagai kepala desa.
"Itu sudah lebih dari cukup, jadi kurasa kita bisa berangkat besok pagi dan membahas hal selanjutnya di perjalanan besok"
Raiser mengangguk.
"Ayo, aku antar kau pulang. Aku akan menjemputmu besok"
Serafall berdiri. Masih banyak yang harus dia kerjakan bahkan setelah dia mengantar Raiser.
'Aku harap setelah ini aku bisa berpikir dengan dengan tenang' Pikir Serafall.
.
.
.
.
"Hancur sudah harapanku" Ucap Serafall pasrah.
Sesaat setelah dia ke luar dari lingkaran sihir, dia dan Raiser sudah ditunjukkan dengan hal yang bahkan membuat dirinya sebagai raja iblis kebingungan.
"Apa yang terjadi di sini!?" Tanya Serafall.
Di taman yang cukup luas itu, terlihat ada Ravel dan Mira yang cukup dekat dengan kawah, orangtua Raiser dan Ravel yang terlihat baru saja datang ke tempat kejadian seperti Serafall dan Raiser, terakhir ada Mihae yang berada di tengah kawah dengan asap yang mengepul dari tangannya.
Raiser melihat kondisi Mihae dengan seksama.
'Aliran chakranya sudah lebih stabil dari sebelumnya. Sepertinya dia hanya ceroboh saat melepas chakra, untung tubuhnya cukup kuat untuk meminimalkan dampak ledakan chakranya. Gadis ini sama berbakatnya dengan Xuelan'
"Mihae… kan?" Tanya Raiser memastikan.
Mihae mengangguk.
"Melatih chakra bisa sangat berbahaya, pastikan kau selalu mendapat pengawasan jika kau ingin berlatih chakra untuk kedepannya. Kali ini kau tidak merasakan dampaknya karena selain tubuhmu yang kuat, kau juga hanya mengeluarkan sedikit chakra" Jelas Raiser.
"Tunggu tunggu tunggu! Chakra!? Ledakan tadi adalah hasil chakra?" Tanya Mira mewakili semua yang ada di sana.
Raiser mengangguk menjawab pertanyaan Mira, membiarkan mereka semua yang ada menyerap informasi yang masuk.
"Ugh… Aku sudah tidak peduli lagi"
Serafall memijat keningnya. Chakra adalah bidang baru untuknya, akan lebih tenang jika dia menyerahkan semuanya ke Raiser yang terlihat lebih paham.
"Aku akan menjemput kau besok, kita akan berangkat ke Kyoto pagi-pagi sekali. Ajak juga semua gadismu untuk menghilangkan kecurigaan keluarga lain tentang manusia yang tinggal di sini" Lanjut Serafall lalu menghilang menggunakan sihir teleportasi.
Setelah Serafall tidak ada, barulah mereka semua berani berbicara.
"Raiser-kun, apa saja yang terjadi saat kau di sana? Apa maksudnya kalian harus ke Kyoto besok?"
Layla bertanya dengan nada panik, yang lain juga menunggu jawaban dari Raiser.
"Kenapa kita tidak membicarakan ini dengan semuanya" Ajak Raiser.
Jika dia harus menjelaskannya, maka akan lebih mudah jika semua yang terlibat ikut mendengarnya. Masih banyak yang harus dia kerjakan.
.
.
.
.
Kali ini Rias tengah duduk sendirian di ruangan klub nya. Karena hari sudah cukup malam dan belum ada kegiatan apapun, dia memerintahkan semua peeragenya untuk beristirahat di rumah masing-masing.
Rias juga sudah berbicara dengan keluarganya dan Sona, tapi dia mereka masih belum mendapat kabar kapan rating game susulannya akan berlangsung.
Melihat sisi baiknya, Rias sekarang tahu beberapa kemampuan bidak Raiser dan kekurangan bidaknya sendiri. Berkat itu dia bisa melatih bidaknya untuk menjadi lebih kuat sebelum jadwal rating game diumumkan.
Harusnya Rias juga sudah tidak ada urusan apapun di sana, tapi dia masih berkutat dengan pikirannya perihal salah satu bidak kesayangannya, Koneko.
Entah kenapa semenjak kembali dari dunia bawah, Rias perhatikan bahwa sifat Koneko menjadi lebih pendiam dari biasanya. Menurut Rias, Koneko masih menyalahkan dirinya sendiri karena hanya dia satu-satunya yang tereliminasi saat rating game tempo hari.
'Jika saat itu kita kalah, mungkin Koneko akan lebih menyalahkan dirinya. Kalau kita menang, mungkin Koneko tidak akan terlalu terpuruk seperti sekarang' Pikir Rias.
'Sayangnya kita tidak kalah ataupun menang, jadi kurasa Koneko tidak tahu apa yang dia rasakan. Aku harus secepatnya berbicara dengan Koneko tentang masalah ini'
Dengan memikirkan hal itu, Rias memutuskan hari ini sudah cukup untuk dirinya berpikir dan memilih untuk mengistirahatkan dirinya. Setelah melepas semua pakaiannya dan naik ke kasurnya, Rias akhirnya tertidur dengan tenang.
Sementara itu, cukup jauh dari akademi Kuoh, di salah satu hutan di pinggiran bukit Kuoh, terlihat Koneko yang menggunakan seragam gym tengah melatih tinjunya di batang pohon yang sudah dia lapisi dengan tali tambang yang cukup tebal untuk menahan kekuatan rook miliknya.
*BUAK*
"…Berbeda"
*BUAK*
Koneko mengingat apa yang dirasakannya saat keberangkatan mereka dengan kereta dunia bawah.
Chakra.
Koneko tahu ada beberapa jenis iblis selain dirinya yang dapat menggunakan chakra, dan dia tahu beberapa bidak Raiser adalah iblis nekomata seperti dirinya.
Akan tetapi, Koneko tahu chakra milik mereka semua berbeda dengan chakra yang dia rasakan tempo hari.
Chakra yang dia rasakan…
…terasa lebih murni.
Koneko harus tahu bagaimana pengguna chakra itu bisa memiliki chakra semurni itu.
Koneko ingin secepatnya kembali ke dunia bawah untuk mencari pengguna chakra tersebut dan memintanya untuk melatih dirinya. Karena itu, setidaknya dia harus menang saat rating game susulannya dengan Phenex.
.
.
.
.
"Akhirnya, aku dan semua gadis yang masih menjadi manusia harus berangkat ke Kyoto besok pagi"
Raiser mengakhiri penjelasannya.
Setelah mengumpulkan para gadis (Raiser sedikit terkejut saat tahu Rii, Nii, dan Xuelan sedang meditasi), Raiser menjelaskan apa yang dia bicarakan dengan keempat raja iblis dan Serafall.
"Intinya kau akan ke kandang musuh tanpa tahu apakah pihak youkai akan menangkap atau membunuhmu" Singkat Vurvogel.
'Aku harap' Pikir Raiser menganggukkan kepalanya.
"Karena para gadis masih menjadi manusia, mereka tidak diperbolehkan tinggal di sini, karena itu Leviathan-sama menyarankan agar mereka ikut dengan kau ke Kyoto" Sambung Layla.
Raiser mengangguk sekali lagi.
"Jujur, sebenarnya saya tidak peduli jika Raiser-sama ingin merubah saya menjadi iblis lagi, tapi saya senang jika saya dapat ikut Raiser-sama ke Kyoto, sumber di mana para youkai melatih chakra mereka" Jelas Xuelan yang disetujui oleh semuanya.
Raiser melihat Xuelan dan yang lainnya lebih lama.
"Aku merasa aku akan mendapat ide yang sangat luar biasa dalam waktu dekat"
"Apa?"
Raiser menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa-apa. Karena aku akan pergi besok, apa aku boleh membawa beberapa buku tentang ras iblis ke Kyoto?" Tanya Raiser kepada Vurvogel dan Layla.
"Benar juga, kau tidak mengingat apapun tentang iblis. Tentu kau boleh membawanya sebanyak yang kau mau Raiser" Jawab Layla disetujui Vurvogel.
"Akan kutunjukkan ruang bacanya, onii-sama"
Ravel menuntun Raiser meninggalkan semua yang ada di ruangan itu.
Vurvogel mengalihkan pandangannya ke para gadis.
"Kalian juga, beristirahatlah dan jangan lupa untuk menyiapkan keperluan yang kalian perlukan selama di Kyoto"
"Baik, Phenex-sama"
Akhirnya semuanya pergi meninggalkan ruangan tersebut meninggalkan Vurvogel dan Layla berdua.
"Apa menurutmu Ravel akan ikut dengan mereka?" Tanya Vurvogel.
"Kau bercanda? Semenjak Raiser kehilangan ingatannya, Ravel dan para gadis yang tetap tinggal seolah menjadi lebih dekat dengan Raiser. Sebagai seorang Ibu aku tidak percaya mengatakan ini, tapi aku lebih suka sifat Raiser yang sekarang"
Vurvogel membuang nafasnya.
"Anak-anak kita sudah semakin dewasa, mereka akan semakin jarang di rumah. Apakah sudah waktunya kita mempersiapkan diri menjadi kakek dan nenek?"
Layla tersenyum mendengar keluh kesah suaminya. Dari semua anak-anak mereka, hanya Raiser satu-satunya yang terlihat cukup dekat dengan lawan jenisnya, sementara putra mereka yang lain masih fokus dengan pekerjaan mereka masing-masing, dan Layla rasa Ravel tidak akan melihat laki-laki dalam waktu dekat mengingat kedekatannya dengan Raiser yang sekarang.
.
.
.
.
Waktu dengan cepat berjalan dan sekarang adalah saatnya keberangkatan Raiser. Raiser dan yang lainnya saat ini sudah ada di depan pintu kediaman Phenex menunggu Serafall untuk datang.
Raiser yang tidak tahu harus mengenakan apa, memutuskan untuk mengenakan kaos hitam biasa dengan jeans dan sepatu kasual. Sementara gadis-gadis yang lain semuanya mengenakan pakaian yang biasa mereka gunakan, kecuali Mira, Rii, dan Nii.
Ravel mengenakan salah satu gaunnya yang berwarna pink berenda. Kali ini Ravel tidak mengikat rambutnya secara twintails, melainkan hanya diikat satu ke belakang kepalanya.
Mihae mengenakan kimono yang biasa dia gunakan, hanya saja menggunakan obi yang lebih kecil dan haori yang lebih tipis dari sebelumnya.
Xuelen mengenakan qi pao biru panjang kesayangannya yang memperlihatkan salah satu pahanya.
Mira, yang sebelumnya menggunakan haori putih dan happi merah, diganti dengan haori hitam tanpa lengan dan dia tidak lagi memakai happi merah miliknya, memperlihatkan lengan dan jarinya yang dilapisi perban.
Rii dan Nii yang sebelumnya mengenakan seragam pelaut ketat, kali ini mereka mengenakan kaos putih polos dengan celana kasual selutut. Rii yang menggunakan sepatu kasual merah dan Nii yang menggunakan sepatu kasual biru, serasi dengan warna rambut mereka masing-masing.
Mereka tidak perlu membawa apapun karena mereka bisa membeli keperluan yang dibutuhkan saat mereka berada di Kyoto.
"Berhati-hatilah selama kalian di sana, Raiser, Ravel" Ucap Layla.
Vurvogel, Layla dan beberapa pelayan juga ikut menunggu di luar untuk mengantarkan kepergian Raiser dan yang lainnya.
"Jangan khawatir Ibunda, aku akan mengawasi onii-sama seharian" Jawab Ravel.
Lingkaran sihir muncul tidak jauh dari mereka, dari lingkaran sihir tersebut keluarlah Serafall yang mengenakan pakaian formalnya, atasan hijau tua dan bawahan hitam.
"Aku anggap kita sudah siap berangkat"
Semua mengangguk dan mereka mengikuti Serafall ke dalam lingkaran sihir yang dia ciptakan, tidak lupa Ravel melambaikan tangannya ke orangtua mereka. Dengan cepat mereka sudah berpindah lokasi di stasiun kereta di dunia bawah.
Raiser melihat sekeliling, stasiun itu terlalu berbeda dengan stasiun yang dia ingat di Konoha dan desa-desa lain.
"Pertama kita akan naik kereta ini untuk ke dunia atas. Setelah itu kita akan menggunakan kereta biasa dari Tokyo untuk menuju Kyoto. Pihak youkai mengatakan mereka sudah mengirim orang mereka untuk menjemput kita di stasiun Kyoto" Jelas Serafall masuk ke dalam kereta yang diikuti oleh semuanya.
Akhirnya mereka duduk di tempat mereka masing-masing. Karena kursi yang dapat diputar, mereka memutuskan untuk berhadap-hadapan.
Raiser duduk di sebelah jendela kereta, diikuti di sampingnya ada Ravel, Mihae, dan Mira. Sementara di seberang Raiser ada Serafall dan diikuti di sebelahnya ada Xuelan, Rii, dan Nii.
"Karena kau tidak tahu apapun tentang pihak youkai. Aku akan menjelaskanya dengan singkat" Mulai Serafall pada Raiser. Meskipun begitu, yang lain juga ikut mendengarkan.
"Youkai adalah sebutan siluman di dunia atas, sementara siluman di dunia bawah seperti Rii dan Nii disebut sebagai majin. Karena sumber kekuatan mereka berasal dari chakra, banyak teori yang mengatakan youkai dan majin berasal dari nenek moyang yang sama"
Raiser dan yang lain mendengarkan dengan seksama.
"Meskipun begitu, pihak youkai tampaknya lebih tahu dengan cara kerja chakra dibanding pihak majin. Tingkat tertinggi dari seorang majin adalah mereka dapat menembakkan chakra mereka dalam bentuk energi, sementara pihak youkai dapat melipatgandakan kekuatan fisik mereka, bahkan ada yang mengatakan mereka dapat merubah wujud mereka ke dalam bentuk binatang buas"
Mendengar ini, Raiser menyadari sesuatu.
"Kutebak kau dapat menjelaskan fenomena ini, Raiser-chan?" Tanya Serafall penasaran.
Serafall percaya pengetahuan Raiser tentang chakra adalah sesuatu yang valid, meskipun dia tahu itu hanyalah ingatan buatan.
Raiser mengangguk menjawab pertanyaan Serafall.
"Seperti yang kujelaskan kemarin, chakra adalah campuran dari energi fisik dan energi spiritual, yin dan yang. Kutebak pihak majin lebih menggunakan energi spiritual mereka, sementara pihak youkai lebih menggunakan energi fisik mereka"
"!"
"!"
"Jadi maksudmu chakra yang digunakan youkai dan majin hanyalah setengah dari kekuatan aslinya!?" Tanya Serafall.
"Benar. Pihak majin hanya dapat menembakkan energi murni karena mereka hanya menggunakan energi spiritual mereka. Jika mereka menggabungkannya dengan energi fisik mereka, seharusnya mereka dapat menembakkan elemen yang sesuai dengan energi fisik mereka" Jawab Raiser.
Itulah bagaimana shinobi dapat melakukan ninjutsu. Mereka menggabungkan energi spiritual mereka dengan energi fisik mereka. Energi fisik seseorang berbeda dan disimbolkan dengan kelima elemen yang berbeda.
"Ini… informasi yang sangat penting, Raiser-sama" Ucap Mihae.
"Kau harus menyeimbangkan kedua energi itu sejak kecil atau melalui keturunan, jika tidak maka kau hanya dapat menggunakan salah satu energi seumur hidupmu" Sambung Raiser.
Contoh mudahnya adalah klan Akimichi yang fokus pada energi fisik mereka, dan klan Nara yang fokus pada energi spiritual mereka. Pada akhirnya Akimichi dapat menambah volume fisik mereka, dan klan Nara yang dapat memanipulasi bayangan mereka sendiri.
"Er… lalu bagaimana dengan kami yang mendapat chakra di usia kami yang sekarang?" Tanya Mira penarasan.
"Ah, kasus kalian cukup unik. Karena kalian mendapat inti chakra dari chakraku yang sudah sangat seimbang, otomatis chakra kalian sudah sangat seimbang dari awal yang artinya kalian sudah lebih sempurna dari youkai dan majin" Jawab Raiser ringan.
Semuanya terkejut mendengar jawaban ringan Raiser.
Mihae justru lebih takut dari sebelumnya. Jika yang dikatakan Raiser adalah benar, maka artinya chakra miliknya lebih unik daripada pihak youkai dan majin. Menambah poin dia menjadi sarang pengembangbiakan dari ras-ras lain.
'…fuck'
"Raiser-chan. Kenapa kita tidak membahas apa saja yang dapat dan yang tidak boleh kau katakan di depan pihak youkai, hmm?" Usul Serafall sudah menyerah mendengar rahasia chakra yang baru saja dia dengar.
"Ide bagus"
Semua gadis menyetujui usulan Serafall.
.
.
.
.
Tania menghela nafasnya. Yasaka memerintahkan dia untuk menjadi pemandu dari pihak iblis yang sebentar lagi akan datang. Kenapa dia yang merupakan bawahan di tingkat paling bawah, harus menjadi pemandu dari pihak iblis. Satu-satunya keahlian khususnya adalah sebagai sensor karena itu hal yang cukup normal bagi dia sebagai youkai kelinci.
'Yasaka-sama mengatakan pihak iblis yang akan datang merupakan iblis khusus karena dia membangkitkan chakra. Apa istimewanya? Pihak iblis juga punya pengguna chakra' Pikir Tania.
Gadis berambut pirang pucat tersebut menghela nafas sekali lagi.
*deg*
Tania membulatkan matanya. Sensornya merasakan beberapa sumber chakra yang datang ke arahnya
"Para petinggi ada di sekitar sini?" Tanya Tania berusaha mencari sumber chakra ini.
Barulah dia sadar begitu melihat kereta yang mendekat dari kejauhan, semakin terasa juga sumber chakra yang dia rasakan.
"Chakra ini bahkan lebih besar dari ksatria bangsa youkai"
Barulah saat kereta itu berhenti di depannya, Tania dapat dengan jelas merasakan sumber chakra di dalam kereta.
Pintu kereta terbuka, yang pertama ke luar adalah Serafall.
'Dia salah satu raja iblis'
Di belakang Serafall diikuti Rii, Nii, dan Xuelan.
'Ugh, chakra mereka… setara dengan Yasaka-sama' Pikir Tania berusaha untuk tetap berdiri dan tersenyum ke arah Serafall.
Di belakang Xuelan, muncul Mira, Mihae, dan Ravel.
'Apa ini!? Aku jelas merasakan gadis pirang itu adalah iblis murni, kenapa dia memiliki chakra setingkat Yasaka-sama!?'
Ravel melihat ke belakang, ke pintu kereta yang masih terbuka.
"Onii-sama! Kau sudah tidur semenjak Shizuoka. Ayolah kita sudah sampai" Panggil Ravel.
"Jangan salahkan aku, kemarin aku mencoba membaca sejarah bangsa iblis"
Barulah Tania melihat seorang pria turun dari kereta.
*DEG*
Kaki Tania sudah menyerah. Chakra para gadis mungkin lebih tinggi dari Yasaka, tapi pria itu…
Tania bisa merasakan bahwa dia adalah iblis murni, tapi jauh di dalam tubuhnya, dia bisa merasakannya…
Jika seluruh makhluk memiliki chakra dan digabungkan menjadi satu, chakra pria di depannya lebih besar dari itu. Bahkan dengan chakra sebanyak itu, dia tidak merasakan setitikpun kegelapan di chakranya.
Layaknya cahaya yang dapat menerangi seluruh jagat raya.
Pria itu melihat ke arahnya dan mengangkat tangannya.
"Yo"
.
.
.
.
Aku kembali :v
Tanpa berlama-lama mari kita membalas beberapa review.
Di doain banyak masalah?
Anjir lu :v
Kuroka masuk peerage?
Liat aja ke depannya.
Apa ada perlawanan dari Phenex?
Terjawab di chapter ini
Alurnya dibuat lambat aja?
Diterima
Kenapa Raiser kepikiran buat bundir terus?
Di sini mungkin memang ada beberapa yang jika terjebak dalam situasi ini merasa senang, tapi berbeda dengan Raiser yang sekarang hanya memiliki ingatan Naruto, Naruto yang sudah hidup 200 tahun, setia pada istrinya, tiba-tiba dia mendapat nama yang berbeda, hidup yang berbeda, dan dia walau dia tidak mengingat apapun tentang Raiser, dia adalah orang yang berengsek.
Jadi Raiser masih bingung apa yang harus dia lakukan di hidupnya.
Lanjut kalau nggak disantet online?
Oi
Up?
Iye
Untuk sementara itu dulu untuk chapter ini
Akhir kata,
Ags, out
