Naruto milik Kishimoto-sensei
Highschool DxD milik Ishibumi-sensei
Mempersembahkan
The Journey of Chakra
Warning:
Mainstream! Bahasa tidak baku! Banyak kata umpatan, kasar, dan lain sebagainya.
Rate:
M (Mature)
Pairing:
Raiser x Harem
Summary:
Ini pasti ada sebuah kesalahan. Aku seharusnya mati dan ke akhirat berkumbul dengan teman dan keluargaku, bukan bereinkarnasi menjadi bajingan kaya berengsek yang sifatnya berbanding terbalik denganku.
Yah, aku rasa aku akan mencari cara untuk mati.
.
.
.
Tania adalah youkai kelinci biasa. Saat kecil, dia bercita-cita menjadi wanita yang anggun dan kuat layaknya idolanya, Kyuubi no Yasaka. Sayangnya semakin Tania beranjak dewasa, semakin dia tahu bahwa untuk menjadi sekuat Yasaka adalah hal yang mustahil baginya.
Akhirnya Tania memutuskan untuk fokus pada satu hal yang dia tahu adalah keahliannya, menjadi tipe sensor dan menjalankan tugasnya membantu Yasaka menjaga perbatasan Kyoto sebagai pengawas.
Sensor Tania adalah sesuatu yang unik. Di mana tipe sensor lain hanya perlu merasakannya, Tania harus melihat objek untuk bisa mengetahui kekuatannya. Meskipun begitu dia tahu justru visual sensornya lebih bagus daripada tipe sensor pada umumnya.
Setelah Tania bekerja menjadi pengawas selama beberapa tahun, barulah mata Tania terbuka dengan dunia, bahwa Yasaka bukanlah satu-satunya makhluk terkuat di dunia.
Hampir semua perwakilan dari semua ras sudah pernah mengunjungi Kyoto untuk urusan politik ataupun sekedar mampir, dan Tania sudah merasakan semua tingkatan kekuatan mereka.
Baraqiel dari ras malaikat jatuh yang kekuatannya lebih besar dari Yasaka. Amanadiel dari ras malaikat yang kekuatannya bahkan lebih besar dari Baraqiel. Serafall dari ras iblis yang kekuatannya sedikit di atas Yasaka.
Ada juga waktu di mana beberapa Dewa datang seperti Odin dan Indra yang hanya ingin bermain-main di Kyoto, dan Tania akui para Dewa benar-benar cocok disebut Dewa. Tania tidak pernah merasakan kekuatan sebesar itu selama hidupnya.
"Yo"
Iya, sampai detik ini.
Pertama kali Tania melihat Odin dan Indra, matanya serasa terbakar begitu melihat tingkat kekuatan mereka yang berada di atas langit.
Sekarang, Tania tahu seharusnya matanya sudah buta begitu melihat tingkat kekuatan pria di depannya yang dia tahu berada di atas Indra. Alih-alih merasakan rasa panas di matanya, kekuatan pria di depannya justru membuat Tania tenang saat melihatnya.
Tania bahkan tidak ingin mengalihkan pandangannya dari pria itu, meskipun itu hanya satu kedipan. Dia rela tidak bisa berkedip selamanya jika itu berarti melihat pria tersebut.
"Hei, kau tidak apa-apa? Apa kau pemandu kami yang dikirim Yasaka-dono?" Tanya Serafall mengulurkan tangannya untuk membantu Tania berdiri.
"Huh?"
Tania berusaha mengalihkan pandangannya, tapi tetap saja dia harus melihat pria tersebut.
"Tania nee-chan! Kau tidak apa-apa!?"
Berkat suara yang dia kenal, barulah Tania sadar dengan situasinya dan melihat seorang gadis kecil berlari ke arahnya.
"Kunou-sama! Apa yang anda lakukan di sini?" Tanya Tania.
Tania langsung mengambil posisi berlutut untuk menyesuaikan tingginya dengan gadis yang baru saja datang.
"Ano… Jadi kelihatannya kau memang pemandu" Ucap Serafall masih mencoba untuk tersenyum.
"Ugh, bau apa ini?" Tanya Kunou menutup hidungnya dan melihat ke arah para gadis.
Jidat Serafall bekedut karena tidak ada yang menjawabnya.
"Bau kalian sangat aneh"
Kunou melihat para gadis yang memandangnya kebingungan. Kunou kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Raiser.
"Eww, baumu bahkan lebih aneh dari mereka" Ucap Kunou berusaha menjaga jarak dari Raiser.
"Eh?"
"Baumu seperti rubah yang berkelahi dengan musang yang dilerai oleh kucing dan kuda yang ditonton oleh kura-kura, siput, serangga, kera, dan gurita yang berada di dalam kandang kelinci raksasa" Jelas Kunou sebisanya.
"…"
"…"
"…"
"BUAHAHAHAHA"
Raiser tertawa lepas mendengar deskripsi Kunou mengenai baunya.
Semua yang ada di sana hanya memandang Raiser dengan kebingungan, bahkan beberapa manusia biasa juga ikut melihatnya.
"Onii-sama!" Ingat Ravel.
"HAHAHA… maaf, tapi… pfft… si gadis Kunou ini sangat benar mengenai bauku" Jawab Raiser berusaha menghentikan tawanya.
"Eh, benarkah? Kami tidak mencium apapun" Ucap Nii keheranan.
"Itu karena bau kalian juga aneh" Potong Kunou berusaha bersembunyi di belakang Tania.
"Apa kau bilang bocah!?"
Rii dan Nii berniat mengejar Kunou sampai Serafall memberikan mereka tatapan yang menyuruh mereka untuk diam.
"Tania-san, aku khawatir jika kita berlama-lama di sini maka Yasaka-dono akan menunggu kita lebih lama. Sebaiknya kita segera menyelasaikan urusan kita di sini"
"Ehem. Maafkan saya, Serafall-sama. Silahkan ikuti saya" Pimpin Tania sembari melihat mereka semua, kecuali Raiser tentunya.
Serafall mengikuti Tania dan Kunou dari belakang, diikuti Raiser lalu para gadis yang lain. Mereka berjalan hingga akhirnya mereka berada di area pinggiran Kyoto yang terlihat masih kental dengan budayanya, mulai dari arsitektur dan busana yang warga kenakan.
Mereka telah sampai di area Kyoto yang dihuni oleh para youkai.
Beberapa youkai memandang mereka dengan berbagai ekspresi. Takut, heran, kaget, hingga benci.
'Home sweet home' Pikir Raiser bernostalgia.
Sudah lama Raiser tidak mengingat bahwa masa kecilnya adalah masa yang cukup kelam. Setelah dia pikir lagi, Raiser bersyukur dia tumbuh tidak menjadi Gaara yang haus akan darah.
"Kita sudah sampai"
Rombongan mereka berhenti di sebuah perumahan tradisional yang cukup besar. Tidak sebesar istana Phenex, tapi cukup besar untuk menampung puluhan orang dewasa dengan cukup mudah.
"Terima kasih, Tania nee-chan. Biarkan aku yang mengajak mereka menemui Ibunda" Ucap Kunou yang dibalas anggukan Tania dan langsung meninggalkan mereka, lebih tepatnya Raiser.
"Ibu?"
Beberapa dari mereka menampilkan raut kebingungan. Melihat itu Ravel mencoba menjelaskan.
"Kunou-dono di sini adalah anak dari Yasaka-sama"
"Anak!?"
Berbarengan dengan itu, Kunou akhirnya menunjukkan bentuk youkainya, telinga rubah muncul di atas kepalanya diikuti dengan dua ekor rubah yang melambai di belakang tubuhnya.
Raiser melihat hal di depannya dengan penuh ketertarikan.
"Ikuti aku, kalian para iblis!"
Kunou berjalan paling depan diikuti dengan yang lain.
"Ugh, sombong sekali dia" Gumam Rii kesal.
"Tentu saja. Secara teknis dia adalah pewaris langsung dari ras youkai. Jika kita menggunakan konsep iblis, dia seperti keturunan langsung dari Lucifer" Jawab Raiser sembari mengingat informasi yang dia dapatkan dari buku di kediaman Phenex.
"Ingat, hanya bicara saat kalian ditanya atau saat kuperbolehkan" Ingat Serafall.
Semuanya mengangguk. Raiser sendiri fokus ke Kunou yang berjalan paling depan, lebih tepatnya dia fokus pada ekor Kunou yang melambai setiap kali gadis itu berjalan.
Raiser jadi penasaran dengan berbagai jenis kekuatan yang ada di dunia ini. Dia sempat membaca sacred gear, alat yang berinang di dalam tubuh manusia tertentu.
Raiser juga membaca tentang 13 Longinus yang mengatakan kekuatan penuhnya dapat membunuh Tuhan. Banyak kekuatan yang terdengar sangat kuat di dunia ini, beberapa mungkin dapat membunuhnya dengan mutlak.
Raiser mengangguk, kagum dengan rencananya sendiri.
"Ibunda, aku membawa para iblis yang ingin menemuimu"
Tidak terasa, mereka sudah sampai di depan sebuah pintu yang langsung digeser oleh Kunou, memperlihatkan ruangan di dalamnya yang sangat luas.
Lantai tatami yang cukup luas, di mana di tengah ruangan terdapat meja yang terlihat terbuat dari kayu khusus. Di sisi lain meja dari mereka, terdapat seorang wanita yang mereka yakin adalah Yasaka.
Wanita menawan dengan surai berwarna pirang yang diikat menggunakan gaya tradisional, memilki iris mata yang sewarna dengan warna rambutnya.
Mengenakan kimono yang sangat berkelas yang sengaja memperlihatkan keseluruhan bahunya, berdampak pada belahan dadanya yang benar-benar terlihat oleh semua orang yang ada di sana.
Akan tetapi, bukan itu yang menjadi fokus utama Raiser, melainkan telinga rubah di atas kepala wanita itu dan sembilan ekor yang melambai di belakang tubuhnya. Bukti mutlak bahwa wanita di depan mereka adalah Kyuubi.
"Serafall-dono. Senang bisa melihat anda datang. Saya minta maaf atas permintaan saya yang sangat mendadak" Salam Yasaka memberikan gestur mempersilahkan mereka semua duduk.
Tanpa banyak bicara, semuanya mengambil posisi mereka masing-masing.
Kunou duduk di sebelah Ibunya. Serafall dan Raiser duduk di seberang Yasaka dan Kunou, sementara para gadis duduk rapi di belakang Serafall dan Raiser.
"Kalian pasti lelah setelah perjalanan, kenapa kita tidak makan dulu"
Setelah Yasaka mengatakan itu, pintu bergeser dan masuklah beberapa pelayan yang langsung meletakkan berbagai macam hidangan di atas meja. Tidak lupa juga beberapa pelayan memberikan nampan dengan makanan lengkap untuk para gadis.
"Terima kasih Yasaka-dono"
Mereka akhirnya makan dengan tenang.
.
.
.
.
Di dalam suatu istana di benua Eropa, terlihat Karlamine yang mengenakan tuxedo hitam tengah berlutut di tengah ruangan menghadap singgasana yang diduduki oleh seorang wanita.
Wanita itu berambut perak dengan mata berwarna kusam. Pakaian yang dikenakan wanita itu tampak seperti segaram komandan dengan warna putih dan garis hitam.
"Jadi, para penjaga mengatakan kau ingin kembali bersumpah kembali untuk menjadi ksatria Ark?" Tanya wanita yang berada di singgasana itu.
"Benar, Talulah-sama. Sebelumnya saya terpaksa harus pergi dikarenakan perubahan ras saya, tapi sekarang karena saya kembali menjadi manusia, saya siap menjadi ksatria Ark sekali lagi" Jawab Karlamine.
"Kau mengatakan padaku, bahwa setelah menjadi iblis, kau kembali menjadi manusia?"
"Ha'i"
"Dan kau pikir aku akan menerimamu lagi begitu saja?"
Pertanyaan Talulah membuat Karlamine terdiam. Talulah masih melihat Karlamine dengan tajam.
"Buktikan"
"…Ha'i?"
"Sejauh penciptaan evil piece, aku tidak pernah mendengar ada iblis reinkarnasi yang kembali ke ras asli mereka. Walau aku memang merasakan bahwa auramu sudah kembali menjadi manusia, aku memerlukan bukti sekaligus kesetiaanmu" Ucap Talulah.
"Apapun akan saya lakukan, Talulah-sama"
Talulah mengangguk.
"Lakukan hal yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh iblis reinkarnasi. Pergilah ke Vatikan dan jadilah seorang exorcist, kembalilah hanya jika aku memerintahkanmu untuk kembali"
Karlamine menundukkan kepalanya.
"Akan saya lakukan!"
.
.
.
.
Sesi makan mereka telah selesai tanpa ada gangguan berarti. Setelah selesai, Yasaka meminta Kunou istirahat lebih dulu dan mengajak para iblis berjalan di area taman yang masih termasuk dalam area perumahan para youkai.
Yasaka berjalan beriringan dengan Raiser dan Serafall di setiap sisinya, sementara para gadis yang lain mengikuti dari belakang dengan jarak yang cukup jauh untuk tidak mengganggu pembicaraan pemimpin mereka.
"Saat Serafall-dono memberitahuku bahwa iblis murni membangkitkan chakra, kalian tidak tahu sericuh apa para petinggi youkai begitu mendengarnya"
"Aku bisa membayangkannya" Jawab Serafall dengan keringat yang jatuh di belakang kepalanya.
Raiser juga bisa membayangkannya. Seperti saat Naruto mendapatkan kekuatan Kaguya, para Kage yang lain dan semua orang dari desa besar dan kecil sempat panik ibarat cacing kepanasan. Ada yang menganggap Naruto akan menjadi Ootsutsuki baru yang akan menghancurkan dunia, ada juga yang berpendapat dia menjadi seorang Dewa dan memujanya.
Pada akhirnya, Naruto berhasil menenangkan keributan dan tetap menjalankan kehidupan normal manusia biasa, terutama setelah kekalahan Ootsutsuki terakhir, kehidupan shinobi semakin jarang digunakan dan lebih fokus pada pembangunan.
Kembali ke awal, Yasaka kali ini mengalihkan pandangannya ke arah Raiser.
"Jadi, Raiser-kun, bagaimana perasaanmu saat kau dapat menggunakan chakra sebagai sumber kekuatanmu?"
Serafall melirik ke arah Raiser yang cukup tahu dengan arti pandangan tersebut.
"Tidak ada perubahan yang cukup berarti, Yasaka-sama" Jawab Raiser mengangkat bahunya.
"Hoo?"
"Hampir sama seperti energi sihir, aku bisa menggunakan chakra sebagai sumber apiku. Jika membahas perbedaan, mungkin perbedaannya adalah aku memiliki sumber energi dua kali dari iblis murni lainnya" Jelas Raiser.
Yasaka menganggukkan kepalanya.
'Besar kemungkinan Raiser belum tahu kegunaan lain dari chakra, dan kulihat dua nekomata di belakang juga belum terlalu paham dengan konsep chakra' Pikir Yasaka.
"Bagaimana jika pihak youkai mengajari Raiser-kun dan para gadis semua yang kami tahu tentang chakra? Ini juga bisa menjadi awal mula aliansi bangsa iblis dengan youkai" Usul Yasaka sembari melihat ke arah Serafall.
"Ide yang bagus, Yasaka-dono! Mungkin dengan begitu Raiser-chan bisa menjadi yang terkuat di antara para iblis muda lain. Bagaimana denganmu, Raiser-chan?"
"Aku setuju, tapi Yasaka-sama, jika bisa saran, aku cukup tertarik dengan penggunaan senjutsu. Apa ada kemungkinan aku bisa mempelajarinya?" Tanya Raiser.
"Seperti yang kubilang, kami akan mengajari semua yang kami tahu. Senjutsu adalah teknik tingkat tinggi, tentunya membutuhkan waktu sebelum kami bisa mengajarimu dalam waktu dekat" Jawab Yasaka tersenyum.
Pembicaraan berlangsung selama mereka berjalan dengan bahasan normal hingga akhirnya Yasaka berhenti di depan kamar yang disediakan untuk para tamu.
"Serafall-dono. Selama kami mengajarkan Raiser-kun tentang chakra, ada baiknya kalian untuk tinggal di sini selama beberapa waktu. Tentunya saya tidak bisa memaksa Serafall-dono untuk tinggal mengingat jabatannya sebagai raja iblis di dunia bawah"
Serafall tersenyum.
'Dia berniat memanipulasi Raiser-chan dan yang lainnya dengan lebih leluasa. Di mata pihak youkai, kami bangsa iblis tidak tahu banyak tentang chakra, ada atau tidaknya aku di sini tidak terlalu berpengaruh terhadap mereka'
Dari sudut matanya, Serafall dapat melihat Raiser menganggukkan kepalanya seolah tahu apa yang dia pikirkan.
'Naif! Mereka tidak tahu justru orang yang ingin mereka manipulasi memiliki pengetahuan tentang chakra lebih dalam dari yang lain'
"Tentu saja aku setuju, Yasaka-dono. Bahkan faktanya, seharusnya aku sudah harus kembali ke Mekai hari ini juga" Balas Serafall.
"Ah, sangat disayangkan, tapi tidak ada yang bisa kita lakukan jika seperti itu" Ucap Yasaka.
"Iya, aku rasa sudah saatnya aku pergi. Jaga diri kalian baik-baik" Pamit Serafall melihat ke arah Raiser dan para gadis yang juga menganggukkan kepala mereka.
Serafall akhirnya pergi dari pandangan mereka, menyisakan Yasaka dengan seorang diri yang memandu para iblis.
"Kalian bisa beristirahat di sini"
Yasaka membuka pintu kamar, terlihat ruangan di dalam kamar tersebut sangat luas, bahkan kasur di tengah ruangannya tampak setara atau bahkan sedikit lebih besar dari kasur yang Raiser punya di kediaman Phenex.
"Aku tidak tahu adat iblis, jadi aku menganggap iblis murni tidur seranjang dengan para budak wanita mereka. Oleh karena itu aku menyiapkan kasur yang cukup untuk ditiduri oleh 16 orang" Ucap Yasaka senang.
"…"
"…"
"…"
'Kau dan kemesumanmu, Ero-sennin'
Raiser bisa membayangkan Jiraiya mengacungkan kedua jempolnya dari atas langit. Oke, mungkin dia juga melihat Minato yang ikut dengan Jiraiya, dan Kushina yang memukul kepala mereka berdua.
Raiser membuang nafasnya.
"Terima kasih Yasaka-sama, kami akan beristirahat untuk hari ini, mungkin kita bisa memulai latihannya di keesokan hari"
Yasaka hanya tersenyum dan membungkuk sebentar sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka yang memutuskan untuk masuk ke kamar.
Raiser memilih duduk di tepi kasur, Ravel memilih langsung melompat ke kasur dan memilih tiduran, Rii dan Nii dengan cepat memilih duduk di lantai di dekat kaki Raiser, Xuelan berusaha mengecek sisi ruangan, sementara Mira dan Mihae memilih tetap berdiri.
"Apa itu artinya kita besok akan berlatih menggunakan chakra seperti youkai?" Tanya Mira penasaran.
"Aku tidak akan begitu mempercayainya" Jawab Xuelan.
Raiser mengangguk, Ravel memutar badannya dan melanjutkan.
"Mereka berusaha memanipulasi kita karena mereka beranggapan kita tidak tahu apapun tentang chakra. Akan ada dua kemungkinan yang akan mereka lakukan, mereka akan melemahkan pihak iblis dengan cara mengajari kita teknik yang mudah dipatahkan oleh mereka, atau mereka akan mengulur waktu dengan harapan beraliansi dengan pihak iblis" Jelas Ravel panjang lebar.
"Pilihan apapun itu, kita yang akan dirugikan karena keduanya tidak ada menyebutkan latihan chakra yang benar" Sambung Xuelan berjalan mendekat.
"Jika memang begitu, kenapa tidak Raiser-sama saja yang mengajari kita menggunakan chakra? Maksudku tampaknya Raiser-sama lebih paham chakra daripada youkai sendiri" Usul Mihae.
Semuanya mengalihkan pandangannya ke arah Raiser yang juga terdiam.
'Benar juga. Dengan aku melatih mereka, maka mereka bisa melindungi diri sendiri saat aku tidak ada. Terutama karena aku di dunia manusia, aku bisa lebih leluasa mencari cara atau orang yang sekiranya bisa membunuhku'
Mengingat regenerasinya yang meningkat, Raiser memiliki spekulasi bahwa serangan biasa tidak akan berdampak pada tubuhnya. Jawaban yang dia dapatkan saat ini adalah sacred gear dan serangan suci. Mungkin serangan tipe senjutsu juga bisa bekerja padanya layaknya Ootsutsuki lain.
"Oke, aku akan melatih kalian menggunakan chakra, siapa yang tahu, mungkin kalian dapat membuat nama kalian sendiri di dunia manusia" Jawab Raiser tersenyum.
Semuanya terlihat senang mendengar jawaban Raiser. Sekarang masalah selanjutnya,
…bagaimana mereka akan tidur?
.
.
.
TBC
Akhirnya kita kembali lagi.
Langsung aja kita akan membalas pertanyaan-pertanyaan dari para pembaca.
Konfliknya belum kelihatan? Sengaja kubuat seperti itu, karena aku berusaha seminimal mungkin mempertemukan Raiser dengan cerita canon.
Bagaimana cara Raiser mendapat semangat hidupnya lagi? Tenang aja, ada, tapi masih lama karena masih fokus sama tujuan sementaranya, mati.
Apakah Raiser akan punya pasangan? Cukup sulit menjawab pertanyaan itu, karena ingatan Raiser adalah seorang pria berusia 200 tahun.
Alurnya lambat atau cepat? Ada waktunya sendiri, seperti yang kubilang sebelumnya, aku akan memotong penjelasan yang sekiranya sudah umum bagi pembaca untuk mempercepat alur. Terutama chapter depan.
MC nya lembek ngumbar kelemahan ras lain? Seperti yang kubilang, 200 tahun dapat mengubah seseorang.
Lanjut, up, next? Okeh
Akhir kata
Ags, out
