Title : What I See
Genre : Romantis | Drama | Family
Rating : M for mature contacts
Pairing : Loid x Yor
Disclaimer : TATSUYA ENDO
WIS : ICHADRAY
AN : Fic ini hanyalah hasil dari imajinasi Icha sendiri, tentang bagaimana alur manga ini berjalan dengan perubahan yang ica inginkan. Fic ini tidak ada kaitannya pada Anime aslinya meskipun, ica mengambil canon pada latar belakangnya. Jadi, ini adalah imajinasi Icha, sedikit modifikasi bersama hubungan Ania, Loid dan Yor yang menurut Ica sangat lucu. Jadi, mari kita ubah beberapa bagian yang bisa ditambahkan ;3

...

..

.

Langkah kaki kecil itu terlihat lucu, dengan tambahan warna rambut merah muda dibingkai aksesoris kecil berwarna hitam yang cantik. Manik emerald cerah menyusuri sekitar, tampak senang dari tampilannya yang berjalan-jalan dan melompat riang menyebabkan gaunnya mengembang ringan. Sebelah jemari di genggam lembut, merasa hangat oleh tindakan yang dilakukan sekaligus perhatian untuknya.

Anya Forger, gadis manis yang mempunyai kemampuan membaca pikiran orang itu menatap sang Ayah angkat penuh minat, terlihat jelas dari netra bulat yang mempesona menginginkan sebuah atensi dari sekian banyak pikiran orang lain yang ia baca. Mengagumi sosok Ayahnya yang begitu menawan dan menarik untuk pikiran bahwa pria yang mengadopsinya adalah seorang mata-mata.

Mereka telah berkenalan, Anya juga sudah memberitahukan apa yang ia suka dan tidak. Senang mengetahui bahwa Ayah barunya tidak akan mengembalikannya ke panti kumuh tempat ia tinggal sebelumnya. Anya tahu tentang sebuah misi yang sedang dilakukan sang Ayah meskipun ia sendiri tidak begitu mengerti sistemnya. Tapi saat bayangan kecilnya yang mengatakan hal itu keren, Anya tidak bisa tidak kagum dan bersemangat.

Jadi saat Anya diminta untuk mengikuti tes masuk ke sekolah bergengsi di mana misi Ayahnya berlangsung dan akhirnya ia dinyatakan lolos, Anya benar-benar senang dengan pencapaian yang membuat Ayah angkatnya senang hanya untuk mengangkatnya di udara dan menyatakan dalam pikiran bahwa mengetahui satu langkah dari misi telah berhasil di lewati.

Tapi masalahnya dimulai saat surat dari akademi eden yang di antar pak pos mengatakan bahwa kunjungan dari tes wawancara selanjutnya bersama murid baru harus dengan kedua orang tua lengkap tanpa pengecualian.

Loid Forger, pria tampan itu belum memikirkan ini sebelumnya, walau ia sudah memperkirakan bagaimana cara sekolah elite itu begitu menjunjung tinggi sebuah keharmonisan keluarga elegan bersama dengan kedua orang tua yang lengkap. Waktunya sangat singkat dengan tanggal mereka akan ke sana dan Loid mau tidak mau harus mencari seorang Istri untuk memenuhi misinya agar berjalan lancar.

Loid berencana meminta pemahaman pada Anya agar tidak bertanya dan ia beruntung anak kecil yang ia angkat itu setidaknya bisa mengerti bahwa mempertanyakan kehadiran sebuah keluarga bukanlah ide yang baik. Ia seorang mata-mata, tidak mencolok adalah hal terpenting dalam sebuah penyamaran. Jadi Loid hanya bisa speechless saat sahabatnya, Franky mencoba berdandan layaknya seorang wanita. Itu terlihat buruk, jelas mengerikan jika Loid bisa mengatakannya tentang bagaimana Franky berpenampilan layaknya badut yang gagal, bahkan Loid berpikir jika badut bisa lebih baik.

"Anya tidak mau punya Mama seperti itu." Ucap Anya santai membuat Franky semakin merengut kesal telah repot-repot mencoba membantu. Lagipula Loid bisa membuat penyamaran yang sempurna. Franky setidaknya harus mencuri informasi tentang seseorang untuk sebuah kencan buta. Setidaknya beberapa tumpukan dokumen bisa Loid pilih.

Dengan helaan napas, sekarang Loid dan akhirnya keluar, baru menyadari jika bocah kecil itu belum mempunyai pakaiannya sendiri, hanya memakai pakaian saat dia keluar dari panti.

Loid mengajak Anya ke sebuah butik tak jauh dari sana, mencoba seramah mungkin pada pemilik toko karena kemungkinan mereka akan sering datang. Jadi saat ia menunggu, pria dewasa itu heran bagaimana Anya bisa mendapat kata-kata kasar tentang sebuah penjualan diri saat putri angkatnya bertanya apakah dia akan di jual.

Lalu pada saat itu ia mengulas ingatannya, Anya entah bagaimana telah beberapa kali di pulangkan kembali ke panti asuhan, gadis kecil yang malang.

Loid akan melihat pengukuran Anya saat sebuah aura berat dapat ia rasakan di sebalik punggungnya. Itu agak samar, tapi selama ia menjadi mata-mata, perasaan akan suatu seperti ancaman membuatnya sedikit lebih waspada. Matanya mengamati diam-diam, gadis berpakaian berwarna merah itu cukup cantik dan anggun, dan begitu ia merasa familiar, Loid mengingat bahwa wanita itu masuk dalam daftar berkas yang diberikan Franky, mencari seorang untuk berkencan. Tentu Loid akan berpikir jika gadis itu adalah orang biasa jika saja penilaiannya yang ia pikir tidak mencurigakan bisa tertangkap dalam sekejap.

"Maaf, ada yang bisa kubantu? Kau terus menerus menatapku."

Loid tersentak, perkataan itu membuatnya tak nyaman dan bersalah karena terus memperhatikan gadis yang berdiri di belakangnya hanya karena berjaga-jaga pada asumsi bahwa kemungkinan kehadirannya mengancam. Tapi saat melihat manik mempesona yang menatapnya malu, Loid menyingkirkan semua argumen di kepalanya.

"Ah, maaf.. aku tidak bermaksud. Namaku Loid Forger, hanya menatap karena kau terlihat menawan." Jawab Loid pelan, merasa malu mengakui ia jujur tentang hal itu. Mungkinkah ia bisa mengajaknya untuk bekerja sama dalam misinya? Lagipula, wanita ini terdaftar lajang, bukan?

Yor tersipu, jarang mendapatkan perhatian akan pujian dari seorang pria yang tampan. Biasanya hanya adiknya yang selalu memuji dan ia sangat senang mengetahui adiknya begitu tulus dalam hal itu, Yor tidak mengharapkan pujian dari pria yang baru saja ia temui.
"Terima kasih.."

Yor membalas malu, mengidentifikasi Loid yang sepertinya adalah pria yang cukup menawan. Yor mengingat bahasan mengenai pacar yang ia ucapkan kepada adiknya yang bertanya, harus membuatnya berbohong demi menutupi pekerjaan yang mengancam keselamatan mereka. Yor masih mencari seseorang yang bisa ia ajak bekerja sama untuk memberikan pembuktian nyata untuk adiknya mengenai kencan dengan mendaftarkan diri sebagai wanita lajang, tapi belum ada yang memilihnya sejauh ini. Mungkinkah ia bisa memilih pilihannya sendiri kali ini..

"Ah, begini.. namaku Yor, dan aku sedang mencari..-"

"Papa! Anya sudah di ukur.. eh? Siapa?" Si kecil Anya memotong perkataan Yor yang terkejut mengetahui Loid yang ternyata sudah memiliki anak. Membuat Anya mendekat bingung melihat interaksi keduanya.

"Sudah selesai?" Loid mengalihkan pandangannya, tersenyum ke arah Anya.

"Pa.. papa?" Yor terkejut, melihat anak kecil yang menatapnya bertanya. Membuatnya membatin dalam rasa malu dan bersalah.

'dia sudah memiliki anak! Astaga Yor.. bisa-bisanya kau ingin berkencan dengan suami orang!"

Anya membaca pikiran sang wanita, geli karena tebakan itu agak kurang tepat.

'benar juga, lagipula.. siapa yang ingin berkencan dengan seorang assassin sepertinya?'

Yor tertunduk sedih, membuat Anya menatap dengan raut wajah yang cerah dan bermain-main, berpikir pasti akan sangat menyenangkan jika mereka bisa menjadi keluarga. Anya yang bisa membaca pikiran, Ayahnya yang seorang mata-mata, dan Ibu yang seorang pembunuh bayaran.. Anya berpikir itu akan sangat mendebarkan.

Saat Yor akan pergi dan Ayahnya yang mulai berkemas, Anya membuat diri sendiri menjadi pusat perhatian, ia tidak ingin melewatkan bagian yang mana keluarganya bisa menjadi sempurna dengan kemampuan yang dirahasiakan.

"Anya sangat merindukan sosok Ibu.. siapa yang akan menjadi Ibu Anya nanti.." Anya berucap dengan nada yang di mainkan, memeluk dirinya sendiri, mengabaikan tatapan heran Loid yang bertanya apa yang terjadi padanya.

"Ibu?" Yor menghentikan kegiatannya, menoleh ke arah Anya yang diam-diam tersenyum karena atensi yang ia dapatkan.

"Ah, maaf.. dia agak kesepian semenjak Ibunya meninggal." Loid menangani perkara dengan cepat, tidak ingin terlihat bahwa ia sebenarnya belum mempunyai Istri yang sebenarnya.

Yor seolah menemukan pencerahan, menatap Loid penuh harap dan cemas akan apa yang bisa ia katakan setelahnya. Mungkinkah..

"Begini, ada yang ingin aku katakan.."

.

.

.

What I See
Ichadray

Tbc

.

.

.

Sekian untuk prolog. Ica baru saja melihat animenya dan langsung tertarik membuat fic ini ^^'}

Silahkan jejaknya jika berkenan :3