Naruto © Masashi Kishimoto
Goblin Slayer © Kumo Kagyu
Highschool DxD © Ichei Ishibumi
Crossover dengan beberapa anime atau game, yang mungkin kalian kenal dan pernah mainkan.
All Character OOC
Chapter 48
S2 Episode 1
OPENING : Kimi No Namae by Chiai Fujikawa
Ending Tate No Yuusha 1
Naruto dan Weed berjalan melewati jalan yang diapit oleh hutan lebat di kedua sisinya. Mentari bersinar cerah di langit, memancarkan cahaya hangat yang menyinari perjalanan mereka. Desa yang mereka tuju terletak di kejauhan, dan mereka bisa melihat keindahan dan letak bangunan-bangunan yang didominasi oleh gaya arsitektur tradisional.
Jalan yang mereka lewati diliputi dengan pohon-pohon rindang yang memberikan naungan dan suasana teduh. Suara desir angin berpadu dengan nyanyian burung-burung yang riang di sekitar mereka, menciptakan lagu alam yang indah. Naruto dan Weed berjalan pelan, menikmati keindahan alam di sekeliling mereka.
Meskipun lebih tepatnya jika di deskripsikan kalau keduanya cukup canggung, karena Weed masih belum terbiasa untuk berinteraksi dengan pemuda bermata satu itu.
Pemuda ini merupakan pelanggan yang memberinya bayaran besar, untuk sebuah patung Dewi Freya yang dia antarkan menuju Desa Baran. Berkat itu Weed setidaknya bisa menyambung hidup lebih lama.
Awalnya dia khawatir karena pria itu tidak pernah kembali untuk menyewa jasanya, namun alangkah terkejutnya Weed saat pemuda itu datang dan langsung mengajaknya pergi ke sebuah tempat bernama Ruin of Hero Temple.
Ruin of Hero Temple adalah sebuah tempat yang dijadikan sebagai tempat peristirahatan terakhir para pahlawan di masa lalu. Dalam kepastian suasana mistis, kuil ini menyimpan makam-makam pahlawan yang dikenal karena ketabahan dan keberanian mereka.
Menurut cerita yang beredar dari generasi ke generasi ketika memasuki kuil, para pengunjung dapat melihat deretan makam yang terjajar dengan indah. Tiap makam diberi perlakuan istimewa untuk mengenang para pahlawan tersebut. Di sekitarnya, terdapat lanskap yang mempesona dengan taman-taman bunga yang indah dan pohon-pohon tua yang memberikan kedamaian.
Namun, bukan hanya makam yang menjadi daya tarik Ruin of Hero Temple. Di dalam kuil, ada ruang yang merupakan tempat megahpenyimpanan artefak penting yang pernah dimiliki oleh para pahlawan. Senjata-senjata legendaris, baju zirah yang kuat, dan perhiasan yang berharga terpajang dengan dalam ruangan ini. Setiap artefak memiliki sejarah dan cerita tersendiri, yang menceritakan keberanian dan jasa para pahlawan.
Selain artefak, terdapat juga gulungan-gulungan kuno yang berisi pengetahuan dan kebijaksanaan dari generasi pahlawan sebelumnya. Gulungan-gulungan ini berisi ramalan, strategi perang, dan cerita-cerita heroik yang menjadi warisan berharga bagi para pengunjung yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan kehidupan para pahlawan masa lalu.
Namun, keindahan Ruin of Hero Temple telah hancur akibat serangan yang dilakukan oleh Lich King pada peristiwa Doomsday. Kuil yang dulu megah dan berkilau kini menjadi reruntuhan yang diliputi oleh kehancuran. Bangunan-bangunan yang indah telah runtuh, makam-makam telah terbongkar, dan artefak penting telah hilang atau rusak. Kejayaan masa lalu kini tinggal menjadi kenangan yang pahit.
Meskipun demikian, Ruin of Hero Temple tetap menyimpan daya tarik dan aura yang misterius. Reruntuhan ini menunjukkan kekuatan dan kegigihan yang pernah ada, seakan mengingatkan akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai keberanian para Pahlawan.
"Naruto, aku ingin tahu apa motivasi sebenarnya dirimu untuk pergi ke Ruin of Hero Temple." Weed memulai percakapan
"Weed, aku tidak punya banyak waktu untuk penjelasan yang rumit. Ada sesuatu yang berhubungan dengan masa laluku yang perlu aku cari di dalam kuil itu." Balas Naruto melihat tajam ke arah Weed
"Jadi ada kaitannya dengan masa lalumu yang ingin kamu ungkapkan di sana?" Tanya Weed serius
"Benar, Weed. Aku percaya ada rahasia yang tersembunyi dan melibatkan kekuatanku yang belum terungkap. Aku ingin tahu asal-usul kekuatan yang kudapat ini, dan apakah ada hubungannya dengan masa laluku yang misterius." Jawab Naruto.
"Aku mengerti betapa pentingnya hal ini bagimu. Aku bersedia mendukungmu dalam perjalanan ini. Aku makin semangat untuk pergi menuju Ruin of Hero Temple." Balas Weed sembari menyadari ketegangan dalam suara Naruto
"Terima kasih, Weed. Mendukungku adalah keputusanmu, dan ketika kita tiba di sana, tidak ada ruang untuk keragu-raguan. Kita akan menghadapi apa pun yang menanti kita di dalam kuil itu." Ucap Naruto dengan mata penuh tekad
"Aku memahami kebutuhanmu untuk menemukan identitasmu yang sebenarnya. kita pasti akan menemukan kebenaran yang kamu cari." Balas Weed.
Naruto: menatap Weed dengan sikap yang tegas "Pastikan kesiapanmu, Weed. Ini bukan petualangan yang ringan, tetapi penjelajahan yang penuh ketidakpastian. Kedisiplinan dan keberanian akan menjadi kunci dalam upaya kita untuk mengungkap rahasia di Ruin of Hero Temple."
"Aku siap, Naruto. Kesiapanku sebanding dengan tekadku. Kita akan melalui ini bersama-sama dan menghadapinya dengan kepala tegak." Weed menjawab Naruto dengan pandangan serius.
Setelah perjalanan yang melelahkan, Naruto dan Weed tiba di desa yang ramai. Mereka segera bertanya kepada penduduk setempat untuk mencari tahu keberadaan ketua desa yang memasang Quest memburu Giant Rat.
Setelah beberapa informasi yang diperoleh dari penduduk desa, Naruto dan Weed mengetahui bahwa ketua desa yang mereka cari biasanya berada di Balai Desa. Mereka pun menuju Balai Desa dengan langkah tegap dan tekad yang kuat.
Sesampainya di Balai Desa, Naruto dan Weed disambut oleh seorang pria yang terlihat bijaksana dan berwibawa, yang kemungkinan besar adalah ketua desa. Mereka menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk menjawab Quest memburu Giant Rat.
"Ahh, selamat datang. Saya mendengar kalian mencari Quest untuk memburu Giant Rat. Desa kami telah lama dilanda masalah dengan hewan pengerat tersebut. Apakah kalian berdua bersedia membantu kami?" Sambut Ketua Desa.
"Tentu saja, kami bersedia membantu. Ceritakan kepada kami lebih banyak tentang Giant Rat ini." Jawab Weed.
"Giant Rat adalah hewan yang sangat merusak tanaman dan persediaan makanan kami. Ukurannya jauh lebih besar dari tikus biasa dan sangat agresif. Kami membutuhkan bantuan untuk mengurangi populasi mereka agar desa kami bisa kembali aman dan terhindar dari bencana kelaparan." Jelas Ketua Desa.
"Kami siap untuk mengatasi ancaman ini. Di mana kami bisa menemukan Giant Rat ini?" Balas Naruto.
"Belum apa-apa dia langsung menanyakan tempat monster berapa? Bukankah kita harusnya membahas apa yang dia tawarkan untuk tugas ini." Batin Weed yang heran dengan sikap Naruto.
"Biasanya, mereka berkeliaran di ladang-ladang yang dekat dengan desa ini. Tetapi saat ini, mereka berkumpul di sebuah gua di lereng gunung. Gua itulah yang harus kalian datangi dan tumpas Giant Rat-nya." Jawab Ketua Desa.
"Baiklah, kami akan segera menuju gua tersebut dan menyingkirkan ancaman Giant Rat. Tetapi sebelum kami pergi, adakah yang harus kami persiapkan atau informasi tambahan yang bisa Anda berikan?" Balas dan Tanya Weed yang terbawa suasana.
"Untuk persiapan, pastikan kalian membawa senjata yang kuat dan perlengkapan yang memadai. Giant Rat memiliki gigi dan cakar yang tajam, jadi kalian harus waspada. Juga, ingatlah bahwa gua di lereng gunung sangat gelap dan berliku-liku, sehingga kalian harus berhati-hati dan bersiap-siap menghadapi situasi yang sulit di dalamnya." Jawab ketua desa.
Weed dan Naruto mengangguk serentak, menunjukkan kesiapan dan tekad mereka dalam menyelesaikan Quest memburu Giant Rat ini.
"Terima kasih atas informasinya, Ketua Desa. Kami akan segera pergi menuju gua dan menyelesaikan Quest ini demi keamanan desa." Ucap Weed.
"Semoga kalian sukses dalam misi kalian. Desa kami berharap pada kalian. Semoga keberuntungan selalu menyertai kalian berdua, dan hati-hati di perjalanan!" Balas Ketua Desa.
Dengan salam terima kasih, Naruto dan Weed meninggalkan Balai Desa dan memulai perjalanan menuju gua di lereng gunung, penuh dengan semangat untuk menghadapi tantangan mendebarkan yang menanti mereka di dalam gua tersebut.
Weed, dalam hatinya, sebenarnya merasa tidak puas dengan tugas yang diberikan. Baginya, menghadapi Giant Rat adalah pekerjaan yang tidak memadai, mengingat mereka hanya hewan pengerat yang umum ditemui. Dia merasa bahwa menghabiskan waktu dan tenaga untuk mengurus monster semacam itu adalah pemborosan.
Namun, Weed yang profesional tahu betul pentingnya menjalankan tugas dengan tanggung jawab yang tinggi. Meskipun tidak sepenuh hati, ia memahami bahwa sebagai petualang baru, akan selalu ada tugas dan tantangan yang harus dihadapi. Dia mencoba meredam kekecewaannya dan memusatkan pikiran pada pekerjaan yang ada di depannya.
Sementara itu, Naruto memperhatikan ekspresi Weed yang tidak senang. Dia menyadari ketidaknyamanan yang dirasakan oleh rekan barunya itu. Naruto ingin memastikan bahwa Weed mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya tugas ini dan bagaimana setiap pekerjaan berkontribusi pada perjalanan mereka.
Naruto: "Weed, aku tahu bahwa menghadapi Giant Rat mungkin terasa tidak signifikan bagimu yang berlatar belakang Sculptor. Tapi anggaplah ini juga bagian dari perjalanan, kita harus bisa menghargai setiap tugas yang diberikan dan tetap profesional dalam menjalaninya."
Weed mendengarkan kata-kata Naruto dan membiarkan kata-katanya meresap. Dia menyadari bahwa Naruto benar. Meskipun pekerjaan ini mungkin semacam pemborosan waktu yang dia pikirkan, tetapi itu tetap merupakan bagian dari perjalanan mereka.
Weed: "Kamu betul, Naruto. Aku mungkin meremehkan nilainya, tetapi aku harus mengakui bahwa setiap pekerjaan memiliki peran dan artinya sendiri. Tugas ini, meskipun tampak sederhana, bisa memberikan manfaat dan membantu desa. Aku akan mencoba melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas."
Naruto hanya terdiam melihat perubahan pikiran dan sikap Weed. Dia mengetahui bahwa Weed memiliki kemampuan yang luar biasa sebagai Sculptor. Itu terbukti dari patung yang dibuatnya untuk Desa Baran sangat bagus dan indah.
Namun kemampuannya sebagai petarung itu masalah lain, karena itu Naruto ingin dia membangun kesadaran akan pentingnya menerima tanggung jawab yang mana merupakan bagian dari pertumbuhan sebagai seorang petualang.
Naruto dan Weed melanjutkan perjalanan mereka menuju gua di lereng gunung. Walaupun Weed masih merasa tidak sepenuh hati tentang menghadapi Giant Rat, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menjalankan tugas ini dengan tanggung jawab yang tinggi. Keduanya bersiap menghadapi apa pun yang menanti mereka di dalam gua yang gelap dan berbahaya itu.
Dalam hati Weed, terdapat sebuah keinginan yang kuat - menyelesaikan Quest dengan sukses dan menunjukkan dia adalah petualang yang pantas dihormati. Dengan tekad yang kuat dan semangat yang membara, mereka melangkah maju dalam perjalanan mereka, siap menghadapi apa pun yang menunggu di depan.
Naruto dan Weed akhirnya mencapai pintu masuk gua di lereng gunung yang menjadi sarang bagi Giant Rat. Gua itu kelam, dipenuhi dengan rintangan dan ketidakpastian. Suara angin berhembus dari dalam gua, menciptakan dentuman yang menggetarkan hati. Mereka berdiri di depan pintu masuk, mempersiapkan diri untuk memasuki dunia yang gelap dan berbahaya di dalam gua tersebut.
Naruto memandang ke dalam gua dengan tekad yang kuat. Hatinya berdebar-debar, tetapi ia tidak membiarkan ketakutan menguasainya. Sebagai seorang petualang, ia telah menghadapi berbagai rintangan dan bahaya sebelumnya, dan ini adalah salah satu hal biasa yang harus ia lalui.
Weed menjaga dirinya agar tetap tenang, tetapi ada kegelisahan yang tersembunyi dalam hatinya. Ia menelan ludah, membayangkan bagaimana mereka akan menghadapi Giant Rat yang kuat dan agresif di dalam gua tersebut. Namun, perlahan ia mulai menghadapinya dengan sikap yang profesional.
Dengan nafas dalam-dalam, Naruto dan Weed saling bertatapan sejenak. Mereka saling memberikan semangat dan keyakinan bahwa mereka dapat mengatasi setiap rintangan yang mungkin mereka temui. Dengan langkah yang mantap, mereka melangkahkan kaki ke dalam gua yang penuh dengan misteri dan bahaya.
Di dalam gua, kegelapan menyelimuti mereka. Tetapi dengan api obor yang mereka siapkan sebelumnya, mereka mencoba menerangi langkah mereka dalam kegelapan yang tebal. Nadir dan gemuruh dari langit-langit gua menciptakan suasana yang menggetarkan. Mereka melangkah dengan hati-hati, menghindari genangan lumpur dan batu-batu licin yang tersebar di sepanjang jalan.
Suara desingan dan tetesan air dari stalaktit di atas kepala mereka memecah keheningan gua. Mereka terus bergerak maju, menyusuri lorong-lorong yang semakin sempit dan berliku-liku. Kedutan suara-langkah mereka di antara dinding-dinding batu memberikan kesan keberanian yang diciptakan oleh langkah mereka yang mantap.
Tiba-tiba, mereka merasakan keberadaan Giant Rat yang meliuk-liuk di antara bayangan-bayangan yang tersembunyi di dalam gua tersebut. Keduanya melambatkan langkah mereka, siap untuk menghadapi ancaman yang sedang mengintai. Pada saat seperti ini, mereka bergantung pada naluri petualang mereka yang tajam dan saatnya menunjukkan keberanian sejati mereka.
Dalam setiap langkah mereka, Naruto dan Weed semakin mendekati sumber letusan dan gerak-gerik Giant Rat yang semakin jelas terlihat. Mereka memperkuat pikiran mereka dan mengatur rencana strategi yang cermat sebelum melanjutkan perjalanan. Pertarungan dengan monster ini akan menjadi ujian sejati bagi ketangguhan dan kemampuan bagi Weed sebagai petualang baru.
Dengan hati yang berdetak kencang namun penuh rasa percaya diri, Naruto dan Weed terus maju melintasi lorong gua yang gelap. Mereka siap menghadapi apa pun yang menunggu di hadapan mereka, termasuk Giant Rat yang ganas.
Kerumunan Giant Rat tiba-tiba mengepung Naruto dan Weed dalam gua yang gelap. Naruto melihat dengan cepat, menganalisis gerakan dan kebiasaan serangan mereka. Tanpa ragu sedikit pun, ia melompat ke aksi dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa.
Dengan gerakan yang lincah dan presisi, Naruto membabat habis kerumunan Giant Rat satu per satu. Senjata pedangnya berputar dan menebas dengan sangat lincah, dengan setiap serangan yang dilakukan dengan kekuatan yang mematikan. Keahlian bertempur Naruto yang telah ia kembangkan selama perjalanan petualangannya menjadi jelas sekarang.
Sementara itu, Weed terdiam sejenak, kagum dan terkesima oleh kecepatan dan ketepatan Naruto dalam melawan serangan Giant Rat. Keahlian dan pengalaman bertempur Naruto terungkap dengan nyata di hadapannya, memberikan kesan yang mendalam pada Weed.
Weed menghela nafas dalam, menyadari bahwa ia masih memiliki banyak hal untuk dipelajari di dunia petualangan ini. Meskipun merasa terpinggirkan oleh keahlian Naruto, Weed tidak merasa iri atau cemburu. Sebaliknya, ia merasa terinspirasi dan termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan bertempurnya dan menemukan cara-cara baru untuk berkontribusi dalam pertempuran.
Dalam keheningan gua yang sedang berlangsung, serangan Naruto terus berlanjut, ia menghancurkan gerombolan Giant Rat satu per satu. Weed dalam hatinya membangkitkan tekad dan ketekunan, bertekad untuk menjadi lebih baik dalam menghadapi musuh-musuh di masa depan.
Ketika serangan terakhir dilancarkan oleh Naruto, kerumunan Giant Rat akhirnya dikalahkan. Gua yang sebelumnya dipenuhi dengan ancaman dan bahaya kini menjadi sunyi dan tenang. Naruto bernapas dengan berat, merasakan adrenalin yang mengalir di dalam dirinya setelah pertempuran yang sengit.
Weed, meskipun tidak terlibat secara langsung dalam pertarungan, memberikan aplaus sekaligus ungkapan terima kasih pada Naruto. Ia menyadari bahwa Naruto telah membuktikan keahlian dan keberaniannya, dan Weed berharap dapat memperoleh keteguhan dan kekuatan yang sama saat ia menghadapi tantangan berikutnya.
Weed: "Naruto, itu adalah pertunjukan yang luar biasa! Kecepatanmu dan ketepatan seranganmu benar-benar mengesankan. Aku benar-benar terkesan dengan kemampuan bertempurmu!"
Namun, Naruto merespons dengan dingin. Dari ekspresi wajahnya yang serius, Weed merasakan penolakan dan dinginnya tanggapan yang didapat.
Naruto: berbicara tanpa emosi "Terima kasih. Tapi ini hanyalah bagian dari tugas kami sebagai petualang. Mari fokus pada tujuan utama kita dan tidak membuang waktu dengan pujian dan penghargaan yang tidak perlu."
Weed merasa sedikit kecewa oleh respon dingin Naruto, tetapi ia mencoba untuk memahami dan tidak mengambilnya secara pribadi. Ia menyadari bahwa Naruto memiliki sifat yang tegas dan fokus pada tujuan, yang mungkin membuatnya kurang responsif terhadap pujian dan komentar.
Weed: dengan sedikit kekecewaan "Tentu, Naruto. Maaf jika pujianku terlalu berlebihan. Ayo lanjutkan perjalanan kita, mari kita fokus pada tugas kita selanjutnya."
Naruto mengangguk dalam persetujuan, menunjukkan bahwa mereka harus terus maju dan mengutamakan misi mereka di atas segalanya. Ketegasannya dalam fokus dan tujuan mereka menjadi semakin jelas dalam responsnya tersebut.
Weed mengambil napas dalam-dalam, mencoba mengatasi perasaan kecilnya. Dia melanjutkan dengan tekad yang lebih besar dan semangat yang tak tergoyahkan untuk menunjukkan kemampuannya sebagai petualang yang berdedikasi.
Meskipun Naruto memberikan tanggapan yang dingin, Weed tetap menghormati keputusannya dan menyadari bahwa peran masing-masing dalam tim ini adalah unik dan berharga. Dia bertekad untuk terus memberikan kontribusi terbaiknya dalam setiap situasi yang mereka hadapi.
Setelah melalui pertempuran yang melelahkan dengan Giant Rat, Naruto dan Weed berhasil menyelesaikan Quest tersebut. Mereka kembali ke desa dengan kepuasan setelah berhasil mengatasi ancaman yang menghantui desa.
Ketua Desa menerima kabar bahwa Quest telah selesai dan dengan cepat mengumpulkan penduduk desa untuk mengumumkan kemenangan mereka. Dengan ekspresi terharu, Ketua Desa menyambut Naruto dan Weed dalam pertemuan di Balai Desa.
Ketua Desa: "Naruto dan Weed, saya sangat berterima kasih atas keberanian dan upaya kalian dalam menyelesaikan Quest ini. Kalian telah mengatasi ancaman Giant Rat yang begitu mengganggu desa kami."
Naruto dan Weed saling pandang, merasa bangga dan lega karena misi mereka telah berhasil dan desa ini kini bebas dari ancaman Giant Rat.
Weed: "Kami hanya menjalankan tugas kami sebagai petualang, Ketua Desa. Kami senang bahwa kami dapat membantu desa ini."
Ketua Desa: "Kalian tidak hanya membantu desa, tetapi juga memberi kami rasa aman dan kepastian akan masa depan. Sebagai tanda terima kasih dari desa ini, kami ingin memberikan bayaran tambahan kepada kalian sebagai penghargaan atas jerih payah kalian."
Weed merasa terharu oleh apresiasi yang diberikan oleh Ketua Desa. Mereka menyadari bahwa tindakan mereka memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar menyelesaikan Quest. Mereka telah membawa kembali kebahagiaan kepada penduduk desa dan menciptakan keadaan yang lebih aman untuk kehidupan mereka.
Hal yang membuat Weed bersemangat adalah sebungkus koin yang dipegang oleh ketua desa. Baginya itu merupakan sesuatu yang harus dimiliki sesegara mungkin. Kehidupan masa lalu yang penuh penderitaan, membuat dirinya sangat mengerti begitu berharganya hal bernama uang itu.
Nah, kalau seperti ini kan. Setidaknya usaha kami tidak sia-sia. Batinnya sembari bersiao untuk mengambil alih kantong itu dari ketua desa.
Terima ka-
Naruto: "Terima kasih, Ketua Desa. Kami senang bisa membantu desa ini dan melihat bahwa kami telah membuat perbedaan. Kami menerima bayaran tambahan ini dengan penuh rasa terima kasih." Ucapnya sembari menyerobot kantung yang dipegang oleh ketua desa.
Sebuah kedutan terbentuk beberapa kali dan tangan Weed yang hendak mengambil kantong uang itu menjadi kaku. Karena rekan perjalanannya sudah lebih dulu mengambilnya dan langsung menyimpan uang itu.
'Sialan, aku kalah cepat!' Batin Weed.
Dengan berat Weed hanya menambah kalimat pendukung dengan senyuman terpaksa.
Weed: "Kami berharap bahwa desa ini akan terus berkembang dan terlindungi dari ancaman masa depan. Jika ada kesempatan lain untuk membantu, kami siap kapan pun."
Ketua Desa: "Kalian adalah penyelamat bagi desa ini, Naruto dan Weed. Kami akan selalu menghormati dan menghargai bantuan yang kalian berikan. Terima kasih banyak atas segala yang telah kalian lakukan."
Dalam suasana penuh kehangatan dan terima kasih, Naruto dan Weed meninggalkan Balai Desa. Mereka merasa puas dan lega, mengetahui bahwa mereka telah mengatasi ancaman Monster Giant Rat dan meninggalkan dampak yang positif bagi penduduk desa.
Meskipun dari kedua orang petualang ini, salah satunya tidak berhenti menggerutu dalam hati. Karena rekannya dengan seenak jidatnya, merebut kantung uang yang diberikan oleh ketua desa.
Author Note :
Selamat datang kembali di cerita yang telah diperbarui! Saya sangat senang bisa berbagi kisah ini dengan Anda semua. Terima kasih atas kesetiaan dan dukungan Anda selama ini.
Dalam update ke depan, cerita akan semakin menarik dan penuh dengan petualangan yang menegangkan. Saya harap Anda akan menikmati setiap bab dan terus terlibat dalam cerita ini.
Jangan ragu untuk memberikan tanggapan dan komentar Anda. Saya akan senang mendengar pendapat Anda tentang cerita ini. Bersama-sama, mari kita lanjutkan petualangan yang menarik ini!
Terima kasih atas perhatian dan selamat membaca!
Salam hangat,
Jichuriki Shukaku
