Chapter : 2
Sebelumnya kyo ucapkan trimakasih untuk yang telah review dan pm kyo untuk komen, saran ataupun mengkritik. Itu sangat membantu kyo.
Kyo sengaja buat chap 1 kurang menarik dan belum jelas tentang dunia naruto. Tapi Di chap 2 ini kyo telah beberkan sedikit. Jadi bagi yang udah baca teliti pasti tau. Hehe..
Yups, daripada banyak omong, mending kita langsung aja ke chap 2..
Cekidot!
World
Desclaimer: semua sumber anime yang bersangkutan bukan milik kyo.
Rate : M
Warning! : Gaje, ooc, AU, bahasa gak baku, imajinasi liar, typo dimana-mana, Isekai, gak suka gak usah baca, dll.
Pair: Naruto x..
Genre : Action, adventure, fantasi
Summary: dunia dengan makhluk selain manusia. Makhluk mitologi dan raksasa menjadi teror yang nyata. Manusia dengan kekuatan supernatural dari dua ras yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup mereka dari ancaman kehancuran sang 'malapetaka dunia'.
.
.
Chapter 2 : Academi knight
.
.
.
Sebuah kota di kerajaan vermilion. Kota dengan banyak bangunan, taman dan semua struktur penting yang ada di sebuah kota terbesar karna merupakan kota utama pertahanan di kerajaan vermilion. Kota indah dibalik sebuah tembok raksasa yang terbuat dari batu, besi baja dan campuran lainnya yang diberikan sebuah fuin dan run magic yang berguna memperkuat pertahanan tembok itu dari ancaman makhluk mitologi dan lainnya yang bisa memusnahkan manusia yang berlindung didalamnya.
Kota dengan pertahanan terkuat kedua yang ada diwilayah kerajaan vermilion, kota soul society. Sebuah kota terbesar di negara api dengan pertahanan terkuat setelah ibukota kerajaan vermilion.
Kota ini disebut dengan kota pertahanan yang kuat karena di negara api ini hanya kota ini saja yang dapat bertahan dari serangan para dragon. Karna selain benteng yang kuat, kota ini memiliki pasukan kerajaan yang kuat. Atau biasa disebut Knight.
Knight kerajaan adalah mereka yang mengapdikan diri mereka untuk melindungi kerajaan dibawah perintah langsung raja vermilion. Untuk menjadi seorang knight tidak lah mudah. Dibutuhkan nyali yang besar serta prestasi yang baik. Karna menjadi knight adalah mengorbankan nyawa demi keselamatan negara dan isinya.
.
.
Saat ini disebuah cafe di dekat gerbang kota, seorang pemuda memakai jaket hitam berhodie menutupi kepalanya. Sedang duduk di dalam cafe itu didekat jendela. Ia memandang pemandangan sekitar jalanan kota itu. Penuh orang yang berlalu lalang menuju tempat tujuan mreka masing-masing. Terlihat juga kereta kuda yang membawa sesuatu seperti sayur dan sebagainya.
Kota yang tenang dan indah.
Naruto bergelut dengan pikirannya. Dia memikirkan beberapa hari lalu sebelum dia sampai dikota ini. Teringat ketika dia masih di desa konoha. Atau bisa disebut desa daun tersembunyi.
Setelah latih tanding antara dia dan sensei'nya, asuma sarutobi. Yang merupakan anak dari kepala desa konoha itu, naruto langsung merayakan kemenangannya dengan kehilangan kesadarannya akibat luka dan kelelahan berat yang dialamainya.
Bagaimana tidak, tiga hari berturut-turut naruto berusaha memperkuat fisiknya dengan latihan ekstrim berupa dihajar habis-habisan oleh asuma tanpa naruto melakukan perlawanan, hanya pertahanan tangan kosong dimana asuma menggunakan kunai chakra'nya.
Menyelam sambil bermeditasi dengan pemberat dan menahan nafas selama mungkin tepat dibawah air terjun untuk pengontrolan nafasnya yang berguna saat melakukan pertarungan ataupun hal lainnya yang berhubungan dengan stamina dan pernafasan.
Serta latihan ekstrim lainnya yang berguna untuk memperkuat fisik, pengamatan, stamina, pernafasan dan hal lainnya yang mampu berguna untuk menutupi kekukarangan naruto.
Ketika naruto pingsan itu, yugao yang bisa sedikit tehnik medic melakukan pertolongan pertama untuk menyembuhkan luka fisik naruto. Setelah hari itu, naruto sering kali berlatih pedang dan pengontrolan energi dalam miliknya yang berfungsi meningkatkan kemampuan berpedangnya. Karna ia juga diberi tahu oleh hiruzen..
'bahwa setiap manusia yang hidup, pasti memiliki sumber energi dalam tubuh mereka. Jika tidak, maka makhluk itu telah mati naruto-kun."
Jadi walaupun naruto sudah tau itu dari sensei bau tanah'nya, iya tetap ingin berlatih dengan hiruzen untuk memaksimalkan energi dalam tubuhnya. Walaupun dia sudah berlatih menggunakan energi yang berguna untuk beraktifitas, bersama sensei bau tanah itu untuk menggunakannya sebagai kemampuan berpedangnya yang sangat efisien. Karna memerlukan fisik, akurasi, kecepatan dan ketenangan dalam menggunakanya pada pedang yang dia 'miliki'.
Yang jelas, setiap orang pasti memiliki energi itu. Walaupun bukan energi seperti ras shinobi dan sorcerer. Setiap manusia biasa pasti memilikinya walaupun sangat sedikit hingga mereka seperti manusia biasa.
Tapi ntah dengan naruto. kata sensei dan hiruzen yang memiliki pengalaman lebih dari dirinya, mereka bilang bahwa..
'kau sama sekali tidak memiliki sumber energi seperti kedua ras itu'
Dan itu membuat naruto frustasi. Tapi, kata sensei bau tanah'nya.. ada sedikit dari energi sorcerer dalam dirinya. Namun..
Sangat-sangat kecil.
Hingga membuat sensei'nya dan setiap orang yang ada didekatnya tidak bisa merasakannya. Sangat kecil hingga membuat senseinya harus menggunakan nyawanya untuk mengetahuinya.
Jadi bisa naruto simpulkan jika energi ini, dapat dirasakan jika orang itu sekarat ataupun..
Mati.
Selama satu minggu lebih sisanya naruto terus berlatih dan tidak sedikit pula dia berkumpul dengan teman-teman lamanya dikonoha, yugao dan lainnya. Karna seperti yang hiruzen bilang. orang konoha adalah orang-orang yang baik.
Dan sisa tiga hari naruto gunakan untuk perjalanan menuju kota soul. Hingga saat ini dia berada di cafe untuk beristirahat.
.
Selang beberapa menit pemuda itu melamun melihat pemandangan kota itu, ia merasakan seseorang duduk di sebelahnya.
"hai. Apa kau sendiri disini?"
Pemuda itu menoleh kekanannya melihat seorang perempuan dengan warna kulit putih mulus, bermata merah rubi yang indah, bersurai putih panjang sepunggung yang diikat ponitail ke samping kanan sedang tersenyum manis kepadanya.
"hm?, iya aku sendiri. Apa aku mengenalmu?" tanya pemuda itu.
"tidak. Hanya saja dari tadi aku melihatmu melamun dari meja sana. kebetulan aku juga sendirian menunggu temanku, jadi aku hanya ingin mencari teman ngobrol sambil menunggu."
Ucap perempuan itu sambil menunjuk tempat duduk dibelakang pemuda disampingnya itu dengan senyum.
"hm?, silahkan." Pemuda itu cuek dan kembali melihat keluar jendela.
"siapa namamu pemuda-san?, aku elllen viltaria." Perempuan cantik itu memperkenalkan diri tanpa peduli pemuda disampingnya tidak menatapnya sama sekali.
"hm. Naruto shiba.." singkat pemuda itu menjawap tanpa menoleh ke lawan bicaranya.
"ha?.. sepertinya aku pernah mendengar marga itu?.. tapi dimana ya.." ellen bergumam pelan, namun naruto masih dapat mendengarnya dan melirik melalui ekor matanya saja kearah ellen.
'sepertinya dia memang berada dikota ini. Dan aku yakin gadis ini pasti berada di akademi yang sama dengan'nya.' Batin naruto karna melndapat sedikit informasi tentang adiknya dari gadis bersurai putih ini. Dan dari yang naruto lihat, gadis ini lupa dengan adiknya.
"mmm.., kenapa kau memakai jaket tertutup di siang hari seperti ini naruto?" perempuan cantik itu heran sambil memiringkan kepalanya, melupakan perkataannya barusan tentang narutoshiba.
"hm"
Sudut perempatan muncul di dahi perempuan bersurai awan putih tu. kesal. Tapi dia mencoba bersabar dulu karna mreka memang baru berkenalan. Apalagi pemuda bernama naruto itu agak terlihat wajahnya karna tertutup hodie jaketnya itu.
"huft.. baiklah. Kau sedang menunggu siapa?, kulihat kau memperhatikan keluar sana terus." Tanya ellensetelah menghembuskan nafasnya menahan emosinya tadi.
"tidak ada. Hanya saja aku senang melihat pemandangan."
"ha?. Memangnya apa bagusnya si, melihat orang berjalan kesana kemari."
Perempuan itu heran sekaligus penasaran ikut melihat kearah yang naruto lihat. Tidak ada yang menarik. Tapi kenapa pemuda yang tidak jelas ini seperti sangat menikmati. Benar-benar pemuda tidak jelas. Batin ellen
"hm."
Naruto hanya bergumam membalas pertanyaan gadis cantik disampingnya. membuat ilusi asap keluar dari kepala bersutai putihnya. Kesabaran gadis itu mulai habis.
"HEI!, kalau orang berbicara denganmu itu perhatikan lawan bicaramu, baka!"
Ellen menarik pundak pemuda itu menghadap kepadanya membuat naruto sedikit kaget namun hanya sekejap saja dan kembali ke ekspresi datarnya.
Bagaimana tidak marah jika kau berbicara dengan seseorang tapi lawan bicaramu tidak menganggapmu sama sekali, bahkan pertanyaanmu hanya dibalas gumaman yang tidak jelas!.
"apa?.."
Seakan tak memiliki dosa sedikitpun, wajah datar yang agak tidak jelas karna tertutup bayangan hodie itu membuat emosi ellen semakin keubun-ubun.
Gadis putih itu benar-benar emosi.
"kau tidak tau aku ini siapa ha?!.. berani sekali kau mengacuhkanku!. dasar orang tidak tau diri!.."
Ellen berteriak di depan wajah naruto sambil mencengkram jaket didada naruto.
"tidak.. Dan bisakah kau diam?. Kita dilihat oleh semua pengunjung disini"
Naruto menatap Ellen dari atas ke bawah lalu keatas lagi. Naruto hanya merasa gadis ini adalah murid academi di kota ini. Terbukti dari seragam academi yang dipakainya. Karna terlihat memakai seragam putih berkerah yang semuanya terkancing dengan rapi. dilapisi sebuah rompi seperti kardigan atau jubah berlengan panjang sepunggung berwarna hitam dengan aksen garis putih di daerah pundak. terlihat juga rok hitam diatas lutut memperlihatkan kaki mulusnya yang memakai kaus kaki putih diatas lutut dan sepatu hitam.
Sebuah lambang bintang enam sudut didalam lingkaran terlihat di kerah bagian kirinya.
"aku tidak peduli!, aku hanya berurusan denganmu naruto."
Ellen yang diperhatikan oleh naruto sedikit risih dan sedikit merona saat naruto memperhatikan dada indahnya yang waw itu.
Sepertinya Ellen salah paham.
Sedangkan orang-orang di cafe yang diplototin oleh ellen langsung kalang kabut kembali keaktifitas mereka masing-masing. Bahkan ada pula laki-laki yang menabrak meja hingga terjunggal tidak elit dengan pantat yang menungging. Seperti melihat dewa kematian mereka sendiri.
"bisa lepaskan jaketku?, atau.." Wajah datar itu tetap terpampang diwajahnaruto.
"atau apa, ha?!"ellen tak mau kalah. Perempuan itu makin menarik jaket naruto kearahnya hingga membuat jarak 30 centi.
"atau aku akan.."
Sret! Bruk!
Naruto menarik lengan ellen dan mendorongnya ke lantai dibelakang ellen dengan lembut. Membuat posisi mreka seakan sedang melakuan hubungan suami istri ditempat umum dengan naruto mengunci Ellen dari atas tubuh Ellen dengan kedua kaki Ellen yang dikunci diantara kaki naruto. tangan kanan Ellen tampak digenggam oleh naruto disamping ellen dengan tangan kanan naruto seperti menyangga tubuhnya agar tidak menindih ellen dengan tangan kiri ellen menggenggam lengan kekar naruto.
Ellen, shok. Wajahnya memerah padam dan saat ini Ellen terlihat sangat sexy dengan dadanya yang menonjol semakin jelas bagi siapapun yang melihatnya. Termasuk naruto yang agak memerah namun samar hampir terlihat seperti biasa diwajah datarnya.
'wah! Gadis itu sexy sekali!..'
'terkutuklah kau laki-laki tampan!'
'berani sekali laki-laki itu melakukan hal tak senonoh seperti itu!'
Berbagai ungkapan dari penghuni cafe itu terdengar ditelinga kedua pelaku tersebut yang tak lain ellen dan naruto. Namun hanya dianggap angin bagi mereka. Karna itu bukan urusan mereka.
Mata indah Ellen berair. Setetes air mata itu mengalir dengan perlahan melewati pipi chubinya. Gadis cantik itu menangis.
"ah, ma-maafkan aku-.."
Bruk!
Bagaikan tersambar petir. Ntah apa ini, tapi hati naruto seperti merasa sakit melihat gadis yang langsung bangkit dan mendorongnya hingga terduduk dilantai itu menangis dan berlari keluar dari cafe itu. orang-orang di cafe itu hanya diam, ada yang terlihatmarah dan lain-lain.
Naruto ingat apa yang pernah diajarkan ibunya dulu..
'hormati perempuan, lindungi mereka. Karna perempuanlah kita semua bisa lahir didunia ini'
"hah.. padahal aku tak sengaja karna kakiku terpeleset. Maaf kaa-san.."
Naruto segera berdiri dan melihat ke mejanya yang masih ada gelas minuman ice juice'nya yang habis dan meja perempuan tadi yang sepertinya terdapat beberapa piring makanan dan minuman. Sepertinya perempuan itu lupa membayar sebelum pergi.
Akhirnya naruto memilih pergi dari cafe itu untuk mencari perempuan tadi dan meminta maaf. tak lupa sebelum pergi dari cafe itu dia membayar pesanannya dan gadis tadi.
"gadis merepotkan.." gumam Naruto pergi melewati pintu masuk cafe tadi.
.
Tak berselang lama, terlihat seorang gadis bersurai hitam panjang selutut diikat ponitail kebelakang masuk ke cafe tersebut.
"are?.. dimana gadis itu?.."
.
.
.
.
_oOo_
.
.
.
.
Disebuah tempat yang terletak dipusat kota yang jauh dari gerbang utama kota soul, terlihat tempat itu merupakan tempat yang sangat luas hingga seperti sebuah kerajaan dangan gedung yang besar dan tinggi. Memiliki lima gedung utama, taman didepan gedung A atau biasa disebut gedung utama. Tempat ini merupakan Academi Knight of Vermilion 1. Atau memiliki nama academi Hagun.
Academi hagun, merupakan tempat untuk para murid yang berkemampuan khusus dari dua pengguna untuk menjadi seorang knight kerajaan. Academi yang memiliki potensi khusus untuk menciptakan knight yang kuat dengan bakat yang hebat dari berbagai Klan bangsawan ternama, maupun rakyat biasa. Karna untuk masuk diacademi ini sangat susah jika tidak memiliki kekuatan dan bakat dari awal. Jadi tidak heran siapapun yang 'berhasil lulus' paling cepat tiga tahun atau lebih akan memiliki keistimewaan.
Mereka yang lulus akan memiliki kesempatan menjadi knight kerajaan atau jika tidak mereka bisa mendapatkan sesuatu yang lebih penting.
'Emblem'
Semakin tinggi rank emblemnya maka akan semakin besar pula kekuatannya. Dan kekuatan itu akan berguna untuk melindungi manusia baik dari dalam kerajaan ataupun luar.
Struktur dari gedung ini indah. berbeda dengan bangunan lainnya. gedung ini memiliki 5 gedung yang membuatnya terlihat seperti bintang segi lima dari udara dengan setiap sudutnya adalah gedung-gedung itu sendiri, yang ditengah-tengah gedung itu adalah lapangan. Gedung A yang terletak tak jauh dari gerbang pintu masuk academi yang dimana jalan itu dipinggirnya adalah taman. dibelakang A, ada gedung B sejajar dengan gedung C, dan gedung D. sejajar dengan gedung E.
"ne, anata.. Satu minggu lagi pendaftaran murid baru akan segera dilaksakan. Apa kau sudah membuat apa saja syarat-syaratnya agar dapat diterima?."
Dikantor gedung A, seorang wanita bersurai pirang pucat sedang duduk di kursi kepala sekolah yang berarti ada di ruang kepala sekolah. Ia berbicara dengan seorang laki-laki berambut putih panjang yang duduk di Jendela menatap langit disiang hari yang indah ini.
"ya hime, aku sudah memiliki rencana.. syaratnya akan tetap sama seperti tahun-tahun lalu. Namun, aku akan memberi sedikit tambahan. Dan aku harap ada sesuatu yang menarik ditahun ini."
Laki-laki yang diperkirakan berumur 50 tahun namun tetap bugar itu menjawab istrinya yang seumuran dengannya namun tetap awet muda.
"ya mungkin saja.. aku juga tidak sabar menunggu para siswa baru yang akan bergabung dengan academi ini."
"Ya hime, dan kupastikan ada sesuatu yang menarik nantinya.. sebaiknya aku mempersiapkan semuanya."
Laki-laki bersurai putih itu langsung turun dari jendela dan berjalan kearah istrinya..
Cup!
"a-anata.."
Wanita bersurai pirang pucat itu langsung memerah ketika keningnya dikecup dengan mesra oleh suaminya itu.
"ha.. ha.. jaane.."
Laki-laki itu hanya pergi dari dalam ruangan itu menuju tempat yang ditujunya meninggalkan istrinya yang mematung menatap kepergiannya.
"dasar.."gumamnya sambil tersenyum disertai dengan rona merah dipipinya.
Wanita tadi melanjutkan acara menandatangani lembaranan kertas yang ada di atas meja kerjanya.
"kuso!.. kertas terkutuk ini tidak ada habis-habisnya!"
Hanya terdengar umpatan dari luar ruangan kepala sekolah itu yang terdengar dari emosinya membuat siapapun murid yang lewat didepan ruangan itu langsung lari terbirit-birit bagaikan dikejar anjing galak..?
.
.
.
.
_oOo_
.
.
.
.
"dimana, sih gadis itu. Merepotkan saja.."
Pemuda pirang bermata biru shappire itu berjalan menyusur kota soul. Sejak gadis yang ditemuinya itu menghilang ntah kemana, naruto berusaha mencari keberadaan gadis itu untuk meminta maaf. Sudah satu jam dia berjalan tapi nihil.
Lama naruto berjalan menyusuri kota, hingga akhirnya dia berhenti disebuah taman. dia melihatnya. Gadis itu ada disana sedang menangis duduk dibawah pohon besar.
Sialan. Dia melihat seorang gadis kembali menangis. Hatinya merasa panas. Ini harus segera berakhir. batinnya.
"hiks.. hiks.. Dasar pemuda tak tau diri. Memang dia tak tau siapa diriku. Hiks.. Lihat saja jika aku bertemu dengannya... Akan ku-.."
"akan kau apakan aku?.."
Gadis cantik bersurai putih indah itu terlonjak kaget saat sebuah suara yang familiar ditelingannya memotong perkataannya yang ntah bicara dengan siapa.
Mata rubi'nya yang sembab mendongak menatap wajah pemuda itu walau agak tertutup bayangan hoodie'nya.
'Dia, pemuda brengsek yang mempermalukan dirinya dicafe beberapa jam tadi!'. batin ellen saat melihat jaket hitam dan celana panjang hitam dan bots khas shinobi untuk perjalanan jauh. Terdapat sebuah wadah yang diikat di paha kanannya untuk menyimpan benda tajam khas ninja atau biasa disebut shinobi yaitu kunai. Sebuah ransel yg berukuran sedang juga ada dipundak kanannya. Dia baru tau jika pemuda itu adalah seorang shinobi.
"KAU!.. akan ku hajar kau!.."
Wush!
Sreet! Greb!
Ellen yang sedang dalam keadaan emosi langsung menyerang naruto dengan tinjunya yang tak jauh darinya dengan kecepatannya. Tapi saat hampir mengenai naruto, ntah kenapa tanganya langsung digenggam oleh tangan naruto dan menarik ellen dalam dekapannya.
Shok, ellen sangat kaget mengapa serangannya sangat dengan mudah dimentahkan begitu saja oleh pemuda itu. Bahkan tanpa pemuda itu bergeser sedikitpun. Dan saat ini ia merasa sebuah kehangatan saat pemuda itu memeluknya dari belakang dengan kedua tangannya dikunci didepan perutnya.
"kau merepotkanku. Aku sudah mencarimu selama satu jam kau tau.."
Sebuah suara lembut terdengar ditelinga kanannya membuat sebuah sensasi aneh ditubuhnya saat suara itu terdengar, bahkan hembusan nafas pemuda itu yang berjarak satu senti dari telinganya membuat tubuhnya bergetar merasakan sensasi aneh ini.
Dan pertama kalinya ellen disentuh dan didekap seperti ini oleh seorang laki-laki kecuali ayahnya.
"kha-khau menchariku?.." sebuah suara yang sangat pelan bahkan terdengar seperti suatu desahan jika didengar dari jarak yang sedekat naruto.
Bagaimana tidak, seorang laki-laki yang mendekapmu dari belakang dan berbicara dibelakang telingamu dengan nada yang lembut serta hembusan nafas yang terdengar dan membuat sebuah sensasi aneh ditubuhnya yang tidak tausensasi apa ini. Karna baru pertama kali ellen merasakannya.
"maaf.."
Sebuah suara penyesalan terdengar ditelinganya. Membuat dia kembali kepada kesadarannya.
"ha?.." ucapnya bingung yang membuat ellen agak menoleh sedikit kebelakang namun yang dia lihat dari ekor matanya adalah hodie pemuda itu yang menutupi wajah pemuda itu yang terbenam dipundaknya.
"maafkan aku. Karna telah mempermalukanmu tadi. Sungguh aku minta maaf.."
Ellen skarangtau. Pemuda ini meminta maaf kepadanya. Itulah sebabnya pemuda ini mencarinya satu jam lebih. Dan dari nadanya ntah kenapa ellen merasa ada sebuah rasa sedih dan menyesal. Tapi kenapa? Bukannya yang seharusnya sedih itu dia karna menjadi korban. Kenapa dengan pemuda aneh ini.
"uhm. Baiklah.. aku memaafkanmu." Dengan lembut ellen membalas permintaan maaf pemuda itu. Air mata dan rasa sedihnya sudah hilang.
Pemuda ini berbicara dengan tulus.
Naruto melepas dekapannya dan mundur menjaga jarak dari ellen. Kepalanya tampak menunduk. Ntah apa ini, tapi naruto merasa lega dihatinya setelah mengungkapkan permintaan maafnya.
"trima-.."
"tapi!.."
Sebelum naruto selesai mengungkapkan kata-katanya, dia mendengar sebuah suara yang memotong perkataannya membuat dia mendongak menatap ellen.
"tapi?.." ucap bnaruto bingung walau dengan wajah datar dan ketenangannya dia dapat menyamarkannya. Naruto yakin gadis ini akan mengatakan hal yang merepotkan.
"tapi.. kau harus menebus kesalahanmu padaku.." ucap ellen dengan gaya angkuh serta bersidekap memandang naruto seakan dia adalah atasan naruto.
"dengar nona.. aku sudah meminta maaf padamu. Dan itu adalah tebusan untuk kesalahanku." Ucap naruto tenang.
"aku tidak menerima hanya maaf darimu.. kau sudah melakukan tiga kesalahan padaku. Berarti kau sudah menebus satu kesalahanmu.."
Ellen menyeringai menatap naruto yang hanya santai dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celananya.
"lalu?.."
"kau sudah mempermalukanku, yang kedua kau sudah berani menyentuhku dan yang ketiga kau sudah berani memelukku tanpa seizinku.. Jadi kau harus menebus dua kesalahanmu padaku.." seringai ellen semakin melebar. Namun dia tidak melihat ekspresi apapun di pemuda itu kecuali wajah datar yang agak kurang jelas.
"apa maumu.."
Bingoo!. Bagaikan menang lottre, ellen merasa kemenangan ada ditangannya ketika mendengar pemuda itu tidak menolak tuntutannya sama sekali. Awas kau. Batinya kejam.
"yang pertama. Aku ingin kau membuka penutup kepalamu.." perintah ellen dengan senyum kemenangan diwajahnya.
"untuk apa?.."
"untuk melihat siapa pemuda kurang ajar yang telah melakukan kesalahan padaku.. Dan juga untuk menentukan apa hukuman selanjutnya untukmu."
Tanpa menunggu lama, naruto membuka penutup kepalanya dan menatap datar kepada gadis didepannya yang tak lain adalah ellen. gadis yang merepotkan. Batin naruto.
Ellen mematung. Ketika melihat bagaimana wajah naruto, dia hanya bisa diam tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah naruto. wajah putih, mata biru seindah langit, rambut kuning spike yang melambai-lambai terkena hembusan angin dan sinar matahari yang menyinari wajah naruto..
"kau.. tampan.."
Hanya kata itu yang bisa diucapkan ellen ketika melihat wajah naruto dengan jelas. Wajah tampan namun datar yang memberikan kesan cool dan tubuh tinggi tegapnya membuatnya bagaikan pangeran berkuda putih. Jari-jarinya yang terlihat hanya setengah karna sisanya tertutup sarung tangan dengan lempengan besi di punggung telapak tangannya dengan lambang sebuah pedang memberikan kesan seorang kesatria.
Apalagi sikapnya tadi yang membuat hatinya luluh. Walaupun dia sering melihat laki-laki tampan, namun ntah kenapa dia tidak pernah merasa sekagum ini. Ntah perasaan apa ini. Apakah rasa kagum semata atau perasaan lainnya. Yang jelas pemuda itu meluluhkan hatinya yang tadi marah dan ingin menghukum berat naruto. Jika bisa hukum penggal.
Tapi nyatanya ellen tidak akan pernah sanggup menghukum mati seorang pemuda didepannya ini. Ellen tidak sekejam itu.
"San.."
"ellen-san.."
"eh!.. Mm. Y- ya.. ada apa?.."
Sebuah suara mengembalikan kesadarannya dari fantasinya. Ellen melihat naruto yang memandang heran dirinya.
"apakah kau baik-baik saja?.. wajahmu memerah.. apa kau demam?.." tanya naruto heran.
Ellen yang tiba-tiba merasakan hangat di dahinya hanya bisa terpaku.
Naruto menempelkan dahinya ke dahi ellen yang dimana tangan naruto menyisir surai putih ellenkebelakang menyingkirkan helaian surai ellen yang menutupi keningnya.
'se-sejak kapan?..' batin ellen heran karna naruto tiba-tiba ada dihadapannya terpaut beberapa centi dari tubuhnya dengan kening yang saling menyatu.
Sangat cepat..
"Kyaa!.."
Wush! Bruk!
Tiba-tiba ellen menjerit dan mendorong naruto dengan kekuatan penuh?. Membuat naruto terdorong kebelakang satu meter dan jatuh terduduk sambil memandang tajam ellen.
Sepertinya ellen sudah sadar dengan posisi mereka tadi setelah beberapa detik dengan ketertegunan'nya tadi.
"apa yang kau lakukan, baka!.. berani sekali kau duren bego!.." gadis rubi itu berteriak sambil menunjuk-nunjuk naruto dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya digunakan untuk mendekap tubuhnya sendiri seakan melindungi tubuhnya dari laki-laki mata keranjang.?
"dasar gadis merepotkan.. Aku hanya memeriksa keadaanmu saja. Itu yang diajarkan ibuku padaku.." naruto berucap setelah berdiri dari jatuhnya dengan tenang dan wajah temboknya yang tak pernah luntur.
Naruto hanya memeriksa suhu tubuh gadis bersurai putih itu dengan cara yang biasa ibunya dan yugao lakukan padanya dulu ketika dirinya demam. dan dia melakukan hal yang sama pula pada adiknya. dan sukses membuat adiknya itu selalu memerah. ntah apa yang salah dengan naruto. dia hanya heran mengapa Ellen memerah dan berteriak kaget saat ia memeriksanya. 'Apakah salah'. Batin naruto.
Tapi tidak. Naruto yakin, apapun yang diajarkan ibunya adalah hal yang baik.
"a-apa?.. Ka-kau menghawatirkanku?.."
bagaikan bunga-bunga yang bermekaran dihati ellen. Karna ada seorang pria tampan, baik hati, bodoh.. Ehh?.. yasudahlah.. Dan yang sepertinya kuat dimata ellen menghawatirkan dirinya saat dia kabur tadi dan dirinya yang hanya memerah karena ulah pemuda itu?.. Mimpi apa dia semalam!..
"tidak.."
Brusss!
Bagaikan api yang langsung membakar seluruh bunga yang bermekaran itu. Bagaikan kau diterbangkan setinggi mungkin dan dijatuhkan ke tanah secara tiba-tiba. hati gadis bersurai pitih itu langsung pecah bagaikan kaca yang rapuh.
Wajah ellen memerah dengan ilusi asap yang mengepul disurai awan'nya yang menunduk menyembunyikan ekspresi yang benar-benar tidak bisa dilihat oleh naruto.
Ellen benar-benar marah untuk yang kesekian kalinya oleh pemuda pirang itu yang belum dikenalnya selama satu hari ini.
"kau.." terdengar sebuah suara seperti desisan yang sangat pelan.
"hm?.." namun naruto masih bisa mendengarnya walau samar-samar.
Hawa ini. Pernah naruto rasakan sebelumnya. Sering malah.. Hawa membunuh dari..
Seorang gadis..
Sebuah aura tak kasat mata menguar dari sekitar tubuh ellen. Melambai-lambai dengan indahnya, namun berbeda dengan suasana mencekam bagi naruto yang merasakannya.
"na-ru-to.. kubunuh kau.."
Suara yang sangat pelan namun masih terdengar sangat sangat sangat jelas di telinga naruto. Sebutir keringat besar terlihat di belakang surai pirangnya.
"Apa?.."
Amarah ellen makin diubun-ubun mendengar jawaban yang merasa tak bersalah sedikitpun dari naruto. Ellen benar-benar marah..
"AKAN KU-..!"
"ellen-chan!.." sebuah suara teriakan seorang gadis terdengar dipendengaran ellen membuat semua aura itu hilang dan seketika wajah ellen kembali kesedia kala dan mencari asal suara itu.
Saat ternyata suara itu berasal dari belakangnya yang ternyata teman seacademi'nya yang sedari tadi dia tunggu saat dicafe sebelum bertemu dengan pemuda menjengkelkan itu.
"eh.. akeno. Kenapa kau bisa sampai ada disini?." Tanya ellen saat gadis yang bersurai hitam itu sampai didepannya.
"ara.. ara.. ellen-chan, kau darimana saja?. Aku mencarimu dari tadi fu~fu~.. bukankah kau seharusnya menungguku dicafe itu?.." gadis cantik bersurai hitam diikat ponitail kebelakang itu berbicara khas menggodanya kepada ellen yang membuatnya harus mencarinya kemana-mana.
"hah.. iya maaf akeno. Bukannya aku bermaksut merepotkanmu, tapi karna aku tadi mengalami sedikit masalah. Jadi.. ya disinilah aku sekarang." Ellen hanya bisa meminta maaf kepada sahabatnya itu karena sudah membuat akeno kerepotan mencarinya.
"ara~ ara~.. tak apa ellen, yang terpenting kita harus segera ke academi melaporkan hasil 'Quest' kita beberapa hari lalu.. lagi pula uhh~ tubuhku pegal ingin segera berendam.."ucap akeno sambil meregangkan tubuhnya.
bukan apa sih, tapi karna tanpa ellen, gadis bersurai hitam itu tidak bisa melaporkan hasil 'Quest' mereka sendirian. Karna sebagai bukti bahwa quest telah diselesaikan dan kehadiran salah satu dari mereka.
Karna ellen'lah yang tau lebih detail quest itu, serta hasil dari quest itu ada pada gadis bersurai seputih awan itu. jadi setidaknya ellen harus ikut melaporkan hasil quest tadi. Saat akeno yang meminta ellen menunggunya disebuah cafe yang telah dijanjikan karna akeno memiliki suatu urusan yang harus diselesaikan saat itu juga. Dan saat akeno telah selesai dengan urusannya dan mendatangi ellen, malah gadis bersurai seputih awan itu tidak ada.
"iya.. Iya maaf akeno.. tapi, bagaimana kau tau aku disini?.." tanya ellen penasaran.
"yah, aku tadi sempat bertanya pada kasir dicafe itu.. yang katanya kau telah pergi setelah kau berdebat dengan seorang pemuda, fu~fu~.." jawap akeno dengan kebiasaan menggodanya.
"a-apa lagi?.. yang kau tau?.."ellen kembali bertanya dengan gugup disertai dengan semburat merah tipis dipipinya.
"ara~ ara~.. hanya itu yang dikatakan kasir itu. Memang siapa pemuda yang berdebat denganmu itu ellen-chan?.." akeno bertanya balik ke gadis didepannya. dan yang membuat akeno makin heran.. siapa pemuda yang membuat ellen sampai memerah seperti ini?.
Akeno tidak bodoh. Mereka sama-sama seorang gadis, otomatis akeno pasti tau apa yang sedang dirasakan oleh ellen yang notabennya adalah sahabatnya diacademi.
Ellen yang tidak suka dengan laki-laki.
What?!, Jadi siapa yang menarik perhatian ellen kali ini?. Bukannya ellen tidak suka dengan kaum laki-laki karna kelainan, tapi karna ellen tau bagaimana sikap laki-laki.
Mereka selalu melakukan segala hal untuk mendapatkan wanita yang mereka mau.
Dan menurut akeno, pasti ada suatu hal yang membuat ellen berpikiran seperti itu. Dan sampai saat ini, Akeno tidak tahu sebabnya.
"Ahh!.. benar juga akeno. Aku baru ingat soal naru-.. ha?!" ellen yang baru saja diingatkan secara tak sengaja oleh akeno langasung saja berbalik kebelakang melihat dimana pemuda itu. dan ternyata..
Naruto telah menghilang dari tempatnya.
"are.. kau mencari siapa?.." akeno yang tidak tahu apa yang dimaksut ellen hanya mendekat kearah ellen dan mengikuti dimana ellen memandang.
Tidak ada siapa-siapa.
"grrrr... pemuda itu!.. awas saja kalau kita bertemu lagi!.."
Akeno yang melihat ellen menundukkan wajahnya dengan aura killer yang dikeluarkan hanya bisa menatap ellen heran.
"are~.. Sebenarnya apa yang sudah aku lewatkan?.."
.
.
.
.
_oOo_
.
.
.
.
Naruto POV
Apa-apaan ini?.. gadis yang merepotkan. Untung saja saat itu ada temannya yang mengalihkan perhatiannya hingga aku bisa kabur.
Hah.. bukannya aku tidak mau bertanggung jawab. Aku merasa jika aku mengikuti kemauannya, maka hidupku akan semakin merepotkan.. makanya saat tadi dia mengajukan permintaan ah, tidak.. tapi perintah yang pertama aku langsung menyetujuinya. Karna jika ditolak pun, aku yakin malah akan menambah masalah.
Dan disinilah aku, ditempat yang sepertinya perbatasan antara kota dan hutan. Tapi sepertinya tidak ada dinding pelindung disini?. Ah, aku yakin.. pasti dinding itu masih sangat jauh kearah barat dari sini. Karna dari informasi yang ku dapatkan, di kota soul ini sangat besar.. terdapat kota, taman, tempat pertanian, ladang dan hutan didalam dinding ini. Yang otomatis pasti kota ini sangat luas.
Desa konoha memang jauh lebih kecil dari kota ini.
Mungkin karna ini, lah kenapa disebut sebagai kota dengan pertahanan terkuat karna selain luas, didalam kota ini juga terdapat lahan kosong untuk berkebun dan bertani. Jadi mereka tidak perlu takut kekurangan makanan.
Kenapa aku bisa tahu semua itu?, karna dari buku yang seminggu lalu sudah kubaca tentang kota soul dikerajaan vermilion ini, serta dari perjalananku kemari untuk menghindari gadis merepotkan itu.
Ntahlah yang jelas, aku penasaran dengan hutan itu. Sepertinya jarang sekali orang-orang kesana. Karna terlihat dari rerumputan yang masih liar tanpa ada jejak orang pernah melangkah masuk kedalam.
"hutan ini cukup indah. Tapi,.. kenapa tidak ada yang kesana.." aku bergumam seraya melihat kearah hutan didepanku.
Apa ini.. kenapa perasaanku..
"jangan-jangan.." aku sudah menduga ini. Pasti ada sesuatu yang tidak beres karena perasaan ini muncul lagi.
Insting bahaya.
"baiklah.." aku berbicara pada diriku sendiri.
.
Sring! Swush!
Blarr!
Sudah kuduga. Aku melihat kekkai pelindung dibelakangku hancur dengan ledakan yang besar. Ledakan itu bukan suatu ledakan biasa.
Aku merasakan ini..
Chakra..
Jadi ada shinobi yang menyerangku. atau kota ini?, gawat jika sampai kota ini yang mereka incar.
"itu!.." mataku menajam melihat siapa diatas sana. Seekor naga putih berukuran 'large'.
Tapi bukan naga itu yang membuatku kaget. Tapi dua orang yang diatas naga itu.
Aku menatap tajam kedua orang diatas sana. Aku tak peduli dengan semua orang yang berlarian dari rumah dan bangunan lain yang ada di belakangku. Aku harus mendapatkan kedua orang itu atau setidaknya salah satu diantara mereka untuk mencari informasi lebih.
"kau lihat bocah pirang itu.. cepat lakukan. Kita sedang sibuk saat ini." Aku mendengar sedikit percakapan mereka
"baiklah. Kita lepaskan 'tangkapan' kita.."
Apa ini. Aku juga merasakan aura sorcerer disana. Apa yang sebenarnya mereka inginkan. Aku harus mencari informasi tentang ini.
Aku melihat seorang disana itu mengeluarkan sebuah scroll. gawat.. Shinobi itu melempar scroll itu kearahku setelah membuka suatu kertas segel yang melindungi scroll itu agar suatu didalamnya tidak keluar.
Swuss!
Bomm!
Kepulan asap muncul ketika scroll itu terbuka saat dijatuhkan kebawah.
"Grrroooooaaaarrrrrr"
Blarr!
"kuso!.." aku mengumpat setelah berhasil melompat kesamping kanan untuk menghindari makhluk besar itu yang sengaja dijatuhkan kearahku tadi.
Mataku semakin menajam bagaikan elang yang siap menerkam mangsanya ketika melihat seekor, tidak.. dua ekor naga dengan tungkat bahaya medium yang terlihat setelah debu yang menutupi area itu menghilang.
"kuso.. kekkai buatanku hancur.." aku sengaja memang tadi sebelum mereka menampakan diri mereka, aku telah menyiapkan kekkai untuk melindungi area rumah warga dibelakangku dengan empat buah kunai dengan kertas segel kekkai fuin yang ku dapat dari orang konoha.
Itu adalah kunaikekkai terakhirku.
Tapi apa yang mereka lakukakan?, aku memasang empat kunai itu di empat sudut dengan melempar kunai itu hingga membentuk suatu kekkai setengah lingkaran dimana bangunan perkotaan dibelakangku sebagai pusatnya.
Tapi mereka telah menghancurkannya dengan mudah.
Kedua orang disana tampak memakai jubah hitam dengan hodie yang menutup kepala mereka hingga aku tak bisa melihat wajah mereka.
"wyvern berelemen api.." aku pernah membaca tentang makhluk mitologi ini. Salah satu naga yang memang bertubuh sekitar 3 meter dengan panjang 6 meter, namun memiliki kecepatan yang lumayan untuk menyerang.
Naga itu terlihat memiliki sayap yang menyatu dengan kedua tangannya. Memiliki kepala dengan taring yang berguna mengoyak mangsanya. Ekor berduri yang dengan sedikit sayap kecil disana berguna untuk berakselerasi diudara.
Jangan lupakan nafas apinya yang dapat melelehkan seorang manusia bahkan lebih.
Inilah tujuan manusia bertahan hidup.
Selain bertahan dari serangan sesama dua ras, tujuan utama manusia memiliki kekuatan adalah untuk melawan naga dan makhluk lainnya yang dapat memusnahkan manusia.
Aku melihat kedua naga itu menatap kearahku dimana hanya aku satu-satunya manusia yang tersisa disini. Mereka berdua juga tentunya.
Salah satu naga dengan warna agak gelap itu tiba-tiba berlari dengan kedua kaki belakangnya dan sedikit mengepakan sayap naga'nya sedikit untuk menambah kecepatan.
"lumayan.." ucapku saat naga itu hampir berhasil mengoyak tubuhku namun aku berhasil menghindar dengan melompat keatas dan membuat kepala naga itu sebagai pijakan untukku melompat lagi kebelakang naga itu.
Zruuss!
Belum aku bernafas lega, sebuah semburan api mengarah kepadaku hingga membuatku harus kembali menghindar ke samping kananku.
"dasar kadal.." mengumpat melihat hampir saja pakaianku terbakar.
Hei, kita tau bahwa aku baru sampai disini. Tidak lucu jika aku baru tiba disini harus seperti orang tidak waras karna memakai pakaian compang-camping dengan warna hitam karna terbakar. Tidak lucu..
Aku melempar tasku jauh kearah sebuah bangunan untuk menjaga agar bawaanku tidak terbakar.
Heh, lucu ya.. aku bahkan harus menggunakan ransel sebagai tempat menyimpan barang bawaanku disaat setiap kedua ras yaitu shinobi maupun sorcerer dengan mudah menyimpan barang bawaan mereka disebuah ring dimention, yang memiliki bentuk kecil dan memiliki enam sudut.
Sangat simpel.
Dan scroll biasanya digunakan sebagai media menyegel atau menyimpan makhluk hidup. Contohnya naga-naga ini.
Aku hanya tidak ingin memakai ring itu sekarang.
.
Hilangkan pemikiran tidak penting ini. Aku dalam keadaan terkepung dua naga dan harus segera menyelesaikan ini.
Dari penglihatanku juga kedua orang diatas sana ridak berniat ikut campur. Namun aku yakin, mereka berusaha mengetahui kemampuanku.
Apa sebenarnya tujuan mereka..
"akan ku habisi kalian.." aku berucap dengan wajah datar dan pandanganku yang tajam.
Aku melihat kedua naga disamping kanan kiriku dengan ekor mataku.
Zrusss!
Naga merah disamping kananku menyemburkan api kearahku, namun dengan kecepatanku yang lebih unggul aku melompat kebelakang.
Trang!
Belum sempat aku bernafas lega, sebuah cakar dari wyfern gelap disebelah kiriku berusaha merobek kepalaku. Namun dengan sigap tantou ditangan kiriku dengan style khusus memegang senjataku sudah siap menangkis serangan itu.
Aku mendarat dengan sigap setelah si merah, aku menyebutnya.. sudahsampaididepanku dengan rahangnya mencoba mengoyak kepalaku. Namun aku kembali menghindar dengan melompat kesamping kananku.
"kedua naga itu cepat.." aku bergumam menatap kedua naga itu yang terus menyerangku dengan serangan kombinasi mereka.
Kedua naga itu berhasil membuatku tersudut. Si gelap yang sepertinya lebih cepat dari si merah, tiba-tiba sudah ada didepanku dengan mengibaskan ekor berdurinya yang berhasil kutahan, namun membuatku terlempar kearah bangunan dibelakangku.
Bomm!
Rasa sakit dapat kurasakan ketika punggungku mencium dinding bangunan. Kepulan debu menutupiku ketika aku berusaha bangkit.
"ini harus segera berakhir.." ucapku menatap tajam kedua naga didepanku.
Tak mau menunggu lama, si merah terbang dengan cepat kearahku sambil menyemburkan bola api yang lumayan besar kearahku.
Blarr!
Ledakan yang lumayan besar terjadi ditempatkuberpijak tadi dan menghancurkan bangunan dibelakangku, namun aku sudah melompat kedepan menuju si gelap.
Trang!
Tantou dan cakar wyvern terdengar melengking ditelingaku. Aku melompat keatas si gelap.
Jlebb!
"Grooarr!"
Bomm!
Tantou di tangan kiriku kutancapkan kekepala si gelap ketika melompat diatasnya membuat wyvern ini langsung menghantam tanah dengan aku diatas kepalanya.
"tersisa satu lagi.."
Aku menatap datar kearah wyverm merah didepan mataku dengan darah si gelap yang melumuri pakaian dan wajahku.
"Groarr!"
Wyvern merah itu tampak marah karna temannya telah ku habisi. Aku hanya menatapnya datar.
"Grrooarr!"
Tampak rahang dari naga itu berasap dengan jilatan api merah yang keluar dari sela-sela rahangnya. Naga itu langsung merengsek maju kearahku yang sudah siap dengan tantou'ku.
Trang!
Zruuss!
Aku menangkis dengan mudah cakaran naga ini. Namun naga itu dengan cepat menyemburkan api berintensitas besar kearahku yang langsung melompat keatasdan menjaga jarak dibelakang naga merah itudemi menghindari api panas itu.
"kecepatan naga itu bertambah.." aku bergumam ketika merasakan setiap serangan naga itu bertambah cepat namun brutal.
Aku bersiap dengan kuda-kuda'ku dan tantou ditangan kiriku. Bersiap mengakhiri pertarungan ini.
Aku dengan cepat mengikis jarak antara aku dengan naga merah itu..
Sring!
"lamban.."
Zrass!
Aku bergumam ketika aku dan naga itu sama-sama maju dengan serangan masing-masing, dan dengan mudah aku membelah naga itu tepat ditengah tubuhnya mulai dari kepala hingga ekornya vertikal.
Kecepatan naga itu masih lamban dibanding sensei bau tanah'ku.
Naruto POV end
.
Terlihat narutoyang memunggungi naga itu setelah serangan terakhir keduanya. Wajah berlumur darahwyvern itu tampak memandang keudara.
Kedua orang itu tampak menyeringai.
Orang yang melepaskan wyvern itu tampak memegang scroll lagi. Namun agak berbeda.
"scroll itu.." mata naruto menajam ketika melihat scroll yang tampak dibuka segelnya oleh orang misterius itu.
"tak kusangka harus menggunakan salah satu legenda ini untuk menguji 'orang gagal' sepertimu.." ucap sorcerer itu yang sangat jelas didengar oleh naruto.
Laki-laki pirang yang disebut seperti itu hanya berekspresi datar seolah sebutan itu hanya hal biasa baginya. Hidupnya bahkan lebih berat ketimbang hinaan yang diterima naruto.
Scroll itu dilemparkan kearah bagunan dibelakangku membuat pandanganku semakin menajam.
"orang ini akan membuat sesuatu didalamscroll itu menghancurkan seisi kota.." naruto bergumam menatap apapun yang akan muncul dari scroll aneh itu.
Wush!
Bomm!
Blarr!
Benar apa yang diduga naruto. dengan terbukanya scroll itu tepat diatas bangunan besar dan memunculkan asap begitu besar sehingga menghancurkan gedung besar itu seketika.
Sesuatu tampak terlihat disana.
"GRROOOAARRR!"
"apa-apaan ini.." naruto berkata seolah tak percaya dengan penglihatannya.
Bagaimana tidak, seekor legend dragon berada dihadapannya!. Mimpi apa dia semalam!. Bahkan dengan keadaannya yang saat bisa dibilang butuh lima orang dari kedua ras, hahkan lebih untuk mengalahkan naga itu. Apalagi menyegelnya, hal yang mustahil untuk naruto yang tidak memiliki kapasitas mana ataupun chakra normal.
"hari terburuk untuk'ku.." sesal naruto ketika harus berhadapan dengan naga ini. memiliki tanduk besar seperti ryhorn dengan seluruh tubuhnya adalah batu seperti golem. memiliki kaki belakang yang lebih kecil ketimbang lengan depannya yang juga bisa digunakan sebagai kaki kedua.
Dilengannya pun terdapat seperti sayap namun bukan sayap. melainkan batu seperti perisainya. ekornya yang dimana juga adalah batu terdapat suatu seperti palu di ujung ekornya dan duri. mulai dari atas kepala hingga ke ekornya terdapat batu runcing bagaikan duri yang melindungi pertahanan batu'nya.
Dan yang membuat naruto tampak merasa ini hari terburuknya. adalah ukuran naga itu yang terlalu besar. yaitu ukurannya yang memiliki tinggi sekitar dua puluh lima meter dengan panjang dua kali lipatnya.
"Legend of Heavy dragon.. dengan tingkat bahaya Gargantuan.." ucap naruto memandang tajam heavy dragon dengan tipe elemen Rock.
Naruto tau makhluk mitologi ini dari 'the dragon books' yang dia baca saat setelah kejadian desanya yang diserang oleh para naga.
Dan semenjak itulah naruto berniat menjadi lebih kuat untuk melindungi orang berharga baginya.
Because the world is in habited by shinobi, sorcerer and mythological creature that is the dragon and the other is a real terrors
.
Naruto yang hanya bagaikan hewan kecil dihadapan heavy dragon hanya memandang makhluk itu intens. sesuai pengetahuannya, naga ini memiliki pertahanan tubuh yang sangat sulit ditembus. kecuali dia memiliki element Lighting atau element lain yang sangat efektif.
Tapi naruto tak memiliki element apapun..
Tapi sudahlah. lebih baik berusaha sebelum menyerah. mungkin memang akan sangat sulit mengalahkan naga ini karna karna tingkat kekerasan tubuhnya batunya. serta type yang hampir sama dengan naruto...
Dimana naruto counter attack, sedangkan heavy dragon absolute defend dan mungkin memiliki kemampuan yang merepotkan untuk dihadapinya.
Tapi satu pertanyaan naruto..
"Bagaimana kedua orang itu bisa mendapatkan legend dragon ini?.." naruto melirik dengan ekor matanya kearah dua orang diatas naga putih itu yang terbang memutari naruto dan heavy dragon.
kedua orang itu tampak hanya menyeringai bengis.
naruto tidak peduli. dia tau kedua orang itu tidak akan mengganggu pertarungan mereka. dan satu hal yang harus naruto lakukan sebelum bertarung dengan salah satu legenda ini.
"Aku harus memancingnya kedalam hutan untuk mengurangi kerusakan bangunan.." gumam naruto.
"Grooarr!"
Naga itu berlari dengan tangan dan kakinya kearah naruto yang tampak sudah siaga dengan tantou ditangan kirinya khas shinobi.
Wush!
Blarr!
Naga itu mengayunkan tangan besarnya vertikal kebawah kearah naruto hingga membuat kawah lumayan besar dengan bebatun dan tanah yang mencuat akibat hantamannya. namun naruto berhasil melompat kebelakang menjaga jarak dengan makhluk raksasa itu.
"Serangan yang kuat. kecepatannya pun lumayan untuk makhluk sebesar itu.." naruto menganalisis kemampuan heavy dragon.
heavy kembali merengsek kearah naruto sambil mengayunkan tangan besarnya horizontal kearah naruto. tak mau merasakan tubuhnya terhantam lengan besar itu, naruto melompat keatas dan berdiri diatas lengan kanan heavy sambil berlari kearah pundaknya.
Heavy menggunakan tangan kirinya yang menganggur berusaha meremukan naruto dengan telapak tangannya bagaikan menepuk seekor lalat.
Swush!
Namun gerakan naruto yang lebih cepat membuat dia berhasil lolos dari telapak tangan besar yang bisa menghancurkan sebuah bangunan besar dengan sekali tepukan dengan melompat kearah pundak legend dragon itu.
Dengan sekali lompatan, naruto langsung mendarat diatas kepala hravy.
Trang!
"Kuso.." mata naruto menajam menatap tantou'nya yang tidak berefek apapun pada permukaan kulit batu jaga itu.
"Grrooaarr!"
Swush!
naruto kembali melompat turun dari kepala heavy ketika naga legenda itu menggunakan tangan kanannya berusaha mencengkrang naruto.
Tap!
Swush!
Trank!
Naruto berhasil mendarat dengan mulus dari ketinggian puluhan meter itu sambil melemparkan tiga shuriken kearah mata kiri heavy namun hanya terpental seperti sebuah tusuk gigi dihadapan kepala heavy yang menunduk melindungi matanya dariserangan naruto.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, naruto mengambil sebuah kunai peledak dari kantung ninjanya dengan tangan kanan dan melemparnya tepat di bola mata heavy yang baru saja kembali menatap naruto.
Duarr!
"Grrooaarr!"
Naga legenda itu tampak kaget dan meraung kesakitan akibat serangan kejutan kunai naruto yang tepat menancap di mata kirinya dan meledak hingga menciptakan asap hasil ledakan kecil kunai itu.
"Grrooaarr!"
Heavy tampak semakin marah akibat ulah naruto yang menyakiti penglihatannya walaupun tidak berefek fatal karena ledakan kecil hasil serangan naruto itu.
"Ketemu.." naruto tampak berhasil menemukan kelemahan dari naga legenda dengan pertahanan absolute itu.
Tap! tap! tap!
Naruto tampak berlari menjauh dari heavy dragon masuk kearah hutan.
Sang naga legenda itu tampak semakin marah dan berlari dengan kedua organ penggerak tubuhnya yaitu kaki dan tangannya mengikuti arah naruto.
Naruto tampak melirik kebelakang dengan ekor matanya disertai senyum terus berlari sambil melompati dahan-dahan pohon. tekhnik khas shinobi..
Sepertinya rencana naruto memancing heavy ketempat lebih sepi untuk mengurangi kehancuran bangunan dan korban jiwa semakin dalam kearah hutan.
"Grrooaarr!"
Wush!
Berrgg! Blar! Blar! Blar!
Heavy yang berhasil dipancing naruto masuk kedalam hutan langsung melompat dungan tubuh besarnya dan menghantamkan kedua tangannya yang terkepal ketanah dan menciptakan sebuah retakan yang menjalar ke arah naruto yang lumayan jauh didepannya.
Mata naruto tampak membola sedikit dan melompat kesamping menghindari duri-duri tanah dan batu yang mencuat dari serangan heavy dari jarak jauh barusan.
Tap!
Naruto tampak berdiri di dahan pohon menatap tanah dan batuan runcing setinggi kisaran 10 meter lebih itu.
Benar-benar serangan yang dapat menghancurkan sebuah desa kecil.
Dan dari pengamatan naruto yang saat ini memandang hravy yang saat ini balik memandangnya tidak suka, serangan itu adapah serangan skala kecil dari sang legenda naga itu.
"Ini menarik.." naruto tampak memejamkan matanya dan menarik nafas sejenak.
"Aku akan serius skarang." naruto membuka kelopak matanya dan memandang heavy dingin sedingin es namun tajam hingga seperti berusaha menguliti permukaan kulit batu hravy dragon.
Swush!
Dengan kecepatan penuh naruto merengsek maju dengan tantou terbalik ala shinobi ditangan kirinya
"Grrooaarr!"
Swuss!
Blar!
Heavy yang melihat pergerakan naruto segera menghantam naruto dengan tangan terkepal vertikal kebawah kearah naruto bagaikan memukul seekor insting bertarung naruto yang lebih dulu merasakan bahaya segera melompat dengan kecepatan tak dapat dilihat oleh penglihatan heavy, kearah lengan kanannya.
Naruto kembali berlari keatas menuju pundak kanan heavy. tak mau kalah, heavy menggunakan telapak tangan kirinya berudaha mencengkram tubuh kecil naruto namun berhasil dihindari naruto dengan melompat kearah mata kanan heavy yang pertahanannya terbuka.
Swuss! Swuss! Swuss! Duagh!
Berasa tulangnya remuk ketika naruto akan menusuk bola mata heavy namun empat buah batu runcing mencuat muncul dari permukaan kulit batu disekitar mata heavy membuat naruto harus menghindari setiap batu yang mencuat itu namun naas, counter attack dari heavy yang keempat berupa batu yang juga mencuat namun tidak runcing menghantam tubuh naruto yang menyilangkan kedua tangannya untuk bertahan hingga membuatnya terdorong keatas.
Tak menyia-nyiakan kesempatan, heavy kembali menggunakan tangan besarnya yang berlapis perisai sayap dari batu dari lengan hingga siku dan memberikan bogeman mentah kearah naruto.
Swuss!
Blarr! Blarr! Blarrr!
Naruto tampak melayang dengan kecepatan penuh terkena hantaman kepalan tangan besar heavy, mmembuat punggungnya menabrak pohon dan bebatuan besar serta sisa tanah dan bebatuan mencuat hasil serangan heavy sebelumnya, hingga hancur dan berhenti tepat di sebuah batu besar hingga menciptakan kepulan asap tebal hasil mendarat naruto.
"Grrooaarr!"
Suara heavy tampak menggelegar ditengah hutan itu yang tampak senang karna serangannya berhasil mengenai musuhnya.
Bagaimana bisa jika seorang manusia biasa terkena bogem mentah sebesar bangunan kerajaan itu masih hidup. pasti akan langsung remuk semua tulangnya dan langsung mati seketika karna kepalan tangan besar itu.
.
"Sakit juga.."
Sebuah suara terdengar dari dalam kepulan debu itu membuat naga legenda itu menatap tajam siluet yang tampak berdiri dengan bertumpu pada tantou ditangan kiri sambil bersimpuh.
.
"Dia hebat juga bisa bertahan dari serangan heavy dragon.." ucap seorang shinobi diatas naga putih.
"Hm.. kita lihat sejauh mana orang gagal itu bertahan." sahut sorcerer disebelahnya yang tampak melayang disamping naga putih itu sambil bersidekap.
"Masih lama kah?.. Aku sudah bosan dan ingin segera bertarung dengannya." ucap shinobi itu kepada rekannya sambil menatap naruto karena tertarik ingin bertarung.
"Diamlah.. kita tidak punya banyak waktu.. Lagipula belum saatnya kau bertarung dengannya." balas sorcerer itu santai sambil memandang naruto yang tampak sudah berdiri dengan tegak dengan pakaian yang robek disana-sini.
.
Naruto berdiri tegak memandang datar kearah heavy dragon.
Srakk!
Jaket berhodie yang dipakainya naruto robek dan dia buang kesambarang arah. Dan memperlihatkan kaus hitam berlengan pendek yang nampak pas ditubuhnya dengan kedua lengan yang diperban serta tak lupa sarung tangannya yang masih setia di tangannya.
Naruto memandang kedua orang yang melayang jauh diatas sana yang melihat pertarungannya sedari awal.
'aku tidak boleh gegabah..' batin naruto menatap datar kedua orang jauh disana yang juga menatapnya dengan seringai mereka yang jelas dipenglihatan naruto. Dia kembali memandang sang naga legenda itu.
Naruto memejamkan matanya sejenak dan menarik nafas sebentar untuk menenangkan fikirannya. Selang beberapa detik , pemuda pirang itu kembali membuka kelopak matanya dan menggumamkan sebuah kalimat..
"[ITTOU SHURA].."
Blarr!
Setelah naruto mengucapkan tekhnik'nya, sebuah gelombang udara dahsyat menguar dari seluruh tubuhnya hingga menciptakan sebuah retakan ditempat naruto berpijak. Dan lama kelamaan tanah itu hancur dan berubah menjadi sebuah cekungan lumayan dalam dengan luas tiga meter dan naruto sebagai pusatnya.
Wush!
"baiklah.. mari kita berdansa.." ucap naruto disertai seringai diwajahnya sambil tangan kanannya menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya. rambutnya berkibar semakin tak teratur. tubuhnya tampak seperti dilapisi sebuah aura putih transparan.
"Grrooaarr!"
heavy dragon tampak menggeram marah karna lawannya sepertinya tak mau menyerah juga dihadapannya yang merupakan legend dragon.
.
Sring!
Blarr!
Naruto tampak menghilang dari tempatnya semula dan menciptakan sebuah ledakan kecil dan menghancurkan tanah tempatnya berpijak tadi.
Sring!
Heavy dragon hanya bisa menatap seseorang yang memiliki rambut pirang bergerak terangkat liar didepan wajahnya saat ini.
Buagh!
Blarr!
Sebuah pukulan mendarat tepat diwajah heavy dragon tanpa bisa menghindar sama sekali. Apalagi tubuhnya yang terlalu besar merupakan target yang sangat mudah dikenai.
Heavy dragon tampak mundur beberapa meter dengan wajah yang retak disebelah kanan dan terdorong sedikit kebelakang.
"Grrooaarrr!"
Heavy dragon tampak kesakitan menerima efek pukulan tangan kanan naruto.
Sringg! Trank! Trank!
Belum juga sang naga legenda itu hilang rasa sakitnya, naruto sudah menhilang dari hadapannya dan muncul di samping kanannya dan menebaskan tantou'nya di lengannya. Namun berbeda dari yang tadi, tebasannya yang sekarang tampak membuat garis lumayan panjang dan cukup dalam hingga membuat sesuatu seperti cairan hijau merembes dari tebasan itu.
Sring! Trank! Trank!
Sring! Trank! Sring! Trank!
Naruto kembali menghilang dan muncul diseyiap inci tubuh besar sang heavy dragon. Dan setiap menghilangnya naruto pula terlihat bekas tebasan dengan darah yang mengalir. Terus menerus naruto lakukan itu hingga tampak seperti tak terjadi apapun dengan heavy dragon namun meninggalkan bekas luka yang amat banyak disetiap inci tubuh sang dragon.
"Grrooaarr!"
Wuss!
Blarr!
Heavy dragon yang tampak kesakitan menggeram marah, melopat ke udara dan menghantamkan kedua tangannya yang kokoh itu ketanah tempatnya berpijak tadi dan menciptakan getaran yang besar dan memunculkan ratusan batuan yang runcing yang mencuat dari dalam tananh disekitarnya sebagai serangan brutal berharap mengenai sang pemuda pirang itu, serta melindungi dirinya dari serangan yang tak bisa diikuti oleh heavy dragon.
.
"a-apa-apaan ini?!.. gerakannya tak bisa dilihat!.." shinobi diatas naga putih itu tampak terkejut dengan kecepatan dan strengh naruto yang naik drastis.
"hmm.. sudah kuduga." Berbeda dengan sorcerer disebelahnya yang hanya menyeringai menatap naruto yang menghajar heavy dragon bagaikan daging cincang yang tak bisa bergerak.
"huft!.. lumayan juga bocah itu.." shinobi itu tampak kembali dari keterkejutannya dan memandang naruto serius.
"kau baru tau?.. dasar bodoh." Sorcerer yang ada disebelah shinobi itu hanya menghina dengan sombongnya tanpa mengalihkan pandangannya dari naruto yang dengan kecepatannya menggores setiap tubuh heavy.
"DIAM KAU!.." sang shinobi itu tampak marah karna dihina oleh rekannya.
"berisik.." sorcerer itu tampak hanya memandang serius naruto yang saat ini menghilang ketika heavy dragon memberikan counter attack'nya yang bahkan bisa menembus tubuh banyak naga disekitarnya. menghiraukan rekannya yang saat ini tampak ngoceh tidak jelas.
"Kita pergi.. masih ada urusan yang harus kita selesaikan.." ucap sorcerer yang melayang itu sambil pergi menjauh dari lokasi pertempuran antar naga mitologi yang merupakan teror bagi manusia dari kedua ras. meninggalkan rekannya yang mengekor dibelakangnya sambil ngedumel alias ngomong tak jelas karna jengkel oleh ulah rekannya itu yang seenaknya sendiri.
.
Sring!
Naruto tampak berdiri diatas sebuah pohon tertinggi di hadapan heavy dragon dengan jarak yang lumayan jauh. Menyaksikan heavy dragon yang tampak kesakitan dan meraung dengan liarnya.
Heavy dragon yang baru sadar jika musuhnya tidak terkena serangannya sama sekali langsung memandang jauh naruto didepannya dengan tatapan membunuh.
"Grrooaarr!"
Brrgg! Brrgg!
Heavy dragon tampak membungkuk dan tubuhnya keluar banyak sekali batuan runcing yang besarnya bukan main-main. Bahkan ditangan, wajah, kepala, tubuh dan ekornya saat ini tertutupi banyak batuan runcing yang memang struktur dari tubuhnya.
"dia ingin segera mengakhiri ini ya.." naruto bergumam menyaksikan perubahan pada tubuh heavy yang lebih kecil dari sebelumnya namun duri dengan struktur batuan itu tampak mengerikan sebagai pertahanan sekaligus menyerangnya.
"Grrooaaarrrr!"
Raungan naga itu menggema diseluruh hutan ini ketika berhasil menyelesaikan perubahan fisiknya. ntahlah jika terdengar sampai ke seluruh kota ini. Naruto tidak peduli.
Naga ini adalah mangsanya.
Dan saat ini juga naruto harus menyelesaikannya sebelum para shinobi dan sorcerer lain berdatangan.
[ITTOU SHURA] naruto tampak sudah menghilang dan menyisakan naruto normal. Segera pemuda pirang itu melompat turun dari atas pohon itu dan memandang heavy dragon yang masih setia memandang pergerakan naruto.
"kita akhiri ini.." naruto tampak menjeda kalimatnya dan memasang kuda-kuda yang pernah ia gunakan untuk mengalahkan asuma dari desa konoha beberapa minggu lalu.
"[ITTOU SHURA].." bisikan tehniknya terdengar hanya oleh dirinya sendiri.
Kembali seluruh tubuhnya dilapisi aura putih transparan dengan rambut yang bergerak liar keatas.
"akan ku akhiri ini kawan.." naruto menatap datar kearah heavy dragon yang tampak merunduk menggulung tubuhnya seperti bola dengan duri dimana-mana yang tampak berubah warna menghitam.
"Grrooaarr!"
Ggrrrr!
Wuss!
Brakk! Brak!
Bola dari tubuh besar legend dragon itu menggelinding dengan sangat cepat menghancurkan semua yang menghalanginya.
Naruto yang sudah tau apa yang harus dilakukannya sudah siap dengan segala resiko yang akan dia terima setelah pertarungan ini berakhir.
Tanpa merubah kuda-kudanya, Naruto bergumam sesuatu..
.
.
.
"[LINE DRIVE].."
.
.
_oOo_
.
.
.
.
Tiga minggu kemudian.
.
.
Tap.. Tap.. Tap..
Seorang pemuda berpakaian academi yaitu menggunakan seragam putih berlengan panjang ditutupi dengan sebuah rompi kain yang lebih tebal dari seragamnya yang dikancing tanpa lengan berwarna hitam berhoodie yang menutupi surai dan bayangan yang menggelap menutupi separuh wajah atasnya.
Memakai sebuah celana panjang hitam bersepatu putih disertai seperti sebuah ransel yang dipakainya di pundak kanannya.
Pemuda itu tampak berjalan santai memasuki wilayah sebuah academi di kota soul.
"Hm.. hari yang membosankan seperti biasa." ucap pemuda itu datar ketika sudah sampai didepan gerbang academi dan memandang sekitar.
Didepan beberapa meter, direksinya melihat gadis bersurai merah crimson yang berjalan berdampingan dengan dua gadis lain yang dari naruto tau teman dekatnya. dimana di sisi kanannya adalah seorang gadis bersurai hitam panjang diikat ponitail kebelakang dengan pita orange dan di sisi kirinya seorang gadis bersurai hitam panjang namun lurus dan sangat anggun.
Dan pemuda itu tampak sedikit tersenyum karena merasa tak asing dengan gadis anggun bersurai hitam lurus yang berada di sisi kiri gadis bersurai merah itu.
Murid perempuan academi hagun ini memang memiliki pakaian yang agak berbeda tentunya dari pakaian seragam murid pria. karna tampak mereka menggunakan seragam putih dengan dibalut sebuah rompi atau kardigan sepunggung berwarna hitam dengan berlengan panjang beraksen garis di bahu.
Bawahannya memakai rok hitam diatas lutut sepatu khas perempuan kebanyakan serta kaus kaki yang tinggi.
Direksinya juga melihat banyak para sorcerer maupun shinobi yang menatap kagum pada tiga gadis itu. apalagi mata para laki-laki disana yang tampak berubah menjadi love dengan gaya mereka yang tampak menjijikkan dimata pemuda berhodie ini.
"Tak berguna.." gumam pemuda berhodie ini yang mulai berjalan kembali masuk kedalam tanpa memperhatikan sekitar.
Pemuda yang berjalan melewati gerbang masuk academi hagun dengan tangan kiri yang dimasukkan kedalam saku celananya dan tangan kanan yang menggenggam pengait ranselnya.
'Cool!..'
Batin setiap gadis yang melihat pemuda itu berjalan namun hanya menghiraukan tatapan gadis-gadis itu.
Tapi, banyak pula yang menatapnya benci, angkuh, jijik dan hal negatif lainnya.
Walaupun begitu, naruto tak peduli.
Tapi ada yang aneh dari pemuda ini..
Setiap murid yang berpapasan maupun berjalan searah bersama pemuda ini tampak tak membawa tas ransel sama sekali. hanya memakai sebuah ring dimension berwarna perak seperti sebuah acsesoris biasa bagi kalangan perempuan. namun laki-laki pun juga memakai dijari mereka tapi ada juga yang tidak memakainya.
Mungkin disimpan disaku atau tempat magic mereka.
.
Pemuda berhodie ini tampak berjalan berbelok ke kanan memutari gedung A yang biasa digunakan untuk dewan guru dan petinggi lainnya. berjalan menuju gedung C yang dimana berbatasan dengan gedung B disebrang yang dibatasi sebuah lapangan dengan taman dan kolam air mancur yang indah untuk beristirahat maupun bersantai selagi tidak ada jam pelajaran.
Pemuda ini terus berjalan menuju tangga yang menghubungkan lantai dasar dengan atap.
Sampai disana naruto berjalan ke pagar pembatas atau pengaman gedung itu dan bersandar dengan kedua sikunya memandang kebawah menyaksikan setiap sudut pemandangan dengan iris blue shappire'nya.
"Hah.. membosankan.." pemuda itu tampak kebosanan dengan ekspresi datarnya.
Bagaimana tidak, dia harus bangun pagi-pagi sekali dan berolahraga meningkatkan ketahanan fisik seperti biasanya dan berangkat ke academi yang membosankan ini dipagi-pagi ini.
Yah, memang tidak terlalu buruk menimba ilmu di academi hagun ini. walaupun dia yang selalu dianggap 'berbeda' dari yang lainnya. tapi tak masalah selagi tak mengancam nyawanya.
Tes masuknya telah selesai dua minggu lalu. dimana di tes itu terdapat tiga tahapan. tahap pertama tahap pemilihan.
Yaitu tahap dimana setiap siswa yang telah terdaftar sebagai calon murid academi akan masuk kesebuah ruangan satu-persatu di gedung A, dan melihat berasal dari ras apa. Shinobi, atau sorcerer.
Kebanyakan ditahap ini semua berhasil. kecuali pemuda ini..
Ditahap kedua. para calon siswa harus mengikuti seleksi eliminasi dimana harus menyelesaikan ujian tulis.
Banyak yang gugur karna banyak pertanyaan yang menjebak di tes itu. dan pemuda ini, berhasil lolos dengan nilai terbaik.
Dan tahap ketiga. setiap siswa akan melakukan sebuah Quest. yaitu 'monster hunter', dimana semua siswa yang tersisa akan masuk ke sebuah 'Gate of dimention' atau sebuah portal dimensi yang menghubungkan ke sebuah tempat dunia paralel yang berisikan para monster.
Tak jarang pula Gate ini menghubungkan ke dunia ini sendiri yaitu kesuatu tempat yang dihuni oleh monster, mitology dan lain-lain di setiap negara.
Dan kembali pemuda ini hanya lulus dengan nilai terendah dari semua siswa yang bertahan dan lolos seleksi penerimaan siswa baru.
.
Terlalu lama naruto melamun menatap sekitar. ternyata suasana diluar telah sepi, dan kemungkinan sudah waktunya masuk ke kelas masing-masing.
"Berani sekali kau murid baru membolos di academi ini."
Pendengaran naruto menangkap suara yang asing baginya. suara seorang gadis.
"Hm?.." naruto membalikkan tubuhnya dan menghadap seorang gadis cantik bersurai putih panjang yang digerai bermata amethys seindah bulan, didepan pintu atap bagunan itu.
Dipenglihatan naruto tampak gadis itu memakai seragam perempuan academi ini namun ada tambahan. yaitu sebuah lambang 'magatama' di kerah bagian kanannya, sebuah Rank Emblem 'Diamond' di bahu kirinya dan sebuah lambang bentuk layang-layang namun sama sisi dibahu kanannya.
'shinobi, dengan rank tinggi dari kelas tiga.' batin naruto setelah tau siapa gadis didepannya ini dari atribut yg sipakainya.
"Siapa namamu?.." ujar sang gadis sambil mendekat kearah pemuda itu.
"Naruto.." ucap pemuda itu yang bernama naruto.
"Hm?.." gadis itu seakan tidak puas dengan jawaban dari pemuda dihadapannya memandang datar naruto.
"Naruto shiba.." lanjut naruto memutar bola matanya malas. seakan ini adalah hal serius hingga marganya pun wajib diberitahukan.
"Baiklah shiba-san.. Aku akan memberikanmu peringatan pertama karna kesalahanmu membolos dijam pelajaran pertama.." ucap gadis bersurai putih itu sambil mengulurkan tangannya kedepan dadanya seperti memposisikan telapak tangannya akan memegang sebuah benda.
Boff!
Sebuah asap kecil muncul dari sebuah cincin yang bersinar lalu kembali redup dijari manis gadis itu dan memunculkan sebuah buku kecil seperti buku harian dan sebuah bolpoin.
Mencatat nama naruto shiba di buku itu.
"Maaf-.."
"Kaguya otsutsuki.." seperti mengerti apa yang ingin diucapkan naruto, gadis cantik itu memberitahukan namanya terlebih dahulu.
"Maaf otsutsuki-san.." naruto menatap kaguya tak kalah datarnya dari lawan bicaranya dan melihat kaguya secara intens dari atas kebawah dan keatas lagi.
"Ehm.. Bukankah tidak sopan menatap seorang gadis seperti itu shiba-san?.." kaguya berucap datar dengan sedikit rona merah dipipinya namun sangat samar tak terlihat bagaikan tak ada apa-apa ketika diperhatikan intens oleh seorang pemuda.
Dia masih gadis normal!..
"Maaf otsutsuki-san. Aku hanya heran.. kenapa shinobi berada di bangunan daerah sorcerer?.." balas naruto yang tak terpengaruh oleh nada yang sepertinya mengancam dari kaguya.
Karna benar saja naruto menanyakan hal itu. ada urusan apa seorang shinobi yang seharusnya digedung B malah keluyuran digedung C tempat para sorcerer. jika jam luang atau waktu istirahat mungkin masih normal bagi kedua murid berbeda ras untuk pergi kegedung manapun diarea academi ini. atau jangan-jangan gadis ini.. batin naruto.
"Aku adalah ketua osis di academi ini. jadi aku punya hak untuk menegur siswa yang bersalah seperti dirimu kapanpun dan dimanapun selama diarea academi ini.." balas kaguya sambil bersidekap dan sedikit terlihat senyum kemenangan diwajah datarnya.
"Terserah kau saja.." ucap naruto berjalan melewati kaguya yang mengikuti naruto lewat ekor matanya setelah pemuda itu melihat sebuah bet kecil di dada kirinya yang bertuliskan osis.
"Tunggu.." ucap kaguya menghentikan naruto yang hampir membuka knop pintu itu yang masih memunggungi kaguya.
"Adaapa lagi?.." tanya naruto heran.
"Kau.. Kakak dari miyuki shiba?.."
Wush!
Angin tiba-tiba berhembus menggoyangkan surai kedua orang berbeda gender itu. kaguya menatap serius naruto didepan matanya pemuda itu tampak misterius karena selalu menggunakan hodie setiap berada di academi. bahkan sejak dia pertama kali ke academi ini.
Kaguya cukup memperhatikan orang misterius seperti naruto.
"Hm." balas naruto singkat tanpa terlihat bagaimana ekspresi wajahnya karna tertutup bayang hodienya.
Gadis cantik itu tampak menatap serius kearah punggung naruto yang tampak mulai hilang dari pandangannya.
'pemuda yang misterius.' Batin kaguya sambil berjalan meninggalkan atap menuju ke pintu dimana telah dilewati naruto barusan untuk turun kembali kekelas masing-masing untuk melakukan aktifitas belajar mengajar seperti biasanya.
.
.
.
.
To be continue...
A/N : Sebelum kyo akhiri sesi chap 2 ini ada sedikit yang ingin kyo sampaikan.
Pertama soal kaguya yang masuk di list awal. Itu sebenernya udah dari awal fict ini saya konsepkan ada kaguya-chan namun masih ragu untuk masukannya ke list awal. Soalnya ada fict author-senpai yang dimana ada kaguya-chan. Jadi saya ragu dan akhirnya memberanikan diri hehe. :-)
Dan untuk sedikit konsep yang ada didalam fict chap 2 ini murni imajinasi kyo. Jadi jika ada author-senpai yang merasa kyo tiru, kyo tetap meminta maaf kepada semua reader dan author senpai yang merasa tersinggung.
Tapi sungguh ini murni imajinasi kyo. :-)
Spesial thank's for :
Muhammad Kamil, 1wahyutra26, Zero Ray's, Nhl, Aoki D. Hagane, fenixrojo, yuliosx, KidsNo TERROR13, mralan480, Paijo Payah, 666-avanger, AbL3h Namikaze, kioshi, Naruto Tamvans Lucifer, riyanh527, Riashime, lucifer, naruchigo, uchiha, no name, MIO M3 125, naruhina, broken heart, guest, zetsu, six path, kusanagi, nhl lover, Juubi No Okami, Dragon. O'connel, Darknest Falls, shirayuki..
Serta teman konyol kyo yang juga penasehat kyo haha.. yang sudah membantu kyo menyusun fict ini.
Thank's sobat!.. :-D
Dan beberapa akun yang tidak sengaja kena hapus kyo karena release yang kyo ulangi. Hehe..
Glosarium:
1.1. Tingkatan bahaya, ukuran para naga:
1. Medium: 3-7 meter
2. Large: 8-15 meter
3. Huge: 16-25 meter
4. Gargantuan: 26 meter lebih
5. Legend: unknown
1.2. Emblem: tingkatan para shinobi dan sorcerer yang berada diacademi dengan rupa sebuah lencana.
Sekali lagi kyo minta maaf bila ada salah yang sengaja ataupun tidak kyo lakukan.
Setidaknya tuangkan unek-unek readers-san lewat review agar semakin membuat kyo lebih baik lagi dalam menulis.
.
Next chap 3: yang tak ber'lambang'..
