Chapter : 3
World
Desclaimer: semua sumber anime yang bersangkutan bukan milik kyo.
Rate : M
Warning! : Gaje, ooc, AU, bahasa gak baku, imajinasi liar, typo dimana-mana, Isekai, gak suka gak usah baca, dll.
Pair: Naruto x..
Genre : Action, adventure, fantasi
Summary: dunia dengan makhluk selain manusia. Makhluk mitologi dan raksasa menjadi teror yang nyata. Manusia dengan kekuatan supernatural dari dua ras yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup mereka dari ancaman kehancuran sang 'malapetaka dunia'.
.
Chapter 3: yang tak ber'lambang'..
.
.
.
.
Dipagi hari yang cerah di kota soul. Suara kicauan burung terdengar merdu. Embun pagi yang masih terlihat direrumputan membuat kesan sejuk. Para petani dan lainnya beraktifitas seperti kebiasaan mereka masing-masing.
Disebuah asrama yang terletak tak jauh dari academi hagun. Hanya beberapa blok dari academi itu. Asrama itu terlihat tenang dengan bentuk bangunan tingkat dengan banyak ruangan yang terlihat dari banyaknya jendela dari luar. Bangunan itu terlihat luas karena memiliki taman pula didepannya. Seperti sebuah bangunan mewah.
Asrama ini adalah tempat tinggal bagi para murid academi hagun yang memang berasal dari luar kota ini. Tapi banyak juga yang tinggal di apartemen karna memang mereka memiliki banyak uang. Yang biasa tinggal diapartemen biasanya adalah keturunan clan bangsawan dari 'lima pilar' kedua ras.
.
Di salah satu kamar di asrama hagun terlihat seorang ipemuda berambut pirang tertidur bertelanjang berselang lama, iris blue shapire itu terlihat karna kelopak matanya yang terbuka. Bangun dan berjalan kearah kamar mandi untuk melakukan ritual paginya seperti biasa.
Setelah mandi, sang pemuda yang memiliki nama naruto shiba yang diambil dari marga ibunya karna dia tak tau siapa orangtua'nya yang sesungguhnya.
"hm?.." naruto hanya bergumam ketika melihat jam weker diatas nakas diruang tamunya yang menunjukkan masih pukul 5.30 pagi.
Masih terlalu pagi untuk berangkat ke academi. Kecuali kau adalah tukang kebun disana yang memang harus datang lebih awal sebelum para murid datang untuk menjaga kebersihan dilingkungan academi.
"masih terlalu pagi.. Lebih baik aku berlatih sebentar." Ucap naruto yang telah memakai pakaian berupa jaket putih berhodie, memakai celana trining hitam dan bersepatu. berjalan keluar menuju ke jalan. Berlari seperti biasanya dan beberapa latihan fisik lainnya.
Aktifitas rutinan pagi naruto.
.
Sudah hampir tiga puluh menit naruto berlari mengelilingi daerah-daerah dikota ini. Pemuda itu berhenti disebuah tempat pembangunan yang terlihat ada beberapa The Builder milik para pekerja disana.
Para builder itu adalah 'Mount' bagi para pekerja yang bertugas membangun suatu bangunan. Karna hanya dengan mount builder ini lah mereka dapat membangun bangunan dengan membawa bahan bangunan seberat apapun.
Karna jenis builder ini merupakan jenis mount yang mudah dijinakkan dan memiliki ketahanan tubuh yang kuat untuk ukuran mereka yang bisa dibilang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.
Hanya sekitar satu meter dan maksimal mereka dapat tumbuh hingga 7 meter. Bahkan legend builder yang pernah hidup hanya berukuran 10 meter.
The builder memiliki ciri fisik bertubuh panjang berbulu dengan kaki seperti Lizard yang sangat kokoh dan dapat merayap dan memanjat dibatuan, pohon, bangunan yang tinggi dengan telapak kaki-kakinya yang seperti penyedot. Memiliki punggung yang berlapis batu, lidah yang panjang seperti kadal, ekor berbulu yang sangat panjang dan tebal mengembang. Mereka juga type perenang yang baik.
Naruto melihat seorang pekerja bangunan itu yang tampak memberikan komando pada mountnya untuk membawa material kearah yang diinginkannya. Naruto berjalan dan berhenti didekat pekerja itu yang tampak mengetahui kedatangan naruto dan menoleh serta memberikan senyum diwajah tuanya.
"selamat pagi nak.." salam pekerja tua itu yang memiliki rambut hitam beruban memakai helm kontruksi kuning, berkumis dan berjanggut putih memakai kacamata dan bertubuh khas pekerja bangunan.
"pagi, paman.. sepertinya anda sangat sibuk ya paman?.." balas naruto sopan.
"yah, seperti yang kau lihat nak.. ini adalah proyek untuk membuat tempat tinggal milik Clan Phoenix.. dan ngomong-ngomong, namaku Tazuna, kepala bangun Di sini." Ucap kakek itu yang bernama tazuna.
"Naruto shiba, tazuna-san.." balas naruto yang menerima uluran tangan tazuna untuk berjabat tangan.
"kenapa kau kemari naruto?" tanya tazuna yang bingung knapa tiba-tiba ada seorang pemuda yang dia kira berumur 16-17 tahunan yang tertarik dengan bangun membangun.
Padahal anak muda yang sering kewat sini tidak ada yang mau melihat, apalagi berhenti di dinstruksi ini hanya untuk sekedar menyapa para pekerja.
Rata-rata pemuda pemudi hanya akan fokus pada (jutsu) ataupun [magic] yang berguna untuk menyerang maupun bertahan. bukan bangun membangun seperti dirinya.
"ntahlah paman.. Aku hanya melihat bangunan yang sepertinya akan indah jika sudah jadi ini.." naruto menjawap seraya menatap kearah proyek bangunan yang masih dalam proses itu.
"yah, ini adalah tanah salah satu bangsawan lima pilar dari Sorcerer. Mereka memintaku untuk membuatnya seindah mungkin,.. Tidak, tapi putri bungsu mereka yang memintanya padaku." Ucap tazuna dengan nada bangga sambil menepuk-nepuk dadanya.
"hm?.. tidak heran jika pondasinya tampak sedetai ini. Dan yang membuatku penasaran.. apakah builder putih itu milikmu paman?.." tanya naruto yang tampak tertarik melihat mount builder putih bergaris hitam yang sedang merayap keatas salah satu bangunan yang masih dalam proses itu.
"ya, naruto.. dia adalah jenis builder langka yang masih tersisa. 'White builder', betina." Jawap tazuna dengan senyum menatap mount'nya yang sedang melakukan tugasnya dengan baik diatas sana.
"sepertinya kau merawatnya dari kecil ne, paman?.." naruto tampak melihat sikap mount itu yang terlihat sangat jinak dan sepertinya memiliki daya pikat pada builder lain yang tampak banyak yang mendekati white builder itu.
"yah kau benar naruto. Dia aku rawat dari kecil saat aku menemukan dia yang baru lahir dengan ibunya yang tengah skarat.. dan aku membesarkanmya hingga sampai dia berukuran 3 meter ini, hahaha.." tazuna tampak terlarut dalam ceritanya dengan white builder itu.
"hm.. kau memang baik paman." Ucap naruto sambil tersenyum dan bersidekap menatap mount milik tazuna.
"yah, kurasa juga begitu.. dan ngomong-ngomong. Namanya adalah Shiry.." tazuna tampak nyengir karna agak merasa bersalah lantaran lupa memberitahukan nama mountnya pada naruto.
"hm?.. Shiry?." Tanya naruto agak bingung.
"yah, Shiry.. Aku mengambil nama dari warna bulunya yang putih.. karna jika shiro tidak cocok lantaran itu seperti jantan. Tapi dia betina, jadi aku menamainya Shiry." Tazuna tampak agak gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"hm?. Tak apa paman. Lagipula kau orang yang baik menurutku." Naruto hanya merespon sopan sambil menatap tazuna sebentar dan kembali menatap kearah proyek didepannya.
Tazuna tampak tertegun dengan perkataan naruto. Bukan karena pujiannya, tapi karna sikap naruto yang menghormati dirinya yang hanya seorang pekerja konstruksi yang bahkan tidak memiliki kemampuan untuk bertarung. hanya kemampuan berpikirnya yang cerdas dalam hal bangun membangun. ntahlah.. yang jelas pemuda disebelahnya ini tampak rendah hati dan sangat baik kepada orang yang bahkan dibawah derajat pemuda pirang itu.
"naruto.. Jika kau butuh sesuatu, kau bisa menghubungiku." Tazuna tampak menatap serius naruto dan mengambil sesuatu dari dalam sakunya dan menyerahkannya pada naruto.
"hm?. Baiklah paman." Naruto yang tampak bingung dengan ucapan kakek didepannya ini hanya bisa menurutinya saja dan menerima sebuah 'plate call' seukuran lima centi itu yang berbentuk persegi dengan ukiran diatasnya dan memasukkannya ke saku celananya.
"mm, naruto.. apa kau tidak sedang ada kegiatan atau apa?.." tanya tazuna heran.
Seketika mata blue shappire sang memilik surai pirang itu langsung membola sempurna, dan melihat sebuah 'Hand's Clock' di tangan kirinya dan dengan segera pemuda itu langsung berlari dengan kecepatan penuh kembali ke asrama.
"ha ha ha.. Dasar anak muda." Tazuna tampak tertawa sambil membalas kata 'aku pergi dulu paman!' dari naruto yang sambil berlari itu dengan lambaian tangan saja karna tidak kuat membalas perkataan pemuda itu karna harus tertawa.
Ntah apa yang ada dipikiran tazuna saat ini. Pemuda yang ditemuinya barusan sangat berbeda dari pemuda lain pada umumnya. Dan tazuna merasakan, jika sustu hari nanti pemuda itu akan sangat membantunya.
Begitupun sebaliknya.
Itulah yang dirasakan Tazuna saat ini tentang naruto. Pemuda rendah hati yang baik dan misterius menurutnya. Karna tazuna tak merasakan aura shinobi maupun sorcerer dalam tubuhnya yang tertutupi dengan ekspresi datar pemuda itu yang sempat diketahui tazuna sesaat.
Pemuda itu tampak nemaksakan kepribadiannya yg sepertinya cuek kepada orang lain dan memilih menunjukan ekspresinya pada tazuna. Karna dari logat bicaranya sudah terlihat dengan jelas. Pikir tazuna
"hah.. pemuda misterius." Ucap tazuna dan kembali memandang para pekerja lainnya dan kembali memberkan arahan bagi mount'nya dan pekerja lain.
.
.
.
_oOo_
.
.
.
"Hah.. Dasar merepotkan." Tampak seorang pemuda berambut pirang yang saat ini duduk disebuah kursi disamping tempat tidurnya saat ini.
Pemuda itu tampak mengeluh dan pasrah dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
Bagaimana tidak, setelah tadi dia sampai diasrama dan masuk kekamarnya untuk mandi yang kedua kalinya setelah berlatih tadi, dia hendak berganti pakaian seragam academinya dan bernia segera berangkat ke academi karna setengah jam lagi pelajaran pertama akan dimulai.
Tapi takdir berkata lain, pemuda ini malah menemui seorang gadis bersurai indigo berwana hitam beritis amethys yang sama-sama hanya memakai handuk!..
What the hell!
Apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis ini sampai-sampai masuk keruangannya tanpa izin?. Ya naruto tau walau asrama ini memang campuran antar laki-laki dan perempuan, tapi tidak diizinkan seorang gadis tinggal bersama seorang pria tanpa status pernikahan!.
"hahh.." sudah kesekian kalinya naruto menghembuskan nafasnya dipagi ini karna ulah gadis yang saat ini tidur dikasurnya ini dengan menggunakan selimut yang naruto miliki untyk menutupi tubuh gadis ini yang memang sangat idah bagi kaum pria.
"dia salah satu shinobi.." ucap naruto yang memandang datar kearah wajah putih bak porselen bersurai indigo didepannya yang sedang memejamkan matanya. pingsan.
Naruto dapat tau gadis ini adalah shinobi karna terasa dari aura chakra yang dimiliki gadis aneh ini.
Dan ngomong-ngomong knapa naruto malah duduk dikursi yang sengaja ia letakkan di pinggir kasurnya itu adalah karna ia ingin tau alasan dari gadis aneh itu bisa berada ditempatnya yang sepertinya gadis itu habis mandi di ruang tamu. Serta untuk berjaga-jaga jika gadis ini nanti malah nelakukan tindakan bodoh yang jelas akan merugikan naruto sebagai kaum pria.
Dan bodohnya naruto kenapa tidak merasakan hawa seseorang ditempatnya saat baru tiba tadi.
Mungkin efek dirinya yang terburu-buru.
Ngomong-ngomong masalah terburu-buru, naruto melihat gerakan tubuh gadis itu yang tampak menggeliat tak nyaman di balik selimut naruto yang dipakainya. Tak berselang lama, kelopak mata gadis itu pun terbuka perlahan.
"uhh~.. Dimana aku?, apa yang, KYAA!.."
Buagh! Duagh!
.
Dijalanan menuju academi hagun, jalanan yang biasanya digunakan oleh para siswa academi. Namun yang membedakan kali ini hanya jalan ini tampak sepi dari para siswa tak seperti biasanya.
Hanya tampak dua orang siswa berbeda gender yang berjalan dan satu manusia lagi tampak digendong dibelakang.
"ma-maafkan aku.." dari suaranya yang indah tampak seorang yang berada digendongan itu adalah seorang gadis.
"hm.." dan sang pemilik suara berat khas seorang pria terdengar dari orang yang menggendong gadis itu.
"a-apa kau ma-marah shiba-san?.. Aku tak sengaja ta-tadi." Gadis bersurai panjang indigo itu tampak merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya tadi di kamar naruto.
Terbukti dia yang saat ini digendong dipunggung naruto sambil mengalungkan tangannya ke leher naruto sambil membenamkan wajahnya yang memerah dipundak naruto.
Gadis pemalu. Batin naruto yang melirik gadis dibelakangnya dengan ekor matanya sambil tetap berjalan menuju academi.
"hm.. Tak masalah." Naruto hanya tetap memandang datar kedepan dengan hodie yaang menutupi surai pirangnya seperti biasanya.
"aku ba-baru tiba di kota ini setelah pulang ke kerajaan hyuga seminggu yang lalu. Ja-jadi aku tak tau ji-jika tempatku telah dihuni oleh di-dirimu shiba-san.. Ma-maaf.." ucap hinata lirih hampir seperti bisikan dengan nada yang memang mengisaratkan akan penyesalan.
Dia memang baru kembali dari kerajaan hyuga didaerah timur kota ini yang memang tidak terlalu jauh, tapi karna urusan mendadak gadis itu harus pulang. Dan ketika kembali ke tempatnya di asrama, dia sebenarnya heran kenapa tempatnya tampak rapi seperti berpenghuni namun kunci kamarnya tetap dia bawa. Dan dia berpikir akan mandi terlebih dahulu agar segera pergi ke academi setelah pulangnya nanti dia akan memeriksanya.
Ternyata yang dia dapatkan setelah mandi dan hendak berganti pakaian disalah satu dari dua kamar ditempat itu, malah seorang pemuda bertelanjang dada yang juga melihat dirinya hampir melepas handuk yang dipakainya untuk menutupi tubuh polosnya.
Dan acara saling melihat itu berakhir dengan gadis itu yang langsung pingsan namun dengan reflek yang baik, naruto berhasil menangkap tubuh pingsan gadis indigo itu sebelum handuk gadis itu benar-benar lepas dan menaruh gadis itu dikasurnya.
Dan saat gadis itu sadar, berakhir dengan pukulan dan tendangan keras yang langsung mengarah kewajah dan tubuh naruto. Walau tak berefek apapun. Hanya membuat dia mundur beberapa langkah.
"tak apa hyuga-san. Lagi pula wajar kau melakukan itu dengan keadan'mu yang hanya memakai handuk seperti itu.. kau pasti berpikir aku memperkosamu." Ucap naruto datar namun frontal membuat gadis dibelakangnya semakin memerah wajahnya.
"ma-maaf shiba-san.. Ha-habisnya kau membuatku takut." Ucap lirih hinata
"hm. Panggil saja aku naruto.." balas naruto menghiraukan tuduhan gadis cantik dibelakangnya.
"ba-baik na-naruto-san.. Dan pa-panggil saja aku hinata.." perkataannya yang lembut dan nadanya yang tampak gugup terdengar indah bagi siapapun yang mendengarnya.
Namun ntah dengan naruto yang hanya memasang wajah datar.
"hm.. Dan ngomong-ngomong, jika itu tadi bukan aku.. pria lain mungkin sudah 'memangsamu' karna tubuhmu itu.." dengan wajah datarnya, ucapan naruto yang frontal itu membuat hinata dibelakangnya kembali memerah dan membenamkan wajahnya dipundak naruto dengan lengannya yang mengalung dileher naruto semakin mengerat.
"ja-jangan bilang seperti itu.." hinata tampak berkata dengan nada yang lirih. Walau dihatinya juga bersyukur karna yang melihat keadaannya yang seperti itu adalah pemuda yang baik.
"hm.. Dan ngomong-ngomong, kau shinobi dari academi hagun?.." tanya naruto yang sebenarnya dia sudah tau dari seragam yang dipakai hinata dan lambang magatama di kerah bagian kanannya sejak diasrama tadi.
"iya, a-aku shinobi tahun kedua, dengan Rank Emblem Silver.." ucap hinata yang sangat lirih saat dia menyebutkan rank emblem'nya.
"tak masalah.. Kenapa kau harus malu dengan rank'mu.." ucap naruto yang sedikit melirik kearah hinata memberikan supportnya.
"mmm.. Ta-tapi-.." mata amethys hinata tampak sedikit membola ketika melihat apa yang dia lihat saat ini. Perkataannya seperti tercekat seketika ketika menatap
"kau sudah tau kan.." naruto yang tampak mengerti dengan gestur hinata hanya besikap biasa.
"ka-kau siswa tahun pertama ditahun ini?.." hinata tampak sedikit bertanya dan tak mau menyinggung perasaan pemuda yang telah berbaik hati menggendong dirinya dari tadi karna kakinya yang terkilir akibat salah berpijak setelah memberikan tendangan ke tubuh naruto.
Ntah bagaimana kejadiannya, tapi yang jelas ketika hinata mengingat peristiwa tadi yang ada dalam pikiran hinata hanya satu..
'aku seperti menendang sebuah batu. apakah karna aku tak memakai chakra?..' batin hinata ketika baru mengingat sedikit kejadian tadi dikamar naruto.
"hm.." jawab naruto.
"pa-pantas aku tak pernah melihatmu sebelumnya na-naruto-san." Ucap lirih hinata.
"untuk gadis pendiam dan pemalu sepertimu, kau crewet juga." Naruto kembali berkata frontal.
Karna inilah sifat naruto. Dia selalu berkata apa adanya. Yang terkadang berbandimg terbalik dengan sikapnya yang terlihat dingin kepada siapapun.
"uhmm.. Ma-maaf.." hinata kembali membenamkan wajahnya dileher naruto.
"sudah berapa kali kau minta maaf.. padahal kau tak bersalah." Ucap naruto datar dan tetap fokus mempertahankan lengan kokohnya yang menopang bongkahan daging empuk bagian bawah milik hinata.
"uhmm.." hinata hanya memerah ketika naruto membenarkan posisinya yang agak melorot dipunggung naruto.
Tubuhnya memanas ntah knapa.
Apakah ini efek dia yang pertama kali digendong oleh serang pria selain keluarganya?. Batin hinata. Karna sejak dia kecil tidak pernah ada yang memperlakukannya seperti ini kecuali ayahnya. Itupun saat dia masih berumur lima tahun.
"i-ni pertama kalinya bagiku.." sebuah suara yang sangat lirih bahkan telinga naruto yang sangat dekat hampir tak terdengar apapun.
"hm?.. apa kau bilang sesuatu?" tanya naruto yang bingung dan sedikit menoleh kebelakang karna terlihat dari hodienya serta memberhentikan langkahnya sejenak.
"A-AH!.. ti-tidak kok.." ucap hinata gelagapan. dan dia kembali merasakan jika naruto kembali berjalan.
"hm." Gumam naruto.
Tak terasa mereka mengobrol, mereka telah berada didepan gerbang academi hagun.
Sangat sepi. Dan sepertinya mereka telah terlambat masuk kelas.
"uhmm.. ma-maaf, telah membuatmu terlambat naruto-san.." hinat kembali menyembunyikan wajahnya.
"hm?.. tidak. Aku juga bersalah disini.." bantah naruto yang melirik hinata sejenak melalui ekor matanya dan kembali berjalanan masuk untuk ke kelas hinata mengantarkan gadis ini karna kakinya yang masih sakit digerakan.
Memang apa yang naruto katakana memang benar. Karna jelas-jelas naruto juga yang menyebabkan hinata sampai pingsan. Walaupun taka da unsur kesengajaan.
"trimakasih naruto-san.." hinata tersenyum walaupun naruto tak mlihatnya, namun hinata senang pemuda yang menurutnya baik ini mau menolongnya yang bahkan dia hanya shinobi rank silver ditahunnya yang kedua ini.
"hm.." naruto hanya terus berwajah datar membalas ucapan hinata.
Naruto terus berjalan ke gedung B. ke kelas hinata di lantai dua tempat murid tahun ke dua.
.
"baiklah.. jika kita berhadapan dengan salah satu monster dengan tingkat bahaya large, apa yang harus-.."
Tok tok tok
Suara sensei yang sedang mengajar itu tampak terhenti saat sedang menjelaskan teorinya karena sebuah ketukan pintu dari luar kelasnya.
"masuk!.." ucap sang sensei yang tampak agak mengeraskan suaranya agar siapapun yang berada di luar kelasnya mendengar ucapanya.
Kriet!
Pintu tampak terbuka dan menampakkan dua sosok manusia berbeda ras disana. Karena terlihat dari lambang yang berbeda posisi dan bentuk itu terlihat jelas oleh seluruh kelas.
Kelas tampak hening seketika.
"maaf ibiki-sensei.. aku kemari untuk mengantarkan hinata-san ke kelasnya karna kakinya yang tadi pagi terkilir.." ucap naruto yang masih menggendong hinata namun berbeda posisi. Bridal style.
"sebelumnya kenapa kalian terlambat?.." sensei yang tampak memiliki bekas luka di wajahnya itu tampak memasang wajah datar kearah kedua murid brbeda ras di depannya itu.
"ma-maaf sensei-.."
"itu karna ada sedikit kekeliruan informasi dari kepala sekolah tentang asrama kami sensei. Dan saya ingin mengurusnya saat jam itirahat nanti.."
Ucapan hinata tampak dipotong langsung oleh naruto yang tak kalah datar dari ibiki. Bahkan sepat mendapat tatapan tak percaya dari seluruh kelas.
'pssstt.. apa mereka berangkat bersama?'
'siapa pria itu? Berani sekali dia menyentuh Hinata-hime!'
'ntahlah.. tapi sepertinya dia pria yang selalu memakai penutup kepala misterius itu kan. Dan sepertinya dia laki-laki yang disebut tak 'Berlambang' dari ras sorcerer itu..'
'dasar menjijikan..'
Tatapan jijik, marah, merendahkan dan hinaan yang tiba-tiba terdengar itu membuat hinata yang tadi sempat menyembunyikan wajahnya karena memerah malu dan agak takut dimarahi oleh senseinya itu langsung menatap wajah naruto yang dimana ekspresi hinata tampak terkejut dengan kedua tangan yang menutupi mulutnya.
Wajah datar dan dingin.
Dari gesture pemuda pirang yang masih menggendong hinata, dapat hinata rasakan bahwa pemuda ini seperti tak terpengaruh karena hinaan-hinaan itu.
Satu hal yang dapat hinata simpulkan disini..
'jika itu aku.. pasti aku tak kan sekuat dirimu naruto-san..' batin hinata agak sedih. Sepertinya dia memang masih harus bersukur dengan apa yang didapatkannya selama ini.
"SUDAH DIAM!..saat ini adalah waktunya saya mengajar, dan masih dijam pelajaran saya. Jadi dilarang berbicara didalam kelas saat saya sedang berbicara!.." teriakan ibiki langsung membuat seluruh kelas diam seketika dengan raut wajah yang berbeda-beda.
"dan untukmu hyuga-san segera duduk dibangkumu, err.."
"naruto.." naruto yang tau maksut dari ibiki langsung memberitahukan namanya tanpa ada rasa takut sama sekali dihadapn murid-murid shinobi itu.
"silahkan naruto-san.." ibiki tampak memberikan isyarat pada naruto untuk menaruh hinata dimana bangkunya berada dengan tangannya.
"hm." Ucap pemuda pirang itu yang langsung kembali berjalan kea rah dimana bangku hinata berada dan mendudukkan hinata secara perlahan dan lembut.
"A-arigatou, naruto-san.. ma-maaf merepotkanmu.." hinata hanya mampu merona hebat di wajahnya yang tertunduk malu dihadapan banyak pasang mata, ini saat pertama kali diirinya di perlakukan bak orang yang itimewa dan agak memalukan memang. Karna secara tak langsung, mereka memang baru berkenalan. Dan sudah seperti sepasang kekasih di cerita dongeng.?
"hm.. tak perlu meminta maaf. Aku tak keberatan membantu seseorang.. karna kakimu yang masih sakit, apa kau perlu aku bawakan makanan atau minuman ketika istirahat?.." tawar naruto yang mencoba memberikan bantuan kepada hinata yang memang sepertinya akan kesusahan nantinya.
"ahh!.. ti-tidak usah naruto-san. Nanti aku akan titip ke teman-temanku saja. Lagipula kau berada digedung yang berbeda. A-akan sangat merepotan untukmu nantinya.." ucapan hinata begitu lirih hingga siapapun disana yang melihat hinata dalam mode malu-malu, pipi memerah dengan wajah yang tertunnduk dan kedua jari yang dimainkan didepan wajahnya membuat kaum pria tentunya mengeluarkan darah dari hidung?, dan tingkah aneh lainnya yang menurut naruto saat ini..
'menjijikkan..'
"bailah.. dan untuk masalah tempat tinggal kita diasrama, biar aku yang membicarakannya dengan kepala sekolah.."
Hinata yang mendengar ucapan naruto langsung menatap pemuda itu yang dimana sudah berjalan menjauh dari dirinya menuju pintu dimana pemuda itu melewati ibiki yang hanya menyaksikan opera sabun dadakan.
"ba-baiklah.." balas hinata lirih yang tampak melihat naruto berhenti tiba-tiba diambang pintu keluar kelas dengan gaya khasnya. Kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya, rambut pirangnya yang tertutupi hodie seragamnya. naruto memandang datar kearah hinata..
"jika permasalahan ini telah selesai, jangan masuk kekamar orang lagi tanpa mengetuk pintu.. aku tak mau terjadi hal yang tidak-tidak kepada orang sepolos dirimu.." ucap naruto datar dan langsung keluar dari kelas itu sambil menutup pintu kelas itu.
"APAAA!..."
Sekian detik kepergian naruto, terdengar dari luar kelas itu yang dimana seluruh murid didalam kelas hinata berteriak gaje dengan berbagai macam ekspresi.
"hah.. dasar anak muda jaman sekarang." ibiki tampak meutup wajahnya dengan telapak tangan kirinya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya prustasi dengan kelakukan anak jaman sekarang.?.. menurutnya.
Sedangkan hinata tampak telah pingsan diatas bangkunya dimana kepala dengan surai hitam indigonya seperti orang tertidur diatas mejanya dengan ilusi asap yang mengepul dan permukaan kulit putih porselennya telah berubah merah sepenuhnya.
.
.
.
.
_oOo_
.
.
.
.
Digedung A, sebuah ruangan yang terlihat rapi dengan berbagai macam dokumen diatas salah satu meja yang tampak menggunung. Ruangan yang berwarna putih dengan perabotan yang secukupnya serta beberapa foto dan piagam penghargaan tampak terlihat di dinding ruangan itu.
Terdapat tiga sosok manusia yang tampak sibuk dengan urusannya masing-masing. Salah seorang disitu adalah wanita yang kira-kira berusia lima puluh tahun namun tampak masih awet muda. Dan dua orang pria yang tampak seumuran dengan si wanita tapi berbeda warna surai dan modelnya.
"bagaimana menurutmu orochimaru?.." Tanya salah satu pria bersurai putih dengan gaya yang seperti landak, kepada rekannya yang duduk dikursinya dengan pakaian ala professor.
"khu..khu.. anak ini memang tampak seperti manusia biasa.." balas orang yang dipanggil orochimaru itu yang memiliki surai hitam panjang lurus seperti perempuan. Apalagi dengan kulitnya yang putih. Namun berbanding terbalik dengan tataan matana yang tajam bagaikan ular.
"kenapa kau meluluskannya anata?.." seorang wanita tampak ikut dalam perbincangan dua pria barusan, yang bertanya pada suaminya yang memiliki rambut putih panjang yang duduk dijendela seperti biasanya. Dan wanita tadi tampak duduk dikursi dengan meja kerjanya yang memiliki name tag 'kepala sekolah'.
"aku merasakan jika dia pemuda yang jenius tsuma.. walau sepertinya dia tak memiliki chakra ataupun mana dalam tubuhnya, tapi kecepatan, berpedang dan gaya bertarungnya bisa menutupi kekurangannya." Balas pria dijendela itu yang ternyata adalah suami dari si wanita bersurai pirang.
"apa yang dikatakan jiraiya itu memang benar tsunade.. lagipula kepandaian memHang lebih penting ketimbang seorang yang tak memiliki otak.. khu..khu.." orochimaru tampak tertawa khasnya menanggapi perkataan jiraiya.
"APA YANG KAU MAKSUD HA!.." jiraiya yang tampak tersinggung, emosi dengan menunjuk-nunjuk orochimaru dengan gajenya.
"khu.. khu.. tak ada jii-chan~.." orochimaru tampak menggunakan ekspresi menggoda khas perempuan dengan lidahnya yang menjulur menjilat bibirnya sendiri sambil menatap jiraiya.
Inilah perbedaan antara keduanya. Dimana orochimaru yang pintar dalam academic membuatnya menjadi salah satu shinobi yang jenius dalam membuat eksperimen-eksperimen yang sangat berguna bagi ras shinobi. Hingga membuatnya di juluki 'Profesor of shinobi II' karna terinspirasi dari salah satu pemilik gelar kage yang jenius dalam bereksperimen dan membuat jutsu-jutsu hebat. Yaitu Tobirama senju. Adik dari sang pahlawan Hashirama senju.
Sedangkan jiraiya adalah kebalikannya. Dia adalah orang yang ceroboh dari dulu. Tidak pernah mau berpikir keras, hanya latihan dan latihan yang dia sukai. Sehingga setiap dalam pertarugannya dulu, dia selalu menyerang terlebi dahulu tanpa berpikir panjang. Memang dia memiliki kekuatan yang dasyat. Sehigga dia dijuluki 'Sannin of Myobokuzan' karena tehnik (senjutsu) kataknya yang melegendaris.
Maka dari itu jiraiya merasa tersinggung dengan ucapan orochimaru yang sepetinya menghu=ina dirinya bodoh, secara tidak langsung.
Sedangkan tsunade, dia merupakan salah satu legenda juga sama dengan jiraiya dan orochimaru. Karna dulunya mereka adalah rekan. Tsunade terkenal dengan (Human Strengh)nya. Yang merupakan tingkatan lebih lanjut dari tehnik (Medic Nin) tingkat akhir miliknya. Dimana hanya dia seorang saja yang dapat menyempurnakan tehnik terlemah itu ketingkatan paling mematikan. Bahkan dia juga dijuluki 'De immortal' melebihi tingkat regenerasi clan phoenix. Karena julukan itu diberikan bukan tanpa sebab, melainkan karna tehnik tingkat akhir medicnya itu membuatnya bisa awet muda, dan jika melepaskan tehniknya dalam bertarung, membuatnya tak bisa mati walau terluka seperti apapun hingga waktu pemakaian tehniknya habis.
Mereka bertiga adalah mantan rank 'Legend' dulu. Dan saat ini menjadi shinobi Rank 'SS'. Sebutan tingkat rank untuk siapapun shinobi maupun sorcerer yang tak sedang menjalani proses academi.
Dengan kata lain ada dua rank. Rank internal academi dengan lambang sebuah lencana berupa Emblem. dan rank eksternal (luar academi)untuk siapapun dengan kemampuan mereka masing-masing dengan sebutan rank F keatas.
.
"HAA!.. buang wajah menjijikkanmu itu dasar cowok kelamin ganda!.." jiraiya tampak semakin gaje dengan ekspresi jijiknya bagaikan bertemu seorang laki-laki yang hendak 'memakan' dirinya.
Dia normal dan sudah mempunyai istri!. Batin jiraiya gaje.
"sudahlah kalian dasar idiot.. aku sedang sibuk disini, dan bisakah kalian diam!." Satu-satunya wanita disana yang merupakan pemilik nama tsunade senju itu semakin prustasi dengan keadan disekitarnya yang ramai ditambah pasukan kertas dimejanya yang tampak tak habis-habis? membuatnya semakin pusing.
"ba-baik tsuma.." jiraiya langsung nyengir dengan tangan mengisaratkan 'tidak-tidak' ketika melihat ekspresi marah istrinya dengan aura chakra yang menguar dan tangan yang mengepal menatap tajam kearah jiraiya.
Jiraiya masih normal! Dia tidak mau terkena serangan (Human Strengh)mematikan milik istrinya untuk yang kedua kalinya. Bahkan dulu ketika mereka masih menjadi teman, jiraiya masih ingat tulang-tulangnya yang remuk dan keadaannya yang kritis akibat SEBUAH pukulan penuh dari tsunade. Karna waktu itu dirinya mengintip tsunade yang mandi di onsen, atau bisa dibilang pemandian air panas.
Dia tak mau itu sampai terjadi lagi. Batin jiraiya horror.
"ehm.. lagipula aku tak menyangka jika salah satu pemilik [mana] terbesar dari klan shiba itu ternyata memiliki seorang kakak angkat yang berbanding terbalik dengan adiknya itu." Jiraiya kembali ke mode seriusnya sambil mengusap dagunya khas orang berpikir.
"kau benar anata. Miyuki-chan memang special. Selain [mana]nya yang melimpah seperti klan shinobi uzumaki, miyuki-chan juga memiliki Magic langka yang luar biasa.. tak seperti kakak angkatnya itu." Tsunade tampak sangat bangga dengan murid gadisnya yang sangat berbakat itu. Berbanding terbalik dengan ketika dia menyebut saudara angkat miyuki.
"sepertinya yang kau katakan benar tsuma.. Tapi aku tak meluluskannya begitu saja dan membuat dia memilih akan masuk di ras sesuai pilihannya, bukan karna tak bisa melihat sumber energinya. Melainkan karna suatu hal lain yang suatu saat kau akan tau dengan sendirinya." Jiraiya tampak membela pemuda yang menjadi bahan omongan mreka bertiga sambil memandang langit cerah dari jendela. Menerawang jauh keatas sana.
"aku tetap tak setuju dengan pendapatmu anata. Miyuki-chan adalah yang special." Tsunade tampak kembali menandatangi ribuan pasukan kertas yang bertumpuk dimejanya.
"khu.. khu.. kau tau tsunade, pemuda ini bisa menjadi sepertiku suatu saat nanti dengan kejeniusannya dibidang academik.." orochimaru tampak tertarik. Laki-laki mirip ular itu tampak tak menghiraukan apa yang diperdebatkan sepasang suami istri itu hanya kembali melihat sebuah berkas yang dimana isinya merupakan profil atau biodata dari siswa baru academi hagun di tahun ini. memiliki nama di sampul depannya yaitu..
'Naruto Shiba.'
.
.
.
.
_oOo_
.
.
.
.
Waktu istirahat adalah waktu yang sangat disenangi oleh para siswa manapun selain waktunya pulang tentunya. Tampak murid-murid academi hagun yang melakukan aktifitasnya masing-masing dijam istirahat ini. banyak yang pergi ke kantin untuk membeli makanan maupun minuman untuk mengisi perut mereka yang keroncongan minta diisi.
Namun terlihat disalah ruang auditorium digedung D. gedung yang merupakan tempat yang digunakan sebagai tempat rapat atau auditorium yang sangat luas dengan dua lantai. Dan terdapat pula ruangan-ruangan yang memiliki fungsi berbagai macam. Atau bisa disebut, gedung serba guna.
Seorang gadis bersurai perak dengan lambang bintang enam sudut didalam lingkaran terlihat dikerah bagian kirinya. Lambang layang-layang dibagian bahu kirinya, dan sebuah emblem 'Diamond'.
Gadis cantik itu tampak bersidekap di bawah dadanya membuat dadanya semakin terlihat besar. gadis itu tampak mengawasi seorang pemuda yang tampak membersihkan seluruh ruangan auditorium ini. seragam dari pemuda itu tampak dilepas dan hanya menyisakan kaus birunya saja yang kotor karena debu dan kotoran yang ada di auditorium ini. peluh tampak menghiasi wajah dan tubuhnya.
"apakah sudah selesai?.." gadis bersurai perak panjang itu tampak berbicara dengan laki-laki yang ada disitu. Karna saat ini hanya ada meraka berdua saja di auditorium satu ini.
"hm.." laki-laki bersurai pirang itu tampak berjalan kearah gadis perak itu yang tampak tersenyum puas karena hasil kerja si pirang.
"baik.. hukumanmu untuk hari ini telah selesai.." gadis pirang itu berucap seraya mengambil seragam pria dari kursi dibelakangnya dan menyodorkannya pada laki-laki pirang itu.
"hm.." si pirang beriris blie shappire itu tampak menerima seragamnya kembali degan wajah datarnya yang tak luntur.
"kau kuat juga ya naruto-san.. jika murid lain yang kutugaskan membersihkan auditorium seluas ini sendiri mereka tak akan bisa pulang karena harus menginap di academi ini karena kelelahan." Gadis perak itu tanpak menyeringai memandang wajah datar naruto yang hanya menatap balik gadis cantik didepannya itu.
"itu hal biasa.." ucap naruto datar sambil membersihkan kotoran yang menempel di pakaian dan tubuhnya.
"yah terserah kau saja naruto-san.. dan kuharap kau tidak akan terlambat lagi.. atau kau akan menerima hukuman yang lebih parah dari ini heh.." gadis itu tampak tersenyum dengan sangat sangat manis hingga membuat siapapun kaum laki-laki pasti akan bertekuk lutut padanya. Namun berbanding terbalik dengan apa yang dia katakana. Hukuman berat.
"aku tak peduli.. asal kau tidak merepotkanku dengan urusan peremuan, aku tak peduli hukuman apapun itu.." ucap naruto santai sambil memakai kembali seragamnya dan menutup kembali surai pirangnya dengan hodie seragamnya.
"oh.. baiklah jika kau menantangku naruto.. kita lihat saja nanti." Gadis silver itu tampak semakin tersenyum manis.
"hm.. hukumanku telah selesai'kan.. aku pergi dulu rosweiss-san." Naruto membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan gadis perak yang memiliki nama rossweiss Valkyrie itu.
"awas saja kau naruto-san. Aku adalah ketua umum dari sie kedisiplinan di academi ini. kita lihat hukuman apa yang cocok untukmu naruto-san." Rossweiss tampak memadang punggung naruto yang berjaan menjauh dangan jedua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya seperti biasanya.
"pemuda aneh.." ucap seseorang yang baru saja tiba di sebelah rossweiss.
"tidak jug Rias.. dia tampan, dan kuat." Rossweiss tampak kembali tersenyum kearah gadis bersurai merah crimson disebelahnya yang memeiliki kelas, ras, dan rank emblem yang sama dengannya.
"kau tertarik dengannya?.. murid tak berlambang dan tak memiliki emblem ditahun pertamanya itu?.. kau sedang sakit mata ross." Rias tampak menghina teman masa kecilnya itu dengan sedikit candaan tentunya.
"ha ha.. ntahlah rias. Aku hanya memandang dia kagum.." sanggah rosweiss menatap rias dengan senyumnya.
'mungkin.' Lanjutnya.
"ha?.. orang lemah seperti dia apanya yang special.." rias tampak lesu karna tingkah teman masa kecilnya ini.
Karna dari pandangan rias, tak ada yang hebat ataupn dibanggakan dari si naruto itu. Hanya mampu membersihkan seluruh ruang auditorium saja tanpa magic ataupun jutsu?, itu hal biasa menurutnya. hei.. bahkan dia bisa dalam sekejap membersihkan ruangan ini dengan megicnya. Ayolah, adaapa dengan penglihatan temannya ini..
"yah mungkin kau benar rias.. ayo kita pergi, aku lapar dari jam pertama harus mengawasi pemuda itu terus." Rosweiss tampak berjalan mendahului rias.
"hah.. iya-iya, lagipula aku juga baru sampai disini tau!.. bisa pelan sedikit gak sih!.." rias yang tiba-tiba ditinggal begitu saja hanya bisa marah-marah tak berarti. Karna memang dia baru sampai setelah dia diberitahu oleh salah satu murid dimana teman masa kecilnya itu. Dan langsung mendatanginya. Dan dari kejauhan rias melihat ross sedang berdua di ruangan seluas ini dengan seorang yang sangat jelas bagi rias.
Dangan murid yang tak'berlambang'.
Dan dia harus menyusul temannya itu yang dimana dia ditinggal pergi kekantin tanpa memikirkan kaki cantiknya itu yang lelah mencari si perak kurang ajar ini!. Batin rias.
.
.
.
.
_oOo_
.
.
.
.
"miyu-chan!.."
Disebuah taman di dekat area lapangan yang berada ditengah-tengah kelima gedung academi hagun. Terdengar suara seorang laki-laki yang berteriak kearah salah satu gadis yang duduk sendirian di salah satu bangku taman itu. Laki-laki itu tampak berkalan menghampiri gadis yang duduk memegang sebuah buku kecl itu.
Sedangkan gadis yang dipanggil namanya tampak menoleh keasal suara sambil menunjukkan senyumnya yang manis di wajahnya yang sangat cantik itu.
"kau brisik dobe.." sedangkan seorang laki-laki lain yang berada di sebelah pria yang berteriak tadi hanya memejamkan matanya sambil tetap berjalan tenang menuju gadis cantik bersurai lurus berwarna hitam yang dipanggil temannya tadi.
"DIAM kau Teme!.. ini urusanku dengan miyu-chan.." pria bersurai hitam spike itu tampak tak terima temannya mengganggu dirinya sambil menunjuk-nunjuk wajah temannya yang memiliki surai hitam khas chicken but.
"dobe.." si pantat ayam itu tampak tetap tenang menghadapi temannya yang berisik itu.
"mmh?.. ada apa menma-san, sasuke-san?.." gadis cantik itu berdiri dari duduknya dan menutup buku kecil yang dibacanya anggun. Tubuhnya yang indah dengan iris hitam dan surai panjang lurusnya dimana poninya rata tengah itu menambah kesan cantik untuk siapapun yang melihatnya. Kulit putih bak porselen itu tampak jelas diwajahnya yang agak tersinari oleh matahari yang menerobos masuk lewat sela-sela daunan pohon besar disampingnya itu.
"ah, hehe.. tidak kok miyu-chan.. kami hanya ingin bertemu denganmu saja." Ucap pemuda bersurai hitam spike sambil nyengir dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"bukannya kau yang bilang merindukannya?.." sahut pria disebelahnya.
"i-itu bohong!.. diam kau sasuke-teme!.." pemuda bersurai spike itu tampak malu-malu dengan sedikit semburat merah dipipinya.
"baiklah jika tak mau mengaku. Akan ku rebut darimu menma-dobe.." pria bernama sasuke itu tampak menyeringai.
"akan ku bunuh kau teme!.. tidak, aku akan memberitahukanmu pada kekasihmu terlebih dahulu.." sedangkan pria bernama menma itu tampak kembali mengancam sasuke.
"silahkan.. aku tak takut." Sasuke hanya semakin memperlebar seringainya.
"kau!.." menma yang tampak tersulut emosi langsung menatap sasuke tajam dimana si pelaku yang ditatap hanya memasang wajah penuh kemenangan.
"hei sudahlah.. apa yang kalian ributkan, sih?.." sedangkan satu-satunya gadis diantara mereka berdua yang menjadi topic bahasan hanya bisa pasrah dengan kelakuan kedua teman sekaligus rival itu jika selalu ada dirinya diantara kedua pemuda itu. maka keributan pasti terjadi antara keduanya.
"ti-tidak kok miyuki-chan.. kami ha-hany-.."
"KYA!.. itu sasuke-kun!.. dia sudah kembali dari Quest nya!.."
"itu juga menma-kun!.. pangeran kita telah kembali!.."
Baru saja sasuke dan menma yang sampai dan menghampiri miyuki, mereka langsung saja dikerumuni fans girl mereka. Karna mereka berdua memang idola di academi hagun ini. karna status mereka yang merupakan keturunan clan bangsawan lima pilar, ditambah lagi wajah mereka yang tampan masih ditambah lagi dengan kemampuan mereka bertarung sangat tidak diragukan lagi.
Uzumaki menma. Pemilik chakra yang melimpah khas clan uzumaki. Ditambah 'Wind element'nya yang kuat masih disupport dengan jutsu andalannya (Kagebunshin no jutsu), dan mewarisi 'Kekkai Genkai' khas uzumaki yaitu (Chain) chakra. Membuat dia bisa mencapai Rank 'Gold' ditahun keduannya ini.
Sedangkan Uchiha Sasuke, keturunan murni klan bangsawan lima pilar, uchiha. Menguasai 'Fire Element' khas uchiha dan memiliki (Sharinggan) dimatanya yang merupakan kekkai genkai dari clan uchiha. Bahkan salah satu yang disebut mata iblis itu memiliki kemampuan yang sangat mengerikan. Apalagi sasuke yang dicap sebagai jenius dari clan uchiha setelah kakaknya Itachi Uchiha, dapat membangkitkan tahap (Mangekyou Sharinggan) diusianya yang masih 17 tahun ini, walaupun belum sempurna dan masih tahap perkembangan awal. Namun itu adalah nilai plus bagi siapaun yang mengenal uchiha sasuke.
Apalagi semua itu membuat mereka berdua dijuluki sebagai 'Shinobi Gold From Hagun' oleh fansnya. Sehingga tersebar luas ke seluruh daerah di kerajaan vermilion. Dan mereka berdua merupakan shinobi ber'rank Gold ditahun kedua ini. Dengan kata lain mereka murid kelas dua.
Gadis anggun nan cantik itu tampak agak risih dengan keadaan ini. dimana dia ikut berada di antara fans yang mengerumuni sasuke dan menma. Akhirnya dia tersenyum manis dan memilih mundur untuk menjauh.
Berbeda dengan miyuki, dimana fansnya hanya akan melihatnya saja atau paling tidak hanya mendekat sedikit untuk menyapa. Tidak ada yang berani mendekati miyuki. Karna kemampuan langka miliknya, siapapun yang membuat miyuki tak senang akan sangat berbahaya.
Terutama kaum pria. Karna jika kaum perempuan miyuki masih bisa memakluminya.
Karna Fans girl sifat alami para gadis.
Tapi jika kaum pria yang mengganggunya seperti itu, maka jangan harap miyuki akan memakluminya. Karna selain kecantikannya dibalik sifat baik, ramah, anggunnya, terdapat monster mengerikan.
Itulah yang dipikirkan para pria tentang miyuki?.
.
Bruk!
"iittai!.."
Baru saja miyuki merasa lega karena bebas dari kerumunan fans girl dadakan temanya, ia harus merasakan peunggungnya menatap seseorang yang jelas lebih besar darinya hingga membuat dirinya terjatuh terduduk di dekat taman itu.
"maaf.."
Terdengar ditelinga miyuki jika orang yang ntah dia tabrak atau sebaliknya itu adalah seorang pria. Namun ia merasa tak mengenali suara pria itu.
"tak apa.. aku yang minta maaf.." gadis cantik itu hanya berdiri setelah menerima uluran tengan pemuda didepannya. Dan menatap datar pemuda berhodie itu yang memang lebih tinggi disbanding dirinya.
Miyuki tampak melihat pemuda yang dimana wajahnya agak kurag jelas karena tertutup bayangan hodie yang dipakai. Tapi sepertinya gadis anggun nan cantik ini seperti merasa familiar dengan pemuda didepannya.
Namun berbeda dengan pemuda berhodie itu, pemuda itu tampak agak tersenyum tulus namun sangat tersamarkan oleh wajah datarnya.
Akhirnya pemuda itu bisa bertemu dan bertatap langsung dengan gadis kecil kesanyangannya ini. walaupun sebenarnya kemarin dia bisa bertemu, namun karna naruto yang masih belum memiliki keberanian untuk menemuinya kemarin. Baru sekaranglah waktu yang mungkin belum tepat karena suasana yang tak mendukung.
Karna dari info yang beredar di academi ini, miyuki memang baru menyelesaikan Questnya dua hari yang lalu. Dan masuk baru kemarin. Jadi selama naruto melakukan tes masuk akademi, adiknya masih menjalankan 'Quest Rank A' keluar kota soul.
Dan itu semua kembali kepada keberanian pemuda pirang itu untuk menemui adiknya yang terpaksa harus ia tinggalkan dulu.
Naruto hanya merasa bersalah..
Apalagi soal kematian ibunya. Naruto semakin dilanda rasa bersalah yang lebih besar karena tak bisa melindungi ibu angkatnya. dan saat ini masih tersisa adik tersayangnya yang harus dia jaga.
Dipandangan naruto, miyuki tampak semakin cantik dilihat dari depan dibandingkan dari belakang saat ia melihatnya di depan gerbang academi kemarin saat berjalan bersama gadis bersurai merah yang dia tau dari murid-murid disini adalah Rias Gremory, dari clan bangsawan lima pilar, Gremory. Yang memang juga seorang sorcerer ber'rank Diamond dari kelas 3.
Serta seorang lagi yang naruto ingat memiliki surai hitam panjang diikat ponytail pita orange, adalah Himejima Akeno dari ras sorcerer kelas 3, yang merupakan sahabat kecil rias.
Keduanya adalah anggota gadis tercantik selain miyuki. Yang diberi julukan 'Most Beautiful Flower sorcerer from Hagun' dari para fans mereka. Dan masih banyak lagi informasi yang naruto ketahui julukan apa saja yang ada pada setiap murid 'spesial' yang ada di academi of knight 1, Hagun ini.
Dan miyuki tampak sangat anggun dengan seragam khas Hagun dengan lambang V berwarna emas dibahu kirinya. Lambang bintang enam sudut didalam lingkaran yang merupakan lambang ras sorcerer tersemat di kerah bagian kiri. Tak lupa sebuah Rank Emblem 'Gold' ditahun keduannya itu merupakan pencapaian maks untuk siswa kelas dua. Hanya tinggal menunggu ujian kenaikan rank saja.
Sungguh bukan emblem semata. Miyuki benar-benar kuat hingga bisa membuatnya sampai ke titik maks di tahun keduannya ini.
"kau telah tumbuh menjadi gadis yang cantik dan kuat.." naruto tampak menatap teduh iris hitam miyuki yang merupakan adiknya itu dengan rasa bangga dan senang dalam hatinya. walaupun naruto bukan anak kandung dari ibunya yang merupakan ibu kandung miyuki, tapi itu tak membuat pengorbanan seorang ibu itu yang menjaga dan merawat naruto ketika masih kecil.
Apapun yang dikatakan ibunya, naruto tau.. suatu saat kebenaran tentang siapa keluara naruto yang sesungguhnya pasti akan terungkap usai berjalannya waktu dan kerja keras naruto tentunya.
'dia.. jangan-jangan..' miyuki yang tampak sedikit mendengar gumamam naruto, tampak kaget sejenak seperti mengingat sesuatu. Karna terlihat dari body language'nya yang menegang dan bola matanya yang agak membola.
Namun semua itu hanya sesaat sebelum ekspersi dingin ditunjukkan kearah naruto tepat memandang wajah pemuda itu yang agak tertutup bayangan hodie'nya.
"aku baru ingat!.. jika ada seorang murid baru ditahun ini yang diberi julukan, yang tak ber'lambang' karena dia tak memiliki kedua sumber energy kedua ras.." miyuki yang teringat perkataan dari setiap murid academi hagun, dengan ciri yang sama seperti pemuda didepannya ini tiba-tiba berkata dengan agak keras diawal kalimat membuat semua siswa yang ada disana memandang kearah mereka berdua. Terutama kearah naruto yang saat ini agak kaget dengan respon dari adik tersayangnya itu.
'dia.. jadi begitu..' Batin naruto yang ikut memandang tak kalah datar dari miyuki yang saat ini menatapnya bagaikan seorang predator yang siap memangsa naruto saat itu juga.
Miyuki telah berubah.. Batin naruto.
"hm?.. kenapa kau berurusan dengan si cacat itu miyu-chan?.." menma yang juga mendengar ucapan miyuki, keluar dari kerumunan fans girlnya dan berjalan kearah miyuki dan berhenti tepat sebelah kiri miyuki. Yang otomatis membuat naruto menjadi sorot perhatian dari seluruh siswa yang ada disana.
"memangnya apa untungnya berurusan dengan orang gagal seperti dia.." sasuke tampak ikut berada disebelah kiri menma, ikut memojokkan naruto.
'haha.. murid yang cacat seperti dirimu tak pantas berada disini..'
'ya!, Dasar cacat!.. kau aib bagi ras sorcerer kau tau!.'
'pergi saja kau dari academi ini dasar pecundang!.."
Akibat ulah miyuki dan kedua pangeran itu, tampak seluruh siswa yang berkumpul mengerumuni naruto ikut memberikan cacian dan hinaan yang sangat pedih ditelinga bagi siapapun yang berada di posisi naruto saat ini..
Kau bisa bayangkan sendiri. Dipermalukan dan diinjak-injak harga dirimu oleh mereka yang semena-mena pada orang yang sedikit berbeda. Ini diskriminasi.
Apalagi yang menyebabkan masalah ini adalah dia..
Miyuki shiba..
Adik yang paling disayangi oleh naruto shiba yang merupakan anak angkat keluarga shiba..
Dan saat itu juga, julukan terburuk sepanjang sejarah kedua ras di academi hagun ada. Karena seorang yang berbeda dari mereka.. saat itu juga, julukan terburuk itu semakin menyebar luas diacademi hagun.
.
Julukan...
.
.
.
.
'Yang tak ber'lambang'..
.
.
.
.
To be continue…
A/N: Hello minna!.. hehe. Maaf kyo kembali lagi dengan lanjutan chap 3 dari WORLD..
Sebelumnya kyo ucapkan terimakasih untuk semua yang udah mereview, saran ataupun komen buat kyo. Apalagi ada salah satu akun di review yang komentarnya sangat-sangat membuat semangat kyo terpompa hingga maks! #PLAKK!.. #lebai lu thor! :-V
Yak, akunnya namanya adalah 'Waka-sama'.. hehe, thanks buat supportnya. Maklumlah kyo pendatang baru disini, walaupun udah bertahun-tahun kyo baca di fanfict disini dan baru-baru ini aja kyo buat sebuah karya yang gaje tentunya. Dan masih kalah dengan author tingkat dewa lainnya hehe.
Tapi tetep kyo sampaikan special thanks untuk siapapun yang udah review dan sebagainya. Itu sangat membantu kyo.
#Penting: Dan jika para readers-san berkenan ataupun penasaran dengan apa saja yang ada didalam fict WORLD ini, kalian bisa lihat imagenya tentang character spesies dragon, monster, mount dan sebagainya yang berhubungan dengan fict ini. kalian cari aja name profil fb kyo, yaitu..
KyoIgneel.
Sama dengan nama akun ffn ini. foto profilnya pun juga sama. Jadi biar lebih dapet feell'nya ketika membaca. Karna sekali lagi di FB kyo ada image dari style naruto di academi, spesies dragon, para monster, mount dan masih banyak lagi yang nanti bakal kyo posting imagenya disitu secara bertahap sesuai yang muncul dichapter-chapter fict ini. Jadi tinggal lihat imagenya di foto 'album WORLD' milik kyo :-D
Karena alasannya yang paling kuat adalah akan banyak spesies monster, naga, mount dan lain-lain yang akan sangat berperan penting di alur WORLD ini.
Karna bisa kyo katakan, bagai makanan tanpa garam. :-V
Sekali lagi, BAGI YANG BERMINAT aja.. karna tak ada unsur pemaksaan. Hehe :-D
Jika tidak, jadi temen FB kyo juga gk masalah kok #PLAKK! NGAREP LU THOR!.. hehe
:-V
Glosarium:
Mount: Seekor monster yang dapat dijinakkan (tergantung tingkat bahaya), dan biasa digunakan sebagai partner oleh kedua ras untuk dipanggil dan melakukan aktifitas apapun tergantung jenis dan kemampuan mount tersebut.
The Builder: seekor mount yang biasa dipergunakan oleh para pekerja untuk memudahkan membangun bangunan karena kemampuan mount itu sangat support untuk itu.
Tingkatan Rank Emblem di academi seluruh kerajaan didunia:
Class 1: 1. Bronze: 1000 point
2. Silver : 1500 point
3.2. Class 2: 3. Platinum: 2000 point
4. Diamond: 2500 point
3.3. Class 3: 5. Cristal: 3000 point
6: Master: 3500 point
3.4. After Graduate: 7. Legend: Specialization Quest
Kyo rasa cukup sampai disini dulu perjumpaan kita. :-V
Dan seperti di chap sebelumnya, kyo harap readers-san bersedia menuangkan unek-unek kalian di kolom REVIEW berupa kritik maupun saran. Itu akan sangat membantu kyo.
.
Next chapter 4: Eren Jaeger!?..
