World
Desclaimer: semua sumber anime yang bersangkutan bukan milik kyo.
Rate : M
Warning! : Gaje, ooc, AU, bahasa gak baku, imajinasi liar, typo dimana-mana, Isekai, gak suka gak usah baca!, dll.
Pair: Naruto x..
Genre : Action, adventure, fantasi.
Summary: dunia dengan makhluk selain manusia. Makhluk mitologi dan raksasa menjadi teror yang nyata. Manusia dengan kekuatan supernatural dari dua ras yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup mereka dari ancaman kehancuran sang 'malapetaka dunia'. sementara itu, Naruto, seorang pemuda yang masuk academi karena tujuannya. Harus dipandang sebelah mata karena keterbatasannya.
.
Chapter 10: Wood village part 3. the sealed and the dragon..
.
.
Opening Song: Hero's Bome Back! By nobodyknows.
.
Elen side.
.
Trank! Trank! Trank!
Kedua perempuan yang sedang melayang diudara diantara pohon-pohon yang tinggi itu terlihat masih beradu senjata tajam mereka. dentingan pedang berbeda itu terdengar nyaring ditelinga yang mendengarnya.
Trank!
Swuss! Swuss!
Kedua orang perempuan itu saling menjauh di serangan terakhir mereka yang saling beradu. Keduanya menjaga jarak.
"hah.. hah.. menyerahlah gadis kecil!.. dan serahkan nyawamu padaku!.." ucap wanita dengan dress yang sedang melayang dengan bertumpu pada kedua lututnya. Menatap gadis bersurai putih yang ada di depannya beberapa meter itu.
"hah.. kau lah yang seharusnya menyerah dan pergi dari sini. Atau aku yang akan membunuhmu!.." balas gadis bersurai putih itu yang juga dalam posisi yang sama.
"tak akan!.. aku tak akan menyerah dan kalah oleh gadis kecil sepertimu.." ucap wanita memakai dress itu.
Karena mereka berdua saat ini tampak kelelahan. Hingga masing-masing dari mereka memilih bertahan sembari saling mengobservasi keadaan.
"heh.. apa kau tak kabur seperti rekanmu Freed yang pengecut itu.. sebaiknya kau kabur saja seperti dia.." sindir gadis bersurai putih cantik yang diikat ponytail kesamping yang tak lain adalah Elen. menyeringai menatap lawannya Kalawarner yang menggeram marah.
"diam kau.. aku tau dia tak pergi begitu saja.. dia sedang menjalankan tugasnya.." balas Kalawarner sembari melihat ke arah dimana tubuh Freed tadi tergeletak. Dan sekarang tubuh itu telah tiada.
"apa maksutmu?.." Tanya Elen menatap tajam kearah Kalawarner.
"heh.. dia sedang menuju ke tempat dimana Naruto itu berada bodoh.." ucap Kalawarner menyeringai.
"a-apa!.." gumam Elen shok.
'Sial!.. si baka itu dalam bahaya. Tapi para Knight diatas sana juga sedang dalam keadaan terdesak. Baiklah..' batin Elen ketika pandangannya menatap Dragon diatas sana yang berhasil menggugurkan beberapa Knight.
'Wish, dengarlah aku.. bantulah para Knight diatas sana melawan Dragon itu..' Batin Elen berkomunikasi dengan Wish melalui koneksi batinnya.
'aku mengerti Elen-chan. Aku telah selesai dengan gadis kecil bernama Mitlet ini.. aku akan kesana.' Batin Wish membalas Elen.
'baiklah Wish.. trimakasih.' Balas Elen yang langsung memutuskan koneksi batinnya dan kembali menatap Kalawarner yang menatapnya bingung.
"apa yang kau lakukan gadis kecil?.. kita masih memiliki urusan disini." Ucap Kalawarner yang langsung menyiapkan magicnya dengan tangan kirinya yang diangkat ke atas.
Sring! Sring! Sring! Sring! Sring!
Muncul lima Magic circle yang ada disekitar Kalawarner yang saat ini menatap Elen dengan seringai kejam.
"heh.. aku juga berpikir seperti itu.." balas Elen yang juga menyiapkan kuda-kudanya dengan Arifar yang diposisikan disisi kanannya dengan genggaman yang semakin kuat.
Sring!
Cahaya seperti mulai berkumpul di bilah tajam Arifar yang seperti merespon pemiliknya itu. udara tampak berkumpul juga di sekitar Elen. Terutama di Long sword miliknya itu. dan semakin lama, angin itu semakin liar berputar disekeliling Arifar.
"kita lihat, siapa yang akan berakhir disini gadis kecil!.." teriak Kalawarner sembari mengarahkan tangan kirinya ke depan kea rah Elen.
[Light spears]!
Syutt! Syutt! Syutt!
Muncul puluhan tombak cahaya yang meluncur dari lima Magic circle itu dan meluncur cepat kearah Elen.
"masih terlalu dini untuk kau yakin bisa mengalahkanku!.." balas Elen tak mau kalah.
[Ley Admos]!
Sring!
Seluruh cahaya dan angin yang berputar liar disekeliling Elen dan Arifar menyatu di seluruh bilah tajam Arifar dengan permata merah diantara bilah dan gagangnya yang menyala terang. Dan diayunkan secara menyamping dari sisi kanan bawah ke atas kiri.
Wusss!
Dan muncullah sebuah lesatan bola angin besar dengan angin yang berputar liar di sisinya seperti tornado yang meluncur cepat menyambut puluhan tombak cahaya yang juga berada dijalur yang sama dengan serangan Elen.
Wuss! Wuss!
Blarrr!
Wuss! wuss!
Sebuah ledakan lumayan besar terjadi ketika kedua tehnik itu bertemu. Dan mengakibatkan gelombang angin disekitarnya. Tapi sayangnya [Ley Admos] milik Elen tak hanya sampai disitu. Tehnik itu masih utuh dan terus meluncur ke arah Kalawarner yang membolakan matanya menatap tehnik itu dan melempar tombak cahaya di tangan kanannya untuk menghalau serangan Elen.
Pyarr!
Bras! Brass! Brass!
"AAARRRGGG!.."
Tombak cahaya itu hancur menjadi partikel cahaya ketika menabrak serangan Elen. Membuat serangan itu langsung mengenai tubuh Kalawarner yang mengakibatkan tubuhnya seperti tersayat-sayat oleh pisau angin yang mengenai tubuhnya itu dan membuatnya ikut meluncur kebelakang bersama serangan Elen.
Blarr!
Tubuh Elen beserta tehnik itu menabrak pohon tinggi sebagai tempat tinggal para penduduk Wood hingga menciptakan ledakan kecil dan asap yang menutupinya.
"hah.. hah.. terimakasih Arifar.." ucap Elen pada pedangnya yang dia lihat saat ini disisi kanannya.
Sring!
Dan seperti pedang itu merespon ucapan pemiliknya dengan sinar merah di permata itu. angin juga seperti berhembus lembut di sekitar Arifar karena responnya.
Pandangan Elen mengarah pada asap yang mulai menghilang dihadapannya itu. dan memperlihatkan tubuh Kalawarner yang punggungnya menancap dalam cekungan di pohon besar itu. seluruh tubuhnya terlihat penuh luka sayatan dengan darah yang mengucur dari semua luka sayatan yang tak terhitung jumlahnya itu.
Bahkan pakaian yang dipakainya telah lenyap karena tersayat tehnik Elen itu. matanya pun melotot dengan pandangan kosong seperti tak ada kehidupan didalamnya.
"aku akan membantu para Knight itu dulu bersama Wish.. setelah itu aku akan datang padamu Baka.." gumam Elen yang kemudian pergi ke atas dimana terlihat Wish sedang terbang dengan ukuran sesungguhnya ke arah tempat Fire Dragon itu berada.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Asia and Tigre side.
.
Sring!
Muncul lingkaran sihir di balkon diluar ruangan Shion. Dan muncullan seorang Knight yang langsung berlari menuju dua orang berbeda gender yang ada di hadapannya yang terlihat barus selesai mengikat dua tubuh gadis.
"Asia-hime, Tigre-sama.. maaf hamba datang terlambat. Diatas sana, dibagian langit utara desa seekor Fire Dragon sedang menyerang membabi buta. Banyak para knight kita yang tewas.." lapor Knight itu dengan suara yang terlihat menahan sakit.
Karena ditubuh Knight itu memang terlihat luka bakar di tangan kiri dan separuh tubuhnya yang tak lagi terlapisi zirah besinya.
"Knight-san tenanglah. Biar aku mengobati lukamu dulu.." ucap Asia yang langsung berada disamping Knight itu dan mengobati luka itu dengan Secred gearnya.
"aku tau.. aku juga baru menerima informasi tentang Dragon itu beberapa jam lalu sebelum aku melawan gadis aneh ini.. jadi kau sebaiknya berada disini dulu dan bantu Asia-hime menjaga kedua gadis ini.. aku akan pergi membantu Wish.." titah Tigre yang langsung pergi dari sana dengan magic [Fly] menuju ke tempat Wish.
Sementara Knight itu hanya mengangguk setuju dengan wajah serius.
"Asia-hime, siapa mereka?.." Tanya Knight itu.
"mereka berdua adalah rekan dari kelompok yang mencuri Crystal itu. Wish-san dengan mudah melumpuhkan gadis kecil bernama Mitlet itu dan membawanya kemari.. dan Tigre-san juga membuat gadis bernama Raynere itu tak sadarkan diri setelah berusaha mengejar Naruto-san.." jelas Asia.
Mereka berdua terduduk sembari Asia masih mengobati Knight itu. pandangan kedua manusia berbeda gender itu menatap kedua gadis yang saling terikat membelakangi di dekat tembok yang berlubang itu.
"begitu ya.. tapi Asia-hime, bagaimana dengan para pemberontak yang tersisa?.." Tanya Knight itu kembali.
"kata Tigre-san, mereka telah berhasil diatasi ketika berusaha menyerang Nee-sama.. tapi sisanya masih melawan Knight kita yang ada di bagian timur dan selatan.." jawab Asia dengan senyum lega.
"syukurlah Asia-hime kalau begitu.." Kngiht itu kembali menatap kedua gadis yang terikat tak sadarkan diri didepannya itu.
'Naruto-san.. ku harap kau selamat..' batin Asia yang melihat kemana arah Naruto dan Shion sebelumnya pergi.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Naruto side.
.
Seorang berjubah hitam yang berdiri diatas mulut gua berlatarkan bulan purnama itu. menatap pemuda yang jauh didepannya yang balik menatapnya tanpa ada rasa takut sedikitpun dari iris blue shapire pemuda bersurai pirang itu.
Tatapan datar tanpa rasa takut dipancarkan oleh pemuda bersurai pirang spike yang memanggul Great sword setinggi tubuhnya itu dipundaknya. Tanpa menghiraukan ratusan mayat hidup yang siap menyerang kapan saja atas perintah pria berjubah hitam.
Bahkan anjing raksasa berkepala tiga yang meneteskan liurnya itu juga tak membuat gentar pemuda bersurai pirang yang terlihat santai dengan tangan kanan dimasukkan ke saku celananya itu.
Pakaian merah dengan jubah biru panjang se mata kaki yang tak dikancing dan berhodie itu berkibar liar diterpa angin malam ini. celana panjang hitam dengan sepatu hitam yang dipakainya juga terlihat cocok untuk pemuda bernama Naruto itu.
Tantou yang pemberian ibunya juga terlihat di pinggang belakangnya.
"kau tau Naruto?. selama ini kita, ras manusia selalu diteror oleh para makhluk raksasa itu. bahkan umat manusia pernah hampir punah kala itu.." ucap pria berjubah hitam yang tak lain adalah Kokabiel dengan wajah serius.
"aku tau. memang apa tujuanmu dengan semua ini?.." Tanya Naruti datar.
"tujuanku hanya satu.. aku ingin membangkitkan'nya'.. dan membuat dia memimpin kita, umat manusia untuk menuju ke kemenangan melawan para Dragon, Magical beast, dan monster yang ada didunia ini.. dengan begitu, kepunahan tidak akan terjadi pada kita.. tapi pada para makhluk itu.." jawab Kokabiel.
"kau tau?. apa yang kau lakukan ini salah. Walaupun tujuanmu mulia, tapi akibat ulahmu banyak korban jiwa yang berjatuhan.. apa kau sudah tau apa yang akan kau panggil itu?, dan lagi jika itu akan membantu kita.. jika tidak?.. kitalah yang akan binasa.." ucap Naruto.
"kau terlalu naif Naruto.. kau tau?. kita memang perlu mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Pengorbanan kecil seperti itu bukanlah apa-apa untuk kemenangan kita.." Kokabiel bersidekap dada menatap datar Naruto.
"aku akui. Aku memang tak hidup lebih lama dari dirimu.. dan aku yakin kau pasti melakukan ini karena alasan lain.. tapi yang pasti, aku pernah kehilangan orang yang berharga bagiku.. tapi aku dapat membedakan apa yang harus ku lakukan, dan apa yang tidak harus kulakan.." ucap Naruto.
"sudahlah Naruto. bergabunglah denganku, dengan begitu kita bisa mewujudkan kejayaan umat manusia.. agar kita tak lagi takut untuk keluar benteng. Agar setiap generasi muda dapat bermain dengan bebas dimanapun mereka berada!.." teriak Kokabiel diakhir kalimatnya.
"kau gila Kokabiel. aku tak akan bergabung denganmu dengan hal yang belum tentu akan berhasil untuk umat manusia.. dan dikhawatirkan akan berbalik melawan.. masih ada jalan untuk membuat umat manusia tak lagi menjadi mangsa.." Naruto tak mau kalah.
"hahahah.. kau memang terlalu naif Naruto!.. tak ada jalan lain selain melawan!.. apapun yang terjadi, menjadi teman atau musuh,.. dia harus dibangkitkan.. kita tak akan tau jika tak mencobanya Naruto.. maka dari itu,.. ku katakan sekali lagi. Bergabunglah denganku.. demi umat manusia.." ucap Kokabiel yang mengulurkan tangannya kedepan seperti menyambut Naruto.
"apa yang kau bilang memang benar.. tapi prinsipku sangat berlawanan denganmu.. maka dari itu,. akan ku katakan sekali lagi.. aku menolak.." tolak Naruto datar.
"heh.. aku tau kau akan menolak.. kau tau?, jika kau tak mau bergabung, maka kau juga akan.. menjadi yang dikorbankan selanjutnya.. untuk kebangkitannya!.. dan untuk kejayaan umat manusia!.." teriak Kokabiel yang wajahnya mengeras saat ini. kedua tangannya mengepal menatap wajah datar Naruto dari kejauhan itu.
Sring!
"sudah cukup kau bicara tentang kejayaan.. yang kau lakukan hanya memperparah keadaan umat manusia.. maka dari itu,. aku yang akan menghentikanmu disini Kokabiel.." Naruto telah siap dengan Saber yang berada disisi kirinya.
"dasar naif.. habisi dia!.." titah Kokabiel datar.
Ghaaa! Groaarr!
Seketika itu, para makhluk bagaikan semut dan gajah itu langsung merengsek maju. Berlari dengan kecepatan mereka masing-masing kearah Naruto.
Bagaikan slow motion. Dipandangan Naruto saat ini pasukan mayat hidup dan Cerberus di barisan paling belakang berlari menuju kearahnya dengan berlatarkan bulan purnama dan Kokabiel diatas mulut gua itu.
Sementara iris blue shapire pemuda pirang itu hanya menatap datar mereka semua. Tak ada perasaan takut. perasaan ingin mundur. perasaan gentar.
Naruto menghirup nafas untuk mengisi paru-parunya sembari mendongak dengan mata terpejam. Dan menghembuskannya lagi secara perlahan dengan mata terbuka perlahan dan wajah kembali menghadap kedepan.
Genggaman tangannya pada Saber semakin erat. Tatapan datarnya berubah menjadi dingin sedingin es.
Bunuh semua perasaan itu saat ini.
Bunuh semua perasaan yang ada.
Yang ada hanyalah,. Tekat api!.
Batin Naruto yang masih dalam pandangan slow motion, dia melompat dari atas batu itu. dan mendarat di tanah dengan posisi merendah. Mendongak memandang ratusan pasukan yang berlari kearahnya.
Ghaa! Groarr!
Drap! Drap! Drap! Drap! Drap! Drap!
Drap! Drap! Drap! Drap! Drap! Drap!
Ratusan pasukan itu berlari kearahnya.
Wuss!
Naruto pun juga langsung ikut melesat kearah ratusan pasukan dan Cerberus itu dengan kecepatannya dan Saber digenggam terbalik. Pandangannya focus menatap semua musuh yang ada di depannya.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Wish side.
.
Seekor Naga yang melayang diudara dengan sepasang sayapnya yang lebar itu sedang menyemburkan api berintensitas tingginya kea rah para Knight yang saat ini menyerangnya dengan kewalahan.
'Arrgghh!'
Suara Knight yang terpanggang itu mengalun diudara. Dan tubuhnya yang menghitam hangus terbakar itupun jatuh bersamaan dengan Mount mereka masing-masing.
Sementara itu, tanpa diketahui oleh Grimtalon Drake Dragon. White Shenlong Dragon, Wish sedang terbang dengan kecepatan penuhnya dari belakang Fire dragon itu.
Sring!
Bruss!
Wish yang telah menjadi ukuran tubuhnya yang sebenarnya yaitu Huge dengan panjang tubuh yang jelas lebih panjang Wish daripada Grimtalon. Tampak mengumpulkan energy didepan moncongnya sembari meluncur itu. dan menembakkan sebuah bola angin yang berputar liar kearah Grimtalon.
Brass!
Groarr!
Grimtalon meraung keras ketika punggungnya terkena serangan Wish yang langsung menciptakan luka sayatan kesegala arah itu. darah merembes dari sisik Grimtalon.
Groarr!
Wish meraung keras ketika sampai di hadapan Grimtalon yang telah memutar tubuhnya menghadap Wish.
Groarr!
Bruss!
Grimtalon yang tau siapa penyerangnya itu langsung menyemburkan apinya ke arah Wish.
Wuss!
Namun Wish dengan tubuhnya yang ramping, dia dapat terbang menghindari semburan api itu dengan mudah.
Wuss!
Bruss!
Wish yang masih meliukkan tubuhnya menghindari semburan api Grimtalon, meluncur ke arah Grim yang langsung menyemburkan angin tajam dari moncongnya kearah tubuh Grim.
Brass!
Groarr!
Grim yang tubuhnya kembali terluka akibat serangan Wish meraung keras. mengakibatkan seluruh Knight yang terlihat menyaksikan pertarungan dua Dragon itu membolakan matanya.
Karena tak percaya, bahwa sebuah serangan dari Wish saja dapat membuat luka di tubuh Grim. Padahal serangan mereka tampak hanya bagaikan jarum yang menusuk sisik tebal Grim. Maka dari itu, sejak tadi mereka tak membuat luka yang berarti untuk Grim.
Sring!
BRUSSS!
Grimtalon yang semakin marah, mengumpulkan energinya di depan moncongnya dan langsung menyemburkan api yang lebih besar dari sebelumnya kearah Wish yang masih terbang meliuk-liukkan tubuhnya untuk menghindari serangannya.
Groarr!
Wuss!
Wish yang tak mau terus diserang, menghindari semburan api yang masih berlangsung itu dengan memutari semburan api itu sembari terbang ke arah Grimtalon yang tampak membolakan mata beriris vertical itu.
Crass!
Groarr!
Setelah Wish sampai didepan wajah Grim, dia melayangkan tangan bercakarnya untuk mencakar wajah Grim yang tepat mengenai separuh sisi kiri wajahnya. Hingga mengakibatkan penglihatan kirinya buta karena mata kirinya terkena serangan Wish. Darah merembes dari bekas empat cakar Wish yang mengenai wajah dan matanya itu membuatnya meraung kesakitan dan menghentikan serangan apinya.
Wuss!
Groarr!
Tak mau berhenti, Wish kembali terbang turun menuju Grim yang terlihat meraung kesakitan itu untuk memberikan Claws miliknya lagi.
Groarr!
Bruag!
Namun tanpa disangka Wish, ketika lengan dengan cakarnya itu hampir mengenai wajah Grim. Sebuah lengan yang lebih besar dari miliknya terayun kearah tubuhnya. Hingga mengakibatkan Wish terpelanting ke sisi kananya.
Groarr!
Wish meraung ketika berhasil menyetabilkan tubuh besarnya menghadap Grim yang juga menghadapnya. Dan tau jika yang mengenainya barusan adalah tangan kanan bercakar milik Grim yang memang lebih besar dari tangan dan kaki Wish.
Groarr!
Groarr!
Kedua Dragon itu saling meraung menatap musuh mereka. dimana Wish yang melayang tanpa sayap yang meliuk-liukan tubuhnya keatas dan kebawah. Dan Grimtalon yang mengepakkan sayapnya untuk melayang.
Wuss! Wuss!
Kedua Dragon yang berbeda jenis itu langsung terbang merengsek maju berusaha mengikis jarak diantara mereka.
Bruagh! Srett!
Groarr!
Wish yang akan menyerang dengan cakarnya itu harus gagal ketika tubuhnya terkena lebih dulu cakaran dari lengan kekar Grim. Namun tak sampai disitu, Wish membuat tubuhnya yang terpelanting itu melilit leher Grim hingga membuat Fire Dragon itu meraung.
Wuss!
Tubuh Wish yang melilit leher Grim dibuat kerepotan karena Grim yang malah menjatuhkan tubuhnya karena tak kuat menahan berat tubuhnya dan Wish.
Wuss!
Brakk!
Groarr!
Namun perkiraan Wish salah, malah Grimtalon kembali mengepakkan sayap lebarnya ketika hampir menyentuh tanah dengan pepohonan hutan itu. dan membuat Wish meraung karena tubuhnya di cengkram oleh cakar Grim yang diseret di tanah itu yang juga menabrak pepohonan.
Grauk!
Groarr!
Namun dalam keadaan yang terpojok, Wish menggerakkan kepalanya yang memiliki leher lebih panjang itu dan menggigit pangkal leher dari kepala Grim dengan keras bersamaan tubuhnya yang masih diseret itu. hingga membuat Grim meraung kesakitan dengan darah merembes dari pangkal lehernya itu.
Wuss!
Wish yang berhasil melepaskan cengkraman lengan kekar Grim kembali meliuk-liukkan tubuh panjangnya untuk terbang keatas dengan tangan depannya yang balik mencengkram pangkal bawah leher dengan tubuh Grim.
Grass!
Groarr!
Namun Grim yang dibawa terbang oleh Wish, tak mau tinggal diam karena tubuhnya yang kesakitan. Dia mencenkram tubuh panjang Wish dengan tangan bercarkarnya dan memperdalam tusukan cakarnya pada cengkramannya ditubuh Wish. Hingga membuat White Shenlong itu meraung kesakitan dalam gigitannya.
Wuss!
Brakk!
Groarr!
Wish yang masih memimpin terbangnya ini langsung meluncur turun dengan cepat dan langsung menghantamkan tubuh Grim pada dinding kayu besar yang ada di desa Wood bagian utara itu hingga membuat Grim meraung kesakitan dengan debu yang mengepul.
Wuss!
Tanpa disangka, ternyata Wish telah melepaskan cengkramannya dan cengkraman dtubuhnya dan terbang keatas langit lagi. Dan melayang diatas sana menatap tajam kepulan debu dibawahnya.
"Wish!../ Wish-san!.."
Namun tiba-tiba perhatian Wish teralihkan dengan dua orang berbeda gender yang baru tiba di sisi kanan dan kirinya dengan terbang menggunakan Magic [Fly] dan menatap khawatir pada dirinya.
"Elen-chan, Tigre-san.. apa yang kalian berdua lakukan disini?. Disini berbahaya, cepat pergilah!.." titah Wish yang kembali menatap tajam kepulan debu dibawahnya itu.
"tidak Wish!.. aku akan membantumu!.. aku tak bisa membiarkanmu sampai terluka seperti ini. apalagi jika sampai kau ma-.."
"tenanglah Elen-chan.. aku tak akan mati dengan mudah hanya karena melawan seekor Dragon seperti itu.. kau tau kan julukanku 'Legend Dragon White Shenlong'.. aku dan pendahuluku tak akan mendapatkan gelar itu begitu saja jika mati hanya karena melawan satu Fire Dragon.. kami para Legend Dragon memiliki ketahanan tubuh yang melebihi Dragon biasa. Dan lagi kami masih memiliki keunggulan lainnya ketimbang para Dragon itu.." ucap Wish memotong ucapan Elen sembari tersenyum menatap wajah sedih Elen yang melihat luka ditubuh panjangnya itu.
"aku tau Wish,. Kau memang pernah mengatakan itu semua padaku. Tapi tetap saja aku khawatir padamu!.." ucap Elen yang menatap Wish dengan pandangan yang sulit diartikan.
Sementara Tigre hanya diam membisu menatap perdebatan kedua makhluk berbeda jenis yang menjadi partner itu. pandangannya beralih menatap para Knigh yang melayang dengan Mount mereka yang terlihat menjaga jarak dari pertarungan kedua Dragon itu.
"Wish-san.. apa yang dikatakan Elen-san benar. Walaupun aku percaya seekor Legend Dragon tak akan kalah hanya melawan seekor Dragon biasa.. tapi lebih baik kita melawannya bersamaan. Karena aku juga memiliki urusan dengan Grimtalon itu karena telah menghabisi puluhan Knight'ku.. jadi aku mohon, terimalah bantuan dari kami untuk saat ini Wish-san!.." ucap Tigre yakin setelah beberapa saat membisu.
Sementara kedua makhluk berbeda itu menatap Tigre dengan pandangan yang juga sulit diartikan.
"baiklah jika itu kemauan kalian berdua.. untuk kali ini aku akan membiarkan kalian berdua membantuku walaupun sebenarnya aku bisa mengalahkannya sendirian.." ucap Wish dengan nada yang dibuat sombong dan seringai dimoncongnya.
"heh.. jangan sombong kau Wish.. kita lihat siapa yang akan menumbangkan Grimtalon itu.." Elen tak mau kalah dengan semangatnya yang kembali membara.
"kalian berdua cukup melihat saja.. aku dan busurku yang akan menghabisinya.." Tigre juga tampak kembali bersemangat dan menyiapkan busur berwarna coklat miliknya.
kedua orang dan seekor White Shenlong itu menatap tajam seekor Dragon yang tampak berdiri kaki dan tangannya menatap kearah mereka bertiga dengan pandangan tajam pula.
Groarr!
Wuss!
Grimtalon meraung keras hingga terdengar diseluruh desa ini. dan terbang keatas dengan sayap yang terlihat berlubang dibeberapa bagian karena tertusuk dinding batang kayu besar dan lancip itu.
Elen dengan menggenggam Arifar yang tampak menaiki punggung Wish dan Tigre yang melayang dengan [Fly] mengarahkan busurnya kearah Grimtalon didepan mereka beberapa meter itu.
Dan Wish yang melayang dengan miluk-liukkan tubuhnya menatap tajam Grimtalon.
"kalian semua! Pergilah menuju ke desa bagian timur dan selatan!.. bantu para Knight lain menghabisi para pemberontak!.. cepat laksanakan!, biar kami bertiga yang menghabisi Kadal keparat ini!.." Tigre berteriak keras dan dipatuhi oleh sisa Knight yang melayang menjaga jarak disekitar mereka beberapa meter itu.
Hingga tak ada lagi Knight yang melayang disekitar mereka. dan menyisakan dua Dragon dan dua Sorcerer dengan kemampuan masing-masing mereka.
Groarr!
Groarr!
Kedua Dragon itu saling meraung keras bersiap kembali bertarung.
"heya!.."
Wuss!
Wuss! Wuss!
Kedua kubu itu terbang maju berusaha kembali mengikis jarak diantara mereka dan melakukan pertarungan yang tadi sempat tertunda itu.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Naruto side.
.
Naruto berlari dengan kecepatannya mengikis jarak dengan ratusan pasukan mayat hidup itu. hingga sampai tepat dihadapannya beberapa meter.
Wuss!
Brakk!
Hingga tepat didepannya, Naruto melompat kedepan dengan kaki kanan yang ditekuk kedepan hingga lututnya berada didepan tubuhnya hingga mengenai tubuh mayat hidup yang ada di paling depan dan terdorong dengan keras mengenai mayat hidup lain yang ada dibelakangnya.
Srett!
Jrass! Jrass! Jrass! Jrass! Jrass!
Setelah berhasil dan mendarat dengan tubuh merendah, Naruto kembali berlari kedepan dan mengayunkan Saber horizontal hingga 180 derajat. Dimana ukuran Saber memang lebih unggul karena ukuran pedang itu yang panjang. Dan membelah beberapa mayat hidup di disamping dan depannya menjadi dua.
Crass! Crass!
Tak mau hanya sampai disitu, dia kembali mengayunkan pedangnya dan kembali membelah mayat hidup yang ada didepannya yang berusaha membelahnya.
Ghaaa!
Wuss!
Crass!
Beberapa mayat hidup kembali mengayunkan senjata mereka secara besamaan. Namun dengan reflek yang terlatih, Naruto melompat keatas hingga serangan mereka saling mengenai satu sama lain.
Sring!
Sembari melayang diudara karena lompatannya, dia mengarahkan Saber dikakinya dan mengapit gagangnya dengan kedua kakinya. Dan mendorong dengan keras kebawah sembari tubuhnya meluncur turun dengan cepat, dimana para kumpulan mayat hidup itu berusaha menyambutnya.
Blarr!
Ghaaa!
Kumpulan mayat hidup yang berada di jalur serangan Naruto langsung hancur karena serangan udara Naruto dan menciptakan kepulan debu yang beberapa detik menghilang.
"kau tau?, para mayat ini memang bisa bangkit kembali. Tapi mereka membutuhkan waktu yang tak singkat Kokabiel.." ucap Naruto datar setelah kepulan debu itu menghilang.
Dan terlihatlah Naruto yang duduk diatas gagang pedangnya dengan tangan yang bertumpu pada kedua lututnya, dimana pedang itu yang tertancap ditengah cekungan beberapa meter dengan retakan dan tanah batuan yang mencuat itu.
Pandangan datarnya menatap jauh didepannya dimana Kokabiel berada. Dimana posisinya berada diantara ratusan mayat hidup itu.
.
Sementara Kokabiel hanya menatap Naruto dengan seringai kecil dan bersidekap dada tanpa bergeming merespon kata-kata Naruto.
Ghaaa!
Puluhan mayat hidup kembali menyerangnya dari sekelilingnya yang berlari dan melompat berusaha menghunuskan senjata mereka pada Naruto yang terlihat santai duduk diatas Saber.
Srett!
Sring!
Crass! Crass! Crass! Crass!
Naruto melompat seraya menarik Saber dikakinya dengan mengapit gagangnya dengan kedua kakinya dan memutar tubuhnya yang melayang diudara itu 360 derajat berlawanan arah jarum jam diikuti dengan Saber dikakinya. Yang langsung menebas para mayat hidup yang melompat kearahnya dari segala arah itu menjadi dua.
Groarr!
Masih dalam keadaan berputar horizontal, seekor anjing raksasa berkepala tiga yang melompat dari arah depan sebelumnya yang berada dibarisan paling belakang. Mengayunkan tangan dengan cakar tajamnya kearah Naruto.
Syutt!
Jlebb!
Groarr!
Namun naas bagi Cerberus. Karena kecepatan Naruto, pemuda pirang itu mengubah putaran tubuhnya yang horizontal menjadi vertical keatas dengan kedua tangannya yang telah berganti menggenggam gagang Saber. Dan melepaskan pedang besar itu tepat ke perut Cerberus yang cakar itu hampir saja mengenainya beberapa centi lagi dengan keduanya yang dalam keadaan melayang.
Wuss!
Brakk!
Karena tekanan Saber di perut dengan kulit keras pada Cerberus itu, membuat anjing berkepala tiga itu meleset melayang kebelakang terdorong pedang besar itu dan jatuh terseret ditanah menimpa mayat hidup dijalur itu hingga hancur berkeping-keping.
Tap!
Wuss!
Naruto yang melihat itu langsung melesat menuju Cerberus dan melompat diperut Cerberus dan mengambil pedangnya. Dan melompat tinggi keatas bersiap dengan Saber di tangan kirinya. Menatap Cerberus yang bangkit berdiri dengan keempat kakinya menatap garang Naruto diatasnya.
Syutt! Wuss!
Kembali pemuda itu mengarahkan pedangnya menusuk kebawah dengan cepat dengan posisi menjatuhkan tubuhnya cepat kebawah dimana tempat Cerberus berada.
Wuss! Blarr!
Namun dengan mudah Cerberus melompat mundur dan membuat Naruto hanya menancapkan pedangnya ditanah hingga menciptakan ledakan yang lumayan dan kepulan debu yang menutupi area itu.
Groarr!
Srrr! Bzzztt!
Cerberus yang baru menapakkan kakinya ditanah langsung mengumpulkan sebuah energy biru kehitaman didepan mulut bagian kepala kanannya dan melepaskannya kearah kepulan debu dimana Naruto berada.
Blarrr! Blarr! Blarr! Blarr! Blarr!
Lesatan listrik biru kehitaman keluar dari mulut kepala Cerberus bagian kanan itu yang tepat mengenai tempat kepulan debu itu dan menciptakan ledakan-ledakan besar berkali-kali seiring lesatan listrik biru itu terus keluar dari mulut yang terbelah tiga di kepala kanan itu.
Ghaa!
Tak peduli dengan para mayat hidup yang ada di jalur lintasan serangan listriknya. Mereka ikut hancur terkena serangan membabi buta Cerberus.
Bzztt! Bzztt!
Sisa listrik statis dari jalur lintasan serangan Cerberus terlihat beberapa kali. Hingga efek dari serangan itu kepulan debu semakin menebal hingga tak terlihat kondisi Naruto yang ada dalam kepulan debu itu.
"merepotkan.." gumam seseorang dari balik kepulan debu itu.
Sementara Kokabiel semakin menyeringai menatap siluet tubuh seseorang yang menggenggam pedang besar yang tertancap didepannya dengan area disekitarnya yang hancur.
.
Berbeda dengan Cerberus yang semakin terlihat marah karena ketika kepulan debu itu menghilang, menampakkan tubuh Naruto yang tak terkena efek sama sekali dari serangannya.
Groarr!
Sring!
Kembali Cerberus mengumpulkan energy putih kebiru-biruan di depan mulut kepala kirinya dengan menatap marah Naruto beberapa meter didepannya yang menatap Cerberus itu datar tanpa mengubah gesture tubuhnya yang merendah sama sekali.
Bsss! Bsss! Bsss! Bsss! Bsss!
Dengan keras Cerberus itu kembali melesatkan serangan beruntun berupa cristal es sebesar dua kali tubuh manusia dari kepala kirinya itu dan mengarah cepat kepada Naruto.
Wuss! wuss! wuss!
Namun tak mau terkena serangan itu, Naruto melompat kesamping dengan membawa Saber yang sebelumnya tertancap ditanah itu dan mendarat sempurna. Dan kembali melesat menghindari serangan tembakan cristal es dari Cerberus itu dengan zig-zag kearah anjing berkepala tiga itu.
Brzz! Brzz! Brzz! Brzz! Brzz!
Semua serangan yang berhasil dihindari oleh Naruto menghantam tempat dimana pemuda pirang itu berpijak sebelumnya dan membuat tempat itu membeku menjadi es.
Sring!
Naruto melesat cepat ketika hampir sampai didepan Cerberus itu. dan muncul tepat didepan kepala tengah Cerberus raksasa itu.
Sring!
Namun bola mata Naruto membola ketika pedangnya yang akan dia ayunkan kearah kepala tengah Cerberus itu, sebuah energy merah terkumpul di depan mulutnya.
Blarr!
Wuss!
Sebuah bola api raksasa langsung telak mengenai tubuh Naruto hingga membuatnya terpental puluhan meter kebelakang dengan asap hitam yang mengikuti tubuh itu.
Brakk!
Tubuhnya langsung jatuh dan terseret hingga menabrak batuan besar tempatnya berdiri sebelumnya.
'kuso. Anjing itu memiliki kemampuan berbeda disetiap masing-masing kepalanya..' batin Naruto yang kembali bangkit dengan bertumpu pada Saber.
.
Namun anehnya dipandangan Kokabiel saat ini tak ada yang terjadi dengan tubuh pemuda pirang itu setelah terkena serangan telak itu. malahan keadaannya baik-baik saja seperti hanya terkena dorongan keras dari energy yang dimuntahkan Cerberus.
'kenapa dia baik-baik saja?. Padahal aku melihatnya tak melakukan apa-apa..' batin Kokabiel yang memicingkan matanya menatap gerak gerik Naruto.
Groarr!
Cerberus yang merasa serangan ketiganya gagal kembali meraung keras menatap nyalang Naruto yang jauh dihadapannya.
Ghaa!
Para mayat hidup yang melihat Naruto lengah kembali merengsek maju bersamaan dengan jumlah mereka yang banyak itu.
'tapi,.. aku berterima kasih untuk itu..' batin Naruto dengan seringainya dan mata yang terpejam. Menghiraukan beberapa meter lagi ratusan mayat hidup itu akan segera sampai dan menyerangnya dengan semua senjata yang mereka miliki.
Dimana tubuh Naruto yang telah berdiri tegap dengan tangan kirinya menggenggam gagang Saber yang tertancap ditanah disebelah kirinya dengan keadaan yang sama.
Ghaa!
Semua mayat hidup di barisan paling depan itu melompat dan beberapa inci lagi senjata yang mereka hunuskan pada Naruto akan mengenai kepala pirangnya. Hingga..
Blarr!
Wuss! wuss! wuss!
Ghaa!
Sebuah gelombang kejut membuat mereka semua terpental dan terlempar kesembarang arah hingga mayat hidup yang mendekat dengan radius 2 meter juga ikut terpental.
Dan terlihatlah siapa yang membuat mereka seperti itu. yang tak lain adalah pemuda bersurai pirang yang disekelilingnya terdapat aura merah yang berkobar liar. Disertai dengan rambutnya yang terangkat liar dan jubahnya yang juga berkibar.
Iris mata kirinya berubah menjadi biru pekat vertical yang bersinar dibalik gelapnya malam ini. menatap dingin siapapun yang ada dihadapannya itu.
'a-apa!.. kekuatan apa itu?, bukankah dia tak memiliki Chakra ataupun Mana.. apa itu berasal dari pedang aneh yang dia bawa?.. tidak, ini aura berbeda dari pedang itu.' batin Kokabiel menatap terkejut pada pemuda bersurai pirang itu dari kejauhan.
.
Krtek! Kretek!
Suara patahan tulang terdengar dari Naruto ketika dia meregangkan otot lehernya kekiri dan kekanan yang sebelumnya terasa kaku.
"cukup bermain-mainnya.. ku habisi kalian semua.." gumam Naruto datar.
Ghaa!
Groarr!
Mayat hidup dan Cerberus itu meraung keras seakan merespon apa yang dikatakan Naruto. dan kembali melesat kearah pemuda bersurai pirang itu.
Tap!
Sring!
Dalam selangkah, Naruto langsung menghilang dari tempatnya. Dan muncul di udara dengan tubuhnya yang masih di selimuti aura merah.
Syung!
Bagaikan sebuah meteor jatuh dari langit. Naruto meluncur turun dengan kecepatan tinggi dengan tubuhnya yang bersinar karena aura itu sembari bergumam..
[Ring of Dive]
Bersamaan dengan itu, tubuhnya berputar dengan aura disekitar tubuhnya hingga menciptakan seperti sebuah gelombang aura berputar menyerupai cincin dengan Naruto sebagai pusatnya. Dengan kedua tangannya menggenggam gagang Saber yang ujungnya dibawah beserta dengan tubuhnya yang juga terbalik.
Syung!
Blarr!
Sebuah ledakan tercipta ketika tubuh Naruto yang meluncur kebawah dengan ujung pedangnya yang terlebih dahulu menabrak tanah dibawahnya. Hingga menciptakan sebuah ledakan dengan gelombang angin dan api yang menyebar luas.
Wuss!
Ghaa!
Groarr!
Hingga membuat ratusan mayat hidup itu hancur bagaikan debu dan Cerberus yang terpental karena memang jaraknya dari serangan Naruto lebih jauh dari para mayat hidup itu.
Hingga kepulan debu itu menghilang beberapa menit dan memperlihatkan tanah yang luluh lantak dengan batuan runcing yang mencuat kesegala arah dengan Naruto sebagai pusatnya. Atau Saber lah yang menjadi pusatnya.
Terlihat pula posisi Naruto yang merendah dengan setengah dari Saber yang tertancap ditanah ditengah-tengah cekungan yang bediameter 5 meter dengan kedalaman 3 meter.
Kedua tangannya tampak menggenggam gagang Saber. Disertai wajah yang perlahan mendongak keatas menatap Kokabiel yang tampak baru mendarat kembali di tempatnya semula setelah dia melompat menjauh sebelumnya.
.
'hebat,. Dia bisa menghentikan para mayat hidup itu untuk sementara hanya dengan satu serangan tanpa memberi efek pada gua ini.. tapi, darimana kekuatan itu berasal?..' batin Kokabiel menatap tajam Naruto yang juga menatapnya datar. Kondisi tubuhnya kembali seperti semua.
Groarr!
Cerberus kembali meraung keras ketika tubuhnya kembali berdiri dengan tegak menggunakan keempat kakinya. Menatap Naruto yang jaraknya puluhan meter dari dirinya yang memang saat ini dia berada jauh dibelakang sisi kanan Kokabiel akibat terhempas sebelumnya.
Sedangkan para mayat hidup itu tampak kembali beregenerasi sedikit demi sedikit akibat serangan Naruto. yang memang butuh waktu bagi mereka untuk pulih seperti sedia kala.
Wuss! Drkk! Drkk! Drkk! Drkk!
Kembali Cerberus itu berlari dari kejauhan itu menuju ke arah Naruto yang juga memandangnya datar tanpa bergeming.
Groarr!
Wuss!
Cerberus melompat tinggi kedepan dengan kedua kaki depannya siap dia hentakkan ke tanah.
Blarr!
Bzztt! Bzztt! Brzz! Brzz! Zuorr! Zuorr!
Dengan keras, Cerberus mendarat beberapa meter didepan Naruto dan menciptakan getaran yang lumayan karena pendaratannya. Dan menembakkan listrik biru kehitaman dari kepala kanan, cristal es putih kebiruan dan puluhan bola api dari kepala tengahnya yang semua itu dilakukan bersamaan dengan setiap serangannya berukuran dua kali tubuh manusia dewasa.
Naruto yang melihat itu dengan cepat dia mencabut Saber dari tanah dan melakukan gerakan yang sebelumnya pernah dia lakukan ketika pertarungannya diacademi ketika menghadapi Sasuke dan Menma.
[Saber art: Parrying]
Saber mengeluarkan pendar cahaya putih yang perlahan semakin terang. Naruto memutar tubuhnya bersamaan dengan ayunan pedang besar Saber miliknya yang dimana bilah tajamnya berada dibawah dan gaganngnya diatas digenggam dengan kedua tangannya yang dimana posisi pedang besar itu disebelah kiri tubuhnya seperti biasa. Berputar sebanyak dua kali. dan mengarahkan sisi lebar Saber yang bercahaya itu didepan nya..
Dan dengan keras, Naruto menancapkannya ditanah dengan gagangnya yang masih dia genggam degan kedua tangannya.
Sring! Wuss!
BLAARR! BLAARR! BLAARR! BLAARR! BLAARR!
Ledakan beruntun terjadi ditempat Naruto berada. Hingga menciptakan sebuah getaran hebat akibat itu. bahkan Cerberus semakin memperbesar serangan yang diciptakannya hingga ledakan dengan partikel es serta sengatan listrik besar terjadi di tempat Naruto.
Hingga beberapa menit berlangsung, Cerberus menghentikan serangannya dengan pandangan menatap tajam kepulan debu luas dengan partikel es dan sengatan listrik statis hasil dari serangannya. Bahkan tampak api juga berkobar di tempat itu.
Membuat mayat hidup yang baru selesai beregenerasi itu kembali hancur terkena serangan Cerberus.
.
'apa yang tadi dia lakukan?. Aku tak pernah melihat orang seceroboh dia menerima serangan itu dengan mudah tanpa menghindar. Walau aku tau jika dia melakukan sebuah tehnik pertahanan, tapi serangan gabungan ketiga kepala Cerberus seharusnya dapat menghancurkan seperempat kota kecil dengan mudahnya..' batin Kokabiel yang melihat dengan seksama apa yang dari tadi terjadi dihadapannya dengan serius.
Bahkan bola matanya sempat memicing tajam ketika melihat Naruto melakukan sesuatu untuk menghalau serangan kombinasi milik anjing berkepala tiga dari neraka itu.
Hingga kini beberapa menit berlalu, debu dan asap semakin menghilang dari tempat Naruto dengan radius tiga meter lebih dan menampakkan siluet seseorang pria bersurai pirang yang telah berubah posisinya.
Hingga membuat Cerberus tampak semakin marah dan Kokabiel dengan ekspresi terkejutnya menatap pemuda bersurai pirang yang tak lain adalah Naruto yang berdiri dengan tegap tanpa terkena efek sedikitpun.
Tanah disekitarnya semakin luluh lantak dengan batuan yang mencuat tadi hancur. Menyisakan tempat yang tak rata. Kecuali area satu meter melingkar disisinya yang terlihat tak terkena efek serangan Cerberus.
Terlihat pemuda itu juga berdiri dengan menggenggam Saber dimana bilah tajamnya ada di depan. Tidak terbalik seperti sebelumnya yang ujungnya menyentuh tanah dihadapannya karena ukurannya yang tak wajar itu.
Bahkan pemuda itu tampak memejamkan matanya tenang. Berbeda dengan Saber yang semakin lama bersinar putih yang semakin terang.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Shion side.
.
Seorang gadis bersurai pirang pucat sedang duduk bersila di depan kedua cristal yang bercahaya itu yang ada di tengah lingkaran seperti altar.
Gadis itu adalah Shion yang sedang berkonsentrasi membatalkan mantra pemanggilan ini.
Bahkan peluh tampak menetes dari dahinya karena Chakra'nya semakin terkuras sejak tadi.
Blarr!
Ledakan demi ledakan terdengar ditelinga Shion. Yang mengakibatkan dirinya semakin gelisah dengan keadaan pemuda bersurai pirang itu.
Sring!
Cahaya dari kedua tangan Shion yang mengarah kedepan dimana tempat kedua cristal itu berada, menghilang.
"hah.. hah.. bagaimana ini,. mantranya sudah tak bisa dibatalkan lagi. Apa yang harus ku lakukan?.." wajah sedih dan bingung terlihat di ekspresi Shion saat ini. bahkan dirinya mulai menyerah untuk ini.
BLAARR! BLAARR! BLAARR! BLAARR! BLAARR!
"kyaa!,." teriak Shion yang kaget dan ketakutan akibat ledakan beruntun yang terjadi diluar sana. Bahkan getarannya membuat dinding gua ini seakan hampir runtuh karena getarannya.
"Naruto!.." teriak Shion memutar tubuhnya menghadap kebelakangnya dimana mulut gua itu berada. Menatap khawatir seorang pemuda pirang yang tak terlihat dari dalam sini dan sedang bertarung diluar sana.
"aku tak boleh menyerah!. Aku harus bisa membatalkan ritual ini!.." Shion tampak meyakinkan dirinya sendiri dengan kembali pada posisinya semula dan kembali melakukan apa yang dia lakukan sebelumnya.
Cahaya kembali muncul di sekitar tangan Shion dan tersalur ke kedua cristal itu.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Back to Naruto.
.
Blarr!
Kembali ledakan energy terjadi di tempat Naruto. energy merah kembali berkobar liar disekitar tubuh pemuda pirang yang tak lain adalah Naruto.
Perlahan pemuda pirang itu membuka kelopak mantanya dan terlihatlah mata kirinya kembali berubah menjadi biru pekat beriris putih vertical. Rambutnya berkibar liar keatas disertai dengan jubah biru berlengan panjang yang dipakainya.
"serangan yang kuat.. pantas kau disebut sebagai Magical beast of the Hell. Tapi sayang sekali.." gumam Naruto yang menatap datar dengan aura merah liar yang berkobar di sekujur tubuhnya.
Blarr!
Wuss!
Sebuah ledakan terjadi ketika Naruto melesat dari tempatnya berdiri tadi dan muncul dihadapan Cerberus beberapa meter dengan kuda-kuda merendah dan menggengam Saber terbalik di sisi kirinya dengan kedua tangannya dan posisi bilah tajam Saber beada di didepan.
Blarr!
Aura merah semakin meledak liar ketika Naruto bersiap mengunakan tehniknya. Membuat tanah di sekitarnya terjadi cekungan dengan batuan yang mencuat.
[Line Drive: Fire Blast]
Sring!
Jrass!
Seketika itu, pemuda bersurai pirang itu menghilang dari tempatnya dengan serangan satu arah dengan kecepatan tinggi yang langsung membelah Cerberus menjadi dua yang melayang diudara akibat serangan itu seperti air yang terbelah.
Crass! crass! crass!
Brass!
Kedua bagian tubuh yang melayang itu langsung tersayat-sayat hingga darah menyembur dari seluruh bagian tubuhnya dan setelah itu terbakar hebat diudara. Api terlihat di lintasan lurus bekas sengan Naruto hingga beberapa meter dibelakang Kokabiel.
Dan Naruto berhenti beberapa meter dibelakang Kokabiel yang saat ini terbelalak sempurna karena apa yang barusan terjadi.
Crass!
"argg!.."
Kokabiel merintih kesakitan ketika baru sadar bahwa dadanya terkena sayatan melintang yang langsung darah merembes keluar dari bekas sayatan itu.
"Ka-kau!.. bagaimana kau tau?!.." Tanya Kokabiel dengan menahan rasa sakit seraya memutar tubuhnya menghadap Naruto yang ada dibelakangnya.
"aku bukanlah orang bodoh Kokabiel.. aku tau jika kau memiliki Segel pengendalian yang aktif jika Freed mati setelah mengaktifkan Summonnya.. dan Segel itu berada di permata yang ada di kalungmu ini.. Kokabiel.." balas Naruto yang juga menatap Kokabiel dengan keadaan semula dengan memegang sebuah kalung dengan permata kecil bersegel dipermata itu ditangan kanannya.
"ka-kau.. ternyata mengincar itu diseranganmu barusan.." gumam Kokabiel tak percaya.
Namun tak ada balasan apa-apa dari Naruto. hanya tatapan datar.
Pyarr!
Permata itu langsung pecah ketika Naruto menjatuhkannya ditanah dihadapannya dan dia tusuk dengan ujung Saber.
Krakk! Krakk! Prss!
Seluruh mayat hidup itu langsung retak diseluruh tubuh mereka dan bagian tubuh mereka terpisah dan jatuh ke tanah lalu hilang mengurai seperti debu yang tertiup angin.
Hingga tak ada lagi yang tersisa dari ratusan mayat hidup itu.
.
"ha ha.. HA HA HA.. kau memang hebat Naruto. tak kusangka kau pemuda yang cerdas.. tak salah jika aku mengamatimu sejak di kota Magnolia waktu itu.. dan skarang hanya tinggal kita berdua.." ucap Kokabiel dengan seringainya menatap Naruto yang hanya menatapnya datar.
"hm.." ucap Naruto.
Wuss!
Tanpa aba-aba, Naruto langsung melesat cepat ketempat Kokabiel dengan Saber di tangan kirinya yang dia genggam biasa dengan ujung bilah tajamnya diatas.
Trank!
Namun dengan mudah Kokabiel menciptakan sebuah Light Sword ditangan kanannya dan menangkis serangan Naruto tanpa bergeser sedikitpun.
"kau tau?, walaupun kau berhasil mengalahkan mereka termasuk Cerberus,. Kau tak akan bisa mengalahkanku.." ucap Kokabiel ketika posisi mereka berdua saling menahan pedang mereka hingga membentuk huruf X.
"kau terlalu banyak bicara Kokabiel.." balas Naruto.
Srett!
Naruto melakukan tendangan circle belakang dengan tumit kaki kirinya. Namun dihindari dengan mudah oleh Kokabiel yang melompatinya.
Wuss! Dapp!
Namun Naruto tak sampai disitu, dia setekah melakukan itu dia menggunakan tangan kanannya sebagai tumpuan dan menendang keudara tepat ke perut Kokabiel yang melompat itu. namun masih di tahan dengan tangannya yang menyilang.
Slass! Trank!
Dalam keadaan yang sama, Naruto mengayunkan Saber ditangan kirinya kearah Kokabiel yang ada diatasnya dan masih ditangkis oleh pedang cahaya miliknya.
Duagh! jleb!
Setelah menangkis serangan Naruto, Kokabiel menggunakan kakinya menendang pergelangan tangan Naruto yang menggenggam Saber hingga pedang itu terlepas dari tangan Naruto hingga jatuh tertancap ditanah.
Greb!
Wuss!
Setelah mendarat Kokabiel langsung menggenggam pukulan tangan kanan Naruto yang dilayangkan padanya dan melempar pemuda bersurai pirang itu keudara diatasnya.
Wuss!
Buagh! Buagh! Buagh! Buagh! Buagh!
Dengan cepat Kokabiel melompat dan muncul dihadapan Naruto yang langsung membuat mereka berdua beradu pukulan cepat diudara setelah sebelumnya Kokabiel menghilangkan Light Sword miliknya.
Duagh! Buagh! Buagh!
Namun sayang bagi Naruto yang mengimbangi Kokabiel, pria bersurai hitam panjang itu lebih unggul dan membuat tendangannya bersarang di ulu hati Naruto dan membuat pertahanan pemuda pirang terbuka. Dan dengan mudah Kokabiel membuat pukulannya bersarang di tubuh dan wajah Naruto.
Duagh!
"Chough!.."
Hingga membuat Kokabiel melayangkan tendangan lutut yang mengenai perut Naruto dan memuntahkan liur dari mulutnya.
Buagh!
Buagh!
Tanpa ampun, Kokabiel memberikan pukulan siku kanannya pada punggung Naruto yang masih merendah terkena serangan lututnya. Dan membuat Naruto membolakan matanya dengan mulut yang terbuka terkena serangan beruntun itu. tapi masih belum, Kokabiel kembali melayangkan sebuah upper cut dengan tangan kanannya pada rahang bawah Naruto yang langsung membuat pemuda bersurai pirang itu terangkat keatas dengan darah yang menyembur keluar dari mulutnya.
Duagh!
Wuss!
Namun tak mau ketinggalan momen berharga bagi Kokabiel, dia melakukan tendangan sabit berputar dan menendang tubuh melayang Naruto yang dimana kedua orang itu juga masih melayang dan membuat tubuh pemuda pirang itu seperti bola sepak yang ditendang keras hingga meluncur cepat kebelakangnya.
Blarr!
Hingga tubuh pemuda pirang itu terlempar jauh kebelakang dan kembali menabrak batu besar tempatnya berada sebelumnya. Kepulan debu menutupi area itu.
"terlalu dini untukmu mengalahkanku bocah.." ucap Kokabiel sembari bersidekap menatap datar tempat Naruto mendarat.
Greb!
Kokabiel yang berada disebelah sebuah pedang besar yang tertancap di sebelahnya, menggenggam gagang pedang itu dengan tangan kanannya.
"..!.."
Ekspresi kaget muncul diwajah Kokabiel ketika memicingkan matanya menatap pedang besar yang dipeganggnya itu tak bisa dia angkat. Bergeser sedikitpun tidak. Membuatnya bingung dengan pedang aneh itu.
"kenapa pedang aneh ini tak bisa ku geser sedikitpun?. pedang aneh apa ini?.." ucap Kokabiel ntah pada siapa ketika dia berusaha mencabut pedang itu dengan kedua tangannya dan aura yang muncul dikedua tangannya yang berusaha mencabut pedang itu dari tanah.
Namun nihil. Tak bisa sedikitpun dia mencabut pedang itu dari tanah.
"kau tak akan bisa menggunakannya selain aku.. Kokabiel.."
Sebuah suara mengintruksikan pendengaran Kokabiel yang langsung membuat pria bersurai hitam itu menoleh ke sumber suara.
Dan terlihatlah dipandangan Kokabiel, seorang pemuda yang berusaha bangkit dengan bertumpu pada lutunya di depan batu besar yang terdapat cekungan dalam itu.
"menyerahlah Naruto.. walaupun kau menggunakan seluruh kekuatanmu, dan pedang ini.. kau tak akan bisa mengalahkanku.." ucap Kokabiel yang kembali terfokus pada Naruto.
"heh.. apa kau lupa, luka didadamu itu akulah yang membuatnya untuk mengambil kalungmu itu Kokabiel.. sebaiknya kaulah yang harusnya waspada.." balas Naruto datar sembari mengelap sisa darah disudut bibirnya.
"baiklah aku akui jika kau berhasil melukaiku.. tapi tadi itu hanya kebetulan karena aku lengah.. tapi jika kau ingin mati saat ini juga,. Mari tunjukkan semua kekuatanmu padaku.. dan jika kau bisa membuatku menarik perkataanku sebelumnya tentang idealisme ku,. Akan ku akui kau Naruto.." ucap Kokabiel yang kembali bersidekap dada.
"hm.. akan ku tunjukkan padamu apa yang benar Kokabiel.." balas Naruto.
Terlihat pemuda pirang itu melepas jubah yang dipakainya dan melemparnya kesembarang tempat disisi kanannya.
Wuss!
Blarr!
Tanah yang tertimpa jubah Naruto langsung tercipta cekungan yang satu meter ketika jubah itu terjatuh dengan cepat ketanah.
Membuat Kokabiel memicingkan matanya lumayan terkejut.
Kembali Naruto melepas sarung tangan pada kedua tangan dan lengannya yang juga melemparnya ketempat jubahnya berada.
Wuss! wuss!
Blarr! Blarr!
Hal yang sama pun terjadi ketika kedua sarung tangan itu terjatuh ketanah. Hingga menciptakan cekungan dan retakan yang lebih parah dari sebelumnya.
Hingga terlihatlah Naruto yang meregangkan tangan dan lehernya seperti patahan karena ototnya yang kaku menahan beban dari kedua pakaiannya itu.
"heh.. tak ku sangka kau menggunakan Segel pemberat pada kedua pakaianmu itu.. tapi bukankah lebih baik kau menggunakannya pada tubuhmu hingga kau tak perlu membuang pakaianmu itu bodoh.." ucap Kokabiel.
"diamlah.. kau tak perlu memberitahuku Kokabiel.." jawab Naruto datar.
"baiklah,.. ayo kita mulai,.. Naruto!.." balas Kokabiel.
Wuss! wuss!
Yang langsung melesat menuju ketempat Naruto dengan cepat setelah juga meregangkan ototnya. Begitu pun Naruto yang juga ikut melesat ke arah Kokabiel dengan cepat.
.
.
Buagh! Buagh!
Brakk!
Keduanya saling memberikan pukulan tangan kanan mereka berdua. Namun sama-sama ditahan oleh tangan kiri mereka berdua bersamaan hingga mengakibatkan sebuah retakan ditempat keduanya berpijak.
Buagh! Buagh! Buagh! Buagh! Buagh!
Duagh! Duagh! Duagh! Duagh! Duagh!
Keduanya saling beradu pukulan dan tendangan secara bersamaan. Namun dengan kecepatan yang sama pula keduanya menangkis dan menendang lalu memukul lagi. Dan terus seperti itu.
"hahaha.. tak kusangka kau dapat mengimbangiku saat ini Naruto!.." ucap Kokabiel disela-sela baku hantamnya itu.
"hm.. maaf jika aku mengecewakanmu Kokabiel.. tapi aku tak akan kalah disini!.." balas Naruto yang juga dalam keadaan yang sama.
Namun jika dilihat lebih teliti keduanya memang terlihat imbang. Tapi sesungguhnya Kokabiel terlihat lebih unggul karena beberapa kali pukulan dan tendangannya bersarang ditubuh Naruto.
Wuss! wuss!
Buagh! Buaght!
Keduanya melesat mundur dengan cepat dan kembali melesat maju dengan pukulan mereka dan kedua pukulan itu saling mengenai pipi kanan mereka.
Wuss! Wuss!
Brakk! Brakk!
Keduanya sama-sama terlempar kebelakang akibat terkena masing-masing pukulan lawannya. Dan sama-sama menabrak pepohonan dibelakang mereka.
'hah.. hahh.. dia, sangat kuat.. apa boleh buat…' batin Naruto yang kembali bangkit dan menatap Kokabiel yang telah berdiri tegak dengan datar.
"kau lumayan juga bocah.. aku akan serius skarang.." ucap Kokabiel menatap Naruto dengan seringaiannya.
"HYAA!.." Kokabiel seakan memfokuskan seluruh tubuhnya untuk mengeluarkan sesuatu.
Blarr!
Seketika itu, sebuah aura biru muda menguar dari seluruh tubuhnya dan membuat rambut hitam panjangnya bergerak liar. Begitupun dengan jubah hitam yang dipakainya. Bahkan retakan terjadi ditanah disekitarnya.
Killing intens yang pekat dapat terasa bagi siapapun yang ada di sekitarnya. Termasuk Naruto yang juga menatap tajam perubahan yang terjadi pada Mana yang ada dalam tubuh Kokabiel.
'kekuatannya meningkat drastis.. aku merasakan jika dia semakin berada diatasku saat ini.. baiklah jika begitu..' batin Naruto yang kemudian memejamkan matanya pula.
Wsss! Wsss! Wsss!
"adaapa denganmu Naruto?.. apakah kau akan pasrah hanya karena aku menunjukkan kekuatanku padamu!?.. berikan bukti padaku jika idealisme'mu itu lah yang benar!, dan tunjukkan padaku jika akulah yang salah!.." teriak Kokabiel karena menatap mata Naruto yang terpejam dengan aura yang menguar disekitar tubuhnya dengan suara bagaikan angin.
"tidak, aku hanya sedang berfikir saja.. tapi,.. aku akan buktikan padamu Kokabiel.." ucap Naruto yang membuka kelopak matanya menatap datar Kokabiel sepuluh meter lebih didepannya.
[Ittou Shura]
Blarr!
Gumam Naruto dan seketika itu pula, seluruh tubuhnya dilapisi sebuah aura transparan yang tak terlihat. Namun perubahan terjadi disurainya yang berdiri keatas dan Killing intensnya pun juga semakin memperburuk keadaan sekitar.
Tanah disekitar Naruto pun juga retak karena tekanan kekuatan fisik Naruto melebihi batasnya dan meningkat drastis.
"haha.. menarik.. tapi apa kau bisa mengalahkanku hanya dengan itu hah?!.." ucap Kokabiel.
"hm.." balas Naruto yang langsung melangkahkan kaki kanannya dan..
Blarr! Sring!
Blarr! Sring!
Dengan begitu tanah pijakan Naruto hancur seketika dengan dirinya yang menghilang melesat cepat menuju Kokabiel. begitu pun Kokabiel yang juga melesat menghilang menuju Naruto dan meninggalkan tanah bekas pijakannya hancur.
Wuss! Wuss!
Brakk!
Wuss!
Keduanya sama-sama melayangkan pukulan tangan kanan mereka. namun kedua kepalan tangan itu saling membentur satu sama lain hingga menyebabkan tanah pijakan mereka kembali hancur dan gelombang angin terjadi.
Buaghh! Buaghh! Buaghh! Buaghh! Buaghh!
Duagh! Duagh! Duagh! Duagh! Duagh! Duagh!
Keduanya kembali saling beradu pukulan dan tendangan hingga membuat setiap tempat dipijakan mereka hancur.
Wuss! wuss!
Keduanya mundur dan menjaga jarak beberapa meter dengan tubuh merendah.
Wuss!
Naruto langsung melompat tinggi kearah Kokabiel yang menatap tajam Naruto.
Blarr! Wuss!
Sebuah pukulan Naruto layangkan pada Kokabiel dari atas. Namun hanya mengenai tanah pijakan Kokbiel sebelumnya hingga tanah itu tercipta cekungan tiga meter karena Kokabiel menghindar dengan melompat kebelakang.
Sring!
Kembali Naruto menghilang dan muncul didepan Kokabiel yang langsung memukul tepat diwajah Kokabiel.
Srett!
Namun Kokabiel memiringkan kepalanya untuk menghindar.
Duagh!
Sekian kali Kokabiel menghindar hingga kemudian pertahanannya terbuka dan membuatnya terkena tendangan berputar Naruto.
Duagh!
Buagh!
"chough!.."
Kokabiel kembali terkena tendangan salto keatas Naruto hingga membuatnya melayang keatas. Dan sebuah pukulan upper cut melayang dari Naruto hingga membuat Kokabiel memuntahkan darah segarnya.
Wuss!
Hingga membuat Kokabiel langsung meluncur jauh kelangit terkena serangan upper cut itu.
Sring!
Namun tanpa disangka, Kokabiel yang masih merasa sakit melayang diudara itu dikagetkan dengan munculnya pemuda pirang yang ada diatasnya dengan tangan terkepal.
"berakhirlah disini Kokabiel!.." ucap Naruto yang menatap Kokabiel yang membolakan Matanya.
[Ring Line]
Seluruh kemampuannya bertumpu pada tangan kanannya hingga aura transparan itu melapisi seluruh tangan kanannya seperti api yang berkobar liar.
Buagh!
Wuss!
Dengan sangat cepat Naruto memukul Kokabiel yang tampak terpaku itu hingga menciptakan gelombang berbentuk cincin udara yang selebar 5 meter hingga membuat Kokabiel meluncur sangat cepat kepermukaan tanah seperti sebuah garis vertical.
Blarr!
Sebuah ledakan kembali terjadi di tempat jatuhnya Kokabiel yang mengakibatkan sebuah getaran yang kembali terjadi akibat efek serangan gila itu. asap mengepul menutupi area itu.
Tap!
Naruto mendarat disebelah pedang besarnya yang tertancap sembari bertumpu pada pedang itu dengan tubuh merendah. [Ittou Shura] miliknya telah hilang.
"hoshh.. hossh.. kuso.. apakah berhasil?, itu serangan kekuatan penuh [Ittou Shura] yang telah ku kembangkan.. walaupun masih belum sempurna, tetapi setidaknya serangan itu bisa membuat Kokabiel-.."
"aku kenapa Naruto?,."
Ucapan Naruto baru saja dipotong oleh ucapan seseorang yang membuat Naruto memicing tajam menatap asal suara itu. Kokabiel.
Dan saat ini terlihatlah Kokabiel yang merendah dengan bertumpu pada tangan kanannya yang mengepal menahan tubuhnya di tanah. Menatap Naruto dengan seringainya.
Terlihatlah saat ini asap yang telah menghilang, menampakkan tanah dan sekitarnya yang luluh lantak dengan sebuah bekas cincin 8 meter lebih disekitar Kokabiel dengan tanah yang mencuat di cincin itu dengan Kokabiel sebagai pusatnya.
Brass!
Dan terlihatlah wujud Kokabiel yang tampak berubah. Terutama pakaiannya yang menyisakan pakaian kausnya dengan hal yang membuat Naruto menatap sangat dingin pada Kokabiel.
Sepasang sayap hitam yang bulunya tak rata bagaikan malaikat.
"ternyata kaulah pemilik bulu hitam itu,.. Kokabiel.." ucap Naruto yang mengingat bulu pemberian Shion.
"kau tau dari putri itu ya.. tapi itu tak jadi masalah. Karena saat ini kau tak bisa mengimbangiku Naruto.." ucap Kokabiel menatap datar Naruto.
'ternyata seranganku hanya mengenai sayapnya?, tidak mungkin. Aku melihatnya sendiri jika dia terkena pukulanku.' Batin Naruto karena melihat sebelah kiri sayap Kokabiel tampak berlubang.
"kau heran kenapa aku bisa menahan serangan gilamu itu kan Naruto?, mudah saja.. kecepatanmu saat menggunakan tehnik itu menurun drastic. Namun tidak dengan kecepatanku. Dengan begitu aku masih sempat menggunakan kartu As ku.." ucap Kokabiel yang telah berdiri tegap dengan bersidekap dada.
Sring!
"aku tak peduli dengan yang kau katakan.. jika belum dicoba, kita tak akan tau sejauh mana perbedaan kekuatan yang kau katakan itu.." balas Naruto setelah mencabut Saber yang tertancap itu.
Wuss!
Trank!
'apa!..' batin Naruto kaget ketika ayunan pedangnya tertahan dengan mudah oleh sayap Kokabiel yang melindunginya yang sangat keras bagaikan baja.
Bats! Wuss!
Kokabiel yang berhasil menahan serangan Naruto langsung memutar tubuhnya searah jarum jam sembari melakukan tendangan sabit 360 derajat. Namun yang membuat Naruto melompat mundur adalah sayap hitamnya yang sekeras baja itu berusaha membelahnya karena mengikuti gerakan berputar Kokabiel.
Wuss!
"..!.."
Buagh!
"chough!.."
Namun baru saja Naruto mendarat, dia dikagetkan dengan Kokabiel yang tiba-tiba muncul didepannya dengan kecepatannya yang kembali lebih unggul dan memberikan sebuah pukulan berlapis Mana pada perutnya hinga pemuda pirang itu memuntahkan darah segar.
Buagh!
Wuss!
Kembali Kokabiel memberikan sebauh upper cut yang langsung membuat Naruto meluncur keatas dengan cepat.
Sring!
Jleb!
"chough!.."
Namun na as bagi Naruto yang kembali dihajar oleh Kokabiel dengan sebuah Light spear yang dilempar dari bawah itu dengan kecepatan penuh dan langsung menancap diperut Naruto hingga kembali Naruto memuntahkan darah.
Sring!
Sring!
Jleb!
Wuss!
Kembali kokabiel menghilang dan muncul dibelakang Naruto yang masih melayang dan menciptakan Light spear yang dua kali lebih besar. dan langsung melemparnya tepat ke punggung tengah Naruto yang langsung membuat dirinya meluncur ke bawah karena dorongan Light spear yang berkecepatan gila itu.
Blarr!
Debu mengepul karena efek tubuh Naruto yang menabrak tanah lagi dengan sangat keras.
Sring!
Kokabiel yang masih melayang dengan sepasang sayap hitamnya itu agak terbang keatas untuk menjaga jarak lebih jauh dan menciptakan sebuah Magic circle berukuran gila diatasnya yang langsung mengarah pada Naruto yang ada dalam kepulan debu dan terluka itu.
[Immense Based: Light Spear]
Sebuah tombak cahaya berukuran gila seukuran gedung muncul dari lingkaran sihir itu. dan melesat cepat mengarah pada tubuh Naruto yang terlihat terduduk dengan bergenang darahnya sendiri yang terlihat tak dapat menggerakkan tubuhnya.
Wuss!
Blarrrr!
Hingga akhirnya, tombak cahaya gila itu langsung menghujam tempat pemuda pirang itu hingga menciptakan ledakan besar dengan guncangan yang tak biasa. Tanah dan area pepohonan terlihat langsung luluh lantak dengan radius 2 kilo meter.
"hmm.. untungnya aku sudah memasang kekkai untuk gua ini.. hah.. hanya sampai disini kah pemuda pirang itu?.." gumam Kokabiel yang melayang diudara dengan bersidekap dada memandang kebawah dimana tempat yang sebelumnya sudah hancur, menjadi semakin hancur dengan debu dan asap yang mengepul tebal.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Elen side.
.
Blarrrr!
"le-ledakan apa itu?.. getarannya hingga mencapai ke tempat ini.." ucap Elen yang saat ini menunggangi Wish diudara.
"kau benar Elen-san.. aku juga mendengar ledakan itu. itu,.. berasal dari tempat Naruto-san.." ucap Tigre yang melayang disebelahnya.
"kalian benar.. sepertinya kita harus langsung menghabisi Grimtalon dan menuju ke tempat Naruto-san.." Wish menanggapi.
'a-apa!.. Naruto..' batin Elen yang tampak shok mendengar jika ledakan itu berasal dari tempat Naruto.
"begini saja.. aku dan Elen-san akan langsung pergi menuju ketempat Naruto-san.. dan Wish, tolong kau urus Grimtalon itu.." ucap Tygre.
"serahkan padaku.. cepat pergilah kalian.." ucap Wish yang langsung terbang menuju pada Grim yang juga merengsek maju.
"berhati-hatilah Wish!.." teriak Elen.
Dengan begitu Elen yang sebelumnya telah turun dari Wish langsung terbang bersama Tygre menuju ke tempat Naruto berada.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Shion side.
.
Blarrrr!
'A-AADAPA INI!.. kedakan diluar sana semakin besar hingga membuat tempat ini seperti hampir runtuh!..' batin Shion yang masih tetap melakukan tugasnya tanpa bergeming.
'bertahanlah Naruto. aku hampir selesai..' batin Shion melanjutkan.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Unknown Place.
.
Disebuah tempat yang tak ada cahaya sama sekali.
Hanya gelap dengan semua yang ada disekitar tempat itu tak terlihat.
Hanya kegelapan yang hampa.
Namun, seorang pemuda bersurai pirang yang memang hanya tubuhnya saja yang berwarna seperti halnya manusia biasa. Berbeda dengan tempat ini yang hanya hitam hampa.
Pemuda tersebut tampak telentang dengan mata terpejam.
Namun perlahan kelopak matanya terbuka dan memperlihatkan iris blue shapire yang indah namun dingin.
Irisnya bergerak melihat kesekitarnya tanpa tubuhnya bergeming sedikit pun.
'dimana ini?..' batin pemuda pirang itu.
'benar. aku baru ingat jika aku sedang berhadapan dengan Kokabiel. tapi kenapa aku berada disini?.' Pemuda bersurai pirang yang tak lain adalah Naruto itu terlihat bingung.
'heh.. benar,. aku terkena serangannya.. berarti apakah aku sudah mati?.. tapi..'
'kenapa aku bisa selemah ini..'
'padahal aku sudah berlatih sekuat tenagaku untuk mengatasi kekuranganku..'
'tapi kenapa disaat terakhir aku lemah seperti ini..'
Naruto mengangkat kedua tangannya dan melihat kedua telapak tangannya sendu.
'bodoh. Aku.. tak mau berakhir sampai disini sebelum tujuanku tercapai..'
Naruto menggerakkan tubuhnya hingga terduduk.
'tapi bagaimana caranya mengalahkan seorang yang bahkan kekuatannya jauh diatasku?. Aku hanya bisa mengulur waktu kematianku saja?. Heh.. bodoh..'
'kau bodoh Naruto..'
Pemuda pirang itu menatap kosong dengan senyum mengejek pada dirinya sendiri ketika menatap kedua tangannya dengan pandangan kosong.
Naruto..
'suara itu.. aku mendengar suara itu lagi..'
Naruto.. apa kau ingin menjadi lebih kuat?..
'siapa itu?..' Batin Naruto bingung.
"siapa kau?.." ucap Naruto yang mulai berdiri dari duduknya dan memandang kekosongan disekitarnya yang gelap itu.
Kau pasti akan bertemu denganku Naruto.. karena aku selalu bersamu.. tapi ku tanya sekali lagi padamu. Apa kau ingin menjadi lebih kuat?, apa kau ingin mengalahkan Kokabiel itu?..
Deg!
Jantung Naruto seakan berhenti berdetak sementara ketika suara yang ntah dari mana itu membuatnya seakan mendapat sebuah harapan baginya untuk bisa menandingi Kokabiel yang kekuatanya jauh diatasnya itu.
Bahkan dalam pikirannya, sampai [Ittou Shura] pun tak dapat membunuh Kokabiel. mode'nya yang terbatas itu tak bisa mengalahkan kekuatan Kokabiel yang tanpa mode apapun. Lalu bagaimana jika Kokabiel menggunakan seluruh kekuatannya?, Naruto sendiri yang akan mati.
Entah itu setelah dia menggunakan [Ittou Shura] berkali-kali. Atau terbunuh oleh Kokabiel.
Maka dari itu..
"ya.. aku ingin menjadi lebih kuat untuk mengalahkan Kokabiel itu.. dan untuk menyelesaikan tujuanku. Walaupun aku tak memiliki Mana ataupun Chakra,. Aku ingin menjadi lebih kuat.." ucap Naruto yakin yang terlihat dari tatapan tajamnya yang tak lagi kosong.
aku sangat mengerti dirimu Naruto.. ikuti suaraku..
Tap! Tap!
Naruto hanya mengikuti asal suara itu yang semakin jelas karena keinginan kuatnya.
kemarilah Naruto..
Berjalan. Naruto terus berjalan mengikuti asal suara itu yang berada di depannya karena semakin jelas di pendengarannya. Maupun hatinya yang ntah kenapa dia yakin untuk berjalan kedepan tanpa berhenti.
Sring!
Hingga terlihat cahaya kecil ditengah tempat gelap yang hampa itu. tapi seakan pemuda itu berjalan disebuah pijakan yang ntah apa itu tapi semua memang hitam gelap. Hanya cahaya kecil dihapannya yang semakin besar dan besar ketika Naruto semakin mendekatinya.
Sring!
Hingga cahaya itu bersinar terang dihadapan Naruto yang membuat pemuda itu menutup matanya karena silau cahaya itu.
Hingga Naruto membuka matanya, dan terlihatlah tempat yang serba putih yang keadaannya sama dengan sebelumnya.
Hanya saja dibawah pijakannya adalah air yang luasnya tak dapat dihitung. Sangat luas hingga seperti tak terbatas luasnya tempat putih dengan pijakan air itu.
Dan anehnya dia dapat berdiri diatas air itu tanpa tenggelam.
"Naruto.."
Sebuah suara masuk ke pendengaran pemuda pirang itu yang berasal dari belakangnya hingga membuat pemuda pirang itu berbalik ke belakang.
"kau, siapa?.. dan dimana aku?.." Tanya Naruto dengan tatapan datar menatap seorang dihadapannya saat ini.
"aku?,. kau sudah mengenalku Naruto.. dan kau saat ini berada dalam alam bawah sadarmu.. dengan kata lain tubuh aslimu ada diluar sana.." ucap seorang didepannya yang adalah seorang gadis cantik karena terdengar dari suaranya pun yang indah dan lembut.
Gadis itu tersenyum pada Naruto.
"begitu ya.. tapi, aku tak pernah bertemu denganmu sebelumnya.." ucap Naruto datar.
Namun gadis didepannya itu hanya tersenyum manis dan berjalan mendekat ke arah Naruto hingga mereka saling berhadapan.
"kau lupa denganku?,. padahal kau sering menyentuhku, loh.." gadis itu tampak memasang wajah polos.
"a-apa?.. tidak mungkin!.. aku tak pernah melakukan 'itu' dengan siapapun. Kau jangan bercanda.." ucap Naruto datar dengan semburat merah tipis. Tapi tak terlihat karena ketenangannya.
"kau lupa?.. hah.. sudahlah Naruto,. lebih baik kau kembali dan mengalahkan Kokabiel.." ucap gadis itu dengan senyumnya.
"kau benar.. tapi, jangan-jangan kau adalah suara yang membimbingku kemari sebelumnya?.." tanya Naruto.
"ya, itu aku.. kita akan membahasnya nanti.. sebaiknya kau cepat kalahkan Kokabiel itu sebelum gadis bernama Shion itu terbunuh olehnya.." gadis itu memperingati.
"iya aku tau.. tapi aku ingin tau siapa kau terlebih dahulu. Sebelum aku pergi dari sini.." ucap Naruto serius.
"baiklah.. aku adalah yang tersegel.. dan kau adalah Master'ku. Karena aku yang telah memilihmu, dan sampai ajalmu menjemput,.. aku selamanya adalah milikmu.. Master.." ucap gadis itu seraya merendahkan tubuhnya seperti seorang bawahan pada atasan.
Namun gadis itu bingung karena tak ada respon apapun dari pria pirang dihadapannya itu.
Sedangkan ekspresi wajah Naruto tertutup bayangan surainya.
Greb!
"berdirilah.."
Namun gadis itu langsung terkaget ketika sepasang tangan kekar memegang pundaknya seraya membuatnya berdiri. Pandangan gadis itu terangkat menatap wajah datar Naruto dengan bingung.
"adaapa master?,." Tanya gadis itu.
"jangan pernah kau merendahkan tubuhmu lagi seperti itu.. dan jangan panggil aku dengan sebutan itu.. aku tak suka kau melakukan kedua hal itu.." jawab Naruto yang posisinya masih sama. Bahkan wajah mereka hanya terpaut beberapa centi.
"tidak master.." ucap gadis itu seraya menggelengkan kepalanya manis disertai senyuman.
"tap-.."
"ssttt.. nanti saja kita bicarakan itu master. Aku tau apa yang kau maksutkan dari kata-katamu tadi.. tapi untuk saat ini kau harus focus pada pertarunganmu.. kau belum mati master,. Jadi bangkitlah dan kalahkan dia.." ucap gadis cantik itu memotong perkataan Naruto dengan jari telunjuk lentiknya yang menempel di bibir Naruto.
Naruto hanya mengangguk memahami apa yang dikatakan gadis cantik itu.
"baiklah master, sekarang aku akan membuka segel yang menghalangi Konektifitas kita.. dengan begitu kita akan mudah untuk saling terhubung.. dan kau juga dapat menggunakan kekuatanku sesuka hatimu master.." ucap gadis itu yang memindahkan tangannya menyentuh pipi kiri Naruto lembut.
"bagaimana caranya?,." Tanya Naruto.
"itu mudah.. kau tinggal pejamkan saja matamu dan berkonsentrasi master.." "
"baiklah.."
Sring!
Dengan begitu keduanya memejamkan mata mereka tanpa merubah posisinya. Hingga muncul cahaya putih dari kedua telapak tangan gadis itu yang saat ini menyentuh kedua pipi Naruto.
"selesai master.."
Perkataan gadis itu langsung membuat Naruto membuka kelopak matanya dan memandang gadis yang tersenyum beberapa centi diwajahnya itu.
"aku merasa.. sesuatu merasuki tubuhku.." ucap Naruto bingung.
"itu karena sekarang energyku syncron denganmu. Dan masuk ketubuhmu master.. sekarang kau pergilah dan selesaikan pertarungan ini master.." ucap gadis itu dengan senyum manisnya.
" baiklah.. trimakasih.." balas Naruto.
Cup!
Sring!
Gadis itu memerah seketika ketika keningnya dikecup oleh Naruto dan menghilang meninggalkan dirinya sendiri.
'berani sekali.. di-dia melakukan itu?.. dasar master.. sifatnya tak pernah berubah..' batin gadis cantik bersurai pirang diikat dibelakang kepalanya rapi dengan pakaian gaun putih itu sembari tersenyum mengingat Naruto.
.
.
.
.
Real World.
.
Greb!
"Kyaa!.." Shion berteriak ketika tiba-tiba pakaian belakangnya ditarik oleh seorang dari belakangnya dan dibawa keluar gua itu.
Brukk!
Tubuh Shion dijatuhkan di tanah dihadapan pria yang menariknya tadi.
Greb!
"tuan putri.. sebaiknya kau menyerah saja.. dan biarkan aku melanjutkan tugasku.." ucap orang tersebut yang ternyata adalah Kokabiel yang telah menghancurkan Kekkai kunai Naruto. dan mencekik leher Shion yang saat ini terduduk.
"ti-tidak akan.. Ko-kabiel!.. dan bagaimana kau bisa menembus kekkai Naruto?!.."teriak Shion dengan susah payah.
"aku hanya mengikuti permainannya saja,. Sangat mudah untukku menghancurkan kekkai itu.. lihatlah kebelakangmu.." ucap Kokabiel yang melepas cekikannya dan kembali berdiri tegap.
"apa maksut-.. Na.. ruto.." gumam Shion ketika menatap jauh didepannya, tubuh seorang pria bersurai pirang tergeletak dengan tubuh atasnya tanpa busana karena efek serangan Kokabiel. dan di sebelahnya terdapat pedang besar dengan gagangnya yang tepat diatas telapak tangan pemuda yang telentang itu.
"dia sudah mati.. pahlawanmu sudah tiada. jadi berhentilah berharap kau akan menang putri.." Kokabiel ikut menatap tubuh Naruto datar sembari bersidekap dada.
"ti-tidak mungkin.. dia tak mungkin mati!.." Shion berteriak dengan air mata yang keluar dari iris ungu'nya itu.
"jadi sekarang, aku akan membunuhmu agar kau dapat bertemu dengannya dialam sana putri.." ucap Kokabiel yang menciptakan sebuah Light sword ditangan kanannya dan siap menusuk Shion yang terduduk dihadapannya membelakangi dirinya.
"hikss.. Naruto!.. bangunlah!.. kau tak akan mati disini kan!, kau berjanji padaku untuk menyelesaikan tugasmu!, kau berjanji melindungi desaku Naruto!.. hikss.. bangunlah Naruto!.." Teriak Shion dengan tangisannya.
Dia tak takut jika harus mati disini. Tapi jika Naruto yang mati, dia tak bisa memaafkan dirinya sendiri karena ulahnya, Naruto harus menjadi korban. Lebih baik dia yang mati daripada orang lain yang berusaha sekuat tenaganya melindungi dirinya harus mati dihadapannya. Walaupun dirinya pun terancam kematian, tapi dia tak peduli. Batin Shion.
Asalkan suaranya dapat didengar oleh pemuda itu..
Asalkan pemuda itu bisa selamat..
Shion rela mati tanpa perlawanan hanya untuk membuat pemuda itu mendengarnya agar tetap hidup.
"matilah kau.. tuan putri.." ucap Kokabiel yang siap mengayunkan Light Swordnya untuk memenggal Shion yang saat ini memejamkan matanya bersiap menerima ajalnya sembari tangisannya terus terdengar.
Wuss!
Blarr!
Namun ayunan pedang cahaya milik kokabiel langsung terhenti ketika sebuah ledakan terjadi jauh didepannya hingga membuat gelombang angin dasyat yang menerpa dirinya dan Shion.
"apa yang terjadi?.." Tanya Kokabiel ntah pada siapa ketika dia menahan tubuhnya agar tidak terdorong kebelakang akibat angin itu.
Begitupun Shion yang berusaha menahan tubuhnya dari gelombang angin itu seraya menatap sumber ledakan itu.
Dan ketika gelombang angin itu berhenti. Mata Shion menatap tak percaya dengan apa yang ada jauh didepannya itu begitupun Kokabiel.
"Naru-to.." gumam Shion.
Sedangkan kokabiel hanya menatap apa yang dilihatnya saat ini dengan pandangan tak percaya dan shok tanpa berkata apapun. Seakan lidahnya kelu untuk berkata.
Karena jauh didepan sana, terlihat Naruto yang berdiri tegak dengan mengggenggam Saber. Dengan aura putih menguar dari tubuh pemuda pirang itu.
"pertarungan kita belum selesai Kokabiel.." ucap Naruto datar.
Tubuhnya saat ini bahkan mengalami perubahan. Dimana tubuh bertelanjang dadanya terdapat garis biru abstrak yang dimana pusat garis itu terletak di dada kirinya yang dimana garis itu tersambung ke pundak kiri, leher kirinya hingga ke seluruh tangan kirinya dipenuhi garis abstrak berwarna biru.
Dan membentuk sebuah gambar bulan sabit di punggung telapak tangan kirinya dari garis abstrak biru itu.
Bahkan luka ditubuhnya akibat dua tusukan Kokabiel dan serangan gilanya itu telah sembuh dan tak ada bekas luka sedikitpun.
Rambutnya pun berubah menjadi pirang lebih panjang dengan keadaan mencuat keatas semuanya.
Tapi satu hal yang mengejutkan bagi Kokabiel.
Aura putih yang dipancarkan Naruto adalah Mana.
.
"heh.. tak kusangka kau memiliki kekuatan sekuat ini.. apalagi kau bisa selamat dari salah satu serangan yang bahkan mampu menghancurkan sebuah desa itu.." ucap Kokabiel yang berjalan kedepan melewati Shion yang hanya mendengarkan percakapan mereka berdua.
"aku pun tak menyangka akan hal itu.. tapi mari kita selesaikan urusan kita yang tertunda.. Kokabiel.." balas Naruto datar sembari ikut berjalan pelan ke arah Kokabiel.
Bats! Blarr!
Kokabiel mengembangkan sayap hitamnya sembari mengeluarkan aura biru muda yang berkobar liar ditubuhnya hingga membuat tanah dipijakannya hancur.
Blarr! Wuss!
Bagitupun Naruto yang membuat aura putih berkobar ditubuhnya semakin membara hingga membuat gelombang angin di sekitarnya dengan Naruto sebagai pusatnya.
Blarr! Blarr!
Keduanya langsung berlari saling mengikis jarak diantara mereka berdua hingga membuat tanah pijakan mereka sebelumnya hancur.
Wuss!
Buagh!
Blarr!
Keduanya melakukan pukulan tangan kanan mereka bersamaan hingga kedua kepalan tangan itu saling berbenturan dan mengakibatkan gelombang kejut.
Sring! Wuss!
Naruto langsung mengayunkan Saber ditangan kirinya kearah kepala Kokabiel. namun dengan cepat Kokabiel melompat kebelakang hingga serangan itu hanya mengenai udara kosong.
Blarr!
Wuss!
Naruto yang tau serangannya gagal langsung mengejar Kokabiel yang tadi menghindar.
Sring! Sring!
Trank!
Kokabiel langsung menciptakan dua Light Sword di kedua tangannya dan menangkis serangan pedang Naruto.
Trank! Trank! Trank! Trank! Trank! Trank!
Keduanya saling beradu serangan dengan senjata mereka masing-masing. Dan terlihat keduanya seimbang dalam hal kecepatan maupun power yang mereka miliki.
Trank!
Pyarr! Pyarr!
Namun naas untuk Kokabiel, Karena pedangnya langsung hancur menjadi partikel ketika menahan serangan pedang Naruto.
Sringg!
Wuss!
Naruto yang tau pedang cahaya Kokabiel hancur langsung menebas secara horizontal dari kiri kekanan 360 derajat. Namun Kokabiel yang juga memiliki reflek yang bagus langsung melompat keudara dan melayang menggunakan sayapnya.
Sring! Sring! Sring! Sring! Sring!
Seketika itu langsung Kokabiel menciptakan lima Light Spear seukuran tubuh manusia disekitarnya dan langsung melesat kearah Naruto dibawahnya.
Wuss!
Pyarr! Pyarr!
Naruto langsung menebas tombak cahaya itu hingga pecah menjadi partikel cahaya.
Sring! Sring! Sring!
Blarr! Blarr! Sring!
Naruto menghilang dari tempatnya hingga membuat sisa tombak cahaya itu hanya mengenai tanah pijakannya saja.
Wuss!
Sring!
Kokabiel yang kaget ketika Naruto muncul dibelakangnya dengan mengayunkan Saber kearahnya, langsung terbang menjauh dengan cepat hingga membuat tebasan Naruto kembali mengenai udara kosong.
Tap!
Naruto mendarat ditanah memandang datar Kokabiel yang melayang 10 meter diudara didepannya.
"tunjukkan padaku kekuatanmu itu Naruto!.." ucap Kokabiel yang kembali menciptakan dua pedang cahaya di kedua tangannya.
Namun Naruto tak merespon kata-kata Kokabiel. dia bergumam..
[Ex Dash]
Blarr!
Seketika itu pula Naruto langsung menghilang dari tempatnya meninggalkan bekas pijakannya yang hancur dan terlihat dengan mata telanjang kecepatan Naruto yang masih dapat dilihat kokabiel yang tampak terkejut.
Dimana Naruto saat ini telah berada di depannya dengan ayunan pedangnya yang akan membelah Kokabiel.
trank!
Namun sayang serangan Naruto yang akurat itu masih ditahan oleh pedang cahaya milik Kokabiel.
Wuss!
Kokabiel terbang menghindar dari Naruto ketika tau jika Naruto bisa melayang diudara seperti yang lainnya. Bahkan kecepatan pemuda pirang itu diatas normal dalam hal terbang. Batin Kokabiel.
Sring!
Kembali Kokabiel dikejutkan dengan Naruto yang tampak sudah berada tepat disampingnya yang saat ini terbang itu.
Wuss!
Pyarr!
Kembali ayunan pedang milik Naruto ditahan oleh Kokabiel yang langsung kedua pedangnya pecah menjadi partikel cahaya.
Wuss!
Trank!
Tak mau memberi kesempatan bagi Kokabiel, Naruto kembali mengayunkan Saber secara vertical. Namun masih mampu ditahan oleh sepasang sayapnya yang mengeras bagaikan baja itu.
Wuss!
Blarr!
Ketika itu pula Kokabiel langsung meluncur dengan keras kembali ke tanah dengan pepohonan itu karena tebasan Naruto.
Tap!
Naruto mendarat beberapa meter dari tempat jatuhnya kokabiel dan menatap kepulan debu itu dengan datar.
"heh.. ku akui kau memang pantas untuk menjadi lawanku Naruto.. dengan kekuatanmu itu kau dapat mengimbangiku. Bahkan kau dapat menyudutkanku seperti ini.."
Dipendengaran Naruto, seorang pria berucap dari arah kepulan debu itu. dan terlihatlah Kokabiel yang baru bangkit.
Sedangkan Naruto menajamkan matanya menatap pria bersayap itu.
"baiklah Naruto, saatnya kita akhiri ini dengan seluruh kemampuan yang kita miliki.." ucap Kokabiel yang tampak menyeringai.
"HAAAA!.." teriak Kokabiel setelah sebelumnya menggunakan Blood seal dan mengoleskannya pada telapak tangannya kemudian mengepalkan kedua tangannya disamping tubuhnya.
[True Form: Kuroi Kegawa]!
Blarr!
Kembali Kokabiel mengeluarkan aura gilanya hingga seluruh mana dalam tubuhnya meningkat drastic dengan aura biru muda yang sebelumnya, kini berubah menjadi ungu kehitaman yang berkobar liar disekitar tubuhnya.
Bahkan tanah disekitarnya hancur dan batuan-batuan tanah disekitarnya terangkat dan hancur karena efek kekuatannya yang meningkat itu.
Sring!
Blarr!
Hingga cahaya ungu dari aura yang menguar dari tubuhnya itu berubah menjadi sangat terang hingga membuat Naruto yang melihatnya dari kejauhan harus menutup matanya. Dan ledakan terjadi ditempat Kokabiel itu.
Wuss!
Hingga beberapa saat, Naruto dapat melihat perubahan apa yang terjadi pada Kokabiel saat ini. membuat pemuda pirang itu menatap tajam Kokabiel.
"HAHAHA.. dengan ini kau akan menggunakan seluruh kemampuanmu untuk melawanku Naruto!.. keluarkan seluruh kemampuanmu.." ucap Kokabiel dengan seringai kejamnya saat ini.
Karena saat ini pemuda pirang itu hanya menatap serius perubahan yang terjadi pada Kokabiel. terlihat dari tubuhnya yang bertelanjang dada lebih kekar dari sebelumnya serta lebih besar sekitar dua meter dengan kulit tubuhnya yang berubah menjadi kehitaman disertai dengan sayapnya yang kembali utuh namun lebih terlihat tak teratur dan menyeramkan.
Wajahnya pun juga terlihat menyeramkan dengan mata merah, telinga runcing dan sepasang tanduk mengarah kedepan dikepalanya. Giginya pun terlihat menjadi runcing.
Tangannya yang terlihat lebih kekar itu memiliki kuku jari yang lebih panjang dan runcing sekitar 5 cm. terdapat ekor dibelakangnya seperti ekor singa. Namun ujungnya runcing.
"jadi itu wujud terkuatmu Kokabiel.. baiklah. Kuturuti kemauanmu Kokabiel!.."
"HAAAA!..." berbeda dengan Kokabiel, Naruto mempererat kepalan tangannya dengan berkonsentrasi pada Mana yang tersuplay dalam tubuhnya.
Blarr!
Wuss!
Tubuhnya kembali terselimuti aura putih yang berkobar semakin liar dengan Saber yang tiba-tiba menjadi bercahaya putih terang. Garis bulan sabit di punggung telapak tangannya berwarna biru menjadi menyala terang dan terus tersambung ke semua garis abstrak di lengan kirinya, pundak leher kiri dan dada kirinya. Semua garis abstrak itu menyala terang.
Tanah di sekitarnya pun hancur karena ledakan Mana Naruto yang juga meningkat drastic dengan batuan dan tanah disekitarnya yang juga terangkat dan hancur diudara.
Wuss! wuss!
Wuss! wuss!
Aura Naruto dan Kokabiel yang berkobar liar dan menghempaskan apapun disekitarnya. Tatapan mereka saling beradu dengan kekuatan mereka berdua yang meningkat drastic.
Sring! Sring!
Blarr! Blarr!
Keduanya menghilang dari tempatnya secara bersamaan dengan meninggalkan tanah pijakan mereka yang hancur.
Wuss! wuss!
Trank!
Keduanya muncul diudara dengan Kokabiel dengan sayapnya dan Naruto dengan [Ex Dash] miliknya dan saling beradu senjata mereka dengan Naruto menggunakan Saber dan Kokabiel dengan Black Claws miliknya.
Wuss! wuss!
Trank!
Keduanya kembali menghilang dan muncul diudara tempat yang berbeda. Dengan percikan api hasil senjata mereka yang menghiasi gelapnya malam ini.
Sring! Sring! Sring! Sring! Sring!
Blarr! Blarr! Blarr! Blarr! Blarr!
Bagaikan kilat dimalam hari. Gerakan mereka tak terlihat, hanya terlihat cahaya putih dan ungu gelap yang terbang berbenturan terbang dengan cepat diudara dan menciptakan gelombang kejut disetiap serangan mereka.
Sring! Sring!
"haa!.."
Trank!
Wuss!
Naruto mengayunkan Saber dengan kuat membuat Kokabiel menahannya dengan cakarnya. Namun Tenaga Kokabiel kalah dan langsung terdorong meluncur jatuh.
Blarr!
Ledakan tercipta ketika tubuh kokabiel menabrak tanah itu.
[Steel Feathers]
Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt!
Naruto yang turun secara perlahan, dikejutkan dengan ratusan bulu baja yang melesat kearahnya.
Dass! Dass! Dass! Dass! Dass!
Dengan gerakan cepat Naruto menghindarinya seperti berpijak pada permkaan tanah. Padahal dirinya berlari diudara dengan menggerakkan tubuhnya untuk menghindari serangan Kokabiel itu.
Tak mau terus menghindari serangan Kokabiel, Naruto melakukan kuda-kudanya diudara dan memposisikan Saber ditangan kirinya disisi kanannya sembari merendah.
Sring!
[Saber art: Cyclone Slash]
Tebasan silang dilakukan dengan cepat dengan keadaanya yang melayang diudara. Dan dengan itu, sebuah pusaran angin disertai dengan tebasan bulan sabit kecil didalamnya yang berputar liar dalam pusaran angin 5 meter itu.
Wuss!
Trank! Trank! Trank! Trank! Trank!
Ratusan bulu baja yang masih terus meluncur dari bawah itu langsung terpental kesegala arah karena pusaran angin setinggi 5 meter dari udara yang turun kearah Kokabiel yang melakukan serangan bulu baja itu.
Wuss!
Blarr!
Kokabiel kembali terbang menjauh dari lintasan serangan Naruto. dan ledakan disertai gelombang angin tercipta ketika pusaran angin itu telah jatuh ke tanah.
Tap!
Naruto mendarat dan berdiri diatas dahan pohon menatap Kokabiel yang melayang diudara diatasnya.
"jadi begitu.. kau tidak menggunakan tehnik sihir terbang diudara,. Melainkan kau menggunakan tehnik berjalan diudara.. itu cukup menjelaskan kenapa kau tak bisa melayang diudara selagi diam.. kau manarik Naruto.." puji Kokabiel sembari bersidekap dada.
"hebat, kau pun bisa membaca gerakanku itu dengan mata telanjang Kokabiel.. tapi cukup sampai disini kita bermain-mainnya Kokabiel.." balas Naruto datar.
"heh.. begitu ya.. baiklah kita akhiri ini.. jika kau menang, maka maka terimalah hadiah dariku Naruto. namun jika sebaliknya, pedangmu itu akan jadi milikku.." ucap Kokabiel seraya mengangkat tangan kirinya keudara dan tangan kanannya kedepan. Dengan aura ungu gelapnya semakin membesar.
Sring! Sring! Sring! Sring! Sring! Sring! Sring! Sring! Sring!
SRING!
Disekitar Kokabiel muncul ratusan tombak cahaya yang jumlahnya ribuan. Seluruh tombak cahaya itu bagaikan cahaya yang melayang diangit malam ini. bahkan sebuah tombak cahaya seukuran dua kali gedung raksasa seukuran 30 meter diatas Naruto yang saat ini hanya menatap datar keatas.
'hahh.. Saber, jika kau mendengarku.. aku hanya ingin kau meminjamkan kekuatanmu padaku..' batin Naruto.
Sring!
Seketika itu pula, Saber kembali bersinar putih semakin terang. Muncul aura putih yang menyelimuti Saber. Yang lama kelamaan menjadi semakin membara.
Blarr!
Kembali Naruto mengeluarkan aura putihnya semakin besar hingga 2x lipat dari sebelumnya. Hingga pohon pijakannya hancur dan terpental kesembarang arah. Hingga membuatnya turun dan berpijak pada tanah dibawahnya. Bergitupun pohon lain disekitarnya dan tanah yang juga hancur.
Naruto membuat kuda-kuda kanan depan dengan kuat, dan memposisikan Saber disisi kirinya hingga ujung bilah tajamnya lurus kebelakang walaupun digenggam biasa.
Sring! Blarr!
Aura dari Naruto dan Saber semakin menggila. Hingga membuat udara semakin sesak dengan tanah disekitarnya menjadi luluh lantak.
"HAHAHA.. kita akhiri ini Naruto!.." teriak Kokabiel.
[Immense Based: Limited Spear of Light]
Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt!
Wuss!
Kokabiel menurunkan tangan kirinya kebawah kearah Naruto. seketika itu pula, seluruh Light spear berukuran 2 meter itu jatuh meluncur menghujani wilayah Naruto hingga radius 2 km. begitupun tombak cahaya berukuran 30 meter itu yang ikut jatuh kearah Naruto disaat terakhir.
"HAAA!.." tak mau mati terkena serangan gila Kokabiel, Naruto berteriak seraya berkata..
[Saber art: Ex Halfmoon Slash]
Sring! Wusss!
Naruto yang langsung mengayunkan pedangnya horizontal dari kiri ke kanan 180 drajat dengan cepat bersamaan dengan warna biru di garis abstrak ditubuh kirinya yang semakin bersinar terang dengan aura yang menggila. dan muncul sebuah tebasan setengah bulan raksasa dengan lebar 500 meter yang melesat menuju ke arah Kokabiel dan serangannya itu.
dua serangan gila penghancur masal dari langit dan bumi itu saling mengikis jarak diantara keduanya. Hingga dilangit malam ini cahaya bersinar terang akibat kedua serangan penghancur masal itu dilangit.
Sring! Wuss! wuss! wuss! wuss! wuss!
Blaaarrrr!
Ledakan besar tercipta dilangit malam itu ketika ribuan serangan Kokabiel yang mengarah pada Naruto terbabat habis oleh serangan Naruto. Ex Halfmoon Slash yang tinggal separuh itu terus meluncur kearah Light spear berukuran 30 meter milik Kokabiel.
Wuss! wuss!
Blaaarrrr!
Kembali ledakan kedua tercipta dilangit malam itu hingga membuat getaran dengan radius beberapa kilo meter dengan angin gelombang kejut yang menyebar kemana-mana.
"haha.. bagaimana dengan ini Naruto!.." teriak Kokabiel yang di telapak tangan kanannya yang mengarah ke bawah itu terlihat lingkaran sihir raksasa seukuran 5 meter berwarna ungu.
[Gravity Ball]
Wuss!
Hingga sebuah bola energy ungu kehitaman meluncur dari lingkaran sihir itu dan mengarah pada Naruto yang masih membelakangi Kokabiel dengan posisi kuda kuda setelah putarannya tadi.
Wuss!
Bola dari langit itu semakin membesar dengan segalanya tertarik kearah bola gelap itu hingga apapun hancur jika terkena bola itu. seperti pepohonan udara bahkan awan pun ikut tertarik bola gelap itu yang meluncur kearah Naruto.
Namun tanpa merubah posisinya, Naruto menyeringai.
Sring!
Aura diseluruh tubuhnya dan Saber kembali membara dan seluruh aura itu mengalir pada Saber hingga pedang itu kembali mengeluarkan aura putih yang berkobar hingga sekitar 3 meter.
Sring!
Wusssss!
Dan dengan cepat Naruto kembali memutar tubuhnya ke arah sebaliknya dengan mengayunkan Saber dari kanan ke kiri secara horizontal mengarah ke udara ke serangan Kokabiel. hingga kembali muncul tebasan setengah bulan berdiameter 250 m yang langsung meluncur terbang mengikis jarak antara bola gelap itu.
BLAAARRRRR!
Dua serangan gila itu meledak dilangit malam ini. hingga malam yang gelap ini bagaikan siang hari karena ledakan besar dilangit malam itu. dengan gelombang kejut menyebar luas dengan sisa pohon, batu dan tanah yang terserap sebelumnya terpental kemana-mana.
Namun Kokabiel harus tersenyum puas melihat apa yang terjadi di depan matanya saat ini.
Wusss!
Sebuah tebasan setengah bulan berdiameter 25 meter mengarah padanya dengan cepat. Dimana ternyata serangan Naruto masih tersisa dan meluncur kearahnya membelah langit malam bercahaya itu.
Craassss!
Hingga Kokabiel hanya bisa menatap Naruto yang berada jauh dibawahnya itu dengan senyuman puas dengan darah mengalir dari mulutnya.
Wusss!
Sring! Prass!
Hingga sisa serangan Ex Halfmoon Slash itu meluncur ke angkasa membelah langit malam hingga beberapa meter dari tubuh Kokabiel itu, dan menghilang dengan pecah menjadi partikel cahaya dimalam ini.
.
.
Wusss!
Brukk!
Hingga tubuh Kokabiel yang tersisa bagian atasnya saja itu jatuh ke tanah lima meter didepan Naruto dan dengan keras menabrak batuan dibawahnya. Dimana tanah area pertarungan mereka berdua telah menjadi gersang dengan kehancuran dimana-mana.
"hahh.. hahh.." Naruto terduduk dengan lutut kaki kanannya seraya bertumpu pada Saber. Sembari mengatur nafasnya yang berat dengan jantungnya yang seakan sulit untuk bernafas. Menatap tubuh Kokabiel didepannya itu.
"chough!,.. hah.. hah.. selamat Naruto.. ka-u telah menunjukkan bah-wa dirimu memang mampu.. aku sa-lut pa-damu.. walau dengan keterbata-sanmu, kau mampu menandingiku hingga seperti ini.." ucap Kokabiel dengan lemah seraya menatap langit malam. Dimana sayapnya juga telah hancur menyisakan potongan beberapa bagian.
"hah.. hah.. tidak Kokabiel,. kau lah yang terkuat. Lagi pula aku menjadi semakin kuat, itu juga karenamu.. karena tekat kuat untuk melampauimu Kokabiel.." balas Naruto.
"heh.. tidak Naru-to.. ku akui kau memang layak mengemban beban berat sebagai pemimpin.. tidak, sebagai acuan umat manusia untuk menjadi lebih kuat untuk bersama me-lawan para raksasa itu.. dengan begini, tugasku telah selesai.. " kembali Kokabiel berucap. Darah menggenang dibawah Kokabiel seperti air yang digunakan oleh pria bersurai hitam itu yang telah kembali normal itu untuk telentang.
"hoi, oji-san,. Kau jangan mati dulu bodoh!,. apa yang kau panggil itu?, dan lagi jika dia bangkit entah apa nasip dunia ini bodoh!.." terlihat raut wajah Naruto yang kesal untuk pertama kalinya dihadapan Kokabiel.
"heh.. sisanya kau yang urus bodoh.. chought!.. dan terimalah hadiah dariku bocah.." balas Kokabiel sembari terbatuk darah.
Sring!
Dengan itu sebuah lingkaran sihir ungu kehitaman muncul dibawah Kokabiel yang semakin besar. dan cahaya bersinar dari tubuh Kokabiel.
"dasar bodoh.. apa lagi ini.." gerutu Naruto dengan wajah datarnya menatap apa yang dilakukan Kokabiel. karena saat ini tubuhnya kembali seperti semula. Dan semua tenaganya telah habis.
Sring!
Groarrr!
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Shion side.
.
Sring!
Groarr!
Blarr!
Sebuah cahaya terang muncul dari gua tempat Shion berada. Dimana Shion yang sebelumnya terpaku dan diam membeku menatap pertarungan gila Naruto dengan Kokabiel dari kejauhan itu. karena serangan cahaya terang raksasa yang dapat dilihatnya meluncur keangkasa membuatnya terpaku.
Dan ketika mendengar raungan dari belakangnya yang terduduk itu, dengan cepat dia berdiri dan berbalik menatap apa yang ada dibelakangnya.
Dan terlihatlah seekor Dragon berukuran 7 meter. Dengan sepasang tanduk dikepalanya yang bercabang bagai ranting pohon. Bagian tubuhnya terlapis sisik tebal dan juga dedaunan orange termasuk di tanduknya itu.
Begitupun sepasang sayapnya yang juga terlapis daun dan sisik. Memiliki empat kaki dan ekor panjang yang juga terlapis sisik dan daun.
"i-itu.. Autumn Dragon.. sang legenda dari Wood village.." gumam Shion yang menatap takjub naga yang berdiri diatas bukit dibelakang gua itu. menatap Shion dengan gagahnya.
"Wahai putri.. ada apa kau memanggilku?.."
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Groarr!
Muncul makhluk hitam bertanduk yang memiliki bulu di lehernya disertai sepasang tanduk besar yang melengkung kedepan dengan mata berwarna merah.
Sayap hitamnya yang mengerikan terlihat bersar dengan tubuh kekar disertai dengan empat kakinya yang berkuku tajam. Ekornya yang seperti ekor singa dengan ujung lancip dengan ukuran makhluk itu adalah Huge. 20 meter.
"sial.. ternyata ini makhluk yang bersemayam dalam diri Kokabiel.. seekor Magical beast: Black Manticore dengan tingkat bahaya Huge.. pantas saja kekuatan Kokabiel sangat kuat hingga rank SS.. setara dengan seorang Legenda.." gumam Naruto yang telah berjarak 10 meter dari Manticore itu karena kemunculan makhluk itu membuat gelombang kejut yang membuanya terlempar kebelakang.
Groarrr!
Manticore itu meraung keras dimalam hari itu. menatap nyalang pada Naruto yang sangat kecil dipandangannya.
Sring!
Wuss! wuss!
Blarr!
Manticore itu menciptakan Gravity Ball dari mulutnya yang langsung menembakkannya pada Naruto. namun dengan susah payah Naruto melompat kesamping untuk menghindarinya dengan sisa tenaganya.
"hah.. hah.. kuso.. tubuhku lemas.. apa ini karena kekuatan yang kugunakan sebelumnya?,. tapi aku harus melawannya.. jika ini yang dimaksut hadiah dari Kokabiel.." gumam Naruto yang berdiri dengan sekuat tenaganya dan menggenggam Saber.
Sring!
Kembali Manticore itu mengumpulkan energy dimulutnya hingga tampak bersinar gelap dan siap ditembakkan kembali kearah Naruto.
Syusss!
Jlebb!
Brakk!
Groarrr!
Namun baru saja makhluk itu akan menembakkan sesuatu dalam mulutnya, sebuah anak panah hitam melesat dari samping dengan sangat cepat dengan aura hitam di anak anah itu. yang langsung menembus kaki kanan Manticore hingga makhluk itu terjungkal kesamping kanannya sembari meraung keras karena kakinya yang berlubang itu.
'apa itu?..' batin Naruto datar ketika sebelumnya dia berusaha sekuat Tenaga akan menghindari serangan Manticore.
"NARUTO/NARUTO-SAN!.."
Namun di perhatian Naruto teralihkan ketika melihat siapa yang datang membantunya barusan. Karena terlihatlah Elen dan Tygre yang terbang kearahnya menggunakan Magic [Fly].
Tap! Tap!
Keduanya mendarat disamping kiri Naruto.
Greb!
Seketika itu pula Elen langsung memeluk Naruto erat karena rasa khawatirnya.
"Elen?, kenapa kau bisa kesini?.. bukankah kalian harus melindungi desa?." Tanya Naruto datar yang hanya diam dengan keadaannya yang terduduk bertumpu pada lutut kanannya itu.
"BAKA!.. aku kemari karena ingin membantumu.. desa sudah aman. Hanya tersisa Wish yang akan menghabisi Fire dragon itu.. dan aku memutuskan langsung kemari untuk membantumu, baka.." ucap Elen dengan wajah cemas.
"Elen-san benar.. kami kemari karena desa sudah aman. Dan kami tau dimana posisimu dari serangan cahaya dilangit berbentuk setengah bulan itu.. yang kami tau jika itu adalah tehnikmu waktu membantu Elen sebelumnya.." balas Tygre dengan senyum.
"kalian.." gumam Naruto.
"kau baik-baik saja kan baka?.." Tanya Elen setelah melepas pelukannya dan menatap pemuda pirang itu.
"hm.." jawab Naruto.
Groarrr!
Raungan Manticore mengalihkan perhatian mereka dan menatap makhluk itu yang kembali berdiri dengan kaki kanannya yang pincang.
"sudahlah Naruto-san.. sampai sini, biar aku yang urus makhluk itu.." ucap Tygre yang menghentikan Naruto ketika ingin berdiri dan kembali bertarung. Tygre maju ke depan.
"heh.. terserah kau saja.." balas Naruto yang saat ini di damping Elen disampingnya yang menopang Naruto.
Dengan begitu, Tygre langsung mengarahkan Black Bow miliknya ke arah Manticore yang mengepakkan sayapnya untuk terbang.
Sring!
"kau mau kemana?, walaupun kau unggul diudara, tapi tak ada yang bisa lolos dari anak panahku.." gumam Tygre ketika menciptakan anak panah yang terkompres dari Mana'nya hingga membentuk tiga anak panah berwarna hitam.
Groarr!
Sring!
Wuss!
Manticore yang melayang dilangit itu menembakkan kembali Gravity Ball dari atas sana yang langsung menuju kea rah ketiga orang itu.
[Black Bow: Triple Shot]
Gumam Tygre yang langsung melepaskan ketiga anak panahnya bersamaan. Namun posisi lesatannya berbeda. Karena satu anak panah menuju ke arah serangan Manticore dan sisanya menuju ke arah kedua sayap makhluk itu dengan aura hitam pada setiap anak panah milik Tygre.
Syutt! Syutt! Syutt!
Wuss!
Blarr!
Serangan Gravity Ball milik Mantiore hancur bersamaan dengan serangan Tygre.
Jrass! Jrass!
Groarr!
Sementara sisa anak panah lainnya memotong langsung sayap milik Manticore hingga makhluk itu meluncur jatuh ketanah.
"belum selesai bodoh.." ucap Tygre.
[Black Bow: Charged Shot]
Syuss!
Tygre menembakkan sebuah anak panah yang berlapis aura hitam. Namun lesatannya lebih cepat dengan aura itu memanjang seperti tombak yang melesat kearah Manticore yang dalam posisi meluncur jatuh itu..
Jlebb! Jrass!
Groarr!
Dengan sangat tepat, anak panah itu mengenai tepat jantung Manticore hingga menembus tubuh raksasa manticore itu hingga makhluk itu meraung keras untuk yang terakhir kalinya.
Wuss!
Blarr!
Tubuh tak bernyawa Manticore terjatuh menabrak tanah hingga gelombang angin kecil tercipta akibat tubuh raksasanya yang menabrak tanah itu.
'serangan bidikan panahnya sangat tepat dan akurat walaupun jaraknya dari sini sangat lah jauh.. tak heran jika dia disebut sebagai Marster Marksman disini..' batin Naruto datar.
"kau berhasil Tygre-san!.. kau bisa membunuh makhluk itu dari jarak sejauh ini.." ucap Elen kagum.
"hehe.. trimakasih Elen-san.. ta-"
Groarr! Groarr! Groarr!
Groarr! Groarr! Groarr!
Namun baru saja mereka dalam keadaan senang, perkataan Tygre harus terpotong ketika puluhan Dragon dengan banyak jenis yang berbeda datang pada mereka dengan terbang dari arah depan, dan kanan mereka.
Bahkan monster seperti Minotaur, goblin dan sejenisnya ikut datang menghampiri.
"Naruto, bagiamana ini.. banyak Dragon dan monster lain yang datang menghampiri.." ucap Elen bingung yang saat ini memapah Naruto.
"apa kita harus melawan mereka Naruto-san?.. aku masih sanggup jika menghabisi para monster itu. tapi untuk para Naga dengan berbagai ukuran itu, aku tidak yakin bisa menghabisi mereka semua.." Tygre yang berada disisi kanan Naruto ikut berbicara.
"kau benar.. walaupun kita bisa menghabisi mereka semua, tapi para Dragon lain pasti akan berdatangan.. dan itu tak aka nada habisnya." Balas Naruto datar.
"berarti kita harus pergi dari sini Naruto.. tak ada pilihan lain selain itu.." ucap Elen disisi kiri Naruto.
"tidak.. walaupun kita kabur dari sini, mereka akan mengikuti.. dan desa tempat tujuan kita yang malah akan hancur.. hanya ada satu cara.." jelas Naruto.
"katakan Naruto-san.." Tygre serius. Bersama Elen yang tampak merasa tak nyaman.
"aku akan memancing mereka ketempat lain dan menahan mereka.. sementara kalian susul Shion di Valley of the Eclipse ..Tygre-san pasti tau tempat itu.." perintah Naruto serius.
"TIDAK!.. aku tak akan meninggalkanmu sendiri lagi baka!.. aku tak mau sampai kau kenapa-napa!.." Elen tak terima dengan menahan lengan Naruto yang seperti ingin pergi menjauh dari mereka.
"Elen-san benar.. kita hadapi mereka bersama Naruto-san.. cukup pengorbananmu demi mengalahkan Kokabiel itu.. lebih baik bersama daripada sendiri.." timpal Tygre.
"terserah kalian.." dengan begitu, Naruto berjalan tertatih kedepan berniat melawan puluhan musuh yang baru tiba dengan ukuran yang bukan main-main itu.
Wuss!
Crass! Crass! Crass! Crass! Crass! Crass!
Groarr! Groarr!
Namun ketika puluhan makhluk raksasa itu beberapa meter lagi mendekati mereka, sebuah gelombang angin pemotong raksasa dari samping kiri mereka bertiga. Langsung menyapu bagaikan gulungan pusaran angin raksasa yang membuat semua monster itu tercincang habis. dengan para Naga yang tersisa sepuluh ekor karena ukurannya yang Huge itu.
Wuss!
"kalian tak apa-apa?.." ucap seekor Dragon berukuran Huge yang memiliki tubuh paling panjang bewarna putih.
"Wish!.." teriak Elen senang karena kedatangan Wish tepat waktu.
Begitupun Tygre yang juga menatap Wish dengan senyum. Berbeda dengan Naruto yang menatap datar para Dragon yang tersisa.
"tenanglah Naruto-san.. biar aku yang menghabisi mereka.." ucap Wish yang tau jalan pikiran pemuda pirang itu.
Sementara Naruto hanya bisa menatap datar Wish melalui ekor matanya karena posisi Wish yang tadi mendarat di samping kiri Elen. Lalu White Shenlong itu kembali terbang kedepan.
Wuss!
Groarr!
Groarr!
Sepuluh Dragon melawan seekor Legend Dragon yang terbang dilangit malam ini.
Wuss! wuss! wuss!
Kedua kubu langsung terbang mengikis jarak antara mereka. dan langsung kesepuluh Dragon itu menyemburkan Fire Element, Water Element secara bersamaan kearah Wish.
Namun tak mau terkena serangan itu, Wish meliukkan tubuhnya untuk terbang menghindar dan bermanufer diudara.
Groarr!
Blass! Blass! Blass! Blass! Blass!
Sembari terbang menghindar, Wish menembakan misil angin yang berputar bagai bor dari mulutnya yang langsung mengenai tepat lima naga yang tak sempat menghindar hingga menembus tubuh mereka dan jatuh ditanah.
Groarr!
Bruss!
Namun Wish yang tanpa sadar beberap dragon yang berhasil menghindar, berada dibelakangnya dan menembakkan Fire Element yang langsung mengenai tubuh bagian bawah Wish.
Groarr!
Namun sebuah gelar Legend bukanlah gelar biasa untuk keturunan Wish. Karena daya tahan tubuhnya yang kuat dan sisiknya yang bagaikan berlian itu membuatnya tak terkena luka parah.
Wish terbang menghindar ketika dia di apit dari segala sisi oleh kelima Dragon sisanya.
Groarr!
Sring!
Brusss!
Ketika semua naga itu kembali menyerang bersamaan pada Wish yang terbang menjauh itu, sebuah medan gaya terlihat menahan serangan para naga itu hingga membuat Wish berhasil lolos.
Groarr!
Hingga terlihatlah seekor Autumn Dragon di belakang Naruto, Elen dan Tygre yang ternyata telah membantu Wish. Naga itu mendarat di belakang mereka bertiga.
"apa kalian tak apa-apa?.. maaf aku datang terlambat.." ucap seorang gadis bersurai pirang pucat yang berada diatas kepala Autumn Dragon dengan menggunakan tanduknya sebagai pegangan.
"Shion-sama.. anda baik-baik saja?.." ucap Tygre yang khawatir pada Shion.
Begitupun Elen yang tampak kembali meminjamkan pundaknya menopang Naruto.
"kalian cepatlah naik.. aku akan mengantarkan kalian kembali ke desa dengan cepat setelah menghabisi mereka.. dan kau gadis bersurai putih, cepat panggil Mount'mu kembali. kita tak punya banyak waktu lagi.." perintah Autumn Dragon itu yang langsung disetujui keempat orang itu.
Tygre menaiki Autumn bersama Shion sedangkan Elen bersama Naruto menaiki Wish.
Groarr!
Saat kedua Legend dragon itu terbang pergi, kelima Dragon sisanya itu mengikuti. Namun Autumn tak tinggal diam. Dia bermanufer dengan terbang mundur dan terlihat dikedua irisnya yang bersinar hijau.
Syutt! Syutt! Syutt! Syutt! Syutt!
Jleb! Jleb! Jleb! Jleb! Jleb!
GROOARRR!
Dengan mudah kelima naga itu tubuhnya terlilit oleh tanaman yang muncul dari tanah dibawah mereka dan langsung puluhan batang pohon runcing menusuk mereka yang tumbuh dari tanah pula. Hingga membuat mereka tewas seketika.
Mereka kembali terbang melanjutkan perjalanan menuju desa dengan berlatarkan cahaya sinar matahari dini hari yang baru keluar menggantikan bulan dimalam hari itu.
.
.
.
.
.
To be continue…
.
Ending: River by tatsuya ishii.
.
A/N: huft.. chap terpanjang yang pernah kyo buat. Dan ini special buat semua yang udah nunggu lama karena keterlambatan update.. yang tidak ya no problem..
Bagaimana di chap ini? ancur kah?.. maaf jika sangat buruk untuk penutupan ini. jika ada yang serasa kurang soal penjelasannya, mungkin chap depan akan terlihat bagian mananya yang kurang.
Dan untuk chap ini kyo mohon maaf jika ada kesalahan dalam hal apapun. Karena kesibukan dan efek hal ekstream kyo di real world. Jadi Kyo gk sempet baca ulang. Jadi mungkin banyak sekali kesalahan disini. Kyo mohon maaf.
Dan tugas kalian para readers yang mengoreksi dan berkomentar apa kesalahan Kyo. Jadi Kyo mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk semua kesalahan.
Seperti biasa kawan. Jika tertarik dengan para Dragon atau makhluk lain yang ada, kalian bisa lihat bagaimana wujudnya di album fb kyo agar lebih mengena feellnya. Dengan name profil: Kyoigneel. Image sama dengan profil akun Kyo ini.
Jika ada pertanyaan dan komentar silahkan coret-coret di kolom Review yang tersedia. Mm.. seperti biasa, Review berupa kritik maupun saran dari kalian sangat membantu Kyo dalam menulis. :-)
See you next time!
.
Next chapter 11: Stalker..
