World
Desclaimer: semua sumber anime yang bersangkutan bukan milik kyo.
Rate : M
Pair: Naruto x..
Genre : Action, adventure, fantasi.
Warning! : Gaje, ooc, AU, bahasa gak baku, imajinasi liar, typo dimana-mana, Isekai, gak suka gak usah baca!, dll.
Summary: dunia dengan makhluk selain manusia. Makhluk mitologi dan raksasa menjadi teror yang nyata. Manusia dengan kekuatan supernatural dari dua ras yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup mereka dari ancaman kehancuran sang 'malapetaka dunia'. sementara itu, Naruto, seorang pemuda yang masuk academi karena tujuannya. Harus dipandang sebelah mata karena keterbatasannya.
.
Chapter 11: Stalker..
.
Opening Song: Hero's Come Back! By nobodyknows.
.
.
.
Keempat orang dengan dua bergender perempuan dan dua lainnya laki-laki. Sedang menaiki Dragon dengan keadaan sepasang laki-laki dan perempuan.
Dimana seorang gadis bersurai putih seputih awan menaiki seekor White Shenlong Dragon dengan duduk dipunggung Dragon itu bersama seorang pria pirang yang duduk tepat dibelakangnya dimana pria itu sedang mengalungkan kedua lengannya pada perut gadis bersurai putih yang tampak cemas itu.
Sedankan pria bersurai merah dan gadis bersurai pirang pucat duduk di kepala Autumn Dragon di kanan dan kiri dengan kedua tanduk Autumn sebagai pegangan mereka berdua. Memandang khawatir pemuda pirang yang terlihat pucat sembari bersandar di pundak gadis bersurai putih itu.
"bagaimana keadaan Naruto-san?, kenapa dia tiba-tiba menjadi drop seperti itu.." Tanya gadis bersurai pirang pucat.
Kedua Naga itu terbang bersamaan dengan Autumn dragon disisi kiri dan Wish disisi kanan.
"aku juga tak tau Shion-hime.. padahal aku rasa dia hanya kehabisan tenaga tadi di pertempuran terakhirnya. Tapi kenapa efeknya semakin parah saat ini?.." jawab gadis bersurai putih yang tangan kanannya memegangi lengan kekar Naruto.
"Wish, apa kau tau kenapa Naruto seperti ini?.. mungkin kalian bangsa Naga tau. secara kalian memang memiliki pengetahuan lebih luas ketimbang kami.." tanya Tygre.
"menurutku, Naruto-san sedang mengalami efek negative dari kekuatannya.. karena jika dilihat, pemuda itu tiba-tiba tak dapat menggerakkan tubuhnya selepas kita pergi dari tempat itu.." jawab Wish.
"apa yang dikatakan Wish benar. dia terkena efek kekuatannya.. dan dari yang ku lihat, seluruh sel ototnya putus karena kekuatan dasyat yang digunakannya pertama kali dan paksaan pada batas tubuhnya itu.." jawab Autumn Dragon yang kedua matanya saat ini bersinar hijau seperti menschen tubuh Naruto. dan dia tau nama Wish usai Wish sebelumnya memperkenalkan diri.
"apa!.. lalu bagaimana?, apakah Naruto bisa pulih kembali?.." tanya Elen yang tampak Khawatir.
"jika itu tergantung pada tubuhnya sendiri.. karena setiap orang memiliki ketahanan tubuhnya masing-masing. Tentusaja dengan bantuan obat dan penyembuhan.." jelas Autumn. Yang iris matanya kembali normal.
"apakah kau bisa menyembuhkannya?, aku mohon padamu.. bukankah kau Legend Dragon dari desa itu.." Tanya Elen.
"kita lihat saja nanti nona.. dan sebaiknya kita harus cepat sampai desa.." jawab Autumn.
Dengan begitu semua menyetujuinya dan dengan cepat, kedua Naga itu terbang membelah langit dini hari itu.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Wood Village.
.
Desa Wood yang saat ini baru selesai menghadapi kehancuran mereka, sedang sibuk mengurus mayat para Knight yang gugur. Begitupun dengan para pemberontak yang masih hidup, mereka ditanahan untuk diintrogasi nanti setelah keadaan benar-benar tenang.
Karena saat ini seorang gadis bersurai pirang panjang sedang memberikan arahan untuk para Knight untuk melakukan tugasnya masing-masing di tengah desa itu.
"dimana mereka?.. lama sekali, aku harap mereka berhasil dan kembali kesini dengan selamat.." gumam gadis bersurai pirang itu.
"anda tenang saja Asia-hime, disana ada Naruto-san yang pasti bisa diandalkan.. lagipula dia itu kuat. Karena dilihat dari serangannya tadi malam, itu bukan serangan biasa. Tak ada aura Mana atau chakra sama sekali dari serangan itu.." seorang Knight disisi kanan Asia tampak menenangkan tuan putri mereka.
"aku tau jika dia bukan orang sembarangan sejak dia menyelamatkanku waktu itu.. tapi menurutmu jika itu bukan dari Mana, lalu darimana sumber kekuatannya?.." Tanya Asia pada Knight disampingnya.
"aku tak tau hime, tapi aku pernah diceritakan oleh Tygre-sama, jika dia pernah membaca buku tentang kekuatan tersembunyi manusia. dimana manusia itu berbeda dari kita kedua Ras.. mereka menggunakan tubuh mereka sendiri sebagai kunci dan sumber dari kekuatan itu.." Knight itu tampak berfikir.
"maksutmu, dia tak menggunakan energy spiritual?.. lalu menggunakan metode lain, seperti itu?.." ucap Asia mulai mengerti.
"yah, seperti itulah Hime. tapi taka da yang bisa menggunakannya kecuali orang dimasa lampau.. dan siapa dia masih misteri.. yang ada hanya data tentang yang ku ucapkan tadi. Itupun dari para legenda yang pernah melawannya.. hanya itu informasi yang kutau hime.." jelas Knight itu.
"begitu kah?, berarti informasi tentang Naruto-san memang masih misteri ya.." gumam Asia.
"ya-.."
Wuss! wuss!
Namun perkataan Knight itu harus terpotong ketika dua ekor Dragon sedang terbang diatas desa itu dan mendarat dibagian utara desa itu. yang kebetulan tempat itu banyak para Kngiht yang berlalu lalang mengumpulkan para mayat.
Dab! Dab!
Kedua Dragon itu mendarat dengan mulus dihadapan mereka semua. Dan membuat para Knight merendahkan tubuhnya menatap Dragon dengan dedaunan itu. Autumn Dragon.
"A-autmn Dragon?.." gumam Asia tak percaya. Karena Naga legenda pelindung desa ini yang sudah sejak para leluhurnya bangkit kembali dan berada dihadapannya saat ini.
Semua Knight yang ada di desa ini terlihat sangat menghormati naga itu. mengabaikan dua orang berbeda gender yang baru turun dari Dragon itu.
"Shion-sama!, Tygre-sama!.. syukurlah kalian berdua baik-baik saja.. kami sangat bahagia melihat kalian kembali dengan selamat.." ucap salah satu Knight.
Begitupun para Knight lain yang terlihat terharu karena pemimpin mereka kembali dengan selamat. Bahkan ada dari Knight itu yang menangis haru dan beberapa lagi ekspresi lainnya.
"terimakasih.. tapi kalian mohon sedikit minggir. Kita tak punya waktu untuk bersenang-senang dulu.. keadaan desa sedang dalam masa kritis. Begitupun dengan Naruto.." ucap Shion yang mengintruksikan para Knight yang mengerubunginya untuk memberi ruang pada Naruto yang di bopong Tygre dan ditaruh di rerumputan dihadapan Autumn Dragon.
Semua Knight melingkari pemuda pirang itu.
"Naruto-san!.." Asia yang sebelumnya ikut terharu, langsung kaget dan berlari menghampiri Naruto yang kepalanya di sandarkan dipaha Elen yang tampak sedih.
"Naruto, tak sadarkan diri setelah pertarungannya.." ucap Elen yang mengerti maksut dari tatapan bertanya Asia yang menyentuh tangan Naruto.
Karena saat ini Naruto kembali memakai jubah birunya dengan sebuah kalung dengan berlian hitam.
"aku akan coba menyembuhkannya-.."
"tunggu putri.. biar aku yang urus pemuda itu. karna Mana'mu tak cukup untuk menyembuhkan luka dalam pada seluruh tubuhnya itu.. dan aku juga akan mengembalikan kondisi desa ini seperti semula." Ucap Autumn Dragon yang kembali berdiri dengan gagahnya setelah memotong perkataan Asia.
Semua orang disana menyetujui kata-kata naga pelindung itu. dimana sebelumnya raut wajah sedih terlihat pada para Knight itu, berubah menjadi bahagia seakan pahlawan mereka mendapat harapan untuk kembali pulih.
"umhnn.." ucap Asia sembari menanggukan kepalanya dan menatap Autumn. Begitu pula yang lainnya.
Sring!
Mata Autumn Dragon kembali bersinar hijau. Dimana saat ini sebuah cahaya hijau menyelimuti tubuh Naruto yang tergeletak itu. dimana tubuh itu semakin melayang dihadapan Dragon itu hingga beberapa saat.
Dan dengan lembut Dragon itu menurunkan kembali tubuh Naruto perlahan yang masih belum sadarkan diri itu.
"ano.. Autumn-sama.. kenapa Naruto-san belum sadar juga?.. apa tak berhasil?.." Tanya Asia yang khawatir seraya kembali memegang tangan Naruto.
Begitupun Elen yang juga kembali memangku surai Naruto dengan wajah sendu ketika mendengar kata-kata Asia.
"aku sendiri tak tau putri. Tapi aku sudah mengobati luka fisiknya. Tapi untuk luka dalamnya itu butuh proses.. dan pemuda itu bisa sembuh total tergantung dengan semangat hidup yang dia miliki.. tapi tenanglah, dia akan sadar beberapa jam lagi.." jelas Autumn Dragon dengan senyum dimoncongnya itu.
"terimakasih Dragon-san.. aku lega mendengarnya.." balas Elen sembari memeluk surai Naruto pada asetnya itu. walaupun yang lainnya hanya menatap biasa seakan itulah seorang gadis yang benar-benar khaawatir pada seorang pria. Mereka malah terharu melihatnya.
Karena bagaimanapun juga, kedua orang itu adalah pahlawan desa mereka. terutama Naruto yang telah berkorban banyak termasuk nyawanya sendiri melawan pemimpin komplotan itu.
"tugasku masih tersisa satu lagi.."ucap Autumn Dragon yang langsung terbang menuju ke atas pohon keramat dan melayang tepat diatas pohon itu.
Sementara yang lain termasuk Shion, Asia dan Tygre menatap apa yang akan dilakukan Dragon itu.
Sring!
Iris Autumn Dragon kembali bersinar hijau terang. Dan sebuah Magic circle muncul dibawah pohon keramat itu dan melingkupi pohon itu hingga cahayanya yang berasal dari bawah pohon itu naik keatas sampai ujung pohon keramat.
Dan dengan bergitu, cahaya itu langsung melesat ke langit dan kembali jatuh bagaikan sebuah hujan cahaya hijau dari langit yang turun di seluruh desa itu.
Dengan semua tanah dan tanaman yang terkena cahaya itu langsung kembali menghijau dan kembali subur. Bahkan tanah yang gersang sebelumnya telah kembali hijau dengan rerumputan yang tumbuh serta bunga-bunga indah.
Tak hanya di tempat itu. di seluruh area desa Wood kembali ditumbuhi bunga inda berbagai macam ntah itu di rumah pohon, dan sebagainya.
Ditempat tandus sebelumnya itupun kembali tumbuh pohon raksasa yang lebih lebat dengan dedaunan indah yang melindungi dari teriknya matahari.
Sebuah kolam mata air juga kembali muncul ditengah desa itu dengan air yang mancur keatas dan mengisi kolam yang besar itu yang sebelumnya kosong. kolam di sisi utara pun juga tampak kembali bersih dan kembali terisi penuh akibat sumbernya yang telah normal.
Membuat desa itu kembali menjadi sebuah desa yang bagaikan surga. Sangat indah dimana kerusakan sebelumnya telah kembali nortmal. Kecuali sebuah bekas serangan Naruto yang sedalam 3 meter itu dari ujung pohon keramat sampai luar gerbang itu yang tampak tetap.
"I-ini indah sekali.."
"uwooo! Desa kita kembali lagi!.."
"hiks.. rumahku istanaku!.."
Teriakan terharu dari para Knight itu terdengar nyaring hingga membuat seluruh warga yang sebelumnya berada dibawah tanah dari pintu yang ada di sisi timur akar pohon keramat itu, keluar dan menatap gembira pula.
Sorak sorai kegembiraan dan haru terdengar di desa itu.
Bahkan Asia tampak menangis bahagia tanpa bisa mengucapkan kata-kata apapun seraya memeluk tubuh Shion.
Begitupun Shion yang mengelus surai adiknya itu sembari melihat keadaan desa tercintannya.
Tygre tampak duduk bersila di sebelah Elen yang memandang desanya pula dengan rasa bahagia.
Berbeda dengan Elen yang malah melihat wajah damai Naruto dengan senyum diwajahnya. Tangan halusnya pun mengelus pipi Naruto perlahan.
'terimakasih Naruto.. kau telah menepati kata-katamu. Dan menyelesaikan tugasmu dengan baik.. mereka semua bahagia karena pengorbananmu.. tak salah jika takdir mempertemukanku denganmu.. seorang pahlawan tanpa lambang..' batin Elen bahagia. Setetes air mata menuruni pipi chubinya dan menetes ke kening Naruto.
Dan tanpa sadar. Kejadian itu disaksikan oleh seluruh penduduk desa itu. termasuk Wish dan juga Autumn dragon yang masih melayang dari atas pohon keramat itu.
"kau memang memiliki teman yang ajaib Elen-san.. aku sangat bangga pada Naruto-san.." ucap Tygre salut yang menatap drama dihadapannya itu.
"aku setuju dengan kata-katamu Tygre.. dia memang pantas menjadi calon ayah dari penerus pimpinan desa ini.." celetuk Shion dengan senyuman dengan raut wajah polos.
"APA!/ NANI!/APA KATAMU HA!.."
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
9 Am.
.
"jadi, Autumn Dragon telah kembali menghilang ya.." ucap seorang gadis bersurai putih yang saat ini duduk di sebuah kursi di sebuah meja besar didalam pohon keramat itu.
"yah.. dia hanya dapat bertahan beberapa menit saja.. lagipula hanya sekali dalam hidup seorang keturunan pemimpin leluhur desa ini yang dapat memanggil sang legenda pelindung itu.." balas gadis bersurai pirang pucat yang ada di sebelahnya yang tak lain adalah Shion.
"jadi Legend Wood Village: Autumn Dragon itu hanya dapat dipanggil oleh pewaris pemimpin leluhur dalam sekali dihidup pewaris itu Shion-sama?.. brarti kau tak bisa memanggilnya lagi.." balas Tygre tampak berfikir mencerna ucapan Shion yang ada disisi kirinya itu
"yah seperti itulah.. aku merubah semua yang dilakukan Kokabiel pada cristal itu dengan kehendakku.. karena aku tak bisa menghentikan pemanggilan itu yang menggunakan segel darah milik Kokabiel serta Mana gelap miliknya.. jadi aku merubah perintahnya dengan seluruh Mana yang ku miliki dan mencoba peruntunganku.. dan ternyata berhasil dengan munculnya Autumn-sama.." jelas Shion dengan senyumnya.
"begitu ya Nee-sama.. tapi dengan begitu, Autumn-sama juga ikut menghilang dan Kekkai desa ini kembali aktif.. dan kedua Crystal itu telah kembali pada tempatnya.." Asia juga berkata dengan nada bahagia namun juga sedih karena Dragon itu telah kembali menghilang.
"sudahlah Asia-chan.. yang penting desa ini sudah kembali normal.. sebaiknya nikmati saja pestanya.." Elen tampak menghibur Asia yang ada disisi kirinya itu.
Karena memang saat ini seluruh penduduk Wood melakukan pesta besar-besaran untuk rasa sukur mereka karena desa telah kembali normal. Bahkan di sekitar mereka, para Knight yang tak memakai armornya itu berpesta dengan menari dengan pasangan mereka masing-masing. Ditambah penduduk lain yang juga ada di dalam ruang ini dan di seluruh tempat di desa ini juga merayakannya.
"uhmm.. lalu bagaimana dengan tawanan kita Nee-sama?.. dua orang gadis itu.." ucap Asia membuat ketiga orang itu menatapnya.
"kalau itu mereka masih ditahan di penjara bawah.. biarkan Naruto yang memutuskannya nanti saat dia sadar.." balas Shion disetujui oleh yang lainnya.
"kenapa kalian menungguku?.."
Sebuah suara mengalihkan perhatian mereka bertiga. Bahkan seluruh penduduk yang kebetulan ada di ruangan itu melihat ke ujung belokan di ruangan itu. dan terlihat seorang pemuda bersurai pirang yang berdiri dengan pakaian kaus dan celana hitam panjang dengan sepatu yang biasa dia pakai.
"Naruto.. sukurlah kau sudah sadar.. apa kau masih merasa sakit?.." Tanya Elen yang berdiri dari tempatnya duduk dan mendekat pada Naruto.
Semua orang melihat bahagia pada Naruto yang sudah sadar itu.
"aku baik-baik saja.." ucap Naruto datar.
"baiklah Naruto-san, kami ingin membicarakan tentang kedua tahanan itu denganmu.." ucap Tygre mewakili Shion yang hanya tersenyum menatap Naruto. begitupun Asia.
"hm.."
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Pagi hari Wood village.
.
"hari ini juga kalian akan pergi?.." Tanya Shion pada seorang gadis cantik bersurai putih didepannya dengan seekor Dragon.
"yah Shion-hime.. kami harus kembali ke academi karena tugas kami disini sudah selesai.."balas gadis bersurai putih awan yang berada di atas Dragon.
"kalau begitu, berhati-hatilah dijalan Elen-san. Jika ada apa-apa kau bisa menghubungi kami.." ucap Tygre yang ada disisi kiri Shion.
"tapi.. dimana Naru-nii?.." Tanya Asia yang ada disisi kanan Shion bingung.
"hihi.. nanti dia akan menyusul kok.. baiklah aku berangkat dulu.. jaa-nee.." Elen tersenyum pada semua penduduk yang saat ini berada di sekitar Elen dan Wish. Membuat Asia bingung. Namun tidak dengan Tygre dan Shion yang tersenyum karena paham dengan yang dimaksut Elen.
Karena saat ini gadis itu beserta tiga orang penting desa ini berada di jalan dekat dengan gerbang pintu keluar utara desa itu bersama dengan seluruh penduduk desa ini berada di belakang Shion menatap bahagia pada Elen yang menaiki Wish itu.
Wuss!
Setelah segel kekkai gerbang itu terbuka bersama dengan terbukannya gerbang itu. Wish terbang meninggalkan desa itu.
"hoi uban!.. kurang ajar kau meninggalkanku bersama dengan dua gadis aneh ini!.. tunggu!.."
Namun perhatian mereka teralihkan kepada seorang yang melompati dahan pohon dan melompat jauh melewati kerumunan penduduk itu melewati gerbang keluar mengejar Elen.
"hati-hati Naruto-kun!.. kita pasti bertemu lagi!. Dan ku tunggu kau Naruto-kun!.."
"Hati-hati Nii-san!.. Mitlet, berhutang budi padamu!.."
Dengan dua orang gadis yang sebelumnya mengikuti Naruto semenjak dari dalam desa itu dan mendarat di depan Shion.
Membuat semua orang disana tertawa melihat pertama kalinya pahlawan mereka ketakutan oleh dua gadis yang baru saja menjadi keluarga mereka itu atas bantuan Naruto tentunya.
Hingga mulai saat ini dua gadis itu menjadi Knight desa ini dibawah pimpinan Tygre.
Sementara Tygre dan Asia juga ikut tertawa, Shion menatap kepergian Naruto dengan pipi bersemu merah dengan senyuman manis diwajahnya.
'Naruto-kun..' batin Shion.
Sementara penduduk lainnya pun ikut memberi ucapan selamat jalan pada kedua orang dan seekor Dragon yang pergi meninggalkan desa mereka itu.
"selamat jalan Naruto!.."
"hati-hati dijalan!.."
"Elen-san, trimakasih!.."
Begitupun seterusnya sorak sorai mengiringi perginya Naruto yang terlihat melompat tinggi dan mendarat dipunggung Wish dan duduk di belakang Elen. Terlihat mereka berdua sedang berdebat karena Naruto yang ditinggal sebelumnya.
Sepeninggal Naruto dan Elen. Mereka semua berbalik menghadap desa mereka yang tampak indah itu. dengan Shion berada dipaling depan dengan sekitarnya seluruh penduduk menatap kea rah Shion.
"mulai saat ini.. Raynere dan Mitlet akan menjadi keluarga kita.. dan untuk Raynere, dia bilang sendiri padaku jika untuk menebus kesalahannya, dia akan mengabdi pada desa ini dan merubah namanya menjadi Amano Yuma.."
Ucap Shion dihadapan penduduknya dengan Raynere yang saat ini dipanggil Yuma berdiri di sebelahnya dengan merendahkan tubuhnya seperti bawahan pada atasannya. Begitupun Mitlet yang ada di sebelah kanan Yuma yang melakukan hal yang sama. Dan disambut sorak setuju dari seluruh penduduk dan Knight yang ada.
"dan untuk desa ini!.. mulai detik ini, desa ini bukan lagi bernama Wood Village.. melainkan kembali pada kejayaannya.. Leaf of Heaven.. dengan begitu kita akan mengenang jasa pahlawan kita.. serta bekas serangan Naruto yang sengaja tak dihilangkan oleh Autumn Dragon dari tengah desa hingga didepanku ini.. dengan ini aku memberi perintah untuk kalian semua mengabadikan bekas itu.. sebagai ciri khas lain Leaf of Heaven.." ucap Shion yang menjeda kalimatnya seraya melihat ekspresi kagum dari seluruh penduduk.
"aku Shion Argento.. pemimpin Leaf of Heaven penerus pimpinan leluhur desa ini.. memberi kehormatan dengan mulai saat ini.. didesa ini dia seorang gadis permberani yang berjiwa putih dan indah seperti awan disertai dengan warna indah surainya.. Elen Viltaria, dia akan dikenal sebagai.. Princes Cloud!.."
"..dan untuk pahlawan besar kita, karena jasanya yang mengorbankan nyawanya dan berhasil menghentikan Kokabiel demi desa ini, serta kekuatannya yang bagaikan bulan sabit itu yang menerangi kita dimalam hati.. Naruto Shiba akan dikenal sebagai.. Lunar Knight!.."
Ucap Shion melanjutkan dengan tegas dan aura kepemimpinan yang dia miliki. Memberi gelar baru pada dua orang itu yang akan mengubah alur kehidupan kedua orang itu pula suatu saat.
Dan suara gemuruh seluruh penduduk desa ini yang sangat bangga karena kedua pahlawan mereka itu merupakan kebanggaan tersendiri karena tempat mereka ini telah di singgahi seorang pahlawan dengan wujut laki-laki dan gadis remaja yang telah berhasil menyelamatkan desa tercinta mereka ini.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Ke esokan harinya. Academi Hagun. Soul Society.
.
Saat ini di academi Hagun, terlihat ramai para murid academi yang berada di lapangan academi yang ada di belakang gedung C. bukan karena hal aneh memang. Tapi karena dilapangan itu terdapat dua orang murid yang ada di tengah lapangan itu.
Sedangkan murid lainnya tampak hanya menonton dengan berbagai ekspresi.
Seorang murid yang ada di tengah lapangan itu terlihat berdiri tegak menatap datar lawannya yang tergeletak tengkurap didepannya itu.
"menyerahlah.. kau tak akan bisa menandingiku.. walaupun sekeras apapun kau berusaha kau tak akan bisa menandingiku karena jauh perbedaan rank yang kita miliki. Selain itu yang terpenting aku lebih berbakat darimu Lee.. kau yang tak bisa menggunakan Ninjutsu ataupun Genjutsu itu tak akan bisa menang melawanku.." ucap orang yang berdiri tegak itu menatap datar pria bersurai hitam yang tergeletak itu.
"di-diam kau.. akan k-ku tunjukkan padamu.. tekad yang ku miliki!.." pria bersurai hitam dan beralis tebal itu tampak berusaha bangkit dengan seluruh kemampuannya. Menghiraukan tubuhnya yang tampak penuh luka dengan pakaian seragamnya yang robek dibeberapa bagian. Bertumpu pada kedua lengan dan lututnnya.
Wuss!
Duagh!
Pria yang berdiri tegak itu langsung melesat dan menendang keras kepala pria beralis tebal itu hingga langsung melesat menbrak tembok gedung. Yang tepat dihadapan seorang pemuda bersurai hitam kecoklatan yang tampak membola matanya melihat pria yang tak sadarkan diri didepannya.
"a-apa!.. hei kau!.. kau baik-baik saja?.. bangunlah!." Ujar pemuda beriris hijau itu yang tak lain adalah Eren.
Sementara murid lainnya hanya menatap dengan remeh dan pergi meninggalkan tempat itu. beserta dengan pelaku.
"siapa yang melakukan ini!.." teriak Eren sembari melihat kerumunan murid yang telah pergi itu. namun direksinya tak menemukan si pelaku. Karena dia baru lewat untuk mencari temannya.
"Eren-san!.."
Tiba seorang gadis bersurai indigo cantik yang menghampiri Eren dari arah belakangnya.
"Hinata?.. kau darimana saja?, aku mencarimu dari- ah!.. aku lupa!.. ayo bantu aku membawa pria ini.. dia sepertinya terluka parah karena melawan seseorang.." ujar Eren yang baru ingat dengan pria yang tergeletak didepannya itu.
"ah, be-benar juga.. baiklah kita ba-.."
"ti-tidak!.. a-aku baik-baik saja.. hosh.. hosh.."
Namun ketika Hinata berniat membantu, tiba-tiba pria itu bangun dan berkata lirih. Dan duduk menyandarkan tubuhnya di dinding itu. dengan kepala menunduk.
"kau taka pa pemuda-san?.. bukankah kau dari Ras Shinobi di kelas dua ber rank Silver?.. Rock lee?.." ucap Hinata ketika tau siapa pemuda itu.
"yah.. aku Rock lee. Salam kenal kalian berdua.. dan te-rimakasih bantu-annya.." ucap Lee dengan mata terbuka satu dan nyengir dengan mengacungkan jempol pada kedua orang itu.
"kau kuat juga ya Lee.. walaupun sudah babak belur seperti ini kau tetap masih memiliki tenaga.. dan perkenalkan, aku Eren Jaeger.. dan ini Hinata Hyuga.." ujar Eren yang sebelumnya kagum pada fisik pemuda itu.
"salam kenal Lee-san.." lanjut Hinata.
"salam kenal kalian berdua!.. a-aku Rock Lee, panggil saja Lee!.." ucap Lee yang bersemangat walaupun tubuhnya seperti itu.
"oh iya Eren, aku ingin bilang tadi kalau-.."
"Hinata.. kenapa kau tiba-tiba menghilang.. aku mencarimu kemana-mana."
Tiba-tiba perkataan Hinata terpotong dengan seorang yang bersandar diujung tembok bangunan itu dibelakang Hinata seraya menutup mata dan bersidekap dada.
"Naruto-kun!.. maaf aku tadi juga sedang mencari Eren-san untuk memberikan kabar gembira jika kau telah kembali kemarin malam.. maafkan aku Naruto-kun.." ucap Hinata ketika Naruto telah berjalan dan berhenti disamping Hinata yang telah berdiri berhadapan dengan Naruto saat ini.
"tak apa.. aku hanya-.."
"hoi Naruto!.. untunglah kau telah kembali.. aku punya kabar baru untukmu.." ucap Eren yang tiba-tiba datang dan sok akrap dengan Naruto yang juga berdiri disebelah Hinata.
"kabar apa?.." Tanya Naruto datar.
"ehm.. maaf jika aku mengganggu.. apa aku boleh ikut dalam perbincangan kalian?.." ucap Lee yang dengan susah payah berdiri seraya nyengir ke arah mereka bertiga.
"oh iya Naruto sebelumnya perkenalkan, dia adalah Rock Lee, Shinobi kelas 2 emblem Silver.." ujar Eren.
"Naruto.." balas Naruto datar seperti biasanya.
"UWOOO!.. kau Naruto itu?!.. aku sangat mengagumimu Naruto-kun!.. karena sikapmu yang pantang menyerah, karena kesabaranmu, karena kekuatanmu dalam menghadapi cobaan!.. aku sangat mengagumimu Naruto-kun!.." ucap Lee yang tiba-tiba berubah menjadi seorang fans berat dengan gaya aneh dan goyangannya serta mata bersinar bagai bintang. Dan sebuah animasi gelombang air laut yang ada dibelakangnya mengenai karang dan memunculkan bling bling disekitar Lee.
"kau aneh juga.. padahal tubuhmu itu sedang terluka tapi aksimu berkata lain.. dan kau tau aku darimana Lee?.." Tanya Naruto datar yang telah kembali dari swetdropnya.
"hehe.. bagaimana mungkin aku tak tau dirimu.. semua murid tau tentangmu yang dikatakan tak memiliki sumber energy dari kedua ras itu.. tapi aku mengagumimu karena kerja kerasmu yang berhasil mengalahkan para sorcerer dan shinobi beberapa hari lalu kan!?.. dan aku tak percaya dengan apa yang murid lain katakan.. karena aku yakin jika kaulah yang mengalahkan mereka!.. SUGOII Naruto!.." Lee semakin aneh dengan gaya anehnya.
"hah.. terserah kau Lee.. dan apa kabar yang kau bicarakan itu Eren?.." Tanya Naruto datar. Menghiraukan Lee yang menatapnya dengan mata bintang dan berkedip kedip aneh itu.
Sementara Hinata hanya tersenyum menanggapi tingkah aneh Lee yang menurutnya lucu itu.
"ehm.. baiklah.. kabarnya adalah.."
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Di kantin.
.
Karena saat ini adalah jam istirahat, para murid sedang makan atau minum di kantin. Tapi banyak juga yang makan makanan mereka di tempat lain ataupun melakukan kegiatan lainnya.
Begitupun tiga orang gadis yang bersurai hitam lurus sepinggul yang cantik dan anggun. Seorang gadis bersurai putih seindah awan dan gadis bersurai merah crimson.
Mereka bertiga duduk di kursi dengan meja makan didepan mereka. dimana ketiganya duduk berjajar disudut ruangan itu. dengan gadis bersurai putih seputih awan yang duduk ditengah dan gadis bersurai hitam anggun itu di kiri dan gadis bersurai merah di kanannya.
"bagaimana Questmu Elen?.. ku dengar kau menjalankan Quest dengan rank SS dan baru kembali setelah beberapa hari?.." Tanya seorang gadis bersrurai merah yang bernama Rias dengan antusias.
"benar Elen-san. Dan kau pasti berhasil menyelesaikannya kan?.." gadis cantik dan anggun bernama Miyuki bertanya setelah meminum sebuah minuman dengan kemasan kotak dan sedotan.
"mm.. yah aku berhasil menyelesaikannya.. tidak, maksutku kami berhasil menyelesaikannya.. dan kami berdua telah memberi laporan pada Jiraiya-sensei tadi.. dan poinnya diberikan pada Naruto-kun seutuhnya.." ucap Elen dengan santainya seraya kembali menggigit kecil roti isi berbentuk segitiga.
"apa!../ Uhukk!.."
Rias langsung kaget dengan Miyuki yang terbatuk karena tersedak minumannya setelah mereka berdua mendengar jika sebuah nama yang tak asing bagi mereka disebut.
"kau me-menjalankan misi dengan Naruto-nii?.." Tanya Miyuki langsung dengan pandangan tak percaya.
"apa kau waras Elen?, kau tidak terluka kan karena harus melindunginya?.. dia harus dihuk-.."
"tenanglah kalian berdua.. ya aku menjalankan misi dengannya. Yang tepat misi yang Naruto jalani sebenarnya.. dan Rias, kau akan menarik kata-katamu nanti setelah kuceritakan itu nanti diruang osis.. karena setelah ini Kaguya dan Rossweis ingin bertemu denganku.. dan ku yakin jika mereka memanggilku juga ingin mendengar kisahku ini hihihi.." ucap Elen santai dengan tawa lucu diakhir kalimatnya.
"huft!.. baiklah nanti aku akan ikut.." balas Rias.
Sementara Miyuki hanya melamun memandangi jus kotak miliknya.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
"Naruto-kun.. kenapa kau sendirian disini?.."
Diatas atap gedung C seorang gadis bersurai hitam panjang yang agak bergelombang. Berkata pada seorang pemuda yang tampak tiduran di atas kursi stenlis panjang yang ada di bawah atap kecil yang sengaja dibangun oleh pemuda itu untuk berteduh.
"hm?.. kau siapa?, aku baru melihatmu.." Tanya Naruto.
"aku selalu melihatmu loh.. termasuk kau yang menolak ajakan semua temanmu tadi. Dan kau malah menyendiri disini.. bukannya kau seharusnya ikut mereka berkumpul?.." Tanya gadis imut bersurai hitam itu yang duduk diatas tanki air besar diujung atap itu. menatap Naruto datar.
"hm.. aku ingin sendiri. Lagipula mereka sepertinya memang telah tertarik dengan orang itu.. aku tak peduli.." jawab Naruto datar.
"kau ini berpikir negative saja.. aku selalu bersamamu loh.. tapi kau tak pernah menganggapku.. itu menyakitkan tau.." gadis itu tampak merajuk. Sementara Naruto tetap dalam posisinya yang telentang dan terpejam itu.
"kau belum menjawab pertanyaanku tadi.." jawab Naruto datar.
"hihi.. kau itu lucu. Aku selalu ada didekatmu tapi kau tak sadar.. aku melihat kau sejak pertama sampai di kota ini loh.. dan terakhir kau yang terlihat gagah menghabisi Kokabiel itu.. uuu kau terlihat seperti pria sejati.."ucap gadis itu yang wajahnya memerah mengingat apa yang dia lihat.
Wuss!
Namun tiba-tiba Naruto menghilang dari tempatnya dan muncul tepat dibelakang gadis yang duduk imut itu seraya mengalungkan Tantou miliknya didepan gadis imut itu.
"siapa kau sesungguhnya?.."
"hihi.. kau cepat juga ya.. tapi apa kau tak ingat aku?.. aku teman seangkatanmu dan sekelas denganmu loh." Jawab gadis itu enteng tanpa khawatir dengan Tantou didepan lehernya oleh pemuda dibelakangnya itu.
"kau.. katakan sejujurnya. Atau aku akan membunuhmu disini.." ucap Naruto dingin.
"kau tak akan bisa membunuhku di academi ini.. dan aku yakin kau tak akan tega Naruto-kun.." gadis itu menggoyangkan kedua kakinya yang tergantung itu imut. Bahkan kedua tangannya hanya menopang di tempat yang dia duduki saja seraya menatap pemandangan academi dengan senyuman.
"kau.."
Wuss!
"aku adalah Ophis.. Naruto-kun.."
Gadis yang diancam Naruto itu tiba-tiba menghilang dari tempatnya dan Naruto merasa tubuh belakangnya dipeluk oleh seseorang. Karena terasa sebuah gumpalan daging milik para gadis pada umumnya.
Dan suara yang berasal dari punggungnya yang sedang memeluknya dan menyandarkan surainya di bahu Naruto itu tak lain adalah gadis itu.
"O-ophis?.."
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Sore hari di kota Soul. Seorang pemuda sedang berjalan santai dengan menggunakan jaket hitam. Melewati para penduduk kota yang berpapasan dengan dijalanan itu.
Beberapa orang juga terlihat menaiki Mount mereka menuju ke tempat yang mereka tuju.
Pemuda itu berjalan santai dengan kedua tangannya dimasukkan pada saku celanannya dan memandang datar ke depan. Ransel juga terlihat dipundak kanannya.
Tanpa dia sadar. Seorang gadis cantik mengikutinya berjalan agak jauh dibelakangnya. Yang juga menggunakan jaket berhodie yang hodienya itu menutupi surainya.
Hingga sampai di sebuah taman. Gadis itu ikut berhenti ketika melihat pemuda didepannya itu berhenti disana. Dan duduk disalah satu kursi disana.
"pemuda-san.. apa yang kau lakukan disini sendiri?.."
Tanya gadis itu yang duduk dibelakang pria yang juga membelakanginya itu.
"hm.. aku hanya sedang tak ingin pulang saja.. siapa kau?.." jawab pemuda bersurai pirang itu datar. Keduanya berbincang tanpa menoleh sedikitpun.
"begitukah?.. aku hanya seorang pengembara.. dan memang kau ada masalah apa sampai kau tak ingin pulang?.. apa keluargamu tak mencarimu nantinya.." ujar gadis misterius itu.
"maaf saja.. aku sudah tak punya keluarga lagi.. dan itu bukan urusanmu.." balas pemuda itu datar.
Sementara gadis misterius itu yang terlihat dari sepatu dan celana panjang yang digunakannya itu terlihat agak menegang. Namun kembali biasa setelah mendengar ucapan datar pria dibelakangnya.
"begitu ya.. aku hanya ingin membantu saja jika kau mau.." jawab gadis misterius itu.
"tidak.. tapi mungkin kau mau mendengar sedikit ceritaku.." pemuda bersurai pirang itu yang tak lain adalah Naruto, memejamkan matanya seraya bersidekap dada.
"yah.. silahkan.."
"jika kau memiliki seorang saudara.. dan saudaramu itu tak menganggapmu lagi sebagai saudaranya karena kesalahanmu. Apa yang akan kau lakukan?.." ucap Naruto.
"kalau itu.. aku pun tak tau.." jawab gadis itu singkat.
"hm.. walaupun sebenarnya, aku sangat menyayanginya karena dia.. adalah keluargaku yang tersisa.. tapi karena dia tak menganggapku, akupun tak bisa apa-apa.." ujar Naruto datar.
Karena sebenarnya dia tak bisa jika mengatakan yang sesungguhnya pada adiknya itu. karena adiknya itu yang juga menjauhinya, dia tak bisa memaksakan kehendak orang lain yang bukan kehendaknya. Karena jika adiknya itu tak menganggapnya lagi, mungkin hanya menunggu waktu saja yang dia bisa lakukan.
Walaupun sebenarnya dia ingin sekali bertemu empat mata dengan adiknya itu. dan mengatakan semua isi hatinya. Tapi kembali lagi pada keberanian dirinya yang masih belum bisa melihat wajah adiknya itu. seakan lidahnya keluh untuk berkata-kata ketika berhadapan dengannya.
"begitu ya.. yah, semoga adikmu itu bisa mengerti dirimu.. dan maaf aku harus pergi.. terimakasih waktunya pemuda-san.." balas gadis misterius itu yang tiba-tiba menghilang.
"hm.. aku harus kembali.."
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Kriet!
Salah satu pintu di sebuah asrama academi Hagun terbuka oleh seorang pria bersurai pirang yang masuk dari luar.
Tapi dalam pandangannya dia melihat dalam ruangan itu gelap. Seperti hatinya saat ini.
Karena memang untuk saat ini taka da siapapun yang mengisi kekosongan hatinya. Kecuali adiknya. Tapi tetap saja sepi karena bagaimanapun keduanya sedang tak dalam keadaan berbaikan.
'dimana Hinata?, kenapa dia belum pulang?.. hah, mungkin dia sedang bersama orang itu dan Eren..' batin Naruto yang kemudian masuk dan menutup pintunya.
Klik!
"Naruto-kun.."
Namun saat Naruto sampai diruang tengah, dia dikejutkan dengan lampu yang tiba-tiba menyala. Dan seorang gadis cantik didekat saklar lampu yang merupakan dalangnya. Yang berdiri didekat pintu kamarnya.
"Hi-hinata?.. ku kira kau masih di academi tadi.." ujar Naruto datar yang saat ini pemuda itu berdiri dihadapan gadis cantik itu.
"tidak.. aku sudah pulang du-duluan dan mencarimu di kelasmu, tapi kau tak a-ada disana.. dan teman sekelasmu bilang jika kau.. tak ikut plajaran sejak selesai istirahat.. kau ke-kemana saja Naruto-kun?.." Tanya Hinata dengan menundukan wajahnya dengan kedua jarinya yang terpaut seperti biasanya. Gugup.
"aku sedang ada urusan Hinata. Bagaimana club itu?.. menyenangkan?.." Tanya Naruto dengan sedikit senyum sembari berjalan melewati Hinata dan mengelus surai indigo gadis cantik itu sebentar dan kekamarnya meletakkan ransel dan jaketnya. Diikuti Hinata yang mengekor dibelakangnya dengan semburat merah tipis diwajahnya.
"mm.. ano,.. aku hanya sebentar disana.. apa k-kau marah ka-kami meninggalkanmu?. Kau yang t-akmau ikut Na-naruto-kun.." ucap Hinata dengan tubuh agak bergetar. Matanya pun agak berkaca-laca disana yang berdiri di ambang pintu.
"tidak kok.. aku hanya sedang ingin sendiri tadi.. kau tak perlu merasa bersalah Hinata.." ucap Naruto yang tiba-tiba sudah ada di hadapan Hinata dengan jari telunjuk dan ibu jari pemuda itu mendongakkan dagu Hinata lembut. Menatap iris berkaca Hinata dengan senyum.
"be-benarkah?. Jika k-kau tak suka, aku tak akan ikut la-.."
"tidak kok.. aku tak punya hak melarangmu.. dan aku tak masalah denganmu yang ikut club itu.. jadi tak perlu menangis oke.."ucap Naruto mengelap air mata Hinata yang tak terbendung lagi dipipinya dengan jari telunjuk Naruto perlahan.
"uhmm.. jadi besok kau mau me-menemaniku kan?.. dia ju-juga ingin bertemu denganmu.." Hinata wajah memohon itu.
"hah.. baiklah.." balas Naruto dengan senyum simpul.
Karena bagaimanapun dia tak bisa melihat seorang gadis menangis karena dirinya.
"arigatou Naruto-kun.. mm aku akan mandi dulu dan me-menyiapkan makan malam.. kau segeralah mandi Naruto-kun.." ujar Hinata dengan tersenyum. Karena memang dirinya terlihat masih menggunakan seragamnya.
"hm.. arigatou Hinata.." balas Naruto.
Setelah itu, Hinata meninggalkan Naruto dikamar itu dan pergi ke kamarnya untuk mandi. Dan Naruto yang juga melakukan hal yang sama.
.
.
.
.
To be continue…
.
Ending: River by tatsuya ishii
.
A/N: trimakasih banyak buat kalian yang udah support dan yang udah mendoakan kesehatan Kyo, Kyo sangat berterimakasih pada kalian kawan.
Dan semoga kalian juga selalu diberi kesehatan dan kemudahan dalam menghadapi apapun. Serta kesuksesan bagi kalian semua kawan yang sudah berbaik hati pada Kyo dan semuanya. Terimakasih banyak kawan.
Seperti biasa kawan. Jika tertarik dengan para Dragon atau makhluk lain yang ada, kalian bisa lihat bagaimana wujudnya di album fb kyo agar lebih mengena feellnya. Dengan name profil: Kyoigneel. Image sama dengan profil akun Kyo ini.
Jika ada pertanyaan dan komentar silahkan coret-coret di kolom Review yang tersedia. Mm.. seperti biasa, Review berupa kritik maupun saran dari kalian sangat membantu Kyo dalam menulis.
See you next time!
Kyoigneel out!
.
Next chapter 11: Invitation..
