World
Desclaimer: semua sumber anime yang bersangkutan bukan milik kyo.
Rate : M
Pair: Naruto x..
Genre : Action, adventure, fantasi.
Warning! : Gaje, ooc, AU, bahasa gak baku, imajinasi liar, typo dimana-mana, Isekai, gak suka gak usah baca!, dll.
Summary: dunia dengan makhluk selain manusia. Makhluk mitologi dan raksasa menjadi teror yang nyata. Manusia dengan kekuatan supernatural dari dua ras yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup mereka dari ancaman kehancuran sang 'malapetaka dunia'. sementara itu, Naruto, seorang pemuda yang masuk academi karena tujuannya. Harus dipandang sebelah mata karena keterbatasannya.
.
Chapter 12: Invitation..
.
Opening Song: Hero's Come Back! By nobodyknows.
.
.
.
Pagi hari yang indah di kota Soul. Setiap manusia kembali melakukan aktifitas mereka masing-masing seperti biasanya.
Dipagi hari ini, terlihat cuaca yang agak mendung dengan awan yang menutupi sinar pagi ini.
Dua orang berbeda gender berjalan di jalan dengan tenang menuju academi.
Dimana seorang pemuda bersurai pirang dan seorang lagi bersurai indigo bermata amethyst yang berjalan disisi kanan pemuda itu.
Gadis itu tampak bercerita pada pemuda yang menatap datar kedepan seraya mendengarkan itu. yang memberikan beberapa komentar pada cerita gadis cantik itu.
Pemuda itu tetap setia membawa ranselnya yang dipakai di pundak kanannya dan kedua tangannya yang dimasukkan ke saku celananya seperti biasanya.
Sedangkan gadis indigo disebelahnya tampak tertawa ceria dengan tangan kanannya menutup bibir merah mudanya itu manis.
"Naruto-kun.."
Namun ketenangan mereka berdua harus terhenti kerena seorang dari belakang mereka berdua memanggil nama dari seorang laki-laki bersurai pirang itu. membuat keduanya berhenti dan menoleh ke belakang.
"dia siapa Naruto-kun?.." Tanya Hinata ketika melihat gadis dibelakang mereka berdua sebelumnya berjalan pelan menuju kearah mereka berdua dengan menjilati es krim stik dengan imutnya.
'hah.. dia lagi..' batin Naruto mendesah pasrah.
"dia.. teman sekelasku Hinata.." ucap Naruto datar. Seraya menatap gadis imut yang sudah berdiri dihadapannya itu datar.
"mm.. perkenalkan, namaku Hinata Hyuaga.. salam kenal.." Hinata memperkenalkan dirinya sopan dengan senyumannya pada gadis imut yang terlihat seperti anak kecil itu.
"hm?.. salam kenal Hinata.. aku Ophis.." balas gadis imut yang juga memakai seragam sama halnya dengan Hinata. Namun berbeda emblem dan ras tentunya. Sembari membalas senyuman Hinata.
"hah.. merepotkan.." gumam Naruto lesu. Karena bagaimanapun, gadis imut itu yang mengganggunya sejak kemarin.
"ini.."
"tidak.."
"kyaa!.. kau imut sekali Ophis-chan!.."
Dengan imutnya, gadis itu menyodorkan es krim miliknya pada Naruto yang berjalan disebelah kirinya dengan wajah datar nan polos yang sepertinya dibuat-buat. Batin Naruto.
Dan ditolak oleh pemuda pirang itu. dengan Hinata yang terlihat menjewer pipi Ophis gemas karena berada disebelah kanan Ophis.
Mereka bertiga melanjutkan jalannya menuju academi.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Pemuda bersurai pirang yang berjalan bersmaan dengan seorang gadis cantik dan imut bersurai hitam yang ada di sisi kanannya saat ini. berjalan menuju ruang kelas mereka dilantai 1 gedung C. dimana mereka melewati para sorcerer lain yang menatap mereka berdua heran.
"Naruto-kun, mereka semua sejak tadi memperhatikan kita berdua.. menurutmu adaapa?.." Tanya gadis imut itu datar seraya terus berjalan dan melihat ke arah pemuda yang jauh lebih tinggi dari dirinya itu.
"hah.. kau tak sadar juga?.. itu karena kau berada di dekatku. Kau tau sendiri bagaimana reputasiku disini bukan.. sebaiknya kau menjauh saja dariku Ophis.." balas Naruto datar tanpa menghiraukan suasana tak enak disekitarnya akibat para murid yang tampak tak suka itu.
Sedangkan Ophis tak terlihat ekspresinya kerena tertutup bayangan surainya yang saat ini menunduk.
"kau tak perlu menghawatirkan aku Naruto-kun.. aku bisa menjaga diriku sendiri.." balas Ophis yang tampak tersenyum menatap wajah datar Naruto yang lebih tinggi dari dirinya itu.
Sementara Naruto yang balik menatap wajah Ophis itu hanya terpaku tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun.
Karena benar apa yang dikatakan gadis imut bertubuh loli itu. dari auranya saja dia terlihat sangat kuat. Apalagi waktu kemarin dia sempat mengancam gadis itu. tapi dengan mudah gadis itu membalik keadaan dan memeluknya dibelakangnya. Batin Naruto.
Hingga sampai mereka berdua di depan kelas mereka. dan masuk dengan Naruto yang terlebih dahulu dan Ophis mengekor dibelakangnya.
Membuat murid yang ada didalam kelas itu menatap tak suka pada Naruto. namun berbeda dengan seorang pemuda bersurai hitam kecoklatan yang langsung berdiri dari bangkunya dan menatap Naruto dengan senyum lima jarinya.
"hoi Naruto.. kau darimana saja kemarin?.. aku mencarimu dengan Hinata tapi-.. eh!.. kau, gadis yang selalu memper-.."
Buag!
"ittai!.."
Eren yang menghampiri Naruto di depan kelas itu langsung dipukul keras tepat di pipinya oleh gadis imut itu sebelum pemuda itu menyelesaikan kalimatnya. Bahkan Ophis tampak hanya memasang wajah datar saja.
"hm?.. aku ada urusan kemarin.. dan apa yang kau bilang tadi?.. kenapa Ophis memukulmu?.." Tanya Naruto datar sembari melihat bingung Ophis yang melihat kearah jendela dengan wajah tanpa dosa.
"ugh.. ti-tidak kok Naruto hehe.."
Sementara Eren hanya berkata dengan keringat menetes seraya melihat wajah Ophis yang tiba-tiba menatapnya bagaikan ingin membunuh Eren.
"hah.. kalian ini.."
Gumam Naruto. dan setelahnya bel tanda pelajaran pertama dimulai.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Di ruang Osis.
.
Diruang osis terlihat dua orang gadis bersurai putih dan beriris amethyst yang duduk di shofa berhadapan dengan seorang gadis bersurai perak yang duduk didepannya.
"bagaimana menurutmu cerita Elen kemarin Ross?.." Tanya gadis bersurai putih yang sedang membaca beberapa arsip ditangannya itu.
"aku tak menyangka jika mereka berdua berhasil menyelesaikan Quest itu. terlebih si Naruto itu yang katanya menyelesaikannya. Walaupun aku sepertinya merasa Elen tak menceritakan semuanya. Hanya bercerita jika dia dan Naruto pergi menyelesaikan Quest milik Naruto itu. dan selesai dengan Naruto yang berhasil mengalahkan dalang dibalik Quest itu.." ucap Rossweiss yang tampak berfikir.
"begitukah?.. tapi biarlah jika itu yang diinginkan Elen. Suatu saat kita pasti tau yang sesungguhnya." Kaguya tampak tak masalah dengan yang dikatakan Rossweiss.
Kriet!
Hingga obrolan mereka berdua harus terhenti ketika pintu ruang osis terbuka dan memunculkan seorang gadis bersurai hitam pendek berkacamata.
"kaichou, aku sudah selesai membuat daftar kegiatan untuk academi ini beberapa bulan lagi.." ucap gadis berkacamata itu.
"baiklah Sona, aku akan mengeceknya.." jawab Kaguya yang menerima berkas dari Sona yang duduk disebelah Rossweis itu.
"oh ya Kaguya, aku harus pergi dulu. Aku akan menemui Jiraiya-sensei karena katanya dirinya ingin mengatakan sesuatu denganku.. jaa.." ucap Ross yang pergi meninggalkan mereka berdua dengan kedua orang gadis cantik itu yang mengangguk dengan senyuman mereka.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
jam istirahat academi Hagun.
.
Disebuah bangunan kecil yang ada di pinggir sebuah danau kecil yang ada di belakang gedung B. dimana bangunan itu terletak di pinggiran hutan yang tertutup pepohonan hingga tak terlihat dimana letak bangunan itu jika dari kejauhan.
Karena wilayah itu masih berada dalam kawasan academi Hagun. Dengan bangunan itu merupakan bangunan tua jika dilihat dari luar.
Dan seorang pemuda dan dua gadis cantik di sisi kanan dan kirinya itu yang berbeda tinggi badan dari kedua gadis itu. berjalan memasuki area pinggiran hutan dekat danau kecil itu.
Hingga mereka berhenti tepat di depan sebuah pintu bangunan tua yang dari bentuknya hanya persegi dengan tinggi hanya dua meter setengah saja. Hanya seperti gudang yang tak terpakai.
"kita sudah sampai Naruto-kun.." ucap gadis cantik bersurai indigo yang berhenti didepan gadis loli imut dan pemuda tampan bersurai pirang.
"tempat ini, gudang yang tak terpakai kan?.." Tanya gadis imut yang ada di sebelah Naruto itu seraya menatap struktur bangunan itu datar.
"lalu, dimana orang yang Eren maksut kemarin itu Hinata?.." Tanya Naruto datar yang terlihat tak tertarik sebenarnya. Tapi karena kemarin dia sudah setuju dengan permintaan Hinata, dia tak bisa menunjukkan terang-terangan rasa ketidak tertarikannya itu. bisa-bisa gadis itu kembali sedih karena ulahnya. Naruto tak mau itu sampai terjadi.
"hihi.. mereka ada didalam. Termasuk Eren-san mungkin juga sudah ada di dalam bersamanya." Ucap Hinata dengan tawa halusnya dan mendekat kea rah pintu itu dan membuka pintu itu perlahan.
Kriet!
Pintu itu terbuka dan Hinata masuk kedalamnya. Diikuti dengan dua orang dibelakangnya.
Naruto yang baru masuk dan Ophis dibelakangnya itu dapat melihat interior ruangan itu yang sangat indah.
Dimana ada tangga kebawah dihadapan mereka bertiga yang tidak terlalu tinggi untuk sampai ke lantai bangunan itu. dan ketika ketiganya turun dan sampai dilantai keramik yang ada disana, mereka dapat melihat jika ruangan itu lumayan luas.
Dengan atap mereka terlihat biasa saja namun kokoh dengan lampu yang tergantung indah. Ada meja di tengah ruangan itu dan sofa panjang yang mengelilingi meja persegi panjang itu.
Perabotan lainnya pun terlihat mengisi ruangan itu hingga tak terlihat seperti gudang. Tapi terlihat seperti ruangan tengah dalam sebuah rumah. Bahkan masih ada sebuah lorong ke depan yang dimana disisi kanan dan kiri lorong itu ada empat pintu. Yang Naruto kira itu adalah sebuah ruangan lain. Kamar mungkin. Batin Naruto.
"kalian sudah datang.. sukurlah Naruto jika kau mau datang.."
Ucap seorang pemuda bersurai hitam kecoklatan yang baru keluar dari pintu pertama sebelah kiri. Dan berjalan menuju mereka bertiga.
"Eren-san.. dimana yang lainnya?.." Tanya Hinata bingung ketika melihat yang muncul hanya pemuda ini saja.
"mereka sedang-.."
Brakk!
Wuss!
"Naruto-kun!.. selamat datang di tempat ini!.."
Tiba-tiba pintu kiri nomer dua terbuka dengan keras dan keluar seorang pria beralis tebal yang berlari kencang dan berhenti didepan Naruto dengan mengerem menimbulkan asap dari debu bekas pijakannya itu. dan menatap Naruto dengan pandangan bintang yang berkelip dan sebuah cengiran lima jari dengan gigi yang bercahaya bagai bintang.
"kau juga disini Lee?.. apa yang mereka lakukan padamu sampai kau juga ada di tempat ini.." gumam Naruto datar setelah kembali dari swetdropnya beserta dengan yang lainnya.
"YOSSH!.. kemarin mereka bilang jika kau akan bergabung juga dengan club ini.. jadi karena aku ingin memiliki banyak teman seperimu aku jadi bergabung juga disini Naruto-kun!.. semangat masa mudamu itu sangat membara Naruto-kun!.."
Lee mulai dengan aksi gajenya itu. membuat Naruto hanya berkedip-kedip menatap aneh Lee. Sementara Hinata tersenyum dan Ophis yang duduk dengan seenak jidatnya di sofa yang ada dengan menjilati es krim yang ntah dia dapat darimana itu. membuat Eren menatap gadis itu dengan sebutir keringat besar di surai belakangnya.
"selamat datang untuk kalian semua.. maaf aku terlambat. Karena aku tadi ada urusan sebentar.."
Ucapan seorang pria yang baru masuk dari pintu yang sebelumnya digunakan Hinata, Naruto dan Ophis untuk masuk ke bangunan ini. dan pria itu berjalan menuruni tangga itu dan berhenti didepan mereka semua.
"kau darimana saja Nagato?.. ku kira kau ta-tadi sudah berada disini.." Tanya Hinata yang saat ini ada disebelah Naruto.
"hehe.. maafkan aku Hinata.. dan untuk kalian semua silahkan kalian duduk disofa itu.." ucap pria bersurai merah lurus yang poninya menutupi mata kanannya itu dengan menggunakan seragam academi ini dengan emblem dan lambang dari ras Shinobi dipakainya.
Semua orang yang ada di ruangan itu duduk disofa panjang itu. dengan Naruto duduk diujung sofa dikanan dengan Hinata disamping kirinya dengan Ophis di samping kiri Hinata.
Sedangkan di sofa dihadapan Naruto, terlihat Rock lee yang duduk diujung dihadapan Naruto dengan Eren di sebelah kanan Lee. Sementara murid bernama Nagato itu duduk dipaling ujung di sofa tunggal yang menghadap mereka semua.
"baiklah kuucapkan terimakasih untuk kalian semua mau datang diruang ini.. terutama pemuda bersurai pirang itu yang ku tau dari Hinata jika namamu adalah Naruto shiba.. jadi sebelum itu aku akan memperkenalkan diriku ulang pada kalian.." ucap Nagato dengan senyum ramah dan matanya yang tertutup itu menjeda kalimatnya.
"perkenalkan.. aku Nagato Uzumaki.. dari kelas 2 ras Shinobi. Dengan Emblem Silver!.." lanjut Nagato seraya menatap pria beralis tebal ramah.
"yosh!.. perkenalkan!, namaku adalah Rock lee dari kelas 2 ras Shinobi. Dengan Emblem Silver!.." ucap le yang mengerti maksut dari tatapan Nagato. Dan memperkenalkan dirinya dengan semangat.
"kalian sudah tau namaku.." ucap Naruto datar dengan bersidekap dada dan memejamkan matanya tak tertarik. Walaupun tak terlihat oleh Hinata dan lainnya. Kecuali Nagato dan Ophis yang tampak mengerti dari gesture mereka berdua.
"aku Ophis.. Sorcerer Emblem Bronze. Seangkatan dengan Naruto-kun.." lanjut Ophis datar.
"katakan apa tujuanmu mengajakku kemari.. Nagato-san.. aku tak punya banyak waktu." Ucap Naruto menatap datar Nagato.
"haha.. tenanglah Naruto. aku akan menjelaskan maksutku mengajakmu kemari.. tapi sebelumnya, kuucapkan selamat datang pada kalian bertiga di club ini.. dan sebelum itu ku perkenalkan, Hinata hyuga. Yang bersamaku membangun club ini dari nol beberapa bulan yang lalu.. walaupun masih belum memiliki anggota. Tapi ku harap kalian semua betah.." ujar Nagato menjelaskan.
"Eren jaeger, dia baru bergabung beberapa hari lalu ketika kau menjalankan Quest naruto. lalu Rock lee, yang katanya sejak kemarin dia mau bergabung disini.. dan untukmu serta Ophis?.. bagaimana?.." Tanya Nagato melanjutkan.
Meminta pendapat dari pemuda misterius bersurai pirang itu. karena dia tak bisa dengan seenak jidatnya sendiri memasukkan orang sebagai anggota club ini.
"dan nama dari Club ini adalah, club pelindung.. dimana kegiatan dari club ini adalah membantu mereka yang sedang dalam kesulitan diluar sana, tapi terbentuknya club ini juga untuk membantu murid lain dalam menjalankan ujian Nest nantinya.. selain untuk membantu mereka yang lemah dalam ujian, kita juga dapat saling membantu jika dalam menjalankan Quest.. karena prinsip dari club ini adalah kekeluargaan.. jadi tak perlu khawatir.." Nagato menjelaskan dan melihat reaksi dari semua orang yang ada di hadapannya.
"uwoo! Kalau begitu tujuan dari club ini sangat mulia Kaichou!.. semangat masa mudaku semakin membara!.." Lee tampak bersemangat dengan tingkah anehnya.
"bagaimana denganmu Naruto?.. aku sudah bergabung besama Hinata yang mengundangku saat kepergianmu.. bagaimana keputusanmu sekarang?.." Tanya Eren menatap serius Naruto.
Begitupun semua yang ada di ruang itu. kecuali Ophis yang memejamkan matanya datar.
Srett!
"tawaranmu menarik Nagato.. tapi maaf saja.. tujuanku sejak awal tak pernah terfokus di academi ini.. jadi mungkin untuk saat ini aku tak mau terikat apapun.."
Ucapan datar Naruto bukan tanpa alasan. Karena dirinya yang sejak awal tak mau terikat apapun dan focus pada apa yang menjadi tujuannya datang kemari. Selain itu juga dia harus membalaskan dendamnya terhadap orang diluar sana. Yang dia yakin juga kekuatannya melebihi dirinya. Mungkin.
Jadi dia tak mau jika terikat pada hal yang nanti malah merugikan diri mereka sendiri akibat dirinya. batin Naruto.
Ucapan Naruto yang telah berdiri dan membelakangi mereka semua itu membuat semua orang terpaku seketika.
Karena dari ucapan datar Naruto, terasa sekali jika ada sesuatu yang membuatnya seperti itu. apalagi jika diingat tentang kisah Naruto diacademi ini, pasti benar saja jika dia tak mau membantu murid lain yang ada disini. Karena perlakuan para murid itu yang bisa dikatakan keterlaluan.
"ta-.."
"maaf Hinata.. jika kau selesai dari sini cepatlah pulang.. aku tak mau kau kenapa-kenapa nantinya.."
Ucap Naruto ramah dengan senyumnya yang memotong perkataan Hinata seraya mengelus lembut surai gadis cantik itu. dan berjalan pergi dari tempat itu. dan keluar dari pintu yang sebelumnya dia masuk.
"baiklah kalau begitu.. maafkan aku pula. Aku juga harus menolak bergabung dengan club ini.."
Seorang gadis loli yang sangat imut juga ikut berdiri dari tempatnya dan berjalan meninggalkan ruangan itu.
"O-ophis-chan!.. kau kenapa tak mau bergabung?.." Tanya Eren yang berdiri dari duduknya mencoba encegah ophis yang ingin pergi itu.
"aku disini hanya mengikuti Naruto-kun. Apa yang dia mau, akupun akan mengikutinya.. tapi jika Naruto-kun menolak disini, maka akupun juga sama.. dan kalian pasti faham dengan maksutku.." balas Ophis datar tanpa berbalik sedikitpun.
Setelah berhenti sejenak dan mengucapkan kata-katanya datar seperti biasa, Ophis melanjutkan jalannya dan keluar dari pintu yang sama.
"bagaimana ini Kaichou?.. Naruto-kun tak mau.." ucap Hinata yang terlihat sendu dengan menundukkan wajahnya.
"tak apa Hinata.. walaupun dia menolak club ini, tapi kita tetap akan menganggapnya teman.. walau apapun status kita.. dan suatu saat dia pasti akan bergabung dengan kita.." ucap Nagato yakin.
Membuat gadis cantik bersurai indigo itu sedikit lega mendengarnya. karena sejak ada Naruto juga, hidupnya jadi lebih berwarna. Apalagi semenjak mereka berdua tinggal satu atap namun berbeda kamar, tapi setiap mereka bercanda gurau di asrama itu menghilangkan beban yang ada dipundaknya.
"uhmm.." gumam Hinata lirih seraya menganggukkan kepalanya dengan ekspresi sendu masih terlihat diwajah cantiknya.
"aku setuju denganmu kaichou.." sahut Eren dengan semangat.
Sama halnya dengan Lee yang juga kembali bersemangat itu dengan senyum lima jari dan acungan jempolnya.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Di atap gedung C. terlihat dua orang berbeda gender yang sedang berdiri memandang seluruh academi ini. dimana si pemuda berdiri di atas pinggiran pagar pembatas tanpa ada rasa takut sedikitpun jika dia akan terjatuh.
Dan gadis super imut yang bersandar di pagar pembatas itu seraya menjilati es krim ditangan kanannya. Menatap datar es krim itu.
Angin yang berhembus disekitar mereka berdua menggoyangkan surai mereka dan pakaian mereka. namun keduanya tetap diam tanpa bergeming sedikitpun.
"jadi Ophis, jika benar apa yang kau katakan kemarin itu.. aku akan lakukan hari ini juga.."
Ucap pemuda bersurai pirang datar menatap pemandangan academi dari ketinggian itu.
"hm.. terserah apa keputusanmu.. aku hanya memberi informasi saja.." balas gadis imut dan cantik yang berdiri dibawahnya dan saling memunggungi itu.
"tapi Ophis, apa tujuan mereka sebenarnya?.." Tanya Naruto datar dengan posisi yang sama.
"entahlah Naruto-kun.. aku tidak mencari informasi sampai kesitu.. karena aku selalu focus padamu.. tapi karena kita sudah saling kenal, kau bisa menggali informasi itu sendiri.. dan serahkan yang disini padaku.." balas Ophis datar.
"maksutmu mereka juga akan mengincar teman-temanku?.."
"akupun tak tau.. tapi untuk berjaga-jaga.. kau bisa percaya padaku Naruto-kun.." ujar Ophis datar dengan senyum yang tak dilihat oleh pemuda bersurai pirang itu.
'aku tak bisa tinggal diam jika begini..' batin Naruto yang tampak tenang. Walaupun begitu, rasa khawatir dari setiap ucapannya sebelumnya dapat dirasakan oleh gadis bersurai hitam panjang di bawahnya itu.
"sebaiknya kau tenang dulu Naruto-kun.. sebentar lagi jam masuk, sebaiknya kita kembali.." ucap Ophis datar yang telah menghabiskan es krimnya.
Wuss!
"hm.." balas Naruto yang menghilang dari atas pagar itu dan muncul di sebelah Ophis.
Mereka berdua berjalan menuju pintu keluar untuk menuju ke kelas mereka karena jam masuk akan berbunyi.
.
.
.
.
_((sAs]]_
.
.
.
.
Malam hari.
.
Seorang gadis bersurai hitam lurus sepinggul, berjalan memakai pakaian kaus dan cardigan yang panjangnya selutut dan terbuka. Karena memang tak digunakan ditutup. Dengan kausnya yang beraksen bunga sakura disisi kanannya. Memakai rok panjang diatas mata kaki yang terlihat semakin membuat gadis itu anggun dan feminism.
Gadis cantik itu berjalan santai dimalam ini. dimana kedua tangannya mendekap kantung lumayan besar yang isinya adalah belanjaan.
"andai saja Naru-nee bersamaku saat ini.. aku akan memasakkan makanan kesukaannya.." gumam gadis anggun itu lirih seraya terus berjalan dan berbelok disebuah gang.
Tap! Tap! Tap!
Hingga sampai dia di tengah gang yang lebar namun ujung ke ujungnya lumayan jauh itu. muncul 5 orang yang ada di sekitarnya dan membuat gadis itu berhenti.
'siapa orang-orang ini..' batin gadis cantik bersurai hitam itu waspada. Seraya dirinya memandang setiap orang yang ada disekitarnya itu.
"Miyuki Shiba.. kami diperintahkan untuk membawamu bersama kami.." ucap seorang yang memakai topeng putih polos yang sepertinya adalah pemimpinnya yang ada di depannya beberapa meter.
Sedangkan yang lainnya tampak hanya memakai penutup wajah saja hingga terlihat mata mereka dan pakaian mereka yang tertutup sebuah jubah coklat.
"siapa kalian?.." ujar gadis cantik itu. karena mereka yang muncul tiba-tiba dengan jumlah yang tak hanya seorang saja. Sepertinya mereka berniat sekali membawanya.
"kau tak perlu tau siapa kami.. tapi kau akan tau nanti jika kau ikut dengan kami atas perintah atasan kami.." jawab pria yang memakai topeng putih polos itu.
"sebaiknya kau ikut kami nona.. agar tak perlu kami menggunakan kekerasan untuk membawamu." Pria berjubah coklat dengan penutup wajah dibelakang miyuki juga ikut memaksa.
"memang jika aku tak mau?. Apa yang akan kalian lakukan?.." ujar Miyuki datar. Karena tak ada untungnya juga bagi dirinya ikut dengan orang-orang mencurigakan ini. dan lagi jika kakaknya tau dia dibawa paksa oleh orang-orang ini, dia juga tak akan tinggal diam kan.
Lagipula siapa mereka juga belum jelas. Untuk apa dia ikut dengan mereka.
'auranya.. mereka semua adalah para Shinobi.. tapi siapa mereka ini. tak pernah aku melihat mereka sebelumnya..' batin Miyuki mengidentifikasi kelima orang Shinobi yang terasa dari aura chakra milik mereka berlima.
"jika kau menolak, terpaksa kami menggunakan kekerasan untuk membawamu bersama kami Miyuki.. tapi kau tenang saja, aku tak akan membiarkanmu mati.." ucap pria bertopeng itu dengan mengeluarkan kunai dari balik jubah mereka.
Bahkan kelima orang Shinobi itu mengeluarkan kunai di tangan kanan mereka. membuat Miyuki memicingkan matanya memandang kelima orang yang mengelilinginya itu.
Sring!
Miyuki menggunakan Ringnya untuk memindahkan barang bawaannya itu kedalam dimensi penyimpanannya. Seraya membuat kuda-kuda miliknya.
Swuss! Swuss!
Dua orang dari sisi kiri dan kanan Miyuki melesat kearah gadis cantik itu dengan kunai mereka. membuat pandangan Miyuki bergantian melihat kekanan dan kekiri dengan cepat.
Srett! Wuss!
Keduanya mengayunkan kunai mereka kearah Miyuki yang terlihat diam dengan kuda-kudanya. Namun ternyata Miyuki telah tau arah serangan mereka berdua dan melompat keatas. Dan mendarat diatap sebuah rumah yang tidak terlalu tinggi.
'jangan kira aku hanya seorang Sorcerer biasa.. jika aku tak bisa melumpuhkan orang-orang seperti kalian.. karena selama ini aku pula telah berlatih demi ini. dan demi melampaui Naru-nii yang aku yakin sudah berada diatasku!..' batin Miyuki yang menatap dengan iris tajam kearah 5 orang dibawahnya itu.
Sring!
Aura Mana menguar dari tubuh Miyuki dan berkobar di telapak tangannya hingga sebuah Magic circle muncul diantara tangan kanan dan angan kirinya. Dimana tangan kanannya mengepal seakan ingin menggenggam sesuatu dan tangan kirinya menahan sesuatu. Dimana kedua tangannya berada disamping pinggang kirinya.
'Membekulah wahai kau dewi kutub'
'Muncullah dan dengarkan perintahku!'
Sring!
Seluruh tubuhnya muncul sebuah uap dingin bagaikan sebuah es yang dingin minus ratusan drajat celcius. Hingga Magic circle yang ada diantara tangannya itu bersinar terang.
[Katana Sword: Yukianesa]!
Sring!
Dengan perlahan, Miyuki menarik tangan kanannya yang terkepal itu hingga muncul cahaya biru muda yang mengepul uap es. Dan cahaya panjang yang digenggam Miyuki itu bersinar dan pecah menjadi partikel cahaya dan memunculkan sebuah Katana dengan gagang berwarna biru dengan bilah tajamnya yang berwarna sebening es. Dengan sarung pedangnya berwarna biru dengan aksen putih dia genggam ditangan kirinya yang ada di pinggir pinggang kirinya itu.
Hingga cahaya dan Mana yang menguar itu menghilang dari sekitar tubuhnya. Dan digantikan dengan uap dingin es dari bilah tajam Yukianesa ditangan kananya itu.
"dia menggunakan tehniknya Tachou.." ucap salah satu Shinobi yang ada dibawahnya itu.
"biarkan saja,. Kita buat dia lengah dengan jumlah kita yang lebih unggul.." balas sang ketua yang menggunakan topeng putih polos itu.
Swuss! Swuss! Swuss!
Tiga orang shinobi dari bawahnya itu melompat kearah Miyuki bersamaan dan siap mengayunkan kunainya.
Trank!
Miyuki menahan serangan vertical dari shinobi paling depan secara horizontal.
Sret! Trank!
Namun shinobi lain yang melompat lebih tinggi berusaha menusuk kepala Miyuki yang sedang menahan serangan shinobi pertama tadi. namun Miyuki yang tau akan hal itu langsung melompat seraya berputar kebelakang untuk menghindar. Sehingga hujaman vertical Shinobi kedua hanya mengenai atap tempat Miyuki berpijak sebelumnya.
Tap! Wuss!
Baru mendarat setelah melompat untuk menghindar, Miyuki dikagetkan dengan seorang Shinobi ketiga yang tiba-tiba di depannya dengan mengayunkan kunainya secara horizontal. Namun ditangkis dengan menggunakan Yukianesa milik Miyuki secara vertical.
Srank! Wuss!
Miyuki yang tak mau kalah, mengayunkan Yukianesa miliknya untuk membuat Shinobi itu terpental kebelakang dan hampir saja menabrak kedua temannya yang berlari kearah Miyuki itu.
Tap! Tap!
Seorang Shinobi bertopeng putih polos tiba di antara ketiga Shinobi didepannya itu. beserta dengan seorang Shinobi dengan penutup wajah yang juga berjajar didepan Miyuki.
'pakaian yang ku gunakan membuatku sulit untuk bergerak bebas.. dan area ini yang dekat dengan pemukiman akan membuat kegaduhan dan keresahan nantinya.. aku harus membawa mereka ketempat yang jauh dari pemukiman..' batin Miyuki seraya melirik kesekitarnya serta pakaian dengan rok panjang yang dipakainya itu.
Wuss!
Tak mau berpikir panjang, Miyuki melompat turun dari atap rumah itu dan berlari ketempat yang menurutnya jauh dari pemukiman warga.
"kejar gadis itu!.. jangan sampai dia lolos!.." perintah sang ketua yang langsung mereka keempat anak buahnya itu mengikuti Miyuki.
Sementara sang ketua tampak menghilang dengan Shunsinnya.
.
.
Seorang gadis cantik dan anggun bersurai hitam lurus dengan surai yang menjuntai lurus didahinya. Berlari dengan kecepatannya membawa katana ditangan kanannya.
Berlari melewati rumah-rumah warga yang terlihat sepi itu. dengan pandangannya yang melirik kesamping kanan kirinya dimana diatap rumah warga yang dilewatinya, terdapat masing-masing dua Shinobi yang mengejarnya dengan melompati atap keatap.
Dan jika dilihat lebih jelas, kecepatan para Shinobi itu lebih unggul ketimbang Sorcerer cantik dan anggun itu.
Terbukti dari jarak yang sebelumnya jauh, mereka berempat dapat menyusul Miyuki. Dan mereka yang lebih berada didepan Miyuki tentunya.
(Katon: Gokakyuu no Jutsu)!
Wuss!
Seorang Shinobi yang ada diatap sisi kiri Miyuki mengucapkan Jutsunya dan keluarlah semburan bola api seukuran dua kali tubuh manusia kearah Miyuki yang berlari seraya melihat bola api itu dengan pandangan datar.
Wuss! Blarr!
Sebelum bola api itu mengenai gadis cantik itu, Miyuki telah melompat terlebih dahulu ke kanan. Hingga bola api itu hanya mengenai tempatnya berpijak sebelumnya.
(Suiton: Mizu Rappa)!
(Katon: Gokakyuu no Jutsu)!
Zuu! Wuss!
Tau serangan rekannya gagal, Shinobi lainnya yang ada disisi kiri dan kanannya yang ada dibarisan depan bersamaan mengucapkan Jutsunya. Dan muncul gelombang air yang berasal dari semburan dikanannya dan bola api dari kirinya. Dimana yang keduanya mengarah pada lajunya yang tepat didepannya supaya gadis itu bisa terkena serangan mereka berdua.
Wuss!
Sementara Miyuki memicingkan matanya menatap kedua serangan yang terarah kepadanya itu. seraya Menggenggam erat Yukianesa yang dia posisikan di sisi kanannya dengan bilah tajamnya lurus kedepan. seraya tangan kirinya yang membawa sarung pedangnya itu didepan dadanya horizontal dengan tubuh merendah.
[Yukianesa art: Ice Blade]!
Sring! Sring!
Wuss! Wuss!
Dengan cepat, Miyuki mengarahkan pedangnya yang teracung kedepan disisikanannya itu kedepan dua kali dengan cepat seraya sebuah sinar biru muda menghiasi bilah tajamnya itu. dan munculah dua buah pedang es seukuran pedang miliknya yang melesat kearah yang berbeda sesuai dengan yang dituju oleh tusukan Miyuki itu.
Zuu! Wuss!
Wuss! Wuss!
Blarr! Blarr!
Hingga kedua serangan Miyuki yang sengaja dia arahkan pada kedua serangan Shinobi itu, berbenturan dan meledak tepat didepan lajur lari Miyuki.
Wuss!
"a-apa!.."
"dia berhasil menghindarinya!.."
Hingga seorang gadis cantik melompati asap mengepul itu dengan berputar indah membelah asap hasil ledakan kecil sebelumnya tanpa sebelumnya berhenti. Membuat keempat Shinobi itu kaget dibuatnya.
Tap! Wuss!
Kembali Miyuki berlari. Hingga sampai dia di perbatasan antara hutan yang ada didalam benteng kota itu dengan pemukiman warga.
Srakk!
Tap! Tap! Tap! Tap!
Miyuki mengerem dengan kakinya ketika dirinya telah sampai di hutan itu. dan menatap tajam keempat Shinobi yang mendarat didepannya.
"kalian cukup gigih juga ya.." ujar Miyuki datar.
"heh.. karena ini adalah tugas, maka kami akan melakukan apapun untuk membawamu.." balas Shinobi yang ada ditangah ketiganya.
"siapa juga yang mau ikut dengan kalian.."
Wuss!
Wuss!
Ucap Miyuki seraya langsung melesat menuju kearah keempat Shinobi itu yang juga melesat kearahnya.
Trank!
Miyuki yang dihadapannya tiba seorang Shinobi pertama, langsung menangkis serangan Kunai vertical Shinobi itu dengan katanya secara horizontal diatas kepalanya.
Crass!
Namun tak sampai disitu, Miyuki dengan cepat memutar tubuhnya dengan katanya yang diarahkan disamping tubuhnya itu. seraya berputar 360 derajat sehingga bilah tajam katananya menggores tubuh samping Shinobi pertama itu hingga Shinobi itu ikut terlempar kesamping dengan berputar dan jatuh mencium tanah.
Trank!
Hingga sepersekian detik Miyuki baru melewati Shinobi pertama itu, Shinobi kedua telah sampai dihadapannya dengan ayunan Kunainya secara miring vertical. Namun masih ditahan dengan sarung pedang milik Yukianesa secara horizontal.
Sring! Crass!
Dengan hal yang sama, Miyuki juga memutar tubuhnya 360 derajat kearah kiri dengan pedangnya pula. Sehingga pedangnya itu langsung menyayat perut Shinobi itu. dan Shinobi itu yang langsung ambruk.
Masih dengan jeda sepersekian detik, Miyuki melewati Shinobi kedua. Dan seorang Shinobi ketiga tiba dihadapannya dengan Kunai yang berusaha dia tusukkan kepada Miyuki.
Jleb!
Namun Miyuki yang lebih cepat refleknya dengan keadaan yang masih belum seimbang karena berputar sebelumnya itu, dia merendahkan tubuhnya seraya mengarahkan bagian lancip Yukianesa kedepan dengan gerakan menusuk.
Hingga Shinobi ketiga itu membolakan matanya karena tusukannya ternyata tak mengenai gadis cantik itu. malah dirinya yang tertusuk tepat ditengah perutnya hingga tembus sampai antara gagang Yukianesa. Dengan Miyuki yang terlihat tubuhnya merendah itu.
Sleb!
Brukk!
Dengan tanpa belas kasih, Miyuki mencabut pedangnya yang panjangnya sekitar 100 cm lebih itu dan minggir dari tubuh tak bernyawa Shinobi itu yang ambruk ketanah.
"kau!.."
Sementara seorang Shinobi yang tersisa muncul dari samping kanannya dengan tangannya yang sedang membentuk Heand Seal dengan cepat seraya suaranya sebelumnya yang tampak geram itu.
Namun Miyuki hanya menatap kekanannya dengan mata memicing tajam seraya memposisikan pedang ditangan kanannya dan sarung pedang ditangan kirinya itu menyilang. Dengan pedang ditangan kanannya itu posisi terbalik dengan ujung lancipnya dibawah.
Secara bersamaan, Shinobi dengan penutup muka itu hampir menyelesaikan Heand Sealnya dan Miyuki yang pedangnya kembali bersinar biru muda dan dengan tubuh yang merendah seraya menggerakkan pedangnya itu kebawah seperti menusuk.
[Yukianesa art: ..]
(Suiton: ..)
Dengan bersamaan keduanya menyebutkan tehniknya.
Jleb!
Dengan gerakan yang lebih cepat karena tak menggunakan Heand Seal, Miyuki menusukkan Yukianesa ditanah di hadapannya itu dengan keras.
[Yukianesa art: Arctic Blade]
Sring!
Hingga muncul jalur es beku yang merambat cepat menuju ke Shinobi didepannya yang melotot sempurna karena kalah cepat dengan Miyuki serta jalur es yang dengan cepat merambat melalui tanah dari pedang yang tertancap itu.
Jleb! Jleb! Jleb!
"ARGHH‼.."
Hingga sepersekian detik, sampai di bawah Shinobi keempat itu dan memunculkan tiga pedang dari es tajam dari tanah jalur lesatan es sebelumnya. Dan menusuk tubuh Shinobi yang berteriak kesakitan dengan mata melotot itu.
Hingga tubuh Shinobi itu tercabik-cabik dan membeku menjadi es seketika. Serta jalur lesatan e situ ditanah dan rerumputan menjadi ikut beku dengan jalur lurus dan berhenti di Shinobi yang membeku dengan tubuh tercanbik itu yang beku menjadi es.
Sleb!
Krakk! Krakk! Pyarr!
Dan Miyuki yang kembali mencabut pedangnya dari tanah itu seraya berbalik membelakangi Shinobi itu dan memasukkannya di sarung pedangnya. Dan bersamaan dengan itu retakan muncul di semua es itu dan langsung pecah seketika bersamaan Miyuki yang telah memasukkan semua bilah pedangnya pada sarung pedang Yukianesa itu.
"selesai sudah.. huft.." gumam Miyuki ketika melihat keempat mayat Shinobi itu seraya bernafas lega.
'tunggu dulu.. hanya ada empat?. Dimana ketuanya?!..' batin Miyuki kaget ketika dia baru ingat jika yang bertopeng putih polos itu tak ada.
Dengan kata lain, daritadi dia hanya terfokus pada keempat anak buahnya saja. Lalu, dimana yang satunya?. Batin Miyuki.
"kau mencariku eh.. gadis cantik?!.."
Sebuah suara mengintruksi pendengaran Miyuki yang membuatnya teringat jika itu suara dari sang ketuanya. Seraya dirinya menoleh kesemua arah demi mencari sumber pemilik suara itu.
"kau tak perlu mencariku kemana-Mana nona.. aku yang akan datang padamu.." ucap seorang pria yang dari suaranya itu, menggunakan topeng putih polos dengan berdiri diatas batang pohon tinggi terbalik. Seraya bersidekap dada dari arah hunian penduduk yang sebelumnya dilewati Miyuki.
"kau!.." ujar Miyuki ketika melihat pria itu yang terlihat santai saja.
"selamat kau berhasil mengalahkan bawahanku nona.. tapi bagaimana dengan ini?.." ucap ketua itu datar.
Tap! Tap! Tap! Tap! Tap! Tap! Tap! Tap! Tap! Tap!
Dan seketika itu pula. Muncul 5 Shinobi lagi dari arah yang sama. Dan muncul lagi 5 dari arah hutan dibelakang Miyuki. Dan terus muncul hingga totalnya yang dihitung Miyuki berjumlah 20 orang mengelilingi Miyuki yang saat ini meningkatkan kewaspadaannya dengan melihat kesegala arah dengan ekor matanya.
'bagaimana ini.. jumlah mereka banyak. Aku tak bisa gegabah..' batin Miyuki yang dimana dia sedang tersudut dengan jumlah musuh lebih banyak itu.
"ku Tanya sekali lagi padamu.. apa kau mau ikut dengan baik-baik.. atau tidak?.. dan perlakuanmu yang sudah melenyapkan bawahanku itu, akan ku maafkan.." pemuda bertopeng putih polos itu menawarkan. Seraya berjalan didahan pohon itu berbalik. Hingga saat ini dirinya berdiri diatas dahan itu. tak terbalik seperti sebelumnya.
"tawaranmu itu memang menggiurkan. Tapi maaf saja.. aku tak sudi harus ikut denganmu.." balas Miyuki dingin.
Walaupun dia dalam keadaan terkepung seperti ini, dia tak boleh menunjukkan rasa takutnya. Dia harus bisa mengalahkan rasa takut itu agar bisa berpikir tenang.
Walaupun sebenarnya dalam pikirannya saat ini, dia rindu sekali dengan kakaknya. Andai kakaknya ada didekatnya saat ini, dia pasti akan membantu Miyuki. Kakaknya itu pasti akan melakukan apapun untuk melindungi dirinya.
"dasar keras kepala.. serang!.."
Wuss! Wuss!
Intruksi dari sang ketua itu membuat sepuluh orang Shinobi dengan penutup muka yang sama dengan keempat Shinobi sebelumnya, melesat maju kearah Miyuki.
Miyuki yang kembali dalam kesadarannya, langsung melompat tinggi.
Wuss!
Namun seorang Shinobi yang berada dibelakang Shinobi nomer 1 dan 2, sudah memprediksi gerakan Miyuki dan telah berada di hadapan Miyuki seraya mengayunkan Kunainya vertical dari atas kebawah.
Srakk!
Namun Miyuki berhasil menghindarinya dengan memutar tubuhnya searah jarum jam dan membuat serangan Shinobi itu hanya mengenai roknya hingga robek dari ujung bawahnya yang terbelah itu sampai paha diatas lutut Miyuki.
Wuss! Buagh!
Namun baru saja Miyuki lolos dari maut. Seorang Shinobi keempat yang sebelumnya telah melompat dan muncul dihadapan gadis cantik itu seraya memberikan sebuah pukulan keras. namun masih ditahan oleh Miyuki yang menyilangkan kedua tangannya.
Wuss! Duakh!
Wuss!
Baru saja Miyuki yang terpental kebelakang karena pukulan dari Shinobi keempat, dia telah dikagetkan kembali dengan seorang Shinobi kelima yang telah muncul di belakangnya dan memberikan tendangan side kick yang mengenai punggung Miyuki telak. Hingga membuat gadis cantik itu meluncur kedepan dan jatuh kebawah.
Tap!
(Katon: Gokakyuu no Jutsu)!
Miyuki yang berhasil menyeimbangkan tubuhnya itu mendarat dengan bertumpu pada kedua kakinya di tanah dengan tubuh merendah dan ekspresi sakit dia tunjukkan karena terkena tendangan kuat dari Shinobi kelima itu. namun sedetik kemudian, dia dikagetkan dengan munculnya bola api dari belakangnya oleh Shinobi keenam yang meluncur kearahnya itu.
Wuss! Wuss!
Blarr!
Namun Miyuki masih sempat untuk menghindar dengan melompat kesamping dengan seluruh sisa tenaganya. Hingga membuat serangan itu hanya mengenai tempatnya sebelumnya hingga tejadi ledakan kecil dan terbakar.
Duakh! Brakk!
Namun baru dia bernafas lega karena berhasil lolos dari serangan itu, Miyuki harus kembali merasakan sakit dipunggungnya ketika sebuah tendangan depan mengenainya oleh Shinobi ketujuh. Hingga membuatnya terlempar kedepan namun dia memutar tubuhnya hingga membuat punggungnya berhenti menabrak pohon.
'ughh!.. tubuhku.. hahh.. hahh..' batin Miyuki ketika merasakan tubuhnya sakit menerima serangan dari para Shinobi itu.
Wuss! Buagh!
"chough!.."
Miyuki yang terduduk dan mencoba berdiri dengan bertumpu pada Yukianesa miliknya itu, harus membolakan matanya ketika Shinobi kedelapan muncul dihadapannya dan memberikannya pukulan telak pada perutnya. Hingga membuatnya memuntahkan darah.
Wuss! trank! Duakh!
Shinobi kedelapan yang mundur sedikit setelah memberikan pukulan itu. ternyata rekannya telah tiba disisi kiri Miyuki dengan seuah Kunai ditangannya yang diayunkan pada gadis cantik itu. namun masih sempat Miyuki menahannya dengan sarung pedang Yukianesa. Tapi ternyata Shinobi itu tak memberi ampun pada Miyuki dan memberikan tendangan side kick telak mengenai lengan kanan Miyuki yang mencoba menahannya kembali.
Wuss! Brakk!
Hingga membuat Miyuki itu kembali terpental seraya tubuhnya yang berputar dan kembali menabrak pohon dibelakangnya.
"chough!.. a-aku tak a-akan.. hah.. ka-kalah dis-sini.." ujar Miyuki lirih dengan tubuh babak belur dan muntahan darah. Bahkan lengan kanannya tampak lebam dan terlihat lemas tak bisa digerakkan.
(Fuuton: Kazekiri no Jutsu)!
Wuss! Wuss! Wuss!
Baru saja Miyuki mencoba sekuat tenaganya untuk berdiri dan terduduk dengan bertumpu Yukianesa yang tersarung di tempatnya itu. harus membolakan matanya menatap sebuah angin yang berhembus kearahnya bagai pisau pemotong yang dikeluarkan oleh Shinobi kesepuluh.
Crass! Crass! Crass!
"KYAAAA‼.."
Hingga Jutsu itu mengenai telak Miyuki dan area disekitarnya. Dan membuat Miyuki terpental kebelakang dimana pohon dibelakangnya sebelumnya telah tumbang oleh Jutsu itu.
Dan terlihatlah kondisi Miyuki yang memperihatinkan dengan tubuh yang mengalami luka sayatan dibeberapa lengan, tubuh, kaki dan sedikit dipipinya. Walaupun tubuhnya yang tergeletak tengkurap itu dia masih Menggenggam Yukianesa miliknya.
'Naru-niisan.. a-andai a-aku tt-ak me-lakukan.. hahh.. hal itu.. padamu.. ak-ku yakin kau pasti tak akan men-derita..' batin Miyuki yang dalam keadaan yang sama, dia masih sadar dengan pandangan kosong dan ingatannya pada kakak tersayangnya itu.
Srakk!
'ini.. ta-ak seberapa.. hahh hahh.. de-dengan yang di-derita.. Naru-nii.. ii-ini bukan apa-ap-a.. chough!..' batin Miyuki seraya dirinya mencoba bangkit kembali dengan keadaan yang luka parah. Dia bertumpu pada Yukianesa miliknya dengan keadaan terduduk dan kepalanya yang merunduk itu.
.
Sedangkan semua Shinobi yang ada dihadapannya memandang datar Miyuki yang berusaha bangkit dengan tubuh gemetar itu. tanpa ada rasa kasihan di mata mereka semua.
Bahkan pakaian Miyuki yang tampak robek disana-sini itu memperlihatkan pakaian dalamnya atasnya itu. walaupun hanya sedikit. Dan rok panjangnya yang telah robek disana sini.
Mereka semua hanya melihat bagaikan Miyuki adalah prioritas untuk mereka bawa sampai tujuan. Tak ada rasa apapun pada tatapan mereka.
Seakan hanya tugas dan membunuh saja yang ada di mata mereka semua. Karena terlihat dari tatapan tanpa rasa bersalah itu melihat kearah Miyuki.
"dasar gadis keras kepala.." gumam ketua dari keduapuluh Shinobi itu yang masih terlihat santai. Dan ekspresinya yang tak terlihat karena tertutup topengnya. Hanya saja dari suaranya itu terdengar datar tanpa penyesalan sedikitpun.
Sementara pandangan kosong Miyuki yang melihat kearah tangan kanannya yang sedang bertumpu ditanah itu. mengingat semua kejadian yang pernah dialaminya.
'Naru-nii..' batin Miyuki dengan tatapan kosong terarah ketangan kanannya itu.
Andai..
Andai saja..
Andai saja kakaknya itu tak tersakiti olehnya. Miyuki pasti tidak akan sampai seperti ini. dia pasti akan diselamatkan oleh kakaknya itu.
Karena bagaimanapun juga, hal ini terjadi juga karena kesalahan dirinya sendiri.
Tapi jika boleh, Miyuki ingin mengulang masa-masa ketika mereka masih kecil.
Ingin merasakan rasa terlindungi oleh pemuda bersurai pirang itu kembali. walaupun dirinya sendiri sudah berlatih keras, tapi tetap saja.
Seorang adik perempuan tetap membutuhkan sosok seorang kakak laki-laki untuk dirinya bersandar, untuk Miyuki berlindung. Untuk mendapatkan kasih sayang dari orang yang tersisa dalam kehidupannya.
Bahkan pernah sewaktu mereka kecil. Miyuki yang memang berumur lebih muda itu, diganggu oleh anak-anak nakal yang mencoba menarik rambutnya. hingga membuatnya yang berlari waktu itu terjatuh dengan rasa sakit diumurnya yang masih kecil itu.
Dimana para lima anak nakal yang umurnya lebih tua dari Miyuki itu, menertawakannya dan menarik-narik rambutnya yang lurus itu. walaupun dulu rambutnya itu tak sepanjang saat ini. dan surai depannya yang menjuntai menutupi mata kanannya waktu itu. membuat para anak-anak nakal itu menatap aneh Miyuki.
Dan dengan dirinya yang waktu itu sangat penakut sekali, membuatnya tak bisa apa-apa. Hanya menangis dan menjerit kesakitan.
Apalagi kelima anak pengganggu itu tak kasihan semakali pada dirinya waktu itu. membuatnya harus berharap jika rasa sakit yang dia rasakan itu tak akan berjalan lama.
'HENTIKAN‼..'
Hingga suara anak laki-laki yang lebih tua darinya, bersurai pirang jabrik datang seraya berteriak keras dan berlari kearahnya.
Dan terjadilah perkelahian antara kelima anak laki-laki itu dengan anak bersurai pirang yang terlihat dengan mahirnya menghindari pukulan para anak nakal itu dimata Miyuki.
Hingga akhirnya anak pirang itu terpojok dan terkena pukulan dari salah satu anak nakal dengan tubuh lebih gemuk.
Namun dipandangan Miyuki waktu itu, dia bisa melihat jika wajah seorang anak bersurai pirang itu tak ada rasa sakit. Hanya amarah yang tersirat di mata anak bersurai pirang itu.
Hingga akhirnya anak bersurai pirang itu tetap berdiri menjadi yang terakhir. Karena kelima anak nakal itu telah pingsang tak sadarkan diri akibat berkelahi dengan anak pirang yang lebih tua dari Miyuki itu.
Dan anak itu berjalan mendekatinya dengan uluran tangannya membantu Miyuki kecil untuk duduk. Seraya mengusak kotoran di pipi Miyuki kecil dengan tangannya.
Dan dengan lembut anak pirang itu menyisikan poninya yang menutupi mata kanannya itu kesamping dan menjepitnya dengan jepit rambut. Hingga membuat Miyuki kecil tersenyum dalam tangisnya seraya memeluk anak pirang itu.
Dan kata yang diingat oleh Miyuki waktu itu..
'tenanglah Miyu-chan.. Nii-san akan selalu melindungimu..'
Ucapan dari seorang anak bersurai pirang yang menenangkan pikirannya setiap saat. Dimana setiap kata itu terucap, selalu saja sebuah senyuman tulus dari sang kakak telintas dibenak Miyuki.
Termasuk disaat-saat seperti ini.
'hiks.. Naru-nii.. Naru-nii!.. andai kau ada disini.. hiks..'
Miyuki tampak membatin dalam tangisannya yang tak bersuara itu. hanya tatapan kosong pada tangannya yang menopang ditanah dengan mengepal erat serta air mata yang menetes. Tubuhnya pun terlihat gemetar ketika merasakan luka ditubuhnya dengan hatinya yang juga terluka karena mengingat kakaknya.
"bawa dia.. kita tak punya banyak waktu. Sebelum ada saksi mata juga nantinya.." perintah sang ketua datar.
Karena selain ini kesempatan emas untuk membawa gadis itu pergi, ini juga waktu yang tepat sebelum datang orang lain yang terpaksa harus dia bunuh orang itu jika sampai terjadi. Karena tak boleh ada saksimata satupun tentang ini.
Maka dari itu, ketua Shinobi dengan topeng putih polo situ harus segera membawa gadis itu disaat gadis itu sedang lemah seperti ini.
Dan dua orang Shinobi yang paling dekat dengan Miyuki berjalan maju untuk membawa tubuh tak berdaya gadis cantik yang saat ini terluka itu.
"hiks.. N-Naru-nii.."
Gumam lirih Miyuki disela tangis dan rasa sakit yang mendera tubuhnya. Dia terpejam ketika mendengar derap langkah kaki yang mendekatinya dan berhenti dihadapannya itu.
Tap!
Greb!
"..‼!.."
Namun dua orang Shinobi yang mengulurkan tangan kanan mereka untuk menyentuh Miyuki terhenti seketika. Tatkala sepasang tangan menggenggam tangan kanan mereka dengan sangat erat tiba-tiba.
"si-siapa kau!.."
Hingga kedua Shinobi itu dapat melihat sepasang tangan yang menggenggam tangan mereka, berdiri tegak diantara mereka berdua yang tepat dihadapan Miyuki yang saat ini masih menutup matanya seraya tertunduk tetesan air mata itu.
Bahkan seluruh Shinobi yang ada ditempat itu juga tampak shok dengan orang yang muncul tiba-tiba itu. begitupun sang ketua bertopeng polos itu. tampak bola mata yang terlihat dibalik topeng itu ikut membola.
Kratak! Kratak!
"ARRRGGHH‼.."
Orang yang tiba-tiba sudah ada ditengah kedua Shinobi itu mengencangkan genggaman tangannya hingga terdengar suara tulang yang patah dari kedua Shinobi itu. dan membuat kedua Shinobi itu berteriak kesakitan.
Srett!
Wuss! Wuss!
Orang yang menggenggam pergelangan tangan kedua Shinobi itu mundur dengan tiba-tiba dengan hentakan. Hingga membuat kedua Shinobi ikut tertarik kearah orang itu dan orang itu memutar tubuhnya searah jarum jam. Hingga kedua Shinobi itu diputar melayang karena lengan mereka yang digenggam erat oleh orang itu.
Wuss! Wuss!
Brakk! Brakk!
Dalam putaran cepat, orang itu melepaskan keduanya bersamaan dan membuat kedua tubuh itu terlempar kearah sebuah pohon ditempat para Shinobi didepan Miyuki. Dan tubuh Shinobi itu berhenti tatkala punggung Shinobi itu menabrak pohon itu hingga retak. Dan seorang hinobi lagi yang sebelumnya juga dilempar, menarak tubuh temannya itu hingga membuat pohon yang sudah retak sebelumnya tumbang.
Dan kedua Shinobi itu yang tampak pingsang tak sadarkan diri.
"siapa kau hah‼.." teriak sang ketua kasar dari suaranya itu.
Suara keras ketua itu dan tubuh yang menabrak pohon sebelumnya, membuat Miyuki membuka matanya perlahan. Karena selain tak merasakan tubuhnya dibawa, itu membuat dia bingung. Hingga membuat dia ingin memastikan.
Dan bola mata Miyuki tampak membola ketika melihat seorang berdiri tegap dihadapannya membelakangi diriya yang memakai sebuah pakaian tertutup berhodie berwarna biru.
Dimana ditatapan para Shinobi itu, orang yang baru datang itu mengenakan pakaian yang pas ditubuhnya yang tegap ideal itu dengan pakaian hitam dan sebuah jubah biru yang baru pertama kali mereka lihat.
Dimana jubah itu memiliki kerah tinggi hingga menutupi mulut dan hidup pemuda itu dan panjang jubah bagian bawahnya sampai dibawah lutut beberapa cm. serta hodienya yang juga berasal dari jubah itu yang dipakainya menutupi surainya.
Hingga yang terlihat dari wajah orang itu hanya bagian irisnya saja. Karena seluruh wajahnya hampir tertutup oleh hodie dan kerahnya yang tinggi itu.
Memakai berbagai aksesoris seperti sebuah wadah pedang di punggungnya. Sebuah sabuk hitam dan sarung tangan dari siku sampai setengah jari-jarinya berwarna hitam pula.
Terdapat sebuah lambang Dragon Head di lengan kanannya. Seta memakai sebuah celana panjang hitam dengan sepatu.
"si-siapa k-kau?.." Tanya Miyuki mengulang pertanyaan ketua Shinobi itu dengan lirih dan suara yang gemetar menahan sakit ditubuhnya.
"maaf jika aku baru datang, panggil saja aku.. Shinji Akira.. apa kau masih bisa menggerakkan tubuhmu?.."
Ucap orang itu yang terdengar disuara gadis itu adalah seorang laki-laki yang sepertinya seumuran dengannya. Dimana pemuda itu berbalik menghadap dirinya dan berjongkok tepat dihadapannya itu.
"akhhh.. sa-sakit.."
Rintih Miyuki ketika tubuhnya digendong ala bridal style oleh pemuda misterius itu dan meletakkannya dengan lembut dipohon dibelakang Miyuki sebelumnya dan menyandarkan gadis itu pada pohon itu perlahan.
"maaf.. kau tenanglah dulu.. dan pakailah ini.." ujar orang misterius yang menyebutkan namanya sebagai Shinji itu dan memberikan sebuah jaket yang dia ambil dari balik jubah belakangnya dan menyelimutkannya pada tubuh bagian depan Miyuki dengan lembut.
Seraya mengelap darah dari goresan dipipi Miyuki lembut dengan kain yang berasal dari lengan jaket yang ada ditubuh Miyuki. dan terakhir, pemuda misterius itu mengelap air mata yang mengalir dari pipi Miyuki dengan sangat lembut menggunakan jari telunjuk tangan kanannya di sisi pipi kiri Miyuki.
Dan begitupun disisi kanan pipi Miyuki dengan sangat lembut pula. Seraya tersenyum yang terlihat dari ekspresi mata pemuda itu saja.
"Kira-san.."
Gumam lirih Miyuki ketika menatap mata pemuda itu yang membuatnya membeku. Begitupun Shinji yang dipanggil Kira oleh Miyuki.
Terlihat Kira pun seperti tersnyum karena matanya yang terpejam itu. membuat sedikit rona merah muncul di pipi Miyuki.
"terserah kau mau memanggilku apa.. tapi kau diamlah disini dulu.." ucap Kira ramah dan kembali berdiri seraya berbalik dan menghadap pada para kumpulan Shinobi itu.
Dan membelakangi Miyuki yang tampak membeku menatap orang dihadapannya itu tanpa berkedip.
Sementara para Shinobi itu terlihat waspada ketika Kira menatap mereka semua dengan tatapan dingin dan menusuk bagaikan es.
"berani sekali kau mengganggu hah!.." teriak seorang Shinobi bawahan peria bertopeng putih polo situ.
Karena misi mereka yang sudah 90 persen hampir selesai dan hanya tinggal membawa gadis lemah itu saja. Tapi pemuda misterius itu datang dan mengacaukan semuanya!. Batin para Shinobi dengan tutup muka itu.
"kalian berani sekali melakukan hal ini pada seorang gadis tak bersalah.." gumam lirih pemuda itu. namun masih bisa didengar oleh semua orang yang ada di sekitarnya itu.
"..tak bisa ku maafkan.."
Pemuda misterius yang dipanggil Kira oleh Miyuki itu tak menggubris apa yang dikatakan oleh Shinobi yang beberapa meter didepannya itu. dan melanjutkan ucapannya dengan sangat dingin seraya bayangan hodienya yang menutupi irisnya. Dan tangannya yang terlihat terkepal erat dibalik sarung tangannya itu.
"kalian jangan takut!.. dia hanya sendiri.. habisi orang itu.." ucap datar sang ketua yang masih tetap tenang diposisinya.
Sementara para bawahannya yang tersisa 18 orang itu tampak mengeluarkan Kunai dan menyiapkan kuda-kuda mereka. dimana jumlah mereka lebih unggul dan berjajar menyamping didepan Kira itu.
"tak akan pernah kumaafkan kalian semua.."
Sring!
Gumam lirih Kira dengan suara dingin, yang mengeluarkan dua buah katana secara bersamaan dengan kedua tangannya dari sarung pedang yang berbentuk silang diunggungnya dan menyisakan satu ada ditengah sarung pedang menyilang itu.
Hingga saat ini pemuda misterius itu menggenggam dua buah katana yang panjang 150 cm lebih itu dengan wujud yang agak berbeda.
.
.
.
.
To be continue…
.
.
Ending: River by tatsuya ishii
.
A/N: huft.. akhirnya selesai juga ni chap..#ngelap keringet..
Kyo no komen deh buat kali ini.
Dan untuk para Hatters, itu terserah kalian berkata apa. Yang jelas kyo gk memusuhi kalian. Toh kyo gk merasa mengusik dan mengganggu kalian.
Tapi jika kyo bersalah dimata kalian, kyo mohon maaf untuk itu. walaupun begitu, kyo tak menganggap kalian musuh.
Sudahlah..
Dan seperti biasa kawan. Jika tertarik dengan weapon milik chara disini contohnya Miyuki-chan, dan style si pemuda yang dipanggil Kira oleh Miyuki-chan, kalian bisa lihat wujudnya di album fb kyo.
Dengan name profil: Kyoigneel.
Image sama dengan profil akun Kyo ini.
Dan terakhir jika ada pertanyaan dan komentar silahkan coret-coret di kolom Review yang tersedia. Mm.. seperti biasa, Review berupa kritik maupun saran dari kalian sangat membantu Kyo dalam menulis.
See you next time!
Kyoigneel out!
.
Next chapter 13: Mysterious Man‼. Users Double Sword..
