Title : Shadow Warrior chapter 10

Genre : Friendship/Brothership, fantasy, action, horor

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Sungmin, Yesung, Kangin, Kibum, Siwon, , Shindong dan Donghae

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD.I own only the plot.

Warning : Fanfic just Fanfic, typos, geje , if read don't bash, jangan meng-copy paste meskipun menyertakan nama; Share saja dalam bentuk link ffn, tidak kurang dari itu. Gomawo

Summary :

. .

.

Shadow Warrior

Chapter 10

.

Hari Halloween telah tiba. Pemukiman di mana Kyuhyun berada tidak mengalami perubahan apapun. Semua bangunan kecuali bangunan utama, sudah memadamkan lampunya, pertanda para penghuninya telah terlelap. Namun di aula tengah bangunan utama, kesibukan masih berlangsung.

"Apa aku benar-benar harus mengenakan ini?" tanya Kyuhyun yang tengah memeriksa penampilannya. Dua orang pelayan berdiri di depannya sambil memegang cermin yang panjangnya menyamai tinggi tubuhnya. Kyuhyun mengenakan kaos putih dengan leher rendah di bagian dalam, dan jeoguri (*jubah luar hanbok berlengan pendek) hitam di bagian luar yang dibiarkan begitu saja tanpa terikat oleh tali pinggang. Ia juga mengenakan baji (*celana tradisional) berwarna hitam.

"Tema pakaian Jeonha adalah samurai jepang." Siwon yang sudah lengkap mengenakan pakaian bajak laut tersenyum melihat penampilan Kyuhyun. "Dengan pakaian seperti itu, Jeonha bisa membawa pedang dengan tenang. Begitu juga aku dan Donghae sshi."

"Tapi ini musim gugur, Siwon sshi. Dalam waktu 10 menit, aku akan membeku di luar sana."

Donghae tengah menggantungkan pedangnya di pinggang ketika percakapan itu membuatnya menoleh. Ia memperhatikan penampilan Kyuhyun dari kejauhan dan mengakui kebenaran kata-kata Kyuhyun tadi. Untuk malam hari di musim gugur, pakaian itu bisa berakibat fatal.

"Aku sudah selesai." Zhoumi menyampirkan sebuah syal berbentuk rubah bertubuh panjang di bahunya. Namja itu tampak sangat tampan dengan setelan tuxedo. "Aku menjadi mafia yang memelihara siluman rubah."

Siwon, dan Donghae langsung memutar mata mereka, sementara Kyuhyun menautkan alisnya dengan heran. "Zhoumi sshi, aku rasa karakter itu tidak sesuai dengan Halloween."

"Abaikan saja, Jeonha, waktu kita tidak banyak." Donghae mencari beberapa pakaian dari peti besar yang dibawakan oleh anak buah Direktur Kim tadi siang. Shindong telah membantunya meminta berbagai kostum dan peralatan penyamaran agar mereka berempat bisa merayakan Halloween malam ini. Tidak banyak yang bisa dipilih, namun ia cukup puas dengan apa yang tersedia di sana.

Donghae menarik beberapa pakaian berwarna gelap, lalu memakaikannya kepada Kyuhyun. "Jeonha akan menjadi seorang pengawal malam ini." Donghae tersenyum sambil mengikatkan sebuah tali berwarna hitam ke kepala Kyuhyun. Ditariknya sebagian rambut Kyuhyun yang terikat, sehingga berada di luar menutupi tali yang melingkari kepalanya. "Bagaimana, cukup hangat kan? Hanbok yang ini bagian dalamnya dari bulu kelinci, jadi akan sangat membantu di luar nanti."

"Donghae sshi, kau hebat. Jeonha terlihat berbeda." Zhoumi mengagumi hasil kerja Donghae. Kyuhyun berubah dari samurai menjadi seorang pengawal Korea di jaman dahulu, lengkap dengan pakaian serba hitam, ikat kepala, dan pedang. Yang paling penting, penampilannya sangat berbeda dengan yang ditayangkan di media kemarin. "Ayo, kita berangkat!"

"Sebaiknya aku tidak ikut dan mencari gaekgwi saja…." Kyuhyun memandang Shindong, berharap pengasuhnya itu mengatakan sesuatu untuk menolongnya keluar dari acara malam ini.

"Gaekgwi selalu ada di mana-mana," jawab Shindong. Ia mendekat dan membenarkan pakaian Kyuhyun yang diikat dengan terburu-buru. "Karena situs yang Jeonha buat, kita sangat tertolong dalam hal gaekgwi level bawah yang mengganggu. Hanya beberapa yang perlu diatasi. Tidak ada salahnya malam ini Jeonha bersenang-senang."

"Tetapi situs itu juga menjadi perdebatan. Beberapa golongan menganggap situs itu penipuan, mencari sensasi dan semacamnya. Mereka mulai mencari Jeonha untuk diusut, meski tentu saja sulit mencari seseorang yang namanya saja tidak pernah ada di arsip manapun."

"Meski begitu, banyak juga yang mendukung, Zhoumi-ah." Siwon menggeleng tak setuju. "Jeonha, kau langsung memiliki banyak fans yang mengirimkan berbagai macam hadiah. Kenapa kau tidak mau menerimanya?"

"Aku tidak memerlukan hadiah dari orang yang tidak kukenal." Jawaban Kyuhyun yang tegas membuat semua yang ada di sana meringis. Kyuhyun melemparkan pandangan menegur ke arah Shindong yang tidak menolongnya sama sekali. "Kenapa kita harus mengikuti acara Halloween?"

Zhoumi menyelipkan pistol ke sarung yang tergantung di bahunya, tersembunyi di balik tuxedo yang ia kenakan. "Selama ini apa yang Jeonha lakukan saat Halloween?"

"Berlatih," jawab Kyuhyun singkat. Ia membalikkan tubuh ke arah Donghae, Zhoumi, dan Siwon. "Karena aku menyanggupi pergi malam ini, kalian besok berlatih pedang denganku. Arrachi?"

"Kenapa berlatih dengan Jeonha besok terasa lebih menakutkan daripada menghadapi gaekgwi? APPO!" Siwon mengelus kepalanya yang dipukul oleh Shindong. "Ajussi, itu kan kenyataan."

"Sudah jam 9 malam. Waktunya berangkat. Jalanan pasti sudah ramai."

.

.

Dugaan Donghae tidak meleset. Ketika mereka berempat turun dari mobil, kota sudah sesak oleh orang-orang yang mengenakan kostum. Orang dewasa maupun anak-anak menampilkan sosok hantu yang mereka inginkan, meski ada juga beberapa yang hanya mengenakan kostum seorang bintang, super hero, maupun karakter dalam film.

"Jeonha, pakaianku tidak terlihat aneh." Zhoumi tersenyum puas. "Tidak harus berpenampilan seperti hantu malam in…. Jeonha!"

Bukan hanya Zhoumi yang terkejut, tetapi juga Donghae dan Siwon. Kyuhyun menahan bahu seorang yeoja yang wajah dan tubuhnya penuh darah dan luka yang mulai menghitam. Baju yeoja itu compang-camping dan lensa matanya berwarna putih dengan pupil hitam yang sangat kecil. Sang yeoja meraung menampilkan gigi-gigi taringnya yang tajam. Kyuhyun mundur selangkah dan meraba gagang pedangnya.

"Jeonha, dia bukan gaekgwi…!"

Kyuhyun tidak menghiraukan kata-kata Donghae. Ia mendorong yeoja tadi ke samping hingga nyaris tersungkur. Zhoumi dengan sigap menangkap sang yeoja sementara Kyuhyun menarik tangan sosok lainnya yang berpakaian gaun putih panjang dengan rambut terurai sebatas pinggang. Wajah sosok itu diberi warna putih dengan sisi bibir berhiaskan cairan kental berwarna merah.

"Jeonha!" Zhoumi dan Siwon bergegas menahan Kyuhyun yang menghunus pedangnya di depan wajah yeoja yang berkostum gwisin, sosok hantu perempuan dengan jubah putih dan rambut panjang. Untuk beberapa saat yeoja itu hanya bisa menahan napas. Ketika Kyuhyun menarik pedangnya kembali, barulah yeoja itu meraba lehernya yang nyaris terkena pedang, dan berlari dari hadapan mereka.

"Dia aneh. Aku tidak tahu kenapa, tetapi dia sangat aneh," gumam Kyuhyun sambil terus mengawasi sosok yang menjauh itu. Perasaannya terusik ketika melihat mata sang gwisin yang seakan tidak berkedip mengawasi yeoja yang berada di depannya.

"Semua malam ini berpenampilan aneh, Jeonha," bisik Siwon.

"Aku rasa mengajak Jeonha ke pesta seperti ini membuat jantungku copot," keluh Zhoumi sambil mengelus dadanya. Ia sampai meminta maaf kepada sosok mayat hidup yang ditolongnya tadi.

"Jeonha, lupakan gaekgwi untuk malam ini saja." Donghae tersenyum lebar, sama sekali tak terpengaruh dengan kejadian yang ada. "Kita akan mendatangi tiap toko, lalu Jeonha harus berteriak 'Trick or Treat' dengan keras. Ah, bawa ini!"

Donghae mengeluarkan sebuah kantung kain berwarna hitam dengan motif labu Halloween berwarna orange. Ia mengangsurkan kantung itu ke tangan Kyuhyun. "Sodorkan kantung ini dan ikuti kata-kataku tadi, Jeonha. Kajja."

Kyuhyun belum sempat bertanya kenapa Zhoumi dan Siwon tertawa. Donghae mendorongnya dengan kuat hingga tiba di salah satu toko yang semarak dengan berbagai hiasan Halloween.

"Jeonha, cepat!" bisik Donghae sambil mendorong Kyuhyun hingga nyaris menabrak pelayan toko yang menyambut mereka berempat dengan wajah bingung.

Kyuhyun melirik sejenak ke arah ketiga namja di sekitarnya sebelum memandang sang pelayan dengan wajah yang sama bingungnya. "Trick or…."

Sang pelayan mengerutkan kening menunggu kelanjutan kalimat Kyuhyun. Ia mengamati wajah tampan yang mulai memerah itu sejenak sebelum ketiga namja yang lain mengalihkan perhatiannya. Donghae melambaikan sebuah permen di belakang, sementara Zhoumi dan Siwon mencoba mengatakan 'tolong beri dia permen' dengan gerakan bibir.

Kyuhyun yang tidak tahu kenapa harus mengatakan kalimat itu, menoleh ke belakang. Ia menautkan kening ketika ketiga namja yang bersamanya meringis begitu lebar dengan sikap tubuh yang tidak bisa dibilang normal, seakan mereka habis melakukan sesuatu di luar pandangannya.

"Jeonha, cepat katakan kalimat yang aku ajarkan," bisik Donghae sambil kembali mendorong Kyuhyun.

Kyuhyun ingin sekali menarik ketiga namja itu dan menggantung mereka di pohon dengan kepala di bawah. Ia sama sekali tidak habis pikir mengapa ia harus melakukannya dan bukan salah seorang dari mereka. Namun pandangan mendesak sang pelayan toko membuatnya mengesampingkan kekesalannya untuk sementara waktu.

"Trick… Trick or Treat," kata Kyuhyun dengan suara tercekat. Sebagian dari dirinya masih tidak ingin mengucapkan kata-kata aneh itu.

Sang pelayan toko tertegun. Bukan hal yang biasa melihat namja seusia Kyuhyun meminta permen seperti anak-anak kecil lainnya. Namun wajah Kyuhyun yang memerah dan ketiga namja yang kembali berulah di belakang membuatnya tersenyum dan meraih segenggam permen yang sudah dipersiapkan untuk malam ini.

"Apakah cukup?"

Kyuhyun tertegun saat pelayan toko menumpahkan segenggam permen itu ke dalam kantung yang dibawanya. Ia melongok. Tanpa sadar matanya berbinar melihat coklat, permen lollipop, dan permen jenis lainnya berada di dalam kantung.

"Kamsahamnida!" seru Siwon, Zhoumi, dan Donghae sebelum Kyuhyun mengatakan apapun. Ketiganya langsung menarik Kyuhyun keluar dari toko. Mereka terpaksa mendorong Kyuhyun beberapa langkah karena sang Jeonha sibuk melongok ke dalam kantung.

"Dia memberiku permen begitu saja!" seru Kyuhyun dengan wajah tak percaya.

"Sudah aku bilang kan, aku akan mengganti semua permen dan kue yang aku makan malam ini, Jeonha." Donghae tersenyum lebar.

"Sepertinya kau bakal diterima menjadi bagian dari kami, Donghae-ya." Zhoumi tergelak.

"Ck, tidak ada bedanya. Kalian menampungnya selama ini di bangunan tengah." Kyuhyun mengambil sebuah permen dan membuka bungkusnya. Matanya melebar saat permen itu menyentuh lidah. "Ini rasa jeruk! Whoa! Benar-benar seperti jeruk sungguhan!"

Melihat kegembiraan Kyuhyun itu, Siwon menjadi gemas. "Jeonha, kau ini ternyata polos sekali. Aku akan mengajarimu apapun yang kau perlukan. Anggap aku hyung-mu, arra?"

"Mwo?!" Detik itu juga Kyuhyun mendorong Siwon yang hendak merangkulnya dengan keras. Ia bahkan menjetikkan jarinya, mengirimkan sebuah lidah api kecil untuk membakar kumis palsu yang Siwon kenakan. Ketika Siwon berteriak panik dan Zhoumi berusaha menolongnya, Kyuhyun hanya tetawa dan menjauh. Donghae mengikuti Kyuhyun setelah memastikan lidah api tadi tidak membakar Siwon, hanya sedikit menghanguskan kumis palsu temannya itu. Ia kembali menarik Kyuhyun ke toko yang lain untuk melakukan hal yang sama. Mereka tidak menyadari sesosok tubuh yang bersembunyi di tengah keramaian mengawasi mereka berempat untuk beberapa waktu sebelum beranjak menuju sebuah bangunan kosong yang terletak sekian kilometer jauhnya. "Kau yakin salah satu dari mereka adalah guardian Jujak?" "Yakin, Tuan. Ia bisa mengeluarkan lidah api dengan hanya menjentikkan jari. Kebetulan mereka berada di sekitarku saat itu." Sosok yang dipanggil 'Tuan' itu terlihat senang. "Jujak….. Akhirnya aku menemukan guardian Jujak….. Pancing dia ke tempat kita! Jenderal Agma akan sangat senang jika kita bisa membunuhnya." "Baik, Tuan!" . .

Malam itu benar-benar menakjubkan bagi Kyuhyun. Meski tidak semua toko memberi mereka permen, namun kantung yang dibawanya sudah penuh. Bukan hanya satu, melainkan dua kantung. Donghae sudah mempersiapkan semuanya. Namja itu membawa beberapa kantung kain di saku jaket bajak lautnya.

"Kali ini biar aku yang membawa." Zhoumi meraih kantung kedua yang sudah penuh, mengikat ujungnya dengan kuat sebelum menentengnya dengan tangan. Siwon menimang kantung pertama yang dibawanya dengan perasaan senang.

"Sekarang kita mencari permen lagi?"

"Aku lapar." Kyuhyun menjawab pertanyaan Donghae sambil meraba perutnya yang terasa kosong. Berjalan dari toko ke toko di cuaca yang sangat dingin dengan antusias penuh, membuat makan malamnya tadi menghilang dengan cepat.

"Kalau begitu, kita cari tempat makan yang unik. He ajussi sudah membawakan uang saku." Zhoumi mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ia mengajak ketiganya memasuki sebuah kedai di pinggir jalan yang menyajikan makanan-makanan berbentuk menyeramkan.

"Sepertinya ini enak." Kyuhyun meraih kotak yang berisi bola mata dari telur, potongan jari-jari dari sosis, dan segerombolan belatung dari rumput laut. Masing-masing dihias sedemikian rupa hingga terlihat seperti sungguhan.

"Aku pilih yang ini." Siwon mengambil sekotak nasi yang berisi beberapa mummi dan frankeinstein. Ia juga mengambil minuman yang dikemas dalam kantung bertuliskan 'Kantung darah' serta beberapa potong jari tangan dari sosis sebagai tambahan.

"Zhoumi sshi, pilihanmu mengerikan." Donghae melirik kotak yang dipilih Zhoumi. Siwon dan Kyuhyun ikut melihat makanan yang berhiaskan sesosok gwisin itu. Rambut panjang terurai menutupi wajah, dengan gaun putih panjang dan kaki yang melayang.

"Dia manusia, tetapi baunya seperti gaekgwi…."

Tiba-tiba Kyuhyun meletakkan makanan yang dipilihnya, lalu berlari ke tempat ia bertemu gwisin tadi. Melihat hal itu, yang lain terpaksa membatalkan makan malam mereka dan berlari mengejar Kyuhyun. Namun sosok yeoja yang berpakaian gwisin sudah tidak tampak.

"Jeonha, apakah perasaanmu tidak berlebihan?" tanya Zhoumi sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling.

"Wajahnya aneh. Wajah itu tampak sangat keriput, berbeda jauh dengan tangannya. Dan yang membuatku heran, ia seakan mengincar sosok mayat hidup tadi…" Kyuhyun tersadar dengan hal yang mengganggunya tentang sosok gwisin itu.

"Malam ini sangat ramai. Apakah ada gaekgwi sekuat pokaseu yang bisa muncul?"

"Bisa saja, Zhoumi-ah. Di sekitar sini, daerah mana yang kira-kira cocok?"

"Sungai." Siwon menjawab pertanyaan Donghae.

"Kita periksa daerah tepi sungai."

Keempatnya menyusuri daerah tepian sungai yang gelap, yang tidak mengundang seseorang untuk menikmati malam di sana. Mereka mencoba menyisir tiap jengkal dengan pandangan, menghampiri bagian-bagian yang mencurigakan, namun sejauh ini semua tampak biasa. Lebarnya sungai membawa kesulitan tersendiri.

"Jeonha, kau yakin yeoja tadi memiliki bau seperti gaekgwi?" tanya Donghae sementara Zhoumi dan Siwon menyebar untuk mencari hal-hal yang mencurigakan.

"Entahlah. Aku belum pernah menghadapi orang yang dirasuki gaekgwi. Kau pernah?"

Donghae menggeleng untuk menjawab pertanyaan Kyuhyun. "Selama ini aku lebih banyak berlatih bersama appa, tidak banyak berurusan dengan gaekgwi kecuali yang memasuki daerah kami."

"Seminggu ini banyak kejadian orang hilang di sekitar sungai Han." Kyuhyun berbicara dengan suara pelan. Ia dan Donghae berjalan bersama menyusuri bagian sungai yang tidak dilewati oleh Siwon dan Zhoumi. "Satu-satunya dugaanku adalah Mul Gwisin si hantu sungai. Tetapi dia biasanya muncul di musim panas. Kenapa masih beraktivitas di musim gugur?"

"Kasus orang hilang? Bagaimana Jeonha tahu? Aku tidak pernah melihat Jeonha menonton televisi."

"Aku menonton. Kalian kan tidak terus menerus melihatku. Lagipula, kau tidak melihat karena sibuk bersembunyi di bangunan tengah. Seharusnya kau tidak boleh berada di sana sebelum aku mengijinkanmu."

Donghae meringis lebar mendengar sindiran Kyuhyun. Shindong, Zhoumi, dan Siwon memang menampungnya tinggal di bangunan tengah selama ini, di mana ia melatih Zhoumi dan Siwon menggunakan pedang setiap hari.

"Rumahku sangat jauh. Jika melakukan teleportase terlalu sering, tenagaku akan terkuras habis hanya untuk itu."

"Apakah aku bisa melakukannya?"

Pertanyaan Kyuhyun begitu tiba-tiba sehingga Donghae terdiam.

"Apakah aku bisa melakukan hal yang sama untukmu? Berpindah ke tempatmu? Kau bilang kita berdua terhubung sangat kuat bukan?"

"Jeoha…tak kusangka kau memperhatikanku sedalam itu."

"Yak! Donghae-ya! Buat apa kau menangis?" Kyuhyun memandang sekeliling dengan panik saat Donghae sambil tersenyum menghapus air matanya. "Aku hanya ingin tahu. Tidak lebih. Siapa tahu aku perlu mencarimu jika mencuri milikku lagi."

"Aku tidak mencuri." Donghae mengerucutkan mulutnya sebagai tanda protes. "Mengenai pertanyaan itu, aku tidak tahu, Jeoha. Kapan-kapan kita bisa mencobanya. Jeoha cukup berkonsentrasi untuk mencari tahu di mana aku berada, kemudian memusatkan diri ke arah itu untuk berpindah tempat."

"Hanya seperti itu?"

"Prakteknya tidak mudah. Kalau jarak terlalu jauh, aku tetap harus mencari ke mana-mana sampai bisa merasakan keberadaan Jeoha. Tetapi kalau Jeoha memanggilku, itu sangat mempermudah. Aku bisa langsung ke sana tanpa perlu mencari lagi."

"Meskipun sangat jauh?"

"Jika terlalu jauh, tenagaku bisa habis. Mungkin kita harus kembali dengan berjalan kaki." Donghae tertawa lebar melihat Kyuhyun membulatkan matanya. "Jeoha, sejauh apapun asal kau yang memanggilku, aku pasti akan datang. Jadi jika Jeoha dalam bahaya, Jeoha bisa mengandalkanku."

Kyuhyun memandang Donghae. Mata namja di depannya terlihat bersungguh-sungguh, dan itu membuatnya takut. "Aku tidak akan memanggilmu. Hentikan memanggilku Jeoha," ucap Kyuhyun sambil berjalan menjauhi Donghae.

"Jeoh…. Ah, Jeonha! Kau tidak boleh begitu!" Donghae hendak berlari untuk menyusul Kyuhyun ketika sebuah jeritan terdengar di kejauhan bersamaan suara benda terjatuh ke dalam sungai.

"Di sebelah sana!" Siwon yang berada lebih dekat, segera berlari cepat disusul yang lain. Melihat seorang yeoja bergerak panik di tengah sungai dengan kepala timbul tenggelam, Siwon tanpa berpikir panjang mencopot topi dan mantel bajak lautnya lalu terjun ke dalam sungai.

"Jangan! Itu Mul Gwisin!" seru Kyuhyun. Namun Siwon sudah mencapai sang yeoja yang hampir tenggelam. Seperti yang Kyuhyun duga, Siwon mengalami keadaan yang sama dengan orang yang hendak ditolongnya. Sesuatu menahan kaki Siwon dan menariknya ke dalam air hingga sosok tinggi besar itu kesulitan mempertahankan kepalanya di atas permukaan air. Kyuhyun mengedarkan pandangannya ke sekeliling area. Matanya bersitatap dengan sosok yeoja yang berkostum gwisin. "Tahan yeoja itu!"

Belum sempat Donghae dan Zhoumi menyahut, Kyuhyun langsung terjun ke dalam sungai. Berbeda dengan Siwon, ia menyelam ke dalam sungai, mencoba mencari sosok Mul Gwisin yang tengah menarik kedua calon korbannya. Meski kedalaman sungai hanya 2,5 meter, Kyuhyun merasa kesulitan dengan kondisi malam hari yang tanpa cahaya.

Kepala Kyuhyun kembali muncul ke permukaan air. Ia sempat melihat Donghae dan Zhoumi tengah berusaha menahan sosok berkostum gwisin sebelum kembali menyelam. Kali ini Kyuhyun mengeluarkan jurus Jujak sehingga tangan kirinya berselimut lidah api yang cukup besar. Api yang dikeluarkan oleh Jujak tidak selalu berupa api yang mampu membakar. Ia mampu memancarkan cahaya meski di dalam air karena berasal dari kekuatan jiwa pemiliknya.

Kyuhyun mengikuti riakan air yang menandakan tempat Siwon dan sang yeoja berada. Dengan penerangan api jujak di tangannya, Kyuhyun akhirnya menemukan mereka. Kaki keduanya terikat oleh tumbuhan-tumbuhan di dasar sungai yang digerakkan oleh Mul Gwisin. Kyuhyun segera menyabetkan pedangnya ke tumbuhan-tumbuhan air itu hingga kaki-kaki yang terlilit bisa bergerak bebas.

Merasa ikatan pada kakinya sudah menghilang, Siwon berenang mendekati sang yeoja dan menariknya ke atas permukaan sungai. Kyuhyun sendiri tidak membuang-buang waktu. Ia langsung menebaskan pedangnya yang sudah diselimuti api Jujak, memusnahkan Mul Gwisin yang mencoba menghindar dalam sekejap.

"Jeonha!" Donghae menyambut Kyuhyun begitu muncul di permukaan air. Namja itu hendak menyusul ke dasar sungai karena Kyuhyun tak kunjung muncul.

"Donghae-ya, kau seharusnya menjaga yeoja itu!"

Kyuhyun hendak memarahi Donghae namun lagi-lagi sebuah jeritan memecahkan perhatiannya. Di tepi sungai, sang yeoja yang berhasil diselamatkan, tampak dibawa pergi oleh beberapa sosok tubuh yang menyerupai manusia, berwajah menyeramkan, pucat seperti mayat hidup, namun memiliki tanduk. Mereka tidak mengenakan sehelai benangpun.

"Tammuseu!" seru Kyuhyun sambil bergegas berenang ke tempat Siwon dan Zhoumi yang tengah berhadapan dengan para tammuseu. Keduanya tidak berani menggunakan pistol karena khawatir memancing perhatian. Namun ilmu pedang mereka tidak mampu mencegah beberapa tammuseu menculik kedua yeoja yang berada di dalam pengawasan mereka.

Donghae dan Kyuhyun dengan cepat menghabisi para Tammuseu dengan pedang. Siwon dan Zhoumi bergegas menghampiri.

"Jeonha, mianhamnida….kami gagal menjaga kedua yeoja itu," ujar Siwon dengan perasaan menyesal.

"Salah seorang dari para penculik itu mengatakan, bahwa jika kita ingin keduanya selamat, mereka menunggu di bangunan kosong sekitar 2 km ke arah utara." Zhoumi menyarungkan pedangnya dengan tangan terasa kaku. Ia belum terbiasa mengayunkan pedang untuk menghadapi gaekgwi sebanyak tadi.

"Kalau begitu kita segera ke sana!"

"Jeonha!" Donghae menahan lengan Kyuhyun. "Itu pasti jebakan. Mereka tahu kalau Jeonha adalah guardian Jujak, karena itu…."

"Bukankah itu bagus? Jangan membuang waktu, kita harus segera membebaskan mereka." Kyuhyun kembali melanjutkan langkahnya, namun Siwon dan Zhoumi menahan lengannya, membuat namja itu menoleh dengan kesal. "Apa-apaan kalian ini?!"

"Jeonha, sebaiknya kita utus orang lain saja untuk menolong mereka."

"Zhoumi-ah benar. Keselamatan Jeonha lebih penting. Jika terjadi apa-apa, Jenderal Agma tidak akan berhasil disegel. Itu berarti petaka buat dunia manusia. Bukankah begitu?"

Kyuhyun tidak menjawab pertanyaan Siwon. Ujung matanya menangkap sosok Donghae yang membuang wajahnya karena tidak tahu harus berkomentar seperti apa dalam situasi ini.

"Apa gunanya kalian jika tidak bisa menjagaku eoh? Ayo kita pergi!" Kyuhyun tersenyum. Senyum yang justru mengerikan bagi Siwon dan Zhoumi karena diberikan pada situasi seperti ini, di mana mereka baru saja kehilangan dua orang yeoja yang harus mereka jaga. "Sekecil apapun kemungkinan yang ada untuk menyelamatkan seseorang, aku akan mencobanya."

Siwon dan Zhoumi masih berdiam diri saat Kyuhyun mulai berjalan ke arah utara diikuti oleh Donghae.

"Zhoumi-ah, kenapa aku tidak senang mendengar Jeonha mempercayakan kita untuk menjaganya?" gumam Siwon sambil memandang punggung Kyuhyun yang menjauh.

"Itu karena kamu tahu, bahwa kalimat tadi sama sekali tidak benar, Siwon-ah." Zhoumi menepuk bahu rekannya dengan wajah prihatin, lalu mengangsurkan topi dan mantel yang dilepaskan Siwon ketika masuk ke dalam sungai. "Semoga malam ini berlalu dengan baik."

.

.

Keempat namja itu berjalan terus ke arah utara hingga beberapa sosok tammaseu muncul untuk memberi petunjuk. Kini mereka berada di halaman sebuah bangunan kosong bertingkat dua. Halaman bangunan itu sangat luas, jauh dari keramaian yang tengah berlangsung di pusat kota.

"Jeonha, aku tidak bisa mencegahmu masuk ke sana bukan?" Siwon tersenyum mendapati pandangan tajam sebagai jawaban pertanyaannya. "Tidak masalah. Meski aku tidak begitu pandai menghadapi gaekgwi, tapi aku akan berusaha melindungi Jeonha sebaik mungkin."

"Siwon sshi benar. Jeonha, kami akan menjadi tamengmu."

"Itu semua tidak perlu!" Kyuhyun menanggapi kata-kata Zhoumi dengan ketus. "Lindungi saja diri kalian sendiri!"

"Jeonha, aku merasa gaekgwi kali ini berbeda." Donghae menahan Kyuhyun untuk tidak meneruskan langkahnya. "Dia memanggil Jeonha. Tindakannya seperti gaekgwi level atas. Seorang pemimpin di antara gaekgwi yang lain."

"Lagipula, Jeonha satu-satunya orang yang bisa menyegel Jenderal Agma. Kami punya kewajiban untuk melindungi Jeonha." Zhoumi mencoba mengingatkan Kyuhyun.

"Kalian jangan berpikir hal-hal yang tidak perlu saat bertarung."

"Apa yang tidak perlu?" Donghae berdiri di hadapan Kyuhyun dengan wajah tidak setuju. "Aku sudah katakan, aku akan menyerahkan hidupku ini ke dalam tanganmu!"

"HENTIKAN!"

Tidak hanya Donghae; Siwon dan Zhoumi sampai terlonjak mendengar hardikan itu.

"Jika kalian melakukannya, itu akan menjadi beban untukku!"

Siwon ternganga keheranan sementara Zhoumi memikirkan kata-kata Kyuhyun dengan perasaan janggal. Donghae akhirnya berhenti berbicara. Mereka berempat berjalan mendekati bangunan kosong. Ketika mencapai pintu, beberapa gaekgwi menahan langkah mereka.

"Hanya guardian Jujak yang boleh masuk ke dalam," desis salah satu gaekgwi.

"Aku guardian Jujak."

"Jeonha!"

Kyuhyun memberi isyarat agar Donghae tidak meneruskan kata-katanya.

"Donghae-ya, mereka berdua tanggung jawabmu. Jangan melanggar perintahku lagi!"

Donghae tertunduk saat itu juga. Seandainya ia tidak meninggalkan posisinya, maka kedua yeoja tadi tidak akan dijadikan umpan untuk memancing Kyuhyun. Meski merasa was-was, Donghae terpaksa menurut. Ketiganya hanya bisa memandang Kyuhyun yang memasuki bangunan seorang diri.

"Naiklah ke atas, guardian Jujak!"

Kyuhyun menengadah. Suara itu berasal dari lantai dua. Di hadapannya terbentang sebuah tangga naik yang menuju ke atas. Dengan waspada dan tangan menggenggam pedangnya, Kyuhyun menaiki anak tangga yang cukup panjang itu.

Di beberapa anak tangga terakhir, Kyuhyun bisa melihat kedua yeoja yang menjadi sandera. Yang seorang tidak sadarkan diri dan terikat di salah satu pilar, yang seorang lagi –yeoja yang berkostum gwisin- tengah meraung kesakitan karena tubuhnya mulai berubah menjadi seperti tammaseu. Ia menggeliat dalam pangkuan sosok yang Kyuhyun yakin pemimpin dari semua gaekgwi yang ada di sini.

"Selamat datang, guardian Jujak, aku rasa kau tahu siapa aku."

"Belpegoleu." Kyuhyun memperhatikan sosok yang duduk di ujung ruangan. Sosok itu tidak memiliki bola mata. Rongga mata yang ada di wajahnya kosong. Ketika berbicara suaranya terdengar mendesis, sesuai dengan lidah panjang dan runcing miliknya yang sesekali keluar dari antara giginya yang begitu panjang dan runcing. Dua pasang tanduk di kepalanya tumbuh tegak dan panjang di tiap sisi kepala, sedangkan sepasang tanduk yang tumbuh di sisi wajahnya melengkung seperti tanduk kambing gunung.

"Aku merasa tersanjung karena kau mengenalku." Gigi runcing itu terpampang lebar, begitu panjang dan tajam. Kyuhyun yakin jika tangannya sampai tergigit, tangannya akan putus. Belpegoleu mencengkeram wajah yeoja yang berada di pangkuannya, menghadapkannya ke arah Kyuhyun. "Dia sudah menukar jiwanya kepada Mul Gwisin untuk penampilan muda…kecantikan…berniat menggunakan semua itu untuk membalas dendam kepada orang-orang yang sudah menyakitinya. Umurnya sudah sebentar lagi. Sungguh aneh kau mengantarkan nyawamu untuk manusia seperti ini. Manusia yang mengorbankan manusia lainnya untuk kepentingan diri sendiri."

Kyuhyun mengatupkan mulutnya, menahan perasaan geram yang sejak kejadian di sungai sudah muncul. Ia tidak habis pikir hanya untuk kecantikan dan usia muda, yeoja yang seharusnya sudah memiliki kearifan karena usianya, tega mengumpankan manusia lain kepada Mul Gwisin.

"…dowajuseyo…." Yeoja yang kini sudah berbentuk setengah gaekgwi itu merintih sambil menangis.

"Apa yang dia lakukan, bukan tugasku untuk menghukumnya. Tugas guardian Jujak adalah melindungi manusia, seberapa pendekpun sisa umur mereka, dan apapun yang mereka lakukan."

"Kalau begitu, aku tidak akan segan-segan."

Tiba-tiba Belpegoleu melemparkan sosok yeoja itu ke arah Kyuhyun. Baru saja Kyuhyun menangkapnya, tiga gaekgwi yang berada di ruangan itu menyerang. Dengan cepat Kyuhyun meletakkan yeoja itu di dekat pilar, bersisian dengan sandera lainnya, lalu menangkis serangan.

Berbeda dengan gaekgwi yang selama ini ia hadapi, meski hanya bawahan dari Belpegoleu, mereka sangat kuat. Ketiganya mencengkeram tangan Kyuhyun yang memegang pedang hingga sulit untuk digerakkan. Mereka mendorong dengan keras sampai punggung Kyuhyun membentur tembok. Kyuhyun menghantamkan lututnya pada gaekgwi yang berada di depannya, menyikut gaekgwi yang berada di sebelah kiri, kemudian menarik lepas tangan kanannya. Tanpa membuang waktu disabetkannya pedangnya ke arah mereka. Namun tak satupun gaekgwi yang hancur.

Mereka kembali bertarung hingga salah satu gaekgwi meringkus Kyuhyun dari belakang. Kyuhyun berteriak kesakitan ketika gaekgwi kedua menarik rambutnya dengan keras. Dalam keadaan tak berkutik itu, gaekgwi ketiga menyerangnya secara beruntun hingga Kyuhyun meringkuk kesakitan dalam cengkeraman mereka.

Kini mereka mendorong tubuh Kyuhyun yang sudah terkulai ke hadapan Belpegoleu. Mereka tetap menahan tangan Kyuhyun di belakang punggung sementara Belpegoleu mendekatkan wajahnya.

"Guardian Jujak, bagaimana jika kau bekerjasama denganku? Aku akan membantumu mengalahkan Jenderal Agma. Aku mendapat kedudukan, kau mendapat sekutu. Aku berjanji tidak akan mengganggu manusia yang tidak berbuat kesalahan."

"Semua manusia pasti pernah berbuat salah. Aku menolak!" Kyuhyun menjawab dengan ketus.

Belpegoleu tergelak mendengarnya. Ia tidak menyangka Kyuhyun tidak mudah terjebak oleh ucapannya. "Bunuh guardian Jujak ini!"

Ketiga gaekgwi langsung menarik Kyuhyun mundur untuk menghajarnya kembali. Namun kali ini Kyuhyun berhasil meloloskan pedangnya dan menyerang mereka bertiga hingga tersungkur. Menyadari ketiganya tidak hancur oleh tebasan pedang, Kyuhyun menyatukan kedua jarinya, bersiap menyelimuti pedang itu dengan jurus Jujak.

Kedua alis Kyuhyun bertaut saat tak sedikitpun api Jujak keluar dari jari-jemarinya.

"Di sini, semua yang tidak berasal dari dunia manusia dan demon, tidak bisa berfungsi. Apa kau pikir aku tidak menyiapkan sesuatu untuk bisa membunuhmu, Jujak?"

Kali ini Belpegoleu bersama ketiga anak buahnya menyerang Kyuhyun bersama-sama.

Menyadari situasi yang tidak menguntungkan, Kyuhyun melemparkan dirinya dari jendela lantai dua itu, meringkuk untuk mengurangi dampak pecahan kaca yang dihantam oleh punggungnya. Kyuhyun berhasil mendarat di halaman rumput dengan selamat. Ia segera melancarkan jurus Jujak untuk melapisi pedangnya, namun semua masih sama seperti yang terjadi di dalam gedung.

"Jeonha!" Siwon, Zhoumi, dan Donghae segera mendekati Kyuhyun, melepaskan diri dari tammaseu yang menahan mereka di pintu.

"Siwon, Zhoumi, tembak mereka!" Kyuhyun menarik Donghae mendekat sementara Zhoumi dan Siwon menembaki para gaekgwi yang menyerang mereka. "Donghae-ya, aku tidak bisa menggunakan jurus Jujak."

"Sepertinya daerah di sekitar bangunan ini diberi penghalang. Pasti ada segel yang dipasang. "

"Segel yang hanya bisa dilewati demon dan manusia." Kyuhyun membenarkan pendapat Donghae. "Kau yang tahu tentang segel. Bawa Zhoumi-ah dan Siwon-ah untuk melepaskan segel itu."

"Mwo?! Aku harus meninggalkan Jeonha di saat seperti ini?"

Kyuhyun mencengkeram kedua bahu Donghae dengan tidak sabar. "Katakan! Jika aku tidak menyadari siapa diriku sebenarnya, apakah aku bisa menyegel Jenderal Agma?!"

Donghae terkesiap. Wajahnya pucat pasi mendengar pertanyaan itu, namun ia tidak mampu berbohong. "Tidak….," jawab Donghae dengan perasaan kesal karena tidak sanggup menjawab lain.

"Nah, bawa mereka berdua dan lepaskan segel itu. Aku bukan orang yang perlu kau lindungi. Mengerti?!"

"Tapi…."

"Donghae-ya!" Kyuhyun mengguncang tubuh Donghae dengan keras. Ia memandang sekilas ke arah Siwon dan Zhoumi yang mulai kewalahan menghadapi serbuan gaekgwi. "Jika kalian tidak melepaskan segel itu, aku tidak bisa menggunakan jurus Jujak!"

"Kita bisa pergi dari sini dan meminta bantuan!"

"Bagaimana nasib kedua sandera itu? Donghae-ya, kalau aku benar seperti yang kau bilang, bahwa aku adalah Jeoha bagimu, kau seharusnya tidak pernah membantahku!"

Donghae terdiam.

"Percayalah padaku. Aku tidak akan mati semudah itu." Kyuhyun mencoba tersenyum.

"Peluruku habis!"

"Aku juga. Mereka terlalu banyak."

Seruan Zhoumi dan Siwon membuat Kyuhyun tersadar bahwa situasi semakin genting. Ia melompat ke depan mereka berdua saat beberapa gaekgwi kembali mendekat. Dengan sekali tebas, para gaekgwi itu bergelimpangan, namun kembali bangkit.

"Mereka sangat kuat, tidak seperti gaekgwi yang lain…. Pinjam pedangmu!" Kyuhyun mencabut pedang yang tergantung di pinggang Siwon. Kini ia bersiaga dengan kedua pedang di tangannya, bersiap menghadapi serangan. "Donghae-ya! Cepat!"

Donghae menarik napas panjang, lalu menarik tangan Zhoumi dan Siwon. "Kalian ikut aku!"

"Tapi Jeonha…" Siwon melepaskan tangan Donghae.

"Lebih baik bagiku jika kalian cepat melepaskan segel. Ikuti Donghae-ya!"

Mendengar hal itu, Zhoumi dan Siwon akhirnya berlari mengikuti Donghae. Beberapa gaekgwi tidak membiarkan mereka begitu saja. Donghae mengawal keduanya dengan waspada sementara keduanya mencari ciri-ciri segel seperti yang Donghae ceritakan dengan singkat saat mereka menjauhi area pertarungan.

Kyuhyun sendiri sibuk menghadapi para gaekgwi yang menyerangnya. Meski sudah terkena tebasan pedang, mereka bisa bangkit kembali dalam waktu singkat. Belpegoleu yang melihat ketangguhan Kyuhyun, mengirim serangan dengan tongkatnya. Serangan itu begitu cepat sehingga Kyuhyun terpaksa menjatuhkan tubuhnya ke tanah untuk menghindar. Hal ini dimanfaatkan para gaekgwi untuk menerkamnya.

"Jangan biarkan dia lolos!" seru Belpegoleu mengawasi. Baru saja ia merasa senang, tiba-tiba para gaekgwi yang mengerubungi Kyuhyun terhempas dan lenyap menjadi serpihan.

Kyuhyun tak kalah terkejut dengan hal itu. Ia sempat merasa ajalnya sudah tiba ketika puluhan gaekgwi mengepungnya tanpa ia bisa melawan. Namun saat para gaekgwi itu hendak memakannya, suatu kekuatan meluap dari dalam tubuh Kyuhyun dan menghantam para gaekgwi.

.

.

"Akhirnya kekuatan yang aku cari-cari selama ini muncul juga."

Sesosok tubuh keluar begitu saja di antara bayang-bayang pepohonan. Rambutnya yang ikal dibiarkan tergerai mencapai bahu, menutupi hampir seluruh wajahnya. Namun saat sosok itu menengadahkan wajah menatap bulan yang bersinar penuh, tampak jelas seraut wajah yang tampan sekaligus cantik. Dihunusnya pedang yang ada dalam genggamannya. Pedang itu berkilat memantulkan cahaya bulan, seakan ikut merasakan kegembiraan pemiliknya. Jari-jari tangannya yang ramping mengelus pedangnya dengan hati-hati.

"Mari kita cari pemilik kekuatan itu, yeobo… Jangan sampai Jenderal Agma menyadari dan menguasainya terlebih dahulu. Jika aku bisa menghisap kekuatan sebesar itu, maka aku, Heechul, akan menjadi yang terkuat di dunia manusia maupun di sungai Henggi."

.

.

Siwon berhasil melepaskan segel keempat, bersamaan dengan Donghae yang merobohkan gaekgwi terakhir. Meski begitu Donghae dan Zhoumi tetap waspada karena gaekgwi yang ada akan kembali bangkit.

"Mereka seperti tidak kunjung habis." Zhoumi mencoba mengatur napasnya di sebelah Donghae.

"Mereka memang tidak bisa habis jika tidak dikalahkan oleh jurus Jujak." Donghae melirik ke arah segel yang baru saja dicabut oleh Siwon. "Kita sudah menemukan empat buah segel… Apakah masih ada lagi? Aku ingin secepatnya kembali ke tempat Jeonha."

"Aku juga mencemaskannya." Siwon tidak bisa menyembunyikan wajah kecewa. Pistolnya kosong, dan pedangnya dipakai oleh Kyuhyun. Saat ini ia hanya bisa berdiri di dalam pengawasan Siwon dan Zhoumi. Sesekali ia melawan para gaekgwi dengan tangan kosong.

"Ada cara untuk mengetahui semua segel sudah tak ada?"

"Kita pakai cara tadi, Zhoumi-ah. Kemarikan segelnya." Donghae mengangsurkan tangan, meminta segel yang berupa kertas dengan tulisan darah hitam; Darah demon. Wajahnya seketika menjadi cerah ketika tubuhnya tidak terpental saat menyentuh kertas itu. "Semua segel sudah terlepas. Ayo kita kembali!"

.

.

Setelah keduanya sempat terkejut dengan apa yang terjadi, Belpegoleu kembali menyerang Kyuhyun. Sebagai salah satu gaekgwi level atas, selain memiliki para legion (*gaekgwi yang menjadi bawahannya), Belpegoleu juga memiliki kekuatan yang sangat besar, lebih besar dari Pokaseu. Kyuhyun mencoba menghadapinya, namun Belpegoleu terlalu kuat untuk dihadapi tanpa jurus Jujak. Hanya dengan beberapa kali serangan, Belpegoleu berhasil meringkus Kyuhyun dari belakang. Tangannya yang satu menjepit leher Kyuhyun, sementara tangan yang satunya menahan tangan kanan Kyuhyun yang masih memegang pedang. Pedang milik Siwon sudah terlempar sejak tadi.

"Tidak buruk," puji Belpegoleu sampil mempererat tekanan tangannya, membuat Kyuhyun meringis menahan sakit. "Caramu memainkan pedang, sama seperti ayahmu; Leeteuk."

Kyuhyun berusaha menghadapkan wajahnya ke wajah Belpegoleu. Ia memandang kedua rongga mata kosong yang seakan memandang ke arahnya. "Mengapa kau mengenal ayahku?"

Tiba-tiba Belpegoleu melepaskan jepitannya dan mendorong Kyuhyun menjauh.

"Jadi benar kau anak dari Leeteuk?"

Kyuhyun kembali menyerang, namun Belpegoleu dengan mudah menghindar ke samping, menangkap tangan Kyuhyun, sementara tangan yang satunya mencengkeram bahu kanan Kyuhyun dengan keras sehingga Kyuhyun berteriak kesakitan. Belpegoleu tidak melepaskan kedua tangannya.

"Jenderal Agma mencurigai bahwa Leeteuk bukanlah guardian Jujak, melainkan demon yang mengkhianati kelompoknya sendiri. Apakah kau seorang demon, atau benar-benar guardian Jujak? Aku bisa menelitimu dengan sangat perlahan jika kau menjadi tawananku."

Kyuhyun tidak mengatakan sepatah katapun. Belpegoleu menendang bagian belakang lututnya agar Kyuhyun jatuh berlutut, namun Kyuhyun mendorong dengan sekuat tenaga sehingga pegangan Belpegoleu terlepas. Tetapi gaekgwi level atas itu benar-benar kuat. Ia berhasil menahan serangan Kyuhyun berikutnya dan menendang namja itu hingga terdorong mundur beberapa langkah. Para gaekgwi yang sudah bangkit, mengepung dan melancarkan tendangan bertubi-tubi sehingga tubuh Kyuhyun terlempar ke sana-kemari di dalam lingkaran yang mereka buat.

"Jeonha! Segel sudah terlepas!"

Teriakan itu membuat Kyuhyun mencoba mengerahkan jurus Jujak di tengah tendangan yang menghantam tubuhnya. Kali ini para gaekgwi yang terkena tebasan pedang langsung lenyap menjadi serpihan. Melihat hal itu Belpegoleu menyerang dengan kekuatan penuh. Kyuhyun yang sudah kepayahan terjatuh dan bergulung menjauh untuk menghindari serangan berikutnya.

"Awas!" Donghae memperingatkan Siwon dan Zhoumi yang menaruh perhatian penuh kepada Kyuhyun dan Belpegoleu sampai tidak menyadari beberapa gaekgwi sudah mengepung mereka kembali. Ia sibuk seorang diri mengatasi para gaekgwi yang ada karena Siwon dan Zhoumi sudah berlari menerobos gaekgwi yang berada di antara mereka dan Kyuhyun.

Siwon tersenyum lega ketika mendapati kembali pedangnya yang tergeletak di tanah. Namun senyumnya seketika lenyap saat tubuh Kyuhyun terkena serangan dari tongkat Belpegoleu yang berbentuk naga.

Kyuhyun merasa tubuhnya dihantam oleh bola-bola besi tak kasat mata. Mulutnya menyemburkan darah segar dan ia jatuh tersungkur. Belpegoleu mendekat saat Kyuhyun berusaha bangkit.

"Kau masih bisa bergerak, guardian Jujak?" Belpegoleu mempertontonkan gigi-gigi taringnya yang tajam. "Hebat! Baru kali ini ada yang berhasil menahan seranganku. Bahkan ayahmu tidak sanggup bangkit setelah aku menyerangnya dengan jurus tadi. Kau benar-benar ancaman yang berbahaya. Aku akan mengakhiri semuanya di sini."

"Jeonha!" Melihat Belpegoleu kembali mengangkat tongkatnya, bersiap menyerang Kyuhyun yang masih berusaha bangkit, Siwon dan Zhoumi mempercepat lari mereka. Kyuhyun terkejut menyadari Zhoumi dan Siwon berlari ke arahnya.

"Tetap di sana!" seru Kyuhyun dengan keras.

Namun Siwon dan Zhoumi tidak menghiraukan perintahnya. Mereka menggunakan tubuh mereka untuk melindungi Kyuhyun dari serangan Belpegoleu. Kyuhyun hanya bisa menyaksikan kedua pengawalnya itu berteriak kesakitan saat serangan yang keras menghantam mereka. Siwon dan Zhoumi berusaha bertahan selama mungkin meski darah sudah mengalir dari mulut mereka. Keduanya baru terjatuh setelah Belpegoleu menghentikan serangan.

"Siwon-ah! Zhoumi-ya!" Kyuhyun memanggil mereka dengan suara gemetar. Siwon dan Zhoumi terbaring tak bergerak. Hal itu membuat Kyuhyun sangat cemas.

"Tindakan yang tidak perlu." Belpegoleu tergelak. "Apa mereka pikir bisa menghalangiku untuk membunuhmu? Menggelikan!"

Melihat Belpegoleu mendekat, Kyuhyun mengabaikan rasa sakit di tubuhnya dan bergerak ke depan, menempatkan dirinya di antara Belpegoleu dan kedua pengawalnya.

"Jeonha!" Donghae mengelebatkan pedangnya secepat kilat agar para gaekgwi yang mengepungnya menjauh, lalu melompat ke arah Kyuhyun yang masih duduk setengah berlutut untuk melindungi Siwon dan Zhoumi. Donghae menyiagakan diri, bersiap menangkis serangan Belpegoleu yang masih saja berjalan mendekati mereka. "Jeonha, menyingkir dari sini!"

Kyuhyun menggeleng. "Jika aku menyingkir, Zhoumi dan Siwon akan terkena serangan lagi… Donghae-ya, pergi dan selamatkan mereka!"

"Jeonha…" Donghae benar-benar tak habis pikir dengan kekerasan hati Kyuhyun. Namun ia tidak lagi bertanya. Belpegoleu semakin mendekat.

"Kalian rupanya ingin mati bersama di sini!" Dengan kemarahan yang memuncak, Belpegoleu menyerang Donghae yang menghalangi langkahnya.

Tiba-tiba sesosok tubuh muncul. Dengan sekali tebas, Donghae terpelanting dan pedangnya terlepas. Belpegoleu sendiri terdorong mundur oleh serangan susulan yang dilancarkan sosok yang tak lain adalah Heechul. Ketika Donghae bergegas bangkit untuk melindungi Kyuhyun, Heechul kembali menyerang hingga Donghae terhempas untuk kedua kalinya.

"Donghae-ya!" Kyuhyun memandang dengan cemas, namun pedang yang mengayun ke arahnya membuat Kyuhyun secepat kilat meraih pedangnya dan menahan serangan dengan kedua tangan. Kuatnya tenaga Heechul dan tangkisan dari Kyuhyun, membuat pedang mereka memercikkan bunga api.

"Heechul! Kenapa kau menggangguku?!" Belpegoleu langsung mengenali sosok yang menyerangnya.

"Guardian Jujak adalah bagianku," kata Heechul sambil menatap Kyuhyun yang masih menahan pedangnya dengan kuat.

.

.

TBC

Mianhe chapter ini agak terlambat updatenya.

Gomawo masih setia mengikuti ff ini,

Semoga hasilnya bisa dinikmati untuk semua yang membacanya.

Untuk yang sudah mereview, author ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Maaf tidak bisa membalas karena masih banyak tugas terbengkalai.

Sekali lagi, terima kasih