Naruto Hyoudou Residence Slut Capítulo 5
Naruto saat ini berada di rumah sakit. Karena setelah mengunjungi makam kunou anak perempuan satu satunya bersama sang istri yasaka di temani oleh Venelana, Miki, Akeno, Kuroka, Layla, serta Serafall yang baru saja tiba dari mekai
" U- Ughmmm... " lenguh naruto perlahan mulai membuka matanya, dia mengerjapkan matanya sesaat karena hal pertama yang dia lihat adalah langit langit berwarna putih serta bau obat obatan.
" Dimana aku... " gumam naruto lemah
" Ara, kau sudah sadar Naruto-kun "
Naruto yang mendengar suara istri nya di samping serta sang suster untuk mengecek keadaan nya tersenyum padanya
" Kamu sekarang berada di rumah sakit naruto-kun " ucap Layla di samping yasaka untuk menenangkan pikiran nya yang akan mengingat peristiwa sebelum naruto masuk rumah sakit
" Sebenarnya apa yang terjadi padaku ? kenapa aku bisa berada di rumah sakit "
Ucap naruto bertanya pada mereka semua yang berada di dalam ruangan nya
" Kami tak tahu pasti naruto-kun, Mungkin ravel bisa jelaskan perihal yang terjadi padamu "
" Naruto aku mungkin salah menilai dirimu terhadapmu maupun aku yang terlalu percaya pada issei san. Tapi percayalah kalau issei adalah orang yang tidak aku ingin temui "
" Maksudmu ?
" yang melakukan ini semua hingga kamu terluka adalah issei saudara yang kamu percayai naruto ? bahkan aku pun melihat dirimu di pukuli oleh issei dan kereco kereco nya sewaktu kamu berada di makam kunou chan ? naruto
Ucap ravel panjang lebar menjelaskan detail perihal naruto berada di rumah sakit
Naruto yang mendengar itu merasa sedih terlebih orang yang dia percayai melebihi dirinya sendiri tega melakukan hal ini padanya
" Souka... mungkin ini karma atas apa yang aku perbuat beberapa hari yang lalu ? mungkin setelah kesembuhan diriku aku akan kembali pulang ke tempat dunia shinobi berada ? disana kedua orang tuaku masih hidup dan menjalani kehidupan nya sebagai shinobi.
" Naruto-kun, apa kami boleh ikut ke dunia shinobi bersamamu " ucap akeno di angguki oleh yang lain
" Apa kalian serius ingin ikut denganku ? lalu bagaimana dengan kehidupan kalian yang berada di dimensi ini "
" Kami tidak peduli naruto-kun asalkan aku bisa hidup bersama denganmu itu sudah cukup bagi kami "
Waktu menunjukkan pukul 12.00 karena waktu besuk sudah selesai mereka semua yang berada di ruangan naruto mulai meninggalkan kamar inap naruto kecuali ravel yang menjaga naruto untuk keperluan naruto dari mulai bangun tidur sampai keperluan lain ketika naruto meminta bantuan.
" Ravel... kenapa kamu tidak pulang bukankah ini bukan tugasmu masih ada suster yang lain "
" Tidak apa apa naruto-kun ini sudah kewajibanku untuk melayanimu sebagai istrimu kelak di masa depan " ucap ravel tersenyum manis ke arahnya
" Kenapa kamu sikapmu seperti itu ravel-chan adakah masalah hal yang membebanimu "
" Maaf ? karena tidak percaya padamu mengenai hyoudou issei san bahkan aku sudah mengecek berkas berkas milik issei sewaktu dulu bahwa dia terus membullymu dan membuat dalam masalah pasti ini akan menyakiti diirmu kan naruto-kun "
" Kalau begitu tidurlah naruto-kun aku akan menjagamu " ucap ravel mengelus rambut naruto supaya tertidur.
" Naruto-kun "
Naruto yang merasa terpanggil serta merasakan sesuatu di atasnya pun membuka matanya dan ia harus terkejut ketika melihat Ravel berada di atas tubuhnya.
" R-Ravel-chan!" kejut naruto dengan pipi merona
Sementara Ravel yang melihat reaksi naruto hanya tersenyum menggoda
" Cute Nacht, Naruto-kun," ucap ravel denag pose menggoda
" R-Ravel-chan, A-apa yang kauhmmmm!" perkataan naruto terpotong karena ravel langsung membungkam mulutnya dengan mencium bibirnya, naruto yang di cium oleh prinz tentu terkejut dengan wajah memerah.
Ravel yang mencium naruto melumat bibir tersebut dengan lembut dan setelah itu ia menggigit bagian bawah bibir naruto dengan pelan membuatnya membuka mulutnya memberi akses kepada ravel untuk memasukkan lidahnya dan mengajak lidah naruto berdansa.
Naruto sebemarnya ingin melepaskan ciuman tersebut, namun tubuhnya masih terasa sakit jika ia gerakkan begitu juga tangannya, ciuman itu pun semakin liar setiap detiknya dimana Ravel mendominasi ciuman tersebut.
Beberapa menit berlalu panas itu pun terlepas dan terlihat saliva menjembatani kedua bibir tersebut. Naruto dan Ravel mengatur nafas mereka yang memburu karena ciuman panas mereka.
" R-Ravel-chan... ke-kenapa... " naruto yang akan bertanya kepada ravel harus terhenti karena dia menempelkan jarinya ke bibir naruto.
" Kau harus bertanggung jawab, Naruto-kun buatlah diriku menjadi bagian dari klan Uzumaki mu dan bawa kami semua kedunia shinobi "
" Tapi apa tidak masalah kalau kamu melakukan itu denganku bukankah kamu sudah memlliki hyoudou issei ?
" Kalau masalah itu aku sudah membereskan nya naruto-kun sekarang ayo buat aku lebih mendesah lagi dan buat anak yang banyak banyak suamiku tercinta " ucap ravel tersenyum
" Ba—baiklah "
Ravel memasukkan penis naruto kedalam mulutnya. Dan setelah itu ia mulai menggerakkan kepalanya naik turun dengan tempo sedang
Selagi mengulum penis naruto, ia memainkan lidahnya di ujung penis naruto membuatnya mendesah
" Ahhh! R-Ravel-chan!" desah naruto dengan suara yang ia kecilkan sambil memejamkan matanya
Ravel yang mendengar desahan naruto tanda bahwa ia menikmati pelayanan nya tersenyum senang membuatnya meningkatkan tempo kulumannya pada penis naruto.
Setelah dua menit mengulum penis naruto. Ravel melepaskan kuluman nya
" Fuaaaahhhhhh! Sekarang aku akan memberikan kelembutan pada penismu, Naruto-kun" ucap ravel lalu menjepit pnis naruto dengan kedua dadanya
" Ahhh! Ravel-chan!" desah naruto krtika merasakan penisnya di jepit oleh dada ravel
" Fufufufu, bagaimana naruto-kun ? kau menyukainya ? tanya ravel sambal menaik turunkan dadanya melakukan paizuri
" Sshh... Ahhhh! R-ravel-chan... Ahhh! N-nikmat sekali, "
Desah naruto membuat Ravel tersenyum senang, selagi melakukan paizuri, Ravel mengulum penis naruto membuatnya semakin mendesah kenikmatan kembali.
Beberapa menit berlalu, ravel mersakan penis naruto mulai berkedut membuatnya mempercepat gerakan kepalanya serta menghisapnya dengan kuat seolah ingin cepat cepat merasakan kembali sperma naruto.
" Ahh! R-ravel-chan, A-aku mau s-sampai, Ahhhhhh!!!"
Desah naruto yang akhirnya mencapai klimaks. Ravel yang merasakan penis naruto menyemburkan spermanya di dalam mulutnya langsung menelannya dengan senang hati hingga tak tersisa.
" Mmmmmm! Fuahhhhh! Spermamu benar benar nikmat sekali sampai membuatku sangat ketagihan, naruto-kun " ucap ravel setelah melepaskan penis naruto dari mulutnya, ia melihat penis naruto masih berdiri tegak walau sudah keluar banyak tadi di dalam mulutnya tersenyum lalu mengulum penis tersebut kembali sesaat membuat naruto mendesah kembali
" Bahkan setelah keluar banyak tadi. Penismu masih berdiri tegak, fufufu penismu benar benar perkasa sekali " lanjut ravel sambil mengelus penis naruto dengan lembut
" Aku sudah tidak dapat menahan nya lagi naruto-kun "
" Sekarang aku akan memberikan pelayanan utama, naruto-kun " ucap ravel sambil menurunkan celana dalam hitamnya dan memperlihatkan vagina nya yang telah basah karena cairan nya.
Naruto yang melihat itu memerah wajahnya,
" Bersiaplah, Naruto-kun, " ucap ravel dengan nada seksual dan pandangan sayu sambil mengarahkan penis naruto ke vaginanya.
" Ssshhh... R-ravel-chan, " desis naruto ketika merasakan penis nya masuk ke dalam vagina ravel, ia bisa merasakan vagina ravel yang memijat penisnya serta betapa sempitnya vaginanya.
Ravel yang merasakan penis naruto memasuki vaginanya menggigit bawah bibirnya, rasanya sungguh nikmat saat penis tersebut memasuki dirinya dan setelah itu ia lalu menghentakkan pinggulnya cukup kuat membuat penis naruto masuk sepenuhnya.
" Hhhmmmn!" lenguh ravel menahan desahannya, darah keluar dari penyatuan mereka yang menandakan bahwa dia masihlah perawan.
" Ahhh! Akhirnya... Akhirnya penismu masuk ke dalam vaginaku, naruto-kun " ucap ravel mendongakkan kepalanya dengan wajah sayu, setelah terbiasa dengan penis naruto, ia merendahkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke telinga naruto.
" Bersiaplah merasakan pelayanan terbaikku yang berikutnya Naruto-kun " bisik ravel mencium bibir naruto dengan penuh nafsu.
Ravel yang memasukkkan lidahnya ke mulut naruto pun mengajak lidah naruto berdansa serta saling bertukar saliva, dan ia semakin memperdalam ciuman mereka dengan menekan kepalanya, tangan ravel yang ada di setiap sisi kepala naruto pun berpindah ke rambut naruto dan meremasnya dengan lembut untuk menyalurkan rasa nikmatnya.
" Mmmmmmhh... Ahmmmmmmmmm... mmmmmmhhnnnn " desah mereka dalam ciuman panas mereka. Selagi berciuman, ravel mulai menggerakkan pinggulnya secara perlahan hingga membuat mereka berdua mendesah dalam ciuman panas mereka.
Setelah puas berciuman, ravel pun berdiri kembali sambil melepaskan ciumannya hingga terlihat saliva menjembatani kedua bibir mereka.
" Ahhh! Ahhhhhh! Penismu benar benar luar biasa naruto-kun, Ahhh! Ahhhhh! Penismu membuatku gila, Ahhhh! " desah ravel sambil menatap naruto dengan wajah penuh nafsu.
Ravel lalu kembali merendahkan tubuhnya kembali dan mengarahkan salah satu dadanya kepada naruto.
" Ahhh! Ahhh! hisaplah Naruto-kun, Ahhhh! Hisap dadaku, Ahhhh!" desah ravel, naruto yang mendengar itu pun langsung menghisap dada ravel dan meminum air susunya kembali dan membuat ravel tersenyum senang dan terus mendesah nikmat.
" Ahhh! Uuhhhn! Ahhh!" tangan ravel yang bertumpu di setiap sisi kepala naruto pun mulai bergerak kearah rambut naruto dan meremasnya untuk menyalurkan rasa nikmatnya.
" Ahhhh! Nikmat sekali, ahhhh! Ahhhh! Penismu menyentuh rahimku, Naruto-kun Ahhhh!"
Desah ravel dengan ekspresi menikmati seksnya dengan naruto.
Naruto yang menghisap dada ravel memperkuat hisapannya membuat air susu ravel semakin banyak keluar dan ia meminumnya, ravel yang merasakan hisapan kuat pada dadanya semakin mendesah, ia sangat senang ketika bibir naruto memanjakan dada besarnya.
" Aaahhhh! Ahhh! Naruto-kun! Ahhh! Ahhhh!" desah ravel sambil meremas rambut kuning naruto dengan lembut, setelah meremas itu ravel melepaskan dadanya dari mulut naruto lalu merendahkan tubuhnya dan mencium bibir naruto.
Ciuman itu semakin panas dimana ravel kembali memasukkan lidahnya ke dalam mulut naruto, ia mengajak lidah naruto berdansa, serta saling bertukar saliva, bahkan saliva mereka keluar dari sela bibir mereka.
"Mmhhhn! Ahmmnnn! Mhhhhhh!" ravel yang akan mencapai klimaksnya pun mempercepat gerakan pinggulnya, naruto yang juga akan mencapai klimaksnya semakin mendesah di ciuman panasnya bersama ravel.
" Fuaah! Ahhh! R-ravel-chan, A-aku..."
" Yahh! Keluarkan di dalam Naruto-kun! Penuhi rahimku dengan spermamu, Ahh! Jadikan Ahhh! aku... ubahlah margaku... Menjadi Ravel Uzumaki... Narutohhh... Kunnnn... Ahhh! " bisik ravel sambil tersenyum lalu mencium bibir naruto kembali.
Gerakan pinggul ravel semakin cepat untuk mencapai klimaksnya dan itu membuat naruto juga tidak tahan karena ia bisa merasakan vagina Ravel semakin kuat memijat penisnya serta jepitan vagina Ravel yang semakin kuat, hingga akhirnya mereka pun mendapatkan klimaks mereka.
" Cepattttlah... Hamil anakku... Ravel Uzumakihhh... channnnnn... " desah naruto mempercepat genjotan penisnya pada vigana ravel
" Mmmmmhnnn! AAAHHHMMMMHHHHNNN!"
Ravel yang mencapai klimaksnya pun menekan pinggul sedalam mungkin hingga penis naruto menyentuh pintu rahimnya, vaginanya mengeluarkan cairan cinta cukup banyak hingga membasahi penis naruto.
Naruto yang juga mencapai puncaknya menengang tubuhnya dan penisnya mengeluarkan spemanya dalam jumlah banyak di rahim Ravel, bahkan saking banyaknya sperma Naruto keluar dari sela penyatuan mereka.
Ravel yang bisa merasakan penis naruto mengisi rahimnya dengan cairan spermanya tersenyum senang dalam hati, bahkan saking banyaknya rahimnya tidak bisa menampung semua sperma naruto, rasanya sungguh nikmat ketika spermanya mengisi rahimnya dan itu membuatnya ketagihan.
Kedua bibir mereka pun terpisah hingga terlihat saliva kembali menjembatani kedua bibir mereka, dan setela itu mereka mengatur nafas mereka yang memburu karena mencapai klimaks mereka.
" Fufufufu, aku tak menyangka kau bisa membuat diriku melayang seperti itu hingga hamil dan mengubah marga ku dengan mengikuti margamu naruto-kun " ucap ravel merangkul tubuh naruto yang langsung pingsan di tempat tidur di rumah sakit tempat naruto di rawat dan memeluknya
" Istirahatlah naruto-kun... oyasumi "
Ucap ravel mencium pipi naruto dan tertidur hingga pagi menjelang.
