Langkah Yamanaka Ino tersaruk-saruk saat Uchiha Sasuke mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat, setengah menyeretnya menuju UKS. Ruang kesehatan SMA Konoha tampak sepi setelah kegiatan belajar mengajar usai, hanya terlihat beberapa murid yang lewat, para guru lebih banyak menghabiskan waktu di kantor. Tak ada kegiatan ekstrakulikuler selama ujian tengah semester berlangsung. Ruang klub-klub tampak kosong tanpa aktivitas. Sasuke dengan leluasa menggandeng tangan Ino tanpa harus menerima tatapan benci dari para penggemar sang kekasih. Sasuke tahu ada semacam klub khusus untuk mengagumi Yamanaka Ino, dan gadis itu pun merasa senang alih-alih jengkel. Ino senang menjadi pusat perhatian dan Sasuke justru kesal dengan sifat Ino yang terlalu terbuka apa adanya.

Ino mengaduh pelan saat Sasuke mendorongnya hingga jatuh telentang di atas ranjang UKS. Gadis pirang itu berusaha bangkit namun tubuh kekar Sasuke menindihnya, mengunci pergerakannya. Ino menunduk, merasa was-was Sasuke akan melakukan sesuatu di luar batas.

"Hari ini kau kasar sekali, Sasuke-kun," gumam Ino dengan nada heran.

"Bukankah kau sudah terbiasa dengan sikap kasarku saat di atas ranjang?" Sasuke melepas kancing teratas seragam Ino dengan cepat hingga terbuka seluruhnya. Gadis itu memekik dengan gerakan Sasuke yang tiba-tiba. Ino berusaha menepis tangan Sasuke namun pemuda itu tetap melanjutkan aksinya. Ino melenguh pelan saat telapak tangan Sasuke yang lebar menekan dan meremas payudaranya yang masih terbungkus bra.

"Apa kau senang saat para penggemarmu memelototi dada besar sintalmu yang menggiurkan ini? Apa mereka tahu bahwa setiap hari aku meremasnya sesuka hati?" Sasuke makin ganas meremas payudara bulat Ino hingga gadis itu memekik. Gemas dengan suara desahan tertahan Ino, Sasuke segera melepaskan bra yang menjadi penghalang. Sasuke langsung meraup puting merah muda yang menggoda, menyedot dan menyusu dengan penuh gairah.

"Ohh, ahh, S-Sasuke-kun, ada apa denganmu? Hentikan, kita masih di sekolah, seseorang bisa memergoki kita. Unghhh!" Ino meracau di sela-sela protesnya. Sasuke tampak tidak peduli, bahkan dengan satu tangannya yang bebas, ia menangkup dada Ino satunya dan meremasnya.

"Umhhh, aku tidak p-peduli.. mhhh... hmmhh," Ino merasa kegelian saat Sasuke menyusu dan berbicara secara bersamaan.

Aksi Sasuke yang terbilang berani mau tak mau membuat gairah Ino tersulut juga. Tubuh seksi gadis itu mulai menggeliat dan melengkung akibat permainan lidah dan mulut Sasuke di dadanya. Ino mengaitkan kedua kaki jenjangnya pada pinggul Sasuke hingga selangkangan mereka saling merapat. Ino menggerakkan tubuhnya naik turun seperti menggesek agar organ intim mereka saling bergesekan. Sasuke melenguh karena aksi binal kekasihnya.

Kuluman mulut Sasuke pada puting Ino terlepas menciptakan bunyi decapan nyaring. Pemuda tampan itu langsung meraup bibir ranum Ino dan melumatnya lembut. Ino menekan tengkuk Sasuke agar ciuman pemuda itu makin dalam dan gadis itu mengerang tertahan saat lidah Sasuke menyelinap masuk. Sasuke sungguh pencium yang handal. Pemuda itu sangat berpengalaman dalam memuaskan wanita. Tak ingin telanjang sendirian, jemari lentik Ino mulai melepas seragam Sasuke dan melemparnya ke lantai. Otot perut dan dada bidang kekar Sasuke langsung terpampang di depannya. Ino melepas ciuman mereka, mendorong tubuh kekasihnya hingga berbaring.

Gadis itu duduk tepat di atas kemaluan Sasuke yang setengah menegang. Ino mulai menggesek maju mundur dan kedua remaja itu langsung mendesah keenakan.

"Ohhh, shhhh," desah Sasuke saat kepala pirang Ino merunduk dan bibir ranum gadis itu mengulum puting Sasuke yang mengeras. Ino terus mengulum tanpa menghentikan gerakan pinggul maju mundur. Akibat kemaluan mereka yang saling bergesek, penis Sasuke makin membesar dan mengeras. Erangan Sasuke makin keras karena sensasi nikmat. Tak ingin mengulur waktu, kedua remaja yang tengah dimabuk asmara itu mulai melepas kain yang tersisa dan kini kondisi mereka telanjang bulat tanpa penghalang.

"Jangan khawatir, sudah banyak kasus remaja seusia kita bercinta di sekolah dan segalanya baik-baik saja. Kapan hari aku tak sengaja memergoki wali kelas kita, Kakashi-sensei bercinta dengan Kurenai-sensei. Padahal Kurenai-sensei baru saja cerai dari Asuma-sensei," kata Sasuke dengan napas memburu. Ia melebarkan kedua kaki Ino, bersiap menggagahi sang kekasih. Wajah Ino merah padam menyaksikan penis besar Sasuke yang mengacung tegak. Benda mengerikan itu seolah ingin mengamuk dan segera menghabisinya. Sasuke kembali menindih Ino, dada bidangnya menekan dada bulat Ino menyebabkan puting mereka saling bergesekan.

Sasuke menepuk-nepukkan penisnya pada bibir kewanitaan Ino, sengaja menggoda gadis itu.

"C-cepat masukkan," rengek Ino fengan nada manja. Sasuke pun mendorong pinggulnya dan menghentak kasar, hingga seluruh batang penisnya tenggelam dalam lubang kewanitaan Ino.

"Arghhhhh! / "Hiaahhhhhh!" Teriak Sasuke dan Ino bersamaan. Napas keduanya ngos-ngosan akibat penyatuan yang nikmat.

Sasuke kembali melumat bibir Ino dan menciumi leher gadis itu, meninggalkan beberapa kissmark segar yang tak akan pudar selama seminggu ke depan. Sasuke mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dalam tempo pelan dan stabil. Ino mendesah keenakan, kedua tangannya mendekap punggung kekar Sasuke yang berkeringat.

"Ohhh, shhh, enak sekali." Desah Sasuke dengan napas tak teratur.

"Emmhhh, penismu besar sekali sayang.. ahhh!" Ino meracau.

"Nghhh! Ino... hhhh.. Ino," Sasuke bergerak makin liar hingga terasa tanda-tanda pelepasannya. Suara kulit yang beradu mengisi ruangan UKS, ditambah bunyi becek yang erotis. Akhirnya setelah sekian menit bergulat kasar, Sasuke melonjak kasar tiga kali dan penisnya menghantam bibir rahim Ino.

"UGHHHHHH!" Sasuke menggeram saat mencapai pelepasannya.

"MHHHHHHH! AHHHHH!" Klimaks Ino menyusul beberapa detik kemudian, cairan miliknya bercampur dengan sperma Sasuke yang memenuhi lubangnya. Sasuke ambruk menindih Ino dengan napas terengah-engah. Ino mendekap erat tubuh kekar kekasihnya, menciumi wajah dan rahang tegas Sasuke, menyeka peluh di kening pemuda itu.

"Aku masih belum puas, mau ronde kedua?" Bisik Sasuke. Ino mengangguk, membalikkan tubuhnya hingga menungging. Sasuke bersiap menunggangi Ino untuk memulai ronde selanjutnya.

TAMAT