Detective Conan dan Magic Kaito milik Aoyama sensei.
Rate: Aman.
Warning! Ooc, pendek, gaje.
###
Sisi-sisi kepala dipijat lembut, beberapa kali ditekan-tekan agak kuat untuk mengurangi rasa ngilu yang berdentum-dentum didalam kepala.
Suhu tubuhnya agak naik, membuatnya menjadi agak rewel pada sang ibu. Sakit merambati gigi susunya yang kecil dan baru tumbuh adalah penyebabnya.
"Okaa-san. Sakit." adunya sambil menunjuk pipinya yang agak bengkak. "Tidak bisa makan..."
Shinichi yang melihat putranya rewel dengan sabar berjongkok untuk menyamakan tinggi mereka, "apakah gigimu sakit? Tadi malam apakah Hirai makan permen milik Otou-san terlalu banyak?"
Hirai mengangguk, nyaris menangis saat merasakan rasa ngilu yang bertambah kuat. "Sakit..."
"Setelah ini ayo kita ke dokter gigi. Tadi malam apa Hirai tidak menyikat gigi?" tanya Shinichi dengan sabar. Tangannya dengan lembut membawa tubuh kecil Hirai kedalam gendongan, menepuk-nepuk lembut punggungnya.
"Sikat, hiks... Sakit... Okaa-san... Hueeee..." dan pecah sudah tangisan Hirai.
Shinichi panik, dengan gesit mengambil mantel dan jaket untuk Hirai beserta dompet dan handphonenya. Lantas segera pergi meninggalkan rumah setelah meninggalkan pesan diatas meja makan.
Conan saat ini sedang kerja kelompok dan Kaito sibuk dengan latihannya. Kemungkinan mereka berdua akan pulang telat.
Pria itu membawa Hirai menuju klinik terdekat—menemui dokter yang berjaga dan untungnya Hirai segera mendapatkan penanganan.
"Giginya tidak berlubang, hanya saja ada gigi di bagian belakangnya akan segera tumbuh. Ini menyebabkannya kesakitan. Untuk sementara saya akan memberikan sirup pereda nyeri, tolong jangan masak sesuatu yang keras untuk sementara waktu."
"Apakah buah-buahan seperti melon dan apel juga termasuk? Anak saya paling menyukai buah-buahan itu." Shinichi tidak tahu apakah harus senang atau sedih karena Hirai masih sedikit segukkan.
"Sebaiknya anda membuatnya sebagai jus. Permen, roti, dan benda-benda keras tidak boleh dimakan untuk sementara sampai giginya tumbuh dengan sempurna. Setidaknya itu akan meringankan rasa sakitnya dari mengunyah."
Setelah mendengarkan saran dari dokter yang menangani dan menebus obat milih Hirai, mereka pulang dengan Hirai yang tertidur pulas dalam gendongan Shinichi.
###
End.
Catatan;
Haha, saya baru saja mengatakan pada chapter lalu bahwa saya memiliki waktu luang. Tapi rupanya para kakak tingkat saya tidak mengizinkannya dan malah memberi kami tugas tambahan—belum ditambah ulangan.
Sepertinya saya akan kembali slow update... :"
Maafkan saya yang tidak (belum) bisa mengatur waktu ini :"
Jawa Timur, 22 September 2020
