Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
As you wish © Elevtron
Rating : M
Genre : Adventure, Tragedy
Warning : Unsur kekerasan, Update tidak menentu, Typo, Bahasa tidak baku, Etc.
Pairing : Coming Soon
Summary : Naruto seorang siswa biasa terjebak bersama teman-temannya di dalam sebuah permainan yang dimulai oleh makhluk yang tidak diketahui asal-usulnya. Mampukah Naruto dan teman-temannya bertahan? Atau permainan ini adalah akhir dunia?
.
.
.
Chapter 29 : Reset
.
Sakura mengedipkan mata berkali-kali seperti orang bodoh. Di tengah terjangan angin kencang gadis bersurai pink itu melihat Naruto yang terkejut dengan mulut menganga sedangkan Shion masih memasang senyum manis.
"A-ano" Sakura mencoba menetralisir keadaan sekaligus menghentikan kecanggungan diantara mereka
"Lupakan" Potong Shion
Gadis dengan rambut berwarna pirang pucat itu membalikkan badan dan tersenyum tipis. Hatinya lega saat telah mengeluarkan kata-kata yang telah dipendamnya semenjak merenungi masa lalu. Dirinya sadar bahwa selama ini ia telah keliru dalam menghadapi seorang Madara Uchiha. Apabila sejauh ini Shion membuat strategi dengan mengandalkan otak dan pengalamannya, tentunya Madara lebih unggul dari kedua segi itu. Oleh karena itu, Shion menggunakan sesuatu yang membuatnya bertahan dari kesepian sejak kecil. Sesuatu yang juga membuatnya berani mengambil keputusan untuk menjalani Izanagi. Shion menyadari satu hal bahwa untuk mengalahkan Madara dirinya harus menggunakan senjata terkuat yang ia miliki yakni perasaannya pada Naruto.
"Ikuti aku, kita akan menangkan permainan sialan ini"
Setelah mengeluarkan kata-kata yang cukup berani, Shion segera berlari menerjang angin yang tidak lagi bertiup cukup kencang. Sakura dan Naruto reflek mengikuti gadis bersurai pirang pucat tersebut. Baik Sakura dan Naruto masih memasang ekspresi bingung terutama Naruto yang masih mencerna kejadian yang terjadi beberapa saat lalu. Naruto berpikir apakah Shion benar-benar melamarnya?
"Hoaahhm"
"Bisa-bisanya kau mengantuk di saat seperti ini"
Sai hanya menggelengkan kepala heran melihat pria dengan model rambut seperti nanas yang kembali menguap untuk kedua kalinya. Meskipun untuk standar Shikamaru, pria itu memang kekurangan tidur sejak permainan ini dimulai. Sai kembali menyipitkan sedikit matanya saat debu yang beterbangan berpotensi memasuki matanya. Walaupun telah berlindung dibalik salah satu dinding bangunan yang masih berdiri, kedua pria itu tetap terhitung kurang beruntung karena tidak bisa keluar dari keadaan yang mendesak tersebut.
"Ada ide Shikamaru?" Tanya Sai
"Jam 11"
Pria berkulit pucat itu segera melirik ke arah yang diucapkan Shikamaru
"Arah jam 11 dari posisiku" Tegur Shikamaru
"Bilang dong!" Ujar Sai kesal, kembali pria itu melihat ke arah yang ditunjukkan Shikamaru
"Tidak ada apa-apa" Lirih Sai dengan nada heran
"Tepat sekali"
1...2...3...
"Aku menyesal bertanya padamu"
Sai mendelik kesal kepada Shikamaru yang berbaring malas-malasan di sampingnya. Untunglah otak encernya masih bisa mengerti tentang lelucon Shikamaru. Di tengah kondisi seperti ini memang tidak ada yang bisa mereka lakukan. Hanya orang dengan kemauan gigih, urusan mendesak ataupun memiliki masalah otak yang berani keluar dari tempat persembunyian di saat seperti ini.
"Hinata-chan ayo bertahan dengan semangat masa mudamu!"
Lee memegang erat pergelangan tangan Hinata, sesaat setelah tangisan mereka mereda akibat kematian Neji. Kedua insan itu dibuat terkejut dengan kehadiran sebuah monster dengan sepuluh ekor yang menuju ke arah mereka. Baik Lee maupun Hinata segera berlari sekuat tenaga namun auman dari monster itu mengakibatkan hembusan angin kencang. Belum lagi kibasan dari kesepuluh ekor miliknya. Nihilnya tempat berlindung membuat Lee dan Hinata terlempar berpuluh-puluh meter.
Beruntung Lee berhasil meraih pergelangan tangan Hinata dan dalam waktu bersamaan berpegangan kesebuah besi bekas kontruksi gedung. Sepertinya besi itu muncul karena bagian dinding yang telah hancur terlebih dahulu. Namun hal itu tidak penting bagi mereka berdua yang tengah berjuang untuk tetap hidup.
"Anginnya berhenti" Gumam Sara
"Sepertinya monster dengan sepuluh ekor itu telah berhenti mengaum" Ujar Shino dengan keringat dingin membasahi tubuhnya
"Dan mengibaskan ekor" Sambung Gaara
Masih dengan posisi siaga mereka semua saling bertatapan dibalik reruntuhan batu yang berhasil melindungi mereka dari terjangan angin.
"Senpai ada suara" Matsuri melirik keseluruh rekan-rekannya dan seketika seluruh orang menajamkan pendengaran
"Kenapa kau berlari seperti tadi?!"
"Karena tadi anginnya tidak lagi bertiup cukup kencang"
"Tapi nyatanya akibat kecerobohanmu kita semua sampai terlempar akibat anginnya bertiup lebih ganas dari sebelumnya"
"Mana kutahu kalau Juubi akan mengaum dan mengibaskan ekornya!"
"Ka-kalian berdua tenanglah"
"DIAM!"
Matsuri sedikit meringis saat sebuah suara bariton yang mencoba menenangkan dua orang yang tengah berdebat justru dihadiahi sebuah bentakan menyeramkan. Tapi tunggu dulu sepertinya ia mengenal suara ini
"Naruto, Sakura, Shion" Gaara yang merasa familiar segera keluar dari reruntuhan batu tempatnya bersembunyi dan ekspresi mukanya terlihat lega melihat rekan-rekannya selamat
"Kalian?! Syukurlah" Sakura tidak tahan untuk menahan tangis harunya dan menghambur kepelukan Sara dan Matsuri yang turut menangis
"Aku senang kalian berhasil selamat" Ujar Shino
"Shino, kau salah menghadap" Tegur Gaara
"O-ohh ya maaf"
Naruto dan Shion hanya tersenyum tipis melihat sahabat mereka yang berhasil selamat. Dalam hati keduanya bersyukur karena tidak lagi kehilangan rekan-rekan mereka.
"Apa kalian bertemu yang lain?" Pertanyaan Shion hanya dijawab gelengan kepala
"Keadaan yang lain masih belum kami ketahui, hanya saja Karin..." Sara memasang ekspresi lesu dan tidak melanjutkan ucapannya
"Begitu ya"
Shion segera mengerti dan mengangguk samar, Naruto dan Sakura yang baru mengetahui kabar kematian Karin juga menjadi murung dan sedih. Shion mencoba merubah topik dan tetap fokus kepada rencananya.
"Kita harus segera mencari yang lain" Ajak Shion kepada rekan-rekannya
"Kemana?" Tanya Gaara
"Lokasinya tidak terlalu jauh"
"Kau mengetahui letak teman-teman yang lain?" Sara tidak bisa menutupi rasa antusiasnya
"Aku bisa merasakan keberadaan mereka" Jawab Shion
"Ha?" Naruto melirik heran ke arah Shion, dirinya khawatir bahwa kepala Shion baru saja terbentur sesuatu karena sedari tadi gadis ini terus berbicara sesuatu yang aneh
"Akan aku jelaskan nanti"
Shion segera berlari menuju lokasi rekan-rekan mereka yang lain, segera langkah kakinya disusul oleh anggota OSIS yang merasa tidak memiliki pilihan lain. Beberapa saat berlari, suara Matsuri sedikit mengusik konsentrasi Shion
"Shion-senpai, bolehkah aku bertanya?"
"Silahkan Matsuri" Ujar Shion
"Jika benar kau bisa merasakan keberadaan teman-teman, apakah semuanya berhasil selamat?"
Shion sedikit melirik kebelakang dan sedikit melambatkan laju larinya hingga lama kelamaan menjadi seperti jalan biasa. Iris matanya kembali melirik kedepan dan berujar dengan dingin.
"Jawabannya akan kita temukan nanti"
Sasuke sedikit meringis sembari memegang kepalanya, rasa pusing yang mendera kepalanya membuat Uchiha itu tidak bisa berdiri. Seingatnya, dirinya berhasil mengalahkan Shisui kemudian jatuh pingsan.
"Kau sudah sadar?" Madara melirik kebelakang untuk melihat kesatria miliknya yang baru saja bangun dari pingsan
"Ka-kau, apa yang terjadi? Aku dimana?" Tanya Sasuke panik
"Kau berada di susano'o milikku"
Sasuke tidak bisa menutupi rasa terkejut saat menyadari posisi dimana dirinya berada. Makhluk raksasa ini cukup dikenali Sasuke karena baru saja ia mengeluarkannya melalui mata yang aneh ini.
"A-apa maumu?"
"Tidak ada, aku hanya ingin membuat perdamaian"
Sasuke mengernyitkan dahi tanda kurang paham akan maksud Madara. Namun, Sasuke tidak ingin bertanya lebih lanjut. Ia memilih diam dan memikirkan rencana untuk segera melarikan diri dari dua Uchiha misterius tersebut.
"Sesuatu terjadi Madara-sama" Ujar Obito saat merasakan Jubi di bawah kendalinya tidak merespon
"A-aura ini..."
Madara mengepalkan kedua telapak tangan saat melihat aura emas berasal dari salah satu sudut sekolah. Tidak salah lagi itulah aura ksatria putih pemberian Kaguya.
"Kenapa tiba-tiba kami ada disini?" Tanya Sai
Baik Sai, Shikamaru, Lee, Hinata, dan yang lain masih kebingungan saat Shion membuat sebuah portal dan menteleportasi mereka ke halaman sekolah. Belum cukup sampai disitu aura keemasan tiba-tiba keluar dari tubuh Shion.
RESET
Bersamaan dengan suara itu Juubi dan Susano'o mendadak menghilang begitu saja. Rinnegan dan Sharingan juga lenyap seketika dari mata Madara, Obito dan Sasuke. Dengan sigap Shion kembali menteleport Sasuke sehingga kini pria itu berada di belakangnya.
RESET SUCCESFULL
"Aghhh!" Shion seketika jatuh terduduk dan memuntahkan darah sehingga membuat panik seluruh teman-temannya
"Shion, kau tidak apa-apa?" Tanya Hinata dengan ekspresi khawatir
Meskipun pertanyaan tentang bagaimana Shion bisa memperoleh kekuatan aneh masih berputar di kepala gadis bersurai indigo tersebut, keselamatan Shion tetaplah yang paling penting.
"Tidak apa-apa. Aku sudah memperkirakan efek samping dari kekuatan ini" Shion memberi senyum getir ke arah teman-temannya
PLOK PLOK PLOK
"Kau benar-benar hebat. Aku salah sudah meremehkanmu" Madara memberikan tepuk tangan yang kental akan unsur sarkastik didalamnya
"Shion, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Shikamaru
"Seperti Sasuke yang dapat mengeluarkan monster raksasa dengan aura misterius. Sebagai ksatria putih aku juga punya kekuatan yakni teleportasi. Dengan sedikit trik aku bisa meningkatkan kekuatan ini hingga ketahap teleportasi waktu. Hal yang barusan kulakukan ialah menteleportasi waktu dalam skala sempit ke masa sebelum adanya kehidupan. Dengan kata lain ritual aneh ini tidak pernah ada dan masa dimana kita hidup tidak berubah sama sekali" Shion mengakhiri penjelasan panjangnya sembari mengelap noda darah yang menetes melalui sela-sela bibirnya
"Luar biasa" Lee tidak bisa menahan mulutnya dalam memberikan rasa kagum
"Tapi...kenapa tidak kau lakukan dari tadi?" Tanya Sara
"Karena aku harus memastikan sesuatu dan sekarang aku sudah yakin"
Shion kembali menatap kedepan dengan pandangan yakin dan teguh. Sebenarnya rencana ini sudah dia pikirkan sejak lama namun karena keragu-raguan serta hati yang masih bimbang Shion masih belum berani menggunakan kekuatan khususnya. Tetapi setelah kembali meneguhkan perasaannya pada Naruto, gadis itu bertekad untuk menghilangkan semua kemungkinan buruk sebelum itu terjadi.
Madara sendiri seakan telah mati langkah, usahanya selama ratusan tahun untuk mewujudkan Mugen Tsukoyomi menjadi sia-sia. Hal ini akibat Kaguya dan gadis didepannya, leluhur Uchiha itu terlihat mengambil katana dari sarung yang tersampir di pinggang. Tujuannya hanya satu yakni menebas kepala Shion.
"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Obito
"Bunuh mereka" Ucap Madara dingin
Belum sempat kedua pria Uchiha itu bergerak, tiba-tiba ada yang menusuk mereka dari belakang hingga tembus tepat ke jantung. Shion yang melihat itu, menghela nafas kasar saat melihat bahwa dugaan terburuknya sangat tepat.
"Ternyata benar, itu kau Kaguya" Ujar Shion
"Halo ksatriaku"
Senyum manis Kaguya berikan tetapi Shion tahu senyuman itu adalah senyum yang ditujukan saat Kaguya sedang ingin berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan. Kaguya dan Zetsu tampak melepaskan tangan mereka berdua dari tubuh Madara dan Obito. Darah terciprat membasahi permukaan tanah di sekitar tubuh dua Uchiha tersebut.
"Ka-kau..."
Madara tidak bisa melanjutkan perkataannya dan menghembuskan nafas terakhir saat itu juga. Obito pun lebih dulu wafat dengan kondisi yang tidak kalah mengenaskan. Dengan tangah masih dilumuri oleh darah, Kaguya masih tersenyum manis kepada anggota OSIS Konoha Gakuen.
"Jadi, bisa kita mulai?"
.
TBC
.
.
.
Author Note's : Halo Elevtron kembali lagi (almost 4 years passed btw), jadi untuk mengawali ini Elevtron klarifikasi sedikit alasan hiatus tanpa pemberitahuan yang cukup lama ini. Ada banyak alasan dan cukup complicated, jadi Elevtron jabarkan ke poin-poin aja
1. Fanfic website sempat error 3-4 tahun yang lalu, jadi Elevtron kalau mau upload cerita mesti lewat aplikasi tapi itu ribet pake banget dan beberapa format tulisan setelah diupload tiba-tiba aja berubah dan Elevtron harus edit ulang lagi dan upload lagi. Jadi kerjaan 2x itu yang sering bikin malas untuk upload cerita
2. Fanfic website di banned Kominfo, sekitar 3 tahun lalu meskipun websitenya error untuk upload cerita tapi kalau sekedar baca karya author lain masih bisa dan Elevtron jadi bisa refreshing kalau lagi hectic apalagi membaca mahakarya dari author senior tapi tiba-tiba aja websitenya gak bisa diakses (harus pakai VPN) i mean WTH padahal website ini gak ada berbahaya nya menurut Elevtron jadi kenapa sampai di banned
3. Banyak Author kesukaan Elevtron sudah pada Hiatus dan hilang semua, cerita-cerita yang bagus banget dan gaya tulisan yang luar biasa juga udah gak bisa Elevtron nikmati lagi dan tergantikan dengan fanfic-fanfic yang mohon maaf (cuma menjual 18+ aja) dan itu entah kenapa buat Elevtron sedih dan malas karena website suci ini jadi ternoda (aowoawkwkaow lebay) tapi ya itu jadi membuat ilfeel karena pas mau lihat cerita Elevtron ke upload atau enggak malah disuguhkan cerita 18+ yang mengapit cerita yang baru saja Elevtron upload
4. Keputusan Elevtron untuk hijrah ke platform lain sedikit banyak membuat Elevtron semakin jarang membuka website ffn ini, tapi entah kenapa Elevtron gak hapus akun ini padahal udah ditinggal lama banget dengan feeling kalau suatu saat nanti Elevtron akan kembali dan beneran kejadian hari ini saat tiba-tiba punya waktu dan inspirasi untuk melanjutkan cerita yang biasa aja ini wkwkw (dan terdorong oleh review walaupun sedikit tapi bener-bener support Elevtron banget)
5. Kalau ini alasan kembali, karena Elevtron kangen aja sama kalian pembaca setia wkwkkw (terlebih pas lihat di bagian analitic story ternyata masih ada yang baca cerita Elevtron padahal udah ditinggal hampir 4 tahun) hikss...hiks...
Oke, last but not least. Elevtron gak janji bakal balik lagi kesini atau enggak, kalian tetap bisa tau kabar Elevtron di platform lain.
Kalau di Wattpad nama akunnya Elevtron dan yang diupload cerita ini juga cuma diganti tokoh dan bagian pertengahan cerita Elevtron ganti alurnya biar beda versi sama disini ( user/Elevtron)
Kalau di Tiktok juga nama akunnya Elevtron dan disitu Elevtron upload urban legend sama horror story dan beberapa thriller ( elevtron)
Kalau di Youtube nama akunnya juga Elevtron dan disitu Elevtron juga upload urban legend sama horror story dan beberapa thriller cuma agak dibedain sama Tiktok ( Elevtron)
Bisa follow Akun media sosial Elevtron tersebut ya
Mohon juga kritik dan sarannya agar fanfic ini lebih baik di kemudian hari
Hope You Enjoy It
Well see u in the next chapter
x
x
x
