Leadale's Heart: A Journey of Human and Elf
DISCLAIMER : Masashi Kishimoto dan CEEZ
GENRE : FANTASY
.
.
.
.
.
--
Informasi yang Marelle berikan membuat perasaanya tidak karuan. Naruto bertekad untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada desa Konoha.
'Apa kau benar-benar percaya jika Konoha bisa hancur?'
"Aku tidak tahu..., Konoha memiliki penghalang yang mengakibatkan kematian instan untuk siapapun yang tidak memiliki ijin memasuki Konoha. Jika terjadi pergolakan dari dalam, Konoha akan mendeteksi itu sebagai ancaman dan meledakan seluruh Konoha dalam sekejap."
Meledakan diri maksudnya adalah menghapus semua data, tempat, dan apapun yang berada di dalam Konoha jika kenakalan para player yang memaksa masuk melebihi batas wajar. Itulah system pengaman Konoha ketika masih didalam game.
Naruto berfikir jika Konoha masihlah tetap sama meskipun bukan berada di dalam Leadale lagi. Hal ini bisa dibuktikan dengan keberadaannya sebagai seorang player ditambah adanya Kurama memperkuat pemikirannya.
Lantas kenapa Konoha bisa hancur? Jawabannya cuma satu, orang yang mengaku sebagai Hokage kedua yang mematikan system pengaman Konoha untuk bisa dikunjungi pihak luar. Naruto mengutuk keras tindakan ini, banyak rahasia di dalam Konoha yang sangat berbahaya jika terungkap oleh orang lain.
Tidak ada jawaban dari Kurama, karena hal semacam itu tidak bisa Kurama pahami.
'Mungkin informasi mengenai Konoha menjadi prioritasmu sekarang. Tetapi, saudaraku yang lain mungkin saja terlepas dari segel yang kau lakukan dulu.'
"Ya, kamu benar Kurama. Inform-..., heh! Apa yang barusan kamu katakan!?"
Sikap Naruto yang tenang berubah menjadi ketakutan saat dia dengan gugup bertanya apa yang barusan dia dengar.
'Seperti yang kubilang, saudaraku mungkin saja lepas dari segelnya. Sejujurnya, aku dapat merasakan aura mereka yang mulai melemah.'
"Bagaimana mungkin itu terjadi..., tidak, segel itu tidak bisa dilepas kecuali ada seseorang yang telah mengetahui kalian selain aku."
Naruto menelan ludah. Perkiraan kasar kenapa Konoha bisa hancur karena seseorang berusaha membuka patch yang dibatalkan sebelumnya. Seorang pengembang Leadale lah yang mengetahui dimana patch itu disimpan.
Patch sembilan Raid boss bertipe monster berekor tidaklah sepenuhnya dibatalkan. Mereka disimpan di bagian terdalam Konoha dengan otoritas tingkat atas dari perusahaan yang bisa memasukinya. Naruto sendiri tidak bisa memasuki tempat itu karena tidak memiliki ijinnya. Kurama sendiri adalah last Raid boss yang Naruto ambil dari patch itu.
Data yang sangat besar menghambat upaya Naruto mengambil Kurama untuk dirinya sendiri, jadi dia hanya mengambil bagian kekuatan dan kesadaran Kurama kedalam dirinya, sedangkan tubuhnya Naruto simpan bersama monster berekor lainnya.
Satu Raid boss hanya bisa dikalahkan oleh lima belas player dengan minimun level 1000, bisa juga dikalahkan jika ada seseorang yang memiliki skill master yang bisa menggunakan skill 'Absolute Barrier' dengan catatan HP Raid boss mencapai setengahnya.
"Kurama, apa kamu bisa menghubungi mereka?"
'Aku sudah mencobanya, tidak ada respon. Kemungkinan kekuatan mereka melemah setelah dua ratus tahun.'
Seakan tahu apa yang difikirkan Naruto, Kurama segera menyelanya.
'aku sarankan kau untuk tidak menyatukan tubuhku. Jika aku mendapatkan kembali wujudku dan kehilangan kontrol, kau sendiri tidak dapat menanganinya meskipun ada skill master di sekitarmu.'
"Guh." Naruto kehilangan kata-kata. Sekarang dia telah mengatakan sebanyak itu, Naruto tidak punya jawaban untuknya.
"Ya..., lupakan tentang Konoha seperti ini. Aku ingin berlatih menggunakan kekuatan yang aku miliki saat ini. Jujur saja, aku terbiasa bersenang-senang dikonoha dan tidak pernah bertarung ataupun menaikan level selama bermain Leadale."
'Jika pertarungan terjadi, aku yang akan bertarung menggunakan tubuhmu. Tentu saja, dengan ijinmu.'
"Aku akan mengandalkan mu saat itu terjadi. Setidaknya aku bisa bertarung jika menyangkut perburuan sederhana."
Pada dasarnya Naruto adalah tubuh pengganti bagi Kurama yang kehilangan tubuh utamanya.
Pintu kamarnya diketuk dari luar, Naruto segera membuka pintu melihat siapa yang datang. Terlihat Cayna yang berdiri di depan pintu.
"Hmm.., kamu datang disaat yang tepat, Cayna."
Naruto mempersilahkan Cayna untuk masuk.
Hanya ada satu kursi dikamarnya, dia memberikannya kepada Cayna. Sedangkan Naruto duduk di atas kasur.
"Aku ingin menukar uangku dengan koin perak yang kamu miliki." Naruto mengeluarkan lima buah koin emas dan memberikannya kepada Cayna.
Cayna menerimanya dan mengeluarkan satu kantung berukuran seperti bola yang berisi lima ribu koin perak. Menurutnya, itu adalah nilai tukar yang setara ketika berada dalam Leadale.
"Lalu..., apa yang membawamu kesini?"
"Aku sedikit khawatir melihat kamu pergi dalam keadaan sedih. Tinggal kamu seorang satu-satunya player yang aku ketahui."
Naruto menelungkup kan jari-jarinya di depan mulut.
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Aku hanya shock mendengar kenyataan tentang Konoha." Balas Naruto.
Cayna mengangguk mengerti, menunjukkan bahwa dia memahami situasi yang dialami Naruto. Mereka berdua duduk dalam keheningan sejenak, merenungkan segala informasi yang baru saja mereka terima. Naruto merasa bertanggung jawab untuk melindungi Konoha, meskipun bukan lagi dalam dunia Leadale.
Dalam diam, Naruto mulai merenungkan strategi yang mungkin bisa dilakukan. Dia merasa perlu untuk mencari bantuan dari para player lain yang mungkin masih terhubung dengan dunia Leadale. Namun, tantangan besar menanti mereka, terutama dengan potensi ancaman dari Raid boss yang tersisa.
Kurama, yang kini berada dalam diri Naruto, memberikan saran dan peringatan yang berharga. Mereka berdua menyadari bahwa kekuatan mereka harus digunakan dengan bijaksana dan hati-hati, terutama mengingat potensi bahaya yang mengintai.
Sementara itu, Naruto bersyukur player pertama yang dia temui adalah Cayna. Mereka saling memberi dukungan dan semangat untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Naruto merasa bersyukur memiliki teman seperti Cayna yang selalu ada di sisinya.
"Oh benar. Aku akan ke Konoha malam ini. Apa kamu mau ikut denganku, Cayna?"
Cayna sejenak memikirkan tawaran Naruto, menggelekan kepalanya kemudian menjawab, "Tidak, Aku ingin menikmati waktu ku disini untuk sementara."
"Begitukah." Kata Naruto.
Mereka berdua menghabiskan sisa waktu mengobrol tentang pengalaman mereka bermain Leadale. Naruto menyadari jika Cayna adalah player dengan gelar skill master yang pernah dia lihat di computers ayahnya, itulah kenapa dia merasa pernah melihat wajah Cayna.
Dia juga menyadari Avatar Naruto dan Cayna memiliki banyak perbedaan, dimana ketika mereka mengaktifkan skill, Naruto masih menggunakan istilah lama 'Chakra' berbeda dengan Cayna yang lebih mengenal 'MP'.
"Oh sudah waktunya." Kata Naruto melihat langit yang sudah mulai gelap dari balik jendela kamarnya.
Naruto segera bersiap turun ke lantai dua ditemani Cayna. Memesan banyak persediaan dari Marelle. Naruto tidak menyiapkan peralatan untuk tidur diluar, menurut Marelle, setiap setengah hari berjalan akan ada penginapan kecil di setiap desa. Jadi dia tidak khawatir akan waktu istirahatnya. setelah semuanya selesai, Naruto bersiap untuk berangkat.
"Aku akan menghubungimu setiap malam. Jaga dirimu baik baik, Cayna."
"Kamu juga, Naruto." Balasnya singkat.
Mereka berdua telah menambahkan daftar pertemanan. Jadi mereka biasa setiap saat bertukar kabar.
Perjalanan menuju Konoha akan memakan waktu lebih dari sebulan dan Naruto tidak sabar menantikan petualangan pertamanya di dunia ini.
Perjalanan ini akan menjadikan Naruto seorang legenda dari masyarakat yang menyembahnya sebagai dewa kematian dan kehidupan. Namun ini adalah cerita dimasa depan, Naruto tidak mengetahui tentang legendanya sendiri dan perlahan tenggelam dalam kebahagiaan dengan orang yang dia sayangi..
#TBC
