Sepasang pengantin berdiri sambil menerima ucapan selamat dari para tamu yang datang ke pesta mereka. Kedua pasangan itu tersenyum bahagia sambil mengucapkan terimakasih pada para tamu undangan yang mengantri untuk bersalaman di atas altar pernikahan. Kedua pengantin itu bernama Uzumaki Kushina dan uchiha Sasuke.

Tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa Kushina sangat beruntung karena menikah dengan pemuda tampan, mengingat jika usia Kushina jauh lebih tua. Dan lagi suami Kushina seumuran dengan anak nya.

Ya ini adalah pernikahan kedua untuk Kushina setelah suami pertamanya meninggal dunia. Kushina sendiri tidak menyangka kalau akan jatuh cinta pada lelaki yang seusia anak nya.

Sedikit jauh dari mereka, dua orang tengah berdiri menyaksikan kebahagiaan kedua pasangan pengantin itu. Mereka adalah Naruto dan istrinya Hinata. Sebenarnya Naruto menentang pernikahan ini, tapi ibunya kekeh dengan keputusannya dan tetap ingin menikah dengan Sasuke. Tapi apaboleh buat dia tidak bisa mengalahkan ibunya dalam berdebat jadilah sekarang mau tidak mau Naruto harus menerima kenyataan jika ibunya menikah lagi dengan lelaki yang seumuran dengannya.

Waktu berlalu dengan cepat, pesta itu juga berjalan lancar dan kini Sasuke dan Kushina sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Kehidupan baru menanti mereka dan entah akan seperti apa kehidupan pasangan beda usia itu.

Malam hari di meja makan kediaman Uzumaki tampak empat orang duduk bersama menikmati makan malam. Mereka adalah Sasuke Kushina Naruto dan Hinata. Keempatnya menikmati makan malam dengan tenang sambil Sasuke yang mencoba bercanda untuk lebih dekat dengan Naruto maupun Hinata. Dia sadar jika Naruto awalnya tidak setuju dia menikahi Kushina, tapi sekarang semua sudah terjadi, dia sudah sah menjadi suami Kushina yang artinya dia menjadi ayah tiri Naruto. Sasuke tertawa dalam hati mengingat dia punya anak tiri yang seusia dengannya.

"Ngomong-ngomong, kalian tidak harus memanggikku ayah, maksutku, meski sekarang aku sudah menjadi suami Kushina, tapi karena kita seumuran, jadi panggil saja dengan namaku supaya kalian lebih nyaman." Ujar Sasuke yang dia tujukan kepada Naruto dan Hinata.

"Hem?, baiklah!." Ujar Naruto singkat, dia masih merasa tidak rela ibunya menikah dengan Sasuke.

"Tapi ingat, kalian harus tetap sopan pada Sasuke!." Kali ini Kushina yang berkata, dan jelas ucapan itu di tujukan untuk Naruto dan Hinata.

"Haik!, Kaa-san!." Jawab Hinata dan Naruto bersamaan.

Tidak ada pilihan karena semua sudah terjadi, Naruto memilih untuk mencoba menerima Sasuke dengan lapang dada. Selama ibunya bahagia maka Naruto akan menurut saja.

"Ehem!, kaa-san lelah, jadi kaa-san mau tidur sekarang, ayo Sasuke, kita ke kamar." Ujar Kushina mengajak suaminya.

Hinata menatap kepergian dua orang itu dalam diam. Tapi dia bisa menebak sebenarnya apa yang ingin mereka lakukan. Apa lagi kalau bukan menikmati malam pertama. Hinata menatap suaminya yang tampaknya tidak peka pada maksud ucapan Kushina, yah.. Memang Naruto orang nya tidak peka jadi Hinata memaklumi nya.

Sesampainya di dalam kamar, Kushina langsung mengunci pintu!. Sementara Sasuke melihat sekeliling kamar yang mulai sekarang akan dia tempati.

Selagi Sasuke melihat sekeliling kamar, Kushina lebih dulu naik ke atas ranjang, dia berbaring di sana dengan posisi menyamping dan sengaja membuka dua kancing bajunya sehingga menunjukan belahan dadanya dengan jelas.

"Mau berapa lama kau melihat-lihat kamar, sampai istri sendiri di anggurin." Ujar Kushina. Dan saat perhatian Sasuke tertuju padanya, Kushina dengan sengaja menarik rok yang dia kenakan ke atas sampai melebihi setengah pahanya dengan maksud menggoda Sasuke. Dapat Kushina lihat jika wajah suaminya tampak menyeringai senang atas godaan yang dia lakukan lalu setelah itu Kushina kembali berkata.

"Wajahmu seperti buaya yang menemukan mangsa nya!."

"Ya! Dan buaya ini sedang sangat lapar!." Balas Sasuke masih dengan seringai senangnya nya.

Sasuke menyusul Kushina yang lebih dulu sudah berada di atas ranjang, dan dia juga langsung mengurung Kushina di bawah tubuhnya. Awalnya mereka hanya diam saling tersenyum, tapi sesaat kemudian wajah Sasuke turun dan mencium bibir Kushina. Ciuman itu semakin intens dimana keduanya saling bersilat lidah dan tidak ingin kalah. Di tambah dengan satu tangan Sasuke yang mulai nakal dengan bergerak dari bawah paha Kushina menuju ke atas.

Kushina merintih dalam ciuman saat merasakan jari-jari Sasuke sapai ke vagina nya, dapat Kushina rasakan jika jari Sasuke sudah menyusup kedalam celana dalam nya dan dengan lihai bermain di sana.

"Uhhh!... Aku sudah tidak tahan!. " Ujar Kushina setelah ciuman mereka terlepas.

Sasuke mengerti lalu dia mulai melepas satu persatu pakain Kushina dan membuangnya asal. Sasuke kagum dengan tubuh Kushina yang ternyata sangat seksi saat tidak mengenakan apapun. Payudaranya besar dan kencang, pinggulnya ramping dan vagina nya halus tanpa di tumbuhi bulu. Puas memandangi tubuh telanjang istrinya, Sasuke mulai melepas pakaian sendiri, dan sekarang, keduanya sudah tidak mengenakan apapun lagi.

"Aku akan muali!." Ujar Sasuke.

Kushina mengangguk, dia juga menurut saat Sasuke melebarkan pahanya, dan setelah itu Sasuke bersiap memasukan penis nya kedalam vagina Kushina.

Slep!

"AHHHHH!... "

Desah Kushina saat merasakan penis Sasuke masuk kedalam baginya.

"Uhhh!.. Penis mu besar sekali, aku merasa sangat sesak!." Ujar Kushina sambil mentap Sasuke.

Sasuke membalas ucapan Kushina dengan senyum senang, dan setelahnya, Sasuke mulai menggerakan pinggulnya maju mundur. Desahan nikmat mulai meluncur dari mulut Kushina ketika merasakan penis Sasuke bergerak keluar masuk di dalam vagina nya.

"Ohhh!... Ahhh!... Ahhh!... Ahhh!... Nikmat sekali sayang!." Ujar Kushina.

Desahan itu membuat Sasuke semakin bersemangat, dia menggerakan pinggulnya lebih cepat membuat Kushina mendesah semakin keras. Dapat di lihat jika payudara besar Kushina sampai ikut bergoyang naik turun akibat sodokan Sasuke di bawah sana.

"Enggh!... Lebih cepat lagi Sasuke, genjot aku lebih kuat!." Pinta Kushina.

Tentu saja Sasuke dengan senang hati menurutinya, dia menggerakan pinggulnya lebih cepat dan kuat sampai mebuat tubuh Kushina terhentak.

"Ohhh!... Ya!, terus, jangan berhenti Sasuke!.. Ahhh!... Ahhh!... Ahhh!... Engghh!..." Ujar Kushina di sela desahan nya.

Tidak berselang lama setelah itu, Kushina merasa bahwa dia hampir sampai. Dia tidak bisa menahan kenimatan yang hampir meledak itu lebih lema.

"Ahhh!... Ahhh!... Ahhh!... Keluar Sasuke, aku sampai!... KYYYYYYAAAAAAAAAHHHHHHHH!!!!!..."

Kushina mendesah panjang dengan dada membusung saat merasakan orgasme pertama, wajahnya tampak tersenyum senang karena sudah sangat lama dia tidak merasakan kenikmatan ini. Dan setelah orgasme itu reda, permainan kembali berlanjut.

Sasuke meminta Kushina berada di atas, dia ingin merasakan seperti apa goyangan Kushina. Dan Kushina sendiri menurut, dia juga ingin menunjukan keahliannya dalam permainan ranjang.

Setelah Sasuke berbaring, Kushina mulai menaiki tubuh Sasuke, dia mengarahkan ujung penis Sasuke pada vagina nya dan menurunkan tubuh nya ke bawah.

"Engghhh!!!..." Desah Kushina saat penih Sasuke sekali lagi memasuki vagina nya, dan dengan senyum nakal nya, Kushina mulai meliukkan pinggulnya dengan seksi.

Sasuke tersenyum senang melihat tubuh telanjang Kushina yang tengah menunggangi nya. Payudara besar itu ukut bergoyang manakala Kushina bergerak naik turun. Di tambah lagi dengan desahan nikmat yang terus keluar dari mulut Kushina, Sasuke merasa semakin bergairah.

.

.

.

.

.

Satu minggu berlalu setelah acara pernikahan Sasuke dan Kushina di gelar dan selama seminggu ini, Hinata mulai menyadari ada yang berubah dari mertuanya. Hinata memperhatikan jika Cara berpakaian Kushina berbeda, dulu Kushina suka mengenakan pakaian rumahan biasa tapi sekerang penampilan Kushina berubah jauh menjadi lebih seksi. Bagaimana tidak, Kushina selalu mengenakan pakaian yang menampilkan belahan dadanya, dan juga selalu mengumbar pahanya, dan Hinata yakin jika itu karena Sasuke. Tapi mau bagaimana lagi, Hinata tidak berani menegur. Jadi dia hanya diam saja.

Selain itu selama seminggu ini, Hinata tidak pernah melihat Sasuke pergi bekerja dia selalu berada di rumah dan menghabiskan waktunya untuk bermesraan dengan Kushina.

Yang Hinata tau Sasuke punya tempat hiburan malam, dan katanya, semua sudah di urus oleh anak buahnya! Jika ada sesuatu yang penting saja barulah Sasuke akan bekerja.

Tidak hanya itu saja berubahan yang terjadi setelah Kushina menikah dengan Sasuke, ini adalah sesuatu yang paling membuat Hinata tidak habir pikir!, dan itu adalah mereka sering bercumbu di sembarang tempat. Jika di hitung, dalam seminggu ini Hinata sudah melihat sebanyak tiga kali Sasuke dan Kushina bercumbu di luar kamar. Pertama Hinata melihat mereka bercinta di dapur, lalu di teras belakang, dan terakhir di tangga menuju lantai atas. Untuk hal ini Hinata benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa, dia merasa malu dan tidak enak jika menegur mereka dan akhirnya Hinata hanya bisa diam dan berpura-pura tidak tahu.

Hari ini Hinata baru saja pulang berbelanja kebutuhan dapur, dia menenteng belanjaan itu sambil berjalan memasuki rumah. Dan tepat setelah sampai di ambang pintu menuju dapur yang menyatu dengan ruang makan, sekali lagi Hinata melihar Sasuke tengah bercumbu dengan Kushina. Hinata terkejut melihat semua itu terlebih Kali ini mereka melakukannya tepat di atas meja makan.

"Ohhh!... Nikmat sekali sayang, ayo lebih cepat lagi!." Ujar Kushina meminta. Dia menungging di atas meja makan dengan Sasuke yang terus menyodok vagina nya dari belakang.

"Uhh!, vagina mu sempit sekali Kushina, Ahhh!. Enak sekali!." Ujar Sasuke yang tampak begitu semangat menggenjot istrinya.

Dia memegang pinggang Kushina lalu setiap kali Sasuke memajukan pinggulnya, dia juga akan menarik pinggang Kushina kebelakang. Hal itu membuat sodokanya semakin keras sampai-sampai suara benturan tubuh mereka terdengar keras.

Hinata masih terpaku di tempat nya melihat semua itu, meski orang nya tampak lembut dan pemalu, tapi sebenarnya Hinata adalah wanita yang mudah sekali terangsang dia juga punya nafsu yang besar, jadi melihat apa yang tengah Sasuke dan Kushina lakukan saat ini membuat nafsu Hinata bangkit.

"Ahhh!... Ahhh!... Ahhh!... Aku keluar Sasuke!. Aku sampai!... KYYYYYAAAAAAAAHHHHHHHHHH!!!!!!!!!..." ujar Kushina sambil mendesah panjang. Wajahnya mendongak di sertai senyum kenikmatan.

"Aku juga Kushina!, terimalah semuanya!, GUUUUUHHHHHHH!!!!!!... " Sasuke memasukkan penis nya dalam-dalam lalu menyemburkan sperma nya sambil melenguh nikmat.

Tapi itu bukanlah akhir dari permainan mereka, karena setelah orgasme mereka reda, keduanya langsung berganti posisi.

Tak tahan dengan semua itu, Hinata beranjak pergi dari tempat nya. Dia menuju kamarnya masih dengan belanjaan yang dia tenteng sedari tadi. Setelah masuk ke kamar, Hinata bersandar di daun pintu. adegan tadi masih terbayang di kepalanya dan jika saja Naruto berada di rumah sudah pasti dia akan mengajak suaminya itu bercumbu, sayangnya suaminya berada di kantor jadi Hinata tidak bisa melampiaskan nafsunya. Tiba-tiba Hinata teringat jika tadi dia membeli timun dan dengan cekatan Hinata mengambil sayuran itu lalu bergegas naik ke ranjang. Hinata duduk bersandar lalu melepas celana dalamnya dan mulai bermain sendiri dengan timun yang tadi dia beli.

"Enggg!!..." Desah Hinata sambil memejamkan matanya.

Sementara itu di ruang makan Sasuke dan Kushina masih bercumbu dengan gairah membara, kali ini mereka sudah turun dari atas meja dan tengah bercinta dalam posisi berdiri. Kushina membelakangi Sasuke dengan tubuh sedikit membungkuk dan kedua tangannya di pegang oleh Sasuke dari belakang, Sasuke sendiri dia dengan begitu semangat menggenjot Kushina dari belakang sambil menyeringai senang.

Sebenarnya Sasuke sadar jika tadi Hinata sempat melihat apa yang tengah dia lakukan bersama Kushina, tidak hanya kalini saja sebenarnya, karena memang Sasuke sengaja mengajak Kushina bercumbu di luar kamar dengan niat agar Hinata melihat nya. Entah apa tujuan Sasuke tapi tampaknya lelaki itu memiliki rencana.

"Ahhh!... Sayang, aku tidak kuat lagi, aku hampir sampai!." Ujar Kushina yang tampak keenakan oleh permainan Sasuke.

"Aku juga hampir sampai Kushina, kita keluar bersama."

Setelah mengatakan itu, Sasuke menggerakan pinggulnya lebih cepat dan hal itu membuat tubuh telanjang Kushina samakin terhentak kasar.

"Ohhh!... Sayang, aku sampai, aku keluar lagi Sasuke!.. KYYYAAAAAAAAAAHHHHHHH!!!!..." Ujar Kushina di sertai desahan panjang. Tubuhnya sampai menegang dengan kaki menjinjit dan dada membusung selain itu wajah Kushina juga sampai mendongak ke atas dengan senyum nikmat.

"Uhhh!... Aku juga keluar Kushina!.. GHAAAAAHHHHHHH!!!!..." ujar Sasuke sambil menyemburkan spermanya di dalam vagina Kushina.

Mereka berdua terdiam setelah orgasme itu reda, lalu Sasuke memeluk tubuh Kushina dari belakang dengan penisnya yang masih berada di dalam vagina istrinya.

"Kau lelah?." Ujar Sasuke mesra pada Kushina.

"Ya!, tapi nikmat!." Jawab Kushina nakal.

"Kalau begitu boleh satu ronde lagi." Ujar Sasuke dengan seringai mesum nya.

"Dasar!, kau ini tidak ada puasnya ya!."

"Mau bagaimana lagi, salahkan dirimu yang terlalu menggoea sayang!."

"Hihi!.. Baiklah, tapi kita lanjutkan di kamar saja, aku takut Hinata melihat kita saat dia pulang."

Sasuke tertawa dalam hati mendengar ucapan Kushina. Istrinya ini tidak tau kalau Hinata sudah pulang dan melihat mereka tadi, Tapi tentu saja Sasuke tidak akan bilang.

"Baiklah!, kita ke kamar sekarang." Jawab Sasuke. Dia menggendong Kushina dengan mesra lalu membawa istrinya masuk ke kamar meninggalkan pakaian mereka yang masih tercecer di lantai. Dan sesaat setelah mereka masuk ke kamar, sayup-sayup suara desahan Kushina terdengar dari dalam sana.