Pagi ini, Sasuke tengah duduk di teras belakang sambil menikmati kopi buatan istrinya. Dia duduk sendiri sambil memandangi Hinata yang tengah menjemur pakain. Sasuke memandangi istri Naruto itu dengan seringai penuh arti, dia teringat akan masalalunya dengan wanita itu.
Ini adalah sebuah rahasia yang tidak di ketahui oleh Naruto dan Kushina jika sebenarnya Sasuke pernah menjalin hubungan dengan Hinata di masalalu. Ya Sasuke masih ingat saat-saat kebersamaan mereka tapi sayang hubungan mereka tidak berjalan lancar karena orang tua Hinata tidak menyetujui.
Sasuke juga sedikit kagum pada Hinata yang bisa bersikap seolah mereka tidak pernah menjalin hubungan. Mungkin karena Hinata sudah tidak ada rasa pada Sasuke atau memang wanita itu bisa menyembunyikan nya dengan baik.
Hinata baru saja selesai menjemur pakain dan hendak masuk ke rumah. Dia berjalan melewati Sasuke yang masih duduk sambil menikmati kopinya tanpa ada niat untuk bicara dengan lelaki itu.
"Duduk sebentar Hinata, kau pasti capek kan?." Ujar Sasuke sebelum Hinata masuk ke rumah.
"Aku sibuk!." Jawab Hinata singkat. Dia memegang gagang pintu dan berniat membukanya, tapi gerakanya terhenti oleh kalimat yang di lontarkan Sasuke.
"Padahal aku ingin mengobrol tentang masalalu kita."
Hinata menolah pada Sasuke yang tampak menyeringai ke arah nya. Hinata mendekati lelaki itu lalu berkata.
"Jangan pernah mengusik masalalu. Semua sudah selesai Sasuke!."
"Ya aku tau kalau hubungan kita sudah selesai. Tapi aku hanya tidak bisa melupakan kenangan kita dulu. Aku masih mengingatnya dengan jelas saat kita beberapa kali menghabiskan malam bersama!."
Hinata menatap Sasuke dengan pandangan tajam saat lelaki itu mengungkit masalalu yang pernah mereka lakukan. Meski semua itu benar tapi Hinata tidak suka Sasuke membicarakan nya.
"Jaga bicaramu!. Ingat kau dan aku sudah menikah dengan pilihan masing-masing. Jadi jangan sampai kau membicarakannya lagi."
"Tenang Hinata, aku tidak ada niat membocorkan rahasia kita. Tapi sebenarnya aku penasaran, saat malam pertama apa Naruto tidak tau kalau kau sudah tidak perawan?." Ujar Sasuke dengan entengnya.
"Itu bukan urusanmu!." Jawab Hinata sambil menatap Sasuke tajam.
"Hahaha!.. Aku hanya bertanya Hinata, tidak perlu marah begitu." Ucap Sasuke sambil tertawa.
"Ah!.. Dan juga, kau sering melihat saat aku dan Kushina bercinta kan?."
Hinata sedikit terkejut dengan ucapan itu, dia tidak menyangka kalau Sasuke menyadarinya. Tapi itu berarti Hinata memang berniat melihat, dia hanya tidak sengaja melihat karena Sasuke dan Kushina sering bercumbu di luar kamar.
"Aku tidak pernah sengaja ingin melihat!. Kalian saja yang melakukannya di sembarang tempat." Jawab Hinata membela diri.
"Hehe!.. Ya terserah kau saja. Toh aku tidak keberatan kalaupun kau sengaja ingin melihat. Ya sudah aku mau masuk, Aku ingin meminta jatah pagiku pada Kushina." Ujar Sasuke sambil menyeringai ke arah Hinata.
Sasuke berdiri lalu berjalan pergi meninggalkan Hinata yang masih berdiri di tempat nya. Hinata mengerti maksud dari jatah pagi yang Sasuke ucapkan apalagi kalau bukan bercinta.
Hinata tidak peduli sebenarnya, toh mereka suami istri, jadi mau bercumbu kapanpun itu terserah mereka.
Hinata berjalan masuk ke rumah saat ingat masih banyak kerjaan yang belum beres dia masih harus menyapu dan berniat ingin segera menyelesaikanya tapi begitu Hinata sampai di ruang tamu, dia terkejut saat melihat Sasuke tengah menindih Kushina di atas sofa sambil berciuman.
Sasuke tadi memang bilang kalau dia ingin meminta jatah pagi pada Kushina, tapi Hinata tidak menyangka kalau mereka akan melakukanya di ruang tamu, Padahal jelas-jelas dirinya ada di rumah.
"Ah!.. Sasuke, kita pindah ke kamar saja, aku khawatir Hinata nanti melihat kita." Ujar Kushina yang sadar kalau mereka tidak hanya berdua di rumah.
"Tenang Kushina, Hinata sedang di belakang, dia tidak akan tau!." Bujuk Sasuke. Dia kembali mecium bibir Kushina untuk membuat wanita itu tidak berkata-kata, dan selagi melakukan itu Sasuke dengan lihai melepas satu per satu kancing baju Kushina dan tidak sampai satu menit dia berhasil menelanjangi istrinya.
Sasuke memandangi tubuh polos Kushina dengan seringai senang dan seakan tidak mau kalah, Kushina juga melakukan hal yang sama. Dia melas semua pakaian Sasuke sehingga kini keduanya telanjang bulat.
Dengan senyum nakal nya Kushina mendorong Sasuke kebelakang lalu milf seksi itu mulai menaiki tubuh suaminya. Tampak Kushina sudah tidak sabar, dia langsung mengarahkan panis Sasuke pada vagina nya dan menurunkan tubuh nya sambil mendesah nikmat manakala penis Sasuke masuk kedalan vagina nya.
"Engghhh!... " Rintih Kushina dengan senyum nikmat. Wanita seksi dengan rambut merah panjang itu mulai menaik turunkan tubuhnya dan desahan terus-menerus meluncur dari mulutnya.
Selagi menikmati goyangan Kushina, Sasuke meremas kedua payudara Kushina yang bergoyang di depanya, tidak hanya itu dianjuga memainkan puting Kushina membuat wanita itu semakin keenakan.
"Ohhh!... Nikmat sekali sayang!. Penismu masuk sampai ke dalam. Ahhh!..." Ujar Kushina dengan senyum nakal.
Sasuke memilih untuk membirakan Kushina mengambil kendali sepenuh nya sambil memandangi tubuh seksi istrinya yang bergoyang di atas nya.
Selagi kedua orang itu bercumbu di sofa ruang tamu, Hinata yang sedari tadi melihat tampak terdiam di tempat nya. Jujur saja Hinata merasa bahwa nafsunya langsung naik.
"Ohhh!... Sayang, nikmat sekali, aku hampir sampai!." Ujar Kushina setelah beberapa menit bergoyang di atas tubuh suaminya.
"Jangan di tahan Kushina, keluarkan saja." Balas Sasuke.
Dan benar saja, sesaat kemudian Kushina berhasil mencapai oegame pertamanya.
"Ahhh!... Ahhh!... Ahhh!... Aku keluar Sasuke, KYYYYYAAAAAAAAHHHHHHHH!!!!!!..." ujar Kushina sambil mendesah panjang. Wajahnya, tampak tersenyum sambil menikmati orgasme yang cukup kuat.
Melihat bahwa Kushina sudah mencapai orgasme, Sasuke mulai mengambil alih permaianan dia mengubah posisi dengan menuntun Kushina untuk berbaring. Kali ini dirinya yang berada di atas dan siap menggenjot Kushina.
Desahan nikmat kembali terdengar dari mulut Kushina saat Sasuke mulai menggerakan pinggulnya. Dan lelaki itu tampak begitu bersemangat bercumbu dengan istrinya.
Selagi menggerakan pinggulnya dengan cepat pandangan Sasuke tertuju ke arah dimana Hinata berdiri melihat, mereka berdua saling berpandangan dan Sasuke menyeringai pada Hinata yang tampak terkejut. Dan Hinata buru-buru pergi dari tempat nya.
Hinata memilih pergi ke teras belakang dan duduk di sana untuk meredakan nafsunya. bayangan saat Sasuke memcumbu Kushina masih melekat di kepalanya dan itu membuat Hinata mengingat masalalu nya. Masalalu saat dirinya menjadi kekasih Sasuke.
Hinata tentu tidak akan pernah bisa lupa saat dulu dirinya dan Sasuke menghabiskan malam bersama dan masih bisa Hinata ingat bagamana dulu dirinya begitu nakal saat bermain dengan Sasuke di atas ranjang. Meski itu hanya masalalu tapi itu adalah kenangan yang tidak bisa di lupakan meski sekeras apapun Hinata berusaha.
Tidak terasa sudah satu jam Hinata duduk sendiri di teras belakang. Dia tidak punya keinginan untuk masuk ke dalam mengingat Sasuke tengah bercumbu dengan Kushina di ruang tamu. Tapi sesaat kemudian Hinata mendengar suara pintu yang di belakangnya terbuka. Dia menoleh dan mendapati Sasuke datang sambil bertelanjang dada dengan baju yang di sampirkan di pundak nya.
"Oh!..kau disini Hinata!. Kupikir kau melihat kami sampai selesai!." Ujar Sasuke sambil menyeringai. Dia duduk di depan Hinata lalu meminum sisa kopi yang tadi dia tinggalkan.
"Pakai bajumu!." Ujar Hinata yang merasa tidak nyaman.
"Hehe maaf, aku masih gerah sehabis bercumbu dengan Kushina!." Jawab Sasuke santai tanpa rasa malu, toh Hinata memang sudah tau. Tapi Sasuke tetap menuruti ucapan Hinata lalu memakai baju nya.
"Lain kali lakukan itu di kamar, aku tidak mau melihatnya lagi!." Perintah Hinata pada Sasuke.
"Kenapa?, apa kau terangsang saat melihat kami bercumbu?."
"Jangan bercanda, mana mukin aku terangsang! Yang ada aku merasa jijik!."
"Hahaha!... Aku tau dirimu sangat dalam Hinata, dan aku juga tau betapa mudahnya kau terangsang." Balas Sasuke.
"Kalaupun iya, itu bukan urusanmu!." Balas Hinata berani.
"Ya, memang bukan urusanku, tapi kalau kau butuh bantuan untuk menyalurkan hasratmu aku tidak keberatan membantu!." Jawab Sasuke sambil menyeringai lebar.
Hinata hendak membalas ucapan Sasuke tapi dia urungkan saat melihat Kushina datang. Wanita itu terlihat segar dan sepertinya baru saja selesai mandi.
"Kalian disini?."
"Ya ada apa memang nya?." Jawab Sasuke.
"Aku mau keluar membeli barang!."
"Apa perlu ku antar?."
"Tidak usah, aku sekalian ingin bertemu temanku." Ujar Kushina memberi tahu.
"Kalau begitu hati-hati di jalan Kushina."
"Haik!. Kalau begitu aku berangkat sekarang!." Ujar Kushina lagi. Dia pergi meninggalkan Sasuke dan Hinata berdua. Tapi tidak lama setelah Kushina pergi, Hinata bangkit dari duduk nya dan masuk ke dalam meninggalkan Sasuke sendirian. Dia tidak ingin mengobrol dengan Sasuke terlalu lama.
.
.
.
.
Masih di waktu pagi, Sasuke tampak berjalan keluar dari dalam kamar, Dia baru saja selesai mandi. Dia melihat sekeliling rumah yang tampak sepi karena Kushina sedang pergi. Dia juga tidak melihat keberadaan Hinata. Langkah nya membawa Sasuke ke ruang tamu dimana tempat itu tadi dia gunakan untuk mencumbu Kushina. Dia hendak duduk di sana jika saja tidak melihat pintu kamar Hinata yang sedikit terbuka. Dengan rasa sedikit penasaran karena Sasuke belum pernah melihat kamar Hinata, dia mendekat lalu melihat ke dalam!, dan tiba-tiba saja dia menyeringai lebar saat melihat sesuatu yang menarik.
Di dalam sana Sasuke melihat Hinata tengah telanjang bulat sambil menungging di atas ranjang, dan juga Hinata tengah bermain sendiri dengan timun yang dia gerakan keluar masuk di dalam vagina nya.
Posisi Hinata yang membelakangi pintu membuat nya tidak sadar jika Sasuke menonton kegiatanya. Dan Hinata terus menggerakan timun itu keluar masuk sambil merintih nikmat.
"Emmhh!!!... Ssshhh!... Ahhhh!..." desah Hinata yang tampak menikmati permainan nya sendiri. Semua ini gara-gara Sasuke dan Kushina yang membuat Hinata sangat bernafsu, dan karena tidak tahan lagi, Hinata menggunakan timun untuk meredakan nafsunya.
Hinata menggerakan timun itu semakin cepat ketika merasa orgasme nya sudah dekat rintihanya semakin terdengar jelas dan saat orgasme itu hampir tiba, Hinata di kejutkan oleh suara lelaki di belakang nya.
"Apa senikmat itu Hinata, sampai kau merintih keenakan?."
Hinata menoleh dan mendapati Sasuke berdiri di ambang pintu, dia buru-buru menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang nya.
"Apa yang kau lakukan di kamarku!." Ujar Hinata sedikit berteriak.
"Aku tidak melakukan apa-apa. Seharusnya kau menutup pintu dengan rapat kalau tidak ingin ada yang melihat." Jawab Sasuke sambil menyeringai.
"Keluar sekarang dari kamarku!." Perintah Hinata. Tapi Sasuke justru berjalan masuk.
"Kenapa?, agar kau bisa melanjutkan permainan mu!." Ucap Sasuke pada Hinata.
"Itu bukan urusanmu!, cepat keluar!."
"Kalau aku tidak mau, apa kau akan terus menutupi tubuh telanjang mu dengan selimut?."
"Aku bilang keluar Sasuke!." Ujar Hinata dengan suara lebih keras.
Tapi perintah Hinata hanya di balas dengan seringai oleh Sasuke. Dan tiba-tiba, lelaki itu menyibak selimut yang menutupi tubuh telanjang Hinata sampai membuat wanita itu terkejut. Sebisa mungkin Hinata menutupi payudara dan vagina nya dengan kedua tangannya.
"A-apa yang kau lakukan!." Ujar Hinata, kali ini ada rasa takit dari nada bicaranya.
"Aku sudah pernah melihat tubuh telanjangmu Hinata, dan aku juga pernah merasakan tubuhmu. Jadi untuk apa kau menutupinya."
Ya itu memang benar, tapi itu terjadi dulu sekali sebelum Hinata menikah dengan Naruto.
"Itu dulu Sasuke, sekarang semua sudah berbeda!."
"Ya memang berbeda, aku tampak jauh lebih seksi dan juga menggairahkan. Ujar Sasuke sambil tersenyum senang.
" Mau ku bantu menyelesaikan permainan mu yang tadi?."
"Tidak!, aku ingin kau keluar!."
"Apa kau yakin?, penisku jauh lebih nikmat daripada timun yang kau pakai!." Ujar Sasuke lagi. Hinata terdiam sesaat mendengar ucapan Sasuke. Sadar bahwa di rumah hanya ada mereka berdua Hinata berfikir jika tidak akan ada yang tau jika dia bercumbu dengan Sasuke. Tapi tiba-tiba dia mengingat sang suami dan membuat Hinata tersadar kalau pikiranya barusan sangat berbahaya.
"Aku tidak butuh!." Jawab Hinata berani.
"Hahaha!... Baiklah, kalau begitu silahkan lanjukan Hinata!." Ujar Sasuke sambil berjalan keluar meninggalkan Hinata sendiri.
Di dalam kamarnya Hinata tampak lemas, dia benar-benar terkejut saat Sasuke masuk ke kamarnya ketika dirinya tengah bermain sendiri. Ada rasa malu dan juga marah yang bercampur atas kejadian barusan. Tapi semua itu karena salahnya sendiri karena tidak menutup pintu dengan baik.
Tbc
