BoBoiBoy © Animonsta Studio.

I gain no material profit for writing and publishing this fanfiction.

.

SIN: ARCANE

Yukitschie Hope

.

Rated: T (R-15). Language: Indonesian, English. Genres: Poetry, Tragedy.

Note: fanfiksi "spoiler" sekaligus teaser dari fanfiksi yang lebih panjang, so … pay attention to every single detail you can remember. :)

.


— Indonesia, 22 Agustus 2024 —


ATTENTION CITIZENS

ATTENTION CITIZENS

ATTENTION CITIZENS

Sirine tanda bahaya memecah hening, aduh, keras sekali petugas membuatnya berdering, sementara kekacauan massa mulai bergerak dan mengabaikan jajaran tubuh yang menguning, yang bergelimpang—hilang gunanya.

Ada suara, yang mengusik telinga, yang mengusik hasrat untuk mendengar, dari kejauhan yang tak terhingga di sana.

Barangkali alasannya hanya satu: "Ada bahaya!"

Dua kata yang memecah damai, dua kata yang menjadi awal dari rusaknya hubungan nan permai.

Pasukan keamanan mengusung amunisi, meski berselisih di tengah langkah mereka yang berderap … tunggu, mereka terbagi menjadi dua sisi?

"Hei, di mana lainnya?"

Iris merah menyalang, separuh akalnya telah hilang. Kepanikan terjadi tanpa pernah terbayang dalam memori yang telah usang. Kepalanya pening, mencoba mencari hening di tengah huru-hara. Meski nihil. "Cepat! Sebelum mereka menangkap kita!"

Kesiur angin dingin menjawab perintah dalam bisu. Tanpa iya, tanpa tidak. Hanya udara dingin yang sekonyong merengkuh sekitar, dingin yang menjalar, dan butir-butir beku dari awan hujan yang siap jatuh menimpa kepala.

"Hm." Lalu jeda, demi menilai situasi yang ada. Keributan massa makin menjadi-jadi, sementara mereka yang ada di "posisi atas" justru semakin menambah besar api benci.

Ia menutup hidung ketika menghela napas. Bau bensin yang mengganggu, pun asap yang memotong jarak pandangnya.

Getar singkat dari pergelangan tangannya mengalihkan perhatian. Ia mengetuk layar, menampilkan pesan. Video statis tercantumkan, dengan catutan pesan pengantar:

["Kau harus lihat ini. Kita harus cepat."]

Durasi 15 detik, dominan warna oranye— Api?

Dahi berkerut, ia coba untuk tak terkejut. Seharusnya bukan orang yang ia tahu—dan memang bukan, untung saja. Tanpa menunda, media visual itu segera terputar dengan sepotong kejadian dari latar yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Kericuhan. Ketidakselarasan. Suara-suara sumbang dari mereka yang enggan tumbang.

Kobar api menyalak hingga tinggi sekali, membakar semua yang "mereka" kumpulkan di satu tempat itu. Orang-orang terbagi, mereka pucat pasi dan yang menjerit bagai kesurupan hantu. Seakan tak cukup dengan gunungan sampah yang dilemparkan sebelumnya, mereka bergerak untuk membakar diri di dalam api, melemparkan raga secara sukarela, dengan mengucap rangkaian kata tak jelas bagai sebuah mantra.

Satu disusul lainnya. Sisanya menyeret yang pucat dan pasi mukanya. Sebagian menari-nari dengan api di sekujur badan, menengadah, menyujudkan diri, seolah mengagungkan dan menyembah sesuatu yang tak lagi kasat oleh mata, atau sesuatu yang hanya ada dalam pikiran mereka.

Tetapi, di tengah huru-hara dan perkara, temuannya ialah mereka sama-sama mengucap mantra, entah sebagai mantra atau wasiat tak bermakna.

"...!"

Halilintar, si pemilik iris merah penuh keji itu, sesaat menatap jeri. Sekilas menjalar pula rasa ngeri.

Kerisauan yang menyebabkan horor.

Keresahan yang membagikan teror.

A total mess of a highly raised furor.

Maka ia menutup pesan itu dengan potongan kejadian yang masih terbayang-bayang dalam ingatan, lantas beranjak dari sana. Setengah mual, setengah mati menahan agar tak menyambar orang-orang dengan rasa sakit. Lalu demi menahan semua itu, Halilintar kembali mengenakan jubah hitam, memilih kembali menyatu bersama puing-puing bangunan, berpindah secepat kilat dari lokasi kejadian penuh demonstran.

Setelah sebelumnya ia membalaskan pesan,

["Kita mundur. Waktunya tidak tepat."]

Kemudian menyusul selarik pesan lainnya,

["Demonstrannya adalah mereka yang terkena otoritas baru."]


FIN


arcane

(ɑːʳkeɪn ) adjective. Something that is arcane is secret or mysterious. [formal]


road to …

XXXXXXXXXXXXXXXXX (?)

—coming soon—