Maaf maaf maaf seribu maaf! Aku memang author yang tidak bertanggung jawab T_T. Pasti menyebalkan membaca cerita yang berhenti di tengah tengah, aku tau. Mohon maaaaaafff! Tapi aku punya alasan kenapa bisa bisa terhenti begitu. Karna internet! Hahaha, modem uda habis pulsanya dan aku terlalu sibuk dengan sekolah untuk mengisi pulsa modemku. Akhirnya setelah lama aku menunggu hari ini tiba juga! Holliday! Dan aku langsung membeli kartu baru untuk modem. Liburanku beberapa hari aja sih. Tapi aku usahakan akan update secepatnya. Aku planning update 1 kali sehari, tapi aku gak bisa janji /
Untuk readers yang menunggu cerita membosankan ini( Itupun jika ada), ini lanjutannya :D
Air
Chapter 4
Disclaimer: J.K Rowling owns Harry Potter world. End of story.
"Jade Vine atau nama lain Strongylodon macrobotrys adalah bunga yang cukup langka di dunia sihir. Bunga ini berhabitat di Hutan Terlarang, sehingga lebih banyak dapat ditemukan disana. Warna bunga bisa bervariasi dari hijau kebiruan sampai hijau mint. Spesies ini telah terbukti sangat sulit untuk berkembang biak, dan dianggap sebagai spesies yang terancam punah akibat perusakan habitat dan penurunan penyerbuk sihir. Selain itu bunga ini juga cukup sulit untuk ditemukan. Ini adalah tugas kalian kali ini, "
Neville longbottom mengernyitkan keningnya kemudian mengangkat tangannya dengan sedikit ragu, " Jika sulit ditemukan, bagaimana kita menemukannya, profesor?"
Mata Profesor Sprout berkeliling di seluruh ruangan, " Ada yang bisa menjawab? ". Sebuah tangan kurus terancung ke udara dan Prof tersenyum kecil seperti sudah menduganya.
Hermione dengan antusias menjelaskan, " Dari warnanya. Karna Jade Vine adalah bunga menjelang musim dingin ia akan berganti warna menjadi lebih terang. Seperti contohnya kuning, merah, dan orange. Dan jika ia dirawat dengan baik, warnanya akan konsisten tidak berubah dan ia dapat hidup sampai akhir musim semi. Sebagian dari mereka akan mati dan sebagian lain akan pura pura mati, mengkerut ditanah dan berbaur dengan jamur atau tumbuhan sekitarnya. Ia dapat hidup kembali di musim dingin berikutnya. Maka dari itu Jade Vine disebut sebagai Bunga Abadi, jika dirawat dengan baik ia dapat hidup selamanya, bahkan ketika penggantian zaman, " semua kata kata itu terluncur lancar dari mulutnya seperti ditumpahkan dari buku di dalam kepalanya.
" Bagus sekali Ms. Granger. Sekarang saya akan memberi ujian praktik kepada kalian untuk menemukan bunga ini sendiri. Ingat, tanaman ini langka, mungkin hanya ada kurang dari 10 di hutan terlarang. Jadi ujian atau tugas ini adalah pacuan siapa yang paling dulu menemukannya. Untuk yang tidak menemukannya, kalian bisa ikut ujian teori di kelas 1 minggu lagi, "
" Buang buang waktu dan tenaga, lebih baik langsung ujian teori," dengus Draco malas.
" Untuk yang menemukannya langsung mendapat Outstanding. Batas waktu kalian adalah satu minggu untuk menemukannya. Kalian akan bekerja dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari dua orang. Segera tandain tumbuhan kalian jika kalian menemukannya dengan dua tongkat sihir kalian dan lapor ke saya, " terang profesor.
Ravenclaws dan Hermione mengangguk paham. Slytherins mengeluh. Gryffindors dan Hufflepuffs hanya terdiam.
" Oke. Saya akan tentukan patner kalian sekarang,"
Harry dan Ron berbisik bisik sejenak lalu memutar kepala mereka kebelakang untuk melihat Hermione. " Hermionee," panggil mereka manja dengan senyum yang penuh arti.
" Apa?" Tanya Hermione.
" Kita-er-kurang dalam bidang Herbiologi kau tau?" kata Ron. " Aha?" Hermione mengangkat sebelah alisnya. " Bisakah kau bantu kita? Please," kata Ron dengan tatapan memelas. Hermione menghela nafas, " Baiklah. Nanti kita bertemu disana. Dan jika aku sudah menemukan Jade Vine ku, aku akan membantu kalian,"
Raut wajah Ron dan Harry berubah semangat seketika, " Benarkah? Thanks Hermione.. kau yang terbaik! Nanti kita akan menraktirmu butterbeer, " Ron memamerkan set giginya dengan senyumnya.
" Dan semua pasties yang kau mau, " tambah Harry. Ron menyenggol Harry dengan sikunya, " Hey, itu tidak ada dalam kesepakatan kita tadi, " protes dia. Kedua laki laki itu saling menatap dengan bahasa isyarat yang mereka berdua saja yang tahu.
Hermione menahan tawanya melihat ekspresi mereka, " Kalian ini-"
" -dan Mr Malfoy akan berpasangan dengan Ms Granger ,"
Draco dan Hermione langsung memalingkan kepala saling menatap dan segera memalingkan muka masing masing dengan pandangan jijik.
Draco bangkit dari kursinya dan berjalan beberapa langkah mendekat ke Profesor Sprout, " Profesor, anda tidak serius memasangkan Slytherin dengan Gryffindor,bukan?"
" Tentu saja saya serius. Bukan hanya kau Slytherin yang berpasangan dengan Gryffindor, Mr. Malfoy, begitu juga dengan Mr. Zabini dan Ms. Patil,"
Blaise yang sedari tadi tidak memberikan perhatian karna sibuk mengobrol dengan gadis gadis Ravenclaw, terkejut "Hah? Aku berpasangan dengan siapa?" " Dengan Patil," bisik Pansy sambil cengegesan.
Blaise mengumpat dan poin Slytherin langsung dikurangi Proffesor. " Ada keluhan lainnya?" Tanya Prof santai. " T, tidak professor," jawab Blaise.
Proffesor mengalihkan pandangannya ke Draco yang menatap tajam padanya. Draco menghela nafas kesal lalu menendang meja di sampingnya dan berjalan kembali ke tempatnya.
Hermione memutar bola matanya.
Ini akan menjadi seminggu yang panjaang.
Hermione berjalan cepat menuruni tangga. Ia tersenyum singkat kepada Lavender ketika ia melewati belokan ketiga setelah menuruni tangga. Ia sempat menyenggol beberapa anak Slytherin ketika ia berjalan begitu terburu-buru, dan tentu saja mereka tidak senang. Mereka mengumpat pada Ketua Murid tersebut, walaupun Hermione akan dengan senang hati memotong poin Slytherin, namun ia pikir ia terlalu sibuk untuk melakukannya sekarang.
" Dasar Mudblood kotor!" tambah perempuan blonde itu lagi ketika Hermione tidak menghiraukannya dan hendak melewatinya.
Benarkah? Hei. Itu hanya sebuah kalimat pendek.
" 10 poin dari Slytherin," Hermione tersenyum pada gadis itu lalu segera melewatinya.
Di depan ia menemukan kelas yang dicarinya, dan di depan kelas itu berdiri dua orang laki- laki yang sedang berbicara. Salah satunya adalah orang yang dicarinya. Finally!
Hermione berjalan mendekati mereka. Ketika Snape menyadarinya, ia menatapnya dengan sinis.
" Maaf menganggu profesor, bisakah aku berbicara dengan Draco Malfoy?"
Dan Draco menampakkan ekspresi jijik yang tak bisa diungkapkan dengan kata kata. Hermione ingin sekali menampar wajahnya.
Snape kembali menatap Draco, " Well- Mr. Malfoy, kurasa Ms. Granger mempunyai urusan denganmu. Aku akan menemuimu di kantor besok pagi. Untuk- melanjutkan perbincangan kita," dengan itu Prof Snape meninggalkan mereka berdua.
Draco mengangguk kecil padanya. Dan ketika ia kembali berbalik menghadap Hermione, ia mengernyitkan keningnya, " Apapun maumu, Mudblood, lebih baik buat itu cepat karna aku tak bisa menahan agar isi perutku tidak keluar dengan berada lama lama di dekatmu"
Hermione menatapnya tak percaya. Orang ini- ORANG INI!
Tarik nafas Hermione.
Hermione mencarinya hampir satu jam. Berjalan cepat kesana kemari, hingga kakinya perih. Namun ia terus mencarinya. Hingga akhirnya ada satu gadis Gryffindor yang mengaku melihatnya di depan kelas Ramuan sedang berbicara dengan Snape. Tapi dia- menjadikan Hermione sebagai satu satunya orang bodoh yang peduli dengan tugas ini!
Hermione menarik nafasnya lagi, " Malfoy, kita ada tugas untuk mencari Jade Vine, ingat?"
" Tidak,"
" Well- sekarang sudah kuberitahu."
" Jadi?"
Godric! " Baiklah malfoy, aku ingatkan lagi bahwa tugas ini, Profesor membuat kita berpasangan-"
Draco mengendus.
" PATNER. Ia menjadikan kita patner. Jadi aku harap kau bisa sedikit mengerti, walaupun aku tak suka ini- benci malahan,"
" Jika kau membencinya, tak perlu mengerjakannya, Granger. Dengan begitu lebih mudah kan? Aku juga tak perlu menderita mual dan sakit perut dengan berada di dekatmu,"
" Aku tak peduli apakah kau mau nilaimu Outstanding atau tidak malfoy, tapi aku mau. Dan aku takkan bisa mendapatkannya jika tidak mengerjakan tugas ini," Tarik nafas, buang nafas, Hermione.
" Tidak peduli, " Draco melipat tangan di depan dadanya dengan santai, " Aku lebih baik mendapat nilai E atau A di ujian teori daripada harus menghabiskan waktu di ujian praktek bersamamu, "
Dahi Hermione mengkerut, " Aku tak mau E atau A, "
Draco memutar matanya kemudian menatap ke arah lorong dengan bosan. Hermione menyipitkan matanya " Aku takkan membiarkanmu berbuat semena mena. Kalau kau tidak mau bekerja, aku akan kerja sendiri, tapi aku akan melaporkan dulu kepada professor bahwa kau menolak mengerjakannya. Bagaimana?"
" Terserah,"
" Baik. Itu maumu. Jangan bilang aku belum memperingatkanmu. Ujian ini mempengaruhi kelulusan. Tapi jika kau mau satu tahun lagi di Hogwarts, terserahmu,"
Hermione memutar badannya dan hendak pergi detik detik itu Draco berpikir cepat.
" Sialan, Granger. Kau ingin sekali ya berduaan denganku? Baiklah, kita pergi. Asal kau bisa menutup mulut besarmu untuk tidak memerintahku,"
Yay! Believe me, aku senang sekali akhirnya Draco dan Hermione akan mulai bekerja di Forbidden Forest. Kisah mereka akan dimulai. Hohoho. Aku suka sekali menulis tentang mereka, apalagi di hutan terlarang. Please review!
