Shinobi of Tempest

Bab 07 : Majin Gelmud.

Setelah sekian lama mengawasi dari atas langit, Naruto, melihat seorang Lizardman dikepung para Orc dan nampak tengah kesulitan. Melihat itu Naruto yang merasa ingin mencoba kekuatannya langsung mengirim bangau kertas yang diberikan segel Hirasishin melesat ke arah para Orc yang mengepung gadis Lizardman.

Lalu dalam hitungan detik bangau kertas itu sudah ada di di hadapan Orc yang ingin mengeksekusi Lizardman wanita itu dan dalam sekejap mata, kilatan cahaya berwarna kunig muncul. " Kawazu Kumite!" seru Naruto dan seketika tinju super kuat dari Naruto yang berbalut energi alam menghantam armor putih yang dikenakan Orc, hingga membuat Orc itu terlempar dan Orc-Orc yang lain juga kaget dengan kejadian itu. Tak sampai di sana saja. Naruto juga mengirim puluhan bangau kertas ke arah mereka.

Setelahnya Naruto membuat bunshin dan setelahnya Naruto mengeluarkan bola chakra padat di tangannya yang dikelilingi bola-bola chakra lain dan yang ditengah memiliki bilah shuriken angn yang berputar mengitarinya. Lalu sang bunshin menghilang dalam kilatan cahaya kuning sambil berseru.

" Hiraishin Shikku Senpu Senko! Rendan Zeroshiki! " seru bunshin Naruto yang menghilang dari satu bangau keras ke bangau kertas yang lain sambil menghajar para Orc di dekatnya secara cepat dan bertubi-tubi dan hingga diakhir serangannya, bunshin Naruto menteleportasi salah satu Orc langsung ke hadapan Naruto. Nruto yang Aslipun menghantamkan jutsu rank S yang sudah ia siapkan. " Senpo Wakusei Rasenshuriken! " seru Naruto sambil menghantamkan Rasen Shuriken yang dikelilingi bola-bola Rasengan di sekitarnya dan membuat Orc tadi terlempar kembali ke barisan Orc dan dipukuli dan sedang berusaha berdiri. Lalu diakhiri dengan ledakan super besar dari jutsu yang menyeret tubuh Orc tadi. Ledaan angin super tajam yang bisa memotong dan menghancurkan cell-cell tareget. ledakan pusaran angin itu membumbung tinggi ke langit membuat kawah dttanah seluas 50 meter.

Hal itu membuat gadis Lizardman kaget dengan apa yang terjadi dihadapanya. Tak lama setelahnya Souei muncul di hadapan Naruto. "Jurus yang hebat Naruto- dono, tapi seharusnya kau tak usah turun tangan, karena aku bisa menangani para Orc itu dengan cepat.

Naruto yang mendengar perkataan Souei langsung menjawab. "Aku, hanya ingin menguji kemampuanku saja."

Tak lama setelah pertempuran berakhir, Rimuru bersama rombongannya tiba di lokasi. Rimuru tampak kebingungan saat melihat medan yang kosong dari para Orc. "Eh? Mana Orcnya?" tanya Rimuru, tidak melihat satu pun dari mereka di sekitar.

Souei, yang berdiri di dekat Naruto, dengan tenang menjawab, "Rimuru-sama, pasukan Orc sudah dimusnahkan oleh Naruto-dono."

Gobta, yang baru saja tiba dan tampak antusias untuk bertarung, mengeluh, "Are, harusnya sisakan beberapa agar kami juga kebagian."

Naruto hanya tersenyum mendengar keluhan Gobta dan berkata, "Aku minta maaf, aku terlalu bersemangat."

Rimuru tertawa kecil mendengar jawaban Naruto, "Yah, tak apa. Yang penting kita sudah aman. Tapi lain kali, coba tahan sedikit ya, Naruto. Biar kita semua bisa ikut bersenang-senang."

Naruto mengangguk dengan penuh pengertian, "Tentu, Rimuru. Akan kuingat itu." Suasana kemudian menjadi lebih ringan, dengan semua orang merasa lega bahwa ancaman sudah teratasi, dan mereka bisa kembali fokus pada misi mereka berikutnya.

Benimaru, yang penasaran dengan bagaimana Naruto berhasil memusnahkan para Orc begitu cepat, akhirnya bertanya, "Bagaimana caranya kau bisa memusnahkan mereka?"

Naruto, dengan nada santai tapi penuh keyakinan, menjawab singkat, "Cabikan angin tajam yang berputar dengan kecepatan 9000 mach."

Penjelasan itu membuat semua orang yang mendengarnya tertegun. Mereka mencoba membayangkan betapa dahsyatnya kekuatan yang dikeluarkan Naruto, hingga angin yang dihasilkan bisa bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, mencabik-cabik apa pun yang ada di jalurnya.

Benimaru mengangguk pelan, kini mengerti betapa kuatnya jutsu yang digunakan Naruto, sambil memandang kawah besar yang ditinggalkan oleh serangan tersebut. "Luar biasa," gumamnya, merasa kagum dengan kekuatan shinobi dari dunia lain itu.

"Ah sudahlah, kalau begiu," ucap Rimuru sambil menghampiri gadis dari kaum Lizardman dan mengulurkan tangannya, "Bangunlah, kami sudah tiba, aku Rimuru Tempest," ucap Rimuru sambil tersenyum.

Mendengar nama orang yang ada di hadapannya, gadis Lizardman itu bersujud di hadapan RImuru. "Saya punya permintaan. Tolong! Selamatkan Ayah saya, Kepala Desa, dan Kakak saya, Gabiru."

Rimuru nampak menatap ke arah gadis itu dengan datar, "Kamu adiknya Gabiru?"

"Ya," jawab gadis itu sambil terus bersujud.

"Apa yang terjadi?' tanya Rimuru lagi.

Kakak saya, Gabiru, mengambil alih komando dan menahan Kepala Desa. Kakak saya ingin melawan mereka degan kekuatan Militer sendiri. Tapi, Kakak terlalu meremehkan Orc Lord, dan kalau dibiarkan Lizardman akan musnah. Ayah saya melihat celah dan membiarkan saya lari. Karena ini sangat mendadak, saya sangat sadar kalau ini adalah permintaan yang egois. Akan tetapi, kepada Anda yang sampai dilayani oleh monster kuat, Saya memohon kebaikan Anda!" seru gadis Lizardman sambil terus bersujud. "Aku Mohon!" seru gadis Lizardman berkali-kali.

Akhirnya Shion berinisiatf untuk mendekati gadis Lizardman itu untuk duduk. "Ternyata kamu tahu cara menghormati Rimuru- sama. Dengan ini aku yakin kau adalah orang yang berpotensi."

"O-oi... Shion," ucap Rimuru yang melihat SHion mulai bertindak sendiri lagi.

Namun, Shion tidak mendengarkan, ia langsung menyuruh Lizardman wanita itu untuk berdiri. "Berdirilah. Sesuai harapanmu, Lizardman pasti terselamatkan!"

Rimuru nampak ragu untuk menghentikan Shion, yah meskipun Rimuru itu kuat dia memiliki masalah pada kepercayaan dirinya. Rimuru juga sangat berhati-hati, yang mana hal itu membuatnya tidak mau asal-asalan dalam bertindak.

"Terima kasih, Terima kasih, Terima kasih!" seru gadis itu sambil membungkuk beberapa kali.

Naruto yang melihat hal itu, hanya diam saja, ia kemudian berjalan menghampiri Rimuru. "Rimuru, kau dan pasukanmu bergeraklah menuju medan perang, bersama Souei juga, aku akan mengamankan keluarga Lizardman secepatnya," ucap Naruto yang menghilang dalam kilatan kuning. Yah rupa-rupanya. Naruto secara diam-diam melihat ingatan dari gadis Lizardman itu dan mengirim burung kertas berkecepatan tinggi dan membawa segel Hiraishin menuju lokasi dari kepala desa Lizardman ditahan.

Setelahnya dalam sekejap mata, Kepala desa dan beberapa Lizardman yang terkurung dipenjara terkirim ke tempat gadis Lizardman itu, "Aku sudah membawa keluargamu kemari dan selanjutnya aku akan pergi ke medan perang. Ah iya, tuan Lizardman, tak perlu berterima kasih sama sekali, karena putrimu sendiri sudah berujud meminta maaf atas ketidak sopanan Gabiru pada tuanku Rimuru sebelumnya, jadi anggap saja ini impas."

Setelah mengucapkan itu Naruto menghilang dalam kilatan cahaya kuning menyusul Rimuru dan yang lain di medan perang. Sedangkan di sisi lain hutan. Ada dua orang bertopeng yang sedang mengawasi peperangan antara Orc Lord dengan Lizardman dan tertawa melihat hasilnya di kristal sihirnya.

"Bagus-bagus!" seru seseorang dengan topeng ekspresi tertawa menari-nari kegirangan. "Semuanya lancar sekali. Ya Gelmud?" ucapnya lagi.

"Umu," tanggap seorang pria bertopeng burung dengan pakaian serba putih dan memakai tongkat bangsawan, ia juga terlihat menggenggam kristal sihir yang memperlihatkan hasil pertempuran.

"Rencananya berjalan dengan lancar, ya" tanya pria dengan topeng tertawa lagi.

"Anakku akan segera menguasai hutan ini. Dengan begitu ambisi ku ..." belum selesai Gelmud berbicara, sebuah cahaya berwarna hijau muncul dan suara seseorang mengintrupsi mereka.

"Pembicaraan itu cukup menarik," ucap seorang gadis yang tubuhnya memiliki sulur tanaman, ia memiliki rambut berwarna hijau, dengan gaun putih panjang, ia adalah Treyni.

"Siapa?!" seru kaget pria dengan topeng ekspresi tertawa.

"Namaku adalah Treyni. AKu tidak bisa mengabaikan kejahatan terhadap hutan ini," ucap Treyni yang mulai mengeluarkan hawa mengancam dengan tatapannya.

"Ini sangat buruk, Tuan Gelmud. Dia adalah penjaga hutan, Dryad," ucap panik pria dengan topeng badut yang memiliki ekspresi tertawa.

"Apa?" Gelmud nampak tidak percaya kalau kegiatan mereka tercium oleh Dryad.

"Karena telah mencemari hutan, akan aku basmi kalian." ucap Treyni.

"Haaaaah?!" seru tak percaya Gelmud.

" Pemanggilan Roh. Sylphide!" seru Treyni dan dengan Masouku dan aura alam yang ia keluarkan, terpaggilah roh penguasa angin yang mempunyai wujud seorang gadis berambut pirang bersayap peri.

"Tunggu tunggu tunggu dulu! Bukankahkah ini terlalu mendadak?!" protes pria topeng badut itu sambil berjalan mundur bersama Gelmud.

"Penghakiman telah tiba.Berdoalah atas dosa kalian. Aerial Blade! " seru Treyni sambil mengarahkan tangannya kedepan. Sylphide pun mulai bersenandung dan angin-angin tajam mulai berhembus menyerang Gelmud dan Pria bertopeng badut.

Namun, mereka berdua dengan cepat melindungi diri mereka sendiri dengan barier sihir dan melarikan diri setelah melempar bom asap. Meskipun tangan dari pria bertopeng badut itu sempat terpotong karenanya. Melihat lawannya melarikan diri, Treyni hanya bisa diam dan berharap Rimuru bisa menyelesaikan sisanya.

Di Medan perang terlihat, kini Gabiru terdesak karena melawan Orc degan armor hitam dan bersenjata kapak, ia adalah Jendral Orc.

"Vortex Crash!" seru Gabiru sambil melemparkan tombak Trisulanya yang langsung dilapisi elemen air yang sangat kuat.

Namun, hal itu bisa ditahan dengan mudah oleh Jendral Orc, llu ia memberikan serangan balasan, dengan menyerukan nama jurusnya, "Chaos Eater!" seru Jendral Orc, seketika aura gelap berbentuk sepertiular bergerak menyerang Gabiru. Gabiru yang melihat itu terus bertahan dengan tombak miliknya. Meskipun harus terbanting dan merasakan kalau lawan yang ia hadapi benar-benar tidak bisa ia kalahkan.

"Gabiru- sama!" seru semua Lizardman yang merupakan, bawahan Gabiru yang khawatir akan keselamatan tuan muda mereka.

Sementara itu diatas langit, terihat ada Naruto dan Rimuru yang sedang terbang di udara, Rimuru terbang menggunakan sayap Gian Bat, sedangkan Naruto terbang menggunakan sayap malaikat kertas yang merupakan teknik bawaan dari Konan yang ia pinjam.

"Cara yang unik untuk terbang. Tapi, Naruto, untuk apa tadi sebelumnya kau memanggil burung monster jika kau bisa terbang dengan caramu sendiri?" tanya Rimuru.

Naruto hanya tersenyum mendengarnya dan menjawab, "Rimuru, terkadang seorang pria ingin memamerkan apa yang ia punya pada temannya bukan, jadi anggap saja aku juga begitu," balas Naruto.

"Eeeeeeeh... di saat seperti ini kau masih ingin pamer," ucap tak percaya Rimuru.

Naruto hanya tersenyum dan mengarahkan pandangannya ke bawah dan melihat Gobta yang menyelamatkan Gabiru bersama Rangga yang merupakan tunggangan Rimuru sebelumnya.

"Hei, Naruto. Kalau boleh tahu, kemana hewan panggilanmu sebelumnya?" tanya Rimuru.

"Aku menugaskannya untuk melindungi gadis Lizardman, kepala desa Lizardman dan pengikut mereka yang setia, agar tidak tertangkap dan menjadi sandra," balas Naruto.

"Ah begitu, kau sepertinya orang yang berpikiran kedepan rupanya. Dan Naruto, kalau boleh tahu, apakah ada gadis yang menarik perhatianmu di desaku?" tanya Rimuru.

"Apakah ini semacam basa-basi orang tua yang ingin menjodohkan anaknya pada temannya hum?" tanya Naruto.

"Ahahahaha, aku hanya tidak ingin kau berakhir sendirian, jadi setidaknya aku ingin mencarikan pasangan setelah masalah ini selesai sebagai bayaran atas segala jasamu sekaligus itu bisa jadi alasan untukku menahanmu, karena kau merupakan salah satu aset terbaik desa dalam sektor pertanian."

"Kau jujur sekali," ucap pelan Naruto, "Tapi aku tidak punya niat menikh dengan monster," balas Naruto.

"Eh yang benar saja? Bukankah mereka cantik-cantik?" tanya Rimuru.

"Iya mereka cantik, tapi ... umur mereka lebih panjang dariku, selain itu ketika punya anak, saat aku memberikan nama pada anakku, energiku akan langsung hilang setengahnya. Bisa-bisa aku mati hanya karena memberikan nama pada anakku sendiri," balas Naruto.

"A... Kehawatiran yang masuk akal. Tunggu jangan bilang kalau kau sebenarnya. selama ini pura-pura tidak peka akan perasaan Reika padamu?" tanya Rimuru sambil menunjuk Naruto.

Naruto langsung menepis tangan Rimuru, "Berisik, aku tidak mau mendengar apapun mengenai percintaan. Selain itu, lihatlah pertempuran mulai seru," ucap Naruto sambil menunjuk ledakan-ledakan bola api hitam yang berasal dari amukan para Kijin bawahan Rimuru. Ada juga Orc yang tercincang jadi potongan kecil oleh benang-benang tajam yang merupakan kemampuan dari Souei.

Lallu Shion yang merupakan Asisten Rimuru dari ras Kijin, langsung menebas dan memotong para Orc dengan pedang besar miliknya. ahkan hanya dengan satu ayunan vertikal semua musuh di hadapannya hancur tak bersisa karena gelombang kejut yang keluar dari ayunan pedangnya yang sangat kuat dan bercampur dengan energi Masouku.

"Rimuru- sama!" seru Shion sambil melambaikan tangan ke arah Rimuru yang ada di samping Naruto.

"Huaa, aku tidak akan mau membuat masalah pada Shion," ucap Rimuru.

Naruto hanya diam untuk beberapa saat, ia kemudian melihat Hakurou yang bergerak dengan kecepatan yang melebihi kecepatan Raikage dan memenggal kepala para Orc.

"Waaah, sepertinya para Kijin benar-benar aset berharga dalam perang ini, iyakan Naruto," ucap Rimuru.

Naruto yang mendengar itu hanya mengangguk dan memasang ikat kepala Konohanya kembali. Lalu dilanjutkan dengan bola chakra yang berputar dan dikelilingi bilah shuriken angin yang berputar dengan kecepatan tinggi, Naruto memadatkan energi rasen Shuriken itu hingga hanya sebesar bola tenis. Namun, energi yang terkandung dalam jutsunya memiliki himpunan energi sebesar satu juta Joule yang ditekan dan dipadatkan sepadat-padatnya.

Hal itu membuat Dimensi ruang bergetar cahaya disekitar bola rasenshuriken mulai membengkok dan bias, Rimuru nampak terus memperhatikan jutsu yang ada di tangan Naruto dengan skill Daikenja miliknya yang menganalisa seberapa besar kekuatan yang dimiliki bola energi itu dan bagaimana cara kerjanya.

"Ini adalah, Rasenshuriken terkuat yang aku miliki," gumam Naruto dengan pelan, setelah itu Naruto mulai meniupkan racun dari mulutnya ke rasenshuriken miliknya hingga membuat pusaran chakra angin itu terselimuti kabut ungu dengan kandungan racun yang sangat mematikan. "Senpo Fuuton Rasenshuriken Daibakuha!"

Setelah menyerukan nama jutsunya. Naruto melemparkan Rasenshuriken beracun itu ke arah kumpulan Orc yang paling belakang dan dekat dengan Orc Lord. Seketika Ledakan angin super besar dengan pilar Tornado racun setinggi 1 km, membuat para Orc yang berada di 500 meter di dekat ledakan Rasenshuriken terlempar keudara dan tertarik ke pusat ledakan dan dicabik-cabik dengan angin tajam berkecepatan tinggi dan jika mereka memiliki Regenerasi masih ada racun yang menyerang imunitas di dalam pusaran angin itu.

Naruto dan Rimuru mengawasi dari udara saat tornado beracun yang dihasilkan oleh Rasenshuriken Daibakuha yang sedikit diberikan racun ular Orochimaru , menciptakan kekacauan di medan perang. Orc yang terjebak di dalamnya tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup; mereka tercabik-cabik oleh angin tajam dan diracuni tanpa ampun. Efek destruktifnya begitu kuat hingga menciptakan celah besar di tengah pasukan Orc yang awalnya tak terhitung jumlahnya.

Rimuru yang terbang di samping Naruto tampak terpana dengan skala kehancuran yang ditimbulkan oleh jutsu tersebut. Dengan nada kagum, dia berkata, "Naruto, teknikmu benar-benar di luar dugaan. Jika terus begini, kita bisa menyelesaikan perang ini lebih cepat dari perkiraan."

Naruto hanya mengangguk sambil tetap fokus pada pertempuran di bawah mereka. "Rimuru, kita harus memastikan Orc Lord tidak punya waktu untuk beregenerasi. Kita tidak bisa meremehkan kekuatannya," jawab Naruto dengan nada serius.

Rimuru memahami kekhawatiran Naruto. Meskipun pasukan mereka sedang mendominasi pertempuran, Orc Lord masih menjadi ancaman besar yang harus ditangani dengan hati-hati. "Baiklah, aku akan memastikan kita tidak memberi Orc Lord waktu untuk beristirahat," ucap Rimuru sambil terbang lebih rendah untuk memberikan perintah kepada pasukannya.

Sementara itu, Gabiru yang terluka parah mulai merasakan keputusasaan. Meskipun dia berusaha sekuat tenaga, perlawanan melawan Jenderal Orc terlalu berat baginya. Namun, sebelum Jenderal Orc bisa menyerang Gabiru lagi, sebuah kilatan cahaya kuning muncul, dan dalam sekejap mata, Naruto sudah berdiri di depan Gabiru, melindunginya.

Naruto menatap tajam Jenderal Orc itu, dan tanpa membuang waktu, ia menciptakan klon bayangan. Klon-klon itu segera menyerang Jenderal Orc dari berbagai arah, menggunakan teknik Kawazu Kumite dan kombinasi serangan cepat lainnya untuk menekan Jenderal Orc.

Dengan serangan yang datang dari segala arah, Jenderal Orc terdesak dan kehilangan keseimbangan. Naruto asli, yang berdiri di tengah, segera memanfaatkan momen ini untuk menyelesaikan pertempuran. Ia mengangkat tangannya, dan sebuah Rasengan besar mulai terbentuk, tetapi kali ini dilapisi dengan energi alam yang mematikan.

"Kau sudah cukup membuat kekacauan di sini. Waktumu sudah habis," ucap Naruto dingin, sebelum melepaskan Senpo: Chōōdama Rasengan yang menghantam Jenderal Orc dengan kekuatan dahsyat, menghancurkan armor tebalnya dan menghancurkan tubuhnya sepenuhnya.

Dengan Jenderal Orc yang dikalahkan, sisa pasukan Orc mulai kehilangan moral mereka. Mereka menjadi lebih mudah dikalahkan oleh pasukan Rimuru dan para sekutu mereka.

Di tempat lain, Orc Lord yang menyadari kehancuran pasukannya mulai marah. Tubuhnya mulai memancarkan aura hitam yang menandakan kekuatan dahsyat yang ia miliki. Namun, sebelum dia bisa melancarkan serangan balasan, Rimuru sudah berada di hadapannya, siap untuk bertarung.

"Ini akan menjadi pertarungan kita, Naruto," ucap Rimuru dengan percaya diri. "Kita harus memastikan dia tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan apa pun yang bisa mengubah jalannya pertempuran."

Naruto tersenyum, "Setuju. Mari kita akhiri ini."

Dengan itu, Naruto dan Rimuru bersiap untuk menghadapi Orc Lord dalam pertempuran yang akan menentukan nasib mereka para monster penghuni hutan Jura dan semua yang tinggal di dalamnya.

Namun, sebelum mereka memulai petarungan ledakan besar muncul diantara Naruto, Rimuru dan Orc Lord, melihat itu Naruto jadi kaget dan waspada, apalagi Sharingan dan Rinnegan, milik Itachi dan Nagato di matanya melihat aliran energi yang besar di dalam kepulan debu itu. Secara visual memang kekuatannya tidak sebesar Madara ataupun Obito Jinchuriki Juubi. Namun, Naruto tetap waspada, karena raw power bukan segalanya dalam pertempuran.

Benimaru, Shion, Hakurou dan Souei berkumpul dibelakang Rimuru dan Naruto, begitu juga Rangga yang menatap tajam sosok yang baru muncul itu, hal ini karena mereka menduga, kalau apa yang ada di hadapan mereka adalah dalang dari semua ini.

Hingga nampaklah, seorang Majin dengan topeng paruh burung atau seperti topeng Dokter Wabah, dengan mengenakan pakaian serba putih.

"Berani sekali kalian mengganggu rencanaku!" seru sosok itu.

"Ah itu ... bukankah kau Tuan Gelmud! Apakah anda ingin membantu kami?!" tanya Gabiru yang mengenali sosok yang telah memberikannya nama.

Naruto memberikan tatapan tajam pada sosok yang dipanggil Gelmud itu, karena Majin itu juga muncul di ingatannya Benimaru, yang penah ia lihat sebelumnya.

Bersambung