Disclaimer; Naruto buatan Masashi Kishimoto

Oregairu buatan Wataru Watari

Warning: YAOI!!! OOC, Typo.

..

.

My student: Saika.

Totsuka Saika, lelaki cantik, terkenal dikalangan perempuan, selalu ditembak oleh lelaki lain karena 'cantik'. Dia terkenal karena menjadi lelaki cantik, dekat dengan semua orang, dan pandai bergaul.

Itulah biodata singkat dari seorang pemuda cantik, berusia delapan belas tahun.

"Ngghh... Ahh..."

"Kau laki-laki, tapi penampilanmu seperti perempuan, sialan."

"Kumohon... Ngh..." Saika menahan tubuhnya, penis kecilnya sudah sangat ereksi dan saat ini sedang di genggam oleh tangan lainnya. "Naruto-sensei... Ngghh..." Penis kecil Saika di kocok pelan oleh pria bernama 'Naruto' itu. Wajah 'cantik' Saika merona hebat dengan napas memburu serta kedua putingnya yang ereksi berat.

Pria bernama Naruto itu menggigit daun telinga Saika. "Salah sendiri kau jadi pemuda cantik." Ia terus mengocok penis kecil Saika dengan lembut.

"Aku keluar!"

Sperma hangat keluar dari penis kecil Saika, tubuhnya langsung merosot ke bawah terduduk lemas, napasnya terengah-engah seolah sedang berlari marathon.

Tubuh telanjang Saika dibanjiri oleh keringatnya, dia mengambil kain yang ada di atas tempat tidur ruang kesehatan itu, kemudian membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya, dia juga tak lupa membersihkan sperma yang berceceran di atas lantai.

Kedua mata Saika melihat pria bernama Naruto itu mulai melepas celana panjang serta celana dalamnya, wajah pemuda itu merona melihat penis Naruto yang berukuran besar, serta berurat sedang mengacung seolah marah pada dirinya.

Mata biru Naruto menatap Saika yang masih terduduk di atas lantai, mata biru itu seolah berkata bahwa Saika harus memasukkan penis Naruto ke dalam mulutnya.

"Anda bercanda kan?"

"Aku belum pernah diberikan sebuah blowjob dari seorang 'siswa', beberapa siswi disini sering memberikan aku blowjob."

Saika yang mendengarnya pun langsung meneguk ludahnya secara kasar, dia mendekat ke penis Naruto, tangannya terangkat untuk menyentuh benda itu. Saika pun menggenggam penis Naruto, dia merasakan betapa kerasnya penis Naruto.

Saika membuka mulutnya, lidahnya menjulur keluar, kemudian ia mulai menjilati ujung penis Naruto, tangan mungil Saika bergerak maju mundur di batang penis Naruto.

Pria yang menjadi guru Saika itu menggigit bibir bawahnya merasakan benda lunak itu membasahi penisnya. Naruto memegang rambut putih Saika. "Kau pintar sekali, apa kau pernah memberikan blowjob pada seseorang?"

Saika menggeleng pelan, dia masih menjilati penis Naruto.

"Benarkah? Kau tak berbohong?" Saika mengedipkan matanya beberapa kali tanda dia tak pernah memberikan blowjob pada siapapun. "Tapi kenapa kau mahir sekali?"

Saika menghentikan jilatannya, dia tak memperdulikan perkataan Naruto, dan mulai memasukkan penis Naruto ke dalam mulutnya.

Sluurrpp!*

Naruto yang mendengar itu semakin meremas rambut Saika, pemuda cantik itu semakin menyedot penis Naruto. "Geh!" Naruto terus menggigit bibir bawahnya merasakan sedotan yang diberikan oleh Saika.

Saika menggerakkan kepalanya maju mundur, dia sesekali menjilati batang penis Naruto, lalu memainkan buah zakar pria itu. Saika terus mengocok penis Naruto.

"Telan semua!"

Naruto pun mencapai klimaksnya dengan penis yang berada di dalam mulut Saika, pemuda cantik itu mau tak mah harus menelan semua sperma yang Naruto semprot.

Saika menarik mulutnya, dia menjulurkan lidahnya dengan cairan putih kental Naruto yang keluar dari mulutnya, Saika berhasil menelan sebagian sperma Naruto, namun wajahnya malah tertutupi oleh cairan Naruto karena pria itu belum selesai mengeluarkan semuanya.

"Ugh, sial, enak sekali." Ada perasaan bangga di dalam hati Saika karena bisa memuaskan gurunya itu. Naruto pun mengambil kursi, dia duduk di kursi tersebut dengan senyuman puasnya. Namun, penisnya masih setengah ereksi.

Naruto menarik Saika untuk duduk di atas pahanya, pria itu menyeringai saat melihat wajah Saika yang merona hebat. Penis Naruto menyentuh penis kecil Saika, membuat batang penis Naruto semakin ereksi. "Kau laki-laki, tapi tubuhmu seksi seperti seorang perempuan." Kedua tangan Naruto memegang pinggul Saika, kedua tangan tersebut merambat hingga ke pantat Saika.

"Hnngggh..."

Naruto meremas lembut pantat Saika, dia kemudian mendekatkan bibirnya ke leher Saika, memberikan beberapa bercak merah di leher tersebut, Naruto juga mulai menjilati leher Saika.

"Sensei... Hnngg..." Saika merasakan bila puting susu serta penisnya ereksi, tubuhnya bergetar tatkala ciuman Naruto turun ke putingnya.

Pria pirang itu menggigit pelan puting Saika, kemudian kembali menjilatinya.

"Hnngghh ahh..."

Kedua tangan Naruto yang tadinya meremas pantat Saika, kali ini mulai memainkan puting susu Saika, dia mencubit pelan puting itu, merabanya dengan pelan, lalu melahap puting Saika.

"Sensei... Angghh..."

Naruto menarik dirinya, dia mengangkat tubuh Saika, kemudian mengarahkan penisnya ke lubang milik Saika. "Bersiaplah!"

"Hngg..." Saika mengangguk kecil, dia meneguk ludahnya dengan susah payah, penis besar Naruto mulai menusuk pantatnya, Saika memegang bahu lebar Naruto dan meremasnya. Pinggulnya yang ramping itu turun ke bawah, sementara penisnya semakin ereksi. "Anngghhh ahhh!" Penis Saika mengeluarkan spermanya sesaat setelah penis Naruto masuk semua ke dalam tubuh Saika.

"Woah, kau sudah keluar saja."

Saika memeluk Naruto setelah dia orgasm, ia mengambil napas sebanyak mungkin namun penisnya masih ereksi walaupun sudah keluar.

"Aku belum keluar loh." Naruto memegang kedua pipi Saika, dia menatapnya lembut, sebelum pada akhirnya mencium bibir Saika.

Pemuda itu menerima ciuman tersebut, dia membalasnya dengan cara mengeratkan pelukan yang dia berikan pada Naruto, Saika pun menggerakkan pinggulnya naik turun, penis kecilnya bergesekan dengan perut sixpack Naruto.

Naruto menghentikan ciumannya, dia melihat Saika yang tengah memenjamkan kedua matanya sembari menggerakkan pinggulnya. Pria pirang itu merasakan deru napas yang keluar dari mulut Saika.

Kedua tangan Naruto bergerak ke dada Saika, dia mengelusnya pelan, lalu memainkan kedua puting susu Saika. Naruto merasakan jika tubuh Saika bergetar saat pinggulnya bergerak naik turun.

"Angghh... Ahhh... Ngghh..."

Naruto mengangkat tubuh Saika, kemudian membawanya ke ranjang ruang kesehatan. Kedua mata birunya menatap Saika yang tengah mengambil napas, dadanya naik turun, lalu penis kecil Saika masih berdiri tegak.

Naruto pun merentangkan kaki Saika, dia mendorong penisnya ke dalam anus Saika, Naruto merasakan jepitan yang kuat di dalam anus Saika. Dia mendesis nikmat saat penisnya keluar masuk di dalam sana.

Naruto memutar tubuh Saika hingga pemuda itu membelakanginya, Naruto kembali memasukkan penisnya, namun dia menambahkan salivanya agar lebih mudah masuk ke dalam anus Saika.

"Hnngghhh... Ahhh... Se-sensei..."

"..." Naruto terus menggerakkan pinggulnya dengan kuat, dia merasakan bahwa anus Saika sangatlah sempit. Pria itu semakin mempercepat gerakan pinggulnya. "Sial! Aku keluar!" Tubuh Naruto bergetar, begitupula dengan tubuh Saika.

Pemuda itu orgasms untuk yang kesekian kalinya, bersamaan dengan Naruto yang menyemprotkan spermanya di dalam anus Saika.

"Anggghhh!!!"

Naruto menarik Penisnya, dia bisa melihat lubang Saika yang bergerak akibat tusukan penisnya.

"Lagi..."

"Hah?"

"Aku mau lagi..." Saika berkata dengan suara lirih, dia membalikkan tubuhnya dan merenggangkan pahanya. "Sensei... Aku mau lagi..." Kedua tangannya membuka anusnya lebar-lebar seolah ingin ditusuk kembali oleh penis Naruto.

Naruto menyeringai sesaat. "Tentu, mari kita lakukan lagi."