Sorry guys, I forgot to put the content warning before

So the cw is just some general shit

Don't like Don't read

The characters are pretty out of character (OOC)

The setting is in an alternative universe so no ninjas or powers here

I make typos

Etc

Etc

The warnings will be updated as the chapters progress


"Perempuan itu siapa, nana?" Gaara bertanya sembari menunjuk perempuan itu dengan dagunya, seolah olah dia tidak terlalu tertarik dengan pertanyaan yang ia lontarkan

"Hm? Yang mana satu? Di sana banyak sekali perempuan" nananya ini masih saja ingin melanjutkan percakapannya dengan orang yang diajak bicara tadi, padahal dari mimik wajah orang itu, jelas sekali dia sudah jengah dengan percakapan tak berujung itu.

"Perempuan dewasa di sana, nana. Hanya ada satu perempuan dewasa di sana, selebihnya anak kecil dan rata-rata setidaknya aku tau siapa orang tuanya"

Nananya ini ngelawak atau memang tidak tau, ya? Sering sekali neneknya Gaara ini begitu jika ada lawan bicara lain.

"Oh, dia baru baru ini ikut perkumpulan jemaat kita, begitu bergabung dia langsung mengajar sekolah minggu, hebat bukan?" Riak bangga terpampang jelas di mata nananya

"Namanya siapa, nana?" Nananya terdiam, memejamkan mata sembari mengusap usap punggung tangan kirinya, ciri khas nananya sekali ketika berfikir.

"Nana lupa nama aslinya, tapi kalau tidak salah nama baptisnya Abigail"

"Dia katolik?" Gaara sedikit heran, gereja mereka ini jelas sekali bukan gereja katolik, apa yang Abigail itu lakukan di sini?

"Sepertinya begitu, tapi entahlah nana tidak terlalu tau latar belakangnya, coba kamu dekati, lalu ajak ke rumah nana untuk makan malam, nana suka sekali loh lihat dia, tapi nana sedikit malu untuk menyapa" neneknya ini membuat gerakan malu malu dengan membawa kedua telapak tangannya ke wajah, wah gila, nananya ini masih ada bakat centilnya ternyata

"Ihhh, seharusnya nana dong yang nanya nanya ke dia, dan kenalkan padaku""Bilang saja kamu mau dikenalkan oleh nana sama Abigail itu kan?" Hahhhhh, ini lah yang Gaara kurang sukai, keisengan nananya yang masih saja belum luntur.

"Ya sudah lah, aku pulang dulu, nana ikut atau mau kutinggal?" Itu hanya ancaman saja, bisa mengamuk ibunya jika tau Gaara meninggalkan nananya seorang diri.


TBC