Chapter 13 : Tunjukkanlah Sinarmu. Kau Itu Hebat

Sibirsk melangkah maju memasuki pintu. Dia memilih opsi kedua, melawan semuanya seorang diri. Semua rekan-rekannya sudah berusaha keras, namun semuanya kalah. Kali ini gilirannya untuk tampil. Sibirsk mulai merancang rencana. Tapi sebelum beraksi dia terlebih dahulu mengamati para Metal Elf tersebut. Seperti terlihat disana ada dua monster boss yang sepertinya mulai tak lama lagi akan berhasil mereka segel. Monster yang dianggap sebagai dewa yang dikutuk menjadi iblis jahat.

'Kemungkinan paling jelek selain para elf sialan itu, aku juga harus melawan raja iblis itu' batin Sibirsk. Tidak masalah baginya, tinggal bagaimana aksi pertama yang dilakukan.

"Sebentar lagi proses penyegelan Baalhamon dan Isabelle akan selesai, Tuan Charles."

"Oke. Persiapkan untuk pengosongan area. Untuk para Cora disana, bawa mereka dan jadikan mereka tawanan." Ucap Charless berbalik badan.

TINGG

Sebuah benda berbentuk silinder menggelinding mendekati Charles.

"Ini? Bom Flashbang!?"

DUARRR

Bom flashbang meledak dan membuat area diselimuti cahaya putih. Sibirsk melompat kebawa lalu memanggil Sealed Paimon miliknya.

"Sealed Paimon, bantu evakuasi teman-teman." Sibirsk menggotong Slask, Darko dan Sonsane sementara Sealed Paimon membopong Milia, Celica dan Yuki.

"Syukurlah mereka hanya pingsan. Tapi lumayan parah juga luka mereka. Eh, kayanya ada yang kurang." Sibirsk coba melihat padangannya disekitar dengan dibantu kacamata anti silau.

"Aduh lupa kalau Cosmin belum dibawa. Sealed Paimon, ayo bantu angkat Cosmin. Dia itu sudah badannya kaya beruang bobotnya berat lagi. Nyusahin aja!"

Tabir cahaya mulai memudar. Charles melihat masih ada satu Cora lagi yang lagi sibuk angkat Cosmin.

"Tadinya aku sempat heran, kayanya anggota kalian kurang satu. Kupikir mungkin kau sudah kabur. Aku tidak tahu dimana kau bersembunyi. Tapi kuperingatkan kau sebaiknya kalian pulang saja. Mumpung moodku sedang baik sekarang ini." Ucap Charles sambil berjalan santai.

"Pulang? Oh enggak bisa. Misi kami belum selesai. Aku yang akan mengacak-acak kalian." Sibirsk mengeluarkan Intense Bolt Rifle.

"Kalau itu maumu jangan menyesal kujadikan kau makan malamku." Charles menarik pedang dari pinggangnya dan memberi perintah. "Pasukan, bunuh dia."

"UUURRRAAAA!"

"Waduh. Bisa mampus, nih." Sibirsk berlari kebelakang mengitari arena. Pasukan Metal Elf menembakinya dengan panah dan senjata api, sebagian yang memakai senjata jarak dekat mengerjar dari dekat. Untuk ada Sealed Paimon yang bantu menangkis.

"Wah gak adil. Masa aku yang sendirian dikeroyok begini." Sibirk mengeluarkan sesuatu dari inventorynya. "Makan nih kelereng." Sibirsk menjatuhkan banyak kelereng ke tanah. Beberapa dari pasukan Metal Elf berjatuhan ada juga yang tabrakan.

"Masih ada lagi?" Sibirsk mengeluarkan gepokan uang dari kantongnya sambil berlari. "Woi, mau duit ga? Nih ambil lumayan buat jajan. Hahaha." Sibirsk menerbangkan gepokan uangnya. Lalu dia menjetikkan jarinya.

CTIK! DUARRR!

Uang-uang yang berterbangan meledak. Rupanya uang itu adalah kertas mantra yang disamarkan. Dan tentu saja itu uang palsu. Hasilnya banyak Metal Elf yang bertumbangan. Sibirsk menyegel Paimonnya dan memanggil Sealed Isis.

"Wahai Sealed Isis. Habisi para pemakai senjata jarak jauh disana." Sibirks menunjuk ke suatu arah dan Sealed Isis langsung meratakan mereka. Setelah itu ia menyegel Sealed Isisnya dan memanggil Sealed Inana untuk menyembuhkan teman-temanya.

Saat Sibirsk akan kembali berlari tiba-tiba dia sudah dikepung oleh Nina dan Bella. "Halo, kakak. Wah ternyata kakak hebat juga. Padahal kakak sendirian lho." Kata Bella sambil mengeluarkan belatinya.

"Iya nih. Aku jadi terpesona denganmu. Mau gak jadi pacar dan menikah denganku?" Kata Nina dengan tatapan manisnya namun berbahaya. Dia juga mengelurkan pedang cambuknya. "Tapi sebagai maharnya aku mau jantungmu, ya?"

"Aduh, ditembak begini aku jadi tersanjung." Pipi Sibirsk memerah menahan malu. Tapi tiba-tiba...

DORR

Sibirsk menembak kaki kanan Bella hingga berlubang."Maaf, kau bukan seleraku. Tampangmu murahan banget, sih. Bye."

"KAK NINA!" Teriak Bella.

"PRIA BAJINGAN! KUBUNUH KAU! AKAN KUBUAT KAU JADI TOILET PRIBADIKU!

"BERISIK!" Kembali Sibirk menembak Nina namun kali ini di pahanya.

"BABI KAU!" Bella melompat dan mengarahkan belatinya ke leher Sibirsk. Namun, namun Sibirsk bisa menangkap tangan kanan Bella dan membantingnya menimpa Nina.

DOR! DOR! DOR!

Punggung Bella berlubang ditembak tanpa ampun dan sepertinya pelurunya sampai tembus ke Nina.

"Red Bat!" tebasan energi bagaikan kelelawar merah berhasil dihindari Sibirsk.

"Cukup sampai disitu." Charles mengangkat pedang ke arah Sibirsk. "Kuakui kau cukup tangguh. Tapi takkan kumaafkan telah menyiksa 2 bawahanku. Kini bersiaplah."

SSSTTT

'Hilang? Kemana dia?'

"Blood Thunder!"

DUARR

Tebasan listrik merah nyaris membunuh Sibirsk dan untungnya ditangkis Sealed Paimon. Melihat dahsayatnya skill Charles, Sibirsk memilih berlari.

'Gila gila gila! Serangan macam apa itu? Tapi jurusnya ngeri banget. Kaya ada darah-darahnya gitu deh. Apa itu semacam teknik sihir darah'

"Blood Fire!"

Giliran teknik tebasan api merah yang menyapu tanah. Charles menghantamkan pedangnya ke tanah dari jarak 15 meter dan membuat tanahnya sempat bergetar. Dan lagi-lagi masih bisa dihindari dengan melompat ke kanan.

"Nyaris nyaris nyaris!" sesekali Sibirsk menembak Charles meskipun tidak berpengaruh. Sibirsk mengeluarkan beberapa alat dari inventorynya lalu melemparnya secara acak sambil berlari ke arah dua boss monster.

Charles melompat ke udara. Kali ini dia akan menggunakan jurus pamungkas. "Sudah waktunya permainan kuakhiri. Tidurlah untuk selamanya. Blood Impact!"

Charles meluncur cepat dengan. Lalu skill pedangnya menghantam tanah dan mengakibatkan ledakan. Namun rupanya efek dari ledakan itu menyebabkan monster yang tadi disegel kembali bebas. Charles terlihat kesal.

GROAARRRRR

Baalhamon dan Isabelle meraung keras. Mereka terbebas untuk kedua kalinya. Badai energi kembali terjadi.

"SIALAN! Jadi ini rencanamu? Kau sengaja berlari ke arah Baalhamon dan Isabelle agar seranganku mengenai segel yang kubuat!" Charles memasang kuda-kuda, meluruskan tangan kirinya dan mensejajarkan tangan kanannya yang memegang pedang di samping kepalanya.

"Matilah!" Charles menerjang secepat kilat. Sibirsk yang dirinya dijadikan target Cuma senyum aja.

DORR!

Charles menangkis tembakan Sibirsk. Tapi tiba-tiba...

ZLEB ZLEB ZLEB

Kumpulan anak panah menancap di tubuh Charles. Ia pun tidak menyangka dirinya sudah ditargetkan. Lalu dia jatuh tersungkur.

"AP..A INI!?"

"Lihatlah di sekelilingmu."

Satu, dua, tiga, empat, lima ya ada lima guard tower yang terpasang di beberapa titik.

"Paham gak? Nih, aku kasih tahu. Kau baru saja ditembak guard tower. Itu adalah guard tower portable dari model yang kukembangkan sendiri. Kau tinggal melemparnya kemanapun kau mau, nanti dia akan merakit sendiri. Sudah mengerti kan. Sekarang giliran kau yang kuakhiri."

Sibirsk mengarahkan moncong Bolt Riffle ke wajah Charles. Tapi dia justru malah tertawa.

"HIHIHIHAHAHAHA!"

DUAR!

"Hah!?"

Ledakan besar dan menyilaukan membutakan pandaganku Sibirsk sebentar. Saat penglihatannya kembali normal, Charles dan kedua bawahannya sudah tidak ada.

"Lho, kok gak ada? Kemana mereka?Apa jangan-jangan tadi itu ledakkan teleportasi."

BLEGARRR

Baalhamon menghatam pukulan ke dirinya. Untung Sealed Paimon bergerak di waktu yang tepat.

"Ah, sial. Masih ada mereka." Sibirk maju berlari menantang Baalhamon dan Isabelle. Kali ini Sibirsk dibantu guard tower. Sibirsk menginjak batu besar untuk pijakan melompat. Setelah itu dia menodongkan Bolt Riffle ke mata Baalhamon. Namun, Isabelle melepaskan raungan gelombang dari rahangnya.

GROOOAAARRR

Sibirsk jatuh terhempas menghantam tembok batu. Disaat dia akan bangun Baalhamon sudah berdiri di hadapannya dan menghembuskan nafas api. Sibirsk tidak sempat memanggil Sealed Paimon dan pasrah menerima takdir. Ah, mungkin cukup sampai disini saja hidupnya.

"Force Shield!"

Sebuah perisai dari batu tepat berdiri dihadapannya. Nyawanya pun selamat. Tapi siapa yang merapalkan force tersebut?

"Terima kasih, Sibirsk. Kau sudah berjuang untuk kami semua." Seorang wanita berambut pirang berdiri disampingnya. Dia tersenyum lembut meski lukanya belum sembuh 100 persen.

"Milia!" teriak Sibirsk bahagia. "Oh Decem. Nyawaku terselamatkan."

"Murder Shot!" Celica menembak Isabelle dengan Sorrow of Kalas, senjata Crossbow unik miliknya. Dia juga sepertinya sudah membaik.

"Celica juga!?"

"Biar aku dan Celica yang melawan. Kau istirahat saja." ucap Milia mengeluarkan tongkatnya.

Milia mengaktifkan force Increase Speed dan mulai berlari cepat. Dia menargetkan Baalhamon yang terkena Murder Shot Celica. Baalhamon menyemburkan nafas api. Milia melakukan lompatan akrobatik.

"Princess Kick Dystopia!" Tendangan Milia yang dialiri energi petir mengenai pipi Baalhamon.

Isabelle bersiap mengeluarkan gelombang suaranya. Tapi Celica melompat persis dihadapan muka Isabelle.

"Murder Shot!" sebelum gelombang suaranya keluar, Celica menembak tepat kerongkonganya. Dan sekali lagi Celica menembakan panahnya. "Rank Shot!" dua tembakan sukses menembus otak Isabelle. Mantap.

Sementara Milia terus menghujani sihir force kearah Baalhamon.

"Meteor!"

Kumpulan batu meteor masih bisa ditahan dengan tangan Baalhamon sendiri.

"Rock Blade!" hantaman batu yang muncul dari tanah membuat Baalhamon tersentak kaget dan hilang keseimbangan. Milia kembali melancarkan tendangan Princess milinya. Baalhamon terjatuh dengan posisi telentang. Milia berdiri diatas tubuh Baalhamon dan memukul perut Baalhamon dengan tangan kanan hingga tembus. Milia berkonsentrasi memfokuskan force ke tangannya.

"Calamity Storm!" aliran force petir menyetrum tubuh Baalhamon dari dalam dengan tegangan tak terhingga. Baalhamon menggeliat kesakitan menahan sengatan petir extra besar hingga akhirnya tubuhnya meledak.

DUARR!

Sungguh sebuah akhir hidup yang tragis.

Akhirnya pertempuran selesai setelah Celica memastikan Isabelle sudah tidak bernyawa.

"Dengan ini selesai sudah." Ucap Milia

"Ya. Tapi bagaimana kita pulang. Sepertinya kapal nelayan yang mengantar kita belum bisa datang. Badai masih belum reda." Kata Celica.

"Kita bisa pulang, kok. Pakai sihir teleportasi milikku." Kata Milia

Setelah pertempuran berakhir satu persatu Slask, Sonsane, Cosmin, Yuki dan Darko siuman. Mereka beristirahat sebelum pulang.

"Eh, serius pasukan Metal Elf kau kalahkan sendirian?" Slask kagum dengan cerita Sibirsk.

"Wah kayanya kau bakalan lebih hebat dari kami. Hahaha." Kata Cosmin sambil menepuk pundak Sibirsk.

"Ah, enggak kok. Aku Cuma berusaha dengan apa yang kubisa. Aku tidak ingin kalah dengan kalian."

"Tapi harus kuakui. Diluar dugaan kau hebat merancang srategi. Kau pantas mendapat pujian." Puji Sonsane. Dia senang dengan perkembangan pesat Sibirsk meski disatu sisi dia agak kecewa dengan dirinya sendiri yang kurang kontribusi. Mereka pun lanjut makan malam dan tidur. Keesokkan harinya mereka satu persatu mulai berkemas.

"Semuanya sebelum pulang, ayo kita foto-foto." Kata Milia semangat

"Ayo." Ucap semuanya.

"Oke 1,2,3. Cheese!"

Mereka berfoto dengan beragam pose. Dari mulai foto muka serius, bergaya bebas hingga foto berdua Milia dengan Slask dan Celica gandengan dengan Sonsane. Terakhir mereka berfoto sambil membawa alat musik masing-masing. Slask dan Yuki dengan gitar, Milia dengan mic headset, Celica dengan piano portable, Cosmin dengan drum portable, Darko dengan bass, Sibirsk dengan laptop sequencer dan Sonsane dengn biola kesayangannya.

"Laporan misinya sudah aku buat, ya. Nanti biar aku yang sampaikan ke instruktur Seneca." Milia memasukkan beberapa kertas laporan ke inverorynya.

Setelah itu mereka berkumpul membuat formasi lingkaran. Milia berdiri diposisi tengah. Lalu ia merapal mantra.

"Holy Alliance Cora HQ. Return Gate!" cahaya putih bersinar diatas tempat mereka berdiri. Mereka pun kembali ke markas Cora hanya dalam sekejap.

Setelah itu Milia menyerahkan laporan misinya berjalan dalam waktu 4 hari. Instruktur Seneca membaca dan membawa laporan tersebut ke pemimpin bangsa. Untuk upahnya akan dibayar dalam waktu 1 x 24 jam. Mereka pun berpisah di hari ini dan sepakat untuk besok berkumpul kembali. Slask mengambil sepeda gunungnya yang terparkir di dekat Markas Cora. Sebelum pulang dia sempatkan untuk berbelanja bahan makanan. Setelah itu dia sampai dirumah, membersihkan diri lalu beristirahat. Dia memilih untuk tidur sampai jam 12 malam nanti, baru setelah itu dia makan malam.

Sungguh, benar-benar melelahkan tapi dia senang.

.

.

.

To Be Continued

"Maaf, kau bukan seleraku. Tampangmu murahan banget, sih. Bye." Sibirsk Novosibirsk

A/N: Halo, para pembaca RF Online Fanfiction. Akhirnya saya bisa kembali update cerita terbaru. Mohon karena kesibukkan kerja, jadi ga ada waktu buat update story. Chapter 13 ini sambungan dari chapter 11 jadi kalau kalian merasa bingung coba lihat di Chapter 11. Sementara Chapter 12 itu Cuma sampingan aja meski tentu masih satu universe juga. Oh, iya untuk author maaf pesan anda baru saya baca dan pastinya dong silahkan kalau mau pakai karakter dari fanfic saya. Banyak-banyak terima kasih nih. Untuk Chapter 14 nanti rencananya jadi debutnya bangsa Accretia, kembalinya Lech dan pertemuannya dengan Slask. Ditunggu ya

Regard's

Slask Wroclaw