DISCLAIMER
Haikyuu! is belongs to Haruichi Furudate
THE RISE : Karasuno Female Volley Ball Club
©Longlive Author
Chapter 2 : Klub Voli Putri Karasuno
Seminggu berlalu. Ruang klub voli putra selalu dipenuhi dengan keluhan dari Hinata dan Kageyama yang memaksa ingin cepat-cepat berlatih di lapangan. Tapi apa daya, ada banyak yang harus di persiapkan oleh klub untuk penerimaan anggota baru. Dari mulai berkas pendaftaran, pembagian jadwal latihan dengan klub lain, persiapan pemesanan jersey dan juga jaket klub untuk anggota baru.
Suatu ketika Yachi di temukan berjongkok di pojok ruang klub voli karena kewalahan dengan tugas barunya sebagai seorang manajer. Ia terlihat frustasi dan hampir menangis.
"Shimizu-san, aku tidak akan pernah bisa seperti mu." Katanya tersedu. Selain itu ia juga menghabiskan liburannya untuk belajar lebih banyak tentang voli agar dia siap ketika Shimizu sudah lulus. Butuh beberapa waktu untuk Yamaguchi dan Hinata menghibur Yachi saat sedang down seperti itu.
...
Acara pengenalan ekstrakurikuler klub akhirnya dilaksanakan. Berbagai klub yang ada di SMA Karasuno memperkenalkan diri mereka dan mengajak murid kelas satu untuk bergabung. Enoshita yakin jika tahun ini akan menjadi masa keemasan klub voli putra Karasuno.
Lalu tiba perkenalan klub voli putri. Anggota klub voli putri lebih sedikit dibandingkan dengan klub voli putra. Pada pertandingan sebenarnya mereka akan kewalahan jika tidak banyak kelas satu yang mendaftar. Enoshita penasaran bagaimana nasib mereka sekarang karena pelatih sebelumnya pensiun.
...
Tok.. Tok.. Tok..
"Permisi.. "
Seseorang mengetuk pintu klub voli putri saat anggota kelas dua dan tiga sedang berkumpul seusai kelas. Rinkou membuka pintu, seorang siswi datang ke klub voli.
"Halo ada yang bisa kami bantu?" Tanyanya. Rinkou dan seluruh tim yang ada di dalam ruang klub menatap siswi kelas satu yang datang itu.
Ia tinggi, mungkin lebih dari 175 cm dan dia tidak seperti orang Jepang pada umumnya . Wajah blasteran dengan rambut kecokelatan dan mata berwarna abu-abu gelap. Mereka belum pernah melihatnya.
"Namaku Hanyu Yuria dari kelas 2.1, apa klub voli putri menerima siswa kelas dua menjadi anggota baru?" Tanyanya.
Semua anggota klub voli Puteri saling bertatapan memikirkan hal yang sama. Ia bisa bahasa Jepang, tapi aksennya aneh. Murid pindahan?
"Oh tentu saja, kau bisa ikut di pertemuan pertama kita jumat nanti." Jawab Rinkou.
"Kalau begitu, ini berkas pendafarannya."
Ia memberikan kertas pendaftaran pada Rinkou.
"Baiklah...Apa kau pernah bermain voli sebelum nya?" Tanyanya.
"Aku tidak begitu familiar, tapi aku punya pengalaman di cabang olahraga yang lain sebelumnya." Rinkou tersenyum. Ia tidak tahu bagaimana nanti nya, namun mengingat kondisi klub yang cukup memprihatinkan setelah kehilangan anggota kelas tiga dan juga pelatih. Rinkou akan melakukan apapun agar klub nya berkembang.
"Kalau begitu sampai jumpa hari jumat."
...
Di hari jumat sore mereka menerima murid-murid baru yang bergabung dengan klub voli. Tahun ini ada sepuluh orang yang bergabung dengan klub voli putra dan empat orang yang bergabung dengan klub voli putri. Diantara mereka ada beberapa yang berasal dari sekolah unggulan dan memiliki pengalaman voli yang cukup.
".. Dan ini anggota kelas dua.. "
"Aku Hinata Shoyo!"
"Kageyama Tobio. "
"Aku Yamaguchi Tadashi!"
"Tsukishima Kei. "
"Whaaa.. "
Anak-anak kelas satu menatap mereka seperti melihat artis. Wajar saja anak ini menonton pertandingan Karasuno lewat siaran televisi selama bertanding di babak penyisihan dan juga turnamen nasional. Hinata dan Kageyama terutama, menjadi bintang baru di Perfektur Miyagi.
"Silahkan memperkenalkan diri kalian masing-masing..." Ujar Enoshita, dan mereka pun memperkenalkan diri masing-masing dan asal SMP mereka.
Hal ini cukup membawa nostalgia bagi Hinata karena, ia masih ingat betul masuk ke lapangan gym ini tanpa kemampuan voli apapun selain melompat. Di hari pertamanya ia sudah bertengkar dengan Kageyama dan menerbangkan rambut palsu wakil kepala sekolah. Konon katanya, kejadian hari itu menjadi mimpi buruk Daichi selama setahun penuh.
Hari itu juga Yachi mengerjakan tugas lapangan pertamanya dengan baik. Bagi hatinya yang lemah seperti kaca, perkenalan anggota baru ini membuatnya sedikit terbawa suasana. Latihan pertama mereka tanpa kehadiran mantan kelas tiga sebelumnya sedikit membuatnya sedih. Ia sudah terbiasa dengan kehadiran mereka.
Seperti yang mereka prediksi para kelas satu begitu terpana melihat kemampuan senior mereka kelas dua dan tiga. Terlebih mereka kali ini bisa melihat Quick Attack milik duo aneh Karasuno. Hari pertama mereka berjalan lancar, anak-anak kelas satu terlihat mejanjikan. Pertemuan mereka berakhir jam tujuh malam.
"Hinata, tidak ada latihan lagi, aku akan memberikan kunci lapangan pada penjaga sekolah!" Ujar Kinoshita.
"Huuh, baiklah."
Tim Voli putra berbondong-bondong berjalan ke ruang klub dan mengganti pakaian mereka lalu bergegas pulang. Namun ketika mereka membubarkan diri berbarengan dengan klub voli putri yang juga akan pulang.
"Heee? Mereka..." Hinata berdiri di depan pintu memblokir teman-temannya yang lain. Kageyama merangsek mendorong Hinata hingga membuat keributan.
"Hei..hei..ada apa? Kalian ini tidak bisa sekali saja tidak ribut." Ujar Tanaka yang menyusul keluar dari ruang klub.
Di depan ruang klub Voli putri segerembolan siswi baru saja keluar. Klub voli putri tidak pernah begitu mencolok sebelumnya. Tapi ada sesuatu yang berbeda kali ini. Ruang klub mereka hanya terpisah satu ruangan. Tapi Hinata kaget ketika melihat anggota baru kelas satu klub voli putri. Mereka cukup tinggi, dan memberikan kesan dingin yang belum pernah Hinata lihat sebelumnya.
"Hei Rinkou-san!" Sapa Tanaka.
"Oh Tanaka!"
Kapten Voli putri baru itu berjalan ke arah mereka memberikan salam. Enoshita dan juga Narita memberikan salam, Nishinoya melambaikan tangannya dari belakang.
"Kalian baru saja selesai?" Tanya Enoshita.
"Yeah, begitulah." Rinkou melirik anggota-anggota barunya. Enoshita ikut melihat mereka. Kikuchi, Watabe, Ozomi, dan Aoki, seangkatan dengan mereka. ada lima orang anak kelas satu lain yang ternyata mendaftar ke klub Voli putri. Seseorang diantaranya yang paling mencolok adalah siswi dengan wajah blasteran dan bertubuh tinggi. Mungkin hampir setinggi kageyama.
'Siswi kelas satu setinggi Kageyama?' Pikir Hinata. Tanpa sadar ia mendekati anak-anak baru itu. Enoshita segera meraih jaket Hinata.
"Tampaknya cukup banyak yang mendaftar tahun ini." Kata Enoshita.
"Yeah, tidak sebanyak klub voli putra, tapi ini sangat bagus untuk klub voli putri." Wajah Rinkou berseri-seri.
"Kau tinggi sekali!" Celetuk Hinata pada anggota baru itu. "Aku iri sekali." katanya. Nishinoya dan Tanaka sendiri terkagum-kagum dengan tinggi siswi blasteran itu. Mengingatkan mereka pada seseorang.
"Hinata-san." Gadis itu mengangguk memberikan salam. Hinata hampir pingsan mendengar namanya dipanggil seperti itu oleh siswi baru. Kageyama dan yang lainnya terkejut, karena hanya dengan satu kata, mereka sadar jika siswi itu memiliki aksen yang aneh.
'Siswi pindahan dari luar negeri?' Pikir Kageyama.
"Mereka mengenal kalian. Mereka juga menonton pertandingan kalian sebelumnya." Kata Rinkou berseri-seri.
"Kalau begitu selamat berjuang semuanya." Ujar Enoshita sambil tersenyum. Ia merasa harus mengakhiri pertemuan ini, sebelum ke empat idiot mengatakan hal yang aneh-aneh pada anggota klub voli putri.
Sampai mereka bubar di depan gerbang sekolah, mereka masih terdiam di depan ruang klub.
"Heee, ini aku saja, atau memang kalian merasa, anak-anak kelas satu voli putri sedikit menyeramkan?" Ujar Tanaka.
"Siswi tinggi itu entah mengapa mengingatkan aku pada seseorang, tapi siapa ya?" Komentar Nishinoya.
"Tingginya benar-benar kurang ajar. Lihat Kageyama, dia anak kelas satu dan sudah setinggi kau, kau akan tersusul." Oceh Hinata menyebalkan dan berakhir mendapat pukulan hangat dari Kageyama.
"Yah, aku tidak tahu, tapi baguslah untuk mereka. Semoga mereka bisa lebih berkembang dari sebelumnya dengan adanya anggota baru." Kata Enoshita mengakhiri malam mereka.
...
