DISCLAIMER
Haikyuu! is belongs to Haruichi Furudate
THE RISE : Karasuno Female Volley Ball Club
©Longlive Author
Chapter 8 : Beruang kutub tanpa alis
Akhir pekan ini Miyama-san akan mulai melatih klub voli putri Karasuno. Di hari sabtu, pagi-pagi sekali Yuri sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah melakukan kegiatan klub. Sarapan hari ini ikan salmon dan sup miso. Sudah setengah tahun ia tinggal di Jepang dia masih belum terbiasa makan Natto. Ia tidak bisa menelannya meskipun sudah mencoba. Baginya keju yang beraroma sangat menyengat lebih bisa ia toleransi dari pada natto. Mungkin karena ia lama tinggal di Eropa makanya ia lebih terbiasa dengan keju.
"Yuri?" Panggil neneknya ketika ia hendak memakai sepatu untuk berangkat. Yuri menoleh.
"Apa kau tahu kakakmu akan ke Jepang dalam waktu dekat?" Tanyanya.
"Ah? Ivan? Tidak." Jawabnya.
"Mungkin bulan depan atau lebih cepat."
"Baiklah."
Yuri melangkahkan kakinya menuju halte bus terdekat seperti biasa. Biasanya butuh tiga puluh menit menggunakan bus hingga ia sampai di sekolah. Namun ketika ia sampai di halte bus, ia melihat seorang perempuan berambut pendek yang sama-sama menggunakan jaket Voli Karasuno seperti dirinya.
"Huh? Akira?!" Panggil Yuri.
"Loh, Yuri?!"
Mereka berdua menunggu bus datang.
"Aku tidak tahu kau menunggu bus disini? Aku biasa naik bus disini." Ujar Yuri.
"Sebenarnya aku menunggu halte dua blok dari ini, tapi aku mau beli mochi dulu." Ia memperlihatkan sebungkus mochi yang ada tangannya.
"Tidak, terima kasih, aku sudah sarapan. Ternyata rumah kita tidak begitu jauh." Jawab Yuri.
"Yeah, hanya berbeda beberapa blok."
Tak lama kemudian bus datang, mereka berdua naik ke dalam bus, tidak terlalu banyak orang disana, hanya ada beberapa saja, kursi-kursi panjang pun masih lengang. Namun ketika mereka naik mereka melihat seseorang tinggi besar berambut putih, memakai jaket trainer berwarna putih dengan aksen hijau tua yang memandang langsung ke arah mereka.
"Karasuno." Ujarnya pelan dan datar. Namun setelahnya ia terlihat kikuk. Ia terlihat malu dan salah tingkah, mungkin ia tidak sengaja mengatakan hal yang ada dipikirannya saat itu.
"Hm?" Yuri menoleh tidak tahu siapa yang memanggil mereka.
"Hmm? Baju itu, Date Kogyo?" Bisik Akira. Ia yakin tidak salah lagi, ia pernah melihat jaket itu di suatu tempat. Akira memang menonton pertandingan, Shiratorizawa lawan Karasuno di TV, begitu juga dengan kejuaraan musim semi. Tapi Akira belum pernah menonton pertandingan Karasuno lawan Dateko.
Yuri melihat orang itu. Badannya besar sekali, rambutnya putih, dan...tidak ada alis! Mengingatkannya pada Ice Bear, dari serial kartun We Bear Bear. Jarang ia melihat orang Jepang yang berbadan sangat besar, ia yakin jika mungkin orang ini adalah anggota klub voli, karena dia menyebut Karasuno tadi.
Yuri dan Akira berjalan lalu duduk di sebelah orang yang tadi memanggil mereka karena bangku di seberangnya ada seorang ibu-ibu yang membawa beberapa belanjaan. Orang besar itu tampak kaget ketika mereka duduk disebelahnya.
"Er? Apa kau mengenal kami?" Tanya Akira. Yuri menatap Akira, beberapa orang yang ia kenal tidak akan begitu kasual mengajak orang lain berbicara. Tapi Ia menghabiskan dua bulan dengan teman-teman volinya yang baru. Sepertinya Yuri merasa sedikit beruntung karena mereka bisa lebih kasual padanya. Umumnya orang Jepang lebih pemalu dan lebih cuek.
"Hinata Shoyo." Jawabnya singkat.
"Kau tahu Hinata-san? Voli juga?" Tanya Yuri. Ia mengangguk. Wah benar-benar mirip Ice Bear dari We Bear Bear. Begitu pikir Yuri. Ia menjawab pertanyaan Yuri dengan sangat singkat.
"Oh, Hinata-san. Aku Akira, kelas 1, Klub Voli putri Karasuno." Akira menjulurkan tangannya.
Orang itu menatap keduanya bingung. Mungkin ia tidak bergerak sama sekali, tapi jelas ia tiba-tiba merasa gugup. Akira menatapnya bingung. Apa menyapa siswa dari sekolah lain terlalu tidak biasa ya? Ia memang orang Jepang, tapi ia terlalu banyak menonton film luar. Apa ia sudah terlalu terpapar budaya barat hingga orang-orang menganggapnya aneh?
Tapi dia mengulurkan tangan besarnya.
"Aone!" Katanya menjabat tangan Akira. Lalu Yuri mengulurkan tangannya.
"Yuri, kelas 2." Katanya. Aone mengangguk. Dia tidak menjawab lagi. Dia benar-benar mirip Ice Bear. Lalu mereka melanjutkan sisa dengan Akira dan Yuri berbicara sesekali pada Aone.
Bus berhenti di SMK Dateko dan Aone turun lebih dulu. Ia tidak mengucapkan salam pada Yuri dan Akira karena terlalu kikuk. Ketika turun ia melihat Futakuchi dan Kogane baru saja datang dengan jalan kaki.
"Aone-san!" Kogane melambaikan tangan.
"Oy Aone!" Panggil Futakuchi.
Namun ketika Aone turun dan bus mulai berjalan, Akira dan Yuri mengintip dari jendela, melihat ke arah Aone lalu melambaikan tangannya. Aone tidak tahu harus berbuat apa, jadi ia hanya mengangkat tangannya dengan canggung seiring bus menghilang dari pandangan.
"EH!?" Kogane dan Futakuchi terkejut seperti terkena serangan jantung. Apa yang baru saja mereka lihat, dua gadis dari SMA Karasuno melambaikan tangan pada Aone dari bus.
"Aone?! Siapa itu, dan kenapa mereka melambai padamu? Kau tidak apa-apa?!" Futakuchi mencengkram bahu Aone keras.
"Bukannya itu jaket Voli Karasuno ya?" Ujar Kogane.
Seharian itu klub Voli Dateko di hebohkan dengan berita dua anggota voli putri Karasuno yang melambai pada Aone. Pantas saja heboh karena sebelumnya mereka tahu jika saat di bus atau di kereta, jarang ada yang mau duduk bersebelahan dengan Aone karena ia besar dan bertampang menyeramkan. Pada akhirnya hal itu tetap menjadi misteri karena Aone tidak mau bicara apapun.
