Setiap tindakan yang diperbuat memiliki konsekuensinya dan reaksi yang menyertainya. Garis waktu adalah suatu rangkaian peristiwa yang terdiri atas sebuah cerita sehingga perubahan pada salah satu peristiwa memiliki konsekuensi yang cukup drastis terhadap semua peristiwa yang akan datang. Aksi yang kecil dengan hasil perubahan yang besar dikenal dengan efek kupu-kupu. Mungkin kau pernah melakukan atau mengalami hal-hal yang kecil di masa lalu dan hasilnya cukup besar di masa yang akan datang. Sampai kau mencapai masa yang akan datang tersebut, kau tidak akan menyadari betapa besarnya dampak aksi kecil yang pernah dilakukan sebelumnya.

Para pembaca, selamat datang ke cerita "School Days: Anata no Yokogao Bakari". Pembaca akan memulai perjalanan yang menakjubkan dan mengikuti perkembangan kehidupan para tokoh-tokoh dalam "School Days" di mana mereka diberikan kesempatan kembali untuk mengulang hidup mereka akibat akhir hayat mereka yang masih muda berakhir dengan tragis. Banyak perubahan terjadi dalam cerita ini yang akan mengoreksi berbagai tindakan-tindakan buruk yang tokoh-tokoh ini telah perbuat sebelumnya yang menyebabkan rangkaian peristiwa yang menyebabkan mereka tewas secara mengenaskan.

Alasan saya menulis cerita ini karena saya sendiri merasa kesal, kecewa, tidak senang dan penuh dengan amarah dengan School Days yang berakhir secara tragis di animenya dan manganya. Beberapa tindakan yang dilakukan tokoh-tokoh dalam cerita ini dapat dikatakan membuat orang garuk kepala sehingga saya memutuskan menulis cerita ini. Serial School Days sendiri memiliki cerita yang cukup sedikit di yakni hanya sekitar dua ratus cerita. Sebagai perbandingkan, Higurashi no Naku Koro Ni yang ditayangkan pada waktu yang bersamaan dengan genre yang serupa memiliki sekitar seribu enam ratus cerita.

PERINGATAN BAGI PEMBACA

Cerita ini mengandung perundungan, kekerasan, kata-kata yang tidak senonoh, tindakan yang tidak senonoh, pergaulan bebas, hubungan di luar pernikahan, perselingkuhan, pelecehan seksual, pembunuhan dan sebagainya. Karena kandungan yang berbahaya ini, cerita ini tidak layak untuk dibaca bagi pembaca yang berusia di bawah 18 tahun dan hal tersebut sama dengan Visual Novel, Anime dan Manga School Days yang juga ditandai M. Penulis tidak mendukung berbagai tindakan negatif secara aksi maupun visual dalam cerita ini.

REFERENSI TERHADAP DUNIA NYATA

Elemen dari cerita ini juga memasukkan unsur orang serta peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Mohon maaf apabila ada pembaca yang tersinggung dengan kehadiran orang-orang serta peristiwa mematikan yang terkandung dalam cerita ini.

DISCLAIMER/PENYANGKALAN

Saya sebagai penulis tidak memiliki waralaba School Days maupun hal yang berkaitan dengan waralaba tersebut. School Days dimiliki sepenuhnya oleh 0verflow sebagai divisi Stack Limited selaku pencipta Visual Novel tersebut. Saya sendiri sebagai penulis cerita ini hanya memiliki alur cerita ini, isinya, idenya, konsepnya serta karakter orisinal yang eksklusif di dalam cerita ini. Tapi kalau saya memiliki hak atas School Days, saya akan pastikan seluruh karakter yang ada berakhir bahagia dengan pasangan mereka dan akar permasalahan dari pohon keluarga yang kusut ini ditahan.

Kemungkinan akan ada kesalahan dalam penulisan cerita ini karena ini merupakan cerita perdana saya di fanfiction, jadi mohon maaf apabila ada kesalahan. Dengan ini, cerita dimulai!

Format Dialog Cerita:

Teks : Narasi Narator dan Monolog Tokoh

"Teks" : "Dialog dan Ucapan"

'Teks' : 'Pikiran Biasa'

"Teks" : "Suara dari TV, Suara dari Radio, Pesan Singkat dan SMS"

[Teks] : [Percakapan Telepon]

[Teks] : [Pengumuman]

[Teks] : [Sudut Pandang Karakter]

=X=X=X=X=X=X=X=X=

School Days – Hanya Profil Wajahmu

スクールデイズ・あなたの横顔ばかり

Anata no Yokogao Bakari

Alur Tragedi dan Pembalasan

Jilid 1 Bab 1

Prolog: Pecahan Tragedi

=X=X=X=X=X=X=X=X=

"Aku ingin bebas dari labirin takdir, dan mencari jalan menuju masa depan yang diberkati"

Furude Rika, Higurashi Minagoroshi-hen, Bab 1

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Penulisan Awal

10 Agustus 2023

Penulisan Ulang

5 Juni 2024

[Dinarasikan oleh Kiyoura Setsuna]

14 Februari 2008 / Pukul 00:00 / Dimensi Setsuna

Namaku adalah Kiyoura Setsuna (清浦 刹那), seorang gadis yang lahir dari ibuku bernama Kiyoura Mai (清浦 舞). Secara kebetulan, kelahiranku terjadi pada Hari Valentine namun secara ironi aku tidak memiliki lelaki yang bisa menjadi kekasihku karena aku bukanlah tipe perempuan yang mengejak lelaki tampan. Yang kuketahui adalah otousan selingkuh dengan banyak perempuan dan okaasan meminta aku tidak bertanya apa-apa tentangnya. Temanku bernama Saionji Sekai (西園寺 世界) yang ibunya bernama Saionji Youko (西園寺 踊子) yang punya masalah yang serupa denganku, sehingga aku dan Sekai tumbuh bersama. Meskipun begitu, aku curiga ada rahasia besar yang disembunyikan okaasan dan Youko-obaasan.

Nama keluarga "Kiyoura" dan "Saionji" sendiri sangat langka di Jepang karena berdasarkan statistik, hanya sekitar 300 orang yang menggunakannya di Jepang. Saat aku dan Sekai berusia dua belas tahun, kami bertanya kepada ibu kami apakah aku keturunan Perdana Menteri Kiyoura Keigo-kyou dan apakah Sekai adalah keturunan Perdana Menteri Saionji Kinmochi-kyou. Kedua okaasan menjawab bahwa kami tidak ada hubungan darah dengan perdana menteri maupun politikus Jepang. Okaasan pernah menjawab bahwa nama Kiyoura adalah sebuah bendungan yang berada di Prefektur Kagoshima yang terdapat di Pulau Kyushu, tapi hal tersebut tidak menjawab pertanyaan mengenai nama Saionji.

Penampilanku sendiri seperti okaasan yang punya rambut hijau tua yang pendek dan biasanya aku mengikatnya dengan pita rambutku yang berwarna merah atau kadang warna biru. Sifatku cukup pasif dan pendiam dibandingkan Sekai yang punya sikap yang aktif dan bahagia, namun dia sendiri menyembunyikan kesedihannya dibalik wajahnya yang selalu senang. Aku biasanya menunjukkan jariku dalam bentuk V apabila aku menang dalam suatu perlombaan maupun sukses dalam suatu perdebatan. Sifatku yang pasif serta postur tubuhku yang pendek dibandingkan orang-orang seusiaku, sehingga aku sering dicaci, dihina dan disakiti. Meskipun begitu, teman-temanku yang Perempuan menyebutku sangat menggemaskan.

Saat ini aku memiliki rahasia yang besar yang tidak diketahui oleh orang lain. Setiap kali aku mati, aku berakhir di suatu dimensi yang misterius di antah berantah dan setiap kali aku di situ, aku selalu mendapatkan sayap bidadari ini entah dari mana ataupun dari siapa. Sudah sekian kali aku mati, tapi bagaimana aku mati adalah sesuatu yang belum terpecahkan. Yang kuketahui adalah kematian tersebut terjadi pasca aku terbang dari Tokyo ke Paris bersama okaasan tapi tidak pernah mendarat di Paris. Mungkin berdasarkan kesimpulan yang dapat dicapai saat ini, kemungkinan aku dibunuh di pesawat atau pesawat itu mengalami kecelakaan. Setelah aku membuka mataku, aku berada di dimensi yang misterius dengan sayap bidadari sambil mengapung di situ. Di dalam dimensi tersebut, disajikan banyak pecahan-pecahan yang isinya adalah apa yang terjadi terhadap teman-temanku. Rupanya, pasca aku terbang ke Paris, teman-teman sekelasku mengalami tragedi yang mengerikan.

Hal tersebut akan kujelaskan nanti karena aku sekarang kembali ke dimensi misterius ini setelah kesekian kalinya aku mati…

"Dimensi ini lagi… Sudah sekian kalinya aku berada di dimensi ini… Seharusnya aku bilang ke okaasan untuk tidak pernah meninggalkan Jepang…"

Sambil mengepakkan sayapku, aku melihat pecahan ingatan yang telah kuarungi sebelumnya. "… tidak kusangka… Kali ini Sekai, Itou dan Katsura mati… Padahal hal seperti ini bisa diselesaikan tanpa pertumpahan darah… Kalau saja aku beri nasihat yang baik kepada Itou, kemungkinan besar mereka masih hidup…"

Lelaki tersebut bernama Itou Makoto (伊藤 誠), seorang lelaki yang sekelas denganku yang pernah melindungiku dari para murid yang menghina postur tubuhku. Ia punya sifat yang mesum karena belum mendapatkan kekasih dan dilahirkan dari ibu keluarga tunggal yang bekerja larut malam sebagai perawat, sehingga ia tidak mendapatkan kasih sayang orang tua yang baik. Yang kuketahui dari Sekai adalah dia sendiri yang memasangkan Itou dengan Katsura Kotonoha (桂 言葉). Katsura-san sendiri adalah ketua kelas 1-4, dan dia punya rambut yang panjang dengan postur tubuh yang sempurna dibandingkan perempuan lainnya, sehingga dia tidak punya teman karena banyak dari perempuan iri dengan postur tubuhnya yang dapat memikat banyak lelaki. Katsura-san diidami oleh Itou karena sering naik kereta bersama dan punya tubuh yang luar biasa indah. Seharusnya aku tidak ikut okaasan ke Paris karena kalau aku tidak ikut, tragedi yang ada di sekolah tidak akan terjadi.

Tragedi ini disebabkan Sekai yang mengklaim dirinya hamil dan membunuh Itou karena meninggalkannya demi Katsura-san. Setelah Katsura-san menemukan mayat Itou, dia kemudian membunuh Sekai di atas atap sekolah dan membawa kepalanya Itou ke laut. Dari yang kuketahui, Katsura-san tidak punya teman sama sekali karena tubuhnya yang terlalu indah sehingga sering menjadi korban perundungan yang lebih parah dibandingkan aku sendiri. Katsura-san menemukan cahaya berlian yang bernama Itou Makoto tapi ketika Sekai membunuhnya, dia kehilangan akal warasnya dan menghabisi Sekai.

Aku 'pun merasa menyesal karena tidak mendengar sisi ceritanya Katsura-san. Aku memandang kosong ke arah kehampaan di sekitarku. Pikiranku dipenuhi oleh penyesalan yang tak henti-hentinya menghantui. "Katsura-san... Maafkan aku..." gumamku dalam hati. Aku menyesali keputusanku yang tidak mendengarkan sisi ceritanya sebelum semuanya berubah menjadi tragedi berdarah. Kalau saja aku bisa mendengar masa lalumu... Kalau saja aku bisa lebih peka, aku pasti akan membimbingmu untuk mencapai hatinya Itou, dan mungkin semua ini bisa dihindari. Kemungkinan besar, Sekai yang merupakan temanku sejak kecil pasti akan masih hidup.

Sambil menatap pecahan-pecahan dimensi yang mengambang di sekitarku, aku tidak bisa menghindar dari perasaan bersalah yang menindih dadaku. Aku berusaha mengingat setiap detail dari kehidupan yang telah kujalani, mencoba mencari jawaban yang tak kunjung kutemukan. Namun tiba-tiba, suara yang tidak asing terdengar di kejauhan, memecah keheningan dimensi yang aneh ini.

"Halo...? Ada orang di sini...?"

Aku langsung berbalik ke arah suara itu. Di depanku, muncul sebuah cahaya yang sangat terang, hampir menyilaukan. Cahaya itu perlahan-lahan mendekat, dan aku mencoba melindungi mataku dari kilauannya. "Siapa di sana...?" tanyaku, berusaha mengintip sosok di balik cahaya.

Ketika cahaya itu meredup, aku bisa melihat sosok seorang wanita yang mendekatiku. Dia lebih tinggi dariku, dengan rambut pendek berwarna hijau seperti milikku, namun lebih tua, dan wajahnya penuh dengan kehangatan yang pernah kukenal. Saat melihatnya, jantungku berdegup kencang, dan aku hanya bisa berdiri terpaku di tempat.

"Tunggu dulu... SETSUNA?! APAKAH ITU KAMU?!" Suaranya terdengar penuh emosi, dan saat itu juga aku menyadari siapa dia.

"Itu benar..." jawabku dengan suara gemetar. Air mata mulai menggenang di mataku.

Wanita itu terbang lebih dekat kepadaku, dan aku dapat melihatnya dengan lebih jelas. Tidak salah lagi, dia adalah orang yang sudah lama kucari-cari... Okaasan. "Tidak mungkin... OKAASAN!" Aku langsung berlari ke arahnya, dan kami saling berpelukan erat. Rasa rindu yang selama ini kupendam pecah menjadi tangisan yang tak tertahankan.

"SETSUNA!" seru Okaasan, memelukku dengan kuat seolah tidak ingin melepaskanku lagi. "Aku khawatir aku telah kehilanganmu untuk selamanya, Setsuna. Syukurlah kau ada di sini. Aku tidak tahu harus bagaimana jika aku benar-benar kehilanganmu..."

Tangisku semakin deras karena aku kembali dipersatukan dengan okaasan, namun di balik kebahagiaan ini, ada kebingungan yang tidak bisa kuabaikan. Bagaimana bisa Okaasan ada di sini? pikirku. Setelah sekian lama terjebak di dimensi ini sendirian, kini aku dipertemukan kembali dengannya. Tapi bagaimana caranya?

"Okaasan... bagaimana Okaasan bisa menemukan aku di sini?" tanyaku, masih belum percaya dengan kenyataan yang ada di depanku.

Okaasan melepaskan pelukannya, menatapku dengan senyuman hangat. "Setsuna, ibumu tahu segalanya... Sebenarnya, ketika aku terbangun, aku dikelilingi oleh kegelapan yang tidak ada habisnya. Aku merasa tersesat, tapi tiba-tiba, aku melihat cahaya yang terang, dan aku terbang ke arah cahaya itu. Tidak kusangka, aku akan menemukanmu di sini"

Aku menangis lebih keras mendengarnya. Okaasan... dia selalu tahu bagaimana menenangkanku, bahkan di dunia yang begitu aneh seperti ini. "Okaasan... apakah Okaasan ingat apa yang terjadi sebelum terbangun di sini?"

Namun, wajah Okaasan berubah sedikit bingung saat aku bertanya. "Aku... aku tidak tahu, Setsuna. Yang kuingat hanyalah kita berdua terbang dari Narita ke Paris pada penerbangan malam. Setelah itu... segalanya gelap. Aku tertidur di pesawat, dan ketika aku bangun... aku sudah berada di sini."

Hatiku tenggelam dalam kekecewaan. Tentu saja... penerbangan malam itu. Semua orang tidur, dan tidak ada yang tahu apa yang terjadi sebelum aku dan Okaasan terjebak di dimensi ini. "Jadi begitu, Okaasan..."

Pada saat itu, aku dan okaasan meninggalkan Tokyo untuk mengurusi suatu pekerjaan yang ada di Paris. Kami mengucapkan selamat tinggal kepada Sekai dan ibunya bernama Youko-obasan. Akhirnya persawat kami lepas landas dari Narita sebelum matahari terbenam. Karena pesawat tersebut terbang menembus dewi malam yang gelap, sebagian besar penumpang pesawat memutuskan untuk tidur di pesawat.

Okaasan kemudian menoleh ke sekeliling, memperhatikan pecahan-pecahan dimensi yang mengambang di sekitar kami. "Oh ya, Setsuna... batu-batu ini, kenapa mengapung? Mereka sepertinya berisi sesuatu... seperti rekaman atau semacamnya?"

Aku terdiam sejenak. Haruskah aku memberitahu Okaasan tentang rahasia kelam yang kusimpan selama ini? Aku menatap pecahan-pecahan itu dengan hati yang berat. "Ini... rumit, Okaasan. Mungkin... mungkin Okaasan tidak akan mengerti"

Mendengar jawabanku, Okaasan langsung memelukku lagi, lebih erat dari sebelumnya. "Setsuna, aku adalah ibumu. Aku melahirkanmu, membesarkanmu. Kita sedang mengapung di antah berantah tanpa petunjuk apa pun. Jika kau tahu sesuatu, beritahulah aku. Okaasan tidak akan bilang siapa-siapa"

Aku menghela napas panjang. Tidak ada gunanya menyembunyikan ini lebih lama. "Ceritanya panjang, Okaasan, dan mungkin sulit untuk dipercaya. Tapi... ini kenyataan yang harus kukatakan" Aku berhenti sejenak, mengumpulkan keberanianku. "Sejujurnya, aku sudah mengalami banyak kematian dalam hidupku. Setiap kali aku mati, aku selalu kembali ke dimensi ini. Setiap kali aku hidup kembali, waktu berulang dan dunia berjalan di jalan yang berbeda. Setiap kali itu terjadi, aku berusaha mengubah takdir mengerikan yang menimpa teman-temanku. Aku tidak dapat melupakan teman-temanku yang terjun ke dalam tragedi yang berdarah dan mengerikan setiap kali waktu berulang-ulang"

Okaasan tertegun, wajahnya dipenuhi dengan keterkejutan yang mendalam. "Setsuna... kau mengalami ini semua... sendirian? Siapa yang menyebabkan semua ini? Mengapa hal ini terjadi padamu?"

Aku menggelengkan kepala. "Itulah yang masih belum terpecahkan. Kita berdua terbang dari Tokyo ke Paris, tapi apa yang terjadi setelah itu... aku tidak tahu. Aku tidak punya jawaban, Okaasan. Yang aku tahu hanyalah setiap kali aku kembali hidup, aku harus menghadapi tragedi yang lebih mengerikan daripada sebelumnya"

Okaasan menarikku lebih dekat dalam pelukannya. "Setsuna... seandainya kau memberitahuku lebih awal... mungkin kita bisa menghindari semua ini. Kau tidak seharusnya menanggung semua ini sendirian"

Air mataku mengalir lebih deras. "Maafkan aku, Okaasan... tapi ada hal lain yang juga harus dipertimbangkan"

Okaasan menatapku dengan cemas. "Apa itu, Setsuna? Apakah ada hal lain yang lebih buruk?"

Aku mengangguk pelan, mencoba menenangkan diriku sebelum melanjutkan. "Seperti yang kukatakan, teman-temanku juga ikut terjun ke dalam tragedi yang berdarah dan mengerikan. Mereka... mereka melakukan perbuatan yang tidak terbayangkan. Mereka kehilangan akal sehat mereka, membunuh sesama teman hanya demi impian mereka sendiri. Aku baru mengetahui hal ini setelah kematianku sendiri, dan setiap kali waktu berulang, tragedi ini terus terulang dengan cara yang berbeda."

Okaasan menatapku dengan mata yang penuh dengan keprihatinan. "Jadi begitu... Setsuna, bisakah kau ceritakan apa yang sebenarnya terjadi?"

Aku menatap pecahan-pecahan dimensi yang mengambang di sekitar kami. "Okaasan... lihatlah batu-batu yang mengapung itu. Mereka menyimpan cerita dari setiap orang yang dekat denganku. Setiap pecahan adalah ingatan dari mereka yang telah tewas dengan tragis, atau tindakan mengerikan yang mereka lakukan. Semua ini... adalah bagian dari siklus kematian dan tragedi yang tak berujung akhir cerita yang bahagia bagi semuanya…"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

鮮血の結末

Senketsu no Ketsumasa

Akhir yang Bertumpah Darah

=X=X=X=X=X=X=X=X=

2 Januari 2008 / Pukul 07:00 / JPO Stasiun Gakuenmae

Suatu pagi di stasiun di depan sekolah, teman-temanku yang masih bersekolah di Sakakino Gakuen sedang melangkah untuk masuk ke sekolah saat musim dingin. Sekai saat ini bergandengan tangan dengan Itou diikuti dengan teman-temannya bernama Hikari dan Nanami. Semuanya senang karena Sekai dan Itou telah menjadi pasangan yang serasi dan terkenal di sekolah.

"Ohayou", kata Sekai sambil menyambut Hikari dan Nanami. Mereka 'pun menyambut balik.

"Ohayou", kata Hikari.

"Ohayou", kata Nanami

Sekai yang menatap Nanami 'pun tersenyum. "Bukankah cuaca hari ini baik sekali?"

Nanami pun menjawab Sekai dengan pertanyaan. "Apa hanya cuaca hari ini saja yang membuatmu bahagia?"

Sekai 'pun dengan malu kebingungan. "Ehh? Apa maksudmu Nanami?"

Nanami 'pun menjawab pertanyaan Sekai dengan jawaban yang sederhana. "Hehehe… Kau bisa mengatakannya sesukamu Sekai!

Sekai dan Itou tertawa mendengar percakapan tersebut dan akhirnya mereka berdua berjalan melintasi JPO yang berada di depan stasiun namun Hikari dan Nanami sedang membeli minuman di mesin penjaja minuman. Tanpa disadari Sekai dan Itou, seorang perempuan berdiri menghalangi mereka berdua di tengah JPO. Sekai dan Itou mengenalinya dan dia bernama Katsura Kotonoha. ketua kelas 1-4 yang mengalami perundungan secara psikis dan fisik seperti lokernya dirusak, mejanya dicorat-coret dan diukir, barang-barangnya banyak dicuri dan dirusak dan sebagainya. Hal ini sepertinya terjadi karena Katsura-san kehilangan Itou sebagai kekasihnya. Di depan Sekai dan Itou, Katsura-san yang sekarang berdiri di depan mereka terlihat sangat serius dengan mata sedihnya yang mati tanpa kehidupan. Tanpa ekspresi maupun ucapan salam, Katsura-san menghalangi mereka.

Sekai 'pun yang pertama kali berbicara. "Eh? Katsura-san?"

Sekai dan Itou yang awalnya saling berpegangan tangan saling melepaskan tangan karena merasa bersalah meninggalkan Katsura-san. Katsura-san 'pun yang menanggapi Sekai selanjutnya.

"Saionji-san…"

"… Iya… Lama kita tidak berjumpa Katsura-san… Apa yang kau inginkan?"

Tanpa ekspresi apapun maupun peringatan apa-apa, Katsura-san mulai berjalan mendekati Sekai dan Itou lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Tanpa disangka, dia mengeluarkan pisau dan memegangnya di dekat leher Sekai.

"Matilah kau…"

Mungkin tidak pernah dibayangkan oleh orang lain, Katsura-san yang pemalu dan lemah menggesekkan pisau tersebut ke lehernya Sekai. Beberapa helai rambutnya Sekai terpotong…

"Eh…? Apa….? Mustahil….?"

Itulah kata-kata terakhir Sekai sebelum darah mulai memancar dari lehernya dan dia kemudian terbaring di lantai. Nanami dan Hikari yang melihat itu semua berteriak.

"KYAAAAAHH!

"SEKAI?!"

Itou 'pun langsung berteriak setelah melihat tindakan mengerikan yang dilakukan Katsura-san pada Sekai. Tentu saja tidak ada yang menyangka Katsura-san melakukan hal tersebut di saat pagi hari di mana orang banyak melihat apa yang dia lakukan.

"HAHAHAHAHAHA"

Tawanya Katsura-san 'pun terdengar banyak orang. Hanya ada satu alasan mengapa Katsura-san tertawa melihat Sekai mati. Dia telah menyingkirkan Sekai demi menjadi bersamaku selamanya.

"Ko…to…noha?!

Katsura-san akhirnya mengucapkan kata-katanya setelah menyabit Sekai

"Makoto-kun… ini…"

Itou 'pun kebingungan dengan maksud Katsura-san yang menyerahkan pisaunya pada Itou.

"Apa Ini?!"

"Aku… kembalikan pisau ini… dari balkonmu… Terakhir aku lihat…, kau dan Saionji-san… bersenang-senang dengan menyatukan kedua tubuh kalian… aku 'pun tertawa melihat kalian berdua… sambil aku melihat itu semua… aku pinjam pisau dari balkon rumahmu Makoto-kun… Maaf ya…"

Itou 'pun merasa syok mendengar perkataan Katsura-san.

"TIDAK! TIDAAAAAAK!"

Dengan sekuat tenaga, Itou melempar pisau itu sejauh mungkin entah mendarat di mana. Katsura-san 'pun menjadi kebingungan mengapa Itou melempar pisau tersebut dan dia langsung melihat tangannya sendiri yang berlumuran dengan darah

Nanami dan Hikari yang melihat ini semua akhirnya berteriak. "AMBULANS! PANGGIL AMBULANS!

"SEKAI! BERTAHANLAH!"

Itou 'pun langsung berbalik lihat keadaan Sekai.

"SEKAI?!"

Tanpa disadari saat Itou membelakangi Katsura-san, dia mengayunkan syalnya pada lehernya Itou dan mencoba mencekiknya.

"Makoto-kun… pakailah syalku… Nanti… kau bisa masuk angin…"

Dengan seketika Itou memegang tangannya Katsura-san. Matanya yang mati dan tidak bercahaya akhirnya kembali normal, namun semuanya sudah terlambat. Menyadari bahwa dia telah membunuh Sekai, dia kemudian menangis tersedu-sedu.

"Ko…tonoha?"

"Huuuuuaaaaahhh!"

Tangisan Katsura-san 'pun terdengar ke seluruh penjuru. Tentu saja dia langsung meminta maaf padaku dan Sekai. Pasca insiden yang berdarah tersebut, Sekai langsung dilarikan ke rumah sakit yang terdekat. Itou masih syok berat mengenai Katsura-san yang menyabit lehernya Sekai di depan matanya sendiri. Kemungkinan, ia tidak menyangka sebuah cinta segitiga antara dua gadis yang menginginkan satu lelaki berakhir dengan pertumpahan darah. Sepertinya, Itou menyesalihal seperti ini telah terjadi karena menelantarkan Katsura-san yang luar biasa demi Sekai.

Tidak seperti Sekai yang punya banyak teman, Katsura-san merasakan penyakit psikologis yang luar biasa akibat perundungan yang dilakukan Katou, Kanroji dan kroni-kroninya sendiri agar Katsura-san tidak bisa kembali bersama Itou. Banyak gadis yang menghina Katsura-san dengan kata-kata mengerikan, mencuri barangnya, isi lokernya berantakan dan yang paling parahnya mejanya digores dengan kata-kata yang sungguh menyakitkan. Sungguh ironis bagi Itou sendiri yang mengabaikan Katsura-san karena ia terlahir dari keluarga yang ayahnya seorang dokter dan ibunya seorang perawat.

Pasca insiden ini, Sekai jatuh koma akibat sabitan terhadap lehernya. Hikari dan Nanami diinterogasi mengenai insiden ini dan semuanya terhubung ke siasat perundungan terhadap Katsura-san yang dijalankan oleh Katou dan kroni-kroninya agar tidak bisa 'merebut' Itou dari Sekai. Tidak terpikir di benak mereka bahwa Katsura-san akan melawan mereka dengan kekerasan. Insiden ini mengekspos perundungan yang terjadi di Sakakino Gakuen yang luput dari guru-guru sehingga murid-murid yang terlibat dalam perundungan terpaksa dikeluarkan. Itou yang trauma dari insiden ini memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Sekai dan sering mengunjungi Katsura-san yang sekarang di balik jeruji.

"Kotonoha… maafkan aku karena aku menelantarkanmu…"

"Makoto-kun… Kau terlalu baik hati sesama gadis lainnya…"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Ane

Kakak Perempuan

=X=X=X=X=X=X=X=X=

14 November 2007 / Pukul 16:00 / Sakakino Gakuen, Lapangan Basket

Pada saat itu, Ashikaga Chie-senpai sedang bercakap-cakap dengan Kitsuregawa Roka. Dia mengkhawatirkan sesuatu soal kemunculan seorang gadis bernama 'Yuu'. "Roka, ada apa akhir-akhir ini lesu? Apakah adikku melakukan sesuatu yang buruk?"

Kitsuregawa-san 'pun menjawab apa yang ditanyakan Ashikaga-senpai. "Sebenarnya bukan apa-apa. Ada kemunculan gadis misterius di sekolah ini"

Ashikaga-senpai menyadari apa yang dimaksud Kitsuregawa. "Oh, anak itu ya…"

Kitsuregawa-san menanyakan soal keberadaan gadis tersebut. "Senpai, kau tahu sesuatu soal gadis tersebut?"

Ashikaga-senpai 'pun menjawab apa adanya. "Aku pernah melihatnya, tapi dia langsung kabur"

Kitsuregawa-san 'pun berkeluh kesah. "Jadi begitu ya…"

Ashikaga-senpai 'pun melanjutkan apa yang dia katakan. "Kalau begitu, biar aku urus. Akan kucoba cari tahu soal gadis ini"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

14 November 2007 / Pukul 16:30 / Sakakino Gakuen, Perpustakaan

Tanpa sepengetahuannya Itou, Katsura-san berdiri di luar perpustakaan mendengarkan apa yang terjadi di dalam. Rupanya tanpa sepengetahuannya. Ashikaga Yuuki sedang berbicara dengan senpainya yang bernama Kasannoin Kyouichi. "Halah Senpai… Bilang dong kalau senpai tidur di perpustakaan"

Kasannoin-senpai dengan tenang menjawabnya. "Hahaha… Maaf…

Ashikaga 'pun menegur Kasannoin-senpai. "Ini sudah sore, ayo kita pulang"

Setelah melihat kedua pria pulang, Katsura-san dengan mata yang tiada akan kehidupan memasuki perpustakaan. Katsura-san rupanya sedang mencari seorang gadis bernama 'Yuu' karena dari percakapan yang dia dengar, gadis bernama 'Yuu' ini telah merebut Itou darinya. Tentu saja hal tersebut tidak mungkin karena aku yang menciptakan identitas perempuan dari 'Yuu' yang merupakan seorang murid laki-laki bernama Ashikaga Yuuki karena berusaha melecehkan Sekai dan menguburi tubuhnya sebelum ketahuan oleh aku. Karena ini rahasia antara aku dan Ashikaga, Katsura-san tidak mengetahui identitas asli dari Yuu. Aku sebenarnya menyesal karena melakukan hal seperti ini karena suatu tragedi akhirnya terjadi di perpustakaan.

Setelah Katsura-san masuk, kakaknya Ashikaga bernama Chie-senpai memasuki perpustakaan untuk mencari adiknya. "Yuuki, apakah kau ada di dalam? Sepertinya tidak ada siapa-siapa di dalam sini… Yuuki… ayolah keluar…! Jangan-jangan kau ada di dalam ruangan ini… Ayo keluar dari sini! Roka telah menunggu! Eh? Apa ini?"

Di dalam gudang perpustakaan, Ashikaga-senpai menemukan sesuatu yang mengejutkan. Sebuah seragam bernama 'Ashikaga' dengan angka 155 ditemukan dalam kardus. "Lah? Bukannya ini punya Yuuki? Kenapa dia meninggalkan seragam dengan gadis yang dia selingkuhi itu? Sebentar, ini tidak masuk akal…

Selain seragam itu, ditemukan perempuan dengan angka 155A. Dengan begitu, Ashikaga-senpai menyadari sesuatu yang mengejutkan. "Hah? Ini ukurannya sama… Jangan-jangan, Yuu itu adalah Yuuki?"

TOK TOK

Mendengar suara ketukan pintu, Ashikaga-senpai berbalik. Dia melihat Katsura-san masuk dengan batang baja Panjang. "Aku telah mencarimu selama ini… Aku cari ke mana-mana di sekolah ini, tapi semuanya menjadi jelas kenapa gadis sepertimu itu tidak ditemukan… Itu karena, gadis tersebut awalnya tidak ada di dunia ini…

Ashikaga-senpai 'pun terkejut dengan siapa yang dia lihat. "Ka-katsura-san?!"

Kotonoha tanpa mengubah ekspresinya mulai berbicara. "Salam bertemu… 'Yuu-san…' Kau sebenarnya orang dengan nama lain bukan? Aku dengar Makoto-kun memanggil gadis ini dengan nama 'Yuu'. Aku tahu segalanya soal Makoto-kun… itu karena… akulah kekasih sebenarnya Makoto-kun"

Ashikagai-senpai 'pun kebingungan. "Yuu…? Jadi memang benar ia melakukannya… Jadi kau yang selalu bersama dan menjalani hubungan bersama Itou-kun, Katsura-san"

Kotonoha dengan matanya yang marah 'pun bertanya pada Ashikaga-senpai. "Apakah kau… yang mencoba merayu Makoto-kun dariku…?"

Chie yang memutuskan untuk melindungi rahasia adiknya hanya punya satu pilihan. "Bagaimana kalau aku menjawab iya?"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

15 November 2007 / Pukul 07:00 / Sakakino Gakuen, Perpustakaan

Esok harinya, pembelajaran di Sakakino Gakuen seharusnya berjalan dengan lancar, namun Ashikaga merasa cemas. Kakak perempuannya tidak pulang sejak kemarin. Ia mengira bahwa kakaknya bersama senpai lainnya seperti Ishibashi, Kira dan Shibukawa, tapi mereka bilang kakak perempuannya tidak bersama mereka. Pagi itu saat membuka perpustakaan, Ashikaga bertanya pada Kasannoin-senpai dan Kitsuregawa-san yang kebetulan datang bersama. "Kasannoin-senpai, kau lihat oneechan tidak?"

Kasannoin-senpai juga tidak tahu. "Entahlah Yuuki. Aku tidak melihat kakakmu"

Ashikaga 'pun bertanya kepada Kitsuregawa-san. "Bagaimana denganmu Roka? Kau melihatnya?"

Kitsuregawa-san yang merupakan kouhai-nya Ashikaga-senpai 'pun tidak tahu. "Aku juga tidak tahu Yuuki. Terakhir aku berbicara dengannya, dia berusaha mencari tahu siapa gadis misterius yang akhir-akhir ini muncul"

Ashikaga 'pun kebingungan mendengarnya. "Gadis misterius?"

Kitsuregawa-san 'pun menjelaskan siapa yang dicari Ashikaga-senpai. "Itu benar. Tidak ada yang tahu identitas sebenarnya dari gadis ini. Yang diketahui adalah rambutnya berwarna coklat muda dan namanya adalah 'Yuu'. Tetapi, tidak ditemukan gadis dengan nama itu di angkatan kita"

Ashikaga 'pun merasa tercekik mendengarnya. "Be-begitu ya?"

Kasannoin-senpai yang berusaha membuka perpustakaan menemukan sesuatu yang janggal. "Yuuki, apakah kau menutup pintu perpustakaan kemarin?"

Ashikaga 'pun menjawab apa yang telah ditanyakan Kasannoin. "Sudah senpai. Aneh juga kenapa masih terbuka"

Kitsuregawa-san 'pun mencium sesuatu. "Hmm? Bau apa ini…?"

Ashikaga dan Kasannoin-senpai 'pun menciumnya. "Bau ini… darah?"

Semua orang menjadi panik dan Kasannoin-senpai 'pun bergegas masuk ke dalam gudang. "Mustahil!"

Ashikaga dan Kitsuregawa-san 'pun ikut Kasannoin-senpai. "Ada apa Kasan… KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!"

Dengan begitu mereka menemukan Ashikaga-senpai dalam kondisi tubuh yang dipukul dengan baja panjang. Ashikaga 'pun langsung menangis. "Oneeechan! Oneeechan!"

Kasannoin-senpai 'pun memeriksa denyut nadinya. "Jangan khawatir, dia masih hidup. Panggil ambulans segera!"

Dengan begitu, ambulans dipanggil mengenai penemuan korban penyerangan di dalam sekolah. Satu akademi heboh karena penemuan ini. Karena insiden ini, kegiatan pembelajaran terpaksa dihentikan. Investigasi kemudian dilaksanakan segera, namun tidak ada petunjuk mengenai pelakunya.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

報道の夕方

Houdou no Yuugata

Reportase Petang

=X=X=X=X=X=X=X=X=

2 Januari 2008 / Pukul 16:00 / Jalanan Sakakino-chou

Hari ini pasca sekolah, teman-temanku bersenang-senang. Sekai akhirnya bersama sambil menggandengkan tangannya Itou dengan erat mengikuti Hikari dan Nanami.

Hikari dengan senang berkata soal cuaca. "Akhir-akhir ini berawan tetapi hari ini cerah ya. Lihatlah langit yang cerah ini seakan seperti membuat aku melupakan semua hal buruk yang telah terjadi… Cuaca yang bagus untuk tahun baru!"

Itou dengan skeptis berkata soal perkataan Hikari. "Hikari, kau pikir hal sekecil itu layak untuk disemangati? Hari ini adalah hari yang cerah dan biasa saja. Suhu udaranya juga masih dingin…"

Hikari 'pun bertanya kepada Itou. "Lalu, kenapa kau di sini…?"

Itou 'pun menjawab apa yang Hikari tanyakan. "Kenapa aku di sini? Kaulah yang bertanya apakah aku boleh datang. Tidak seperti biasanya aku datang keluar rumah untuk merayakan tahun baru Kuroda"

Hikari dengan mengeluh menjawabnya. "Kau jangan datang tanpa diundang dan mengeluh. Aku ingin hanya kita bertiga. Kau sebenarnya tidak diajak ikut bersama kita sama sekali!"

Sekai 'pun mencoba menenangkan mereka semua. "Ayolah, ini tahun baru! Lebih baik pergi dengan lebih banyak orang!"

Hikari sambil tersenyum mengatakannya. "Ya… ya… Sekai hanya ingin bersama kekasihnya yang tersayang bukan? Sekai... Ada apa denganmu? Mengapa kau membiarkan Itou ikut bersama kita? Apakah kau rela membuang persahabatan kita demi lelaki ini?

Sekai dengan nada kecil mengatakannya. "Emm… itu…"

Nanami 'pun memotong. "Sudahlah Hikari, jangan berkata seperti itu. Sekai telah melalui banyak hal, bukan? Hal tersebut disebabkan oleh Katsura, bukan? Gadis itu yang mengganggu mereka berdua. Jangan khawatir apabila Katsura datang lagi untuk mengganggu kalian, kami akan mengurusnya dan menjauhkannya darimu, bukankah begitu?"

Hikari dengan senang berkata. "Entahlah…. Aku lebih suka Sekai jika dia bersama dengan Itou"

Nanami bingung mendengarnya. "Aneh-aneh saja kau Hikari… Kamu berbicara tentang persahabatan tetapi kamu ingin meninggalkan temanmu sendiri? Apakah karena kau cemburu dengan mesranya Sekai dengan Itou, Hikari?"

Hikari dengan menjerit berkata. "Apa yang kau bicarakan Nanami? Oke baiklah, Aku akan membantumu dengan kekuatanku sendiri apabila kau perlu bantuan"

Sekai 'pun berkata. "Terima kasih kalian berdua untuk bantuannya, tapi semuanya baik-baik saja sekarang. Makoto tidak akan melepaskanku begitu saja, bukankah begitu Makoto?"

Itou dengan gugup menjawabnya. "Hah? Ya... Aku tidak akan melakukan apapun untuk membuatmu merasa buruk, Sekai"

Hikari 'pun berkata. "Kenapa kau tiba-tiba saja berlaku mesra dengan Sekai, Itou? Sejujurnya aku ingin kalian yang punya lelaki yang bisa menjaga diriku dan bisa dicintai"

Nanami bingung mendengar apa yang baru saja dikatakan Hikari. "Apa yang kau bicarakan Hikari? Bukankah kau sudah memiliki Sawanaga sebagai priamu? Kenapa kau tidak mengajaknya kencan?"

Itou yang mendengarnya juga bingung. "Kuroda? Apakah kau suka dengan Taisuke?"

Hikari 'pun terkejut dan mukanya menjadi merah. "WUAAAAAAAAH! Hei! Nanami, apa yang kau baru saja katakan di depan Itou?! Sawanaga bisa tahu soal ini!"

Nanami 'pun meminta maaf. "Maafkan aku Hikari… Tapi Hikari, bukannya kau harus mengungkapkan perasaanmu kepada Sawanaga bukan?"

Hikari 'pun menggerutu. "Diamlah Nanami! Bagaimana situasimu bersama senpai yang kau incar?"

Muka Nanami menjadi merah mendengar serangan balasan Hikari. "A-a-aku?! Aku baik-baik saja. senpai ada sesuatu yang harus dilakukan sehingga senpai tidak bisa datang"

Hikari 'pun bertanya kepada Nanami. "Urusan apa itu?"

Nanami 'pun dengan malu menjawabnya. "Senpai bilang ia pergi ke kuil bersama adik tersayangnya"

Hikari 'pun bertanya kepada Nanami. "Apa-apaan itu Nanami? Bukankah seharusnya dia pergi denganmu?"

Nanami 'pun berkata. "Diamlah Hikari! Senpai ingin memprioritaskan keluarganya sendiri. Bukankah hal seperti itu normal?"

Hikari 'pun berkata. "Mungkin itu benar Nanami, tapi yang terjadi adalah senpai membawa adiknya jauh darimu"

Nanami 'pun menatapi Sekai dan Itou yang masih bergandengan selama ini. "Aduh Sekai…!"

Sambil mereka berempat berjalan, sebuah berita disiarkan di televisi toko

"Sebuah tragedi di awal tahun. Korban adalah seorang siswa di Akademi Sakakino. Saya ulangi, dini hari tadi, di depan stasiun Haramihama, sebuah mayat Perempuan telah ditemukan. Korban telah diidentifikasi melalui kartu identitas yang dibawanya dan dipastikan sebagai siswi Akademi Sakakino. Kondisi mayat tersebut saat ditemukan sangatlah mengerikan hingga tidak dapat dikenali lagi wajahnya, namun polisi saat ini telah memastikan kebenaran mengenai identitas dari korban"

Hikari yang bersama dengan Nanami terkejut melihat laporan berita tersebut. "Tunggu dulu… bukannya tadi kita membicarakan soal gadis ini? Bukannya ini gadis yang berada di kelas yang bersebelahan dengan kita?"

Nanami 'pun menjawab. "Benar, gadis yang di sebelah kelas kita yang mencoba memisahkan Sekai dengan Itou lalu merebutnya untuk dirinya sendiri…"

Hikari 'pun terkejut dengan laporannya. "Dia meninggal?"

Nanami mencoba memanggil Sekai. "Hei Sekai! Lihat ini!"

Sekai tanpa melihat siaran 'pun terus berjalan. "Ada apa kalian berdua? Cepatlah atau kami akan meninggalkan kalian berdua…"

Nanami 'pun mencoba memberhentikan mereka. "Tapi… Sekai…?"

Sekai 'pun berbicara dengan Itou. "Hei, Makoto, mari kita lihat omikuji di kuil! Tahun lalu berjalan sangat buruk, jadi kali ini aku ingin mencobanya!"

Itou 'pun berkata. "Hmm? Tapi kita meninggalkan Kanroji dan Kuroda…"

Sekai 'pun memotong perkataan Itou. "Kuharap tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya"

Kecurigaan Hikari dan Nanami 'pun menjadi nyata. Mayat tersebut diidentifikasi sebagai Katsura Kotonoha sehingga kematian seorang siswi di Akademi Sakakino membuat kegaduhan yang besar. Investigasi kepolisian tidak membuahkan apa-apa karena tidak ada petunjuk apapun mengenai siapa yang membunuh Katsura-san. Sejak nama Katsura-san dikatakan kepada Sekai dan Itou, wajah mereka menjadi diam. Hikari dan Nanami 'pun curiga bahwa mereka membunuh Katsura-san demi hubungan mereka yang lebih baik. Meskipun Hikari dan Nanami merestui hubungan Sekai dengan Itou, seburuk-buruknya Katsura-san terhadap mereka berdua, Hikari dan Nanami tidak pernah punya mimpi untuk membunuh Katsura-san demi kebahagiaan Sekai.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

永遠に

Eien ni

Untuk Selamanya

=X=X=X=X=X=X=X=X=

28 November 2007 / Pukul 16:30 / Kediaman Itou

Itou dan Sekai saat ini sedang bersama menuju apartemennya Itou yang berada di dekat Stasiun Higashi-harami. Pasca perceraiannya ibunya Itou dengan ayahnya, Itou tinggal bersama dengan ibunya di apartemennya tersebut. Sayangnya karena ibunya bekerja sebagai perawat, ibunya jarang pulang ke rumah sehingga Itou sering tidur di apartemennya sendirian. Tapi hari ini Itou akan memperkenalkan Sekai ke ibunya sendiri setelah ibunya pulang.

Awalnya Itou mau memperkenalkan diri ke Youko-obasan, tapi karena beliau masih belum pulang, maka Sekai dan Itou pergi ke apartemennya. Waktu mereka cukup senggang sehingga tidak ada hal yang dapat dilakukan oleh mereka berdua hingga ibu mereka kembali pulang. Namun tanpa disadari pasangan yang mesra tersebut, ada seseorang yang telah menunggu di dalam apartemennya Itou yang menantikan kedatangan mereka berdua.

Di lift, Itou 'pun bertanya kepada Sekai. "Sekai, aku mau tanya sesuatu. Bagaimana si Kiyoura tahu kalau aku akan datang ke rumahmu?"

Sekai 'pun menjawab pertanyaanku. "Oh itu? Katanya dia mendengar perkataanmu saat mengambil sepatu di dekat loker"

Dengan begitu Itou 'pun menyadarinya kapan Kiyoura mendengar perkataanku. "Oh begitu… Dia pasti berada di dekatku saat aku sedang berbicara dengan Katou. Sebenarnya aku tidak menyadari kalau Kiyoura di dekat situ"

Sekai 'pun tersenyum dengan sinis. "Eh…? Apakah itu artinya…?

Itou 'pun langsung kebingungan "Apa Sekai?"

Sekai 'pun menjawab dengan pertanyaan. "Apakah kau yakin kau tidak terlalu asyik berbicara dengan Katou-san sehingga kau tidak sadar kalau Setsuna berada di dekatmu?"

Itou 'pun langsung membantahnya. "Baka… Tentu saja tidak seperti itu Sekai…"

"Aku penasaran apakah memang begitu…"

Itou 'pun langsung menjelaskannya kepada Sekai. "Memang benar di antara aku dan Katou tidak seperti itu. Kami berdua hanya teman lama yang satu sekolah saat SMP. Nanti akan kuperkenalkannya kepadamu"

"Tidak mau Makoto…"

"Jangan merasa curiga denganku Sekai… Bukankah sudah kukatakan perasaanku yang sebenarnya?"

Sekai 'pun langsung berkata soal itu. "Aku tahu Makoto… Tapi bukankah aku dengar kalau Katou-san sendiri yang bilang bahwa dia ingin kencan denganmu Makoto?"

Itou 'pun membantahnya lagi. "Kau salah paham Sekai. Aku dan Katou tidak punya perasaan apapun"

Sekai 'pun langsung menjelaskan penyebabnya. "Aku tidak salah paham sama sekali. Setsuna yang mendengarnya dengan jelas dan keras"

Akhirnya Itou mengakui sesuatu. "Sebenarnya hal tersebut memang benar… Katou sendiri yang bilang bahwa dia akan mengencaniku sendiri apabila kau Sekai menolakku…"

"Tuh kan…?"

"Aku belum selesai menjelaskannya! Itu hanyalah salah satu candaan yang dia katakan. Dia terus mengatakannya sejak SMP"

Sekai 'pun bertanya tapi dia kurang yakin. "Apakah memang begitu?"

Itou 'pun mempertegasnya. "Jangan jadikan hal tersebut dapat mengganggumu Sekai. Mari kita masuk"

"Maaf ya Makoto. Okaasan katanya akan pulang setelah pekerjaannya saat malam hari"

Itou 'pun tidak keberatan. "Tidak masalah Sekai. Okaasan selalu bekerja di rumah sakit sebagai perawat hingga larut malam, jadi tidak ada orang dirumahku. Kita juga tidak dapat mengganggu ibumu Sekai"

Dengan begitu, angka di lift apartemen menunjukkan angka 5 sehingga Sekai dan Itou berdua turun. Kami berdua akhirnya memasuki kamar apartemennya yang ditinggali bersama ibunya sendiri setelah bercerai dengan ayahnya. Yang menunggu Sekai dan Itou di dalam kamar apartemennya Itou sendiri sungguh mengejutkan.

Itou 'pun terkejut. "Oh…"

Di dalam kediaman Itou, rupanya Katsura-san sudah menunggu. "Makoto-kun, okaerinasai…"

Itou 'pun kebingungan bagaimana Katsura-san bisa masuk kamar apartemennya Itou. "Kotonoha, kenapa kau ada di sini?"

Katsura-san 'pun dengan senang menjawabnya. "Ehehe… Ibunya Makoto-kun telah mengizinkan aku untuk menunggu di dalam…"

"Okaasan yang bilang begitu?"

"Itu benar Makoto-kun… Kau tahu sendiri aku dan ibumu sendiri harus saling akur antara sesama lain. Ibunya Makoto-kun juga bilang bahwa aku dapat menjadi istri yang baik nantinya…"

Mendengar hal tersebut, Itou harus mengatakan yang sebenarnya kepada Katsura-san. "Kotonoha, tolong dengarkan aku…"

"Apa itu Makoto-kun?"

Itou terpaksa mengatakan hal yang pahit kepada Katsura-san. "Tadi aku sudah bilang di sekolah kalau aku saat ini cinta dengan Sekai"

Katsura-san 'pun kebingungan… "Tapi tunggu dulu… bukannya Saionji-san telah… Sai…on…ji…san…"

Akhirnya Itou menjelaskan kepada Katsura-san mengenai apa yang terjadi antara Sekai dan Itou. "Sekai sendiri telah memaafkan aku karena aku mudah bimbang dan lemah seperti yang terjadi sebelumnya…"

Katsura-san 'pun memotong. "Tapi! Aku juga…"

"Aku benar-benar mencintai Sekai, jadi…"

Sekai akhirnya bergiliran untuk menjawab. "Katsura-san…

Katsura-san 'pun tidak ingin menyerah. "Tapi Makoto-kun, aku tidak dapat melepaskanmu!"

Akhirnya Itou menjawab. "Kotonoha…"

Katsura-san 'pun bersikeras pada pendiriannya. "Aku benar-benar mencintaimu Makoto-kun! Aku tidak bisa hidup tanpamu Makoto-kun! Aku akan melakukan apapun demi dirimu agar kau bisa kembali ke pangkuanku! Apakah hal tersebut masih kurang agar aku bisa mendapatkanmu kembali Makoto-kun? Tolong menjadi kekasihku Makoto-kun!"

Itou 'pun terpaksa mengatakannya meskipun hal ini dapat menyakiti hatinya Katsura-san. "Maafkan aku Kotonoha…"

Itou tidak menyadarinya saat itu, tapi seketika Itou mengatakan hal tesebut, cahaya yang terlihat pada matanya Kotonoha yang selalu bersinar menjadi redup. "Makoto-kun…"

Itou 'pun harus mengatakannya. "Aku tahu aku telah melakukan beberapa hal yang buruk kepadamu Kotonoha, tapi…"

Yang Itou ketahui saat itu, ia kira Kotonoha hanya sakit hati dan menangis karena Itou telah menolak pengakuan cintanya. Sekai 'pun juga merasa bersalah. "Maafkan aku Katsura-san…"

"Saionji-san…"

"Aku sebenarnya mencintai Makoto… sehingga aku tidak akan merasa termangu-mangu lagi…"

Katsura-san 'pun menjawab perkataan Sekai sambil menangis. "Aku sendiri tidak dapat hidup tanpa Makoto-kun di dunia ini, tapi meskipun begitu, kau masih tetap akan merebutnya dariku?"

Sekai 'pun menanggapi pertanyaan Katsura-san dengan ragu-ragu. "Itu benar…"

Meskipun dengan sedih dengan mata yang tidak lagi bersinar, anehnya Katsura-san menunjukkan senyumnya. "Aku tidak yakin kalian berdua akan menjadi pasangan yang bahagia"

"Kotonoha!"

"Aku tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi…"

Itou 'pun menjadi kebingungan dengan perkataan Katsura-san. "Apa maksudnya itu?"

"Aku tidak akan membiarkannya, karena aku akan selalu tetap mencintaimu Makoto-kun…"

"Katsura-san…"

"…untuk selama-lamanya…"

Mendengar perkataan Katsura-san, Sekai dan Itou memutuskan untuk meninggalkan kamar tersebut. "Ayo Sekai, kita keluar dulu…"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

28 November 2007 / Pukul 17:00 / Luar Apartemen

Setelah bercakap-cakap dengan Katsura-san, Sekai dan Itou sekarang berdiri di luar bangunan apartemennya Itou. Saat ini Itou memikirkan apa yang harus dilakukan.

Sekai 'pun langsung mengungkapkan kekhawatirannya soal Katsura-san. "Makoto…"

Itou 'pun langsung menanggapinya. "Tidak masalah Sekai. Aku hanya akan tetap menatapimu terus dan tidak akan bimbang lagi soal ini"

Sekai merasa tidak yakin soal ini. "Tapi, Katsura-san sendiri yang bilang bahwa dia tidak akan menyerah"

Itou 'pun langsung menjawabnya. "Tidak masalah Sekai. Aku yakin Kotonoha akan mengerti…"

Prak!

Seketika mendengar suara itu, Sekai dan Itou berdua langsung berbalik badan. "Hmm? Telepon Genggam?"

Sekai langsung tahu punya siapa itu. "Bukannya itu punya Katsura-san…?"

Seketika itu, Itou melihat Katsura-san yang berdiri di atas pagar balkon kamar apartemennya Itou dan terjatuh dengan kepala di bawah dan dengan wajah tersenyum dengan sinis….

"KYAAAAAAAAHH!"

Sekai akhirnya berteriak dan Itou melihat pemandangan yang mengerikan dalam hidupnya saat melihat Katsura-san terjun dari apartemennya Itou. Tentu saja dengan kepala yang terbentur dengan tanah, Katsura-san langsung tewas tepat di depan mata mereka berdua… Itou tidak menyangka seseorang yang ditolak hatinya akan berusaha untuk membunuh dirinya sendiri demi membuat mereka tidak bahagia dan ternyata ada di depan mata mereka sendiri.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

28 November 2008 / Pukul 08:00 / Kuburan Keluarga Katsura

Sejak Katsura-san bunuh diri, Sekai dan Itou mulai berpisah. Mendengar insiden ini, ibunya Katsura-san dan Kokoro-chan sangat marah dengan mereka berdua. Mereka sebagai pasangan yang awalnya serasi dan mesra akhirnya mulai berpisah. Setiap kali mereka berdua bertemu, mereka hanya diingatkan apa yang mereka lihat yakni detik-detik akhir dari akhir hayat Katsura-san. Rupanya, dengan Katsura-san membunuh dirinya dengan terjun dari balkon apartemennya Itou, dia telah mewujudkan apa yang dia inginkan. Sekai dan Itou tidak akan menjadi pasangan yang bahagia, sehingga mereka berdua putus dan hanya bertemu saat peringatan kematiannya Katsura-san untuk sisa hidup mereka berdua.

Tentu saja, Sekai datang ke kuburannya Katsura-san. "Makoto, lama tak berjumpa…"

Sekai akhirnya datang, tapi karena trauma, Itou membalikkan badannya sendiri. "Sangat aneh kita berjumpa kembali di tempat seperti ini. Bagaimana keadaanmu?"

Sekai akhirnya menjawab mengenai kehidupannya. "Aku telah menikah… tapi sebentar lagi akan cerai. Bagaimana denganmu Makoto?"

Itou 'pun menjawab soal hidupnya sendiri. "Aku belum menikah… Kau adalah orang yang lebih tahu segalanya daripada orang lain apa yang aku telah alami"

Sekai 'pun akhirnya bertanya. "Kau sekarang kerjaannya apa?"

Itou 'pun menjawab. "Setiap habis sekolah, aku membantu Okaasan di rumah sakit. Nanti setelah lulus mau bekerja secara penuh waktu bersama okaasan"

Sekai 'pun menanggapi jawabannya Itou. "Wah… bekerja di rumah sakit ya? Pasti baik sekali bisa membantu merawat orang lain…"

Itou sendiri menjawabnya dengan ironis. "Kalau saja dari dulu aku menyadarinya, Kotonoha tidak akan mati demi memisahkan kita berdua. Sungguh ironis bagiku karena okaasan adalah seorang perawat yang cukup sensitif mengenai hal ini. Aku gagal menyelamatkan nyawa seorang wanita yang merupakan bagaikan bidadari yang berjalan di muka bumi ini"

Sekai akhirnya berkata. "Begitu ya… Aku yang awalnya menikah akhirnya cerai. Aku yang kandungannya gugur justru mengunjungi kuburan. Aku mau pulang dulu"

Sebelum pergi, Itou menyadari bahwa ternyata Sekai membawa ember kayu. "Sebentar Sekai, kau tidak mau menuang air di kuburannya?"

Sekai 'pun akhirnya menanggapi apa yang Itou tanyakan. "Awalnya aku mau menuangnya, tapi tidak jadi karena kuburan itu menertawakanku… Selamat Tinggal"

"Sekai?"

"Ramalan cuaca untuk hari ini akan hujan, tapi sepertinya sekarang cerah"

"Hujan?"

Itou kemudian melihat ke langit dan menatapi awan yang cerah tanpa rintik hujan yang jatuh. Entah apa yang terjadi pada Sekai pasca mereka putus, tapi sepertinya dia menjadi wanita yang tidak waras karena trauma. Itou menyembunyikan cincin yang ada di tangan kirinya agar Sekai tidak tahu.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

轢殺

Rekisatsu

Dorongan yang Terlalu Jauh

=X=X=X=X=X=X=X=X=

21 November 2007 / Pukul 07:00 / Stasiun Higashi-harami

Pagi itu Itou bersama dengan Katsura-san kembali bersama setelah sebelumnya berbicara dengan Sekai. Diketahui bahwa Sekai hamil dan dia bilang bahwa bayinya adalah punyanya Itou tapi sebelumnya Sawanaga berhubungan dengan Sekai, sehingga dengan mudah disimpulkan bahwa ayah sebenarnya adalah Sawanaga. Tetapi, seharusnya Itou lebih berjaga lagi karena Sekai tidak mau menyerah soal ini. Itou tidak menyadari bahwa selama ini Sekai menguntit mereka berdua.

Itou akhirnya bertemu dengan Katsura-san yang menunggu di stasiun untuk kereta selanjutnya. "Makoto-kun…"

Itou 'pun menanggapinya. "Kotonoha, Ohayou…"

Katsura-san 'pun menjawabnya. "Ohayou Gozaimasu…"

"Kemarin aku berbicara dengan Sekai…"

Katsura-san 'pun terkejut. "Eh…?!"

Itou 'pun melanjutkan apa yang ia bicarakan dengan Sekai. "Sekai kemarin malam meneleponku dan meminta aku pergi ke dokter spesialis kandungan bersamanya".

Katsura-san 'pun bertanya. "Apakah kau akan ikut bersamanya?"

Itou 'pun menjawab pertanyaan Katsura-san. "Aku tidak akan ikut. Aku sudah bilang ke dia bahwa aku tidak bisa bersama dengannya lagi… Tidak benar bagiku untuk bersamanya terus seperti ini, terutama untuk bayinya…"

Kastura-san akhirnya berkata setelah Itou menjelaskannya "Jadi begitu ya…"

Itou 'pun meneruskan apa yang ia katakan. "Sekai juga bilang kepadaku bahwa kau Kotonoha telah memanipulasiku. Aku tidak tahu bagaimana dia mencapai kesimpulan seperti itu, jadi kalau dia nanti berbicara denganmu, aku minta maaf"

Katsura-san akhirnya berbicara soal itu. "Tidak apa-apa Makoto-kun. Akulah yang membocorkan rahasia itu"

Itou 'pun menanggapi apa yang dikatakan Katsura-san. "Itu tidak benar sama sekali Kotonoha. Cepat atau lambat, rahasia tersebut akan terbongkar. Kau tidak salah dalam apapun Kotonoha"

Katsura-san 'pun menjawab dengan khawatir. "Tapi…"

Itou 'pun langsung memotongnya. "Lagipula, bukankah aku sudah bilang sebelumnya Kotonoha? Kau adalah satu-satunya gadis bagiku sekarang. Kau hanyalah gadis yang kucintai Kotonoha"

Katsura-san akhirnya menanggapi apa yang Itou katakan. "Memang benar Makoto-kun"

Itou 'pun melanjutkan perkataannya sebelumnya. "Yang kukhawatirkan adalah Sekai mungkin akan menuduhmu mengenai apa yang telah terjadi Kotonoha"

Katsura-san 'pun menjawab apa yang Itou telah katakan. "Itu memang benar Makoto-kun, tapi apa boleh buat"

"Iya ya…"

Katsura-san mengungkapkan apa yang dia pikirkan. "Yang dipermasalahkan bukanlah siapa yang benar atau salah, tapi pikirkanlah, jika ada seseorang yang mencintaimu pergi meninggalkanmu, dan kau tahu siapalah orang yang menyebabkan perkara ini, bukanlah sangat logis untuk membenci siapa yang menyebabkan perkara ini?

Akhirnya Itou menjawab. "Kau benar Kotonoha…"

Akhirnya Katsura-san 'pun berkata mengenai Sekai. "Aku akan meminta maaf kepada Saionji-san soal ini. Mungkin yang kulakukan tidak akan memuaskannya, tapi itu setidaknya yang aku bisa lakukan. Aku rasa dia tidak akan pernah memaafkanku, tapi suatu hari nanti, dia akan menerima hubungan antara kita berdua Makoto-kun"

Itou 'pun berkata soal itu. "Kau benar Kotonoha"

Katsura-san 'pun melanjutkan apa yang dia pikirkan. "Saionji-san adalah temanku yang tersayang yang mempertemukan kita berdua… Jika suatu hari nanti dia bisa memaafkanku soal hubungan kita, maka aku berharap aku bisa bertemu dengannya lagi dan saling tertawa seperti sebelumnya"

Itou 'pun berkata soal itu. "Kau benar Kotonoha… Oh ya, sebaiknya kita mundur Kotonoha. Kereta ini akan melintas langsung sehingga berbahaya jika tidak berdiri di belakang garis kuning"

Katsura-san akhirnya menjawab. "Kau benar Makoto-kun…"

Tanpa disadari oleh siapapun, sebenarnya Sekai sedang mengurungkan seluruh emosinya mengenai apa yang telah terjadi sebelumnya. Rupanya dia telah menguntit mereka tanpa sepengetahuan mereka sendiri. Apa yang terjadi selanjutnya adalah sesuatu yang tidak pernah bisa kembali seperti semula.

Seseorang mendorong Katsura-san ke rel. "Kyaah!"

"Kotonoha…! Siapa yang mendorong….?!"

Di belakang Itou, terlihat Sekai yang mendorong Kotonoha dengan wajah yang tersenyum dengan sinis.

"Sayonara…"

Itulah yang dikatakan Sekai kepada Katsura-san. Itou berusaha untuk menggapai tangannya Katsura-san tapi semuanya sudah terlambat. Katsura-san tertabrak kereta dan Itou hanya mendapat tangannya saja.

Itou 'pun dengan gemetar melihat kengerian semua ini. Katsura-san, gadis yang kucintai telah musnah di depan mataku sendiri. "Mustahil… Ini pasti hanya mimpi… Ini candaan saja 'kan…?

Tanpa rasa menyesal, Sekai 'pun akhirnya tertawa. "Muahahahahahaha…! Semuanya… salahmu Katsura-san…! Kau… dan Makoto…. Hahahahahaha…!"

Itou hanya bisa berteriak. "KOTONOHAAAAAAA!"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

我が子へ

Waga Ko e

Kepada Anakku

=X=X=X=X=X=X=X=X=

5 April 2008 / Pukul 17:00 / Pantai Haramihama

Enam bulan sebelumnya, Sekai keluar dari Akademi Sakakino dan menghilang secara misteruus. Tidak ada yang tahu ke mana perginya Sekai dan bahkan ibunya sendiri tidak tahu ke mana dia pergi. Menghilangnya Sekai secara misterius ini tentu saja menghebohkan para murid di akademi. Aku sendiri yang tumbuh bersama Sekai tidak mengetahui ke mana perginya Sekai.

Itou dan Katsura-san saat ini duduk bersama di pantai menatapi matahari yang terbenam di luar apartemennya Itou. Pasca Sekai menghilang, hubungan antara Itou dan Katsura-san semakin dekat sehingga mereka tidak malu tidur bersama di dalam satu kamar. Hasil dari hubungan mereka itu menyebabkan Katsura-san hamil dengan anak pertamanya. Orang tuanya Katsura-san menjadi marah besar mendengar berita tersebut, tapi Katsura-san berhasil menenangkan kedua orang tuanya dan Itou berjanji untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada Katsura-san. Mereka berdua sangat mesra dan saat ini menantikan hari kelahiran anak pertama mereka.

Sambil memandang matahari yang terbenam, Katsura-san berkata kepada Itou. "Makoto-kun…"

Itou dengan senang hati berkata. "Kotonoha…"

Katsura-san berbicara soal Itou yang duduk di pinggir pantai. "Ini bukan pertama kalinya kau datang ke sini…"

"Memang benar Kotonoha… Di sinilah tempatnya…"

"Ini adalah tempat di mana Saionji-san dulunya bekerja bukan…?"

"Itu benar Kotonoha… Sudah sekitar enam bulan sejak Sekai menghilang dari sekolah"

"Memang benar…"

"Sebenarnya aku tidak menyesali apa yang terjadi mengenai kita berdua Kotonoha. Jujur saja, orang tuamu benar-benar marah dengan kita, Kotonoha"

"Itu benar Makoto-kun… Tapi sepertinya mereka akhirnya akan memaafkan apa yang telah kita perbuat"

Itou kebingungan bagaimana hal tersebut bisa mungkin karena orang tuanya Katsura-san adalah keluarga yang terpandang dan tidak mungkin menerima pria rendah seperti Itou. "Apakah begitu? Bagaimana kau membuat orang tuamu memaafkan kita Kotonoha?"

Katsura-san menjawab pertanyaanku dengan bijak. "Aku sudah bilang ke orang tuaku kalau tidak mau memaafkan Makoto-kun dan aku, aku bersedia meninggalkan rumah mereka dan mereka tidak boleh melihat cucu mereka"

Itou 'pun dengan tertawa menjawab hal tersebut. "Hahahaha… kurasa ayahnya Kotonoha akan kebakaran jenggot mendengar hal seperti itu dari putrinya sendiri"

Katsura-san 'pun mengatakan apa yang ayahnya katakan. "Ketika aku mengatakan hal tersebut, otousan bilang 'tidak masalah selama kau baik-baik saja'".

"Jadi begitu…"

Katsura-san meneruskan apa yang dia katakan. "Aku juga tidak menyesal mengandung anakmu di dalam tubuhku Makoto-kun"

"Terima kasih ya Kotonoha"

Katsura-san mengatakan apa yang dia rasakan dalam hatinya. "Kau sendiri tahu bahwa aku benar-benar mencintaimu lebih dari siapapun Makoto-kun"

Itou menanggapi apa yang Katsura-san katakan. "Aku juga benar-benar mencintaimu Kotonoha"

Katsura-san meneruskan pendirian soal dia mencintai Itou. "Aku tidak dapat membayangkan hidupku nanti tanpamu mendampingiku di sisiku"

"Aku juga sama"

Katsura-san 'pun menanggapinya. "Aku akan menjadi pengantin serta istrinya Makoto-kun. Aku yakin bisa menjadi istri yang baik bagimu Makoto-kun"

Itou 'pun menanggapi apa yang Katsura-san katakan. "Aku yakin kau akan menjadi istri yang baik. Aku punya harapan yang tinggi padamu Kotonoha"

Katsura-san mengatakan apa yang dinantikan selanjutnya. "Kita akan mengadakan acara pernikahan saat kelulusan kita berdua"

"Aku berjanji akan mewujudkannya bagimu Kotonoha"

Katsura-san 'pun menanggapinya. "Aku percaya padamu Makoto-kun… Sekarang cuacanya makin berangin ya?"

Itou 'pun merasakan angin ini sesambil Katsura-san memeluknya dengan erat. "Aku juga merasakannya. Apakah kau merasa kedinginan Kotonoha?"

Katsura-san menanggapi pertanyaannya Itou. "Iya… Akan kupastikan aku tidak akan membiarkan bayimu merasa kedinginan"

Itou akhirnya menjawab apa yang Katsura-san rasakan. "Kau benar Kotonoha… Bukannya sebaiknya kau kembali masuk ke dalam? Di dalam hangat sehingga kau bisa menghangatkan diri"

Katsura-san 'pun menanggapi apa yang Itou katakan. "Aku akan kembali masuk ke rumahmu Makoto-kun. Tapi sebelum itu…"

Itou kebingungan mendengarnya. "Kau mau apa Kotonoha?"

Katsura-san 'pun menjawab apa yang dia pikirkan. "Sudah lama kita tidak melakukannya… Aku merasa baikan dan ingin melakukannya. Kau juga terlihat bahagia dan juga menantikannya setelah waktu yang lama Makoto-kun"

Akhirnya Itou menjawab apa yang ia pikirkan. "Memang benar sudah lama kita tidak melakukannya… Biasanya Sebagian besar orang tidak melakukannya selama seorang ibu masih hamil"

Katsura-san 'pun menjawab apa yang dia maksud. "Aku adalah salah satu orang yang ingin melakukannya. Aku mau mandi dulu ya dan kunantikan setelah kau selesai di sini"

Itou dan Katsura-san akhirnya berciuman dalam waktu yang lama. Dengan begitu Kotonoha pergi ke apartemennya Itou untuk memandikan dirinya.

Itou masih duduk di pinggir bibir dermaga merenungi soal Sekai. "Aku ingin tahu ke mana perginya Sekai… Sepertinya ini semua salahku dia pergi… Kuharap dia baik-baik saja… Sebaiknya aku pulang karena Kotonoha menunggu"

Namun hal tersebut tidak pernah terjadi karena dari belakang muncul seorang perempuan yang dikenal yang menusuk Itou.

Ketika bilah pisau tersebut menusuk Itou, ia terkejut. "Se…kai…?"

Sambil menangis Sekai 'pun berkata. "Matilah… Lihatlah apa yang telah kau perbuat padaku… dan meskipun ini terjadi padaku… kau dan Katsura-san dengan egoisnya akan mencari kebahagiaan untuk kalian sendiri…

Dengan darah yang mengucur karena Sekai melepaskan pisaunya dari tubuhnya Itou, ia 'pun dengan pelan-pelan berkata padanya. "Jadi begitu… Syukurlah Sekai… Kau baik-baik saja… Jujur saja… aku khawatir denganmu… Bayi yang kau kandung… di dalam perutmu itu… bayiku ya…? Rawatlah dia… dengan tulus…"

Sekai 'pun kaget dengan apa yang Itou katakan. "Te-tentu saja aku harus...!"

Itou 'pun melanjutkan apa yang ia katakan. "Terima kasih,… dapat… mengurus anakku…. Aku… khawatir… denganmu… Sekai… aku… selama ini… mencintaimu…"

Sekai yang mendengar itu semua kehilangan niat membunuhnya. "TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK!"

Setelah penusukan tersebut, Sekai melarikan diri entah ke mana. Meratapi apa yang telah Sekai perbuat pada Itou, sangat pantas ia menerimanya. Tidak ada pilihan lain selain pulang ke rumah dengan kondisi seperti ini. "Banyak darah… aku harus pulang… Syukurlah Sekai baik-baik saja… Tidak kusangka dia mengandung anakku… Meskipun dia membenciku… Memang dia begitu… Apakah dia sudah… memikirkan… nama… untuk anaknya… Jika aku menamainya… Semuanya menjadi redup… Sekai… kau kelewatan… dengan pisaumu… yang besar… Kotonoha… menungguku… di rumahku… dan… meskipun begitu… kenapa… aku… berurusan… dengan Sekai…? Nanti… Kotonoha… bisa marah… Dia akan iri… wajahnya seram… Dia selalu seram kepada Sekai… tapi… aku… tetap… mencintainya…"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

10 April 2011 / Pukul 08:00 / Taman Haramidai

Setelah menusuk Itou, Sekai melahirkan putranya dan kembali menghilang. Penemuan tubuhnya Itou dalam kondisi yang mengerikan membuat heboh satu kota. Pelakunya melarikan diri tanpa siapapun yang tahu ke mana perginya. Itou masih berbaring di antara hidup dan kematian selama tiga tahun lebih di rumah sakit dan selalu diawasi ibunya setiap dua puluh empat jam dan tujuh hari dalam seminggu . Karena Sekai menghilang, ibunya bernama Youko mengasuh cucunya sendiri setelah tragedi yang telah terjadi pada Itou. Katsura-san 'pun diminta aborsi oleh orang tuanya dan ibunya Itou sendiri, namun Katsura-san menolaknya karena bayi yang dia kandung adalah satu-satunya hal yang paling berharga yang ditinggalkan oleh Itou. Kelahirannya berjalan dengan lancar, tapi tentu saja tidak ada yang senang karena sang ayah masih koma. Tentu saja anak yang lahir tidak diberitahu apa yang menyebabkan Itou jatuh di antara perbatasan hidup dan mati.

"Obaachan, aku pergi dulu"

Youko-obasan melihat cucunya sendiri akhirnya melepas anaknya. "Obaachan ya… aku sendiri masih berumur 30-an…"

"Kau tunggu apa lagi? Ayo ikut!"

"Iya, tunggu sebentar!"

Dengan begitu Youko-obasan melihat cucunya bermain dengan anak yang lainnya. Dia kemudian berbicara dengan Katsura-san yang berada di kursi sebelahnya. "Anak yang tumbuh tanpa orang tuanya… sudah berapa tahun sejak ini semua terjadi…? Bukankah kau punya dendam yang besar terhadap gadis itu…? Aku merasa kasihan soal apa yang gadis itu perbuat padamu… Tapi tetap saja, aku adalah ibunya Sekai… Aku tidak memintamu untuk memaafkannya tapi…"

Katsura-san yang mendengar apa yang Youko-obasan bilang akhirnya bertanya pada Youko. "Apakah kau belum mendengar apapun darinya?"

Youko-obasan 'pun menjawab soal menghilangnya Sekai. "Aku ingin putriku yang tercinta tetap hidup. Akan bermasalah apabila dia tidak bisa tetap bertahan hidup…"

Katsura-san 'pun berbicara. "Tetap bertahan hidup ya…?"

Youko-obasan yang canggung bertanya kepada Katsura-san. "Kotonoha-san… apabila gadis itu kembali di depan kita, apa yang akan kau lakukan padanya?"

Katsura-san akhirnya menjawab pertanyaan Youko. "Entahlah… akan kuputuskan kalau gadis itu kembali…"

Seketika itu, Sawanaga Taisuke bersama istrinya Hikari muncul di depan hadapan Katsura-san dan Youko-obasan. Mereka berdua telah menikah pasca kelulusan SMA. Tentu saja mereka datang dengan putra mereka dan tidak merasa senang soal tragedi yang menimpa Itou.

Taisuke 'lah yang pertama kali menyalami mereka. "Katsura-san…?"

Hikari yang melihat itu langsung menegur Taisuke. "Woi Taisuke! Kenapa kau bicara dengannya…?

Sawanaga menjawab teguran Hikari. "Kenapa? Bukannya kita saling kenal?"

Hikari 'pun melanjutkan tegurannya. "Tapi, karena dia, Sekai telah…"

Youko-obasan 'pun menyambut mereka. "Ah, bukannya kalian temannya Sekai?"

Hikari 'pun menjawab panggilan Youko. "Itu benar… Anda ibunya Sekai ya…? Aku selalu berteman dengan Sekai"

Youko-obasan 'pun menjawab dengan nada rendah. "Begitu ya? Maaf ya soal putriku"

Hikari 'pun menjawab apa yang Youko-obasan katakan. "Itu bukan salah anda. Aku selalu berteman dengan Sekai apapun yang telah terjadi. Lagipula, aku merasa Sekai tidak berbuat salah apa-apa"

Youko-obasan 'pun dengan senang hati mendengarnya. "Terima Kasih… Apakah pria di sampingmu adalah suamimu?"

Sawanaga 'pun menjawab apa yang Youko tanyakan. "Ah itu… Itu benar… Nama saya adalah Sawanaga Taisuke… Sejak kami sekolahan, aku dan Saionji selalu berteman…

Hikari 'pun menegur apa yang Taisuke baru saja katakan. "Hoi Taisuke!"

Sawanaga menyadari apa yang ia baru saja akan katakan. "Ah iya, maaf soal itu… Nama Makoto sangat dilarang untuk diucapkan…"

Hikari menanyakan apa yang terjadi pada Sekai. "Okusan, apakah Sekai sekarang sudah berubah….? Jadi begitu ya… Jadi yang di situ itu…"

"Kotonoha-san?"

Katsura-san akhirnya berkata soal itu. "Aku punya hubungan baik dengannya karena hal seperti itu telah terjadi…"

Sawanaga 'pun merenung apa yang telah terjadi selama ini. "Sudah tiga tahun ya…? Waktu dengan cepat berlalu…"

Youko-obasan mendengar itu semua 'pun berkata mengenai apa yang telah terjadi selama ini. "Maaf ya…"

Hikari 'pun meluruskan apa yang Taisuke katakan. "Bu-bukan itu yang dimaksud! Hoi Taisuke!"

Sawanaga 'pun merasa canggung dengan apa yang dia baru saja katakan. "Ah maaf soal itu"

Youko-obasan 'pun melanjutkan apa yang dia katakan. "Tidak apa-apa… Anak-anak sekarang sudah tumbuh besar. Apakah kedua anak itu milik kalian berdua?"

Hikari 'pun kebingungan. "Eh? Kapan dia…?"

Youko-obasan 'pun senang dengan apa yang dia lihat. "Hahaha… Anak masih kecil, baik hati dan tidak punya salah"

Hikari 'pun menanggapi apa yang Youko katakan. "Benar juga ya… Anak-anak mulai saling senang dengan sesama lain dan aku tidak bisa mengganggu mereka. Kau harus sadar dengan peranmu sebagai seorang ayah… Ada apa denganmu Taisuke…?"

Sawanaga dengan ragu menjawab apa yang Hikari baru saja bilang. "Eh… tidak kenapa-napa"

Hikari dengan keluh kesah mengatakannya. "Aduh… mungkin ini ccuma khayalanku sendiri, tapi kalau begini caranya, kita tidak bisa membedakan anak siapa punya siapa…. Bukankah begitu Taisuke?"

Sawanaga menanggapi apa yang Hikari baru saja bilang. "Be-begitu ya? Tapi kurasa itu tidak benar. Tapi alih-alih melakukan itu semua, kau keluar bersamaku bukan? Kau bisa dengan mudah menghubungiku"

Hikari akhirnya berkata. "Benar juga ya? Hei, berapa lama kau bermain di situ? Kita mau pulang"

Katsura-san 'pun berkata soal apa yang baru saja Hikari bilang soal ketiga anak yang bermain di kotak pasir. "Memang benar ketiga anak tersebut memang mirip…"

Sawanaga 'pun berbicara dengan Kotonoha. "Ka-katsura-san… aku minta maaf"

Katsura-san 'pun menegurnya. "Kalau mau minta maaf, katakanlah kepada Makoto-kun, bukan aku. Kau adalah yang terparah… Tapi tidak masalah, aku tidak akan mengatakan siapapun soal ini… Sepertinya bukan hanya aku saja…"

Entah apa yang Katsura-san katakan pada Sawanaga, tapi sepertinya ada yang aneh dengan ketiga anak tersebut. Ketiga anak tersebut dari tiga perempuan yang berbeda, tapi ketiganya dari rambut dan muka mirip Sawanaga.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

修羅は来たれり

Shura wa Kitareri

Sebuah Pertengkaran Akan Terjadi

=X=X=X=X=X=X=X=X=

24 November 2007 / Pukul 09:00 / Apartemen Itou

Saat ini Itou bersama Katsura-san dan teman seangkatannya saat SMP bernama Yamagata Ai. Mereka bertiga sedang mempermasalahkan mengenai Yamagata-san yang telah perbuat kepada Itou di atap sekolah.

Itou 'pun dengan ragu-ragu menjawab pertanyaan Kotonoha. "Emm…. Ini…

Dengan tegas Katsura-san membentaknya. Dia tidak senang melihat Itou bersama perempuan lain. "Makoto-kun!"

"Ma-maafkan aku…"

"Yang dipermasalahkan bukan itu. Aku tidak mengerti dengan kalian. Itu perutnya Yamagata-san kenapa kembung begitu…?"

Itou dengan gugup menjawabnya. "Kau salah Kotonoha! Kau satu-satunya bagiku!"

Katsura-san dengan langsung bertanya pada Yamagata-san. "Yamagata-san, anak yang kau kandung itu, siapa punya?"

Itou langsung menjawab pertanyaan Kotonoha. "Kau salah Kotonoha"

"Jawab aku Yamagata-san! Siapa nama ayahnya?"

Bukannya jujur kalau Itou bukan penyebabnya, Yamagata-san malah menjawab apa yang Katsura-san tanyakan. "Ini anaknya Makoto"

BRAK!

Itou langsung berteriak. "TUNGGU DULU! DENGARKAN AKU! KAU SALAH PAHAM!"

Entah apa yang terjadi sisanya, tapi Katsura-san langsung mengayunkan pedangnya dan merusak beberapa barang di apartemennya. Untungnya Itou lolos dengan sedikit luka tapi Yamagata-san perlu dibawa ke rumah sakit. Tentu saja hasil tes DNA menunjukkan bahwa Yamagata-san hamil gara-gara Ashikaga Yuuki yang saat ini kembali ke kekasihnya bernama Kitsuregawa Roka.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

ナイス・ボート

Nice Boat

Kapal yang Indah

=X=X=X=X=X=X=X=X=

24 Desember 2007 / Pukul 19:30 / Sakakino Hills

Musim dingin saat Bulan Desember sangat dinanti-nanti para pasangan yang menunggu 25 Desember setiap tahunnya. Semua orang percaya Hari Natal dapat mempersatukan kedua orang yang mencari belahan jiwanya. Tetapi, semuanya berjalan dengan mengerikan kepada seorang lelaki bernama Itou Makoto. Aku pada saat itu sudah terbang ke Paris bersama okaasan sehingga beberapa hal di luar kendali Ketika aku tidak hadir.

Pada malam tanggal 24 Desember, Itou mengarungi Sakakino Hills sendirian karena setelah tidur dengan beragam wanita, banyak yang mulai menjauh darinya karena rumor Itou menyebabkan Sekai hamil. Tentu saja hal tersebut tidak dapat dibuktikan karena Sekai sendiri belum ke dokter untuk mengkonfirmasikannya. Ia menghubungi banyak orang sampai sekitar 40-an perempuan, tapi tidak ada yang angkat. Sepertinya rumor tersebut terlalu cepat tersebar dan banyak perempuan yang kabur darinya.

Sambil merenungi hal tersebut, Itou meratapi foto-foto yang ia ambil sebelumnya. Semua foto tersebut ada Katsura Kotonoha, gadis idamannya Itou sayangi sejak masuk sekolah. Entah kapan Itou mulai jauh dari Kotonoha, tapi sepertinya jaraknya mulai melebar sejak Sekai berusaha "melatih" Itou agar bisa mendekati Katsura-san. Seharusnya ia menolaknya karena sejak hal itu terjadi, Itou jarang berinteraksi dengan Katsura-san.

"Kotonoha…"

"Makoto-kun…"

Tanpa ia sadari, gadis idamannya itu berdiri di depan Itou, dengan salju di kepalanya dengan perasaan yang tidak bersalah tapi matanya terlihat menyedihkan dan tiada kehidupan.

Dengan nada yang kecil, Katsura-san 'pun berbicara. "Syukurlah kau datang Makoto-kun…"

Itou 'pun kebingungan dengan Katsura-san yang datang dengan tidak rapih dan penuh dengan salju di baju. "Iya Kotonoha… tapi kau baru melakukan apa sampai berantakan seperti ini?"

Katsura-san dengan matanya yang tiada kehidupan 'pun menjawab dengan sedih. "Aku telah menunggumu… aku telah menunggumu Makoto-kun…"

"Kotonoha…"

Katsura-san 'pun melanjutkan apa yang dia bicarakan. "Saionji-san bilang bahwa dia akan terus mendukung kita berdua… sehingga… aku dapat menjadi kekasih yang layak bagimu Makoto-kun…

"Kotono…ha...?

"Berlatih memasak… merajut bajumu… sehingga aku bisa bangga menemanimu untuk sisa hidupku…"

"Kotonoha…?

"Aku akan menjadi kekasihmu yang kau tidak pernah keluhkan… ha…ha…ha…"

"Kotonoha!"

"Semuanya demi Makoto-kun… ha…ha…ha…"

"Hoi!"

"Aku ingin menjadi berguna untuk Makoto-kun…"

"Hei! Ada apa denganmu?!"

"…karena aku ingin bersamamu Makoto-kun…"

"Tolong… hentikan…"

"…karena aku mempercayaimu Makoto-kun…"

"Tolong… hentikan…!"

"…karena, aku adalah kekasihmu yang tercinta Makoto-kun…"

"…tolong… jangan katakan lagi…"

"…karena aku mencintaimu Makoto-kun… Aku benar-benar mencintaimu…"

Mendengar hal tersebut, Itou 'pun menjadi menangis dan memeluk Katsura-san erat-erat. "…mengapa…? Mengapa kau mencintai pria sepertiku…? Aku tidak pernah menyadarinya… Maafkan aku Kotonoha. Aku benar-benar minta maaf… Aku… aku benar-benar mencintaimu Kotonoha…"

Mendengar apa yang ia katakan, mata Katsura-san yang awalnya tanpa kehidupan kembali normal. Dia 'pun memeluk Itou juga. Dia telah menyadari bahwa kekasih pria yang tercintanya telah kembali ke pangkuannya. "Makoto-kun…"

Dengan begitu Itou dan Katsura-san berdua pulang ke rumah sambil bergandengan tangan. Katsura-san terus bersandar padanya. "Dingin juga malam ini…"

Tanpa berkata apapun, Katsura-san mengambil kedua tangannya Itou dan menaruhnya di perutnya sendiri. "Kotonoha…"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

24 Desember 2007 / Pukul 20:00 / Restoran Rhapsody

Pada malam itu, Itou menemani Katsura-san makan di restoran di Sakakino Hills. Di tengah makan malam itu, Sekai menghubungi Itou. Rupanya, Sekai kehilangan kesabaran menunggu Itou. Dia telah memasak banyak hal untuk menyambut Itou pulang. Dia 'pun meratapi ponselnya sambil meraba perutnya sendiri. Di tengah penungguan yang lama, Sekai menelepon Itou. [Halo Makoto, kau ada di mana?]

Itou 'pun menjawab panggilan telepon Sekai. "Aku sedang sibuk. Tidak bisa pulang untuk makan malam"

[Hah? Kau sudah kelamaan! Ini makanannya sudah dingin, jadi aku terpaksa memanaskannya lagi!]

"Jangan mengkhawatirkan aku Sekai. Kau makan saja sendiri"

[Makoto, apakah kau tidak mengerti sama sekali? Aku ingin kau makan bersamaku karena aku sudah bersusah payah memasaknya! Jangan-jangan kau tidak percaya dengan masakanku ya?]

"Bukan begitu Sekai!"

[Terus Kenapa?! Kenapa kau tidak segera kembali?!]

"Saat ini aku ada urusan yang penting, sehingga tidak bisa kembali pulang"

[Kau berbohong… Makoto, kamu sekarang sama siapa?]

"Saat ini aku sendirian…"

[Kau selalu bilang begitu… Jangan-jangan kau selingkuh dengan perempuan lain ya?]

"Itu tidak benar! Sangat sulit di sini!"

[Kalau begitu jelaskan dengan sederhana! Kau sangat tergesa-gesa menjawabnya, tapi kau harus tanggung jawab! Anakmu sekarang ada di dalam kandunganku!]

"Kotonoha tidak pernah mengatakan hal seperti itu"

[Tunggu sebentar, kenapa kau menyebut nama Katsura-san tadi?! Jangan-jangan Katsura-san ada di sana?! Makoto?!]

"Kenapa kau mengandung anak?! Kenapa kau mengatakannya di depan banyak orang?! Tiba-tiba kau mengatakan kau punya bayi… Aku harus bagaimana?!"

[Tunggu dulu Makoto!]

"Sudahlah, kau pulang saja! Berhentilah berperan sebagai pacarku di rumahku sendiri!"

BIP…BIP…BIP

Seketika itu, Itou menutup teleponnya. Kurasa Sekai sangat marah saat ini. Seketika itu, Itou mendapatkan SMS dari Sekai.

Asal = Saionji Sekai

Perihal = Maaf

Aku Pulang Dulu

Setelah membaca SMS tersebut, Itou pulang dari Sakakino ke Higashi-harami naik kereta bersama Katsura-san. Katsura-san terus berpegangan pada lengannya Itou selama perjalanan pulang.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

24 Desember 2007 / Pukul 21:00 / Kediaman Itou

Akhirnya pada larut malam, Itou pulang ke apartemennya sendiri. Ia memutuskan untuk membuatkan teh untuk Katsura-san. "Sebentar ya Kotonoha, aku buatkan teh dulu"

Ketika Itou pulang, ia tidak menyangka dapur sudah berantakan karena penuh dengan makanan yang tumpah dan piring yang pecah. 'Ingin makan bersama ya? Awalnya aku hanya puas dengan duduk bersamanya, makan bersamanya membuatku gugup. Akhirnya baru kepikiran sekarang, kapan aku mulai mencoba untuk menyentuhnya, memeluknya… Akibat semua hal yang terjadi, aku tidak dapat mengendalikan emosi dan menjadi rakus karena itu semua. Aku 'pun menjadi pria yang egois yang hanya menginginkan belaian dari berbagai perempuan…"

Di tengah Itou memasak teh, bel pintu berbunyi, tapi ketika Itou mau membuka pintunya, ia mendengar suara pukulan. Rupanya Sekai telah kembali dan memukul Kotonoha. "Kenapa Katsura-san ada di sini?!"

Itou 'pun terkejut melihat Sekai. "Sekai?! Kenapa kau di sini?!"

Sekai 'pun mengelak dengan pertanyaan Itou. "Tidak penting kenapa aku di sini! Kenapa Katsura-san ada di sini?!"

Itou 'pun menjawab apa yang Sekai tuntut. "Itu karena…"

Tapi Sekai langsung memotong. "Sudahlah, pergi dari sini! Kuminta kau berhenti mengikuti Makoto terus!"

Melihat itu semua, Itou langsung menjauhkan Kotonoha dari Sekai. "Bukan begitu Sekai!"

Sekai 'pun marah. "Apanya yang bukan begitu? Bukannya kau sendiri yang sudah memutuskan untuk putus dari Katsura-san?! Seketika aku menjadi hamil dengan anakmu, kau dengan teganya mencampakkanku?! Bukannya kau tidak mencintai Katsura-san lagi Makoto?! Kau tidak memintanya untuk datang bukan?! Katsura-san tidak meminta apa-apa darimu bukan?!"

Itou 'pun kebingungan harus menjawab apa. "Sebenarnya, Kotonoha tidak melakukan apa-apa…"

"KAU BOHONG! Katsura-san, jangan-jangan kau merayu Makoto ya?! Keluar dari sini segera! KELUAR!"

Mendengar semua hal itu, Katsura-san dengan tenang menjawab. "Saionji-san, bukannya kau yang merayu Makoto-kun? Saionji-san 'lah yang mencoba memutus kami berdua…"

Sekai terkejut mendengar hal tersebut. "Kau salah! Makoto dan aku saling menyukai sesama… Kami berdua berbagi perasaan yang sama!"

Katsura-san tetap tenang menanggapi apa yang Sekai klaim. "Bukannya itu hanya pikiran yang diinginkan Saionji-san saja? Jadi memang benar kau meminta Kiyoura-san untuk melakukannya"

Sekai 'pun kebingungan mendengar apa yang dikatakan Katsura-san. "Setsuna? Ada apa soal Setsuna? Memangnya aku minta melakukan apa dari Setsuna?"

Katsura-san 'pun menjelaskan apa yang dia ketahui. "Jadi begitu… Kau tidak tahu ya Saionji-san? Kiyoura-san bilang bahwa dia menyukai Makoto-kun juga. Awalnya aku mengira dia mengatakannya kepadaku agar aku menyerah, tapi rupanya itu memang perasaannya Kiyoura-san yang sebenarnya"

Sekai terkejut mendengar hal tersebut dari Katsura. Dia sendiri tahu bahwa ku adalah teman terbaiknya. Tapi memang benar aku terlibat dalam ini karena aku juga mencium bibirnya Itou saat Sekai tidak melihat. "Jangan memberi tahuku omong kosong itu! Setsuna adalah teman terbaikku!"

Katsura-san dengan tenang menanggapi apa yang Sekai bilang. "Mungkin aku tidak seperti yang kau kira, tapi kuterima apa yang telah terjadi. Akan kumaafkan apa yang telah terjadi sebelumnya. Bukannya Saionji-san juga bilang bahwa Makoto-kun benar-benar menghargaiku. Itulah sebabnya, aku harus memikirkan apa perasaannya Makoto-kun sendiri"

Sekai yang mendengar itu hanya dapat menanggapi Katsura-san dengan sedih. "Tidak kusangka kau mengatakan hal tersebut setelah banyak hal terjadi"

Katsura-san 'pun meneruskan apa yang dia katakan. "Makoto-kun sendiri selalu berada di sampingku dan menungguku"

Dengan mengatakan hal tersebut, Katsura-san 'pun mulai memegang lengannya Itou. "Kotonoha…"

Dia 'pun melanjutkan apa yang dia bilang. "Itulah sebabnya… aku tidak akan ragu-ragu lagi"

Dengan mengatakan itu, Itou dan Katsura-san saling berciuman di depan Sekai.

"TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAK!"

Dengan begitu, Sekai langsung pulang ke rumahnya. Dia merenungi apa yang dia pikirkan saat pertama kali masuk Sakakino Gakuen.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

[Kilas Balik beberapa bulan yang lalu]

5 Mei 2007 / Pukul 08:00 / Akademi Sakakino

Pada saat itu, Sekai berbicara kepadaku. "Sebuah spekulasi terpusat pada seorang lelaki! Namanya adalah Itou Makoto."

Aku yang mendengar apa yang Sekai bilang dengan tenang menjawab. "Aku tahu soal itu"

Sekai 'pun melanjutkan apa informasi yang dia kumpulkan soal Itou. "Ulang tahunnya pada 16 Oktober dan golongan darahnya adalah O"

Aku 'pun merasa cukup mendengarkannya. "Sekai, sudahlah… kau tidak perlu mengatakannya…"

Sekai 'pun dengan senang mengatakannya. "Tapi, ia adalah lelaki yang menyelamatkanmu saat upacara masuk! Itu merupakan pertemuan yang sangat romantis, jadi aku kira ada sesuatu di balik itu semua. Aku telah bertanya kepada yang lainnya, dan mereka bilang ia adalah lelaki yang baik juga. Konsesus secara umum bilang bahwa ia sangat disenangi! Aku punya beberapa fotonya Itou! Akan kukirimkan kepadamu Setsuna!"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

[Akhir dari Kilas Balik]

24 Desember 2007 / Pukul 21:45 / Nurani Dalam Sekai

Saat ini, Sekai berada di ruangan gelap dan dihadapkan dengan seseorang berpakaian jubah berwarma hitam dengan topeng merah. "…dan meskipun begitu, kau datang kepadaku untuk menginginkan yang ingin kau berikan kepada orang lain… Lalu seketika lelaki itu datang, kau menginginkan lelaki itu untuk memujimu, sehingga kau berikan bunganya kepadanya…"

Sekai 'pun dengan penuh rasa menolak menjawab perkataan orang tersebut. "Itu tidak benar!"

Orang bertopeng merah tersebut melanjutkan apa yang dia ketahui soal Sekai. "…'Aku adalah gadis yang baik yang telah menemukan bunga yang cantik bagimu bukan? Apakah kau perlu bantuanku untuk mengajari bagaimana memetik bunga indah ini?' Dengan cara ini, kau menjelaskannya dengan kebaikanmu sendiri… 'Perhatikanlah dirimu sendiri'"

Sekai 'pun mengelak pada orang bertopeng merah tersebut. "Itu tidak benar!"

Orang bertopeng merah tersebut melanjutkan apa yang dia maksud. "Bunga itu digunakan sebagai alasanmu agar kau bisa mendekati lelaki itu. Sungguh munafik…"

Sekai yang marah dan hampir menangis mengelak pada perkataan tersebut. "Itu tidak benar! Kau salah! Aku tidak berniat melakukan hal seperti itu!"

Orang bertopeng merah tersebut bertanya mengenai apa yang Sekai sebutkan. "Lalu, kenapa engkau Sekai melakukan hal tersebut? Lagipula, seandainya kau tidak duduk di samping Itou Sekai… Seandainya kau tidak memperkenalkan Itou kepada Katsura-san Sekai… kemungkinan hal seperti ini tidak akan terjadi…"

Orang bertopeng merah tersebut kemudian melepas topeng merahnya, dan menunjukkan muka diriku yang sedih. Melihat itu semua, mata Sekai langsung mengecil dan syok berat. "TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK!"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

24 Desember 2007, Pukul 22:00, Kediaman Saionji

Sekai 'pun merenungi apa yang baru saja dipikirkan di dalam ruang gelap itu. "Tidak… itu karena… Makoto bilang ini baik-baik saja… Ia hanya menginginkan diriku sendiri, bukan yang lain!"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

31 Desember 2007 / Pukul 08:00 / Kediaman Saionji

Setelah banyak hal terjadi, Sekai absen dari sekolah dan tidak ada yang tahu apa yang terjadi padanya. Rumor soal Itou membuat Sekai hamil tersebar dan hal tersebut mencoreng namanya. Sebenarnya namanya sudah tercoreng sejak Sekai mengizinkan Itou berhubungan dengan banyak perempuan. Itou merasa khawatir dengan Sekai, sehingga ia mengirimkannya SMS untuk membantunya.

Sekai 'pun menerima SMS tersebut. "Hmm…? Ah, ada SMS dari Makoto…! EH?!"

Asal = Itou Makoto

Perihal =

Ada dokter yang direkomendasikan sehingga ia bisa membantumu. Masalahmu akan teratasi dengan mudah apabila kau mendapatkan pertolongan darinya.

Itou berharap Sekai dengan senang menerimanya, tapi ternyata dia sangat syok membacanya. Sekai tidak hadir lagi, tapi dia kemudian mengirim SMS balasan.

Asal = Saionji Sekai

Perihal =

Aku ingin bertemu denganmu di rumahmu. Hanya kita berdua.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

31 Desember 2007 / Pukul 11:30 / Anjungan Atap Sakakino-gakuen

Saat makan siang tiba, Itou pergi ke atap di mana Katsura-san telah menunggu. Dia kemudian menyambut kedatangannya. "Apakah dia akan pergi ke rumah sakit?"

Itou 'pun menjawab apa yang Katsura-san tanyakan. "Mungkin… Ini semua berkat Kotonoha, hal ini bisa terselesaikan.

"Tidak masalah, aku tidak melakukan apa-apa". Katsura-san 'pun menyerahkan minuman lemon panas kepada Itou.

Itou 'pun dengan senang meminumnya. "Ini enak juga ya. Kau yang buat sendiri Kotonoha?"

Katsura-san 'pun menjawab. "Itu benar. Aku belajar dari Okaasan"

"Mulai sekarang Kotonoha, aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu seperti ini. Aku adalah lelaki yang mudah dipengaruhi Perempuan lain dan aku tahu aku melakukan banyak hal buruk kepadamu. Sekarang, aku tahu kau adalah satu-satunya perempuan bagiku Kotonoha.

Mendengar hal tersebut, Katsura-san menjadi bahagia. Mereka berdua 'pun saling berciuman.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

31 Desember 2007 / Pukul 18:30 / Kediaman Itou

Sore itu, Sekai datang ke apartemennya Itou untuk mendiskusikan permasalahan yang telah dialami Sekai. "Jadi, kau ingin berbicara soal apa Sekai? Bagaimana dengan hasilnya?"

Sekai tidak bilang apa-apa, jadi Itou memutuskan untuk membuat teh, tapi Sekai baru mengelak. "Tidak perlu kau yang buat Makoto. Biar aku saja yang buat"

Setelah apa yang terjadi, Itou mengira Sekai salah paham soal sesuatu, tapi sulit untuk memutuskan dengan melihat Sekai saja. Tetapi sebelum Itou bilang apa-apa, Itou mendengar notifikasi ponselnya sendiri, jadi ia pergi ke kamarnya untuk melihatnya. Yang membingungkannya adalah, SMS yang masuk ke ponselnya berasal dari Sekai.

Asal = Saionji Sekai

Perihal =

Maaf

Sayonara

Itou kebingungan dengan isi SMS yang banyak kosong ini dan diakhiri dengan pesan 'Sayonara'. Seketika ia lihat ke belakang, ia melihat Sekai menusukkan pisau kepadanya. Merasakan rasa sakit tersebut, Itou kehilangan keseimbangan hingga terjatuh ke lantai dan melepaskan ponselnya sendiri. Itou merasakan banyak rasa sakit yang tidak dapat ditahan. Ia mengerti sekarang, bahwa ini adalah detik-detik terakhir dari hidupnya. Itou telah melakukan banyak hal buruk yang menyebabkan Sekai merasakan banyak perasaan yang bertentangan seperti kekecewaan, cinta, sakit hati, penderitaan dan penuh dengan amarah. Setelah semua tindakan yang telah dilakukan, ia tidak pantas dimaafkan dan sepertinya ia berhak mati.

Sekai 'pun berteriak. "KAU SANGAT KEJAM!"

Itou 'pun tersentak mendengar perkataan itu. Emosi dalam perkataannya memotong Itou lebih dalam dibandingkan belah pisau yang dipegang Sekai. Itou mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi tidak bisa. Meskipun Itou punya kekuatan yang lebih besar daripada Sekai untuk dapat menenangkannya, ia tidak bisa bangun setelah ditusuk bertubi-tubi darinya. Itou teringat masa-masa bahagia bersama Sekai dan ia pun menangis merasakan tusukannya.

"HANYA MENGINGINKAN KEBAHAGIAAN HANYA UNTUK DIRIMU, BERSAMA KATSURA-SAN!"

Sekai terus menusuk Itou secara bertubi-tubi. Itou bisa mendengar suara tulangnya terpotong dan Sekai terus mengulangnya. Itou merasa bahwa iapantas mati setelah berhubungan dengan banyak perempuan. Itou tidak bisa berteriak dalam kesakitan meskipun masih bisa. Dengan sedikit nyawa yang tersisa, Itou mencoba meraih perutnya Sekai dan merasakannya.

"Sekai… よかった。。。"

Mendengar hal tersebut, Sekai menghentikan apa yang telah dia lakukan. Dia merasakan tangannya Itou yang memegang perutnya Sekai, namun setelah menerima banyak tusukan pisau dari Sekai, tangannya Itou terjatuh setelah hilang seluruh kesadarannya. Di depan matanya Sekai, mayatnya Itou yang berlumuran dengan darah dengan mata yang menatapi Sekai hingga Itou meninggal. Setelah mendengarkan teko air panas yang bersuara keras, Sekai menyadari perbuatan yang mengerikan yang dia telah perbuat kepada lelaki tersebut. Karena tidak tahu apa yang harus dilakukan, Sekai langsung melarikan diri dari apartemennya. Entah bagaimana Sekai bisa kabur dari apartemen tersebut tanpa ada seorangpun yang melihat seorang gadis kabur dari apartemen dengan baju yang berlumuran dengan darah.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

31 Desember 2007 / Pukul 19:30 / Kediaman Itou

Sekitar satu jam setelah Sekai melarikan diri, Katsura-san datang membawa kantong plastik berisikan makanan dan dia menemukan mayat Itou yang sudah tidak bernyawa. Meskipun menemukan kengerian dan apa yang telah terjadi pada Itou, ekspresinya yang kebingungan tidak berubah sama sekali. Katsura-san akhirnya menemukan ponselnya Itou dan mulai merencanakan sesuatu.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

31 Desember 2007 / Pukul 21:30 / Anjungan Atap Sakakino-gakuen

Asal = Itou Makoto

Perihal =

Datanglah ke atap. Aku menunggu di situ.

Sebuah pesan dikirimkan dari ponselnya Itou ke Sekai. Dengan begitu, Sekai langsung bergegas ke lokasi membawa pisau untuk 'berjaga-jaga'. Tentu saja Sekai tahu bahwa yang mengirim SMS itu adalah Katsura-san. Dengan membuka kenop pintu, Sekai tidak menemukan siapa-siapa kecuali sebuah tas di atas salah satu kursi.

Katsura-san 'pun yang masuk belakangan dan bicara ke Sekai. "Apakah kau sudah ke rumah sakit? Orang tersebut adalah dokter yang baik dalam OBGYN"

Sekai 'pun menjawab menangis. "Aku tidak pergi ke rumah sakit. Aku tidak akan pergi ke rumah sakit yang kau rekomendasikan!"

Katsura-san 'pun menanggapinya. "Mengapa kau tidak pergi? Bukankah karena itu semua omong kosong belaka yang kau ucapkan? Untuk mendapatkan perhatiannya Makoto-kun, kau berbohong kepadanya bahwa kau mengandung bayi darinya"

"Kau salah! Aku benar-benar hamil karena Makoto!"

"Kalau memang begitu, kau dapat mengonfirmasikannya di rumah sakit bukan? Lagipula, tidak mungkin bagi Saionji-san untuk melahirkan bayinya. Seperti yang kau ketahui, kekasihnya Makoto-kun adalah aku… bukankah begitu Saionji-san?"

Sekai 'pun dengan penuh isak tangis menjawabnya. "Aku juga… aku juga ingin menjadi kekasihnya…! Hanya untuk alasan itulah aku membiarkan Makoto melakukan apa yang ia inginkan jadi aku menahan segala apa yang ia telah perbuat. Tapi kenapa?! Untuk alasan apa?!"

Katsura-san yang mendengar isak tangis Sekai 'pun menjawab tanpa ekspresi dengan mata yang tiada kehidupan. "Kalau kau melakukannya demi Makoto-kun, ia ada di situ…"

Dengan begitu, Sekai membuka tas yang ditunjuk Katsura-san. Isinya membuat Sekai mual, batuk-batuk dan hampir muntah karena isinya sangat mengerikan daripada film horror yang dia biasa tonton.

Dengan itu, Katsura-san mengayunkan bilah pisaunya. "Kalau apa yang Saionji-san katakan itu benar, maka tolong izinkan aku mengonfirmasikannya sekarang…"

Sekai 'pun langsung meraih pisau yang dia bawa di dalam kantongnya, tapi Katsura-san langsung mengambil pisau tersebut dan melemparnya. Dengan begitu, Kotonoha langsung menusuk perutnya Sekai dan membuka isinya. Sekai yang sekarang terbaring di kubangan darahnya sendiri tewas di tangan Katsura-san.

Tanpa mengubah ekspresinya, Katsura-san mengonfirmasi apa yang ada di dalam Sekai. "Seperti yang kuduga… Semuanya hanya kebohongan belaka… Tidak ada ruh siapapun di dalam situ…"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

1 Januari 2008 / Pukul 06:00 / Laut Lepas Pantai Haramihama

Esoknya saat fajar menyingsing, Katsura-san berlayar ke laut naik perahu yacht milik keluarganya bersama tas yang dia bawa. Tentu saja Katsura-san mengambil yacht tanpa bilang siapa-siapa. Tas yang dia bawa berisi kepalanya Itou yang dia potong dari tubuhnya. Sambil memeluknya, dia 'pun sedih dan menangis melihat mukanya Itou. "Akhirnya kita berdua bisa sendirian… Makoto-kun…"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

1 Januari 2008 / Pukul 08:00 / Apartemen Itou

Keesokkan harinya, pagi telah menyingsing Oohara-shi. Tentu saja kegiatan orang-orang berjalan seperti biasa, tapi ternyata Ibunya Itou dan Itaru-chan akhirnya pulang ke apartemen setelah menyadari suatu kejanggalan karena Itou tidak menjawab telepon dan SMS. "Itaru, kau tahu sesuatu yang terjadi kepada Makoto…?"

Itaru-chan yang masih kecil dan belum masuk SD 'pun menjawab apa adanya. "Beluuum okaasan… Sudah lama Itaru tidak menemui oniichaaan…"

Ibunya Itou 'pun tidak punya pilihan kecuali pergi ke kamar apartemennya yang berada di Higashi-harami. "Aku khawatir… Bagaimana kalau ia jatuh sakit? Aku sudah telepon sekolah, tapi mereka bilang tidak ada informasi apa-apa".

Namun ketika pintu apartemennya terbuka, Ibunya Itou kaget berat, sebuah darah terlihat mengalir dari kamar putranya sendiri. Dia kemudian bergegas dan menemukan sesuatu yang membuatnya syok berat dalam hidupnya. "KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!"

"ONICHAAAAAAAAAAAAAAN!"

Tentu saja seorang ibu dan putri terkecilnya akan syok berat menemukan mayat putra tertuanya tanpa kepala di apartemennya. "CEPAT PANGGIL POLISI!"

"ONICHAAAAAAAAAAAAAAN!"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

1 Januari 2008 / Pukul 08:15 / Apartemen Itou

Aparat kepolisian 'pun langsung tiba di kejadian. Mereka 'pun juga tidak bisa berkata apa-apa mengenai apa yang mereka temukan.

"Korban bernama Itou Makoto, berusia 16 tahun. Berdasarkan analisis sementara, korban tewas karena ditusuk pisau, tapi pisaunya tidak ditemukan di TKP. Jadi anda okusan dan putri anda bernama Itaru-chan yang pertama kali menemukan mayatnya?"

Ibunya Itou dan Itaru-chan sambil menangis menjawab apa yang polisi tanyakan. "Itu benar keibu-san… Awalnya saya ingin bertemu dengannya pada saat tahun baru ini setelah terlalu lama bekerja di rumah sakit, tapi kami menemukannya sudah tewas tak bernyawa"

"Apakah ada hal-hal yang mencurigakan sebelumnya?"

Ibunya Itou 'pun tidak bisa menjelaskannya dengan lengkap. "Itu sulit untuk dijelaskan… Saya mencoba menghubunginya kemarin malam, tapi teleponnya tidak diangkat"

"Bagaimana dengan pelaku? Mungkin ada bayangan atau seseorang yang punya motif untuk membunuh putra anda?"

Ibunya Itou 'pun tidak punya informasi yang lengkap soal itu. "Sayangnya tidak keibu-san. Kemungkinan besar ini salah sendiri juga karena terlalu sibuk bekerja sebagai perawat dan tidak pernah menghubungi putra saya sendiri. Kalau saja saya menghubunginya lebih awal, saya akan tahu Makoto dalam masalah"

"Keibu-dono!"

"Ada apa?"

"Pisau yang digunakan untuk menusuk korban baru saja ditemukan!"

"Benarkah? Di mana kau menemukannya?"

"Sebenarnya, saya mendapatkan panggilan telepon dari Sakakino Gakuen. Mereka mengatakan polisi ditelepon karena ada mayat di sana"

"APA?!"

"Pisau tersebut ditemukan di samping mayat seorang gadis bernama Saionji Sekai, berusia 16 tahun. Sama seperti korban, dia bersekolah di Sakakino Gakuen. Sidik jari yang ada di pisau sama dengan mayat yang ditemukan di Sakakino Gakuen…"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

1 Januari 2008 / Pukul 08:15 / Koridor Lantai 2 Sakakino Gakuen

Sejak malam, tidak ada yang bisa menghubungi Sekai termasuk ibunya. Temannya Sekai seperti Hikari dan Nanami 'pun kebingungan. Mereka akhirnya menemukan Sawanaga yang masuk sekolah secara bersamaan.

"Ohayou Hikari"

"Ohayou Taisuke"

"Ada apa denganmu Hikari? Apakah ada masalah?"

Hikari dengan muram mengatakannya. "Sejak kemarin malam, Sekai tidak dapat dihubungi. Ketika aku datang ke apartemennya, dia tidak membukakan pintu"

Sawanaga ikut merasa kasihan. "Mungkin dia sakit…"

Hikari kemudian menanggapinya. "Kurasa tidak Taisuke. Kalau dia sakit, dia pasti bilang kepadaku"

"Yo Hikari!"

"Nanami!"

"Hikari, kau tahu Sekai di mana?"

Hikari juga tidak tahu. "Entahlah Nanami…"

Nanami menjadi khawatir. "Ada yang aneh… Biasanya teleponnya dibalas, tapi tidak ada tanggapan sejak kemarin…"

Sawanaga 'pun baru menyadari sesuatu. "Oh ya, ada yang lihat Makoto tidak? Sepertinya teleponnya tidak dapat diangkat sejak kemarin"

Hikari 'pun berkata. "Tidak lihat Taisuke. Si Itou itu benar-benar brutal… Enak saja ia tidur dengan banyak gadis…"

Nanami 'pun berpikiran lain. "Sebentar… Sekai dan Itou tidak bisa dihubungi… Jangan-jangan ada yang terjadi di antara mereka berdua…"

Hikari 'pun menyadarinya. "Kau mungkin benar Nanami…"

Kemudian, Katou-san datang. "Halo semuanya…"

Nanami 'pun menyambut kedatangan Katou-san. "Otome, bagaimana kabarmu?"

Katou-san tidak terlihat senang. "Semuanya buruk! Si Itou gonta-ganti gadis sehingga aku membuang fotoku bersamanya! Aku ingin melupakan si mesum itu!"

Nanami 'pun bertanya. "Bicara soal itu, apakah kau lihat Itou dan Sekai? Kami tidak dapat menghubungi mereka sejak kemarin…"

Katou 'pun dengan tegas menanggapinya. "Aku tidak tahu Nanami… Lagipula, aku dan Saionji-san tidak dekat… Mungkin mereka ada di atap sekolah ini. Biasanya mereka saling bercinta di sana"

Nanami 'pun tahu kalau Katou-san ada benarnya. "Kau benar Otome, mari kita cek atap"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

1 Januari 2008 / Pukul 08:20 / Anjungan Atap Sakakino Gakuen

Ketika mereka berempat membuka pintu atap, sebuah kejutan mengerikan menyambut mereka.

Nanami 'pun membuka pintunya. "Baiklah, mari kita buka pintunya…. KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!"

"SEKAI?! SEKAI!"

"BERTAHANLAH SEKAI!"

"PERUTNYA TELAH DISAYAT!"

"SEKAI! BUKALAH MATAMU!"

"PANGGIL POLISI SEGERA!"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

1 Januari 2008 / Pukul 08:30 / Anjungan Atap Sakakino Gakuen

Polisi akhirnya tiba namun mereka sudah terlambat. Investigasi kepolisian menunjukkan bahwa Sekai sudah lama tewas sejak kemarin malam.

Polisi tersebut bertanya kepada Taisuke. "Jadi kalian berdua yang menemukan mayatnya?"

Sawanaga yang menemukan mayatnya Sekai yang menanggapinya. "Itu benar keiji-san. Awalnya kami menduga Makoto dan Saionji-san ada di sini, tapi kami menemukan mayatnya Saionji-san di situ"

"Apakah mungkin ada yang tahu siapa yang membunuh Saionji-san?"

Keempat orang tidak tahu. "Kami tidak tahu keiji-san… Sekai tidak pernah berbuat buruk kepada siapapun hingga sampai dibunuh secara brutal seperti ini…"

"Saya mengerti… Oh ya, pada saat yang sama kami mendapatkan informasi mengenai penemuan mayat laki-laki di tempat lain"

Mendengar perkataan itu, mukanya Sawanaga menjadi berkeringat. "Tunggu dulu keiji-san… jangan-jangan… tidak mungkin… mayat tersebut… adalah Makoto…?"

Polisi tersebut mengkonfirmasinya. "Sayangnya itu benar Sawanaga-kun… Kami menemukan mayat Itou Makoto-kun di apartemennya sendiri yang ditemukan oleh ibunya dan adik perempuannya"

Mendengar perkataan tersebut, Sawanaga jatuh pingsan. Teman satu-satunya tewas. Tapi polisi tersebut punya penjelasan lanjutan. "Kami menemukan pisau yang kemungkinan digunakan Saionji-san untuk membunuh Itou-kun… Darah yang ada di pisau tersebut sama dengan darahnya Itou-kun dan pisau tersebut ada sidik jarinya Saionji-san"

Nanami merasa marah mendengarnya dan meledak emosinya. "ITU TIDAK MUNGKIN! TIDAK MUNGKIN SEKAI MEMBUNUH ITOU!"

Polisi tersebut mencoba menenangkan Nanami dan Hikari. "TENANG KALIAN BERDUA! Saya mengerti kalian berteman dengan korban, tapi bukti menunjukkan bahwa Saionji-san yang membunuh Itou-kun… Mungkin ada yang tahu kenapa bisa terjadi hal mengerikan ini?"

Hikari 'pun dengan menangis memberitahu polisi tersebut. "Sebenarnya keiji-san… Beberapa hari yang lalu… Sekai marah-marah sambil berteriak ke Itou… Dia bilang bahwa dirinya hamil dan Itou adalah ayahnya…"

Polisi tersebut 'pun terkejut mendengarnya. "Apakah itu benar?"

Hikari 'pun menanggapinya. "Kebenaran tersebut tidak dapat dipastikan karena Saionji-san tidak pernah mengecek kehamilannya"

Nanami yang mendengar hal tersebut 'pun memerah. "Hikari, kenapa kau berusaha membuat Sekai menjadi orang yang buruk?! Itu semua salah Itou sendiri yang menyebabkan Sekai hamil! Sudah pantas Sekai membunuh Itou karena berusaha melepas tanggung jawabnya!"

Polisi tersebut 'pun menyadari sesuatu yang membingungkan. "Kalaupun motif dan logikanya itu benar, ada satu misteri yang belum terpecahkan"

Sawanaga 'pun menjadi heran. "Apa itu keiji-san?"

Polisi 'pun membeberkan misteri tersebut. "Siapa yang membunuh Saionji-san?"

Nanami 'pun juga menyadarinya. "Itu benar! Sekai tidak mungkin membunuh dirinya sendiri!"

Sawanaga 'pun bertanya kepada polisi tersebut. "Apakah ada basis bahwa Saionji-san dibunuh dan bukan bunuh diri?"

Polisi tersebut 'pun menanggapi apa yang Sawanaga tanyakan. "Sebebarnya ada Sawanaga-kun. Pisau yang digunakan untuk membunuh Itou-kun tidak cocok dengan luka yang ada di Saionji-san. Darah yang ada di pisau juga bukan darahnya Saionji-san, jadi kami menyimpulkan siapapun yang membunuh Saionji-san melarikan diri bersama senjatanya"

Sawanaga yang mendengar hal tersebut 'pun menjadi heran. "Jadi begitu… Tapi siapa…?"

Polisi tersebut kemudian menambahkan informasi vital. "Oh ya, mengenai mayat dari Itou Makoto-kun, ada informasi yang sengaja kami tidak sebarkan karena cukup brutal"

Sawanaga 'pun ketakutan mendengarnya. "Apa itu keiji-san?"

Polisi tersebut menjawab apa yang Taisuke tanyakan. "Sebenarnya, Ketika ibunya Itou-kun dan adiknya menemukan mayatnya, kepalanya sudah terpotong dan dibawa pergi…"

"APA?!"

"Awalnya kami menduga Saionji-san yang membawa kepala tersebut, tapi ternyata pisau yang digunakan untuk membunuh Itou-kun dan yang memotong kepalanya ternyata berbeda…"

Hikari 'pun menjadi ketakukan. "Orang macam apa yang membawa kepala orang?!"

Polisi tersebut hanya menanggapi apa yang bisa ia katakan. "Kami tidak tahu. Oh ya sepertinya deduksi soal motif pembunuhan Itou-kun ternyata benar. Kami menemukan ponsel milik Itou-kun di TKP"

Sawanaga 'pun kebingungan. "Apakah ini mengenai Saionji-san yang mengklaim dirinya hamil karena Makoto?"

Polisi tersebut menanggapinya. "Itu benar. Isi SMS dari Itou-kun ke Saionji-san yang menjelaskan bahwa seseorang bernama 'Kotonoha-san' dapat memperkenalkan seorang dokter yang dapat menangani tubuh Saionji-san"

Emosi Katou meledak mendengarnya. "APA?! JADI SI KATSURA YANG MELAKUKAN INI?!"

Polisi tersebut 'pun terkejut mendengarnya. "Tolong tenang, saya belum selesai. Isi dari teleponnya Itou-san berisi juga SMS dari Saionji-san yang ingin bertemu dengan Itou-kun. Ada juga SMS yang tidak jelas yang berisi permintaan maaf dari Saionji-san yang diikuti banyak spasi dan diakhiri dengan ucapan sampai jumpa kepada Itou-kun"

Sawanaga yang mendengar hal tersebut menjadi keringat dingin. "Jangan-jangan… apakah pada detik SMS tersebut dikirim, Saionji-san…"

Polisi tersebut melanjutkan ceritanya. "Kami belum selesai menelitinya, tapi kami berspekulasi bahwa pada saat SMS ini dikirim, Saionji-san membunuh Itou-kun"

Semuanya terkejut mendengarnya karena mereka tidak menyangka Sekai bisa melakukan tindakan mengerikan seperti itu. Nanami yang mendengarnya 'pun langsung mengambil kesimpulan sendiri. "Ini semua salah si Katsura yang mencoba merebut Itou dari Sekai!"

Hikari yang mendengar teriakan Kanroji berusaha menyela. "Nanami, kau belum tahu ya atau Sekai tidak memberitahumu?"

Nanami 'pun kebingungan mendengarnya. "Apa maksudmu Hikari? Apa yang Sekai bilang?"

Hikari 'pun menjelaskannya. "Saat itu, Katsura-san mengundang aku, Sawanaga, Sekai, Setsuna dan Itou ke kolam renang karena dia punya tiket masuk dari orang tuanya. Tanpa bantuan Katsura-san, kita tidak dapat berenang di kolam renang tersebut. Pada saat itu, aku bingung kenapa Sekai membiarkan Itou berenang bersama Katsura-san dan dia sendiri bilang bahwa dia mempersuntingkan Itou dengan Katsura-san"

Katou-san 'pun terkejut mendengarnya. "Apa? Ia tidak pernah memberitahuku soal itu!"

Polisi tersebut menyerahkan ponsel yang baru saja ditemukan. "Mengenai orang bernama 'Katsura', apakah ini orangnya?"

Polisi tersebut menunjukkan foto latar belakang yang terpasang di ponselnya Itou. Foto latar belakang tersebut adalah Katsura-san. Nanami terkejut melihatnya. "Itu benar keiji-san… Tapi kenapa Itou memasang fotonya Katsura di ponselnya?"

Hikari 'pun memberitahunya. "Kemungkinan besar karena 'jimat foto'. Kalau tiga minggu tidak diketahui siapa-siapa, maka akan menjadi pasangan selamanya"

Nanami 'pun mencoba menolaknya. "Tidak mungkin! Pasti si Katsura yang mengganti fotonya!"

Sawanaga 'pun mempertanyakan logikanya Kanroji. "Terus Kanroji, siapa yang mengambil fotonya Katsura-san? Aku rasa Makoto yang mengambilnya sendiri karena ia sendiri marah ketika aku mencoba mendekati Katsura-san"

Nanami 'pun terpaksa menyerah, tapi menyadari sesuatu yang penting. "Oh ya, di mana si Katsura itu? Ia tidak hadir hari ini"

Katou-san 'pun baru menyadarinya. "Benar juga ya… Tunggu dulu… Jangan-jangan… Katsura yang membunuh Saionji-san?"

Nanami 'pun menggigil mendengar apa yang dikatakan Katou. "Jangan bercanda Otome!"

Katou-san 'pun terpaksa mengakuinya. "Sepertinya kita terlalu bersenang-senang menyakiti Katsura-san dia akhirnya terjun ke kegelapan… Aku takut bahwa apa yang kita perbuat rupanya penyebab tragedi ini…"

Seketika Katou mengatakan hal tersebut, seorang senpai datang. Orang tersebut bernama Kasannoin Kyouichi. "Permisi, mohon maaf mengganggu tapi saya ada berita buruk"

Kanroji yang merupakan kekasih dari Kasannoin-senpai 'pun bertanya. "Ada apa senpai?"

Kasannoin-senpai 'pun menjelaskannya. "Aku dengar dari adikku bernama Kyomi. Dia bilang saat dia datang ke rumah temannya bernama Kokoro-chan, dia bilang bahwa kakak perempuannya tidak ada. Dia juga bilang bahwa perahu layar milik keluarga Katsura telah menghilang sejak pagi ini"

Mendengar hal tersebut, keringat dingin mengucur dari tubuhnya Sawanaga. "Senpai… jangan-jangan… Aku punya firasat buruk soal ini…"

Hikari menjadi ketakutan. "Apakah Katsura-san kabur ke laut…?"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

1 Januari 2008 / Pukul 16:30 / Laut Lepas Pantai Harami

"Itu dia kapalnya"

"Serbu masuk!"

"Katsura Kotonoha! Polisi di sini! Tunjukkan dirimu!"

"….."

"Tidak ada siapa-siapa di kapal ini"

"Omong kosong. Kapal ini adalah petunjuk terakhir kita"

"Tidak ada siapa-siapa, tapi kami menemukan catatan"

"Coba saya lihat"

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Saat kalian sudah membaca catatan ini, aku sudah lama pergi meninggalkan dunia ini bersama Makoto-kun. Makoto-kun yang kusayangi ini merupakan pria pertama yang membukakan hatiku saat aku takut kepada pria. Sayangnya, meskipun penampilan Makoto-kun biasa saja, banyak perempuan di sekolah yang mengincarnya agar punya anak darinya. Sifat Makoto-kun yang bermata keranjang dan mesum mudah dipengaruhi oleh Saionji-san, seorang perempuan yang merupakan teman pertamaku tapi dia merupakan perempuan yang mencuri Makoto-kun yang tercinta dariku. Setelah itu, Makoto-kun direbut oleh sekitar puluhan perempuan yang ingin memuaskan nafsu mereka, sehingga mereka memanfaatkan Makoto-kun.

Ketika Makoto-kun kembali ke pangkuanku, aku menemukan bahwa Makoto-kun telah dibunuh oleh Saionji-san karena Makoto-kun menghamilinya. Aku menghubunginya langsung dan memintanya untuk datang ke atap sekolah untuk membicarakan permasalahan kita. Kalau saja kalian bisa melihat wajahnya Saionji-san saat aku menunjukkan kepalanya Makoto-kun kepadanya. Langsung kupotong perutnya Saionji-san untuk melihat apakah dia benar-benar hamil dan seperti yang kuduga, rupanya dia tidak hamil sama sekali.

Kuakui aku telah membunuh Saionji-san tapi itu karena dia membunuh Makoto-kun padahal Saionji-san tidak mengandung anaknya sama sekali. Kalau ada banyak perempuan yang membenci Makoto-kun, izinkan saya membawa Makoto-kun dari mereka dan akan kuubah Makoto-kun menjadi pria yang sejati, tapi Saionji-san tidak mengizinkan hal tersebut. Setelah aku membunuh Saionji-san, aku bawa kepalanya Makoto-kun bersamaku menaiki kapal ini. Awalnya aku ingin bersenang-senang bersama pada ulang tahunku bersama Makoto-kun, tapi sayangnya aku hanya bisa bersama kepalanya saja.

Saya harus minta maaf kepada Ibunya Makoto-kun karena telah melakukan hal seperti ini. Seandainya aku masih hidup, aku ingin meminta izin kepada ibunya Makoto-kun agar merestui hubungan kami berdua tapi karena sekarang Makoto-kun sudah tiada, tidak ada pilihan lain kecuali menyusul Makoto-kun ke langit sehingga aku bisa menjaganya jauh dari incaran wanita lain.

Menyadari bahwa aku tidak dapat keluar dari pengejaran polisi, aku memutuskan untuk membawa Makoto-kun bersamaku dan terjun ke laut agar kita bisa tinggal bersama. Apapun yang terjadi, waktu tidak bisa diputar kembali dan selamanya aku akan menderita. Aku harus minta maaf kepada Otousan, Okaasan dan Kokoro karena meninggalkan mereka semua demi pria yang tidak layak dicintai.

Kepada perundungku Katou Otome, Kanroji Nanami, Mori Kumi, Koizumi Natsumi dan Obuchi Minami yang berusaha menyakitiku dan memisahkan aku dari Makoto-kun, semoga kalian bisa puas dan bahagia melihat aku tidak hidup lagi bersama dengan Makoto-kun yang tercinta dan semoga kalian dapat hidup tanpa kesulitan setelah membaca surat ini.

Katsura Kotonoha

=X=X=X=X=X=X=X=X=

2 Januari 2008 / Pukul 10:00 / Kantor Polisi Sakakino

Investigasi kepolisian menunjukkan bahwa pembunuhan Itou dan Sekai akhirnya berakhir dengan bunuh dirinya si pelaku yang bernama Katsura Kotonoha. Ditemukannya pesan bunuh diri ini membuat reputasi Sakakino-gakuen berada di ujung tanduk. Tidak ada yang menyangka akademi prestisius tersebut yang menjadi rujukan banyak instansi pendidikan perguruan tinggi hancur dengan insiden ini. Kelima murid yang disebutkan telah merundung Katsura-san 'pun diinterogasi, tapi mereka menolak bahwa mereka terlibat dalam perundungan tersebut. Namun, ada murid lain yang berbicara bahwa perundungan terhadap Katsura-san sering terjadi karena paras tubuhnya yang dinilai 'terlalu indah' bagi murid perempuan lainnya sehingga kelima murid tersebut terpaksa dikeluarkan dan dikirim ke pusat rehabilitasi.

Katou-san yang menjadi salah satu biang masalah ini tengah diinterogasi. Kearoganannya kepada Katsura-san akhirnya harus disesali dengan tangisan darinya. "…memang benar aku melakukan hal tersebut karena tubuhnya Katsura-san lebih indah daripada kita semua, tapi aku tidak menyangka dia sampai melakukan hal seperti ini"

Kroni-kroninya seperti Mori, Koizumi, Obuchi dan Kanroji juga diinterogasi juga. Mereka 'pun sambil menangis mengakuinya. "Aku yang satu sekolah dengan Katsura hanya iri kepadanya yang punya tubuh yang dapat memikat hati pria yang lain… Lagipula, bukan kami yang membunuh mereka, lantas kenapa kami disalahkan?"

Ibunya Katsura-san 'pun menangis mendengar hal seperti ini. "Aku sendiri gagal membesarkan Kotonoha. Aku selalu bilang apabila ada masalah, selalu bilang kepadaku… Tapi ternyata ada yang jahat kepadanya…"

Para pelaku perundungan, orang tua pelaku dan orang tua korban akhirnya bertemu di ruangan yang sama di kantor polisi.

Kokoro yang merupakan adiknya Kotonoha mengatakannya sambil air mata keluar darinya. "…oneechan… kau tidak perlu membunuhmu diri sendiri demi Makoto-niichan"

Ibunya Itou juga menangis mendengar berita seperti ini. "Tidak kusangka putraku terjebak dalam kutukan ini"

Itaru-chan yang merupakan adiknya Itou yang tersayang juga menangis tersedu-sedu. "Oniichan…"

Guru yang mengajari kami bernama Yamamoto tidak bisa berkata banyak mengenai insiden ini. "Saya tahu beberapa kasus pelajar menjadi korban perundungan di dalam sekolah kami, tapi tidak pernah sekeji ini. Ini pertama kalinya insiden seperti ini berakhir dengan pembunuhan murid-murid di sekolah ini…"

Salah satu pelaku perundungan yang bernama Mori mencoba menolak ini semua. "Kami tidak bersalah! Bukan kami yang membunuh mereka!"

Kokoro 'pun terpaksa mengatakannya sambil menangis. "Di atas mejanya oneechan, aku menemukan sebuah buku catatan harian. Isinya adalah segala hal mengerikan yang dilakukan kalian kepada oneechan. Aku sampai menangis membacanya karena oneechan tidak pernah cerita pada kita"

Ibunya Katsura-san juga marah besar mengatakannya. "Itu benar… Kalian berlima bertanggung jawab karena mencoba menuang bensin di atas api. Putriku yang tercinta hilang gara-gara kalian berlima"

Katou-san yang berhadapan dengan ibunya Kotonoha mencoba menolaknya. "Kami tidak menyangka akan berdampak seperti ini!"

Di sampingnya Katou-san, ada adiknya bernama Karen. Tidak seperti kakaknya yang mencoba menolak apa yang telah dia perbuat, dia marah besar kepada kakaknya. "Onee, Kotonoha-nee selalu berbuat baik kepada kita!"

Adiknya Nanami bernama Yae juga menyetujui apa yang dikatakan oleh Karen. "Itu benar! Aku tidak percaya Nanami-oneechan juga ikut-ikutan menyakiti Kotonoha-neechan! Dia tidak pernah jahat pada kita semua"

Di samping Yae, ada adiknya Kasannoin bernama Kyomi. Dia juga heran dengan perbuatan kelima orang yang salah satunya merupakan kekasih abangnya. "Aku tidak mengerti pada kelima oneesan ini. Kapan Kotonoha-oneechan jahat pada kalian berlima?"

Koizumi-san yang mendengar pertanyaan Kyomi tidak bisa menyanggahnya. "Soal itu…"

Tanpa menunggu apa yang akan dikatakan kelima perundung ini, ibunya Katsura-san 'pun marah besar. "Kalian akan menuai apa yang kalian tanam. Karena kalian menanam kebencian kepada Kotonoha, sehingga kalian harus membayarnya!"

Obuchi mencoba untuk menolak mentah-mentah apa yang baru saja diucapkan oleh ibunya Kotonoha. "Bukan salah kami! Kalau tubuhnya tidak mencuri perhatian lelaki lain, ini tidak akan terjadi! Salah okusan sendiri yang melahirkan anak yang menjadi parasit bagi kami! Okusan sendiri pasti juga yang mengajari putrimu untuk mencuri pria lain dengan tubuhnya okusan!"

Ibunya Katsura-san 'pun marah besar mendengar apa yang dikatakan oleh perundung bodoh ini. "Oh? Putri saya parasit? BERANI-BERANINYA KALIAN MENGATAKAN ITU PADAKU!"

"EEK!"

Ibunya Katusra-san dengan wajah marah 'pun mendekati kelima perundung tersebut. "Dengar baik-baik ya kalian berlima! Seorang ibu akan melakukan segalanya untuk melindungi anaknya dari marah bahaya yang datang! Karena kalian menyebabkan putriku kehilangan apa yang dia sayangi, TIDAK ADA PILIHAN LAIN KECUALI MENGHABISI KALIAN BERLIMA!"

"EEK!"

Ibunya Itou mencoba menghentikan apa yang ibunya Kotonoha akan lakukan. "Katsura-san! Hentikan!"

"Itou-san, kau pasti akan setuju denganku! Mereka harus diberi pelajaran!"

Inspektur polisi tersebut mencoba menenangkan apa yang baru saja terjadi. "SUDAH, SUDAH! Saya mengerti anda kehilangan putri anda karena secara tidak langsung disebabkan oleh mereka berlima. Saya akan pastikan mereka berlima akan mendapatkan hukuman yang pantas"

Yamamoto 'pun mengatakan apa yang ia pikirkan. "Kudengar banyak laporan soal perundungan di sekolah kami, tapi rupanya berhasil ditutupi oleh kalian berlima. Sekolah kita menjadi hancur gara-gara kedengkian kalian akan sesuatu yang tidak bisa kalian miliki dan kalian seenaknya tidak berlaku salah. Kalian berlima telah melakukan suatu tindakan yang tidak dapat diperbaiki",

Ibunya Katsura-san 'pun bertanya kepadanya. "Yamamoto-sensei, apa yang akan terjadi kepada mereka berlima?"

"Yang pasti, kelima anak ini akan dikeluarkan dari sekolah karena menyebabkan perundungan yang berakhir dengan tewasnya korban. Karena mereka membenci putri anda hingga menyebabkan putri anda tewas, sepertinya mereka harus diproses secara hukum. Kalau saya boleh izin mengutip perkataan dalam surat putri anda kepada mereka berlima, 'semoga kalian dapat hidup tanpa kesulitan setelah membaca surat ini'"

Tentu saja, kelima perundung ini mendapatkan lebih apa yang mereka minta dengan bayaran yang mahal pula. Mereka akhirnya dikeluarkan dari Sakakino Gakuen atas tindakan negatif yang mereka telah perbuat. Insiden ini juga membuka bau busuk dari Sakakino-gakuen yang menjadi tempat lokalisasi rahasia bagi murid yang ingin memuaskan gairahnya antar murid. Ditemukan beberapa murid angkatan atas membangun 'tempat istirahat' agar pasangan bisa 'memuaskan gairah tubuh' mereka bersama. Tanpa sepengetahuan pasangan yang melakukan hubungan tersebut, aksi mereka direkam oleh kamera yang dipasang oleh murid perempuan bernama Ashikaga Chie. Tentu saja si perekam langsung dikeluarkan dari sekolah dan harus menjalani hukuman penjara.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

14 Februari 2008 / Pukul 00:00 / Dimensi Setsuna

Akhirnya aku dan okaasan selesai menyaksikan seluruh pecahan-pecahan ingatan yang mengerikan ini. Sungguh mengerikan hal seperti ini terjadi karena mereka semua anak-anak baik seumur denganku, tapi tindakan mereka bahkan membuat okaasan syok dan ketakutan. "… itu sudah semua yang telah kita lihat okaasan…"

Wajahnya okaasan menjadi pucat. "…Setsuna… mereka semua seumuran denganmu bukan…?

"Itu benar okaasan…"

"Kenapa masalah percintaan menjadi pertumpahan darah seperti ini…?! Okaasan sendiri ngeri lihatnya! Jujur saja, ketika aku punya masalah dengan wanita lain mengenai ayahmu, tidak ada insiden berdarah seperti ini!"

Aku sendiri kebingungan bagaimana cara menjelaskannya kepada okaasan. "Aku tidak tahu okaasan…"

Okaasan kemudian terpikir suatu hal. "Aku baru teringat sesuatu… Tidak seperti di tempat lain, wanita-wanita di Ohara-shi terkenal sangat posesif terhadap pria yang mereka miliki"

Aku sendiri bingung mendengarnya. "Apakah memang begitu Okaasan?"

Okaasan akhirnya menjawab. "Itu benar Setsuna. Tapi seperti yang aku bilang sebelumnya Setsuna, tidak pernah berakhir dengan pertumpahan darah. Aku jadi ketakutan apakah generasi selanjutnya akan brutal seperti ini… Tidak… sebenarnya dahulu kala pernah terjadi insiden seperti ini… "

Aku 'pun merasa penasaran apa yang dimaksud okaasan. "Apa itu okaasan?"

Okaasan 'pun bercerita soal insiden yang berhubungan dengan remaja sebelum aku lahir. "Insiden tersebut terjadi pada tahun 1989, seorang gadis bernama Furuta Junko menghilang secara misterius. Dia akhirnya ditemukan di dalam drum bensin dalam kondisi yang tidak bernyawa setelah diperkosa oleh empat remaja yang masih bersekolah di SMA. Ketika aku melahirkan kamu pada saat itu, aku takut kau menjadi korban keganasan oleh laki-laki"

Aku 'pun mengutarakan apa yang ada di benak pikiranku. "Aku tidak mengalami hal seperti okaasan, hanya beberapa lelaki yang menghina postur tubuhku yang kecil "

Okaasan melanjutkan perkataannya. "Jadi begitu… Aku berharap kau selalu bersama teman-temanmu yang melindungimu. Tidak selamanya Okaasan dapat menjagamu dari marah bahaya yang dapat menyakitimu. Oh ya Setsuna, apakah ada orang lain yang tahu soal rahasia ini?"

Aku 'pun menanggapi apa yang okaasan tanyakan. "Tidak okaasan. Okaasan adalah orang pertama yang mengetahui rahasiaku ini... sekaligus orang selainku yang ada di dimensi ini. Setiap kali aku mati dan kembali ke dimensi ini, aku selalu sendirian…"

Okaasan 'pun kembali memelukku. "Setsuna, maaf ya kalau kau terpaksa menderita sendirian"

Aku 'pun menanggapinya. "Itu tidak apa-apa okaasan… Sebenarnya aku sudah mengalami banyak hal buruk selama aku mengulang seluruh siklus hidup dan mati ini…"

Okaasan menjadi heran mendengarnya. "Apa itu Setsuna?"

Aku 'pun menjawab apa yang okaasan tanyakan. "Sebagai contoh, pecahan ini berbeda dengan yang lainnya karena aku harus melawan musuh… Tidak, aku adalah musuh yang harus dilawan mereka…"

Okaasan menjadi kebingungan mendengarnya. "Musuh yang harus dilawan mereka?"

Aku 'pun melanjutkan apa yang kuceritakan. "Dalam pecahan ini, aku adalah seorang antagonis bernama Dokter S, seorang penjahat yang mengubah orang-orang di Sakakino menjadi zombie erotis yang mengincar para kaum wanita. Aku bersama Tanaka berusaha melawan para prajurit wanita yang mencoba membasmiku. Akhirnya setelah perlawanan yang tangguh, Magical Heart bersama Magical Word menghabisi aku dan Tanaka dan menyisakan darah yang membanjiri Sakakino…"

Mendengar hal tersebut, okaasan menangis. Tentu saja seorang ibu tidak senang apabila anaknya menjadi orang yang menyakiti orang lain. "Setsuna… kau seharusnya tidak melakukan hal biadab seperti itu… Kau bisa berhenti dan meninggalkan seluruh tindakan menjijikan dan mengerikan tersebut"

"Kau benar okaasan…"

"Ngomong-ngomong, apakah Setsuna tahu apa atau siapa yang membuatmu berada di dimensi ini setelah setiap kematianmu dan untuk alasan apa? Kenapa kau punya kekuatan untuk kembali ke masa lalu setelah kau mati Setsuna?"

"Aku sendiri tidak tahu okaasan… Mungkin karena okaasan yang menyebabkannya…"

Okaasan 'pun menyanggahnya. "Itu tidak mungkin! Kau sendiri yang bilang kalau aku baru pertama kalinya berakhir di dimensi ini… Aku tidak punya kekuatan luar biasa untuk menciptakan ini semua!"

Aku 'pun menjelaskan apa yang kumaksud. "Okaasan sendiri yang melahirkanku dan aku lahir dengan nama 'Setsuna'. Okaasan yang memberiku nama yang berarti 'sesaat' sehingga aku berpikir okaasan memberi namaku seperti itu karena aku ditakdirkan hidup di dunia untuk sesaat dan selalu kembali ke dimensi ini…"

Tentu saja okaasan membantahnya. "Setsuna, aku tidak menamai putriku dengan makna yang menyedihkan. Tidak ada orang tua yang menamainya dengan nama dengan konotasi yang negatif. Seorang ibu berharap anaknya dapat hidup melebihi apa yang diinginkan ibunya sendiri"

Aku 'pun menanggapinya. "Terus apa? Jangan-jangan karena aku reinkarnasi dari penjaga Planet Pluto"

Okaasan 'pun tertawa mendengarnya. "Hahahaha… itu tidak mungkin Setsuna. Memang benar Sailor Pluto memiliki identitas 'Meiou Setsuna' sebagai orang biasa, tapi pada saat itu aku tidak tahu. Kau lahir pada 14 Februari 1992, dan meskipun manga Sailor Moon beredar sejak tahun 1991, nama asli Sailor Pluto belum muncul hingga setidaknya pertengahan tahun 1990-an"

Aku 'pun dengan tenang berbicara. "Benar juga… Tapi itu tidak mengubah fakta kalau aku terus kembali ke masa lalu setelah kematianku"

Setelah banyak bercakap-cakap, aku dan okaasan mengepakkan sayap kami berdua dan terbang ke arah yang tak menentu. Setelah lama terbang, aku dan okaasan turun ke permukaan untuk beristirahat. Saat beristirahat, tanpa kami duga, okaasan menemukan seseorang yang berbaring di situ. Aku tidak menyangka kami akan menemukan orang lain yang berada di dimensi yang kami berdua pijaki.

Okaasan yang menemukannya juga terkejut. "Setsuna, coba kau lihat ini… Ada orang yang berbaring di sini… Kukira kau bilang aku adalah orang pertama selain kamu di sini…?"

Aku 'pun terkejut mendengarnya. "Memang benar okaasan… Okaasan adalah orang pertama yang ada di dimensi ini…

Okaasan 'pun mendeskripsikannya kepadaku. "Anak laki-laki ini posturnya tinggi juga… Hampir setinggi okaasan…"

Aku 'pun ikut mengomentarinya. "Itu benar… Tunggu dulu… Okaasan! Aku kenal orang ini!"

Okaasan terkejut mendengarnya. "Benarkah? Kau kenal laki-kali ini Setsuna?"

Aku 'pun menjawabnya. "Ini namanya Tanaka Hisoka, murid sekelasku yang juga merupakan wakil ketua kelas yang sama dengan kelasku. Aku tidak menyangka kita dapat menemukannya di sini…"

Okaasan 'pun berkata soal ini. "Kalau kita dapat menemukannya di sini, itu berarti ia sudah mati seperti kita"

Tanpa menunggu lama, Tanaka 'pun terbangun mendengar perbicaraan aku dan okaasan. "Hoaahh… di mana aku sekarang…?"

Aku 'pun langsung melihat mukanya Tanaka. "Tanaka! Kau tidak apa-apa?"

Tanaka 'pun terkejut melihat aku. "Ki-kiyoura…? Bagaimana kau bisa di sini?"

Aku sendiri juga kebingungan. "Aku juga ingin menanyakan hal yang sama! Fakta bahwa kau di sini berarti kau juga mati bersama aku dan Okaasan!"

Tanaka yang mendengar penjelasanku'pun terkejut mendengarnya. "APA?! Bagaimana mungkin?! Kalian bagaimana bisa di sini dan… punya sayap bidadari…?"

Okaasan 'pun menjelaskan. "Saya sendiri juga tidak tahu. Saya adalah Kiyoura Mai, ibunya Setsuna. Yang kami ketahui adalah sebelum kami terbangun, kami dalam perjalanan naik pesawat ke Paris, tapi karena kami terbang dari Narita saat malam hari, kami 'pun tertidur di pesawat. Kami terbangun sudah di tempat seperti ini"

Tanaka yang mendengar itu 'pun teringat apa yang terjadi sebelumnya. "Jadi itu yang terjadi… Sekarang aku ingat… Aku sedang dalam perjalanan ke sekolah setelah tragedi mengerikan yang telah terjadi, tapi aku tewas tertabrak kereta"

Aku yang mendengarkan hal tersebut 'pun mulai curiga. "Tragedi mengerikan? Apa maksudnya itu Tanaka?"

Tanaka 'pun menjelaskan apa yang terjadi sebelum dirinya tewas. "Itu semuanya terjadi sebelum tahun baru. Kau tidak mengetahuinya Kiyoura karena kau sudah terbang ke Paris. Yang kuketahui, sebuah mayat ditemukan di apartemen dan telah diidentifikasi dengan nama Itou Makoto lalu ditemukan mayat di atap sekolah yang bernama Saionji Sekai. Setelah penemuan kedua mayat tersebut, pengejaran dilakukan terhadap pelaku bernama Katsura Kotonoha, tapi ketika polisi menemukan perahunya, Katsura tidak ditemukan dan rupanya sebuah pesan dalam secarik kertas ditinggalkan di kapal tersebut. Disebutkan bahwa Saionji membunuh Itou karena membuat Saionji hamil, lalu dilanjutkan Katsura yang balas dendam kepada Saionji karena telah membunuh Itou, lalu diakhiri dengan Katsura terjun ke laut"

"Seperti yang kuduga…"

Tanaka yang mendengar hal tersebut kebingungan. "Seperti yang kau duga Kiyoura? Bagaimana kau bisa tahu apa yang terjadi di dunia setelah kau mati?"

Aku 'pun menjelaskan rahasianya. "Sebenarnya, ada pecahan yang beredar di dimensi ini Tanaka. Pecahan ini seperti video rekaman yang menunjukkan apa yang terjadi di dunia…"

Tanaka 'pun menurunkan kepalanya. "Jadi begitu… Aku rasa kau sudah mengetahui apa yang terjadi setelah itu…"

Aku 'pun menanggapi apa yang Tanaka maksud. "Itu benar Tanaka… Para perundung dikeluarkan dari sekolah dan Sakakino Gakuen ditutup akibat skandal mengerikan tersebut…"

Tanaka yang mendengar hal tersebut hanya bisa bersedih. "Persis seperti yang terjadi di dunia… Aku rasa kau tahu bagaimana kebenaran dari hubungan berdarah ini?"

Aku 'pun menjelaskannya kepada Tanaka. "Pecahan yang kulihat menunjukkan bahwa Sekai menyukai Itou, tapi sepertinya Itou jatuh cinta pada Katsura karena Sekai yang mempersuntingkan mereka berdua. Tetapi, Sekai iri pada Katsura sehingga memutuskan untuk merebut Itou dari Katsura. Kalau saja Sekai tidak memperkenalkan Katsura kepada Itou, tragedi ini dapat dihindari"

Okaasan akhirnya berkata. "Dengar ya kalian berdua, okaasan pernah terlibat banyak cinta segitiga atau mungkin lebih parah daripada itu, walau tidak ada yang tewas. Tentu saja banyak wanita yang sakit hati karena tidak dapat diperlakukan dengan adil. Otousan-mu itu berhubungan poligami dengan setidaknya lima wanita. Kami sepakat untuk berbagi Otousan dan akhirnya ia memberiku kau Setsuna. Kau satu-satunya hal yang paling berharga yang ia berikan kepadaku"

Aku 'pun terkejut mendengarnya karena tidak menyangka otousan adalah pria yang menyelingkuhi otousan. "Okaasan…"

Tanaka yang ikut mendengarnya 'pun kebingungan apa yang harus dilakukan sekarang. "Kiyoura, maaf mengganggu, tapi apa yang kita lakukan sekarang?"

Aku juga kebingungan. "Aku tidak tahu… Aku mengingat banyak hal soal masa lalu sebelum aku mati"

Tanaka pun menanggapi apa yang aku bilang. "Oh ya, aku teringat sesuatu yang aneh sekali. Kau adalah orang jahat bernama Dokter S yang meneror Sakakino dan menggunakan diriku untuk menyerang kota"

Aku 'pun dengan tenang menanggapinya. "Memang benar… Kau akhirnya juga mati di tangan Magical Heart… tubuhmu yang besar akhirnya dihancurkan dan menyebabkan banjir darah yang besar di Sakakino… Tapi aku tetap ingat kau sungguh baik sebelumnya…"

Okaasan akhirnya memotong pembicaraan kami. "Setsuna, aku mengerti kalian berdua telah terlibat dalam tindakan yang mengerikan soal teror kalian terhadap warga-warga yang tidak bersalah, tapi sebaiknya kalian lupakan karena tidak baik kalau terlalu lama dipendam. Oh ya Setsuna, kalau dipikir-pikir kau sering berbicara soal 'Tanaka' saat kau masih hidup. Jangan-jangan ia adalah pria idamanmu ya?"

Aku yang mendengar hal tersebut membantahnya. "Ti-tidak Okaasan! Aku dan Tanaka tidak memiliki hubungan istimewa macam apapun! Kami sendiri jarang berbicara!"

Tanaka yang mendengar hal tersebut 'pun harus berbicara. "Itu benar Okusan. Sebenarnya saya memendam rasa suka pada Kiyoura, tapi saya kira putri anda lebih suka dengan Itou. Saya ingin mengucapkannya saat saya masih hidup, tapi saya dengar Kiyoura pergi ke Paris, sehingga tidak sempat mengucapkannya saat masih hidup. Yang kudengar, Itou lebih layak bagi Kiyoura karena pria itu pernah menyelamatkan putri anda dari serangan lelaki yang mencoba menyaktiti putri anda karena seperti yang anda tahu, postur tubuh putri anda lebih pendek dibandingkan murid seangkatan"

Okaasan 'pun memeluk Tanaka dan aku secara bersamaan. "Tanaka… tidak, Hisoka-kun, kau sungguh orang yang jujur. Kau tidak memandang putri saya sebagai anak yang bermasalah, tapi karena apa yang kau katakan, kuizinkan kau bersama putriku"

Aku 'pun dengan muka yang merah memprotes apa yang okaasan baru saja katakan. "OKAASAN! AKU yang berhak memutuskan siapa kekasihku! Jangan ikut campur soal itu!"

Okaasan akhirnya mencoba menggoda aku. "Ara… ara… Apakah kau mau menolak Hisoka-kun yang baik hati ini? Sebenarnya Okaasan tidak keberatan kalau ia yang memberiku cucu yang banyak…"

Mukaku semakin merah mendengarnya. "OKAASAN! ITU SUDAH CUKUP!"

Karena melihat mukaku yang sudah merah padam, okaasan akhirnya melakukan siasat yang cerdik yang tidak terpikirkan olehku. "Oh baiklah Setsuna, kalau kau tidak mau Hisoka-kun, kuambil saja untukku. Mungkin kau bisa punya adik baru dari ayah yang baru"

Tanaka 'pun merinding mendengarnya. "Tunggu sebentar Okusan, saya tidak bisa! Anda sudah punya suami dan putri anda tidak akan senang!"

Okaasan 'pun mencoba menggoda Tanaka. "Ara… ara… Hisoka-kun… jangan-jangan aku tidak cantik bagimu…? Apakah kau ingin wanita dewasa yang cantik sepertiku, atau gadis imut seperti putriku yang tidak akan dewasa…? Sebenarnya tidak masalah bagiku karena suamiku itu selingkuh dengan wanita lain, jadi setidaknya aku bisa mendapatkan penggantinya"

Tanaka 'pun kebingungan menjawabnya. "Tapi usia saya sama dengan putri anda! Kalaupun yang anda katakan itu benar, saya terlalu muda bagi anda!"

Okaasan tidak merasa keberatan mendengarnya. "Tidak masalah Hisoka-kun… Sebenarnya aku juga senang terhadap pria yang tampan meskipun ia jauh lebih muda daripadaku, sama dengan Youko yang suka pria yang jauh lebih muda daripadanya"

Tanaka 'pun merinding mendengarnya "Okusan… tolong…"

Tanpa menunggu jawaban Tanaka, okaasan akhirnya memutuskannya secara sepihak. "Baiklah sudah kuputuskan! Akan kuambil Hisoka-kun untukku sendiri dan Setsuna bisa punya adik baru dari ayah baru!"

Aku yang wajahnya sudah merah padam seperti lampu merah tidak dapat menahannya lagi. Apabila ini diteruskan, aku akan menyesali selamanya. "JANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAN!"

Okaasan 'pun terkejut mendengar teriakanku sendiri. "Ara… ara Setsuna, tidak biasanya kau teriak-teriak… Apakah kau tidak ingin punya adik? Kau biasanya mengeluh kepada aku karena tidak punya adik, jadi aku bisa minta Hisoka-kun untuk membuatkannya untukmu karena ayahmu sendiri tidak berguna"

Aku 'pun langsung merebut Tanaka dari jeratan okaasan dengan marah. "TIDAK AKAN! AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN HISOKA KEPADA SIAPAPUN, BAHKAN OKAASAN! HISOKA ADALAH MILIKKU!"

Okaasan 'pun dengan senyuman yang lebar menanyakannya. "Apakah begitu Setsuna? Kau yakin seratus persen?"

Aku 'pun langsung mengelak. "Yakin seratus persen!"

Okaasan 'pun langsung bicara soal itu. "Tidak pernah kudengar Setsuna penuh dengan emosi mengatakan hal seperti itu sebelumnya. Jangan pernah menarik perkataan itu Setsuna. Seorang pria sangat berharga bagi wanita. Aku berharap aku bisa punya banyak cucu darimu. Kau nantinya jangan seperti orang yang menyesal seperti okaasan karena gagal menjadikan suaminya menjadi miliknya sendiri"

Aku 'pun mengangguk mendengar perkataan okaasan. "Iya okaasan…"

Tanaka yang melihat semuanya 'pun tidak kuasa menahan rasa malunya. "Aku tidak menyangka kau cukup posesif terhadapku Setsuna. Aku sendiri tidak pernah melihat kau sangat emosional terhadapku dalam hidupku"

Mendengar ini, aku sadar apa yang dialami oleh Katsura mengenai Itou. "Hisoka, aku sekarang mengerti apa yang dirasakan oleh Katsura-san selama ini. Seperti dia yang tidak akan pernah melepaskan Itou dari genggamannya, aku tidak akan melepaskan dirimu dariku. Aku ingin berada di sisimu untuk selamanya"

Hisoka yang mendengar perkataanku akhirnya menjawab. "Setsuna, maafkan aku karena harus sampai kita mati untuk mengatakannya. Aku benar-benar jatuh cinta padamu…"

Aku menanggapinya. "Tidak apa-apa Hisoka… Aku juga cinta padamu…"

Dengan begitu, aku dan Hisoka saling berpelukan dan saling berciuman sesama lain. Mungkin memalukan bagi seorang ibu menyaksikan apa yang putrinya lakukan, tapi okaasan dengan senang hati melihat putrinya memiliki lelaki yang akan mencintainya untuk selamanya.

Okaasan 'pun ikut memeluk kami berdua. "Hisoka-kun, tolong rawatlah putriku dengan baik. Jangan sampai senasib dengan mantan suamiku yang mudah terpikat wanita lain…"

Hisoka yang mendengarkan okaasan akhirnya berbicara kepada okaasan. "Aku mengerti okusan… Aku berjanji untuk menemani Setsuna untuk selama-lamanya"

Di dalam pelukan okaasan, aku dan Hisoka saling berciuman. Untuk pertama kalinya, aku merasakan cinta yang sejati dari seorang lelaki yang dengan tulusnya mencintaiku. Ia tidak peduli mengenai kekayaanku, apa yang kumiliki, keluargaku yang mungkin rusak tapi Hisoka mencintaiku apa adanya.

Di tengah itu semua, okaasan menyadari sesuatu. "Oh ya Setsuna, apakah kita akan selama-lamanya bertahan di sini?"

Hisoka yang mendengar perkataan okaasan juga kebingungan. "Ibumu benar Setsuna. Tidak mungkin kita dikumpulkan di sini hanya untuk melakukan ini"

Aku tidak punya informasi sehingga aku menjawab apa adanya. "Setiap kali aku mati, aku selalu terbangun di dimensi ini sendirian, jadi aku selalu kembali ke dunia setelah melihat pecahan ingatan yang kosong. Sebenarnya mau kembali lagi ke dunia, tapi pecahan yang ada sudah penuh dan aku tidak menyangka okaasan dan Hisoka datang ke dimensi ini"

Okaasan yang mendengar hal tersebut juga kebingungan. "Jadi begitu… Kita bahkan tidak tahu bagaimana aku dan Hisoka-kun kemudian di bawa ke dimensi ini. Mungkin ada pihak lain yang melakukannya"

Hisoka yang mendengar apa yang okaasan katakana akhirnya mencapai kesimpulan yang sama. "Saya setuju dengan teori anda okusan, tapi siapa atau apa yang menyebabkan orang selain Setsuna datang ke sini? Untuk apa Setsuna harus menjalani siklus kematian berkali-kali? Apa yang harus kita lakukan?"

Di tengah-tengah kebingungan itu, muncul sosok tiga wanita yang bersayap bidadari. "Kami bertiga punya jawabannya… Mai, Setsuna-chan, Hisoka-kun… kami akan menjawab semuanya"

Aku yang mendengar hal tersebut 'pun terkejut. "Siapa kalian? Bagaimana kalian tahu nama kami?"

"Tentu saja kami tahu segalanya… Apakah kau tidak kenal kami, Mai?"

Okaasan yang melihat ketiga wanita tersebut merinding. Keringat dingin mengucur dari tubuhnya. "Tidaakkk… Itu mustahil… Hajime-neechan… Okaachan dan… Obaachan… Jadi memang benar kita sudah mati…"

Dengan begitu okaasan langsung lari ke pelukan ketiga wanita tersebut. Aku dan Hisoka hanya bisa memandang dengan penuh kebingungan apa yang baru saja terjadi. "Neechan…? Okaachan…? Obaachan….? Okaasan, siapa mereka? Apakah mereka anggota keluarga?"

Dengan penuh isak tangis, okaasan menjelaskan. "Itu benar Setsuna… Aku tidak pernah cerita kepadamu soal asal muasal keluargamu… Ini adalah Hajime-neechan, kakak perempuanku sekaligus bibimu, Inou Kagura, nenekmu, dan Inou Moegi buyutmu"

Aku terkejut mendengarnya. "Mustahil! Okaasan tidak pernah cerita soal mereka!"

Salah satu wanita tersebut yang bernama Moegi yang mendengar hal tersebut 'pun langsung bicara. "Itu benar, Setsuna-chan, semuanya demi menjaga kerahasiaan yang buruk mengenai keluarga kita. Ayo, datanglah ke buyutmu"

Aku 'pun sekarang berada di pelukan ketiga wanita tersebut. "Aku tidak menyangka ada anggota keluarga yang peduli padaku"

Kali ini, Kagura dengan nada yang tenang menjelaskannya. "Maaf ya Setsuna-chan, Obaachan tidak dapat mendampingimu saat masih kecil. Kau masih bayi saat kita berjumpa terakhir. Ini semua demi menjaga kerahasiaan yang berbahaya"

Hisoka yang mendengarkan hal tersebut 'pun kebingungan. "Apakah saya boleh terlibat? Rahasia apa itu?"

Ketiga wanita 'pun mengundang Hisoka. Wanita yang paling kecil daripada aku yang bernama Hajime 'pun menjelaskannya. "Rahasia ini berhubungan dengan Keluarga Kiyoura, Inou dan yang terakhir Keluarga Sawagoe"

Hisoka 'pun bingung mendengarnya. "Keluarga Sawagoe…?"

Bersambung

Jumlah Kata = 17.782 Kata

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Akhir Kata Penulis

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Dengan ini cerita pada bab pertama telah berakhir. Sebagai permulaan dari cerita ini, saya mengisahkan kembali berbagai akhir cerita dan School Days dan Cross Days ditambah beberapa penulisan oirisinil oleh saya sendiri. Terinspirasi dari Higurashi, kisah itu berada dalam piramida terapung di dalam dimensinya Setsuna. Setsuna dipilih karena sifatnya yang pendiam serta persahabatannya dengan Furude Rika di Higurahi Mei yang berkolaborasi dengan School Days. Bisa juga terinspirasi dari seorang penjaga waktu bernama Meiou Setsuna atau Sailor Pluto. Tentu saja cukup sulit menulis cerita ini karena penulis sendiri di masa akhir penulisan skripsi agar bisa lulus dari kuliah. Untuk masalah internal, cerita School Days cukup rumit karena konflik dalam cerita ini adalah cinta segitiga yang memiliki akhir yang mengerikan sedangkan penulis mencoba menulis cerita ini tanpa ada pertumpahan darah. Tentu saja, cerita tanpa konflik maupun masalah adalah cerita yang tidak ada artinya. Bab ini pertama kali dipublikasikan pada 16 Oktober 2024, tanggal yang sama saat Itou Makoto merayakan ulang tahun dirinya.

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Perkembangan Perubahan dalam Cerita

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Mohon maaf atas perubahan massal terhadap cerita ini karena terdapat perubahan besar karena penemuan beberapa fakta sehingga memutuskan menambahkan beberapa elemen dalam cerita ini agar menjadi lebih baik.

Saat pertama kali cerita ini dibuat, judulnya adalah "School Days: Another Story", tapi kemudian digantikan dengan judul "Anata no Yokogao Bakari" yang namanya diambil dari salah satu bait lirik lagu pembuka anime School Days itu sendiri.

Informasi yang vital yang diubah adalah tahun kelahiran yang berpengaruh kapan alur School Days terjadi. Awalnya patokan tahun mengikuti tanggal kelahiran Kiyoura Setsuna pada 14 Agustus 1990, sehingga alur School Days terjadi pada akhir tahun 2005. Tetapi, pada 1 Januari 2024, seseorang mengubah informasi tersebut menjadi tahun 1988 sehingga menyebabkan kebingungan kapan tokoh-tokoh dalam School Days lahir. Masalah mengenai tahun kapan mereka lahir terselesaikan dengan ditayangkannya video ulang tahun Katsura Kotonoha pada 4 Januari 2024 yang ditayangkan oleh Vtuber-nya Sekai bernama Kawaragi Shiho. Pada video tersebut, Katsura Kotonoha sekarang "berusia sekitar 32 tahun". Dengan menggunakan patokan tersebut, dapat dikalkulasikan bahwa Katsura Kotonoha lahir pada 4 Januari 1992. Selain informasi tersebut, diketahui bahwa di Jepang sendiri, ada aturan yang mengharuskan orang yang lahir pada tanggal 2 April hingga 1 April di tahun selanjutnya akan masuk pada angkatan kelas yang sama. Dengan informasi tersebut, tokoh-tokoh dalam School Days seperti Makoto, Kotonoha, Sekai, Setsuna dan yang lainnya lahir pada kurun waktu 2 April 1991 hingga 1 April 1992. Sebenarnya ada rencana untuk menggeser tahunnya menjadi 1996-1997 karena permasalahan internal seperti kelahiran orang-orang dalam Snow Radish Vacation antara 1945 hingga 1950, tapi diputuskan untuk tidak diubah karena ada beberapa kejadian di tahun 1990-an yang akan dimasukkan ke dalam cerita ini.

Ada perubahan di cerita ini yang menyebabkan beberapa bab digeser ke nomor selanjutnya. Awalnya cerita ini dimulai dengan kelahiran Itou Makoto, namun dengan popularitas dari Oshi no Ko, penulis mervevisinya untuk memasukkan elemen reinkarnasi ke dalam cerita sehingga dimulai dari kehidupan perbatasan antara kehidupan dan kematian (seperti dalam film Colorful).

Karena diperlukan Setsuna yang mati, maka dibuatlah cerita Kiyoura Setsuna dan Mai tewas dalam kecelakaan pesawat sedangkan Tanaka Hisoka yang memendam perasaan cinta kepada Setsuna tewas di stasiun kereta.

Untuk suntingan terakhir, ada penambahan adegan di mana Kotonoha tewas secara misterius yang dilaporkan dalam berita reportase

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Alur Waktu 0verflow

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Dalam penulisan cerita ini,saya perlu informasi yang lengkap agar cerita ini berjalan dengan lancar. Penemuan informasi berupa Peta Sakakino dan Pohon Keluarga Sawagoe menjadi penting dalam jalannya cerita ini. Selain itu, tak terlupakan Garis Waktu Permainan yang dirilis oleh 0verflow sendiri sehingga dengan mudah mengkalkulasikan usia pada tokoh dalam serial School Days serta orang tuanya. Patut dicatat bahwa garis alur waktu ini tidak resmi dan hanya dipakai dalam cerita ini.

Tahun 00: Snow Radish Vacation

Tahun 16: Summer Radish Vacation

Tahun 19: Large PonPon

Tahun 23: Pure Mail

Tahun 25: Summer Radish Vacation 2

Tahun 30 Pure Mail After

Tahun 35: School Days

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Daftar Nama Tokoh

=X=X=X=X=X=X=X=X=

Dalam cerita yang saya tulis, penamaan tokoh menggunakan format Asia Timur di mana Nama Keluarga mendahului Nama Pemberian. Sebagai contoh, nama Perdana Menteri Jepang saat ini ditulis Kishida Fumio, bukan Fumio Kishida. Sebagai tambahan informasi, panggilan hormat dalam Bahasa Jepang seperti -san, -kun, -chan, -sama, -senpai, -sensei, -shi dan sebagainya akan ditulis di cerita ini. Beberapa akhiran akan menggunakan kata yang berkaitan dengan pekerjaannya seperti -keiji (opsir polisi), -keibu (inspektur polisi) dan sebagainya.

Itou Makoto / 伊藤誠 / Pria / O / 16 Oktober 1991
Protagonis cerita ini lahir pada tanggal 16 Oktober 1991 dari pasangan Tomaru dan Moeko. Anak laki-laki dengan tampilan biasa namun anak dari sebuah keluarga yang rusak. Makoto sangat menyayangi ibunya dan adiknya bernama Itaru, tetapi ayahnya, seorang buaya darat yang sering berpergian dan main wanita dibenci oleh Makoto. Hak asuh Itaru jatuh ke tangan ayahnya setelah bercerai, tapi Itaru sebenarnya membenci ayahnya sendiri. Secara umum, Makoto adalah seorang anak yang ramah dan baik, dan tidak sulit untuk bergaul dengan perempuan. Dijelaskan, seorang anak yang memiliki penampilan yang sedikit lemah, berukuran medium, dengan rambut hitam dan mata kuning ambur. Namun, dia juga termasuk seorang yang kurang ramah dan tidak suka bergaul dengan orang lain, serta dijelaskan sebagai "menjadi biang masalah bagi orang lain" dan "sering depresi". Makoto memiliki sifat yang mudah dipengaruhi oleh keindahan perempuan, sehingga ia sering kali tidak bisa memilih antara perempuan yang ingin ia pilih karena takut merugikan orang lain. Hal ini sangat jelas karena ketika ia dihabisi oleh Sekai, ia tidak melawan sama sekali dan bahkan membiarkan Sekai lari. Nama Itou (伊藤) berasal dari Perdana Menteri Jepang yang telah menjabat empat kali, 1885-1888, 1892-1896, 1898 dan 1900-1901 yang dikenal sebagai orang yang sering main dengan perempuan dan juga sebagai orang yang memimpin perjuangan Jepang untuk menjadi kekuatan raksasa besar di wilayah tersebut. Nama Itou ditulis dengan kanji 'yang dimaksud' dan 'bunga wisteria fuji'. Nama Makoto (誠) berarti kejujuran atau ketulusan. Karena ia mudah dipengaruhi oleh perempuan yang indah dan sering melakukan perjalanan dengan perempuan lain, maka nama ini memiliki arti yang ironis.

Katsura Kotonoha / 桂言葉 / Wanita / A / 4 Januari 1992
Salah satu protagonis dalam cerita ini lahir pada tanggal 4 Januari 1992 dari Zenkichi dan Manami, dan adalah saudari Katsura Kokoro yang hidup dalam sebuah keluarga yang sangat kaya dan aristokratis. Kotonoha dibesarkan dalam keluarga yang sangat kaya, tetapi ayahnya sering sendiri di rumah karena ibu Kotonoha sering kali keluar dari rumah, sehingga Kotonoha sering kali sendiri di rumah. Kotonoha memiliki perasaan cinta serta kesetiaan yang tinggi kepada Makoto, tapi perasaan malunya membuatnya sulit untuk mengungkapkan perasaan sebenarnya. Hal ini kemudian diperburuk dengana Nanami, Otome serta teman-temannya yang menyakiti Kotonoha. Kotonoha adalah seorang gadis cantik yang jelita dengan kulit alabaster, iris merah tua, dan rambut hitam lurus yang halus yang panjangnya mencapai pinggangnya. Paras tubuhnya cukup menggairahkan dan matang bagi gadis seusianya sejak Kelas 5 SD, sehingga sering menjadi bahan perundungan gadis lainnya karena paras tubuhnya Kotonoha lebih bergairah dibandingkan gadis lainnya. Nama keluarga Katsura (桂) berasal dari Perdana Menteri Jepang Katsura Tarou yang menjabat tiga kali. Perdana Menteri Katsura melambangkan doktrin militeristik yang menginginkan perluasan militerisme Jepang pada saat itu. Nama Keluarga Katsura itu sendiri adalah tanaman kayu manis yang disebut Cercidiphyllum japonicum. Nama Kotonoha (言葉) berarti "kosakata" dan dapat dibaca "kotoba".

Saionji Sekai / 西園寺世界 / Wanita / B / 7 Desember 1991
Seorang gadis yang lahir pada 7 Desember 1991 dari Shun dan Youko. Seperti yang dinyatakan dalam profilnya, Sekai tumbuh tanpa ayah dan ibunya tidak memberitahunya siapa ayahnya. Ibunya dan ibunya Setsuna adalah teman, jadi Sekai dan Setsuna telah berteman sejak kecil. Dia digambarkan sebagai salah satu gadis yang lebih imut dengan postur tubuh yang sedang. Dia memiliki rambut coklat kehitaman yang sedikit melewati bahunya dan melengkung sedikit dari belakang, serta satu "rambut ahoge" yang melengkung ke atas. Matanya berwarna biru tua yang mungkin diwarisi dari neneknya. Sekai adalah gadis yang sangat ceria yang peduli pada teman-temannya tetapi terungkap bahwa dia sangat emosional dan bisa menghabiskan berhari-hari menangis di kamarnya. Meskipun dia merasa ceria sepanjang waktu, dia sebenarnya merasa emosional, terutama setelah Noboru meninggal. Nama Keluarga Saionji (西園寺) berasal dari Perdana Menteri Jepang Saionji Kinmochi yang menjabat sebagai politikus liberal demokrat yang memiliki rencana untuk Jepang menjadi negara demokratis. Nama klan 'Saionji' ditulis dengan kanji 'barat', 'taman', dan 'kuil' yang secara harfiah berarti 'kuil taman barat'. Nama Sekai (世界) berarti dunia.

Kiyoura Setsuna / 清浦刹那 / Wanita / A / 14 Februari 1992
Seorang gadis yang lahir pada 14 Februari 1992 dari Shun dan Mai. Tidak seperti Sekai, dia tahu siapa Shun sebenarnya dan dia tahu identitas ayahnya. Pendek dengan rambut hijau gelap seperti ibunya, dia memiliki sifat pasif dan tenang serta biasanya menunjukkan jari V saat memenangkan argumen. Nama Kiyoura (清浦) berasal dari Perdana Menteri Jepang Kiyoura Keigo, yang menjabat di Era Taisho Jepang hanya selama 6 bulan pada tahun 1923, yang memproklamirkan undang-undang kejahatan modern Jepang dan meluncurkan undang-undang pemeliharaan perdamaian. Nama keluarga'Kiyoura' ditulis dengan kanji untuk 'bersih' dan 'pantai'. Nama Setsuna (刹那) memiliki arti "sesaat", merujuk pada masa jabatan Kiyoura Keigo yang hanya "sesaat".

Kiyoura Mai / 清浦舞 / Wanita / A / 4 November 1973
Wanita ini adalah ibu biologis Setsuna yang lahir pada 4 November 1973. Dia adalah anak kedua dari Tomaru dan Kagura. Penampilannya berubah drastis dari berambut pirang ketika dia remaja. Nama Mai (舞) berarti "menari" yang memiliki konotasi yang sama dengan Ayumu, Kagura, dan Youko. Nama lahirnya adalah Inou Mai (伊能舞).

Tanaka Hisoka / 田中密 / Pria / B / 22 Juni 1991
Pria ini adalah perwakilan laki-laki di Kelas 1-3 yang merupakan judoka dan menyimpan perasaan cinta untuk Setsuna. Postur tubuhnya sangat tinggi dibandingkan orang lain sehingga wajahnya tidak terlihat dalam novel visual atau anime. Nama Keluarga Tanaka (田中) sendiri sangat umum di Jepang tetapi juga berasal dari dua perdana menteri Jepang bernama Tanaka Gi'ichi dan Tanaka Kakuei, sementara Hisoka (密) berarti "tebal" atau "padat". Karena tanggalnya tidak dinyatakan secara resmi oleh Overflow, penulis memilih 22 Juni, yang kebetulan merupakan hari lahir Perdana Menteri Tanaka Gi'ichi.

Inou Moegi / 伊能萌葱 / Wanita / A / 12 November 1947
Anak sulung ini adalah kakak perempuan dari Inou Asagi yang lahir dari Inou Jou dan Inou Yasoko. Dia memiliki hubungan inses dengan Tomaru, sehingga hubungan tersebut melahirkan Kagura, Ayumu, Youko, dan Moeka. Nama KeluargaInou (伊能) berasal dari kartografer Inou Tadataka yang pertama kali membuat peta Jepang, sementara nama Moegi (萌葱) berarti "hijau kekuningan". Karena tidak ada tanggal lahir resmi dari Overflow, penulis memutuskan untuk menempatkan hari lahirnya pada 12 November 1947, yang diambil dengan menghitung jumlah guratan kanji-nya yang terdiri dari 11 guratan (萌) dan 12 guratan (葱) sementara tahun 1947 diperoleh setelah menghitung dari permainan Overflow pertama, yaitu Snow Radish Vacation.

Inou Kagura / 伊能神楽 / Wanita / B / 10 April 1962
Seorang putri yang lahir dari hasil hubungan inses Tomaru. Tomaru sering menggunakannya untuk memberikan "layanan" kepada pria lain. Dia adalah kakak tertua dari Ayumu, Youko, dan Moeka. Karena ibunya, Moegi, membesarkan anak-anak mereka tanpa ayah mereka yang sebenarnya, Kagura tidak tahu siapa ayahnya. Kagura memutuskan hubungan dengan Tomaru setelah dia menghamili Hajime dan menyebabkan dia melahirkan pada usia 8 tahun sehingga Hajime tidak selamat saat melahirkan putrinya. Nama Kagura (神楽) sendiri berarti "lagu Shinto" atau "hiburan/kegembiraan para dewa". Diperkirakan dia lahir pada tahun 1962 setelah menghitung usia dari permainan Overflow kedua, Summer Radish Vacation, tetapi karena tanggal lahirnya tidak tersedia, tanggal tersebut ditempatkan pada 10 April 1962 yang diperoleh dari Goroawase (permainan kata) "SHIN" (4) dan "TOU" (10).

Inou Hajime / 伊能始 / Wanita / O / 3 Mei 1972
Anak pertama Kagura. Meninggal pada usia delapan tahun setelah melahirkan putrinya, Rio. Nama Hajime (始) berarti "awal" atau "permulaan sesuatu", merujuk pada Hajime yang mulai menderita akibat perlakuan Sawagoe Tomaru. Menurut perhitungan dari salah satu permainan Overflow, Hajime lahir pada tahun 1972. Karena tanggal lahirnya tidak tersedia, tanggal tersebut ditetapkan sebagai 3 Mei 1972, yang diperoleh dari jumlah goresan (urutan penulisan) dalam kanji Hajime. Radikal pertama (女) memiliki tiga guratan sementara radikal kedua (女) memiliki lima guratan.

Penyelesaian Suntingan

4 Oktober 2024

Tanggal Publikasi

16 Oktober 2024

Pukul 08:20 WIB