Hai aku penulis baru yang kembali bernostalgia Harry Potter!! Aku harap pembaca semua suka.

_

Aku masih terpaku menatap buku harian Albus yang tidak seharusnya aku baca. "Apa yang harus aku lakukan?" Tanyaku pada diri sendiri dengan suara linglung dan cepat-cepat menyimpan kembali buku harian Albus tatkala aku mendengar suara ribut di lantai bawah rumah Potter.

Suara langkah yang mendekat membuatku berusaha menetralkan ekspresi dan berusaha sibuk menulis perkarmen di meja belajar sepupuku Albus Saverus Potter.

"Rose?" Suara Albus terdengar heran mendapatiku ada di kamarnya dan menulis perkarmen. "Kau sedang apa di kamarku?"

"Aku bosan Al." Kataku cemerut. Berusaha mengenyahkan bayang-bayang kalimat curahan hati Albus di dalam buku hariannya yang sangat mencintaiku. Dan puisi-puisi menyedihkannya tentang cinta terlarang yang ia miliki padaku.

Merlin. Apa yang ada di pikirannya sampai memiliki perasaan pada sepupunya sendiri?

Apa karna perasaan itu membuatnya menjauhiku sejak tahun ketiga? Karna ingin melupakan perasaannya?

"Rose?" Albus menjentikan jemarinya di depan wajahku membuatku terkesiap. "Kau melamunkan apa? Kau baik-baik saja?"

Aku mengangguk dan dengan cepat berdiri ingin keluar dari kamar Albus. Melupakan niatku sepenuhnya yang akan meminjam jubah gaib miliknya. "Perutku sakit sekali Al." Kataku cepat pergi dari kamarnya dan turun ke lantai bawah menemui Lily yang sibuk makn bersama Hugo di dekat perapian ruang keluarga.

"Oh Rose sayang, kau sudah lapar nak?" Tanya aunty Ginny.

"Tidak aunty. Aku hanya sedikit sakit perut." Kataku beralasan dan aunty Ginny menatapku khawatir.

"Apa sangat sakit?" Aunty Ginny mendekat, "Kau yakin Rose? Wajahmu pucat sekali." Ia merangkum wajahku yang mungkin masih pucat dengan kenyataan mengejutkan bahwa Albus mencintaiku.

Merlin, aku ingin mum dan dad segera kembali.

Seluruh kenangan masa-masa kebersamaanku dengan Albus tetiba saja membuatku mual dan perlahan pandanganku menggelap.

"Harry sepertinya aku harus membawa Rose ke St. Mungo!!"

~Broken~

Aku terbangun dan mendapati Albus duduk di sofa ruangan rawat inap yang sepertinya sedang menungguku siuman. Tapi ntah mengapa malah jatuh tertidur dengan wajah yang tenang dan kedua tangan terlipat.

Aku terus memperhatikannya yang mirip sekali dengan uncle Harry. Tubuhnya tinggi dan juga tampan sampai banyak fanclub di Hoghwarts yang begitu mencintainya. Tapi mengapa ia malah mencintaiku?

"Kau sudah bangun Rose?"

Aku tersentak dan mendapatinya membuka mata menatapku. "Err ya."

Ia bangkit dan duduk di sisi ranjang dengan mata hijaunya menelisik menatapku perhatian. "Jangan sakit." Katanya menggenggam tanganku.

Aku segera melepas genggamannya dan Albus membuang muka. "Jadi benar." Bisiknya lirih yang membuatku berdebar tak karuan. "Kau begini karna telah membaca buku harianku."

"Apa maksudmu Al? Aku mana mungkin membaca buku harian tanpa ijin di kamarmu." Kataku dengan nada suara sebal dan marah untuk menutupinya.

Albus menatapku lagi, "Lalu kenapa? Kau-" Al terdiam sesaat dengan pandangan yang kian sendu. "Lupakan." Katanya kemudian dan beranjak pergi.

"Aunty Hermione sudah menyuratiku bahwa ia akan kembali dari inggris dengan uncle Ron besok dengan bubuk flo karna urusan disana masih belum selesai."

"Jadi aku yang akan menjagamu semalam ini."

"Thanks Al." Kataku berbaring dan menutup kedua mataku dengan pikiran penuh oleh berbagai kemungkinan yang akan terjadi apabila aku mengakui telah membaca buku hariannya.

"Rose." Ia memanggilku lirih lagi seolah ingin memastikan aku sudah tidur atau belum. Tapi aku tetap berusaha tenang seolah sudah kembali tertidur nyenyak.

Aku tidak ingin bicara malam ini dengan Albus yang mungkin akan mengakui telah membaca buku hariannya dan sesuai dugaanku hubungan kita akan semakin memburuk.

Albus pasti tidak akan bicara lagi padaku. Dan meski aku tidak memiliki perasaan khusus untuknya tapi aku menyayanginya sebagai sepupu sekaligus sahabatku sejak kecil.

Pikiranku yang semula mengawang tentang Albus yang mungkin akan pergi ke Rusia untuk menjauhiku setelah lulus dari Hoghwarts buyar seketika tatkala merasakan bibir lembut mengecup bibirku.

MERLIN!!! APA SEKARANG ALBUS SEDANG MENCIUMKU!!

Harum citrus milik Al tercium begitu dekat dan dia berbisik setelah puas mengecup bibirku. "Selamat tidur mawarku." ]

_

Apabila ingin cerita ini berlanjut, tolong beri review ya agar aku tahu bahwa cerita ini ada yang suka hhee.

.

Sampai jumpa di next chap!!