Summary

Setelah berhasil membantu Sasuke dan

yang lain dalam mengalahkan Ishiki

Outsutsuki, Naruto dan Kurama akhirnya

mati karena energi kehidupan mereka

terpakai untuk Bayron Mode, namun Naruto

malah mendapati jiwanya berpindah ke

dunia lain dan menempati tubuh seorang

iblis.

Naruto : Masasshi Kishimoto

Highschool Dxd : Ichiei Ishibumi

Rate: M

Pair: Naruto X Serafall

ARC 2 Perjalanan Memenuhi Tujuan

Chapter 6 : Pak Tua dan Outsutsuki.

Greenland, sebuah pulau yang terletak di samudera artick, nama nya memang terdengar menjanjikan tapi sebenarnya kawasan ini hanyalah kawasan bersalju dengan iklim dan suhu yang dingin ekstrim.

Dan sekarang di sinilah karakter utama kita berada, menggunakan pakaian yang sama saat menemui Raikage di masa lalu, tampak Naruto berjalan di tengah badai salju sambil diikuti oleh Serafall di belakangnya, tanpa peduli kalau mereka berjalan tepat di samping sebuab ngarai terjal.

"Naruto kun ! Kau yakin tidak mau memakai sihir milikku ?."

"Tidak, aku sudah biasa dengan ini, kau sendiri apa baik baik saja ?."

"Tidak, aku baik baik saja."

Mengangguk pelan, Naruto kembali berjalan seolah dia tahu ke mana dia melangkah, sekilas dia melihat kilatan cahaya di langit, dan benar saja, tidak lama terlihat puluhan manusia dengan sayap burung serta memakai baju zirah perang menghadang mereka.

"Iblis, apa yang kalian inginkan di wilayah fraksi nordic."

"Aku ingin menemui pak tua Odin, bisa antar aku padanya ?."

Naruto tanpa basa basi langsung mengatakan apa yang dia inginkan, tapi sejumlah valkrye malah menyerangnya dengan sihir mereka.

Boooom...

Ledakan yang ditimbulkan oleh serangan para valkrye, hal itu juga membuat salju yang Naruto dan Serafall pijak mengalami longsor besar.

"Sera !."

Menciptakan 1 bunshin dan menjadikannya sebagai pijakan, Naruto dengan cepat menangkap Serafall, jika saja bukan karena sekarang tengah badai, Serafall pasti sudah mengeluarkan sayap miliknya.

Sedangkan bunshin milik Naruto menciptakan rasenshuriken dan langsung melemparnya kearah pasukan valkrye.

Zriiiinks...

Zraaarth...

Belum sempat mencapai pasukan valkrye, sambaran petir muncul dari langit dan langsung menimbulkan ledakan di udara.

Naruto yang tengah menggendong Serafall sambil melayang tampak mendapati seorang pria berbadan besar datang sambil membawa palu di tangan kanannya.

"Dewa petir, Thor Odinson, Sera chan, kau berdiri di atas ini dulu."

Dari ketiadaan muncul 9 gudoudama di belakang tubuh Naruto, dengan segera Naruto menjadikan 1 gudoudama sebagai pijakan Serafall.

(Naruto tidak memakai chakra Kurama, tapi memakai chakra Ashura).

.

(Alam bawah sadar)

"Kau yakin ingin menghadapinya hanya dengan kekuatan rikudou ?."

"Yah, aku ingin lebih terbiasa tidak bergantung padamu."

"Hm."

(Alam nyata)

"Jadi rumor itu benar, iblis dengan rambut pirang dan mata biru, kehancuran dari neraka, Naruto !."

Thor tampak memanggil Naruto dengan sebuah julukan yang Naruto sendiri tidak tahu, tapi tampaknya Naruto memang sudah terkenal karena ulahnya selama ini.

"Terserah kau memanggil aku apa, tapi aku akan tetap bertemu Odin."

"Lewati aku dulu !."

Traaaank...

Zraaaaash...

Tongkat hitam Naruto menahan serangan Mjolnir milik Thor, terlihat juga sambaran petir tercipta di antara mereka, Naruto yang kalah tenaga terdorong mundur hingga ke bawah.

"Uugh... dia lebih kuat dari yang aku kira."

Zraaaats...

Petir milik Thor menyerang Naruto, tapi dengan mudah ditahan hanya dengan tongkat oleh Naruto, alasan kenapa petir milik Thor dapat ditahan karena yang Thor gunakan hanyalah petir alam asli bukan diciptakan dari sihir, sehingga Naruto dapat menahannya dengan tongkat rikudou miliknya.

"Ini menarik sekali, ayo kita percepat ritme tarian ini !."

Naruto langsung melesat cepat kearah Thor, saking cepatnya, Thor tidak sempat menangkis serangan Naruto dan mendapati perut kanannya robek.

Tidak hanya sekali tapi Naruto menyerang Thor berulang kali dengan cara yang sama, melihat itu para valkrye bermaksut membantu tapi mereka di hadang oleh Serafall yang masih berdiri di atas gudoudama milik Naruto.

"Akulah lawan kalian, jujur aku jadi lebih sering bertarung sekarang, tapi aku mulai menyukai rutinitas ini."

Dengan segera Serafall menciptakan ratusan tombak es dan bersama serangannya, dia melesat kearah para Valkrye.

Naruto sendiri terlihat mulai di imbangi oleh Thor yanh juga melesat cepat, terlihat keduanya saling menyerang hingga menimbulkan ledakan dan sambaran petir di langit.

"Thunder Ray !."

Laser cahaya biru yang berasal dari mjolnir melesat kearah Naruto, berusaha menghindar dengan bermanuver di udara hingga turun ke daratan, Naruto segera membentuk handseal saat melihat serangan Thor akan mengenainya.

"Senpo kuchiyose, SanjuRashomon."

Taaaak...

Taaak...

Taaak...

Dengan kemampuan rikudou miliknya, Naruto memanggil 3 gerbang yang sama persis dengan milik Hasirama namun memiliki hiasan kepala Kurama di atasnya.

Boooooom...

Laser milik Thor menghantam ketiga gerbang Naruto hingga menimbulkan ledakan cahaya di sana, Thor tampak tersenyum penuh kemenangan saat melihat itu, tapi senyum miliknya luntur seketika saat cahaya menghilang dan menunjukkan Naruto yang berdiri di atas 1 gerbang miliknya yang tersisa.

Boooofth...

Naruto yang berdiri di atas gerbang hanyalah bunshin, bersamaan dengan itu terlihat cahaya putih keluar dari langit yang terbuka dan dari sana muncul Naruto dengan sebuah odama rasenshuriken.

"Senpo futon, odama rasenshuriken !."

Naruto melempar serangannya kearah thor yang segera berusaha menghindar, tapi secara mengejutkan dari bawah muncul ratusan bunshin Naruto dengan odama rasengan di tangan mereka.

"Cho odama rasentarengan !."

Ting...

Entah apa yang terjadi tapi Thor menghilang dari tempatnya, mau tidak mau kedua serangan Naruto berbenturan hingga membuat ledakan dan hempasan angin di tempat itu.

"Hampir saja."

Suara dan siluet pria tua muncul dari kepulan asap dan tampak di sampingnya berdiri Thor, saat asap menghilang terlihat Odin berdiri seorang diri dengan wajah bersahabat.

"Dicari oleh mahluk seperti dirimu, ada apa gerangan ?."

Membersihkan salju di pakaiannya, Naruto kemudian berjalan kearah Odin dengan masih mengaktifkan kekuatan miliknya.

"Jangan bermain dengan aku pak tua, kau yang meninggalkan ini di mansion lama kami kan ?, aku menemukannya saat berkemas."

Naruto melempar sebuah kertas dari kulit yang digulung, melihat itu Odin hanya tertawa karena memang dirinya lah yang mengirim itu ke mansion lama Naruto yang ada di Hiroshima, tepat 2 hari sebelum Naruto dan Serafall pindah ke inggris.

Tidak lama dari langit turun Serafall yang terlihat selesai bertarung, tampak wanita itu turun dari gudoudama Naruto.

"Jadi benar, kau yang mengirim itu Odin sama."

"Ya begitulah, aku tidak sempat bertemu dengan kalian hari itu, makanya aku mengirim undangan dengan sedikit tantangan."

Odin kemudian mengajak Naruto dan Serafall untuk ke asgard, sedangkan Thor dia juga pergi entah kemana.

(Asgard)

Di ruangan yang tampaknya adalah tempat untuk berdiskusi, terlihat Odin, Naruto, dan Serafall tengah membicarakan sesuatu, bahkan Odin merubah raut wajahnya menjadi serius.

"Langsung saja pada intinya, Naruto... apa kau itu Outsutsuki ?."

Naruto terdiam mendengar itu, sebab dari mana Odin tahu tentang Outsutsuki ?, apa pak tua ini pernah bertemu dengan mereka ?.

Beberapa pertanyaan terbentuk di kepala Naruto, sedangkan Serafall yang tidak tahu apa apa tampak mendengarkan dengan serius, dia berpikir mungkin saja yang Odin bicarakan adalah kekuatan Naruto.

"Apa kau pernah bertemu dengan salah satu dari mereka hingga menanyakan itu ?."

Naruto balik bertanya pada Odin, dan tampak dewa itu menunjukkan sebuah luka di perut kanannya.

"Dulu sekali saat aku masih muda, seseorang datang dari langit, dia memiliki kekuatan yang sama denganmu, matanya bisa melihat menembus objek, dan luka ini aku dapatkan setelah kami bertempur melawannya."

"Sekuat itukah makhluk itu ?."

Tidak salah lagi kalau yang Odin bicarakan adalah benar benar Otsutsuki, seketika Naruto teringat akan kemunculan pertama kali Momoshiki.

"Jadi Naruto... apa kau outsutsuki yang menyamar menjadi iblis ?."

"Odin sama !, Naruto kun itu adikku di-."

Naruto memegang bahu Serafall untuk memotong pembicaraan, tampak Odin sendiri merasakan adanya tekanan kekuatan yang bukan milik Naruto ataupun Serafall keluar di tempat itu.

"Cukup Serafall, tidak ada gunanya menyembunyikan ini baik darinya ataupun darimu."

Menatap raja Aesir itu sebentar, tampak Naruto melakukan satu handseal dan langsung saja, 9 gudoudama muncuk di belakang tubuh Naruto beserta tongkat rikudou yang dia pegang di tangan kanan.

"Kau benar soal aku yang adalah Outsutsuki, atau lebih tepatnya aku keturunan dari outsutsuki."

Suasana seketika menjadi tegang saat itu juga, seolah mereka semua sudah siap untuk bertarung, tapi tidak lama Odin terlihat menarik nafas panjang, kemudian dia tampak menciptakan sebuah reflika dari pohon kehidupan, Ydragsil.

"Jauh sebelum great war terjadi, mitologi kami di datangi olehnya, saat aku dikalahkan, dia mengambil alih bagian paling ujung pohonn dunia, setelahnya baik aku ataupun dewa manapun tidak bisa memasuki wilayah itu."

Odin menunjuk hellhiem yang berada di bagian paling bawah, di sana dia kemudian melanjutkan penjelasannya.

"Tempat itu ada di bawah hellhiem, dan sama seperti isi surat yang aku berikan, aku memintamu untuk memeriksa tempat itu, demi keamanan mitologi nordik, setelahnya kau bisa meminta apapun padaku."

(skip)

Setelah mendengar penjelasan dari Odin, Naruto meminta waktu memikirkan apa keputusannya, dan di sebuab kamar mewah yang Odin sediakan, terlihat Naruto tengah duduk untuk masuk ke alam bawah sadarnya.

(Alam bawah sadar)

"Jadi Kurama, apa menurut pendapatmu soal ini ?, tentang masalah outsutsuki yang Odin kelaskan."

Kurama yang tengah berbaring membuka matanya, lalu terlihat dia berdiri untuk menatap Naruto lebih jelas.

"Itu keputusanmu, tapi jujur saja jika outsutsuki itu sekuat Isshiki mungkin lebih baik kita selesaikan sekarang, akan sulit kalau dia menjadi ancaman di masa depan."

Mendengar itu tentu Naruto setuju, mengingat bagaimana kuatnya Isshiki dan sesulit apa menghadapinya.

"Ne Kurama, Outsutsuki itu apa memangnya ?."

"Outsutsuki adalah klan yang dapat datang ke berbagai dunia, mereka melakukan ritual untuk menghisap energi kehidupan dari dunia yang mereka datangi, dan yah... aku dan Kurama mati setelah menghadapi salah satu dari mereka."

Mendengar itu membuat Ophis mengira mengira sekuat apa Outsutsuki yang Naruto hadapi, tapi tidak lama gadis naga itu langsung menunjukkan wajah tertarik.

"Nah... Kalau dia kuat, kau bisa menggunakan kekuatanku juga untuk menghadapinya, kau ingatkan, segel kakek tua itu membuatmu dapat mengakses kekuatanku."

(Ophis di sini memang Out of Charakter, jadi jangan heran)

"Tidak terima kasih, untuk masalah ini aku rasa menggunakan kekuatanmu hanya akan menimbulkan kecurigaan, jadi lebih baik aku akan mengurangi kemungkinan kontak senjata."

"Naruto, aku rasa ada yang harus kau atasi lebih dulu."

Entah apa yang Kurama maksut untuk Naruto atasi, tapi tampaknya Naruto tahu apa yang dimaksut temannya itu.

(Alam nyata)

Naruto membuka matanya tepat sesaat pintu kamarnya terbuka oleh Serafall.

"Naruto, kau punya waktu ?."

"masuklah, ada apa memangnya ?."

Duduk di samping Naruto dengan wajah yang sulit dijelaskan, terlihat Serafall agak ragu untuk bicara tapi tidak lama akhirnya dia buka suara.

"Ini memang membuang waktu tapi... bisakah kau ceritakan siapa dirimu yang sebenarnya ?, selama ini aku hanya mengenal dirimu sebagai Naruto Uzumaki, orang dari dunia lain yang hidup menggantikan adikku."

Mendengar permintaan Serafall membuat Naruto sadar kalau iblis wanita ini ingin tahu tentang dirinya, memang benar, sedari awal Naruto hanya mengatakan kalau dia mengambil alih tubuh adik Serafall yang mati tenggelam, dan sisanya dia cuman mengaku sebagai shinobi bernama Naruto Uzumaki.

Pluuuk...

"Eh ?."

Serafall langsung di buat diam saat Naruto menyentuh kepalanya.

"Jangan pasang wajah itu, jadi duduk manis selagi aku ceritakan semuanya, yah semoga kau tidak bosan."

Dan akhirnya Naruto mulai menceritakan semuanya mulai dari apa itu dunia shinobi, siapa orang tuanya, seperti apa masa kecil, masa remaja, hingga masa di mana dia menjadi hokage, berkeluarga dan memiliki 2 anak plus seorang anak angkat, hingga akhirnya cerita Naruto sampai pada bagian dia melawan Isshiki.

"Aku dan Kurama memutuskan untuk menggunakan mode Bayron, walaupun mode itu memakan nyawa kami sebagai bahan bakar, tapi aku tidak masalah asalkan ancaman dapat kami atasi, dan akhirnya kami berakhir di dunia ini."

Setelah Naruto selesai bercerita tampaknya Serafall mulai merasakan sesuatu yang aneh muncul, tanpa mengucapkan apapun, dia langsung keluar dari kamar Naruto.

Setelah sampai di kamarnya, langsung saja Serafall membenamkan wajahnya ke bantal, dia juga tidak tahu kenapa, tapi berbagai pemikiran aneh mulai muncul di kepalanya.

'Astaga, apa yang salah denganku ?, kenapa aku malah merasa khawatir ?, apa aku tidak mau dia kembali ke dunianya ?'

Makin memikirkan apa yang salah dengan dirinya sendiri membuat rasa aneh di dada Serafall semakin menjadi, dia tidak tahu kenapa dan apa itu, tapi akhirnya dia terlelap dalam tidurnya.

Di luar kamar Serafall tanpa iblis wanita itu sadari tampak Naruto tengag berdiri di depan pintu, tampaknya setelah Serafall pergi Naruto segera mengikutinya secara diam diam.

"Dasar, aku belum selesai dan dia sudah pergi tidur, mungkin akan aku katakan saat misi ini selesai."

(Keesokan harinya)

Setelah memutuskan untuk membantu Odin mengatasi masalah Outsutsuki, Naruto akhirnya di bawa ke sebuah ruangan yang merupakan tempat teleportasi untuk pergi ke semua bagian pohon dunia.

"Naruto, di mana Serafall kun, dia tidak ikut denganmu ?."

Odin bertanya di mana Serafall dan Naruto cuman menjawab kalau sedari pagi tadi Serafall tidak kunjung keluar dari kamarnya, mendengar itu segera Odin tidak mau membuang waktu, berniat menteleportasi Naruto ke hellhiem.

"Kau s."

"Tunggu aku !."

Serafall datang dengan tergesa gesa, tampaknya dia akan ikut Naruto ke Hellheim, Naruto yang tidak masalah dengan itu setuju dan akhirnya segera Odin menteleportasi mereka berdua.

(Hellhiem)

Saat tiba di sana baik Naruto maupun Serafall langsung di sambut oleh sebuah kawasan ber salju yang di penuji pohon mati, tidak hanya itu, di sana juga terdapat beberapa reruntuhan bangunan dan tengkorak berukuran raksasa.

"Maaf membuatmu menunggu, jadi akan ke mana kita ?."

"Kata pak tua mirip bajak laut itu, ada sebuah lubang di dekat area ini, itu jalan masuk kita menuju kawasan yang di maksut semalam."

Mendengar penjelasan Naruto, segera Serafall berniat untuk terbang tapi sebelum itu, tiba tiba dirinya kembali di selimuti chakra Kurama, kali dalam bentuk jubah orange mirip dengan yang Naruto sering pakai.

"Hanya untuk jaga jaga, kau lihat keatas dan beritahu aku."

Dengan segera Serafall terbang ke langit Hellheim dan dari sana dia mulai memeriksa area sekitar, hingga matanya tertuju pada sebuah batang pohon tumbang yang sangat besar.

"Arah jam 3 ada batang pohon tumbang, di sana juga aku merasakan tekanan aneh yang berbeda."

"Yohsa, ayo !."

Segera Naruto berlari ke sana sambil di ikuti Serafall dari langit, dan selagi menuju ke sana Naruto malah di hadang oleh beberapa mahluk raksasa mirip manusia dengan kulit dominan biru.

"Golem es ?, Naruto, minggir."

Dengan segera Serafall menciptakan sebuah puluhan tombak yang dia lemparkan ke arah semua golem itu.

Kraaaak...

Pyaaaaar...

Saat tombak es Serafall menembus golem es, tiba tiba semua golem berhenti bergerak dan akhirnya hancur layaknya es yang dihancurkan dari dalam.

Segera mereka berdua melanjutkan perjalanan, hingga pada akhirnya mereka sampai, tapi terdapat sebuah kekkai yang mengahalangi mereka.

"Kekai ?, astaga... aku lemah di bagian ini, kalau begitu rasengan !."

Naruto yang tidak tahu soal fuinjutsu atau hal semacan itu berniat menyerang kekai tersebut, namun rasengan yang di buat malah terserap ke kekai itu.

Sluuuurp...

"Sialan, kekai ini menyerap chakra seperti gakido, Sera, bagaimana kalau seranganmu ?."

"Baiklah."

Segera Serafall menciptakan sebuah tombak es raksasa dan saat di lesatkan, terlihat kalau kekai tersebut menahan serangan Serafall hingga menciptakan ledakan besar.

Pyaaaaar...

Serangan Serafall hancur layaknya es biasa, melihat itu Naruto akhirnya tahu kalau kekai itu di ciptakan oleh chakra bukan dari sihir.

"Kekai ini menyerap chakra dari jutsu yang menyerangnya, tapi juga masih terlalu kuat untuk sihir sekelas maou."

Naruto rasa kekai inilah masalah yang Odin maksut, apalagi mengingat kalau kata Odin baik dirinya maupun dewa lain tidak bisa menembusnya, jadi akan mustahil kalau Serafall bisa.

"Jadi butuh serangan melebihi kekuatan dewa untuk ini."

"Mungkin saja begitu, tapi rasanya akan sangat sulit menembusnya."

'Oh ayolah, kau kira siapa yang ada di dalam tubuhmu ini ?, jangan kau samakan levelku dengan dewa, aku lebih tinggi dari mereka.' (Ophis)

Seketika itu juga saat Naruto masih memikirkan rencana, suara besar kepala Ophis muncul di pikiran Naruto.

'Jadi apa kau punya caranya ?.'

'Mudah saja karena di tubuhmu ada 2 jalur kekuatan, 1 terisi chakra dan yang 1 kosong, jadi aku akan mengalirkan kekuatanku ke jalur kosong itu, sisanya terserah bagaimana kau menggunakannya.' (Ophis)

'Hei, setidaknya ajarkan aku menggunakan sihir !.'

Naruto tidak mendapat balasan lagi dari Ophis, tapi dia malah merasakan energi asing mulai mengalir di tubuhnya, energi sihir Ophis terasa layaknya chakra Kurama, sangat gelap dan pekat layaknya kegelapan.

"Haaah... Serafall, bisa kau ajarkan aku sihir ?."

"Huh, bukannya kau tidak punya demonic power ?, hm... baiklah."

Awalnya Serafall agak ragu dengan permintaan Naruto untuk diajarkan sihir, apalagi mereka sekarang harus melakukannya sekarang.

"Kau perlu memusatkan fokus pada tanganmu dan alirkan energi sihir ke sana, lalu kau tinggal menggunakan kreativitas milikmu untuk membuat serangan."

"Kreatifitas yah, ini akan menarik."

Dengan segera Naruto melakukan apa yang Serafall katakan, tapi Naruto malah membayangkan saat pertama kali dia membentuk rasengan.

Perlahan tekanan kekuatan Naruto yang berasal dari Ophis mulai meningkat, bahkan tanah bersalju yang dia injak mulai retak, tampak di tangan Naruto mulai terbentuk sebuah bola hitam yang perlahan membesar.

Blaaaast...

(Alam bawah sadar)

Di alam bawah sadar Naruto tampak Ophis yang melihat itu malah keheranan, karena bagaimana bisa Naruto mengalirkan sihir layaknya chakra, padahal keduanya sangatlah berbeda dalam segi bentuk, ataupun cara kerja.

"Naruto Uzumaki, kau memang selalu penuh kejutan, tidak salah aku merasa tertarik denganmu saat pertama kali bertemu."

(Alam nyata)

"A apa apaan itu !."

Serafall memasang wajah terkejut saat bola hitam yang Naruto ciptakan sekarang malah berbentuk rasenshuriken raksasa yang berputar melawan arah jarum jam.

"Rasanya seperti chakra saja, Sera !, menjauhlah aku tidak mau kau kena dampak serangannya."

Berbeda dengan Naruto yang tampak tersenyum penuh ketertarikan atas jurus baru yang dia ciptakan, dia juga tidak tahu apa yang telah terjadi, tapi sepertinya dia secara tidak langsung mengontrol sihir Ophis layaknya mengontrol chakra, hingga terciptalah...

"Senpo, ryuu rasenshuriken !."

Namun tanpa Naruto sendiri sadari, terlihat kalau di punggungnya muncul sayap naga astral berwarna ungu gelap.

(Asgard)

"Kekuatan ini tidak salah lagi milik Ophis, jadi benar dia menyerap kekuatan mahluk itu ke dalam tubuhnya."

Odin yang tengah mengawasi Naruto dan Serafall lewat sebuah cermin sihir tampak juga terkejut, karena yang dia rasakan sekarang memanglah kekuatan Ophis.

"Pertama kekuatan mirip outsutsuki, sekarang kekuatan naga tanpa batas, dia memang harus lebih di waspadai."

Jujur saja apa yang terjadi sekarang membuat Odin sangat tidak ingin untuk mengambil tindakan yang dapat membuat Naruto melawannya, karena sedari awal dia hanya ingin Naruto untuk memeriksa dan membuka jalan, tapi mungkin dia harus diam hingga Naruto menyelesaikan urusan di sana.

"Ayolah Tou sama, apa kau sekarang di buat takut oleh iblis kecil itu ?, rumor yang beredar palingan hanya isapan jempol belaka."

Salah satu dewa mitologi Nordic yakni Loki muncul di belakang Odin, tampaknya dia tidak suka kalau Naruto ada di wilayah mitologi mereka, dan mulai mengatakan pendapatnya soal Naruto.

"Tou sama, apa kau percaya soal kyuubi dan iblis tanpa demonic power dapat mengalahkan Ophis ?, kau lihat sendiri kan, dia memakai kekuatan Ophis, jadi bisa saja pertarungan dan pembubaran chaos brigade itu hanya settingan, agar chaos brigade dapat bergerak tanpa ketahuan."

Loki mulai dengan semua tipu dayanya, sedangkan untuk Odin dia juga mulai memikirkan hal tersebut, tapi segera dia menunjukkan wajah serius kalau dia tetap pada pendiriannya.

"Kita lihat setelah dia selesai, setelahnya kita dengar apa yang dia sampaikan, baru kita ambil tindakan kalau itu akan mengancam mitologi kita, kau jangan berpikir untuk ke sana."

Loki mendecih kesal akan keputusan Odin dam memilih untuk pergi.

"Kau terlalu lembut tahu."

(Hellheim)

Entah apa yang telah terjadi tepat setelah Naruto melemparkan rasenshuriken versi sihir miliknya, tapi sekarang terlihat daratan Hellhiem telah luluh lantak bagikan terkena serangan nuklir, tidak hanya itu saja, asap hitam masih menutupi area sekitar bahkan Naruto harus melindungi dirinya dan Serafall dengan gudoudama.

"Efeknya seperti bijudama, hei, kau tidak apa apa ?."

Naruto yang membuka gudoudama miliknya menatao area sekitar yang sudah menjadi kawah raksasa, sedangkan Serafall tampak ikut memeriksa, dan mereka mendapati kalau tempat kekai tafi berada telah menghilang, meninggalkan lubang besar yang bawahnya tidak terlihat.

"Itu mungkin tempat yang di maksut, ayo."

Segera Naruto dan Serafall melompat masuk kedalam untuk memeriksa, dan betapa terkejutnya mereka saat tahu kalau lubang besar ini sangat dalam.

"Naruto, dari mana asal sihir yang kau gunakan ?."

"Oh itu, dari Ophis."

"Ophis !, bukannya dia sudah kau bunuh ?."

"Ceritanya nanti saja, karena kita akan sampai."

Naruto tanpa peduli kalau Serafall bisa terbang langsung meraih tubuh iblis wanita itu, mengangkatnya dengan gaya bridal style, lalu melakukan manuver kecil serta berpijak pada dinding lubang, Naruto akhirnya mendarat di dasar.

Langsung saja Naruto dan Serafall di sambut oleh sebuah gua yang memiliki lambang 9 magatama di atas mulut gua, menurunkan Serafall, Naruto segera mengecek simbol tersebut yang seketika mengingatkannya dengan simbol yang ada di pakaian Hagoromo.

"Siapa outsutsuki yang ke sini ?, simbol ini sangat mirip dengan milik Kakek Rikudou."

"Naruto, ada cahaya misterius di sana."

"Hm, ayo."

Segera mereka berdua langsung berlari ke arah cahaya kebiruan yang muncul di ujung goa, saat menyusuri gua, Naruto dan Serafall dapat melihat simbol yang sama di setiap sisi, tidak hanya itu, Naruto sempat terhenti saat melihat simbol mata Jubi.

"Ada apa ?."

"Aku kenal semua simbol ini, mungkin apa yang akan kita temui, akan sangat berkaitan dengan dunia temapt aku berasal, atau mungkin saja itu jalan aku pulang."

Langsung saja Naruto kembali berlari lebih dulu, lalu disusul Serafall yang tampak memasang wajah ragu.

Tidak lama mereka akhirnya sampai di sebuah kawasan yang sangat gelap dannluar biasa luas, dan sumber cahaya biru yang mereka lihat, ternyata berasal dari benda yang seharusnya tidak ada di bawah tanah.

"B bulan !."

Nyata dan bukan genjutsu ataupun tipuan lainnya, di depan Naruto dan Serafall sekarang memang terdapat sebuah bulan, sinar kebiruan muncul dari bulan di depan mereka.

Boooofth...

"Kau jaga pintu masuk dengan segala cara, tempat ini... membuat aku curiga."

Naruto segera menyuruh bunshin miliknya berjaga, lalu segera dia dan Serafall mengeluarkan sayap mereka untuk menuju bulan buatan tersebut.

Saat menginjak daratan bulan, mereka tidak merasakan apa pun, namun sekilas Naruto dapat melihat sebuah kuil dari kayu tepat di depan mereka.

Keduanya berjalan menuju kuil dan selama perjalanan, Naruto menjelaskan kalau dulu dia pernah ke bulan untuk menyelamatkan Hinata, dan di dalam bulan, ada klan keturunan outsutsuki yang leluhur mereka adalah saudara kembar dari leluhur Naruto.

"Dari cerita kakek Rikudou, saudaranya tinggal di bulan bersama keluarganya dan membentuk klan mereka sendiri, hingga akhirnya klan itu musnah akibat perang saudara."

"Apa kau kenal salah satu dari mereka ?."

"Yah, tapi sudah sangat lama, dia bernama Toneri."

.

.

.

Tbc.

Bulan di bawah tanah ?, mencurigakan :v.

Maaf agak lama untuk update, karena author nulis chapter 6, 7, dan 8 secara barengan, jadi paliangan 1 atau 2 hari, chapter selanjutnya akan di kirim.

Mungkin alur waktu di fanfic ini akan sedikit lebih cepat, karena kemungkinan chapter 9 atau 10 akan jadi chapter penutup ARC 2.

Chapter 7 : Wasiat.